Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM
PEMBELAJARAN IPS
(Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 10 Bandung Kelas VII-C)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS)
Oleh :
Arief Rachman 1005493
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM
PEMBELAJARAN IPS
(Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 10 Bandung Kelas VII-C)
Oleh :
Arief Rachman
1005493
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Arief Rachman 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGUJI SKRIPSI
Skripsi ini diuji pada,
Hari/ Tanggal : rabu-jumat/ 24-26 Juni 2015
Tempat : Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Ketua : Dekan FPIPS UPI
Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si
NIP. 19700814 199402 1 001
2. Sekretaris : Ketua Program Studi Pendidikan IPS UPI
Dr. Nana Supriatna, M.Ed
NIP. 19611014 198601 1 001
3. Penguji : Penguji I
Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A.
NIP. 196207021986011002
Penguji II
Ir. Yakub Malik, M.Pd.
NIP. 195901011989011001
Penguji III
Drs. Asep Mulyaadi, M.Pd.
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM
PEMBELAJARAN IPS
(Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 10 Bandung Kelas VII-C)
Arief Rachman 1005493
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi beberapa permasalahan yang terjadi pada kelas VII-C SMP Negeri 10 Bandung. Hal ini didasarkan pada hasil observasi awal, dapat dilihat kurangnya partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat, beberapa siswa kurang fokus dalam belajar, dan siswa bermain twitter melalui perangkat elektronik yang dimilikinya saat pembelajaran. Hal tersebut disebabkan karena media pembelajaran yang digunakan pengajar kurang menarik dan komunikasi yang satu arah. Untuk memperbaiki hal tersebut dilakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media twitter untuk meningkatkan partisipasi siswa mengemukakan pendapat dalam pembelajaran IPS. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan perencanaan, 2) mengetahui pelaksanaan pembelajaran, 3) mengetahui kendala, serta 4) mengetahui perkembangan partisipasi siswa mengemukakan pendapat dalam pembelajaran menggunakan media twitter. Penggunaan media twitter dimaksudkan agar siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran terutama dalam partisipasi mengemukakan pendapat. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang diadaptasi dari model Kemmis dan MC Taggart. Oleh karena itu penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu pelaksanaan, perencanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 4 siklus. Hasil yang diperoleh yaitu pada siklus 1 partisipasi berpendapat di kelas dan di
twitter berada pada kategori “kurang” serta kemampuan mengemukakan pendapat berada
pada kategori “cukup”. Siklus 2 diperoleh partisipasi berpendapat di kelas berada pada kategori “cukup” dan di twitter masih berada pada kategori “kurang” serta kemampuan
mengemukakan pendapat berada pada kategori “cukup”. Siklus 3 diperoleh partisipasi berpendapat serta kemampuan berpendapat di kelas dan di twitter berada pada kategori “baik”. Hasil pada siklus 3 mengalami peningkatan yang signifikan. Siklus 4 diperoleh partisipasi berpendapat serta kemampuan mengemukakan pendapat di kelas dan di twitter berada pada kategori “baik”. Hasil tersebut menunjukan bahwa partisipasi berpendapat dan kemampuan mengemukakan pendapat siswa di kelas dan di twitter mengalami peningkatan meskipun pada siklus terakhir sedikit menurun dan dirasa telah mencapai titik jenuh. Siswa telah mampu mengemukakan pendapat menggunakan bahasa dengan baik, analitis, logis, dan kreatif. Rekomendasi kepada para guru khususnya guru IPS maupun peneliti selanjutnya untuk menggunakan media twitter yang mampu menumbuhkan partisipasi siswa mengemukakan pendapat.
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
THE USE OF TWITTER TO IMPROVE STUDENTS’ PARTICIPATION OF EXPRESSING OPINION IN SOCIAL SCIENCE LEARNING
(A Classroom Action Research in SMPN 10 Bandung Class VII-C)
Arief Rachman 11005493
ABSTRACT
This research is motivated by some issues raised in class VII-C SMP Negeri 10 Bandung. Based on the pre-observation, it can be seen on the lack of the students’ participation level in expressing opinions, the lack of focus in learning, and the students played Twitter in their gadget during the learning and teaching process. These are caused by the unattractive media used by the teacher and one-way communication. In order to solve the issues, a classroom action research was conducted by using Twitter to improve students’ participation level in social science learning. This research is aimed to (1) describe the planning, (2) know the implementation of learning, (3) know the constraints, (4) know the development of students’ participations of expression opinions in learning by using Twitter. The use of Twitter is intended to improve students’ enthusiasms during learning process especially in expressing opinions. The research is a classroom action research adapted from Kemmis and MC Taggart model. Therefore, the study was conducted in several steps: implementation, planning, observation, and reflection. The study was conducted in four cycles. The result obtained from the study shows that in the first cycle, direct participation level in classroom and Twitter were on the “low” level and the ability of expressing opinion was on the “fair” level. The second cycle shows that the participation level in classroom and Twitter were still on the “low” level and “fair” level on the ability of expressing opinions. The third cycle shows a significant increase. The fourth cycle shows that the participation level in classroom and Twitter along with the ability of expressing opinions were in the “good” level. The results indicate that students’ participation and their ability in expressing opinions both in classroom and Twitter have increased even though there was a reduction in the last cycle due to the saturated point encountered by the students. The students are able to expressing their opinions by using a good language, analytic, logic, and creative. The recommendation for social science teachers and next researchers is to use the Twitter media which is able to raise students’ participation in expressing opinions.
