• Tidak ada hasil yang ditemukan

TESIS KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB NOTARIS DALAM MELEGALISIR FOTOKOPI TERJEMAHAN IJAZAH MENURUT UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TESIS KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB NOTARIS DALAM MELEGALISIR FOTOKOPI TERJEMAHAN IJAZAH MENURUT UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB NOTARIS DALAM MELEGALISIR FOTOKOPI TERJEMAHAN

IJAZAH MENURUT UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS

NI KETUT AYU MAS DIRMAYUNTI NIM. 1492461030

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

2016

(2)

KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB NOTARIS DALAM MELEGALISIR FOTOKOPI TERJEMAHAN

IJAZAH MENURUT UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS

Tesis ini dibuat untuk memperoleh Gelar Magister Kenotariatan pada Program Magister Kenotariatan Universitas Udayana

NI KETUT AYU MAS DIRMAYUNTI NIM. 1492461030

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

2016

(3)

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 17 MEI 2016

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. I Ketut Mertha, SH.,M.Hum. Dr. I Gusti Ketut Ariawan, SH.,MH.

NIP. 19461231 197602 1 001 NIP. 19570709 198610 1 001

Mengetahui:

Ketua Program Magister Kenotariatan Direktur Program Pascasarjana Program Pascasarjana Universitas Udayana

Universitas Udayana

Dr. Desak Putu Dewi Kasih, SH.,M.Hum. Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) NIP. 19640402 198911 2 001 NIP. 19590215 198510 2 001

(4)

Tesis ini Telah Diuji Pada Tanggal 04 Mei 2016

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor : 2143/UN14.4/HK/2016

Tanggal 03 Mei 2016

Ketua : Prof. Dr. I Ketut Mertha, SH., M.Hum Sekretaris : Dr. I Gusti Ketut Ariawan, SH.,MH

Anggota : 1. Prof. Dr. Yohanes Usfunan, Drs., SH.,MH 2. Dr. Gde Made Swardhana, SH.,MH 3. Dr. I Gusti Ayu Putri Kartika, SH.,MH

(5)

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ni Ketut Ayu Mas Dirmayunti

NIM : 1492461030

Program Studi : Magister Kenotariatan

Judul Tesis : Kewenangan dan Tanggung Jawab Notaris dalam Melegalisir Fotokopi Terjemahan Ijazah menurut Undang-Undang Jabatan Notaris

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

Denpasar, 17 Maret 2016 Yang Membuat Pernyataan,

(Ni Ketut Ayu Mas Dirmayunti)

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis ini guna memperoleh gelar Magister Kenotariatan pada Program Studi Kenotariatan, Program Pascasarjana Universitas Udayana dengan judul tesis ini adalah “Kewenangan dan Tanggung Jawab Notaris dalam Melegalisir Fotokopi Terjemahan Ijazah menurut Undang-Undang Jabatan Notaris”.

Selesainya penyusunan Tesis ini tentu tidak lepas dari dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu melalui kesempatan ini ijinkan penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, Rektor Universitas Udayana, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan lanjutan pada Program Magister (S2) Kenotariatan Universitas Udayana;

2. Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K), Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada Program Studi Magister (S2);

3. Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, SH.,MH., Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana, atas izin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti Program Magister;

4. Dr. Desak Putu Dewi Kasih, SH., M.Hum., Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Udayana, yang senantiasa memberikan bimbingan dan motivasi untuk menyelesaikan Tesis ini;

(7)

5. Dr. I Made Sarjana, SH., MH., Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Udayana, yang senantiasa memberikan bimbingan dan motivasi untuk menyelesaikan Tesis ini;

6. Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH.,MH., yang senantiasa memberikan semangat dan dorongan untuk menyelesaikan pendidikan di Program Magister Kenotariatan Universitas Udayana;

7. Prof. Dr. I Ketut Mertha., SH., M.Hum., Pembimbing I, yang penuh kesabaran dalam membimbing dan memberikan motivasi bagi penulis sehingga Tesis ini dapat terselesaikan;

8. Dr. I Gusti Ketut Ariawan, SH.,MH., Pembimbing II, yang dengan kesabarannya membimbing, memotivasi dan memberikan saran sehingga Tesis ini dapat terselesaikan;

9. Para penguji Tesis ini, Bapak/Ibu Prof. Dr. I Ketut Mertha., SH., M.Hum.; Dr. I Gusti Ketut Ariawan, SH.,MH.; Prof. Dr. Yohanes Usfunan, Drs., SH.,MH.; Dr. Gde Made Swardhana, SH., MH.; Dr. I Gusti Ayu Putri Kartika, SH., MH, yang telah berkenan memberikan penilaian atas Tesis ini;

