• Tidak ada hasil yang ditemukan

Korelasi Kadar Partikel Udara Dengan Kapasitas Vital Paru Petugas Parkir Di Universitas Kristen Maranatha.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Korelasi Kadar Partikel Udara Dengan Kapasitas Vital Paru Petugas Parkir Di Universitas Kristen Maranatha."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

Korelasi antara Kadar Partikel Udara dengan Kapasitas Vital

Paru pada Petugas Parkir di Universitas Kristen Maranatha

Albertus Nangoi, 2010. Pembimbing I : Hana Ratnawati, dr., M.Kes Pembimbing II : Dr. Wahyu Widowati, M.Si Pembimbing III : Afif Budiyono, Drs., M.T

Pencemaran udara di berbagai tempat parkir terjadi akibat emisi gas kendaraan yang menghasilkan berbagai jenis ukuran partikel. Partikel berukuran kecil yang disebut partikulat dapat mempengaruhi kapasitas vital paru.

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar partikel debu di berbagai jenis tempat parkir dan mengetahui hubungan antara kadar partikel dengan kapasitas vital paru petugas parkir di berbagai jenis tempat parkir.

Metode penelitian bersifat observasional analitik. Data kadar partikel udara dan kapasitas vital paru dianalisis menggunakan one way ANOVA dilanjutkan dengan Duncan’s Post Hoc Test (α = 0.05). Data hubungan kadar partikel udara dan kapasitas vital paru petugas parkir di berbagai jenis tempat parkir digunakan uji regresi korelasi linier sederhana.

Subyek penelitian sebanyak 18 orang, yang masing-masing terdiri dari 6 orang di Tempat Parkir Terbuka (TPB), Tempat Parkir Semi Terbuka (TPSB), dan Tempat Parkir Tertutup (TPT). Pengamatan yang dilakukan adalah kadar partikel di berbagai jenis tempat parkir dan kapasitas vital paru petugas parkir.

Hasil penelitian kadar partikel udara di TPT (62,50 µg/m3) lebih tinggi dibanding TPB (49,11 µg/m3) dan TPSB (41,40 µg/m3). Hubungan kadar partikel udara dengan kapasitas vital paru petugas parkir di TPB (R = 0,516), TPSB (R = 0,112), TPT (R = 0,518).

Kesimpulan terdapat perbedaan kadar partikel udara di TPT dengan TPB dan TPSB. Terdapat hubungan antara kadar partikel udara terhadap kapasitas vital paru petugas di TPB dan TPT dengan kriteria sedang, tidak terdapat hubungan antara partikel udara dan kapasitas vital paru di TPSB.

(2)

v

Abstract

Correlation Particulate Concentration and Lung Vital Capacity

of Parking Employees in Maranatha Christian University.

Albertus Nangoi, 2010. Tutor 1st : Hana Ratnawati, dr., M.Kes

Tutor 2nd : Dr. Wahyu Widowati, M.Si Tutor 3nd : Afif Budiyono, Drs., M.T

Air pollution in various parking area due to traffic transportation, particle is one of emission pollutant. Particulate are tiny particles effect vital capacity.

The purpose of this research was to compare particle concentration in various parking area and to know the correlation of particle concentration with lung vital capacity in various parking area.

The research methodology was analytic observation. The particle concentration and lung vital capacity was analyzed using one way Analysis of

Variance (ANOVA)continued with Duncan’s Post Hoc Test (α=0.05). The

correlation between air particle concentration and lung vital capacity was analyzed using linear correlation regression.

The research subject consist of 18 parking employees who six person work in Opened Parking Area (OPA), six person in Semi-Opened Parking Area (SOPA) and six person in Closed Parking Area (CPA).The research including the particle concentration and lung vital capacity in various parking area.

The results showed that particle concentration in CPA (62.50 µg/m3) was higher than OPA (49,11 µg/m3) and SOPA (41,40 µg/m3). The correlation between particle concentration and lung vital capacity in OPA (R = 0.516) and in CPA (R =0.518), there was no correlation in SOPA (R = 0.112)

The conclusion was different particle concentration in CPA with OPA and SOPA. There were moderate correlation between particle concentration and lung vital capacity in OPA and CPA, there was no correlation in SOPA.

