1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Manusia hidup dalam masyarakat tidak hanya sebagai individu, akan tetapi juga sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi dan bekerja sama.
“Sebagai gejala sosial, bahasa dan pemakai bahasa tidak hanya ditentukan oleh faktor linguistik, tetapi juga faktor nonlinguistik antara lain faktor sosial. Faktor sosial yang mempengaruhi pemakaian bahasa, misalnya status sosial, tingkat pendidikan, umur, ekonomi, dan jenis kelamin. Selain itu pemakaian bahasa juga dipengaruhi oleh faktor situasional, yaitu siapa yang berbicara, dengan bahasa apa, kepada siapa, kapan, di mana, dan mengenai masalah apa” (Rohmadi dan Wijana, 2010: 167).
Masyarakat Indonesia pada umumnya menguasai dua bahasa, yaitu bahasa Daerah dan bahasa Indonesia. Penguasaan dua bahasa tersebut dalam sosiolinguistik disebut dengan kedwibahasaan (bilingualisme). Menurut Rahardi (2001: 16) bilingualisme adalah penguasaan atas paling tidak dua bahasa, yakni bahasa pertama dan bahasa kedua.
Secara garis besar sarana komunikasi verbal dibedakan menjadi dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana komunikasi yang berupa bahasa tulis. Film Jagad X Code yang disutradarai oleh Herwin Novianto merupakan salah satu contoh dari sarana komunikasi lisan.
berbondong-2
bondong memasuki ruang gelap hanya untuk melihat bagaimana kenyataan ditampilkan kembali, sama persisnya jika terlihat dengan matanya sendiri. Dalam sebuah film pasti menggunakan bahasa.
Menurut Widagdo dan Gora (2004: 1) sebuah karya film kita bercerita dengan media bahasa gambar dan suara. Disadari atau tidak kita mendikte penonton untuk menyakini imajinasi film yang dikemas dalam bahasa filmis tersebut, dan tentunya butuh waktu lama untuk itu. Metode atau cara penyampaian cerita tersebut harus lebih menarik dan menimbulkan interest audience untuk mengikuti cerita usai.
Penggunaan bahasa dalam film Jagad X Code tersebut sering menggunakan campur kode. Campur kode adalah penggunaan dua bahasa atau lebih atau ragam bahasa secara santai antara orang-orang yang kita kenal dengan akrab (Subyakto dalam Suwandi, 2008: 86). Mengkaji campur kode dalam proses komunikasi merupakan suatu kegiatan yang menarik. Sekurang-kurangnya ada dua alasan. (1) Masyarakat kita termasuk pelajar, merupakan dwibahasaan, bahkan multibahasa. (2) Hal ini penting diperhatikan oleh guru dalam rangka upaya melakukan pembinaan bahasa Indonesia.
3
Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini akan membahas mengenai “Analisis Penggunaan Campur Kode pada Film Jagad X Code yang Disutradarai oleh Herwin Novianto.”
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini ada dua masalah yang perlu dibahas.
1. Bagaimanakah wujud campur kode pada film Jagad X Code yang disutradarai Herwin Novianto?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan campur kode pada film Jagad X Code yang disutradarai oleh Herwin Novianto?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua tujuan yang akan dicapai.
1. Mengidentifikasi wujud campur kode pada film Jagad X Code yang disutradarai oleh Herwin Novianto.
2. Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan campur kode dalam film Jagad X Code yang disutradarai oleh Herwin Novianto.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat, baik teoretis maupun praktis. 1. Manfaat Teoretis
4
2. Manfaat Praktis