PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK
DISKUSI DALAM MENINGKATKAN RASA TANGGUNG
JAWAB SISWA KELAS X PADA EKSTRAKURIKULER
DI SMA NEGERI 5 MEDAN
TA. 2013 / 2014
SKRIPSI
OLEH :
POPPY TYA TRISNAWATI NIM. 1101151019
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK
DISKUSI DALAM MENINGKATKAN RASA TANGGUNG
JAWAB SISWA KELAS X PADA EKSTRAKURIKULER
DI SMA NEGERI 5 MEDAN
TA. 2013 / 2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan
OLEH :
POPPY TYA TRISNAWATI NIM. 1101151019
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Semoga kesejahteraan senantiasa
dilimpahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa
sallam beserta keluarga dan sahabatnya, serta kepada semua umatnya yang setia mengikuti ajarannya.
Syukur Alhamdulillah, atas rahamat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok
Tehnik Diskusi Dalam Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Siswa Kelas X Pada Ekstrakurikuler Di SMA N 5 Medan T.A 2013/2014”, yang disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya berikan kepada bapak Dr. M Rajab Lubis, MS selaku Pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, semangat dan saran guna kesempurnaan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Serta Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II dan Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan, serta Sekretaris Jurusan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd
4. Bapak Drs. Ahmad Nosari, Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, semangat dan saran.
ii
memberikan masukan-masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi, kepada peneliti selama di dalam maupun di luar perkuliahan.
7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.
8. Bapak Drs. Harris H. Simamora Msi, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Medan, ibu Dra. Rustina Ria selaku Guru BK di SMA Negeri 5 Medan, beserta siswa kelas X anggota ekstrakurikuler SMA Negeri 5 Medan yang telah banyak membantu saya selama proses penelitian berlangsung .
9. Teristimewa penulis sampaikan kepada kedua orang tua tercinta, Papa Sutrisno dan Mama Sri Rahayu Widya Ningsih yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan dukungan baik itu moril maupun materil. Melalui mereka juga saya mendapatkan semangat yang luar biasa dan merasakan nikmatnya Cinta-Mu. Papa dan Mama adalah inspirasi dan sumber semangat saya dalam menyelesaikan studi ini. Tak lupa buat adik – adik tersayang, Dian Suci Rahmawati dan Roby TryBayu yang selalu mengingatkan saya untuk cepat wisuda. Terima kasih atas segala dukungan dan kasih sayang yang diberikan selama ini.
iii
11.Buat yang tersayang Freddy Pratama yang selalu mau mendengarkan keresahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih selama ini sudah menjadi seseorang yang selalu menguatkan dan memberi semangat.
12.Untuk sahabat seperjuanganku tersayang Riska Juliana Sitepu yang telah banyak membantu, mendengarkan keluh kesah, tawa dan tangis memberikan masukan kepada penulis, Seluruh teman-teman BK 2010 yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Teman-teman PPLT SMP Negeri 3 Air Putih. Terimakasih untuk segala dukungan dan bantuan yang telah kalian berikan.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima terima kasih.
Medan, Agustus 2014 Penulis,
POPPY TYA TRISNAWATI
i
ABSTRAK
POPPY TYA TRISNAWATI, NIM 1101151019, “PENGARUH LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK TEKHNIK DISKUSI DALAM
MENINGKATKAN RASA TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS X PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA NEGERI 5 T.A 2013/2014”. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dalam meningkatkan tanggung jawab siswa Kelas X anggota ekstrakurikuler SMA Negeri 5 Medan tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan tekhnik diskusi dalam meningkatkan tanggung jawab siswa Kelas X pada ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Medan tahun ajaran 2013/2014
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pre-test dan
post-test group. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X anggota
ekstrakurikuler SMA Negeri 5 Medan yang berjumlah 10 orang siswa, yang ditentukan dari hasil pre-test. Instrumen yang digunakan adalah angket tanggung jawab untuk menjaring data tentang tanggung jawab siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Teknik analisis data menggunakan uji tanda wilcoxon).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap tanggung jawab siswa kelas X anggota ekstrakurikuler SMA Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji wilcoxon yang menunjukkan bahwa pada uji jumlah jenjang wilcoxon diperoleh hasil perhitungan jumlah jenjang bertanda positif = 55 dan jumlah jenjang bertanda negatif = 0. jadi, nilai T= 0 yaitu jumlah jenjang yang lebih kecil.
