PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MENERAPKAN DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK (MDGT) PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR
BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN PELAJARAN
2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
ERWIN RBP TAMPUBOLON NIM. 508 111 021
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MENERAPKAN DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK (MDGT) PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR
BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN PELAJARAN
2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
ERWIN RBP TAMPUBOLON NIM. 508 111 021
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
i ABSTRAK
Erwin RBP Tampubolon. NIM. 508111021. Penerapan Metode Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Dasar-Dasar Gambr Teknik Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Gambar Bangunan Tahun Pelajaran 2012/2013.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Menggambar Teknik Dasar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam dengan menerapkan Metode Prolem Based Learning.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/ 2013 dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang, metode penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa pada saat penelitian dilaksanakan.
Sebelum penelitian ini dilakukan terlebih dahulu tes belajar menggambar teknik dasar di uji cobakan dilanjutkan dengan uji validitas dan reabilitas. Untuk perhitungan uji validitas butir digunakan rumus Biserial dan uji reabilitas digunakan K-R 20. Suatu butir tes dikatakan valid apabila rhitung > rtabel pada taraf signifikan 5%.
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistic deskriptif yaitu mencari nilai rata-rata dan persentase keberhasilan belajar.
Dimana dengan menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada siklus I aktivitas belajar siswa belum mengalami peningkatan, tetapi setelah dilakukan siklus II aktivitas siswa meningkat dimana rata-rata aktivitas belajar siswa siklus I diperoleh 62,35% dari 34 siswa dan pada siklus II meningkat menjadi 82,65% dengan rata-rata peningkatan 20,30%.
Rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan Model Problem Based Learning adalah mengalami peningkatan dimana dari siklus I rata-rata hasil belajar siswa 68,18 meningkat menjadi 85,44 dengan rata-rata peningkatan penguasaan materi pada siklus I dan siklus II sebesar 17,26. Dari hasil peningkatan hasil belajar tersebut berarti menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran Dasar-Dasar Gambar Teknik mengalami peningkatan.
KATA PENGANTAR
Kerendahan hati dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas berkat dan kasihNya lah penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Adapun skripsi yang diberi judul ”Penerapan Metode Problem Based
Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menerapkan
Dasar-Dasar Menggambar Taknik (MDGT) Pada Siswa Kelas X Program Keahlian
Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Pelajaran 2012/2013” “ ditulis adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Jadi, untuk itu, penulis sangat mengharapkan adanya saran maupun kritikan yang
bersifat konstruktif dalam menyempurnakan penulisan skripsi ini.
Dalam proses skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak baik berupa materi, dukungan moril dan informasi. Dalam
kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Sorgang Siagian, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan arahan dan bimbingan yang sangat bermanfaat dalam penulisan
skripsi ini.
2. Prof. Dr. Abdul Hamid. K, M.Pd, sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Asri Lubis, ST. M.Pd, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan
Teknik Bangunan dan sekaligus sebagai Narasumber.
5. Drs. Nono Sebayang, ST., M.Pd, sebagai Ketua Prodi Jurusan Pendidikan
Teknik Bangunan.
6. Bapak Drs. Berlin Sitanggang sebagai Dosen Pembimbing Akademik
sekaligus sebagai Narasumber.
7. Bapak Drs. Kristian, ST, M.Pd sebagai narasumber.
8. Seluruh dosen dan staf pegawai pada Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.
9. Kak Nuri Pegawai Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan dan Teknik Sipil,
yang banyak membantu dalam urusan surat menyurat.
10. Bapak dan Ibu pegawai administrasi Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan.
11. Bapak Drs. Kiniken, M.Pd, Selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Lubuk
Pakam yang telah memberikan bantuan dan izin kepada penulis dalam
penulisan Skripsi.
12. Bapak/Ibu guru beserta Staf Tata Usaha SMK Negeri 1 Lubuk Pakam yang
telah memberikan dorongan dan semangat kepada penulis.