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PENGUJI SKRIPSI ... ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitain ... 7
E. Sistematika Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Pembelajaran IPS ... 9
1. Definisi Pembelajaran IPS ... 9
2. Tujuan Pembelajaran IPS ... 10
3. Dimensi Pembelajaran IPS ... 11
a. Dimensi Pengetahuan (knowledge) ... 11
b. Dimensi Keterampilan (skills) ... 12
c. Dimensi Nilai dan Sikap (value and attitudes) ... 14
d. Dimensi Tindakan (action) ... 14
B. Media Pembelajaran ……….. 15
1. Pengertian Media Pembelajaran ………. 15
2. Ciri-Ciri dan Jenis Media ………... 16
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Media Sosial Twitter ... 21
1. Perkembangan Media Sosial Twitter ... 21
2. Simbol dan Istilah-Istilah Dalam Media Sosial Twitter ... 23
3. Twitter Sebagai Media Pembelajaran dalam Pendidikan ... 26
D. Partisipasi Mengemukakan Pendapat dalam Pembelajaran ... 29
1. Partisipasi dalam Pembelajaran ... 29
2. Berpendapat dalam Pembelajaran ... 31
3. Partisipasi Berpendapat dalam Pembelajaran IPS ... 33
E. Hubungan Media Twitter dalam Meningkatkan Partisipasi Siswa Mengemukakan Pendapat dalam Pembelajaran IPS ... 36
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
A. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 38
B. Metode Penelitian ... 38
C. Desain Penelitian ... 40
1. Rencana (plan) ... 41
2. Tindakan (action) ... 42
3. Observasi (observe) ... 43
4. Refleksi (reflect) ... 43
D. Definisi Operasional ... 44
1. Media Twitter Dalam Pembelajaran IPS ... 44
2. Partisipasi Siswa Berpendapat ... 46
E. Instrumen Penelitian ... 47
F. Teknik Pengumpulan Data ... 51
1. Wawancara ... 51
2. Observasi ... 52
3. Studi Dokumentasi ... 52
4. Catatan Lapangan ………... 53
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 53
1. Teknik Pengolahan Data ……….. 53
2. Analisis Data ... 55
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Deskripsi Tempat Penelitian ……….. 56
1. Profil SMP Negeri 10 Bandung ………... 56
2. Subyek Penelitian ……… 56
B. Deskripsi Hasil Penelitian ……….. 57
1. Kegiatan Pra Tindakan ………. 57
a. Observasi Awal ……….. 57
b. Refleksi Hasil Temuan Observasi Awal ……… 58
2. Deskripsi Tindakan Siklus 1 ……… 60
a. Perencanaan Tindakan Siklus 1 ………. 60
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 ………. 65
c. Observasi Tindakan Siklus 1 ………... 71
d. Refleksi Tindakan Siklus 1 ……… 80
3. Deskripsi Tindakan Siklus 2 ……… 83
a. Perencanaan Tindakan Siklus 2 ………. 83
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 ………. 86
c. Observasi Tindakan Siklus 2 ………... 93
d. Refleksi Tindakan Siklus 2 ……… 103
4. Deskripsi Tindakan Siklus 3 ……… 105
a. Perencanaan Tindakan Siklus 3 ………. 105
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 3 ………. 109
c. Observasi Tindakan Siklus 3 ………... 117
d. Refleksi Tindakan Siklus 3 ……… 127
5. Deskripsi Tindakan Siklus 4 ……… 129
a. Perencanaan Tindakan Siklus 4 ………. 129
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 4 ……….. 133
c. Hasil Observasi Tindakan Siklus 4 ……… 143
d. Refleksi Tindakan Siklus 4 ……… 152
C. Deskripsi Hasil Wawancara Siswa ……… 153
D. Pembahasan Hasil Penelitian ………... 155
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ………... 184
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rekomendasi ……….. 187
DAFTAR PUSTAKA ... 189
LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Istilah-istilah dan simbol yang terdapat dalam twitter ... 25
Tabel 3.1 Instrumen Penilaian Dokumentasi RPP ... 47
Tabel 3.2 Instrumen Observasi Penampilan Mengajar ... 49
Tabel 3.3 Instrumen Dokumentasi Wawancara ... 50
Tabel 3.4 Instrumen Observasi Kemampuan Berpendapat ... 50
Tabel 3.5 Tabel Konversi Penskoran ... 54
Tabel 4.1 Data Kepemilikan Akun Twitter Siswa ... 59
Tabel 4.2 Hasil Observasi RPP Siklus 1 ... 72
Tabel 4.3 Hasil Observasi Penampilan Mengajar Siklus 1 ... 73
Tabel 4.4 Partisipasi Berpendapat Di Kelas Siklus 1 ... 74
Tabel 4.5 Partisipasi Berpendapat Di Twitter Siklus 1 ... 75
Tabel 4.6 Skor Partisipasi Mengemukakan Pendapat di Kelas Siklus 1 ... 76
Tabel 4.7 Skor Partisipasi Mengemukakan Pendapat di Twitter Siklus 1 ... 77
Tabel 4.8 Hasil Observasi RPP Siklus 2 ... 94
Tabel 4.9 Hasil Observasi Penampilan Mengajar Siklus 2 ... 95
Tabel 4.10 Partisipasi Berpendapat Di Kelas Siklus 2 ... 96
Tabel 4.11 Partisipasi Berpendapat Di Twitter Siklus 2 ... 96
Tabel 4.12 Skor Partisipasi Mengemukakan Pendapat di Kelas Siklus 2 ... 98
Tabel 4.13 Skor Partisipasi Mengemukakan Pendapat di Twitter Siklus 2 .. 98
Tabel 4.14 Hasil Observasi RPP siklus 3 ... 118
Tabel 4.15 Hasil Observasi Penampilan Mengajar Siklus 3 ... 119
Tabel 4.16 Partisipasi Berpendapat Di Kelas Siklus 3 ... 120
Tabel 4.17 Partisipasi Berpendapat Di Twitter Siklus 3 ... 120
Tabel 4.18 Skor Partisipasi Mengemukakan Pendapat di Kelas Siklus 3 ... 122
Tabel 4.19 Skor Partisipasi Mengemukakan Pendapat di Twitter Siklus 3 .. 123
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.21 Hasil Observasi Penampilan Mengajar Siklus 4 ... 145
Tabel 4.22 Partisipasi Berpendapat Di Kelas Siklus 4 ... 146
Tabel 4.23 Partisipasi Berpendapat Di Twitter Siklus 4 ... 146
Tabel 4.24 Skor Partisipasi Mengemukakan Pendapat di Kelas Siklus 4 .... 148
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Tampilan Beranda Twitter ... 24
Gambar 2.2 Tampilan Profil Pengguna Twitter ... 24
Gambar 3.1 Model spiral dari Kemmis dan Taggart ... 41
Gambar 4.1 Gambar Peta Yang Di Posting Ke Twitter ... 66
Gambar 4.2 Materi Peta Yang Di Posting Ke Twitter ... 68
Gambar 4.3 Materi Jenis Peta Dan Materi Atlas Di Twitter ... 68
Gambar 4.4 Materi Globe Serta Manfaat Peta, Atlas dan Globe Di Twitter 69 Gambar 4.5 Peta Persebaran Penduduk Di Twitter ... 71
Gambar 4.6 Gambar Grafik Perbandingan Hasil Observasi Partisipasi Mengemukakan Pendapat di Kelas dan Twitter Siklus 1 ... 79
Gambar 4.7 Link Materi dan Materi Kondisi Geografis Di Twitter ... 89
Gambar 4.8 Bentuk-Bentuk Adapatasi Manusia Terhadap Kondisi Geografis ... 89
Gambar 4.9 Tweet Untuk Tugas Siswa Mengomentari Di Twitter ... 93
Gambar 4.10 Gambar Grafik Perbandingan Hasil Observasi Partisipasi Mengemukakan Pendapat di Kelas dan Twitter Siklus 1 dan 2 ... 101
Gambar 4.11 Hasil Diskusi Kelompok Yang Di Posting Ke Twitter ... 111
Gambar 4.12 Materi Lapisan Atmosfer Beserta Link Artikel Materi Atmosfer ... 113
Gambar 4.13 Materi Atmosfer Dan Efek Rumah Kaca ... 113
Gambar 4.14 Retweet Tweet Akun Twitter Membahas Polusi ... 114
Gambar 4.15 Gambar Grafik Perbandingan Hasil Observasi Partisipasi Mengemukakan Pendapat di Kelas dan Twitter Siklus 2 dan 3 ... 126
