• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI SUMATERA UTARA."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI

DI SUMATERA UTARA

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna dalam Memperoleh Gelar Magister Sains pada

Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh :

DIAN NOVIANTI SITOMPUL

NIM. 8106162005

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI

DI SUMATERA UTARA

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna dalam Memperoleh Gelar Magister Sains pada

Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh :

DIAN NOVIANTI SITOMPUL

NIM. 8106162005

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Dian Novianti Sitompul. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Di Sumatera Utara. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitan ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh PDRB, jumlah industri, inflasi dan UMR terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri di Provinsi Sumatera Utara secara simultan dan parsial. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari BPS Provinsi Sumatera Utara yakni variabel PDRB, jumlah industri, inflasi, upah dan tenaga kerja industri di Provinsi Sumatera Utara secara time series dari tahun 1994 s.d. 2010. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square) dengan model estimasi regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan program Eviews 5.1. Hasil dari penelitian ini secara simultan dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama perubahan variabel PDRB, inflasi, jumlah industri, dan UMR berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan tenaga kerja industri di Provinsi Sumatera Utara. Selanjutnya secara parsial disimpulkan bahwa variabel PDRB, dan jumlah industri berpengaruh positif terhadap permintaan tenaga kerja industri, sedangkan variabel inflasi dan UMR berpengaruh negatif terhadap permintaan tenaga kerja sektor industri di Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap permintaan tenaga kerja sektor industri di provinsi Sumatera Utara adalah jumlah industri.

(7)

ii

ABSTRACT

Dian Novianti Sitompul. Analysis of Factors Affecting Industrial Sector Labor Absorption in the province of North Sumatra. Medan State University Graduate School, 2013.

This research aims to analyze the influence of GDP, the number of industries, inflation and the minimum wage on employment in the industrial sector of North Sumatra simultaneously and partially. The data used are secondary data sourced from North Sumatra Province namely BPS GDP variable, the number of industries, inflation, wages and employment industries in the province of North Sumatra as time series from 1994 till , 2010. Data analysis was performed using OLS (Ordinary Least Square) with multiple linear regression models estimated with the help of the program Eviews 5.1. The results of this research can be concluded that simultaneous simultaneously change the variable GDP, inflation, industrial, and UMR significantly affect the demand for industrial labor in the province of North Sumatra. Furthermore, partially concluded that GDP variable, and the number of positive effect on demand for industrial labor industry, while inflation and minimum wage variables negatively affect the demand for industrial labor in the province of North Sumatra. The results also showed that the most dominant variable effect on the demand for labor in the industrial sector of the province of North Sumatra is the number of industries.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Di Sumatera Utara.

Penulisan Tesis ini merupakan tugas akhir pada Program Pendidikan Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan Tesis ini, penulis menyadari sepenuhnya banyak terdapat kekurangan yang dikarenakan dari keterbatasan penulis. Tesis ini tidak mungkin selesai tanpa adanya dukungan dari semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil yang memang sangat dibutuhkan oleh penulis. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin, selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing pertama yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan masukan bagi penulis sehingga Tesis ini bisa selesai.

4. Bapak Indra Maipita, M.Si, Ph.D, Selaku dosen pembimbing kedua yang telah memberikan arahan dan bimbingan dan masukan sehingga Tesis ini selesai.

5. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.M, M.Si, dan Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi M.Si selaku narasumber dan penguji tesis yang telah memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.

(9)

7. Terimakasih juga utk kakakku Agustina Sari dan adik-adik tersayang robi dan yogi, dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan penuh selama penyusunan tesis ini, selain itu penulis juga ingin mengucapkan terima kasih untuk bou dan mangboru yang telah memberikan tempat tinggal yang nyaman kepada penulis.

8. Dan tak lupa pula penulis ingin mengucapan terimakasih untuk dukungan yang tak pernah henti dari abang Tua Halomoan Harahap semoga dengan selesainya tesis ini bisa menjadi awal untuk kita bersama, amin ya rabbalalamin.

9. Dan untuk sepupu-sepupu devy, kiki, irma, nisa, sarah, putri, dila, yang uda banyak penulis repotkan makasih ya semuanya.