13. Teristimewa kepada orang tua saya tercinta (Drs. Jintar Tampubolon, M.Pd
dan Deliana Sirorus) yang telah memberikan motivasi, kasih sayang, dan doa
serta dukungan penuh untuk hal yang lebih baik bagi penulis.
14. Kepada Kakak saya Dennita Tampubolon dan adik saya Debora Tampubolon
sebagai penyemangat dan motivasi bagi penulis.
15. Yang tercinta Irma Yosephine Banjarnahor,S.P yang telah memberikan
dukungan penuh dan motivasi serta doa kepada penulis.
16. Rekan-rekan, Febriyanto (Ojak’s/Si Tiga Baterai), Edi Marwanto O, Rihold
Joentak’s, Ichon, Niko Manroe, Rikky Pardede, Rustam Efendi dan Gihon
Pangab yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan dan masukan bagi
penulis.
17. Teman-teman Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan khususnya
PTB’08 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan kepada penulis.
18. Kepada teman-teman di Kampoeng Martubung yang telah memberikan
Dorongan, Doa dan Motivasi kepada penulis.
19. Kepada semua pihak yang turut serta membantu baik moril maupun material
kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih, mudah-mudahan
penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan khususnya di bidang Teknik Bangunan, maupun pengembangan
profesi bagi pembaca serta penulis kelak.
Medan, Januari 2013
Penulis,
Erwin RBP Tampubolon NIM. 508 111 021
v
2. Hakikat Hasil Belajar Menerapkan Dasar-dasar Gambar Teknik ... ... 17
3. Aktivias Belajar Siswa ………. 25
B. Kerangka Berpikir ... 27
vii
B. Uji Hipotesis Penelitian ……….. 65
1. Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar
Teknik Dasar Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam …… ... 65
2. Dapat Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam
Pembelajaran Menggambar Teknik Dasar Siswa Kelas X ProgramKeahlian Teknik Gambar Bangunan SMK
Negeri 1 Lubuk Pakam ………. 66
C. Penbahasan Hasil Penelitian ………... 67
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ……….. 70
B. Saran ………. 71
DAFTAR PUSTAKA ……….. 72
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Perolehan Nilai Hasil Belajar MDGT .…. ... 4
Tabel 2.1. Tahap-Tahap Pelaksanaan PBL ……… ... 16
Tabel 3.1. Kisi-kisi Tes Materi (SIKLUS I) ... 37
Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Materi (SIKLUS II) ... 37
Tabel 3.2. Format Observasi Aktivitas Siswa ... 38
Tabel 4.1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 52
Tabel 4.2. Rata-rata Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 54
Tabel 4.3. Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 55
Tabel 4.4. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 60
Tabel 4.5. Rata-rata Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu alat untuk mewujudkan masyarakat yang
berkualitas. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia selalu terus-menerus berusaha
meningkatkan kualitas pendidikan, walaupun hasilnya belum memenuhi harapan. Hal
itu lebih terfokus lagi setelah diamanatkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah
untuk meningkatkan mutu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk waktu
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa (UU RI No. 20, Tahun 2003).
Berdasarkan tujuan pendidikan nasional di atas, maka peran guru sangat
penting dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah selain bertanggung
jawab untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kondusif yang
mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan di atas.
Dalam pendidikan nasional terdapat pendidikan formal dan non formal.