(3)

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

1.6 Metodologi Penelitian ... 5

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencemaran Udara ... 6

2.2 Partikulat ... 7

2.2.1 Klasifikasi Partikulat ... 8

2.3 Pernafasan ... 10

2.3.1 Anatomi Saluran Pernafasan ... 11

2.3.2 Mekanisme Pernafasan... 12

2.3.3 Volume dan Kapasitas Paru ... 13

2.4 Keadaan Patologis Paru-paru ... 16

2.4.1 Patologis Paru-paru Akut ... 17

2.4.2 Patologis Paru-paru Kronis ... 17

2.4.2.1 Bronkitis Kronis ... 17

2.4.2.2 Obstruksi Penafasan Kronis ... 18

2.4.2.3 Emfisema Paru Kronis ... 19

2.4.2.4 Asma Bronkiale ... 20

2.4.2.5 Kanker Paru-paru ... 20

2.4.2.6 Penyakit Pembuluh Darah ... 20

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 22

3.1.1 Alat-alat ... 22

(4)

ix

3.1.3 Subyek Penelitian ... 22

3.2 Metode Penelitian... 23

3.2.1 Desain Penelitian ... 23

3.2.2 Variabel Penelitian ... 23

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 24

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 24

3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 24

3.2.4 Prosedur Kerja ... 25

3.2.4.1 Cara Kerja Alat DDI dari SIBATA ... 25

3.2.4.2 Langkah Kerja ... 25

3.2.5 Cara Pemeriksaan ... 26

3.4.3.1 Pengukuran Fungsi Vital Paru-paru dengan Autospirometer ... 26

3.2.6 Pengukuran Data Partikel dan Kapasitas Vital Paru ... 26

3.2.7 Hipotesis Statistik ... 27

3.2.8 Kriteria Uji ... 27

3.2.9 Aspek Etik Penelitian ... 28

3.2.10 Lembar Persetujuan ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kadar Partikel Udara di TPB, TPSB, TPT ... 29

4.2 Kapasitas Vital Paru Petugas Parkir antar TPB, TPSB dan TPT ... 32

4.3 Hubungan Kadar Partikel udara dan Kapasitas Vital Paru ... 33

4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 36

5.2 Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 37

LAMPIRAN ... 41

(5)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Baku Mutu Udara Ambien Nasional ... 6 Tabel 2.2. Polutan Utama Pencemaran Udara... 7 Tabel 2.3. Partikulat dari emisi berbagai kendaraan di JABOTABEK ... 9 Tabel 2.4. Kategori ISPU untuk partikulat udara ambien berdasarkan

Standard National Ambient Air Quality Standards dan

KABAPEDAL/24 jam ... 10 Tabel 2.5. Pengaruh Indeks Standar Pencemaran Udara(ISPU) terhadap

Parameter Pencemar Partikel Udara dan Dampak

terhadap Kesehatan ... 10 Tabel 2.6. Tingkat Obstruksi dan Restriksi Paru-paru ... 16 Tabel 2.7. Klasifikasi PPOK (Penyakit Paru Obtruktif Menahun)

menurut GOLD ... 19 Tabel 3.1. Kriteria Guilford... 23 Tabel 4.1. Rata – rata Pengukuran Kadar Partikel Udara (12 jam) di 3 Jenis

Tempat Parkir Dalam 12 Jam (Periode Pengukuran) ... 29 Tabel 4.2. Rata – Rata Pengukuran Kapasitas Vital Paru Petugas Parkir

(6)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Ukuran Partikel ... 8

Gambar 2.2. Anatomi Sistem Pernafasan Manusia ... 11

Gambar 2.3. Mekanisme Ekspirasi dan Inspirasi ... 12

Gambar 2.4. Letak Deposit Pengendapan Partikel di Paru-paru ... 13

Gambar 2.5. Spirogram ... 15

Gambar 4.1. Rata – Rata Kadar Partikel Udara (µg/m3) dan Hasil Duncan Post Hoc Test di 3 Jenis Tempat Parkir Dalam 12 Jam Pengukuran... 30

Gambar 4.2. Rata – Rata dan Hasil Post Hoc Duncan Test Kadar Partikel Udara Antar Hari Pengamatan. ... 31

Gambar Penelitian 1. Gambar Tempat Parkir Terbuka Universitas Kristen Maranatha - Bandung ... 61

Gambar Penelitian 2. Denah Tempat Parkir Terbuka Universitas Kristen Maranatha – Bandung ... 61

Gambar Penelitian 3. Gambar Tempat Parkir Semi Terbuka Universitas Kristen Maranatha-Bandung ... 62

(7)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Pengukuran Partikel Udara di Tempat Parkir Terbuka ... 41

Lampiran 2. Hasil Pengukuran Partikel Udara di Tempat Parkir Semi Terbuka 42 Lampiran 3. Hasil Pengukuran Kadar Partikel Udara di Tempat Parkir Tertutup ... 43

Lampiran 4. Hasil Pengukuran Kelembaban Pada Tempat Parkir Terbuka ... 44

Lampiran 5. Hasil Pengukuran Kelembaban Pada Tempat Parkir Semi-Terbuka ... 45

Lampiran 6. Hasil Pengukuran Kelembaban Pada Tempat Parkir Tertutup ... 46

Lampiran 7. Hasil Pengukuran Suhu Pada Tempat Parkir Terbuka ... 47

Lampiran 8. Hasil Pengukuran Suhu Pada Tempat Parkir Semi-Terbuka ... 48

Lampiran 9. Hasil Pengukuran Suhu Pada Tempat Parkir Tertutup ... 49

Lampiran 10. Hasil Pengukuran Kecepatan Angin Pada Tempat Parkir Terbuka ... 50

Lampiran 11. Hasil Pengukuran Kecepatan Angin Pada Tempat Parkir Semi-Terbuka ... 51

Lampiran 12. Hasil Pengukuran Kecepatan Angin Pada Tempat Parkir Tertutup ... 52

Lampiran 13. Rata-rata Data Kecepatan Angin, Suhu, Kelembaban, Partikel Udara pada Tempat Parkir Terbuka ... 53

Lampiran 14. Rata-rata Data Kecepatan Angin, Suhu, Kelembaban, Partikel Udara pada Tempat Parkir Semi-Terbuka ... 53

Lampiran 15. Rata-rata Data Kecepatan Angin, Suhu, Kelembaban, Partikel Udara pada Tempat Parkir Tertutup ... 53

Lampiran 16. Hasil Spirometer Pada Petugas Parkir di 3 Jenis Tempat Parkir .... 54

Lampiran 17. Hasil Analisis Statistik Kadar Partikel Udara di 3 Jenis Tempat Parkir Dalam 12 Jam (Periode Pengukuran Rata - Rata) ... 55

Lampiran 18. Hasil Analisis Statistik Kapasitas Vital Paru Petugas Parkir Yang Bertugas Pada 3 Jenis Tempat Parkir... 56

Lampiran 19. Hasil Regresi Korelasi Kadar Partikel Udara dan Kapasitas Vital Petugas Parkir ... 57

Lampiran 20. Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) ... 58

Lampiran 21. Rata – Rata Jumlah Mobil Yang Parkir di Area Parkir Universitas Kristen Maranatha-Bandung Dari 06.00 – 18.00 ... 59

Lampiran 22. Data Petugas Parkir ... 60

Lampiran 23. Gambar Penelitian ... 61

Lampiran 24. Denah Tempat Parkir Terbuka Universitas Kristen Maranatha – Bandung ... 63

Lampiran 25. Denah Tempat Parkir Semi Terbuka Universitas Kristen Maranatha-Bandung ... 64

(8)

41

LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Pengukuran Partikel Udara di Tempat Parkir Terbuka

(9)

42

Lampiran 2. Hasil Pengukuran Partikel Udara di Tempat Parkir Semi Terbuka

(10)

43

Lampiran 3. Hasil Pengukuran Kadar Partikel Udara di Tempat Parkir Tertutup

(11)

44

Lampiran 4. Hasil Pengukuran Kelembaban Pada Tempat Parkir Terbuka

(12)

45

Lampiran 5. Hasil Pengukuran Kelembaban Pada Tempat Parkir Semi-Terbuka

(13)

46

Lampiran 6. Hasil Pengukuran Kelembaban Pada Tempat Parkir Tertutup

(14)

47

Lampiran 7. Hasil Pengukuran Suhu Pada Tempat Parkir Terbuka

(15)

48

Lampiran 8. Hasil Pengukuran Suhu Pada Tempat Parkir Semi-Terbuka

(16)

49

Lampiran 9. Hasil Pengukuran Suhu Pada Tempat Parkir Tertutup

(17)

50

Lampiran 10. Hasil Pengukuran Kecepatan Angin Pada Tempat Parkir Terbuka

(18)

51

(19)

52

Lampiran 12. Hasil Pengukuran Kecepatan Angin Pada Tempat Parkir Tertutup

(20)

53

Lampiran 13. Rata-rata Data Kecepatan Angin, Suhu, Kelembaban, Partikel Udara pada Tempat Parkir Terbuka

Hari Kecepatan Angin Suhu Kelembaban Partikel Udara

I 1.27 25.90 73.11 42.63

Lampiran 14. Rata-rata Data Kecepatan Angin, Suhu, Kelembaban, Partikel Udara pada Tempat Parkir Semi-Terbuka

Hari Kecepatan Angin Suhu Kelembaban Partikel Udara

I 0.47 26.85 66.73 42.43

Lampiran 15. Rata-rata Data Kecepatan Angin, Suhu, Kelembaban, Partikel Udara pada Tempat Parkir Tertutup

Hari Kecepatan Angin Suhu Kelembaban Partikel Udara

(21)

54

Lampiran 16. Hasil Autospirometer Pada Petugas Parkir di 3 Jenis Tempat Parkir

Hasil Autospirometer Petugas Parkir TPB

Ulangan VC Rata-rata

Hasil Autospirometer Petugas Parkir TPSB

Ulangan VC Rata-rata

Hasil Autospirometer Petugas Parkir TPT

(22)

55

Lampiran 17. Hasil Analisis Statistik Kadar Partikel Udara di 3 Jenis Tempat Parkir.

Hasil Analisis Sidik Ragam Kadar Partikel Udara Sumber

Rata – Rata Kadar Partikel Udara dan Hasil Duncan Post Hoc Test Antar Hari Pengamatan

Keterangan : huruf kecil yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5%

Rata – Rata Kadar Partikel Udara dan Hasil Duncan Post Hoc Test Antar Jenis Ruang Parkir

Jenis Ruang Parkir Rata – rata

Terbuka 49,1054 a

Semi Terbuka 41,4048 a

(23)

56

Lampiran 18. Hasil Analisis Statistik Kapasitas Vital Paru Petugas Parkir Yang Bertugas Pada 3 Jenis Tempat Parkir.

Hasil Analisis Sidik Ragam Kapasitas Vital Paru Petugas Parkir

Sumber Ragam

Derajat Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat Tengah

F Hitung F tabel P

Jenis Ruang Parkir

2 645,430 322,715 1,036 3,68 0,379

Galat 15 4670,610 311,374

Jumlah 17 5316,040

Rata – rata Kapasitas Vital Paru Petugas Parkir dan Hasil Duncan Post Hoc Test antar jenis Ruang Parkir.

Jenis Ruang Parkir Kapasitas Vital Paru

Terbuka 75.2500 a

Semi terbuka 76.5500 a

Tertutup 88.1000 a

(24)

57

Lampiran 19. Hasil Regresi Korelasi Kadar Partikel Udara dan Kapasitas Vital Petugas Parkir

Hasil Regresi Korelasi Kadar Partikel Udara dan Kapasitas Vital Petugas Parkir di Tempat Parkir Terbuka

Intercept 177,3548 49,66878694 3,570749 0,02336

Partikel Udara -2,07319 1.002308397 -2,06841 0,107423 Hasil Regresi Korelasi Kadar Partikel Udara dan Kapasitas Vital Petugas Parkir di Tempat Parkir Semi Terbuka

R square = 0.112484 Y = 102.3773 - 0.65517X

Koefisien

Standard

Error t-stat P

Intercept 102,3773 38,53618 2,656653 0,056588

Partikel Udara -0,65517 0,920171 -0,71201 0,515783

Hasil Regresi Korelasi Kadar Partikel Udara dan Kapasitas Vital Petugas Parkir di Tempat Parkir Tertutup

Intercept 21,33173 32,62294 0,653888 0,54887

(25)

58

Lampiran 20. Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)

Kategori Rentang Penjelasan

Baik 0-50 Tingkat kualitas udara yang

tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan

dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan maupun

tingkat estetika

Sedang 51-100 Tingkat kualitas udara yang

tidak berpengaruh pada kesehatan manusia atau hewan

tapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitive, dan

nilai estetika

Tidak sehat 101-199 Tingkat kualitas udara yang

bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitive atau bisa

menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai

estetika

Sangat tidak sehat 200-299 Tingkat kualitas udara yang

dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar

Berbahaya 300-lebih Tingkat kualitas udara

berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan

yang serius pada populasi

Tabel Batas Indeks Standart Pencemar Udara (dalam satuan SI)

Indeks Standar Pencemar Udara Partikel 12 Jam (µg/m3)

(26)

59

Lampiran 21. Rata – Rata Jumlah Mobil Yang Parkir di Area Parkir Universitas Kristen Maranatha-Bandung Dari 06.00 – 18.00

Hari Gerbang II

(GWM lantai 1)

Gerbang III (Area Fakultas Seni

Rupa dan Design)

Jumlah

Rabu 633 1033 1666

Kamis 990 567 1557

Jumat 559 957 1516

Sabtu 310 414 724

Senin 696 1018 1714

(27)

60

Lampiran 22. Data Petugas Parkir

Ulangan Usia Jenis Tempat

Parkir

(28)

61

Lampiran 23. Gambar Penelitian

Gambar Penelitian 1. Tempat Parkir Terbuka Universitas Kristen Maranatha - Bandung

(29)

62

Gambar Penelitian 3. Tempat Parkir Tertutup Universitas Kristen Maranatha-Bandung

(30)

63

Lampiran 24. Denah Tempat Parkir Terbuka Universitas Kristen Maranatha – Bandung

(31)

64

Lampiran 25. Denah Tempat Parkir Semi Terbuka Universitas Kristen Maranatha-Bandung

(32)

65

Lampiran 26. Denah Tempat Parkir Tertutup Universitas Kristen Maranatha-Bandung

(33)

66

RIWAYAT HIDUP

Nama : Albertus Nangoi

Nomor Pokok Mahasiswa : 0510144

Tempat dan Tanggal Lahir : Balikpapan, 19 Maret 1988

Alamat : Jl. Terusan Babakan jeruk 4 no. 38c

Riwayat Pendidikan :

SD Negeri 031 Balikpapan, tahun lulus 1999 SMP Negeri II Balikpapan, tahun lulus 2002 SMA Negeri I Balikpapan, tahun lulus 2005

(34)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Peningkatan jumlah kendaraan di kota besar menyebabkan polusi udara yang meningkat akibat pengeluaran emisi gas kendaraan. Banyak faktor seperti tuntutan pekerjaan dan kebutuhan pendidikan dan bebagai macam aktivitas, menyebabkan orang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Dari data direktorat lalu lintas menyatakan bahwa pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di kota-kota besar di Indonesia cukup tinggi yaitu berkisar 8-12% per tahun. Tempat-tempat yang paling banyak dikunjungi dan dipenuhi oleh kendaraan pribadi, antara lain perkantoran, pasar swalayan, perguruan tinggi (universitas) tetapi tempat-tempat yang dikunjungi tersebut sering tidak menyediakan tempat parkir yang memadai sehingga tidak memenuhi syarat. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia tentang pengelolaan lingkungan hidup No.23 tahun 1997 Bab I Pasal 1 butir 2 dinyatakan bahwa pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup (UUPLH No. 23 Tahun 1997 dalam Harjasoemantri, 1999).

(35)

2

terakumulasi di tempat parkir berbeda-beda karena perbedaan sirkulasi yang dipengaruhi oleh arus lalu lintas kendaraan, dan jenis ruang parkir (terbuka, semi terbuka, dan tertutup) (Ryadi 1984, KMPU nomor 441/KPTS/1998).

Pekerja lapangan yang rata-rata bekerja selama kurang lebih 8 jam perhari akan menghirup udara sebanyak 3.500 liter termasuk bahan pencemar yang dapat menyebabkan penyakit paru. Menurut Soetedjo (tt), pekerjaan yang menyebabkan penyakit paru-paru paling banyak terjadi di antara berbagai jenis penyakit lain termasuk petugas parkir yang berkaitan langsung dengan polusi udara.

Pemeriksaan fungsi paru dapat dilakukan dengan memeriksa kapasitas vital yang menggunakan autospirometer (Ganong, 2002). Kapasitas vital yaitu jumlah maksimum udara yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru yang terlebih dahulu melakukan inspirasi secara maksimal dan kemudian ekspirasi sebanyak-banyaknya (Guyton and Hall, 1996).

Untuk mengetahui hubungan antara jenis tempat parkir (terbuka, semi terbuka, dan tertutup) dengan kadar partikel udara dan kapasitas vital paru petugas parkir, maka perlu dilakukan penelitian ini.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini diajukan beberapa indentifikasi masalah dalam penelitian ini :

Apakah terdapat perbedaan kadar partikel udara antara TPB, TPSB, dan TPT. Apakah terdapat hubungan antara kadar partikel udara dengan kapasitas vital paru-paru pada petugas parkir di berbagai jenis tempat parkir.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

(36)

3

partikel udara pada berbagai jenis ruang parkir dengan kapasitas vital paru petugas parkir.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat Akademis

Manfaat penelitian di bidang akademis adalah memberi informasi mengenai pengaruh partikel udara terhadap kesehatan di berbagai tempat parkir.

Manfaat praktis

Memberi masukan bagi pengelola lahan parkir agar memperhatikan sistem sirkulasi udara di lahan parkir dan juga memperhatikan kesehatan petugas parkir.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

(37)

4

(PM). PM yang masuk ke dalam sistem pernafasan tergantung dari ukuran partikulat yang terdiri dari:

1. coarse PM (PM kasar atau PM2,5-10), berukuran 2,5-10 μm, bersumber dari abrasi tanah, debu jalan ataupun akibat agregasi partikel sisa pembakaran.

2. fine PM (<2,5 μm), dapat terdeposit dalam alveoli.

3. ultrafine (<0,1 μm), mampu melewati membran dan terabsorpsi sehingga dapat masuk ke sirkulasi darah sistemik (Guernsey, 2006). Partikulat yang terhirup langsung, dapat mengendap pada beberapa bagian paru-paru. Saluran pernafasan manusia terdiri atas :1). saluran pernafasan atas (Upper Airways), terdiri dari hidung dan nasofaring; 2). saluran penafasan bawah (lower Airways), terdiri dari laring, trakea, bronkus, bronkiolus terminalis, bronkiolus respiratorius, dan ductus alveolaris, yang dapat memicu timbulnya beberapa gejala penyakit akut dan kronis, seperti asma, kanker paru, gangguan kardiovaskuler, bahkan menyebabkan kematian (Suhariyono, tt). Departemen kesehatan menetapkan bahwa partikulat yang membahayakan berkisar 0,1 μm sampai 10 μm (Pudjiastuti, 2002)

Tingkat kesehatan fungsi paru-paru dapat diperiksa menggunakan alat autospirometer. Dengan alat tersebut dapat diukur kapasitas vital paru petugas parkir. Hubungan antar kadar partikel dengan kapasitas vital paru petugas parkir dianalisis dengan penilaian keeratan hubungan menggunakan metode Guilford.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Terdapat perbedaan kadar partikel udara antara TPB, TPSB, TPT.

(38)

5

1.6Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat observasional deskriptif. Data kadar partikel diambil dengan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (Analysis of Variance = ANOVA). Apabila terdapat perbedaan siginifikan antara perlakuan, dilanjutkan Duncan’s Post Hoc Test.

Data kapasitas vital paru petugas parkir diambil dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (Analysis of Variance = ANOVA). Apabila terdapat perbedaan siginifikan antara perlakuan, dilanjutkan Duncan’s Post Hoc Test.

Hubungan kadar partikel dengan nilai kapasitas vital paru-paru petugas parkir di masing-masing TPB, TPSB, dan TPT di analisis menggunakan regresi korelasi.

1.7Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di tempat parkir di lingkungan Universitas Kristen Maranatha-Bandung.

(39)

36

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Terdapat perbedaan kadar partikel udara di TPT dengan TPB dan TPSB, dan tidak ada perbedaan kadar partikel udara di TPSB dan TPB

Terdapat hubungan antara kadar partikel udara dengan kapasitas vital paru petugas di TPB dan TPT, dan tidak terdapat hubungan antar kadar partikel udara dengan kapasitas vital paru petugas di TPSB.

5.2 Saran

Perlu pengelolaan alat pendukung tempat parkir basement seperti exhaust fan agar berfungsi dengan baik dan semestinya.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan pengambilan titik sampel yang lebih banyak.

Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan subyek penelitian yang lebih banyak.

(40)

37

DAFTAR PUSTAKA

Agus Gindo S., Budi Hari H. 2007. Pengukuran Partikel Udara Ambien (TSP, PM10, PM2,5) di Sekitar Calon Lokasi PLTN Semenanjung Lemahabang. Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN. Diakses 24 Desember 2009

Anonymous. http://www.wikipedia.org. Particulate Matter. Accessed 24 February 2009

Anonymus. http://www.spirxpert.com. Spirometry and Volumes. Accessed 15 January 2010

Anonimus. 2007. http://www.jdokter.com. Hubungan Pencemaran dengan Menopause. Diakses 7 Januari 2009

Anonimus. http://www.pul.unimaas.nl. Respiration. Diakses 6 Maret 2009.

Anonymus. 2005. Air Pollution Particulate Matter. In : Fact on Health and Environtment. http://www.greenfact .com. Diakses 6 Maret 2009

Amdur, M. O. Air Pollutan. In: Klaassen,Curtis D. Amdur Mary O, Doull John. 1985. Toxicology The Basic Science of Poisons. 3rd Edition. New York: Macmillan Publishing Company: 802-4.

Arya Wardhana W. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Penerbit Andi. Yogyakarta. Hlm 57, 59, 127.

Bapedal. 1992. Pencemaran Udara.

http://www.surabaya.go.id/pdf/ispu/kepmen.pdf. Diakses 10 November 2009.

Bappedal. 1999. Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999. Hal. 26-27

Comroe J.H. 1975. Physiology of Respiration. Chicago : Year Book.hal. 220-221,238.

(41)

38

Ebenezer L . T., Ferdinan M Sinaga., Michael Kuron., Nuring Tyas W., Oni Kresnawan., Paul Augustin T. 2006. Pengaruh Bahan Bakar Transportasi terhadap Pencemaran Udara dan Solusinya. Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Diakses 6 Maret 2009

Faisal Yunus. Penatalaksanaan Bronkhitis Khronik. Bagian Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Unit Paru RSUP Persahabatan. Jakarta. Diakses 15 Mei 2009

Farida Soetedjo A.(tt). Penyakit Paru Kerja.Fakultas Kedokteran Bagian Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya : Universitas Wijaya Kusuma. Diakses 6 Maret 2009.

Farabee, M.J. 2007. The Respiration System. http://www.emc.maricopa.edu. Accessed 5 January 2010

Ganong W.F. 2002. Fungsi Paru. Dalam : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC. Hal.621-638.

Gatot Suhariyono, Syarbaini, Kusdiana. (tt). Perkiraan Deposisi Partikel Udara (PM10 / PM2,5 DAN TSP) Pada Saluran Pernapasan Penduduk Cilegon Menggunakan Perangkat Lunak Ludep. Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir (P3KRBiN). BATAN. Diakses 6 Maret 2009.

Guyton and Hall.1996. Ventilasi paru. In : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hlm 597, 604, 632,672.

Gugun Gunawan. (tt). Polusi Udara di Ruas Jalan Perkotaan. Puslitbang Jalan dan Jembatan. Bandung. Diakses 6 Maret 2009.

Guernsey, J. 2006. What are the Human Health Effects of Air Pollution?. Department of Community Health and Epidemiology Dalhousie University. Accessed 6 March 2009

Guilford, J.P. 1956. Fundamental Statistics in Psychology and Education. New York: McGraw Hill. p. 145.

(42)

39

Indahc. Keselamatan Kerja undang-undang Nomor I Tahun 1970. www.esdm.go.id. Diakses 7 Maret 2009

Janqueria, L. C., Caeneiro, J., Kelly, R.O.1997. Histologi Dasar, Edisi 9. Jakarta:EGC. Hal. 336-337,345-346

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 441/KPTS 1998 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. Diakses 25 Desember 2009.

Klaassen, C. D., M. O. Amdur, J. Doull. 1986. Toxicology The Basic Science of Poisons. Macmillan Publishing Company. New York.

Martin, D. E., Youtsey J.W. 1988. Mechanical Aspect of Gas Flow in The Lungs. In : Respiration Anatomy & Physiology, 1st edition. Washington D.C. Mosby Company, hal 119-122.

Muchlis M. www.digilib.ui. Perpustakaan UI. Diakses 3 Maret 2009.

O'Brien, J.M. 2009. Airflow, Lung Volumes, and Flow-Volume Loop. http://www.merck.com. Accessed 6 January 2010.

Paddock, C. 2007. Air Pollution Particles Trigger Blood Clots New Study. http://www.medicalnewstoday.com. Accessed 3 March 2009.

Presiden Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Diakses 3 Juni 2009.

Saxton, K., Chandler, D. and Schilinger, W. 2001.Wind Erotion and Air Quality Research In Northwest U.S. Columbia Plateau : Organitation and Progress. Washington State University. Accessed 7 January 2010.

Science daily. 16 Agustus 2007 High Pollution Linked To Poor Lung Function Growth In Children In Mexico City. Accessed 3 March 2009.

Setiawan W, 2008. Pengendalian Pencemaran Udara. http: // www. bplhd. jakarta. go. id. Diakses 28 Desember 2009

(43)

40

Trenga ,C A., Sullivan, J. H., Schildcrout J. S., Shepherd K.P., Shapiro G. G., Liu L.J. S., et al. 2006. Effect of Particulate Air Pollution on Lung Function in Adult and Pediatric Subjects in a Seattle Panel Study. American Collage of Chest Physician. Hal 1615.

Gambar

Tabel Batas Indeks Standart Pencemar Udara (dalam satuan SI)
Gambar Penelitian 1. Tempat Parkir Terbuka Universitas Kristen Maranatha -
Gambar Penelitian 4.  DDI(Digital Dust Indicator) Dari  SIBATA

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Secara teknis, ada sejumlah peran penting dari buku teks pelajaran diantaranya adalah (1) pengetahuan, ketrampilan, wawasan dan nilai-nilai positif bagi siswa, (2)

Export trade finance companies or agencies also provide information and support for export working capital, Export Import Banks, financing, loans, loan forms, guarantees

Website sebagai bagian dari teknologi internet berperan penting dalam penyebaran informasi, berbagai kegiatan yang bersifat online, serta berbagai aktivitas lain yang

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa proporsi tepung yang menghasilkan cookies dengan kualitas terbaik adalah proporsi tepung ikan 20 gram dan tepung komposit 80 gram,

During that same year, his wife Karina Jett who is also a professional Poker player, made the same final table as did Chip at the Old Billings Gate Market Open Event in London.. Born

Setelah diadakan evaluasi, klarifikasi dan pembuktian kualifikasi oleh Panitia Pengadaan Barang dan Jasa menurut ketentuan yang berlaku dan dituangkan dalam Berita Acara