10. Para guru besar dan dosen penanggung jawab mata kuliah Program Magister Kenotariatan Universitas Udayana yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima kasih atas wawasan keilmuan yang telah diberikan selama mengikuti perkuliahan dan memberikan dukungan sehingga dapat membantu terselesaikannya Tesis ini;

(8)

11. Para Staf Administrasi Program Magister Kenotariatan Universitas Udayana, yang telah memberikan pelayanan dengan penuh kesabaran selama penulis mengikuti perkuliahan hingga penyelesaian Tesis;

12. Ayahanda Drs. I Nyoman Gendra dan Ibunda Ni Ketut Purniyawati yang senantiasa memberikan kasih sayang, doa, semangat dan bimbingan serta dukungan baik secara materiil maupun immateriil kepada penulis sehingga Tesis ini bisa terselesaikan;

13. Saudara-saudara terkasih, dr. Ni Putu Cintya Dewi, S.Ked, I Made Bayu Laksamana, ST. (Alm.) dan I Komang Indra Dharma, S.Hut. yang telah memotivasi dan mendoakan penulis selama penulisan tesis ini;

14. Teman-teman Angkatan VII Magister Kenotariatan Universitas Udayana yang selalu menghibur penulis dengan canda tawa dan memberikan semangat dalam penyelesaian Tesis ini;

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan semangat, dukungan serta bantuan dalam menyelesaikan Tesis ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah kepustakaan di bidang Kenotariatan serta berguna bagi masyarakat.

Denpasar, 17 Maret 2016

Penulis

(9)

ABSTRAK

KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB NOTARIS DALAM MELEGALISIR FOTOKOPI TERJEMAHAN IJAZAH MENURUT

UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS

Notaris tidak hanya mempunyai kewenangan untuk membuat akta autentik saja, Notaris juga mempunyai kewenangan lain yang ditentukan oleh peraturan perundang- undangan. Salah satu kewenangan khusus Notaris adalah untuk melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya yang diatur dalam Pasal 15 ayat (2) huruf d Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (selanjutnya disebut UUJN Perubahan). Namun dalam ketentuan umum Pasal 1 maupun penjelasan Pasal 15 ayat (2) huruf d UUJN Perubahan tidak ada disebutkan mengenai pengertian dan jenis- jenis dari surat tersebut. Adapun isu hukum dalam penelitian ini antara lain apakah Notaris berwenang dalam melegalisir fotokopi terjemahan ijazah menurut Undang- Undang Jabatan Notaris dan bagaimana tanggung jawab Notaris dalam melegalisir fotokopi terjemahan menurut Undang-Undang Jabatan Notaris.

Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif yang beranjak dari norma kabur (vague van normen) atas Pasal 15 ayat (2) huruf d UUJN Perubahan berkaitan dengan pengertian dan jenis surat yang dimaksud. Penelitian ini menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan analisis konsep hukum. Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan data penunjang. Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan adalah studi kepustakaan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Notaris berwenang untuk melegalisir fotokopi terjemahan ijazah karena Notaris diberikan kewenangan secara atribusi untuk melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya untuk surat- surat yang dibuat oleh siapa saja, baik perorangan maupun institusi.

Pertanggungjawaban Notaris terhadap pelanggaran tugas jabatannya adalah berupa pertanggungjawaban perdata, pertanggungjawaban administratif dan pertanggungjawaban pidana. Notaris tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana apabila asli surat dari fotokopi terjemahan ijazah terbukti palsu, karena Notaris hanya bertugas mencocokkan fotokopi dengan surat asli yang dibawa oleh klien. Ijazah palsu tersebut merupakan kesalahan pihak lain dan di luar tanggung jawab Notaris.

Kata kunci : Kewenangan, Tanggung Jawab, Notaris, Ijazah

(10)

ABSTRACT

THE AUTHORITY AND LIABILITY OF NOTARY IN LEGALIZE A COPY OF TRANSLATION DIPLOMA ACCORDING TO THE ACT OF

NOTARY POSITION

Notary not only have the authority to make any authentic deeds, Notary also has other authority determined by the legislation. One of Notary special authority is do legalization the match photocopies of with the original letter regulated in article 15 verse (2) illiterate d of the Law Number 2 of 2014 on the Amendment of Law Number 30 Year 2004 concerning the Notary Position (hereinafter referred to as UUJN amendment). But in article 1 and explanation article 15 verse (2) illiterate d UUJN amendment not mentioned of definition and types of the letter. As for the legal issues in this study include whether Notary authorized the translation legalized photocopy of diplomas according to the Notary Act and how the liability Notaries in legalized photocopy of the translation according to Law Notary.

This research is a normative legal research moved from the vague norm (vague van normen) of article 15 verse (2) illiterate d of UUJN amendment with regard to the definition and types of letters referred to. This study used the statue approach and analytical and conceptual approach. Legal materials used in this research is the primary, secondary and supporting data. Legal materials collection techniques used is a study literature.

Results of this research indicate that Notary is authorized to legalize photocopies of diplomas translation because notary given authority in the attribution to do legalization the match photocopies of with the original letter, to the letters made by anyone, whether individuals or institutions. Notary liability for violations of their position is in the form of civil liability, administrative liability and criminal liability.

Notary can not be criminally accountable if the original letter of photocopies of diplomas translations proved fake, because the only duty of Notary is match photocopy with the original letter brought by the client. The fake diploma is a mistake the other party and beyond the responsibility of Notary.

Keywords : Authority, Liability, Notary, Diploma

(11)

RINGKASAN

Tesis ini menganalisis mengenai Kewenangan dan Tanggung Jawab Notaris dalam Melegalisir Fotokopi Terjemahan Ijazah menurut Undang-Undang Jabatan Notaris.

Bab I menguraikan latar belakang masalah mengenai adanya norma kabur (vague van normen) atas Pasal 15 ayat (2) huruf d Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (selanjutnya disebut UUJN Perubahan) tentang pengertian dan jenis surat dalam bunyi pasal yang menyebutkan bahwa Notaris berwenang untuk melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka pada sub bab ini diuraikan mengenai rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penulisan, landasan teoritis dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

Bab II menguraikan tinjauan pustaka yang terdiri dari dua sub bab yaitu tinjauan umum tentang jabatan Notaris dan tinjauan umum mengenai surat dan legalisir fotokopi ijazah.

Bab III menguraikan tentang hasil penelitian untuk rumusan masalah pertama yang diuraikan dalam dua sub bab, sub bab pertama menguraikan tentang Kewenangan Notaris sebagai pejabat umum dan sub bab kedua menguraikan tentang analisis terhadap Kewenangan Notaris dalam melegalisir fotokopi terjemahan ijazah menurut Undang-Undang Jabatan Notaris. Penelitian tersebut menggunakan teori kewenangan, asas profesionalitas, konsep Notaris sebagai pejabat umum dan konsep kepastian hukum pisau analisa sehingga dapat menjawab masalah mengenai kewenangan Notaris dalam melegalisir fotokopi terjemahan ijazah menurut Undang- Undang Jabatan Notaris.

Bab IV menguraikan tentang hasil penelitian untuk rumusan masalah kedua yang diuraikan dalam dua sub bab, sub bab pertama adalah menguraikan tentang Bentuk- bentuk pertanggungjawaban Notaris, sub bab kedua menguraikan tentang Tanggung jawab Notaris dalam melegalisir fotokopi terjemahan ijazah menurut Undang-Undang Jabatan Notaris. Penelitian ini menggunakan asas pertanggungjawaban hukum untuk menjawab permasalahan sehingga memperoleh hasil penelitian mengenai Tanggung jawab Notaris dalam melegalisir fotokopi terjemahan ijazah menurut Undang-Undang Jabatan Notaris.

Bab V sebagai bab penutup yang menguraikan mengenai simpulan dan saran.

Adapun simpulan pembahasan di atas adalah Notaris berwenang untuk melegalisir fotokopi terjemahan ijazah karena Notaris diberikan kewenangan untuk melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya untuk surat-surat yang dibuat oleh siapa saja, baik perorangan maupun institusi. Kewenangan Notaris ini diperoleh melalui atribusi secara tegas diatur dalam ketentuan Pasal 15 ayat (2) huruf d UUJN Perubahan. Simpulan yang kedua adalah Pertanggungjawaban Notaris terhadap pelanggaran tugas jabatannya adalah berupa pertanggungjawaban perdata, pertanggungjawaban administratif dan pertanggungjawaban pidana. Notaris tidak

(12)

dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana apabila asli surat dari fotokopi terjemahan ijazah tersebut terbukti palsu, karena Notaris hanya bertugas mencocokkan fotokopi dengan surat asli yang dibawa oleh klien pada saat itu. Ijazah palsu tersebut merupakan kesalahan pihak lain dan di luar tanggung jawab Notaris.

Batas tanggung jawab Notaris apabila terjadi hal seperti ini maka hanya akan dapat dipanggil menjadi saksi untuk kepentingan proses peradilan atas persetujuan majelis kehormatan Notaris sesuai dengan ketentuan Pasal 66 ayat (1) UUJN Perubahan.

Selain kesimpulan, dalam bab V ini juga dikemukakan beberapa saran yang terkait, yaitu kepada Pemerintah sebagai regulator yang mempunyai kapasitas untuk membuat peraturan yang berlaku dan wajib ditaati oleh masyarakat dapat menambahkan dan menegaskan tentang pengertian dan jenis surat yang dimaksud dalam pasal 1 atau dalam penjelasan Pasal 15 ayat (2) huruf d Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris sehingga kalangan hukum dapat mengetahui pengertian dan jenis surat apa saja yang dimaksud dalam pasal tersebut. Saran yang kedua adalah Pemerintah juga dapat menambahkan kewajiban lain dalam ketentuan Pasal 16 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris yang mewajibkan Notaris untuk lebih menerapkan asas kecermatan yaitu lebih berhati-hati dalam melaksanakan tugas jabatannya.

(13)

DAFTAR ISI SAMPUL LUAR

SAMPUL DALAM... i

PRASYARAT GELAR ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT... x

RINGKASAN ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 17

1.3 Tujuan Penelitian ... 18

a. Tujuan Umum ... 18

b. Tujuan Khusus ... 18

1.4 Manfaat Hasil Penelitian ... 18

a. Manfaat Teoritis ... 19

(14)

b. Manfaat Praktis ... 19

1.5 Landasan Teoritis ... 20

1.5.1 Teori Kewenangan ... 21

1.5.2 Asas Pertanggungjawaban Hukum ... 26

1.5.3 Asas Kepastian Hukum ... 30

1.5.4 Asas Profesionalitas ... 34

1.5.5 Konsep Notaris sebagai Pejabat Umum ... 35

1.6 Metode Penelitian ... 37

a. Jenis Penelitian ... 37

b. Jenis Pendekatan ... 40

c. Sumber Bahan Hukum ... 42

d. Data Penunjang ... 44

e. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ... 45

f. Teknik Analisis Bahan Hukum ... 46

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 50

2.1 Tinjauan Umum Tentang Jabatan Notaris ... 50

2.1.1 Sejarah Singkat Notaris, Pengertian Notaris dan Dasar Hukumnya ... 50

2.1.2 Pengangkatan dan Pemberhentian Notaris ... 58

2.1.3 Kewenangan dan Kewajiban Notaris ... 64

(15)

2.2 Tinjauan Umum Mengenai Surat dan Legalisir Fotokopi

Ijazah ... 73 2.2.1 Pengertian Surat, Fungsi Surat dan Jenis-jenis Surat ... 73 2.2.2 Ijazah, Legalisir Fotokopi Ijazah dan Penerjemah

Tersumpah ... 80 BAB III KEWENANGAN NOTARIS DALAM MELEGALISIR

FOTOKOPI TERJEMAHAN IJAZAH MENURUT

UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS ... 89 3.1 Kewenangan Notaris Sebagai Pejabat Umum ... 89 3.2 Kewenangan Notaris Dalam Melegalisir Fotokopi

Terjemahan Ijazah Menurut Undang-Undang

Jabatan Notaris ... 103 BAB IV TANGGUNG JAWAB NOTARIS DALAM MELEGALISIR

FOTOKOPI TERJEMAHAN IJAZAH MENURUT

UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS ... 116 4.1 Bentuk-bentuk Pertanggungjawaban Notaris ... 116 4.2 Tanggung Jawab Notaris Dalam Melegalisir Fotokopi

Terjemahan Ijazah Menurut Undang-Undang

(16)

Jabatan Notaris ... 132

BAB V PENUTUP ... 146

5.1 Simpulan ... 146

5.2 Saran-saran ... 147 DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Pada beberapa penelitian, ditemukan bahwa penggunaan klomifen sitrat (Clomid®) untuk penggunaan yang lebih dari 1 tahun dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker ovarium.. •

Penambahan kalsium karbonat (CaCO 3 ) dengan konsentrasi yang berbeda pada media bersalinitas 4 g/L memberikan pengaruh nyata bagi laju pertumbuhan bobot harian benih patin

(i) seorang manusia, walaupun dg kehendak ‘aku ingin membunuh domba’, tetapi membunuh ayah/ibu (manusia) maka ini adalah ānantariya kamma.. (ii) dengan kehendak

Dalam dimensi aktifitas, ada dua hal yang dapat disimpulkan yaitu berkaitan dengan sumber daya manusia dan sumber daya non manusia yang dimiliki oleh LSM PKBI

Hasil penelitian meninjukkan bahwa: (1) Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah , Audit Internal, dan Good Governance menunjukkan kondisi yang baik; (2) Penerapan

Metode: Penelitian deskriptif obsevasional ini dilakukan pada 50 model studi pasien yang dirawat di Klinik Pendidikan Spesialis Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi

Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh bahwa nilai rata-rata kinerja dari strategi 7T merchandising yang diberikan oleh Golden Swalayan Kota Kediri dengan adanya olshop

Mengemukakan bahwa untuk mewujudkan perkembangan perekonomian dalam menghadapi persaingan global, semua unsur kiranya dapat terlibat secara proaktif dan