Pendidikan formal didefenisikan sebagai berikut “pendidikan formal adalah jalur
pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi” (Suprijanto, 2005). Wujud nyata dari
2
dan sasaran yang akan dicapai sesuai dengan jenjang pendidikan tertentu yang
disesuaikan dengan tujuan pendidikan nasional.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal yang
bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan tertentu untuk
memasuki lapangan kerja, dunia industri dan sekaligus memberikan bekal untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Menurut Rupert Evans (Tahun 2011)
mendefinisikan SMK adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersipkan
seseorang agar lebih mempu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang
pekerjaan lainnya, hal ini dijabarkan dalam suatu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
Sesuai dengan KTSP SMK (2006), SMK yang memiliki tujuan : 1)
menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri,
mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai
tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetisi dalam program keahlian yang
dipilih, 2) menyiapkan peserta didik agar mampu memiliki karir, ulet, dan gigih
dalam kompetensi, beradaptasi dilingkungan kerja dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, 3) membekali peserta didik
dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri di
kemudian hari secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan lebih tinggi, 4)
membekali peserta didik dengan kompetisi-kompetisi yang sesuai dengan program
3
Untuk mencapai hal tersebut, maka siswa SMK dituntut untuk lebih
memahami dan menguasai setiap mata pelajaran yang diterima disekolah, karena
setiap mata pelajaran saling mendukung dan saling mempengaruhi dalam
peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan serta perkembangan sikap dan
kepribadiannya sebagai hasil belajar.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
proses pembelajaran. Berdasarkan observasi awal, dalam proses pembelajaran siswa
kurang didorong berperan aktif dalam kegiatan proses pembelajaran. Proses
pembelajaran di kelas diarahkan pada mendengarkan dan menyimak informasi yang
disampaikan, hal ini menyebabkan sulit tercapai tujuan pembelajaran. Guru sebagai
tenaga kerja pendidik mempunyai tujuan utama dalam kegiatan pembelajaran di
sekolah, yaitu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dapat menarik
minat dan antusias siswa serta memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan
baik, sebab dengan susana yang menyenangkan dapat mencapai prestasi belajar yang
optimal. Dari prestasi inilah dapat dilihat bahwa keberhasilan siswa dalam memahami
materi pelajaran.
SMK N 1 Lubuk Pakam merupakan salah satu SMK yang memiliki Program
Keahlian Gambar Bangunan, yang melaksanakan berbagai kegiatan belajar yang
meliputi berbagai mata pelajaran keteknikan. Salah satu mata pelajaran program
keahlian Gambar Bangunan adalah Menerapkan Dasar-Dasar Gambar Teknik
(MDGT). Mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran utama yang sangat penting,
4
Pembelajaran Menerapkan Dasar-Dasar Gambar Teknik pada kompetensi
keahlian Gambar Bangunan banyak guru yang mengeluh akibat rendahnya
kemampuan dan minat siswa dalam melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran. Hal
ini terlihat dari banyaknya kesalahan siswa dalam memahami konsep pelajaran
Menerapkan Dasar-Dasar Gambar Teknik sehingga mengakibatkan rendahnya hasil
belajar siswa dalam mengerjakan soal baik dalam ulangan harian, ulangan semester,
maupun ujian akhir sekolah, padahal dalam pelaksanaan proses pembelajaran guru
memberikan tugas secara kontinu berupa latihan-latihan soal. Pelaksanaan latihan
yang diberikan tidak sepenuhnya dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar
siswa.
Hasil belajar yang meningkat merupakan salah satu indikator pencapaian
tujuan pendidikan yang mana hal itu tidak terlepas dari motivasi siswa maupun
kreativitas guru dalam menyajikan suatu materi pelajaran melalui berbagai model
untuk dapat mencapai tujuan pengajaran secara maksimal.
Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan terlihat bahwa nilai untuk
mata pelajaran yang tertera dalam Daftar Kumpulan Nilai (DKN) pada siswa kelas X
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Pelajaran 2011/2012 yaitu, bahwa dari 30 siswa
yang memperoleh nilai <70 sebanyak 7 siswa, memperoleh nilai 70-79 sebanyak 15
siswa dan memperoleh nilai 80-89 sebanyak 8 siswa dan memperoleh nilai 90-100
tidak ada, dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang berlaku di sekolah
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam tersebut sebesar 70. Selengkapnya perolehan nilai
rata-rata hasil belajar menerapkan dasar-dasar gambar teknik dapat dilihat pada tabel
5
Tabel 1.1: Perolehan Nilai Hasil Belajar Menerapkan Dasar-Dasar Gambar Teknik Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)
2011/2012
Sumber: DKN SMK Negeri 1 L.Pakam
Dalam kenyataanya siswa masih mengalami kesulitan dalam mempelajari
mata diklat MDGT. Hal ini terlihat dari data nilai yang diperoleh pada tabel diatas.