Dari tabel nilai kritis T untuk uji jenjang bertanda wilcoxon untuk n = 10, α = 0,05 pengujian dua arah T0,05 = 8. Oleh karena T(0) < T0,05 (8) maka H0 ditolak.
Ini berarti bahwa tanggung jawab siswa antara sebelum dan sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi tidaklah sama, dalam hal ini siswa yang telah mendapatkan pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi mempunyai tanggung jawab yang lebih tinggi.
v
1.2 Identifikasi Masalah………..……….. 7
1.3 Pembatasan Masalah ……….………… 8
2.1.1 Layanan Bimbingan Kelompok ... 10
1. Pengertian Bimbingan Kelompok ………. 10
2. Tujuan Bimbingan Kelompok ……….. 12
3. Jenis-jenis Bimbingan kelompok ……….. 13
4. Komponen Layanan Bimbingan kelompok ………… 15
5. Asas-asas Bimbingan Kelompok ... 16
6. Tahap Kegiatan Layanan Bimbingan Kelompok……. 17
7. Bentuk Kegiatan Bimbingan Kelompok ... 18
2.1.2 Diskusi Kelompok ……… 20
1. Pengertian Diskusi Kelompok………...…………. 20
2. Tujuan Diskusi Kelompok……….. 22
3. Bentuk-Bentuk Diskusi Kelompok………. .. 23
4. Pengelolaan Diskusi Kelompok……….. 24
vi
2.1.3 Tanggung Jawab……... 28
1. Pengertian Tanggung Jawab... 28
2. Macam-Macam Tanggung Jawab... 30
3. Sikap orang bertanggung jawab ... 30
4. Menjadikan Anak Lebih Tanggung... 31
5.Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Pada Ekstrakurikuler.. 32
2.1.4 Ekstrakurikuler... 34
1. Pengertian Ekstrakurikuler ... 34
2. Prinsip-Prinsip Kegiatan Ekstrarikikuler ... 36
3. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler ... 36
3.4 Langkah-langkah Penelitian... 42
3.5 Operasionalisasi Variabel Penelitian... 42
3.5.1 Variabel Peneltian... 42
3.5.2 Defenisi Operasional ... 42
3.6 Teknik Pengumpulan Data....………..……… 43
3.7 Teknik Analisis Data... 46
3.7.1 Uji Validitas ... 47
3.7.2 Uji Reliabilitas ... 48
3.8 Persiapan Penelitian... 49
3.9 Pelaksanaan Penelitian……… 49
3.10Lokasi dan Waktu Penelitian ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN ……….…………... 51
4.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian .………... 51
vii
4.3 Analisis Data Hasil Penelitian……… 55
4.4 Uji Hipotesis... ... 57
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian... ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...……….…………... 63
5.1 Kesimpulan...………... 63
5.2 SaraN ………... 64
DAFTAR PUSTAKA ………. 65
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1: Bentuk Diskusi Kelompok………... 23
Tabel 2.2: Situasi kritis dan alternatif pemecahannya………….. 25
Tabel 3.1: Pemberian Skor Angka Berdasarkan Sakala Likert… 44 Tabel 3.2: Kisi –Kisi Angket……… .. 45
Tabel 4.1: Kisi – Kisi Angket (Valid)………. 54
Tabel 4.2: Data Pre Test Angket……… . 55
Tabel 4.3 Data Post test Angket………. 56
Tabel 5: Ringkasan Perhitungan Angket………. . 71
Tabel 6: VArians Butir Angket……… 75
Tabel 7: Perhitungan Kategori Tanggung Jawab……….. 82
Tabel 8: Kolom Beda Pre Test Dan Post Test……….. 88
Tabel 9: Nilai Koefisien Korelasi (r)……….. . 138
Tabel 10: Nilai Wilcoxon ……… . 139
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Angket ………. 67
Lampiran 2 SPSS Angket……….. 69
Lampiran 3 Perhitungan Validitas………. 70
Lampiran 4 Perhitungan Realibiltas……….. 73
Lampiran 5 Angket Valid………. 77
Lampiran 6 Sebaran Data Pre Test………... 79
Lampiran 7 Sebaran data Post Test……… 80
Lampiran 8 Tabulasi Data Pre Test –Post Test……… 81
Lampiran 9 Kategori Tinggi Rendah……… 82
Lampiran 10 Perhitungan Mean, SD Pre Test……….. 84
Lampiran 11Perhitungan Mean, SD Post Test………. 86
Lampiran 12 Perhitungan Hipotesis……….. 88
Lampiran 13 Perhitungan Peningkatan Tanggung Jawab Siswa... 92
Lampiran 14 Rencana Program Layanan Bimbingan Konseling.. 93
Lampiran 15 Dokumentasi……… 134
Lampiran 16 tabel r……….. 138
Lampiran 17 Tabel Wilcoxon……… 139
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di setiap negara. Pembangunan nasional Indonesia bertujuan membangun manusia seutuhnya dan membangun masyarakat indonesia serta mengembangkan manusia Indonesia sesuai dengan hakikat kemanusiaan.
Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga Negara(Sisdiknas:pasal 1 UU RI No.20 th 2003), sehingga dengan pendidikan diharapkan terjadinya pembaharuan menuju pengembangan diri individu agar kehidupannya bisa lebih baik dari sebelumnya serta menjadi manusia seutuhnya. Berdasarkan pada tujuan tersebut maka pendidikan dalam seluruh jalur dan jenjang seharusnya mengembangkan pembelajaran, pembiasaan dan keteladanan, serta kegiatan yang kondusif agar anak menjadi cerdas dan berkarakter terpuji.
Kejujuran, (3) Kecerdasan, (4) Tanggung Jawab, (5) Kebersihan dan Kesehatan, (6) Kedisiplinan, (7) Tolong Menolong, (8) Berfikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, (9) Kesantunan, (10) Ketangguhan, (11) Kedemokratisan, (12) Kemandirian, (13) Keberanian mengambil resiko, (14) Beorientasi pada tindakan, (15) Berjiwa kepemimpinan, (16)Kerja keras
,
(16)Percaya diri, (17) Keingintahuan, (18) Cinta ilmu, (19) Kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain, (20) Kepatuhan terhadap aturan-aturan social, (21) Menghargai karya dan prestasi orang lain, (22)Kepedulian terhadap lingkungan, (23)Nasionalisme, (24)Menghargai keberagaman.Melalui berbagai nilai-nilai karakter tersebut, dalam penelitian ini peneliti merujuk pada satu nilai yang ingin diamati yaitu nilai tanggung jawab. Hal ini dikarenakan nilai tanggung jawab siswa yang masih cukup rendah di lingkungan sekolah. Siswa mengabaikan tanggung jawab yang sudah diembannya, seperti datang terlambat kesekolah, tidak mengikuti kegiatan eksrtakurikuler , tidak mengerjakan tugas, perilaku kurang disiplin ini bahwa siswa menunjukkan kurang bertanggung jawab. Kalau kebiasan ini tidak ditanganin secara serius maka kemungkinan besar siswa yang mengalaminya tidak mendapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Banyak dari siswa mengikuti kegiatan disekolah baik kegiatan intra ataupun ekstrakurikuler hanya sebagai tempat untuk berkumpul bersama teman, bermain, melakukan perbuatan menyimpang (merokok,berpacaran, berbohong kepada orang tua). Sehingga kegiatan ekstrakurikuler iini hanya sebagai alasan bagi siswa untuk bisa berumpul bersama teman.
Pendidikan karakter dianggap salah satu cara penting untuk mengatasi kerusakan moral masyarakat yang sudah berada pada tahap sangat mencemaskan. Terutama, berkaitan dengan meluasnya perilaku menyimpang yang dilakukan siswa-siswi seperti: mencontek, mengkonsumsi narkoba, tindakan kekerasan, pornografi, seks bebas, tak acuh pada sopan santun, ketidakdisiplinan, dan lain-lain. (Munir, 2010: 9)
Menurut Lickona (2013: 5) sebagian besar anak yang memiliki masalah penyimpangan moral ataupun nilai hampir selalu berasal dari keluarga-keluarga yang bermasalah. Tidak mengherankan jika banyak remaja yang tumbuh dalam budaya media semacam ini menjadi kerdil dalam pertimbangan moral mereka. Sekolah tidak hanya bisa menjadi penonton ketika masyarakat ataupun siswa terbelit oleh masalah moral yang serius. Kegiatan ekstrakurikuler diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengantisipasi tindakan negatif siswa.
seberapa jauh penguasaan itu dicapai oleh siswa (Noor, 2012:95). Bertolak dari masalah tersebut, kiranya perlu ditempuh langkah-langkah strategis agar pendidikan dapat membekali siswa dengan kecakapan hidup, yaitu kemampuan dan keberanian menghadapi problem kehidupan, kemudian secara kreatif menemukan solusi serta mampu mengatasinya.
Sekolah menjadikan kegiatan ekstrakurikuler sebagai bagian dari pembentukan karakter pada peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler yang khususnya berbasis fisik selain dapat membentuk karakter juga dapat menyeimbangkan kemampuan anak didik baik dari sisi akademis maupun non akademis. Artinya kegiatan ekstrakurikuler disekolah untuk memperkaya penguasaan kompetensi dan pengalaman belajar peserta didik diluar jam pelajaran.( Aqib dan Sujak, 2011:75)
Pihak sekolah selayaknya mengadakan pengembangan kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk organisasi kesiswaan seperti, Pramuka, Palang Merah Remaja, Olahraga, Seni, Pasukan Pengibar Bendera. Karena melalui organisasi-organisasi kesiswaan tersebut, para siswa dapat megeksplorasi, mengolah, mengembangkan dan membina berbagai bentuk potensi diri baik berupa keterampilan, kepemimpinan, seni dan kemanusiaan. Kegiatan organisasi selain dilatih dan dididik juga dapat melatih, mendidik, dan mengajar dirinya sendiri menjadi individu yang memahami tugas dan diharapkan akan memiliki karakter kedisiplinan, kekompakan, kepemimpinan, dan tanggung jawab, baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial. Dengan pengelolaan yang bagus, kegiatan ekstrakurikuler ini amat sangat efektif dalam membentuk karakter siswa.
menyenangkan bagi siswa sehingga dapat menunjang proses perkembangan dan kegiatan belajar siswa. Keempat, mengembangkan persiapan karier siswa, memberikan arahan kemana tujuan peserta didik.
Melalui kegiatan ekstrakurikuler diharapkan pembentukan karakter siswa melalui strategi pembelajaran keteladanan, pembiasaan, penanaman kedisiplinan, menciptakan suasana yang kondusif, menumbuhkan cara berpikir kristis, mengembangkan keterampilan dan adanya rasa tanggung jawab untuk melakukan suatu aktivitas. Sekolah harus memberikan tempat tumbuh kembangnya beragam bakat dan kreativitas sehingga mampu membuat siswa menjadi manusia yang memiliki kebebasan berkreasi sekaligus memiliki akhlak yang baik. Semua hal ini tidak akan lepas dari kepala sekolah, guru, orang tua, dan siswa itu sendiri. Dengan demikian kegiatan ekstrakurikuler ini menjadi penting untuk menjadi bahan dalam proses pembentukan karakter siswa yang merupakan salah satu tujuan pendidikan dan mencegah siswa agar tidak terlibat dalam perbuatan- perbuatan menyimpang atau kenakalan remaja pada umumnya. Sekolah bisa mwmbantu para siswa membangun tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dan terhadap orang lain serta mengajak siswa untuk mulai memikirkan apakah makna kehidupan yang baik.
agar mampu berbicara dalam sebuah kelompok yang sudah terbentuk. Melatih keberanian dan kepercayaan diri siswa didepan kelompoknya.
Dalam melakukan bimbingan kelompok ada beberapa tehnik yang digunakan. Pada penelitian ini tehnik yang digunakan adalah tehnik diskusi kelompok. Dengan menggunakan bimbingan kelompok tehnik diskusi diharapkan siswa-siswa dapat mengemukakan pendapat masing-masing, memecahkan masalah yang ada secara bersama-sama, banyak masalah-masalah siswa yang bersifat individual maupun kelompok dapat dipecahkan, para siswa memperoleh kesempatan mengenal berbagai aspek kehidupan sosial. Mengaktifkan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan rasa tanggung jawab dan harga diri siswa sesuai dengan pilihan ekstrakurikuler yang siswa jalani.
Keterkaitan antara layanan bimbingan kelompok tehnik diskusi dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan pembentukan karakter terpuji khusus rasa tangungjawab hanya sebatas prediksi. Oleh karenanya dibutuhkan pengkajian dan penelitian yang dilakukan secara ilmiah. Atas dasar inilah yang mendorong peneliti untuk meneliti : “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Tehnik Diskusi Dalam Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Siswa Kelas X Pada Ekstrakurikuler Di SMA N 5 Medan T.A 2013/2014”
1.2 Identifikasi Masalah
1. siswa yang kurang sadar akan perilaku menyimpang
2. Guru pembimbing jarang melakukan bimbingan kelompok untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa
3. Kurangnya rasa tanggung jawab siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler 4. Kegiatan ekstrakurikuler hanya alasan tempat berkumpul bersama teman
1.3 Pembatasan Masalah
Bertolak dari identifikasi masalah, peneliti membatasi permasalahan penelitian yang akan didalami dengan memberikan layanan bimbingan kelompok tehnik diskusi. Layanan dilakukan untuk meningkatkan rasa tanggungjawab siswa pada ekstrakurikuler yang telah diikuti, dan sasarannya adalah siswa kelas X SMA Negeri 5 Medan T.A 2013/2014
1.4Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut “Apakah ada Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Tehnik Diskusi Dalam Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Siswa Kelas X Pada Ekstrakurikuler Di SMA Negeri 5 Medan T.A 2013/2014?”
1.5Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Manfaat Teoritis
1. Hasil penelitian ini menjadi bahan pertimbangan dalam merancang program bimbingan sosial di Sekolah sehingga teori bimbingan dan praktek semakin sesuai dengan kebutuhan.
2. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti lain dalam bidang yang sama untuk mengembangkan penelitian lanjutan dimasa yang akan datang.
Manfaat Praktis
1. Sebagai bahan masukan bagi guru-guru bimbingan dalam meningkatkan rasa tanggungjawab siswa dengan kegiatan ekstrakurikuler melalui bimbingan kelompok
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para guru dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam membentuk karakter bagi siswa
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Berdasarkan hasil pre-test penghitungan data yang diperoleh Skor siswa tersebut antara lain 46, 47, 52, 69, 89, 45, 44, 82, 48 dan 74 dengan rata-rata 59,6.
Hasil perhitungan pada post-test diperoleh skor siswa 67, 71, 79, 81, 89, 82, 69, 84, 76, dan 89, dengan rata-rata 78,7 sehingga diperoleh Thitung = 0, Dengan α = 0,05
dan n=10, maka berdasarkan daftar, Ttabel = 8. Dari data tersebut terlihat bahwa Thitung
lebih kecil dari Ttabel (0 < 8). Karena T hitung lebih kecil dari T tabel, maka
Hipotesis Ho ditolak hal ini diperkuat dengan persamaan rumus Z. Karena nilai z hitung adalah -2,803 dan itu lebih kecil dari nilai z tabel yaitu -1,96. maka Hipotesis ditolak artinya ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan sehingga tanggung jawab siswa sesudah mengikuti bimbingan kelompok teknik diskusi lebih tinggi daripada sebelum mengikuti bimbingan kelompok teknik diskusi.
64 5.2 Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Siswa diharapkan agar lebih aktif mengikuti berbagai program BK dan kegiatan ekstrakurikuler yang dibuat oleh sekolah agar siswa mampu mengembangkan diri dan dapat bertanggung jawab sesuai dengan kegiatan yang diikuti.
2. Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dapat meningkatkan tanggung jawab, menambah informasi siswa maka selayaknya layanan bimbingan kelompok secara kontinu tetap dilaksanakan oleh Guru BK.
3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih menyempurnakan kekurangan
seperti waktu yang telalu terbatas dalam pelaksanaan bimbingan kelompok teknik diskusi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anifral Hendri (2008:2-3) dalam http: Ekskul Olahraga Upaya Membangun
KarakterSiswa//202.152.33.84/index.php?option=com_content&task=v iew&id=16421&Itemid 46. (diakses pada tanggal 22/02/2014, pkl:
12.17 WIB)
Aqib, Zainal dan Sujak. 2011. Panduan Dana Aplikasi Pendidikan Karakter. Bandung. Yrama Widya
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan – 6 (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta
Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK). Medan: Pasca Sarjana Unimed.
Fadillah, Yogi A. 2013. Makalah Manusia Dan Tanggung Jawab. Dalam http://yogiearieffadillah.wordpress.com/2013/06/04/makalah-manusia-dan tanggung-jawab/ (diakses pada 27-5-2014, pkl: 6.36)
Farikhatum, Ummi , dkk http :/ /www. Journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk/ article/view/1608. pdf diakses 6 september 2014, pukul: 20.38).
Hurlock , Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan. Edisi ke-5.jakarta: Erlangga. Islami, izzul. 2013.http://smpn1gegesik. blogspot. com/2013/02/ciri-ciri-orang-bertanggung-jawab.html. (diakses pada 27-5 2014, pukul 08.10)
Kementrian Pendidikan Nasional, Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter (2010) Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum Dan Perbukuan.
Lewis, Barbara A. 2004. Character Building Untuk Remaja. Batam. Karisma. Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan Karakter: Panduan lengkap Mendidik Siswa
Munir, Abdullah . 2010. Pendidikan Karakter: Membangun Karakter Anak Sejak
Dari Rumah. Yogyakarta: Pedagogia
Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara
Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan Karakter. Yogyakarta. Familia
Nizbah, Faizal. 2013. Teknik Diskusi Kelompok http://faizalnizbah. blogspot. com/2013/07/teknik-diskusi-kelompok_6162.html (diakses pada 25-05-2014 pkl: 9.10 wib)
Noor, Rohinah M. 2012. The Hidden Curriculum: Membangun Karakter melalui
Kegiatan Ekstrakurikuler . Yogyakarta: Insan Madani
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok (Dasar Dan
Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia
Prayitno, dan Erman Amnti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksana Program Bimbingan dan
Konseling Di Sekolah. Jakarta. Rineka Cipta
Suryosubroto B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Tohirin, 2013. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CiptaMedia
Wibowo, Mungin E. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Unnes Press Winkel, W.S dan M.M Sri Hastuti. 2004. Bimbingan Konseling Di Institusi