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.16 Modem dengan Fasilitas Wifi ... 132
Gambar 4.17 Materi Kegiatan Ekonomi Meliputi Produksi, Distribusi, dan Konsumsi ... 135
Gambar 4.18 Materi mengenai Produksi ... 136
Gambar 4.19 Materi mengenai Distribusi ... 136
Gambar 4.20 Materi mengenai Konsumsi ... 137
Gambar 4.21 Tweet Akun Twitter Lain dan Berita Terkait Materi Kegiatan Ekonomi Membahas Mengenai Kelangkaan ... 137
Gambar 4.22 Contoh Kegiatan Ekonomi Produksi, Distribusi, dan Konsumsi ... 139
Gambar 4.23 Contoh Kegiatan Ekonomi yang Dilakukan Masyarakat Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari ... 140
Gambar 4.24 Pertanyaan di Twitter yang Diajukan oleh Peneliti Kepada Siswa ... 142
Gambar 4.25 Grafik Perbandingan Hasil Observasi Partisipasi Mengemukakan Pendapat di Kelas dan Twitter Siklus 3 dan 4 ... 151
Gambar 4.26 Grafik Perkembangan Partisipasi Siswa Berpendapat dalam 4 Siklus ... 175
Gambar 4.27 Grafik Perkembangan Indikator Kemampuan Mengemukakan Pendapat di Kelas dalam 4 Siklus ... 176
Gambar 4.28 Grafik Perkembangan Indikator Kemampuan Mengemukakan Pendapat di Twitter dalam 4 Siklus ... 177
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Penelitian ini berangkat dari hasil observasi awal yang telah dilakukan
peneliti di SMP Negeri 10 Bandung kelas VII-C selama 2 kali pertemuan pada
mata pelajaran IPS. Berdasarkan hasil observasi awal, selama proses pembelajaran
IPS berlangsung dirasa kurang menarik dan monoton. Kebanyakan peserta didik
cenderung terlihat kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran IPS. Selain itu,
media pembelajaran dan sumber belajar dirasa kurang variatif. Komunikasi yang
terjadi antara peserta didik dengan guru pengajar serta partisipasi dari peserta
didik sendiri terlihat kurang berjalan dengan baik. Metode yang digunakan oleh
guru juga kurang bervariasi. Guru cenderung memberikan porsi yang lebih
banyak dengan menggunakan metode ceramah.
Namun, sesekali guru meminta peserta didik untuk menjawab, bertanya,
ataupun memberikan tanggapan seperti memberikan contoh, menjelaskan,
ataupun berkomentar dan lainnya. Akan tetapi, respon dari peserta didik yang
terlihat masih ada saja yang terlihat kaku, malu-malu, takut salah sehingga
bicaranya tidak terdengar dengan jelas. Ada pula yang menanggapinya dengan
tidak serius, bahkan ada yang tidak mau sama sekali untuk berbicara terutama
ketika diminta oleh guru untuk mengemukakan pendapatnya. Berdasarkan hasil
pengamatan di kelas, peserta didik seperti terlihat kebingungan ketika diminta
untuk mengemukakan pendapat. Dari dua kali pertemuan peneliti melakukan
observasi, peneliti mencatat hanya 1 orang saja dari setiap pertemuannya peserta
didik yang berani untuk mengemukakan pendapatnya atas kemauannya sendiri.
Padahal jika peserta didik aktif berpartisipasi dalam pembelajaran IPS, secara
tidak langsung peserta didik melatih kemampuan yang terkandung dalam tujuan
pembelajaran IPS itu sendiri.
Dalam kurikulum 2013 tingkat satuan menengah, tujuan pendidikan IPS
2
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial kemanusiaan
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.
Fenomena lain yang ditemukan peneliti selama proses pengamatan
berlangsung yaitu, beberapa orang peserta didik malah asik mengobrol dengan
temannya, dan beberapa peserta didik lain terlihat malah asik memainkan gadget
atau handphone pribadinya. Lalu, ketika guru meminta peserta didik untuk lebih
mengeksplorasi untuk memperkaya pengetahuan mereka terhadap materi IPS
dengan cara mencari informasi-informasi melalui internet. Kegiatan yang terjadi
selama pengamatan, banyak peserta didik SMP Negeri 10 Bandung kelas VII-C
yang malah asik dengan sendirinya bermain media sosial twitter membalas
mention ataupun pesan pribadi yang masuk pada akun twitter pribadi peserta didik
dan lainnya.
Hal ini tentunya menjadi masalah yang tidak diperbolehkan terus berlanjut
karena dapat menghambat suatu proses belajar pembelajaran. Proses belajar
pembelajaran menjadi tidak efektif dan efisien dan tidak dapat menyerap kedalam
diri peserta didik serta tentunya dapat menghambat guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan.
Berdasarkan perbincangan yang peneliti lakukan kepada kepada guru IPS
dan juga kepada beberapa peserta didik SMP Negeri 10 Bandung kelas kelas
VII-C seputar belajar pembelajaran IPS yang telah dilaksanakan. Hasil dari
perbincangan yang dilakukan kepada guru IPS menurutnya, kelas tersebut
memang kurang begitu antusias, kurang greget dalam mengikuti proses
pembelajaran IPS. Hanya beberapa peserta didik saja yang terlihat benar-benar
fokus terhadap materi yang diajarkan serta serius mengikuti kegiatan-kegiatan
selama poses pembelajaran berlangsung. Selain itu, peserta didik dirasa masih
3
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skiner (dalam Dimyanti dan Mudjiono, 2013, hlm. 9) berpandangan
bahwa belajar adalah suatu prilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya
menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.
Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut:
1. Kesempatan terjadinya pristiwa yang menimbulkan respon pembelajar,
2. Respon pembelajar, dan
3. Konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut. Pemerkuat terjadi
pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut. Sebagai ilustrasi,
prilaku respons si pembelajar yang baik diberi hadiah. Sebaliknya, prilaku
respon yang tidak baik diberi teguran dan hukuman.
Berdasarkan pandangan Skiner di atas, keadaan kelas seperti yang
dijelaskan diatas, tidaklah mencerminkan suatu keadaan kelas yang ideal dalam
proses pembelajaran. Respon peserta didik selama kegiatan pembelajaran
berlangsung tidaklah menunjukan respon yang positif. Terlihat hanya sebagian
kecil peserta didik yang bisa dikatakan “sedang belajar”. Sedangkan menurut
Dahlan (1990, hlm. 21) “pada hakikatnya, mengajar itu adalah suatu proses
dimana pengajar dan peserta didik menciptakan lingkungan yang baik, agar terjadi
kegiatan belajar yang berdayaguna”. Hal ini tentunya menunjukan rencana
pembelajaran tidak berjalan dengan optimal.
Selanjutnya, hasil perbincangan dengan beberapa peserta didik diperoleh
jawaban peserta didik yang beragam diantaranya ; tidak suka mata pelajaran IPS
karena materinya banyak, belajarnya tidak menarik, ada yang memang tidak
mengerti, dan ketika diminta untuk berkomentar atau berpendapat merasa tidak
tahu harus berbicara apa, tidak mau berbicara karena malu, dan bahkan takut
dalam mengemukakan pendapatnya karena takut disoraki oleh teman-temannya.
Menurut Effendi (2007, hlm. 131) dalam “menghadapi era teknologi
modern, maka dituntut adanya keahlian untuk menggunakan, mengelola dan
senantiasa menyesuaikan dengan teknologi-teknologi dan ilmu pengetahuan yang
baru”. Maka dari itu, guru IPS wajib berusaha secara optimum merebut minat
peserta didik, karena minat merupakan modal utama untuk keberhasilan
4
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Fisher, 2009, hlm. 10) “berfikir kritis adalah interpretasi dan evaluasi yang
terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan
argumentasi”. Mengacu pada pendapat tersebut, Dengan komunikasi dan
pembiasaan kepada diri peserta didik terutama dalam mengemukakan pendapat,
ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran yang artinya tidak berjalan satu
arah, maka proses belajar pembelajaran sendiri akan lebih meresap dan bermakna
kepada diri peserta didik dalam memahami materi ajar.
Dari fenomena yang terjadi seperti yang telah diuraikan di atas, peneliti
melihat sisi lain yang dapat dimanfaatkan dari keadaan yang terjadi di atas.
Sebagian besar peserta didik kelas tersebut tertarik dengan salah satu media sosial
yaitu twitter. Dalam suatu proses mengajar, dua unsur yang penting adalah
metode mengajar dan media pembelajaran. Pemilihan metode dan media
pembelajaran yang baik akan mempengaruhi kualitas pembelajaran. Menurut
Arsyad (2007, hlm. 15) “salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah
sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan
lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru”. Hamalik (dalam
Arsyad, 2007, hlm.15) mengemukakan bahwa ‘media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar pembelajaran IPS, dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik’.
Twitter dalam hal ini, merupakan sebuah media jejaring sosial yang
peneliti rasa dapat dijadikan media pembelajaran. Karena twitter menurut
pengalaman peniliti selama menggunakannya, twitter memuat berbagai macam
informasi yang bermanfaat dalam proses pembelajaran. Peneliti rasa, twitter dapat
dijadikan suatu media pembelajaran untuk membantu meningkatkan kualitas
dalam proses pembelajaran IPS dan dapat membuat pembelajaran yang lebih
menarik. Twitter merupakan salah satu sosial media paling populer pada saat ini.
Twitter sama halnya seperti facebook dan media jejaring sosial lainnya. Yang
membedakannya adalah content, fitur dan menu. Namun, secara fungsi memiliki
kesamaan yang tidak jauh berbeda yaitu sebagai media berinteraksi, sosialisasi,
5
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mengacu pada permasalahan kelas di atas, peneliti merasa tertarik untuk
menemukan bagaimana solusi pemecahan masalah di SMP Negeri 10 Bandung
kelas VII-C. Dengan situasi seperti yang sudah dipaparkan di atas, peserta didik
kurang antusias dalam kegiatan pembelajaran IPS, terutama dalam hal partisipasi
mengemukakan pendapat dan pembelajaran dengan media yang kurang menarik.
Peneliti bermaksud untuk memperbaiki keadaan kelas tersebut dan berusaha untuk
menciptakan pembelajaran IPS yang kontekstual berbasis teknologi saat ini
dengan menggunakan media twitter sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan
di atas.
Dalam hal ini, twitter dirasa dapat dijadikan sebagai suatu sarana media
penyampaian informasi dalam pembelajaran IPS yang dapat menarik minat serta
antusias peserta didik dalam kegiatan belajarnya, khususnya untuk
membangkitkan ketertarikan peserta didik terhadap informasi yang disampaikan
saat pembelajaran menggunakan media twitter, agar peserta didik berperan aktif
dalam partisipasi mengemukakan pendapat. Twitter menyajikan fitur yang
menarik dalam berinteraksi social dengan pengguna lain, twitter juga menyajikan
berbagai macam informasi yang dapat diakses dengan mudah oleh penggunanya.
Informasi tersebut sangatlah luas dan bisa dijadikan sebagai bahan ajar yang
menarik. Berangkat dari keadaan lapangan tersebut, peneliti merasa tertarik untuk
mengangkat permasalahan di atas sebagai judul dalam skripsi peneliti yaitu
"Penggunaan Media Twitter Untuk Meningkatkan Partisipasi Peserta didik
Mengemukakan Pendapat Dalam Pembelajaran IPS”.
Untuk memperbaiki keadaan kelas tersebut, peneliti menggunakan metode
penelitian tindakan kelas (classroom action research) di SMP Negeri 10 Bandung
Kelas VII-C. Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 11) mengemukakan
pengertian penelitian tindakan kelas, untuk mengidentifikasi penelitian kelas,
adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan
substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inquiry atau suatu usaha
seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah
6
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah Penelitian
Guna penelitian mencapai tujuan yang dimaksud pada latar belakang yang
telah dipaparkan diatas maka, peneliti menentukan beberapa rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan media
twitter dalam meningkatkan partisipasi peserta didik mengemukakan
pendapat di kelas VII-C SMP Negeri 10 Bandung?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan media
twitter sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi peserta didik
mengemukakan pendapat di kelas VII-C SMP Negeri 10 Bandung?
3. Kendala apa saja yang dialami oleh guru dan peserta didik selama
pembelajaran IPS dalam penggunaan media twitter untuk meningkatkan
partisipasi peserta didik mengemukakan pendapat?
4. Sejauh mana penggunaan media twitter dalam pembelajaran IPS dapat
meningkatkan partisipasi peserta didik mengemukakan pendapat di kelas
VII-C SMP Negeri 10 Bandung?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai berdasarkan rumusan
masalah di atas dari penelitian ini sendiri adalah untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui bagaimana persiapan dan skenario pembelajaran yang
dirancang guru dengan menggunakan media twitter dalam meningkatkan
partisipasi peserta didik mengemukakan pendapat di kelas VII-C SMP Negeri
10 Bandung?
2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPS dengan
menggunakan media twitter sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi
peserta didik mengemukakan pendapat di kelas VII-C SMP Negeri 10
Bandung?
3. Untuk mengetahui kendala yang dialami oleh guru dan peserta didik selama
pembelajaran IPS dalam penggunaan media twitter untuk meningkatkan
7
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Untuk mengetahui sejauh mana penggunaan media twitter dalam
pembelajaran IPS dapat meningkatkan partisipasi peserta didik
mengemukakan pendapat di kelas VII-C SMP Negeri 10 Bandung?
D. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dalam tujuan di atas, diharapkan hasil
penelitian ini dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Bagi Peserta didik
a. Hasil penelitian penerapan pembelajaran ini diharapkan, peserta didik
dapat meningkatkan keberanian dalam mengemukakan pendapatnya saat
pembelajaran IPS.
b. Lebih meningkatkan prestasi dan semangat belajar.
c. Memberikan pengalaman belajar untuk memecahkan masalah dengan
terlibat langsung dan berperan secara aktif dalam proses pembelajaran.
d. Memanfaatkan fungsi dari suatu teknologi terutama sosial media secara
lebih efektif dan efisien dengan mengeksplor lebih dalam.
e. Menjadikan twitter tidak hanya sebagai media jejaring sosial dalam
berkomunikasi dengan pengguna lain, tetapi juga dapat dijadikan sebagai
suatu media dalam menggali informasi dan memperkaya pengetahuan
peserta didik.
2. Bagi Guru
a. Sebagai bahan masukan dan inovasi guru dalam meningkatkan mutu
pendidikan dikelasnya.
b. Dapat digunakan sebagai acuan dalam proses pembelajaran IPS yang
diterapkan dan dilaksanakan guru.
c. Membantu memberikan solusi menetukan metode dan media mengajar
yang tepat.
d. Dapat memperbaiki strategi pembelajaran IPS dikelasnya, dan
meningkatkan layanan profesional pendidik dalam proses pembelajaran.
8
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pelaksanaan Pembelajaran IPS dengan baik.
3. Bagi Sekolah
Untuk bahan masukan terhadapan perbaikan kualitas pembelajaran
IPS di sekolah agar mampu bersaing dengan sekolah lainnya di jenjang SMP
serta berpartisipasi memperbaiki mutu pendidikan nasional.
4. Bagi Peneliti
a. Untuk penelitian lebih lanjut, sebagai salah satu cara meningkatkan dan
menambah wawasan serta pengalaman bagi para peneliti/ guru dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya.
b. Memberikan solusi untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran.
c. Memberikan manfaat dalam memperbaiki pembelajaran dikelas.
E. Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian yang tercantum dalam penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang, latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan
sitematika penelitian.
Bab II Kajian Teori.
Pada bab ini memaparkan mengenai konsep-konsep dan teori para ahli
yang dijadikan sebagai landasan yang mendukung penelitian penggunaan media
twitter untuk meningkatkan partisipasi peserta didik dalam mengemukakan
pendapat dalam pembelajaran IPS.
Bab III Metode Penelitian.
Bab ini terbagi kedalam beberapa sub bab yakni : lokasi dan subjek
penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen
penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
9
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Di dalam bab ini memaparkan mengenai deskripsi hasil pengolahan data
penelitian dan analisis hasil penelitian yang diperoleh selama dilakukannya
penelitian.
Bab V Kesimpulan dan Saran.
Bab ini berisi mengenai keputusan dan hasil yang di dapatkan berdasarkan
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subyek Penelitian
Subjek penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas
VII-C SMPN 10 Bandung yang meliputi 33 orang siswa. Diantaranya 13 orang
berjenis kelamin laki-laki dan 20 lainnya berjenis kelamin perempuan.
Lokasi penelitian yang peneliti pilih adalah kelas VII-C SMPN 10
Bandung yang beralamat di Jl. Rd. Dewi Sartika No. 115 Kelurahan Pungkur,
Kecamata Regol, Bandung. Lokasi ini dipilih karena sebelumnya peneliti telah
berkomunikasi dengan guru yang bersangkutan dan menemukan
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan penelitian yang akan peneliti laksanakan.
Peneliti mengambil lokasi dan subyek penelitian di SMP Negeri 10
Bandung dikarenakan kurangnya pemanfaatan fasilitas yang digunakan oleh guru
termasuk media pembelajaran. Melihat dari hasil observasi awal yang peneliti
lakukan bahwa sebagian peserta didik kelas VII-C terlihat kurang antusias dalam
pembelajaran dan terutama dalam hal partisipasi berpendapatpun dirasa sangat
kurang, selain itu dari hasil observasi awal yang dilakukan terlihat sebagian besar
peserta didik menggunakan media twitter saat pembelajaran berlangsung. Maka
dari itu metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu menggunakan
metode penelitian tindakan kelas.
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ini, peneliti
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan
kelas merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yang tidak ada batasannya
antara peneliti dengan subjek yang diteliti. Maka dalam hal ini peneliti harus
terjun langsung meneliti aktivitas subjek tertentu dengan mengumpulkan data-data
39
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Creswell (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 8) menjabarkan penelitian
kualitatif adalah sebuah proses inkuiri yang menyelidiki masalah-masalah sosial
dan kemanusiaan dengan tradisi metodologi yang berbeda. Peneliti membangun
sebuah gambaran yang kompleks dan holisitik, menganalisis kata-kata,
melaporkan pandangan informan, dan keseluruhan penelitian berlangsung dalam
latar situasi yang alamiah.Dari pengertian diatas, bisa kita perinci bahwa :
1. Penelitian kualitiatif bersifat naturalistik atau alamiah, ini artinya bahwa
dalam penelitian tindakan kelas yang peneliti akan lakukan, peneliti
menggunakan subjek penelitian yang telah ada dan tidak direkayasa seperti
halnya banyak dilakukan dalam penelitian kuantitatif.
2. Dalam penelitian kualitiatif ini juga bahwa peneliti disebutkan sebagai
instrumen utama. Ini berarti pula bahwa secara langsung dalam Penelitian
tindakan kelas yang akan dilakukan, peneliti secara langsung turun ke
lapangan dan menjadi orang yang secara langsung pula meneliti di dalam
kelas tanpa ada jarak dengan subjek penelitian.
3. Data yang dihasilkan bersifat deskriptif dalam kata-kata. Dalam Penelitian
tindakan kelas juga angka tidak menjadi data-data yang secara mutlak
diperlukan, angka hanya digunakan sebagai alat pembantu dan harus tetap di
deskripsikan dalam bentuk kata-kata.
4. Proses dengan produk sama pentingnya. Ini artinya bahwa peneliti diarahkan
kepada pemahaman dan menganalisis seluruh kejadian selama berlangsung.
Kemmis (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 12) menjelaskan bahwa
penelitian tindakan adalah
‘sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a) kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka, b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini. Metode Penelitian Tindakan Kelas dilakukan peneliti dan bekerjasama dengan guru yang sehari-hari mengajar di kelas yang diteliti’.
Sedangkan definisi lain mengenai penelitian tindakan diungkapkan oleh
40
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
definisinya sendiri, tetapi juga mengutip dari pendapat Kemmis. Dia menulis
bahwa penelitian tindakan :
‘merupakan studi sistematis yang dilaksanakan oleh sekelompok partisipan untuk meningkatkan praktik pendidikan dengan tindakan-tindakan praktis mereka sendiri dan refleksi mereka terhadap pengaruh tindakan itu sendiri’. ‘Sederhananya, penelitian tindakan merupakan cara yang digunakan sekelompok orang untuk mengorganisasi kondisi-kondisi yang didalamnya mereka dapat belajar dari pengalamannya sendiri’. (Kemis)
Mengacu pada pendapat para ahli mengenai definisi penelitian tindakan
kelas diatas maka, peneliti berasumsi dan berkeyakinan bahwa PTK ini dirasakan
sebagai metode yang tepat dalam melaksanakan penelitian penggunaan media
twitter untuk meningkatkan partisipasi peserta didik mengemukakan pendapat
dalam pembelajaran IPS. Karena dalam prosesnya, PTK berangkat dari masalah di
kelas, lalu dilakukan treatment secara bersiklus, dievaluasi demikian seterusnya
hingga masalah yang ada di kelas tersebut dapat diselesaikan.