Tidak tercapainya hasil belajar siswa seperti yang diharapkan dipengaruhi oleh
bebagai macam faktor. Menurut Daryanto (2010) bahwa faktor tersebut yaitu “(1)
faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) yang meliputi faktor fisiologi dan
faktor psikologi, (2) faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) yang meliputi
faktor lingkungan dan faktor instrumental”.
Untuk memperbaiki masalah di atas perlu dilakukan perubahan model
pembelajaran dalam menyampaikan isi pembelajaran, dan memberdayakan
sumber-sumber yang ada di lingkungan sekolah maupun yang dimiliki siswa. Model
pembelajaran yang kurang efektif dan efisien, menyebabkan tidak seimbangnya
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik, misalnya pembelajaran yang
monoton, guru yang bersifat otoriter dan kurang bersahabat dengan siswa sehingga
siswa merasa terbebani dan bosan serta kurangnya minat siswa untuk belajar. Hal ini
6
kesempatan belajar kepada siswa dengan melibatkan siswa secara efektif dalam
proses pembelajaran.
Untuk mengantisipasi masalah di atas salah satu hal yang bisa dilakukan guru
adalah mengubah model pembelajaran yang akan digunakan. Pelaksanaan proses
pembelajaran MDGT diharapkan menggunakan model pembelajaran yang inovatif
berorientasi konstruktivistik, yang salah satunya adalah model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL).
Problem Based Learning merupakan pendekatan yang efektif untuk
pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk
memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan
mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya (Ratumanan, 2002:123). Dengan
pembelajaran berbasis masalah ini siswa akan belajar bagaimana menyelesaikan
suatu masalah, menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan pengetahuan
itu akan dimanfaatkan.
Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diharapkan
dapat memotivasi siswa untuk belajar aktif, memecahkan masalah layaknya seperti
orang dewasa dan tentunya akhir dari proses pembelajaran PBL ini diduga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Penjelasan di atas tentunya menjadi daya tarik
penulis untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model
Pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil
7
X Program Keahlian Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun
Pelajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah antara lain:
1. Mengapa hasil belajar MDGT pada siswa kelas X Program Keahlian Gambar
Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam belum tercapai secara maksimal
sesuai kelulusan yang telah ditentukan?
2. Apakah siswa menjadi pasif pada saat proses pembelajaran MDGT
berlangsung dikarenakan model pembelajaran yang digunakan guru kurang
efektif?
3. Apakah penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat
meningkatkan keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran MDGT?
4. Apakah siswa akan termotivasi pada saat proses pembelajaran MDGT
berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah?
5. Apakah penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) dapat meningkatkan hasil belajar MDGT pada siswa kelas X
Program Keahlian Gambar Bangunan?
8
Mengingat luasnya lingkup permasalahan yang terkait dalam penelitian ini
dan terhindar dari penafsiran yang berbeda, maka pembatasan masalah sangat
diperlukan. Pembatasan masalah ini diperlukan mengingat kemampuan penulis
sangat terbatas dalam hal tenaga, dana, waktu dan fasilitas. Maka batasan masalah
yang dikemukakan adalah:
1. Penelitian menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) dalam upaya meningkatkan hasil belajar Pengetahuan Dasar-Dasar
Mengambar Teknik.
2. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Semester I Program Keahlian
Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Pelajaran 2012/2013.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka perlu dibuat
perumusan masalah dengan tujuan akan membantu peneliti dalam usaha berikutnya.
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ni adalah:
1. Apakah Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatkan hasil belajar Pengetahuan Dasar-Dasar Menggambar Teknik
pada siswa kelas X Semester I SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program
Keahlian Gambar Bangunan?
2. Bagaimana keaktifan siswa pada penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
9
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah seperti diuraikan diatas, maka penelitian ini
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menerapkan
Dasar-Dasar Menggambar Teknik dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL).
2. Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam menerima pelajaran Menerapkan
Dasar-Dasar Menggambar Teknik pada Program Keahlian Gambar Bangunan
dengan mengguanakan model pembelajaran Problem BasedLearning (PBL)
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai kajian dalam menelaah pengetahuan
mengenai model pembelajaran pada pelajaran Menerapkan Dasar-Dasar Menggambar
Teknik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1) Meningkatkan semangat mengajar guru.
2) Meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan bagi guru.
3) Menambah pengetahuan guru dalam memilih strategi dan model yang tepat
10
b. Bagi Siswa
1) meningkatkan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar.
2) meningkatkan hasil belajar siswa.
3) menambah semangat belajar siswa.
4) mengurangi kebosanan siswa dalam pelajaran.
c. Bagi sekolah
1) Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik pada sekolah itu
sendiri dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar
pada khususnya dan sekolah pada umumnya.
2) Meningkatkan kualitas atau mutu sekolah melalui peningkatan prestasi siswa.
d. Bagi Peneliti
1) Sebagai bahan referansi dan informasi dalam melakukan Penelitian Tindakan
Kelas.
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan, yaitu:
1. Hasil aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, dimana
aktivitas siswa pada siklus I dengan kategori Tidak Tuntas (TT) adalah sebanyak
13 orang siswa (38,24%), kategori Belum Tuntas (BT) adalah sebanyak 7 orang
siswa (20.59%), kategori Cukup (C) sebanyak 9 orang (26.47%), kategori Baik
(B) sebanyak 5 orang (14,70%). Sedangkan pada siklus II aktivitas siswa
mengalami peningkatan yaitu untuk kategori Tidak Tuntas (TT) dan Belum
Tuntas (BT) tidak ada (0%), kategori Cukup (C) 6 orang siswa (17,65%), kategori
Baik (B) 20 orang siswa (58,82%) dan kategori Sangat Baik (SB) 8 orang siswa
(23.53%).
2. Rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan metode problem based
learning adalah mengalami peningkatan, dimana dari siklus I nilai rata-rata hasil
belajar siswa adalah 68,18% meningkat menjadi 85,44 dengan rata-rata
peningkatan penguasaan materi pada siklus I dan siklus II sebesar 17,26%. Dari
hasil peningkatan hasil belajar tersebut berarti bahwa penerapan metode PBL
pada mata diklat menggambar teknik dasar mengalami peningkatan. Oleh karena
71
menggambar teknik dasar siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar
Bangunan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013.
3. Nilai hasil belajar menggambar teknik dasar dan nilai aktivitas belajar siswa pada
mata diklat menggambar teknik dasar merupakan nilai yang terpisah dan berbeda.
Sehingga terdapat siswa yang memiliki nilai aktivitas belajar tinggi tetapi tidak
terlalu tinggi dalam hasil belajar menggambar teknik dasar dan begitu juga
sebaliknya.
B. Saran
Berdasarkan kesimpuan di atas, saran yang dapat diberikan untuk pelaksanaan
penerapan metode pemberian tugas dan resitasi adalah :
1. Diharapkan kepada guru mata diklat menggambar teknik dasar agar dapat
menerapkan metode Problem Based Learning untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa.
2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dalam penerapan metode problem
based learning ini menggunakan standar kompetensi yang berbeda, media belajar
72
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Nurhayati. 2000. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika
Beroriantasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Instruction). Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana.
UNESA.
Arikunto,S. dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. 2003. Manajemen Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta : Jakarta
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Fathurrohman, S. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama
Ibrahim, Muslimin., dan Muhamad Nur, 2000 Pengajaran Berdasarkan Masalah.
Surabaya : Universitas Negeri Surabaya
Ratumanan. 2002. Belajar Memotivasi Diri Sendiri. Jakarta: Grasindo.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.
Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. P.T Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Part II.
Sudjana, D. 2001. Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Suparno. 2008. Teknik Gambar Bangunan Untuk Sekolah Menengah Kejuruan.
73
Sugiono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitaif, kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta
Trianto. 2007. Model – Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek.