Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ...
ABSTRACT ...
KATA PENGANTAR ...
UCAPAN TERIMA KASIH ...
DAFTAR ISI ...
DAFTAR GAMBAR ...
DAFTAR TABEL ...
DAFTAR LAMPIRAN ...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ...
B. Identifikasi Masalah Penelitian ...
C. Rumusan Masalah Penelitian ...
D. Tujuan Penelitian ...
E. Manfaat Penelitian ...
F. Struktur Organisasi Tesis ...
BAB II MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS
PENDEKATAN SAINTIFIK
A. Media Interaktif ...
1. Pengertian Media Interaktif ...
2. Karakteristik Media Interatif dalam Pembelajaran ...
3. Fungsi dan Manfaat Media Interaktif dalam Pembelajaran ...
4. Komponen-Komponen Media Interaktif ...
5. Pemilihan dan Pengembangan Media Interaktif ...
6. Kelebihan Penggunaan Media Interaktif dalam Pembelajaran ...
B. Pembelajaran Cerita Pendek ...
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Cerita Pendek ...
3. Pembelajaran Cerita Pendek ...
4. Kriteria Pemilihan Bahan Cerita Pendek ...
C. Pendekatan Saintifik ...
1. Ihwal Pendekatan Saintifik ...
2. Tujuan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran ...
3. Landasan Pembelajaran Pendekatan Saintifik ...
4. Prinsip-Prinsip Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran ...
5. Langkah-Langkah Pembelajaran Pendekatan Saintifik ...
D. Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Cerita Pendek
...
E. Penelitian yang Relevan ...
F. Asumsi ...
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Sumber Data Penelitian ...
B. Metode dan Desain Penelitian ...
C. Prosedur dan Paradigma Penelitian dan Pengembangan ...
D. Definisi Operasional ...
E. Instrumen Penelitian ...
F. Teknik Pengumpulan Data ...
G. Teknik Analisis Data ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Pembelajaran Cerita Pendek Siswa Kelas VII ...
B. Rancangan dan Desain Pengembangan Media Interaktif Pembelajaran Cerita
Pendek Berbasis Pendekatan Saintifik ...
C. Pengembangan dan Penilaian Formatif serta Sumatif Media Interaktif
Pembelajaran Cerita Pendek Berbasis Pendekatan Saintifik
...
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ...
B. Saran ...
DAFTAR PUSTAKA ...
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
144
146
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Prosedur Pengembangan Media ... 15
Gambar 3.1 Model Desain Hannafin & Peck 43 Gambar 3.2 Kerangka Berpikir 45 Gambar 4.1 Diagram Alir (Flowchart) Pembuatan Cakram Padat Pembelajaran Cerita Pendek Berbasis Pendekatan Saintifik .... 96
Gambar 4.2 Tampilan 1. Halaman Utama ... 97
Gambar 4.3 Tampilan 2. Identitas Siswa ... 98
Gambar 4.4 Tampilan 3. Ilustrasi Program ... 98
Gambar 4.5 Tampilan 4. Petunjuk Penggunaan ... 99
Gambar 4.6 Tampilan 5. Menu Utama ... 99
Gambar 4.7 Tampilan 6. Menu Materi (Peta Konsep) ... 100
Gambar 4.8 Tampilan 7. Lanjutan Menu Materi ... 100
Gambar 4.9 Tampilan 8. Pelajaran 1 ... 101
Gambar 4.10 Tampilan 9. Lanjutan Pelajaran 1 (Mengamati) ... 101
Gambar 4.11 Tampilan 10. Lanjutan Pelajaran 1 (Menanya) ... 102
Gambar 4.12 Tampilan 11. Ciri-Ciri Cerita Pendek (Mencoba) ... 102
Gambar 4.13 Tampilan 12. Struktur Teks (Mencoba) ... 103
Gambar 4.13.1 Tampilan 12. Struktur Teks Orientasi (Mencoba) ... 103
Gambar 4.13.2 Tampilan 12. Struktur Teks Komplikasi (Mencoba) ... 104
Gambar 4.13.3 Tampilan 12. Struktur Teks Resolusi (Mencoba) ... 104
Gambar 4.14 Tampilan 13. Unsur-Unsur Teks Cerpen (Mencoba) ... 105
Gambar 4.15 Tampilan 14. Lanjutan Pelajaran 1 (Mencoba) ... 105
Gambar 4.16 Tampilan 15. Temukan Struktur Teks (Mencoba) ... 106
Gambar 4.16.1 Tampilan 15. Temukan Struktur Teks, Contoh Teks Cerpen (Mencoba) ... 106
Gambar 4.17 Tampilan 16. Temukan Unsur-Unsur Teks Cerpen (Mencoba) 107 Gambar 4.18 Tampilan 17. Temukan Ide-Ide Pokok Paragraf (Menalar) ... 107
Gambar 4.18.1 Tampilan 17. Teks cerpen untuk menemukan ide pokok ... 108
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.20 Tampilan 19. Pelajaran 2 ... 109
Gambar 4.21 Tampilan 20. Lanjutan Pelajaran 2 (Mengamati) ... 109
Gambar 4.21.1 Tampilan 20. Lanjutan Pelajaran 2 (Mengamati) ... 110
Gambar 4.21.2 Tampilan 20. Lanjutan Pelajaran 2 (Mengamati) ... 110
Gambar 4.22 Tampilan 21. Lanjutan Pelajaran 2 (Menanya) ... 111
Gambar 4.23 Tampilan 22. Perbedaan Teks (Mengeksplorasi) ... 111
Gambar 4.24 Tampilan 23. Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk (Mengeksplorasi) ... 112
Gambar 4.25 Tampilan 24. Menemukan Perbedaan Teks (Mengeksplorasi) . 112 Gambar 4.25.1 Tampilan 24. Teks cerpen menemukan Perbedaan Teks ... 113
Gambar 4.25.2 Tampilan 24. Teks dongeng menemukan Perbedaan Teks ... 113
Gambar 4.25.3 Tampilan 24. Teks kisah menemukan Perbedaan Teks ... 114
Gambar 4.26 Tampilan 25. Temukan Kalimat Tunggal dan Majemuk (Menalar) ... 114
Gambar 4.26.1 Tampilan 25. Teks cerpen menemukan Kalimat Tunggal dan Majemuk (Menalar) ... 115
Gambar 4.27 Tampilan 26. Menyusun Kalimat (Menalar) ... 115
Gambar 4.28 Tampilan 27. Menyimpulkan (Mengomunikasikan) ... 116
Gambar 4.29 Tampilan 28. Soal Latihan (Petunjuk) ... 116
Gambar 4.30 Tampilan 29. Soal Latihan 1 ... 117
Gambar 4.31 Tampilan 30. Soal Latihan 2 ... 117
Gambar 4.32 Tampilan 31. Soal Latihan 3 ... 118
Gambar 4.33 Tampilan 32. Soal Latihan 4 ... 118
Gambar 4.34 Tampilan 33. Soal Latihan 5 ... 119
Gambar 4.35 Tampilan 34. Soal Latihan 6 ... 119
Gambar 4.36 Tampilan 35. Soal Latihan 7 ... 120
Gambar 4.37 Tampilan 36. Soal Latihan 8 ... 120
Gambar 4.38 Tampilan 37. Soal Latihan 9 ... 121
Gambar 4.39 Tampilan 38. Soal Latihan 10 ... 121
Gambar 4.40 Tampilan 39. Soal Latihan 11 ... 122
Gambar 4.41 Tampilan 40. Soal Latihan 12 ... 122
Gambar 4.42 Tampilan 41. Soal Latihan 13 ... 123
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.44 Tampilan 43. Soal Latihan 15 ... 124
Gambar 4.45 Tampilan 44. Soal Latihan 16 ... 124
Gambar 4.46 Tampilan 45. Soal Latihan 17 ... 125
Gambar 4.47 Tampilan 46. Soal Latihan 18 ... 125
Gambar 4.48 Tampilan 47. Soal Latihan 19 ... 126
Gambar 4.49 Tampilan 48. Soal Latihan 20 ... 126
Gambar 4.50 Tampilan 49. Lanjutan Petunjuk Soal Latihan (Nilai) ... 127
Gambar 4.51 Tampilan 50. Permainan Isian Rumpang 1 ... 127
Gambar 4.51.1 Tampilan 50. Permainan Isian Rumpang 1 ... 128
Gambar 4.52 Tampilan 51. Permainan Isian Rumpang 2 ... 128
Gambar 4.53 Tampilan 52. Permainan Mencocokkan/Menjodohkan 1 ... 129
Gambar 4.54 Tampilan 53. Permainan Mencocokkan/Menjodohkan 2 ... 139
Gambar 4.55 Tampilan 54. Daftar Pustaka ... 130
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Sumber Data Penelitian ... 42
Tabel 3.2 Konversi Nilai ke Data Kualitatif pada Skala 5 ... 50
Tabel 3.3 Konversi Nilai dan Skor ke Data Kualitatif pada Skala 5 ... 51
Tabel 4.1 Hasil Pengujian dan Penilaian Formatif I terhadap Aspek Media dan Materi Cakram Padat Pembelajaran Cerita Pendek Berbasis
Pendekatan Saintifik ... 132 Tabel 4.2 Hasil Pengujian dan Penilaian Formatif II terhadap Aspek Media
dan Materi Cakram Padat Pembelajaran Cerita Pendek Berbasis
Pendekatan Saintifik ... 134 Tabel 4.3 Hasil Penilaian Sumatif terhadap Aspek Tampilan pada Media
Pengembangan Cakram Padat Pembelajaran Cerita Pendek
Berbasis Pendekatan Saintifik ... 136 Tabel 4.4 Hasil Penilaian Sumatif terhadap Aspek Pemprograman pada Media
Pengembangan Cakram Padat Pembelajaran Cerita Pendek
Berbasis Pendekatan Saintifik ... 136 Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Penilaian Sumatif terhadap Media
Pengembangan Cakram Padat Pembelajaran Cerita Pendek
Berbasis Pendekatan Saintifik ... 137 Tabel 4.6 Hasil Penilaian Sumatif terhadap Aspek Isi pada Materi
Pengembangan Cakram Padat Pembelajaran Cerita Pendek
Berbasis Pendekatan Saintifik ... 137 Tabel 4.7 Hasil Penilaian Sumatif terhadap Aspek Pembelajaran pada Materi
Pengembangan Cakram Padat Pembelajaran Cerita Pendek
Berbasis Pendekatan Saintifik ... 138 Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Penilaian Sumatif terhadap Materi
Pengembangan Cakram Padat Pembelajaran Cerita Pendek
Berbasis Pendekatan Saintifik ... 138 Tabel 4.9 Hasil Penilaian Sumatif Siswa terhadap Pengembangan Cakram
Padat Pembelajaran Cerita Pendek Berbasis Pendekatan Saintifik
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keputusan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
155
Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Melakukan Studi lapangan/ Observasi 157
Lampiran 3 Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian 158
Lampiran 4 Kisi-Kisi Pedoman Observasi dan Lembar Observasi 159
Lampiran 5 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru dan Instrumen Pedoman Wawancara
164
Lampiran 6 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Ahli Media dan Instrumen Pedoman Wawancara
167
Lampiran 7 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Ahli Materi dan Instrumen Pedoman Wawancara
169
Lampiran 8 Kisi-Kisi Pengisian Angket dan Lembar Isian Angket 171
Lampiran 9 Kisi-Kisi Penulisan Instrumen Tes, Soal Tes Tertulis dan Kunci Jawaban
173
Lampiran 10 Kisi-Kisi Penulisan Soal Latihan, Soal Latihan, dan Kunci Jawaban
183
Lampiran 11 Kisi-Kisi Permainan dan Bentuk Permainan 192
Lampiran 12 Kisi-Kisi Penilaian Ahli Media dan Lembar Penilaian Ahli Media
200
Lampiran 13 Kisi-Kisi Penilaian Ahli Materi dan Lembar Penilaian Ahli Materi
207
Lampiran 14 Kisi-Kisi Penilaian Siswa dan Lembar Penilaian Siswa 214
Lampiran 15 Hasil Penilaian Ahli Media 218
Lampiran 16 Hasil Penilaian Ahli Materi 226
Lampiran 17 Hasil Penilaian Siswa 238
Lampiran 18 Surat Keterangan Pemberian Pertimbangan Instrumen Penelitian dari para pakar
382
Lampiran 19 Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 384
Lampiran 20 Dokumentasi penelitian 420
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, I. (2008). Legenda tangkuban perahu. [Online]. Tersedia di: http://www.youtube.com/watch?v=Dzbj16z4BMs.
Aisyah, N.L. (2009). “Upaya meningkatkan mutu pembelajaran sastra pada
jenjang pendidikan dasar: sebuah tawaran”. Dalam Bahasa dan sastra
dalam perspektif pendidikan (Editor Dadang S. Anshori dan Sumiyadi).
Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI.
Aksan, H. (2011). Proses kreatif menulis cerpen. Bandung: Nuansa.
Aksana, A. (2011). Kain perca ibu. Kompas, 6 Februari, hlm. 6.
Aminuddin. (2004). Pengantar apresiasi karya sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Aminuddin. (2006). Manajemen penelitian. Edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Aminuddin. (2009). Pengantar apresiasi karya sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Arsyad, A. (2002). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Arsyad, A. (2006). Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Badrujaman, A. (2009). Diktat teori dan praktek evaluasi program bimbingan dan
konseling. Jakarta. Tidak diterbitkan.
Bagus, A.A.G. (2013). Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif pada
mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII semester II di SMPN 1 Ubud tahun pelajaran 2012/2013. (Skripsi). Universitas Pendidikan Ganesha.
Cahyani, I. (2012). Modul pembelajaran bahasa Indonesia. Jakarta: Kemenag RI.
Daryanto. (2013). Media pembelajaran, perannya sangat penting dalam
151
[Type text]
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Delianti, V. I. (2013). Pengembangan CD mulimedia interaktif mata pelajaran
teknologi informasi dan komunikasi kelas X SMA Negeri 2 Bukit Tinggi.
(Tesis). Universitas Negeri Padang.
Djamarah, S. B. dkk. (2006). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Fauziyyah, D. F. (2013). Pengembangan multimedia interaktif berbasis
kecerdasan jamak dalam pembelajaran inkuri untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek di SMA Darul Quran Bandung. (Tesis).
Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
Hartono, E. (2009). Berbeda tempat. Majalah Bobo, XXXXVI (51), 26 Maret.
Hasyim, N. dkk. (2001). Pedoman penyusunan bahan penyuluhan sastra. Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas.
Hidayatullah, M. S. (2014). Bukan hari yang menyedihkan. Kumpulan Cerpen
Karya Anak Bangsa. Jakarta: KPCI.
Jabrohim. (1994). Pengajaran sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Modul pendekatan dan strategi
pembelajaran. Jakarta: Kemdikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Bahasa Indonesia wahana
pengetahuan untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Khadijah, S. (2013). Pendekatan saintifik dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam. Tidak diterbitkan.
Koesnandar, A. (2003). Prinsip-prinsip penulisan program multimedia. Jakarta: Pusat Teknologi dan Informasi Pendidikan Depdiknas.
Kosasih, E. (2004). Kompetensi ketatabahasaan dan kesusastraan: Cermat
Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
152
[Type text]
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Meilawati, I. (2009). Peningkatan keterampilan menulis cerpen dengan menggunakan media rekaman iklan televisi pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandung. (Skripsi). Universitas
Pendidikan Indonesia.
Mursal, E. (1990). Kesusastraan: pengantar teori dan sejarah. Bandung: Angkasa.
Nurgiyantoro, B. (2012). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Prastowo, A. (2013). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif, menciptakan
metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Yogyakarta: Diva
Press.
Production, Stanser. (2014). Sandal untuk ibu. [Online]. Tersedia di: http://www.youtube.com/watch?v=znhmWZrugl4.
Radifad, A. (2014). Musuh jadi sahabat. Kumpulan Cerpen Karya Anak Bangsa. Jakarta: KPCI.
Roestiyah. (2001). Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Rusman. (2013). Belajar dan pembelajaran berbasis komputer: mengembangkan
profesionalisme abad 21. Bandung: Alfabeta.
Rusmiarsih, R. (2008). Pengembangan strategi pembelajaran kompetensi
membaca wayang dengan CD interaktif sebagai media pembelajaran mandiri untuk mata pelajaran bahasa Jawa SMP. (Tesis). Universitas
Negeri Semarang.
Sadiman, A.S. dkk. (2009). Media pendidikan: pengertian, pengembangan, dan
pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.
Sa’diah, Halimatus. (2013). Pisang ajaib. Kumpulan Cerpen Karya Anak Bangsa.
Jakarta: KPCI.
153
[Type text]
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Semi, A. (1998). Anatomi sastra. Padang: Angkasa Raya.
Stanton, R. (2007). Teori fiksi Robert Stanton. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Suartama, I.K., Suditha, I.W., Yudistiawan. I.N. (2013). Abstrak: pengembangan multimedia interaktif pelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII semester genap tahun 2012/2013 di SMP Negeru 3 Sawan. Jurnal
Edutech, 1 (2), hlm. V.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardjo. (2005). Evaluasi pembelajaran. Diktat mata kuliah evaluasi pembelajaran. Prodi TP, PPS UNY. Tidak diterbitkan.
Sumardjo, J. dan Saini. (2007). Apresiasi kesusasteraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Supriatna, D. dan Mochamad, M. (2009). Konsep dasar desain pembelajaran. PPPPTK TK.
Suyanto, M. (2003). Multimedia alat untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Yogyakarta: Andi Offset.
Tarigan, H. G. (1985). Prinsip-prinsip dasar sastra. Bandung: Angkasa.
Tim Edukatif. (2013). Mahir berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII
berdasarkan kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga.
Tohari, A. (2012). Rumah yang terang. [Online]. Tersedia di: http://rifkawahyuningsih.blogspot.com/2012/12/cerpen-rumah-yang-terang karyaahmad.html.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: UPI PRESS.
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
(Penelitian pada Siswa Kelas VII di Kabupaten dan Kota Bandung)
Maulina Hendrik
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran cerita pendek di sekolah yang masih mengindikasikan problematik. Problematik tersebut ditemukan saat peneliti melakukan observasi awal, yaitu siswa sulit memahami dan membedakan teks cerita pendek dengan jenis teks narasi lainnya. Selain itu, peneliti juga menemukan permasalahan dalam kegiatan pembelajaran. Guru masih menerapkan pembelajaran yang bersifat konvensional, tidak memanfaatkan media dalam pembelajaran sehingga pembelajaran terkesan monoton. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan di atas, peneliti mengembangkan sebuah pembelajaran cerita pendek berbasis pendekatan saintifik yang dikemas di dalam media interaktif berupa cakram padat.
Penelitian ini dilakukan di tiga Sekolah Menengah Pertama, yaitu SMP Negeri 2 Bandung, SMP Negeri 1 Lembang, dan SMP Negeri 1 Margahayu. Penelitian ini menggunakan model Hannafin & Peck. Model Hannafin & Peck terdiri atas tiga tahap atau fase, yaitu: tahap analisis kebutuhan, tahap desain, serta tahap pengembangan dan implementasi. Hasil analisis kebutuhan pada penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) masih terdapat kelemahan dan kekurangan dalam pembelajaran cerpen, yaitu: siswa sulit memahami teks cerpen baik secara lisan maupun tulisan dalam mengkaji unsur-unsur teks cerpen dan membedakan teks cerpen dengan jenis teks narasi lainnya, metode yang digunakan dalam pembelajaran masih bersifat konvensional dan tidak menggunakan media dalam pembelajaran sehingga pembelajaran terkesan monoton; 2) berdasarkan kelemahan dan kekurangan di atas, melalui tahapan kedua peneliti merancang dan mendesain media interaktif pembelajaran cerita pendek berbasis pendekatan saintifik. Hasil rancangan dan desain tersebut digambarkan dalam bentuk Garis Besar Program Media (GBPM) dan penulisan naskah media (story board); 3) dokumen story
board dijadikan landasan dalam pembuatan diagram alir (flowchart) dan produk yang
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF INTERACTIVE MEDIA LEARNING SHORT STORIES BASED SCIENTIFIC APPROACH
(Research in Class VII the Country and Bandung City)
Maulina Hendrik
This research is motivated by the study of short stories in school that still indicate problematic. The problematic when researchers found the initial observation, the students difficult to understand and distinguish the short story text with other types of narrative text. In addition, researchers also found problems in learning activities. Teachers still apply conventional learning, not using media in teaching so that learning monotonous. Therefore, to solve the above problems, researchers developed a short story-based learning approach to scientific packed in interactive media such as compact discs.
1
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Potret pembelajaran sastra di berbagai sekolah (di Indonesia) selama ini
terlihat buram dan sedih. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian Alwasilah (dalam
Aisyah, 2009, hlm. 314) yang menyatakan bahwa “di sekolah-sekolah, sastra
hanya diajarkan sebanyak 23,6% saja. Dalam kapasitasnya yang hanya 23,6%
tersebut, ternyata pembelajaran sastra lebih ditekankan pada aspek pengetahuan
(kognitif), bukan aspek afektif maupun keterampilan.” Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa pembelajaran sastra di sekolah masih mengindikasikan
problematik.
Berkaitan dengan hal di atas, pembelajaran cerita pendek (cerpen) merupakan
salah satu pembelajaran sastra yang dipelajari di satuan pendidikan menengah
pertama. Sastra cerpen banyak diminati oleh siswa, namun pada kenyataannya
dalam pembelajaran masih banyak terdapat problematik. Alasan siswa saat
peneliti melakukan observasi awal di SMP Negeri 2 Bandung beraneka ragam,
sebagian siswa mengatakan tidak ada ide, sulit memulai, tidak bisa mengakhiri
tulisan, serta kesulitan dalam mengembangkan gagasan. Kendala lainnya adalah
sulit membangun konflik sehingga tulisan yang dihasilkan menjadi datar. Hal ini
tentu membuat tulisan mereka menjadi tidak menarik. Padahal, daya tarik sebuah
cerpen salah satunya terletak pada konfliknya.
Permasalahan di atas juga terlihat saat peneliti mengamati pembelajaran
cerpen di SMP Negeri 1 Lembang pada 12 Mei dan 15 Mei 2014, disimpulkan
bahwa pelaksanaan pembelajaran cerpen kurang variatif, masih cenderung bersifat
konvensional. Pembelajaran dilakukan dengan menugasi peserta didik untuk
membaca teks, kemudian menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan teks.
Selain itu, ditemukan juga bahwa guru belum menggunakan perangkat
2
[Type text]
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehingga terlihat pada proses pembelajaran siswa merasa jenuh dan terkesan
monoton. Penggunaan sumber belajar khususnya pembelajaran cerpen hanya
berasal dari buku teks dan referensi media cetak.
Tuntutan kurikulum terhadap pembelajaran sastra menginginkan siswa dapat
mengapresiasikan sastra baik secara teori maupun praktik. Meskipun telah
mengikuti pembaharuan kurikulum, tetap saja siswa diperintah untuk membaca
teks kemudian menjawab pertanyaan. Selain itu juga, media yang digunakan
sebagai penunjang pembelajaran masih bersifat sederhana, yaitu media bergambar
dan kumpulan cerita dari siswa. Padahal terlihat jelas bahwa pembelajaran
dikatakan berhasil apabila terjadi interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang
terjadi diharapkan mampu mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan dalam
rencana pembelajaran. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat terlihat jika siswa
mampu menguasai materi yang diberikan secara tuntas baik dari segi
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Ketercapaian tujuan pembelajaran
tercipta dari pembelajaran yang komunikatif serta didukung oleh bahan ajar dan
media pembelajaran. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu membantu siswa
untuk mencapai ketuntasan dalam pembelajaran.
Permasalahan di atas tentunya tidak boleh dibiarkan begitu saja, harus segera
diatasi karena menyebabkan proses belajar tidak maksimal dan berimplikasi pada
hasil belajar peserta didik yang rendah. Untuk memecahkan masalah tersebut,
maka harus dilakukan upaya, antara lain dengan meningkatkan keterampilan guru
dan menerapkan sebuah pendekatan dalam pembelajaran.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Lufri (2007, hlm. 64), ada sepuluh
keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru guna membantu siswa
dalam pembelajaran, antara lain:
3
[Type text]
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Di antara keterampilan tersebut, keterampilan mengembangkan dan
menggunakan media pembelajaran merupakan salah satu keterampilan yang
sangat penting untuk dimiliki oleh guru. Menurut Arsyad (2006, hlm. 4), “media
pembelajaran adalah suatu perantara yang membawa pesan atau informasi yang
bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pembelajaran.”
Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Sadiman, dkk. (2009, hlm. 7) yang
mengatakan bahwa “media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi.” Berdasarkan kedua pendapat ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat membantu
siswa dalam memahami materi pelajaran serta dapat dijadikan sebagai alat untuk
memotivasi siswa sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Penggunaan media pembelajaran yang dimaksud beraneka ragam. Secara
psikologis, peserta didik rentang 11-14 tahun cenderung menyukai hal-hal baru
yang berbau modern dan serba canggih. Karakteristik inilah yang menjadi pijakan
untuk mencari media yang tepat. Media yang sesuai dengan karakteristik peserta
didik SMP adalah media audio-vidual yang berbentuk cakram padat interaktif.
Hal ini sejalan dengan pendapat Rusman (2013, hlm. 143) yang mengemukakan
bahwa
media objek dan media interaktif berbasis komputer merupakan media dan sumber terbaik yang dapat digunakan sebagai sumber media komunikasi. Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah bahwa peserta didik tidak hanya memperhatikan media atau objek, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran.
Prastowo (2013) juga memberikan pendapat tentang definisi CD interaktif.
4
[Type text]
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media
interaktif dapat dimaknai sebagai media yang bersifat aktif, maksudnya ia
didesain agar dapat melakukan perintah balik kepada pengguna untuk melakukan
suatu aktivitas. Selain itu, kebutuhan akan cakram padat Interaktif semakin
mendesak mengingat kondisi perkembangan teknologi informasi (TI) semakin
berkembang pesat. Hal ini menuntut siswa mulai dari pra-sekolah, SD, SMP dan
SMU/SMK untuk mengenal TI sejak dini. Kebutuhan cakram padat Interaktif
sebagai alat untuk membantu siswa menguasai TI dan materi pelajaran umum
lainnya dengan lebih cepat, menyenangkan dan meningkatkan hasil belajar,
menjadi kebutuhan yang mendesak untuk tercapainya kualitas pembelajaran yang
diharapkan.
Penelitian yang berkaitan dengan media pembelajaran khususnya
pengembangan media interaktif telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti
terdahulu. Salah satu contoh penelitian yang relevan adalah penelitian Delianti
(2013) yang berjudul “Pengembangan CD Multimedia Interaktif Mata Pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas X SMA Negeri 2 Bukit Tinggi.” Hasil
penelitiannya menjelaskan bahwa CD interaktif yang dikembangkan dapat
mengefektifkan pembelajaran TIK di sekolah tersebut. Siswa dapat mengakses
dan belajar secara mandiri tanpa adanya guru. Efektifitas tersebut diperoleh dari
pengujian hasil belajar siswa setelah menggunakan CD interaktif. Siswa
mula-mula diberikan tes tanpa CD interaktif kemudian diberikan pembelajaran dengan
menggunakan CD interaktif. Setelah pembelajaran selesai diberikan, peneliti
bersama guru melakukan tes akhir. Hasil tes yang diperoleh siswa mendapatkan
nilai tuntas atau mengalami peningkatan.
Selain penelitian di atas, penelitian pengembangan CD interaktif dalam
bidang bahasa Indonesia juga telah dilakukan oleh Gede Bagus (2013) dalam
skripsinya yang berjudul “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif
pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII Semester 2 di SMP Negeri 1
5
[Type text]
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitiannya adalah untuk menghasilkan media pembelajaran pada mata
pelajaran bahasa Indonesia yang relevan digunakan sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik siswa serta mampu memberikan daya tarik dan mempermudah siswa
belajar secara klasikal maupun individual dalam memahami materi secara efektif
dan efisien. Uji coba produk yang telah dilakukan sebanyak enam kali
memperoleh hasil dengan kualitas baik.
Penelitian tentang pengembangan media interaktif telah banyak dilakukan,
namun penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu. Perbedaan tersebut
terlihat dari aspek tampilan cakram padat yang dikembangkan menggunakan
langkah-langkah saintifik. Selain itu, cakram padat interaktif penelitian ini hanya
dikhususnya untuk pembelajaran cerita pendek. Banyak media cerita pendek yang
telah diciptakan, namun pemanfaatannya belum interaktif, hanya sebagai tontonan
dalam komputer seperti film pada umumnya. Selain itu, tampilan media interaktif
pada umumnya masih standar.
Upaya kedua dalam memecahkan permasalahan di atas adalah dengan
menerapkan pendekatan dalam pembelajaran. Sejalan dengan perubahan
kurikulum pendidikan di Indonesia saat ini, Kurikulum 2013 yang tengah berjalan
di beberapa sekolah berorientasi pada sebuah pendekatan yang disebut pendekatan
saintifik. Dalam modul Pendekatan dan Strategi Pembelajaran (Kemdikbud, 2013,
hlm. 1) dijelaskan konsep dasar pendekatan saintifik yang merupakan pendekatan
dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Pembelajaran dengan pendekatan
saintifik dapat didefinisikan sebagai
proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
“ditemukan”.
Khadijah (2013) dalam makalahnya yang berjudul Pendekatan Saintifik
6
[Type text]
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau tahapan pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam mulai dari mengamati hingga membentuk jejaring. Khadijah
menguraikan setiap tahapan pendekatan tersebut dan memberikan beberapa
contoh yang dapat diterapkan dari setiap kompetensi dasar di dalam pembelajaran.
Berdasarkan isi makalah tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik
tidak hanya dapat diterapkan dalam displin ilmu alam, tetapi juga dalam disiplin
ilmu sosial seperti agama, kewarganegaraan, bahasa Indonesia, dan lain
sebagainya.
Penelitian tentang pendekatan saintifik yang digunakan dalam pembelajaran
telah banyak dilakukan, namun belum pernah ditemukan penelitian tentang
pendekatan saintifik dalam pembelajaran cerita pendek. Oleh karena itu,
berdasarkan analisis kebutuhan, peneliti mengembangkan pembelajaran cerita
pendek berbasis pendekatan saintifik yang dikemas di dalam cakram padat
interaktif yang bertujuan menciptakan pembelajaran menyenangkan, inovatif dan
dapat digunakan dalam pembelajaran baik secara klasikal maupun individual.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat diidentifikasikan
masalah-masalah penelitian sebagai berikut.
1) Apresiasi pembelajaran cerpen selama ini tidak terlihat secara menyeluruh,
serta metode pengajaran masih bersifat konvensional, sehingga pembelajaran
terkesan monoton. Oleh karena itu, perlu dikembangkan pembelajaran cerpen
dengan bantuan media dan pendekatan pembelajaran.
2) Penelitian dan pengembangan media interaktif pembelajaran cerita pendek
berbasis pendekatan saintifik hanya dilakukan di tiga SMP Kabupaten/Kota
Bandung, yaitu: SMP Negeri 2 Bandung, SMP Negeri 1 Lembang, dan SMP
Negeri 1 Margahayu. Penentuan lokasi penelitian berdasarkan wilayah
7
[Type text]
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan permasalahan penelitian di atas, peneliti merumuskan masalah
penelitian ini sebagai berikut.
1) Bagaimanakah profil pembelajaran cerita pendek siswa kelas VII di
Kabupaten/Kota Bandung?
2) Bagaimanakah rancangan dan desain pengembangan media interaktif
pembelajaran cerita pendek berbasis pendekatan saintifik?
3) Bagaimanakah pengembangan dan penilaian formatif serta sumatif media
interaktif pembelajaran cerita pendek berbasis pendekatan saintifik?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dilakukan penelitian ini adalah
untuk mengetahui:
1) gambaran tentang profil pembelajaran cerita pendek siswa kelas VII di
Kabupaten/Kota Bandung.
2) rancangan dan desain pengembangan media interaktif pembelajaran cerita
pendek berbasis pendekatan saintifik.
3) pengembangan dan penilaian formatif serta sumatif media interaktif
pembelajaran cerita pendek berbasis pendekatan saintifik.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain.
1) Bagi guru
Dapat membantu dalam mengajar sehingga pembelajaran menjadi lebih
variasi dan menyenangkan. Selain itu, guru dapat berperan sebagai fasilitator
8
[Type text]
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan secara individual. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan
sebagai salah satu inspirasi dalam melakukan inovasi pembelajaran bahasa
Indonesia lainnya.
2) Bagi siswa
Sebagai sumber belajar interaktif, diharapkan dapat mengatasi
masalah-masalah belajar, seperti kurangnya minat terhadap pembelajaran cerita
pendek. Produk ini juga dapat digunakan secara individual sehingga siswa
dapat belajar sendiri. Selain itu juga, menjadikan pembelajaran lebih menarik
dan menyenangkan sehingga termotivasi untuk aktif dalam belajar.
F. Struktur Organisasi Tesis
Untuk memberikan gambaran pembahasan yang sistematis, maka peneliti
menyusun struktur organisasi dalam beberapa bab dan sub bab. Adapun struktur
organisasi dalam tesis ini terdiri atas lima bab, yaitu: pertama, bab pendahuluan
yang memuat: latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan
masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi
tesis. Bab ini dimaksudkan sebagai kerangka awal dalam menghantarkan isi
pembahasan kepada bab selanjutnya.
Kedua, membahas tentang landasan teoretis yang akan memaparkan tentang
teori-teori media interaktif yang meliputi: pengertian media interaktif,
karakteristik media interaktif dalam pembelajaran, fungsi dan manfaat media
interaktif dalam pembelajaran, komponen-komponen media interaktif, pemilihan
dan pengembangan media interaktif, dan kelebihan penggunaan media interaktif
dalam pembelajaran. Selanjutnya bab ini akan membahas mengenai pembelajaran
cerita pendek yang meliputi hakikat pembelajaran, cerita pendek, pembelajaran
cerita pendek, dan kriteria pemilihan bahan cerita pendek. Selain itu juga, dalam
bab ini diuraikan beberapa teori mengenai pendekatan saintifik yang meliputi:
9
[Type text]
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
landasan pembelajaran pendekatan saintifik, prinsip-prinsip pendekatan saintifik
dalam pembelajaran, dan langkah-langkah pembelajaran pendekatan saintifik.
Selanjutnya, dalam bab ini akan membahas tentang implementasi pendekatan
saintifik dan pembelajaran cerita pendek, penelitian yang relevan, dan asumsi atau
anggapan dasar.
Ketiga, membahas tentang metodologi penelitian. Dalam bab ini mencakup
lokasi dan subjek penelitian, metode dan desain penelitian, prosedur dan
paradigma penelitian dan pengembangan, definisi operasional, instrumen
penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Keempat, membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini
menguraikan beberapa hasil pengumpulan data yang dideskripsikan berdasarkan
metode dan desain penelitian yang digunakan. Hasil penelitian dan pembahasan
tersebut, antara lain profil pembelajaran cerita pendek siswa kelas VII di
Kabupaten/Kota Bandung, rancangan dan desain pengembangan media interaktif
pembelajaran cerita pendek berbasis pendekatan saintifik, pengembangan dan
penilaian formatif serta sumatif media interaktif pembelajaran cerita pendek
berbasis pendekatan saintifik.
Kelima, hasil penelitian secara keseluruhan disimpulkan dalam bab penutup.
Bab ini berisikan simpulan dan saran. Selain itu, laporan penelitian ini dilengkapi
beberapa referensi yang tercantum dalam daftar pustaka dan beberapa lampiran
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Penelitian dan pengembangan ini berfokus pada pengembangan media
interaktif pembelajaran cerita pendek berbasis pendekatan saintifik berupa cakram
padat yang bertujuan membantu guru dalam mengefektifkan pembelajaran di
kelas dan menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa. Selain itu,
pengembangan produk ini bermanfaat bagi siswa dan pengguna lainnya karena
dapat belajar kapan dan di mana saja atau dapat belajar secara mandiri. Penelitian
ini didesain dengan menggunakan model penelitian Hannafin & Peck melalui tiga
tahapan, yaitu tahap analisis kebutuhan, tahap desain, dan tahap pengembangan
dan implementasi. Berdasarkan tahapan tersebut diperoleh hasil penelitian yang
telah diuraikan dalam Bab IV. Hasil tersebut dapat disimpulkan ke dalam
beberapa hal sebagai berikut.
1) Gambaran profil pembelajaran cerita pendek kelas VII. Pemotretan profil
pembelajaran tersebut, meliputi: dokumen/perangkat pembelajaran, proses
pembelajaran, dan hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk memperoleh profil pembelajaran ini adalah melakukan
pengamatan atau observasi, wawancara, angket, dan tes tertulis di tiga SMP
Kabupaten/Kota Bandung, yaitu: SMP Negeri 2 Bandung, SMP Negeri 1
Lembang, dan SMP Negeri 1 Margahayu. Pemilihan lokasi ini secara acak
berdasarkan wilayah dan penggunaan kurikulum yang homogen. Hasil yang
diperoleh dari kegiatan tersebut adalah bahwa masih terdapat kekurangan atau
kelemahan dalam pembelajaran cerita pendek. RPP yang disusun belum
sepenuhnya berdasarkan silabus yang ditetapkan dan materi yang terdapat
dalam perencanaan pembelajaran mengacu kepada buku teks bahasa
Indonesia terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013
145
[Type text]
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengamati proses pembelajaran di kelas dan mewancarai guru bahasa
Indonesia. Hasil yang diperoleh bahwa ketiga guru dalam pelaksanaan
pembelajaran tidak menggunakan media pembelajaran, lebih menonjolkan
metode mengajarnya dalam bentuk ceramah dan diskusi, sehingga
pembelajaran terlihat monoton dan kurang menyenangkan. Hal ini disebabkan
minimnya pengetahuan dan kemampuan guru dalam mengembangkan
pembelajaran yang inovatif. Setelah mengetahui kebutuhan guru dan siswa
dalam pembelajaran, kegiatan akhir yang dilakukan untuk memperoleh
gambaran profil pembelajaran cerita pendek adalah pengisian angket dan tes
tertulis bagi siswa. Indikator dalam pengisian angket dan soal tes berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan siswa tentang pembelajaran cerita pendek.
Hasil yang diperoleh bahwa siswa sulit membedakan teks cerpen dengan jenis
teks narasi lainnya. Selain itu, siswa sulit menuangkan gagasannya dalam
menulis cerpen. Hal ini disebabkan kurangnya penguasaan kosakata dan
kebahasaan lainnya yang menunjang dalam penulisan cerpen. Namun, selain
terdapat beberapa kelemahan di tiap sekolah, penelitian ini juga menemukan
beberapa kelebihan, salah satu di antaranya adalah dalam pelaksanaan
pembelajaran guru telah mengimplementasikan pendekatan saintifik
khususnya pembelajaran cerpen. Selain itu, siswa terlihat aktif dalam diskusi
kelompok.
2) Setelah mengetahui gambaran profil pembelajaran cerita pendek sebagai
dasar dalam pengembangan penelitian ini, langkah selanjutnya adalah
merancang dan mendesain produk cakram padat pembelajaran cerita pendek
berbasis pendekatan saintifik. Untuk mendapatkan informasi tambahan
mengenai tahapan rancangan dan desain ini, peneliti melakukan wawancara
kepada ahli media dan materi. Hasil wawancara tersebut berupa
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengembangkan produk media.
Langkah-langkah tersebut yaitu menganalisis kurikulum dan menafsirkannya
146
[Type text]
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
program media (story board). Dengan demikian, langkah pertama yang
dilakukan peneliti adalah menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar
berdasarkan kebutuhan guru dan siswa. Kompetensi dasar pembelajaran
cerpen yang terkait dengan kebutuhan guru dan siswa untuk aspek
pengetahuan terdapat pada KI 3 KD 1 dan KI 3 KD 2 dan aspek keterampilan
pada KI 4 KD 1 dan KI 4 KD 2. Isi kompetensi dasar pada aspek pengetahuan
dalam KI 3 dan KD 1 adalah memahami teks hasil teks cerita pendek baik
melalui lisan maupun tulisan, KI 3 KD 2 adalah membedakan teks cerita
pendek baik melalui lisan maupun tulisan. Sedangkan kompetensi dasar pada
aspek keterampilan KI 4 KD 1 adalah menangkap makna teks cerita pendek
baik melalui lisan maupun tulisan, dan KI 4 KD 2 adalah menyusun teks
cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan. Hasil analisis di atas,
dituangkan ke dalam Garis Besar Program Media (GBPM). GBPM berisikan
rangkaian perencanaan pengembangan produk seperti deskripsi identitas
program, deskripsi program, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar,
indikator serta tujuan pembelajaran. Setelah menyusun GBPM, langkah
berikutnya adalah membuat naskah program media atau papan cerita (stroy
board). Naskah program media adalah sebagai landasan dalam pembuatan
diagram alir dan memproduksi media. Penulisan naskah program media
menghasilkan 55 tampilan. Tampilan tersebut dimulai dari tampilan halaman
utama atau pembuka hingga tampilan profil pengembang.
3) Naskah program media dan diagram alir dijadikan landasan untuk membuat
produk. setelah menghasilkan produk, langkah berikutnya adalah melakukan
pengujian, penilaian formatif, dan penilaian sumatif. Pengujian dan penilaian
formatif bertujuan untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan media.
Pengujian dan penilaian formatif dilakukan oleh para ahli media dan materi
hingga memperoleh produk yang diinginkan. Penilaian dilakukan dengan cara
berkonsultasi/mencobakannya kepada para ahli. Setelah melakukan
147
[Type text]
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah melakukan penilaian sumatif. Penilaian ini dilakukan setelah program
berakhir. Penilaian sumatif dilakukan oleh para ahli media, materi, dan siswa.
Berdasarkan rekapitulasi hasil penilaian sumatif terhadap media
pengembangan media interaktif pembelajaran cerita pendek berbasis
pendekatan saintifik pada tabel 4.5, maka skor rata-rata keseluruhan aspek
media adalah 5,00 dengan kategori sangat baik. Selain itu, berdasarkan hasil
penilaian pada lembar penilaian ahli media, dapat disimpulkan bahwa media
interaktif pembelajaran cerita pendek berbasis pendekatan saintifik layak
digunakan sebagai media pembelajaran baik secara klasikal maupun
individual. Penilaian yang sama juga dilakukan oleh para ahli materi.
Berdasarkan rekapitulasi hasil penilaian sumatif terhadap materi, maka skor
rata-rata keseluruhan aspek isi dan pembelajaran pada tabel 4.8 adalah 4,86
dengan kategori sangat baik. Selain itu, berdasarkan hasil penilaian pada
lembar penilaian ahli materi secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa
materi yang dikemas di dalam media interaktif pembelajaran cerita pendek
berbasis pendekatan saintifik layak digunakan sebagai media pembelajaran.
Selain penilaian dari para ahli, penilaian sumatif juga diberikan kepada siswa.
Berdasarkan hasil rekapitulasi penilaian sumatif siswa terhadap
pengembangan media interaktif ini, diperoleh skor rata-rata keseluruhan
aspek sebesar 4,30 (tabel 4.9) dengan kategori sangat baik. dapat diartikan
bahwa produk ini layak digunakan sebagai media pembelajaran.
4) Berdasarkan hasil penilaian sumatif dari ahli media, materi, dan siswa di atas,
maka media interaktif pembelajaran cerita pendek berbasis pendekatan
saintifik layak untuk dijadikan sebagai media pembelajaran baik secara
klasikal maupun individual. Bentuk akhir produk yang dihasilkan dalam
penelitian ini adalah berupa cakram padat yang dapat disimpan di dalam
148
[Type text]
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Saran
Berdasarkan data yang ditemukan dalam penelitian ini, maka peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut.
1. Bagi Pihak Sekolah
Pengembangan media interaktif ini memerlukan komputer atau laptop sesuai
dengan jumlah siswa atau pengguna agar kualitas pembelajaran berjalan efektif
dan mandiri. Oleh karena itu, diharapkan kepada pihak sekolah agar dapat
memfasilitasi kebutuhan siswa minimal satu komputer diakses oleh satu siswa.
2. Bagi Guru dan Peneliti Lainnya
Materi yang dikemas di dalam media ini bersifat permanen. Artinya masukan
materi sebagai bahan pembelajaran di dalam media ini tidak dapat diubah secara
langsung. Apabila terdapat perubahan teori atau perkembangan teori baru, maka
teori-teori yang terdapat di dalam media ini harus diperbaharui. Oleh karena itu,
agar pemanfaatan media ini berjalan dengan baik, diperlukan pemerhati atau
pendamping pengembangan materi dalam kemasan media ini. Selain itu juga,
diharapkan kepada para guru agar dapat menambah wawasan terhadap
perkembangan kurikulum dan materi pembelajaran, sehingga tidak terjadi
perbedaan pendapat dari berbagai pihak.
3. Bagi Peneliti Lainnya
a. Bentuk akhir dari penelitian dan pengembangan ini adalah menghasilkan
sebuah produk media pembelajaran cerita pendek berbasis pendekatan
saintifik berupa cakram padat dan dapat disimpan di komputer atau laptop.
Media ini dapat digunakan secara klasikal dan individual. Namun, dalam
pembelajaran secara individual, pengembangan media ini masih terdapat
149
[Type text]
Maulina Hendrik, 2014
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap pertanyaan pengguna. Oleh karena itu, sangat diharapkan kepada
peneliti-peneliti lainnya untuk dapat menyempurnakan kelemahan-kelemahan
dalam pengembangan media ini.
b. Kegiatan akhir dalam penelitian ini penilaian sumatif dari para ahli media,
materi, dan siswa guna mendapatkan respons kelayakan media dalam
pembelajaran. Pengujian yang dilakukan hanya pada penilaian kelayakan
produk. Sementara itu, untuk mengetahui apakah media ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa belum dilakukan. Oleh karena itu,
diharapkan kepada para peneliti lainnya untuk dapat mengujikan keefektifan