C. Desain Penelitian
Ada beberapa desain PTK dalam dunia pendidikan yang sudah
diungkapkan oleh beberapa ahli dan sudah banyak digunakan oleh
peneliti-peneliti sebelumnya yang menggunakan PTK, namun dalam peneliti-penelitian ini,
peneliti akan menggunakan desain penelitian model spiral dari Kemmis dan
Taggart (1988). Model spiral Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja, 2012,
hlm. 48) terdiri dari beberapa siklus yang pada setiap siklusnya terdiri dari
beberapa tindakan. PTK yang dilaksanakan melalui model spiral ini terdiri dari 4
tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi
(observation), dan refleksi (reflection).
Dalam prakteknya, untuk meningkatkan partisipasi peserta didik dalam
mengemukakan pendapat bukanlah suatu hal yang mudah. Perlu pembiasaan
dalam diri peserta didik untuk memahami materi dalam proses belajar mengajar
dengan menggunakan media twitter. Dalam penggunaan media twitter, peserta
didik dibiasakan untuk aktif dalam berpartisipasi di dalam kelas terutama dalam
41
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peneliti memilih desain penelitian model spiral Kemmis dan Taggart agar
nantinya peserta didik mampu beradaptasi dan secara berkelangsungan dapat
meningkatkan partisipasi dalam mengemukakan pendapat di dalam proses belajar
pembelajaran IPS. Adapun gambar desain penelitian model Kemmis dan Taggart
sebagai berikut :
Gambar 3.1 Model spiral dari Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2012, hlm. 48)
Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan
dilaksanakan peneliti sesuai dengan desain model Kemmis dan Taggart di atas
dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Rencana (plan)
Pada tahap perencanaan (plan) ini, peneliti melakukan pengamatan
terlebih dahulu terhadap kondisi kelas dan peserta didik yang berdasar pada
observasi awal yang telah dilakukan. Dari kegiatan ini, maka peneliti bersama
guru mitra akan bersama-sama mendiskusikan hasil pengamatan untuk
melakukan refleksi sejauh mana pembelajaran berlangsung dan hal apa saja
yang mesti diperbaiki. Selanjutnya, peneliti mempersiapkan perencanaan
42
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mana yang akan dipilih dalam melaksanakan siklus Penelitian Tindakan
Kelas. Kemudian merancang RPP dengan penggunaan media twitter untuk
meningkatkan partisipasi peserta didik mengemukakan pendapat di SMP 10
Kelas VII-C yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Kemudian peneliti merumuskan bahan ajar sesuai Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar yang telah dipilih untuk penelitian, mempersiapkan
bahan ajar dengan menggunakan media twitter, selanjutnya melakukan
diskusi dan membuat rencana perbaikan dengan guru mitra dan peserta didik
terhadap kekurangan-kekurangan setelah pelaksanaan pada setiap siklusnya,
dan terakhir melaksanakan diskusi untuk mengolah data yang telah diperoleh
setelah penelitian dilaksanakan.
Dalam penelitian ini, pada setiap siklusnya peneliti menggunakan
media twitter dalam pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi peserta
didik mengemukakan pendapat. Pada setiap siklusnya, peneliti merencanakan
tindakan sebanyak satu kali tindakan.Alat ukur yang digunakan pada
penelitian ini yaitu lembar observasi dan wawancara yang telah dibuat
sebelumnya yang berfokus pada peningkatan partisipasi peserta didik
mengemukakan pendapat.
2. Tindakan (action)
Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat
sebelumnya. Pelaksanaan tindakan merupakan proses kegiatan pembelajaran
kelas sebagai realisasi dari strategi belajar mengajar yang telah disiapkan.
Kemudian pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media
media twitter untuk meningkatkan partisipasi peserta didik mengemukakan
pendapat dalam pembelajaran IPS. Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti
melakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Melaksanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah
dibuat dengan menggunakan media twitter.
b. Memfasilitasi peserta didik untuk berpartisipasi dalam mengemukakan
43
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberikan penugasan kepada peserta didik untuk mengemukakan
pendapat di (tulisan) twitter dengan melakukan posting tweet.
c. Membimbing peserta didik melakukan diskusi, setelah muncul berbagai
pendapat maka guru mengidentifikasi perbedaan pendapat yang ada lalu
mendikusikannya secara bersama-sama dengan peserta didik.
d. Mengevaluasi dan menarik kesimpulan. Guru bersama peserta didik
mengevaluasi hasil diskusi tersebut, kegiatan kelas tidak perlu
mendapatkan kesepakatan-kesepakatan. Dalam penarikan kesimpulan
guru dan peserta didik melihat kelemahan dan keunggulan
masing-masing pendapat.
3. Observasi (observe)
Pada tahap observasi, peneliti menggunakan lembar observasi guna
mengetahui perkembangan peningkatan partisipasi peserta didik
mengemukakan pendapat menggunakan media twitter dalam pembelajaran
IPS. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan yang
terjadi dengan adanya pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung.
Sehingga, pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban peserta didik
yang diperoleh pada tahap tindakan (action) dicatat atau direkam untuk
melihat apa yang sedang terjadi olehobserver yang tugasnya berupa
mengumpulkan data hasil pengamatan.Adapun kegiatan pengamatan tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Mengamati kelas yang digunakan sebagai subjek penelitian.
b. Mengamati penggunaan media twitter dalam pembelajaran dengan
kesesuaian materi yang disajikan.
c. Mengamati apakah penggunaan media twitter dapat meningkatkan
partisipasi peserta didik dalam mengemukakan pendapat.
4. Refleksi (reflect)
Pada tahap refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan
mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari penggunaan media twitter
44
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran IPS. Selanjutnya peneliti bersama guru mitra sebagai observer
melakukan diskusi untuk memperbaiki kekurangan dari pelaksanaan
tindakan yang telah dilakukan sebagai upaya perbaikan dalam proses
pembelajaran dan siklus tindakan yang akan dilaksanakan selanjutnya.
Oleh karena itu hasil dari tindakan perlu dikaji, dilihat dan
direnungkan, baik itu dari segi proses pembelajaran antara guru dan peserta
didik, metode, alat peraga maupun evaluasi. Refleksi ini untuk menilai serta
menganalisis berbagai macam hal yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung, baik itu hambatan atau pun masalah baru yang
muncul.Kemudian pada tahap selanjutnya setelah penelitian usai atau
dianggap telah menemukan titik jenuh. Peneliti melaksanakan Penyusunan
laporan dari data-data yang diperoleh selama penelitian.
D. Definisi Operasional
Penelitian yang akan dilaksanakan mengambil judul “Penggunaan Media Twitter Untuk Meningkatkan Partisipasi Peserta didik Mengemukakan Pendapat
Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di SMP Negeri 10 Bandung
Kelas VII-C)”.Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian, berikut
pemaparan tentang definisi operasional yang akan menjelaskan secara rinci
mengenai variabel-variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini, antara lain :
1. Media Twitter Dalam Pembelajaran IPS
Dalam suatu proses pembelajaran, pemilihan media yang tepat akan
membantu peserta didik mudah dalam menerima informasi dan memahami
materi yang diajarkan. Selain itu, media dapat memudahkan guru dalam
penyampaiannya. Menurut Sanaky (2009, hlm. 4) substansi dari media
pembelajaran adalah :
45
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Twitter menurut Grousseck & Holotescu (2008, hlm. 1) adalah “aplikasi microblogging... yang dapat mengirim dan menerima pesan melalui web, SMS, instant messaging, dan oleh aplikasi pihak ketiga. Posting dibatasi 140 karakter teks panjang”. Senada dengan pendapat tersebut, menurut Mills dkk. (2009, hlm. 1) dalam jurnal penelitian “Twitter for Emergency
Management and Mitigation” mendefinisikan “twitter adalah gratis,
platform-independen, web 2.0 aplikasi komunikasi yang memungkinkan pengguna
untuk mengirim singkat (hingga 140 karakter) pesan elektronik kepada
pengguna individu lain dan kelompok pengguna”.
Berdasarkan pengertian mengenai media dan twitter di atas, twitter
dapat dijadikan suatu media dalam pembelajaran berbentuk media visual
sebagai penyampai suatu informasi. Hal ini tentunya dapat membantu guru
dalam menyampaikan informasi dalam proses belajar mengajar. Selain itu,
twitter merupakan salah satu media sosial yang populer dikalangan peserta
didik. Dengan demikian, peneliti yakin twitter akan menjadi suatu media
pembelajaran yang dapat menarik minat peserta didik terutama dalam
mengikuti proses belajar pembelajaran. Serta dapat membiasakan peserta
didik untuk berpartisipasi dalam mengemukakan pendapat dalam
pembelajaran IPS.
Adapun tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan dalam penggunaan
media twitter untuk meningkatkan partisipasi peserta didik mengemukakan
pendapat adalah sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengecekan terlebih dahulu
jumlah peserta didik yang memiliki akun twitter dan akses internet yang
dimiliki oleh peserta didik. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data
awal guna mempermudah pembelajaran IPS menggunakan media
twitteryang akan dilaksanakan. Kemudian membuat akun twitter kelas
yang diteliti atau menggunakan akun twitter kelas yang sudah ada
dimiliki oleh kelas yang diteliti, hal ini bertujuan untuk memantau
aktivitas peserta didik saat menggunakan media twitter. Selanjutnya
artikel-46
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
artikel terkait pemasalahan-permasalahan yang terjadi terkait materi yang
akan diberikan pada tahap sebelum pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Peneliti menampilkan materi ajar yang sebelumnya telah di
posting ke twitter. Kemudian menampilkan gambar-gambar atau
artikel-artikel terkait permasalahan-permasalahan yang terjadi menggunakan
twitter tentunya sesuai dengan materi ajar. Selanjutnya memfasilitasi
peserta didik berperan aktif selama proses pembelajaran terutama untuk
mengemukakan pendapat secara langsung (lisan), melakukan diskusi,
tanya jawab, ataupun metode lainbersama peserta didik. Tahap
berikutnya menstimulus peserta didik untuk berperan aktif daalam twitter
setelah pembelajaran khususnya berperan aktif dalam berpartisipasi
mengemukakan pendapat secara tertulis di twitter. Tujuannya adalah
untuk mengetahui seberapa besar partisipasi mengemukakan pendapat
peserta didik yang terlihat dengan menggunakan twitter.
2. Partisipasi Peserta didik Berpendapat
Dalam suatu proses pembelajaran sangatlah penting adanya interaksi
dan komunikasi. Pola komunikasi guru-peserta didik dalam pembelajaran
dikelas akan berpengaruh pada aktifitas peserta didik dalam belajar.
Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan
mengembangkan bakat yang dimilikinya, berfikir kritis dan dapat
memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (Marintis, 2007:
77).
Pendapat lain mengenai partisipasi belajar menurut Hamalik (2003, hlm. 96) menyatakan bahwa “partisipasi belajar merupakan keterlibatan seseorang dalam kegiatan pembelajaran”. Berdasarkan pendapat sebagaimana telah diungkapkan di atas bahwa, partisipasi belajar adalah segala proses
keterlibatan peserta didik. Sesuai dengan hal tersebut, kegiatan partisipasi
berpendapat peserta didik dalam pembelajaran merupakan kegiatan
47
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran. Dengan mengetahui tingkat berpendapat peserta didik dalam
pembelajaran berarti kita dapat mengetahui tingkat partisipasi berpendapat
peserta didik itu sendiri.
Pada penelitian ini, fokus penelitian adalah terhadap partisipasi
mengemukakan pendapat. Terdapat dua cara dalam mengemukakan pendapat
yaitu diantaranya berpendapat dengan berbicara langsung saat proses
pembelajaran mengutarakan buah pemikirannya (berpendapat lisan) dan
secara tertulis mengutarakan buah pemikirannya (berpendapat tertulis)
dengan posting ke twitter. Kemampuan mengemukakan pendapat dibagi atas
4 indikator sebagaimana dikemukakan menurut Parera (1987, hlm. 185) mengemukakan “pendapat adalah kemampuan mengutarakan pendapat menggunakan bahasa dengan baik, tepat dan seksama dan kemampuan mengutarakan pendapat secara analitis, logis, dan kreatif” yang kemudian setiap indikatornya memiliki kriteria indikator dan skor/nilai. Adapun nilai
yang digunakan pada lembar observasi partisipasi berpendapat adalah tanda
checklist, sedangkan kategori nilai yang digunakan pada lembar observasi
kemampuan mengemukakan pendapat sebagai berikut:
10-12 = Baik
7-9 = Cukup
4-6 = Kurang
Selain itu, peneliti menggunakan grafik perkembangan tingkat
partisipasi peserta didik mengemukakan pendapat untuk lebih memudahkan
melihat sejauh mana perkembangan penggunaan media twitter dalam
pembelajaran guna meningkatkan partisipasi siswa mengemukakan pendapat.
E. Instrumen Penelitian
Suatu penelitian haruslah didukung dengan data yang valid. Maka dari itu,
data dalam suatu penelitian amatlah sangat penting. Data yang diperlukan dalam
penelitian ini adalah berkaitan dengan penggunaan media twitter serta
perkembangan peningkatan partisipasi peserta didik mengemukakan pendapat di
kelas dalam pembelajaran IPS. Oleh karena itu, pengumpulan data dilapangan
48
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditentukan sebelumnya. Ada berbagai macam bentuk instrumen yang digunakan
meliputi wawancara, observasi, hingga studi dokumentasi melalui penilaian oleh
guru mitra. Adapun dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan oleh peneliti
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Instrumen Penilaian Dokumentasi RPP
RUMUSAN
MASALAH ASPEK INDIKATOR
JENIS
INSTRUMEN NO
1.Perencanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan media twitter dalam meningkatkan partisipasi peserta didik dalam mengemukakan pendapat Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator ketercapaian kompetensi berdasarkan pada kompetensi dasar sesuai dengan silabus pembelajaran IPS.
Dokemntasi
cheklist
1
Indikator ketercapaian kompetensi dirumuskan menggunakan kata operasional (dapat diukur berupa hasil)
2
Indikator ketercapaian kompetensi dirumuskan relevan dengan sasaran SK dan KD.
3
Tujuan Pembelajaran
Rumusan tujuan pembelajaran mencakup semua indikator ketercapaian kompetensi hasil belajar.
4
Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta didik
5
Materi Ajar
Materi ajar disusun mengacu pada
SK, KD dan indikator pencapaian. 6
Materi ajar disusun dengan sistematis sesuai dengan topik bahasan.
7
Materi ajar disusun sesuai dengan kondisi kehidupan nyata dan memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari peserta didik
8
Materi ajar yang disusun mudah
dipahami 9
Skenario Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dipilih relevan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai
10
Metode pembelajaran yang dipilih berorientasi pada komunikasi guru pada peserta didik yang berfokus pada peserta didik.
11
Skenario disusun berdasarkan
alokasi waktu yang proporsional. 12
Skenario disusun menyiratkan dan/atau menyuratkan penerapan metode dan media pembelajaran
13
49
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik.
Media Pembelajaran
Media disesuaikan dengan tuntutan kompetensi inti dan kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran.
15
Media pembelajaran dapat memudahkan pemahaman peserta didik terhadap materi ajar.
16
Media disesuaikan dengan kondisi
kelas. 17
Media dipilih sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik.
18
Evaluasi/ Penilaian Hasil Belajar
Mencantumkan bentuk dan jenis
evaluasi. 19
Rubrik penilaian relevan dengan
indikator. 20
Rubrik penilaian menggambarkan tuntutan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
21
[image:35.595.135.549.83.353.2]Sumber : Dokumentasi Peneliti
Tabel 3.2 Instrumen Observasi Penampilan
RUMUSAN
MASALAH ASPEK INDIKATOR
JENIS
INSTRUMEN NO
2.Pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan media twitter sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi peserta didik mengemukakan pendapat Kegiatan Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai.
Dokumentasi
Checklist
1
Guru memotovasi agar peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran berkaitan dengan materi ajar
2
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi yang akan disampaikan
3
Guru membuat bahan materi ajar sebelumnya dan menyiapkan peralatan-peralatan yang mendukung untuk proses pembelajaran
4
Guru menyajikan materi ajar
secara garis beras 5
Kegiatan Inti
Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang tertuang dalam RPP
6
Proses pembelajaran
mencerminkan komunikasi guru-peserta didik, dengan berpusat pada peserta didik
7
50
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan respon dari peserta didik
Kegiatan Penutup
Guru memberi kesempatan
bertanya kepada peserta didik 9
Peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari
10
Guru menginformasikan materi
ajar berikutnya 11
Penggunaan Media Twitter
Guru menguasai dalam
menggunakan media twitter. 12
Tampilan dalam penggunaan media twitter dikemas secara sederhana dan jelas guna memudahkan pemahaman peserta didik terhadap materi ajar.
13
Media twitter dapat mencapai tujuan pembelajaran/ pencapaian kompetensi yang diharapkan.
14
Tampilan dalam media twitter
sesuai dengan materi ajar. 15
Partisipasi Peserta didik Mengemukak an Pendapat
Peserta didik diarahkan terlibat langsung secara aktif pada setiap kegiatan pembelajaran.
16
Peserta didik diarahkan untuk berani mengemukakan pendapat saat proses pembelajaran.
17
[image:36.595.135.547.84.399.2]Sumber : Dokumentasi Peneliti
Tabel 3.3 Instrumen Dokumentasi Wawancara
RUMUSAN
MASALAH DIMENSI INDIKATOR
JENIS
INSTRUMEN NO
1.Kendala apa saja yang dialami oleh guru dan peserta didik selama pembelajaran IPS dalam penggunaan media twitter untuk meningkatkan partisipasi peserta didik mengemukakan pendapat Penggunaan Media Twitter untuk Meningkatkan Partisipasi Peserta didik Mengemukakan Pendapat
Keberhasilan yang dicapai dalam penggunaan media
twitter dalam pembelajaran
IPS dalam meningkatkan partisipasis peserta didik mengemukakan pendapat.
Wawancara Guru
1
Kendala yang dirasakan selama penggunaan media
twitter dalam pembelajaran
IPS.
2
Tindak lanjut untuk siklus berikutnya dalam penggunaan media twitter pada pembelajaran IPS.
3
Keberhasilan yang dicapai dalam penggunaan media
twitter dalam pembelajaran
IPS dalam meningkatkan kemampuan berpendapat peserta didik.
Wawancara Peserta didik
4
51
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selama penggunaan media
twitter dalam pembelajaran
IPS.
Tindak lanjut untuk siklus berikutnya dalam penggunaan media twitter pada pembelajaran IPS.
6
[image:37.595.134.551.85.170.2]Sumber : Dokumen Peneliti
Tabel 3.4 Instrumen Observasi Kemampuan Berpendapat
INDIKATOR KRITERIA PENILAIAN
INDIKATOR RUBRIK PENILAIAN NO 3 (Baik) 2 (Cukup) 1 (Kurang) Menggunakan bahasa dengan baik
a. berpendapat secara lisan ataupun tulisan.
b. berpendapat menggunakan bahasa yang sopan. c. Bahasanya mudah
dimengerti Jika 3 indikator tercapai Jika 2 indikator tercapai Jika 0-1 indikator tercapai 1 Berpendapat secara analitis
a. pendapatnya terperinci atau mendalam.
b. pendapatnya tidak berbelit-belit.
c. Mampu membuat hubungan-hubungan berbagai informasi Jika 3 indikator tercapai Jika 2 indikator tercapai Jika 0-1 indikator tercapai 2 Berpendapat secara logis
a. pendapatnya masuk akal. b. pendapatnya sesuai fakta
ataupun data.
c. Terdapat keterhubungan antara pertanyaan/ masalah dengan pendapat yang disampaikan. Jika 3 indikator tercapai Jika 2 indikator tercapai Jika 0-1 indikator tercapai 3 Berpendapat kreatif
a. pendapatnya mengandung gagasan baru.
b. pendapatnya mengandung motivasi tinggi.
c. Pemikirannya kontekstual
Jika 3 indikator tercapai Jika 2 indikator tercapai Jika 0-1 indikator tercapai 4
Sumber : Dokumentasi Peneliti
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan, peneliti akan
menggunakan beberapa teknik pengumpulan yang tujuannnya adalah agar data
yang diperoleh valid dan sesuai dengan data-data yang diperlukan dalam
penelitian ini. Pengumpulan data yang dimaksudkan yaitu berfokus pada
penggunaan media twitter untuk meningkatkan partisipasi peserta didik
52
Arief Rachman, 2015
PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
data yang akan dilakukan oleh peneliti yang dalam hal ini ; 1) Wawancara, 2)
Observasi dan 3) Analisis dokumen.
1. Wawancara
Lembar wawancara menurut Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 316) mengemukakan bahwa “Interviewing provide the reasercher a means to gain a deeper understanding of how the participant interpret a