10.Sahabat terbaikku, kak putri, kak giri, kak winta, kak nova teristimewa untuk bang joko makasih ya bang uda bantui awaq ngolahin data, dan untuk semua teman-teman Pasca Sarjana Angkatan 2010 Prodi Ilmu Ekonomi PPs Unimed, terima kasih untuk kebersamaan kita selama ini dan semoga kesuksesan ada untuk kita semua.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa isi maupun cara penyajian tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, segala kesalahan dan kekurangan adalah tanggung jawab penulis, untuk itu bimbingan, arahan, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga tesis yang sederhana dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca dan semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua.

Medan, Januari 2013 Penulis,

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… I

ABSTRACT ……….. Ii

KATA PENGANTAR ………. Iii DAFTAR ISI ……… V DAFTAR TABEL ……… Vii DAFTAR GAMBAR ……….. Viii

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ……….. 1

1.2 Perumusan Masalah ………. 10

1.3 Tujuan Penelitian ………. 10

1.4 Manfaat Penelitian ………... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……… 12

2.1 Kerangka Teoritis ……….. 12

2.2 Penelitian Terdahulu ………. 33

2.3 Kerangka Konseptual ……… 36

2.4 Hipotesis ………..……… 38

BAB III METODE PENELITIAN ……… 39

3.1 Ruang Lingkup Penelitian………. 39

3.2 Jenis dan Sumber Data ………. 39

3.3 Metode Analisis ... 39

3.4 Uji Asumsi Klasik ………... 40

3.5 Uji Hipotesis ... 45

(11)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 50

4.1 Perkembangan Variabel yang Diteliti ... 50

4.2 Pembahasan Hasil Estimasi Model Penyerapan Tenaga Kerja di Sumatera Utara ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………. 71

5.1 Kesimpulan ………... 71

5.2 Saran ………. 72

DAFTAR PUSTAKA ……….. 73

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Sektor Industri ………... 6

Gambar 2.1 Fungsi Permintaan Tenaga Kerja . . . 19

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian ……… . . . 37

Gambar 4.1 Tenaga Kerja Sektor Industri Sumatera Utara Tahun 1994-2010 51 Gambar 4.2 PDRB Sumatera Utara Tahun 1994-2010 . . . . . . 53

Gambar 4.3 Jumlah Industri Sumatera Utara Tahun 1994-2010 . . . 55

Gambar 4.4 Inflasi Sumatera Utara Tahun 1994-2010 …. . . 57

Gambar 4.5 UMR Sumatera Utara Tahun 1994-2010. . . . . . . 59

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Krisis yang terjadi sejak tahun 1997 hingga dewasa ini secara langsung telah mempengaruhi perekonomian baik ditingkat nasional maupun daerah di seluruh Indonesia. Persoalan pokok yang dihadapi Indonesia umumnya dan Sumatera Utara khususnya dalam bidang ketenagakerjaan adalah kelebihan tenaga kerja serta kecilnya kesempatan kerja yang tercipta pada setiap sektor sehingga terjadi pengangguran. Selain terjadi ketidakseimbangan antara percepatan pertambahan jumlah angkatan kerja dengan pergerakan kesempatan kerja, ternyata karena perkembangan tekhnologi prasyarat yang dibutuhkan kesempatan lapangan kerja baru tidak dipenuhi pencari kerja. Artinya, kualitas pengangguran tidak dapat memenuhi prasyarat lowongan yang ada.

(14)

2

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS, 2005), angka pengangguran di Sumatera Utara pada tahun 2001 sebesar 9,13 juta penganggur terbuka, sekitar 450 ribu diantaranya adalah yang berpendidikan tinggi. Bila dilihat dari usia penganggur sebagian besar (5,78 juta) adalah pada usia muda (15-24 tahun). Selain itu terdapat sebanyak 2,7 juta penganggur merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan (hopeless). Masalah lainnya adalah jumlah setengah penganggur yaitu yang bekerja kurang dari jam kerja normal 35 jam perminggu, pada tahun 2002 berjumlah 28,87 juta orang. Sebagian dari mereka ini adalah yang bekerja pada jabatan yang lebih rendah dari tingkat pendidikan, upah rendah, yang mengakibatkan produktivitas rendah. Dengan demikian masalah pengangguran terbuka dan setengah penganggur berjumlah 38 juta orang yang harus segera dituntaskan.

(15)

3

pemberdayaan industri merupakan suatu langkah yang strategis dalam pengembangan ekonomi nasional.

Pertambahan jumlah pengangguran dan juga peningkatan jumlah tenaga kerja menjadi pendorong bagi perkembangan sektor industri karena sektor industri dianggap banyak membantu dalam penyerapan tenaga kerja khususnya di Sumatera Utara. Karena semakin sempitnya lapangan pekerjaan dan bergesernya ekonomi tradisonal menjadi ekonomi industri, maka sektor industri ini diupayakan dapat menjadi alternatif untuk mengatasi permasalahan kesenjangan tersebut.

Kenyataannya, penyerapan tenaga kerja di Sumatera Utara pada tahun 1994 sampai dengan tahun 2010 mengalami penurunan. Faktor utama yang menyebabkan penurunan disektor industri adalah meningkatnya harga bahan baku yang cukup signifikan dari berbagai sub-industri yang tergabung dalam kategori industri pengolahan. Hal ini menunjukkan bahwa serapan tenaga kerja disektor industri masih rendah sehingga perlu memperoleh perhatian dan pembinaan yang serius (Amelia, 2005:25).

(16)

4

Setidaknya terdapat 3 alasan yang mendasari negara berkembang yang selama ini memandang penting akan keberadaan sektor industri. Alasan pertama adalah, karena kinerja sektor industri cenderung lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang produktif . Kedua, sebagai bagian dari dinamika sektor industri sering mencapai peningkatan produktifitasnya melalui investasi dan perubahan tekhnologi. Ketiga, karena sering diyakini bahwa sektor industri memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas dibandingkan dengan sektor lainnya. Sektor industri juga telah memainkan peranan penting dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan jumlah unit usaha dan mendukung pendapatan rumah tangga (Amelia, 2005:56).

Dari fenomena ketenagakerjaan di provinsi Sumatera Utara serta keberadaan sektor industri yang telah dikemukakan terdapat keterkaitan yang menarik untuk dibahas dan diteliti sebagai salah satu sektor yang berperan dalam mengatasi pengangguran.

Pertumbuhan ekonomi daerah secara langsung ataupun tidak langsung akan menciptakan lapangan kerja baru. Dengan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi akan mengakibatkan terjadinya proses multiplier dimana pelaku ekonomi terutama para investor akan menambah investasinya dalam bentuk modal fisik yang pada akhirnya akan membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak.

(17)

5

mempertanyakan apakah lapangan kerja yang ada cukup mampu memberi imbal jasa yang layak bagi pekerja.

Pencapaian hasil angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) konstan tahun 1994-2010 mengalami pertumbuhan yang cukup mengesankan. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kapasitas produksi dan proses ekonomi di Sumatera Utara. Peningkatan jumlah produk barang dan jasa ini berarti juga bahwa terjadi peningkatan jumlah faktor produksi yang digunakan dan salah satunya adalah tenaga kerja. Hal ini sesuai dengan sifat permintaan tenaga kerja yang derived demand yang berarti bahwa permintaan terhadap tenaga kerja merupakan gambaran dari permintaan terhadap barang dan jasa.

(18)

6

Adapun grafik perkembangan jumlah tenaga kerja industri besar sedang (dalam jiwa), inflasi (dalam persen), PDRB dan UMR (dalam rupiah) tahun amatan 1994-2010 adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1. Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja IBS (TK), Inflasi (INF), PDRB Konstan, Jumlah IBS (JI) dan UMR

Berdasarkan Gambar 1.1. diatas dapat dilihat masing-masing perkembangan variabel bahwa perkembangan jumlah penyerapan tenaga kerja sektor industri besar sedang telah terjadi secara berfluktuasi dan cenderung menurun. Penurunan jumlah penyerapan tenaga kerja justru terjadi bukan pada masa awal krisis moneter tahun 1997 yang mencapai 4,73 persen melainkan pada tahun 2005 sebesar 6,69 persen dari 158,877 jiwa pada tahun 2004 menjadi 148,249 jiwa. Sedangkan peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja tertinggi terjadi pada tahun 2006 yang mencapai 9,67 persen dari 148,249 jiwa pada tahun 2005 menjadi 162,591 jiwa.

-200

1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

TK

PDRBTK

JI

UMR

(19)

7

Perkembangan jumlah penyerapan tenaga kerja industri besar sedang ini tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor lain, misalnya PDRB, inflasi, jumlah industri dan upah.

(20)

8

Apabila jumlah penyerapan tenaga kerja ini dikaitkan dengan tingkat inflasi yang terjadi di Sumatera Utara, maka dapat dilihat bahwa ada hubungan negatif antara peningkatan inflasi terhadap penurunan jumlah tenaga kerja sektor industri. Naiknya inflasi menyebabkan seluruh biaya produksi industri akan semakin mahal, sementara kemampuan daya beli masyarakat semakin berkurang. Tentunya ini akan menyulitkan industri untuk berkembang, bahkan untuk mengatasi permasalahan tersebut tidak jarang ditempuh dengan pemberhentian hubungan kerja (PHK) demi mengefisiensikan segala pengeluaran. Hal ini terjadi misalnya pada tahun 1998 dimana pada tahun tersebut terjadi krisis moneter di seluruh Indonesia khususnya di Sumatera Utara. Naiknya inflasi sebesar 390,09 persen pada tahun 1998 menjadi 83,56 persen dari tahun 1997 sebesar 17,05 persen, membuat terjadi penurunan penyerapan tenaga kerja industri besar sedang sebesar 2,48 persen. Namun ternyata tidak semua naik turunnya inflasi diikuti dengan turun naiknya penyerapan tenaga kerja. Hal ini bisa diamati misalnya pada tahun 2003, turunnya inflasi pada tahun tersebur sebesar 55,89 persen justru diikuti dengan turunnya jumlah penyerapan tenaga kerja sebesar 3,91 persen. Hal ini menunjukkan adanya ketidakkonsistenan teori tentang inflasi dengan kenyataan.

(21)

9

Utara sejalan dengan naik turunnya jumlah tenaga kerja. Pada dasarnya jumlah lapangan kerja yang tersedia menggambarkan kemampuan unit-unit usaha dalam menyerap tenaga kerja sedangkan kesempatan kerja menggambarkan besarnya penyerapan akan tenaga kerja dalam suatu perekonomian. Hal ini terjadi misalnya pada tahun 1998, turunnya jumlah industri sebesar 6,53 persen dari 1.088 pada tahun 1997 menjadi 1.017. Namun ternyata tidak semua naik turunnya jumlah industri diikuti dengan naik turunnya jumlah penyerapan tenaga kerja. Hal ini khususnya bisa diamati misalnya pada tahun 1995, naiknya jumlah industri besar sedang pada tahun tersebut sebesar 3,52 persen justru diikuti dengan turunnya jumlah penyerapan tenaga kerja sebesar 2,38 persen. Hal ini menunjukkan adanya ketidakkonsistenan bahwa naiknya jumlah industri dengan kenyataan jumlah penyerapan tenaga kerja.

(22)

10

menurunnya jumlah penyerapan tenaga kerja. Secara umum kenyataannya naiknya UMR cenderung diikuti dengan turunnya jumlah tenaga kerja sektor industri besar sedang. Hal ini terjadi misalnya pada tahun 2001 dimana pada tahun tersebut UMR meningkat sebesar 34,05 persen dari 271.800 rupiah pada tahun 2000 menjadi 364.335 rupiah. Namun ternyata tidak semua naiknya UMR diikuti dengan turun naiknya penyerapan tenaga kerja. Hal ini bisa diamati misalnya pada tahun 2004, naiknya UMR pada tahun tersebut sebesar 22,14 persen justru diikuti dengan naiknya jumlah penyerapan tenaga kerja sebesar 4,26 persen. Hal ini menunjukkan adanya ketidakkonsistenan meningkatnya upah dengan kenyataan jumlah penyerapan tenaga kerja dilapangan.

Berdasarkan pada uraian dan data-data diatas serta pendapat–pendapat yang dikemukakan oleh beberapa peneliti, maka penulis tertarik untuk membuat sebuah kajian tentang penyerapan tenaga kerja sektor industri yang penulis tuangkan dalam sebuah penelitian yang berjudul ‘Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Di Sumatera Utara”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah: apakah ada pengaruh PDRB, jumlah industri, inflasi dan UMR terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri di Sumatera Utara?

1.3. Tujuan Penelitian

(23)

11

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Sebagai bahan masukan dalam rangka pemenuhan penyerapan tenaga kerja khususnya sektor industri besar sedang di Sumatera Utara, dan sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan yang berhubungan dengan pertumbuhan Industri di Sumatera Utara.

2. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan keilmuan tentang penyerapan tenaga kerja ksusunya sektor industri di Sumatera Utara.

(24)

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil regres terhadap model yang diteliti, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara simultan keempat variabel tersebut menunjukkan nilai F-Stat yang cukup tinggi yaitu 37.46127 dengan prob. sebesar 0.000001 < 0.05, sehingga Ho ditolak yang berarti bahwa secara bersama-sama perubahan variabel PDRB, inflasi, jumlah industri, dan UMR berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri di Sumatera Utara

2. Secara parsial disimpulkan bahwa variabel PDRB, dan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri, sedangkan variabel jumlah dan UMR berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri di Sumatera Utara.

3. Variabel PDRB, inflasi, jumlah industri, dan UMR berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri di Sumatera Utara sebesar 92,58 persen. Serta sisanya 7,42 persen dipengaruhi variabel lain.

(25)

72

5.2. Saran

1. Berdasarkan hasil uji t, jumlah industri berngaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri yang diharapkan dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja karena memberikan sumbangan yang cukup besar bagi pengurangan pengangguran dan keadaan ini juga merupakan tujuan utama dari suatu sektor industri. Salah satu cara agar dapat menekan angka pengangguran yakni dapat dilakukan misalnya dengan menciptakan lapangan kerja yang banyak bagi masyarakat. Selain itu, pemerintah perlu meningkatkan iklim investasi demi meningkatkan jumlah industri yang lebih banyak lagi.

2. Bank Indonesia perlu mengendalikan laju inflasi dan pemerintah perlu menetapkan upah minimum yang relevan demi menyelamatkan industri dan tenaga kerja yang ada di Sumatera Utara.

3. Untuk agenda penelitian mendatang dapat dikembangkan penelitian dengan periode penelitian yang lebih panjang. Dengan demikian mampu memberikan gambaran kondisi penyerapan tenaga kerja sektor industri. Diharapkan dapat meneliti dengan variabel-variabel lain diluar variabel ini agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif yang dapat menggambarkan hal-hal apa saja yang dapat berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja yang diserap langsung di sektor industri.

4. Adanya keterbatasan waktu dan sumber data dalam penelitian ini, sehingga dalam penelitian selanjutnya data tahunan yang digunakan bisa lebih update

(26)
(27)

73

DAFTAR PUSTAKA

Amelia,2005. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Tarsito, Bandung. Badan Pusat Statistik. Sumatera Utara dalam Angka Tahun 2002. Sumatera Utara. ________Sumatera Utara dalam Angka Tahun 2005. Sumatera Utara.

________2001-2010. Pendapatan Nasional Indonesia. BPS. Sumatera Utara.

________2010. Berita Statistik. Nomor Realese : No. 12/02/12/Th.XIII, l0 Februari2010; Nomor Realese : No. 07/02/12/Th.XIII, 01 Februari 20l0; NomorRealese : No. 04/01/l2/Th.XIII, 04 Januari 2010; Nomor Realese : No.01/01/l2/Th.XIII, 4 Januari 2010. Medan.

Bellante, Don dan Jackson, Mark. 1990. Ekonomi Ketenagakerjaan. LP FE UI, Jakarta.

Boediono, 1982 Ekonomi Mikro, BPFE, Yogyakarta.

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2008. Data Upah Minimum Tahun 2001-2010. Sumatera Utara: DEPNAKERTRANS.

__________2007. Profil Sumberdaya Manusia Indonesia. DEPNAKERTRANS,

Jakarta.

_________2004. Rencana Tenaga Kerja Nasional 2004-2009.http:

//www.Nakertrans.go.id.

Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Erlangga, Jakarta

Gujarati, Damodar. 2006. Ekonometrika Dasar. Trans. Sumarno Zain. Jakarta. Erlangga.

Listya, 2005. Studi Kelayakan Kebijaksanaan Upah Minimum Regional Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja. Jakarta.

Luthfi, Muhammad Idris. 2011. Analisis Determinan Kesempatan Kerja Sektor Industri Di Sumatera Utara. Tesis. Medan : Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

(28)

74

Mahyudin, dkk, 2006. Distribusi Pasar Tenaga Kerja: Analisis Upah dan Kelambanan Respon Permintaan Tenaga Kerja di Sulawesi Selatan. Bogor. Mankiw, Gregory N.2003. Macroeconomics. Fifth Editions. New York. Worth

Publishers. 41Madison Avenue.

Ringo, Siringo Rimmar. 2007. Analisis Faktor-faktor yang Memoengaruhi Kesempatan Kerja pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara. Tesis diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Sholeh, Maimun. Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja Sektor Upah: Teori Serta Beberapa Potretnya di Indonesia. Universitas Negeri Yogyakarta. Simanjuntak, Payaman.J 1998,” Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia”.

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sudarsono, dkk. 2007. Ekonomi Sumber Daya manusia. Karunia: Jakarta,

Universitas Terbuka, Jakarta.

Sukirno, Sadono: Ekonomi Pembangunan, Medan: Borta Gorat, 1996.

Sukirno, Sadono. 2003. Pengantar Teori Makro Ekonomi Edisi Kedua. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada.

Suparmoko M, 1992.Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan dan Pembangunan Daerah. Penerbit Andi Yogyakarta. Yogyakarta

Todaro, Michael P. 1999. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Trans. HarisMunandar. Jakarta. Erlangga.

Winarno, Wing Wahyu. 2007. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews. Jogjakarta : UPP STIM YKPN.

Sumarsono, 2003. Dimensi Perkembangan Ketenagakerjaan. Bumi Aksara: Jakarta.

Winardi, 1999. Pengantar Ilmu Ekonomi. Tarsito, Bandung

Dornbusch dan Fischer. 1995. Struktur Perekonomian dan Strategi Pembangunan Indonesia. Jakarta : UI-Press

Ehrenberg, Ronald G, 1998. Modern Labour Economic, Scoot and Foresman Company.

(29)

75

Nopirin (2000:47) Dasar-Dasar Manajemen Perekonomian Indonesia. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Gambar

Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Sektor Industri ……….....
Gambar 1.1.   Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja IBS (TK), Inflasi (INF),

Referensi

Dokumen terkait

Kalian sudah mengetahui nama dan lokasi tempat tersebut. Bisa kalian lihat pada gambar, bahwa sumber daya alam di tempat tersebut sangat beragam, seperti gunung bromo selain sebagai

Sebuah tanda adalah semua hal yang dapat diambil sebagai penanda yang mempunyai. arti penting untuk menggantikan sesuatu yang lain, sesuatu yang lain itu

Apakah ada pengaruh model pembelajaran reciprocal teaching (terbalik) terhadap motivasi dan hasil belajar matematika siswa pada materi turunan fungsi atau

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan pemeriksaan operasional dalam memahami pelaksanaan kegiatan pembelian barang dagang pada PT.X dan mendeteksi berbagai

Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1

Hasil Pengolahan dan analisis baik dari metode teori permainan dan fuzzy menunjukkan bahwa strategi – strategi pemasaran yang digunakan oleh Axioo adalah Harga,

Seberapa besar nilai tingkat kinerja yaitu meliputi tundaan, derajat kejenuhan (DS) dan antrian pada simpang tiga Gapura Mahkota Surakarta menurut MKJI 19971. Bagaimana kinerja

Intan Noviana (2009:5) mengatakan salah satu ciri khas metode membaca tanpa mengeja adalah pada tahap awal anak tidak langsung dikenalkan dengan huruf, apalagi sampai