• Tidak ada hasil yang ditemukan

WELLNESS AND HEALTHY MAGAZINE Volume 3, Nomor2, August 2021, p ISSN (print), ISSN (online)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WELLNESS AND HEALTHY MAGAZINE Volume 3, Nomor2, August 2021, p ISSN (print), ISSN (online)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

WELLNESS AND HEALTHY MAGAZINE

Volume 3, Nomor2, August 2021, p.

ISSN 2655-9951 (print), ISSN 2656

Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Pengurangan Nyeri

Persalinan Kala I Fase Aktif

Witama Juliani1*); Riona Sanjaya

1*)2,3,4

Program Studi Kebidanan Program Universitas Aisyah Pringsewu

ARTICLE INFO Kata Kunci: Aromatherapy Lavender Pain Labor *) corresponding author Witama Juliani

Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu

Email: widodotama.2018@gmail.com DOI: 10.30604/well.165322021

PENDAHULUAN

Persalinan merupakan proses alami yang dialami oleh ibu pada saat itu terjadi secara normal dalam kehidupan. Persalinan

pengeluaran janin, plasenta, dan selaput diawali dengan dilatasi dan dilatasi durasi dan intensitas kontraksi uterus

WELLNESS AND HEALTHY MAGAZINE

, p. 155 – 160

2656-0062 (online)

Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Pengurangan Nyeri

Persalinan Kala I Fase Aktif

Riona Sanjaya2; SeptikaYani Veronica3; Hikmah Ifayanti4

Program Sarjana Terapan, Fakultas Ilmu Kesehatan

A B S T R A C T

Sarjana

Mothers who give birth suffer pain during the labor process. Labor pain is caused by uterine contractions through the secretion of increased levels of catecholamines and cortisol, resulting in decreased uterine blood flow and decreased uterine activity resulting in prolonged labor. The genesis of pain during labor in Indonesia is 21%. The research objective was to determine the effect of giving lavender aromatherapy to the reduction of labor pain in the active phase of the first stage labor on women who give birth at the working area of

center in North Raman of East Lampung Regency 2021.This type of research is quantitative research with a pre

design and one group pretest and posttest design. The population in this research were all mothers who give birth on March up to April 2021 with a total sample of 16 people. The sampling technique used purposive sampling. Analysis of the data used the paired sample t-test.The results of this research indicate that the average level of labor pain in the active phase of the first stage before being given lavender aromatherapy is 7.19 while after being given lavender aromatherapy it decreases to 5.50. The results of data analysis showed that there was an effect of giving lavender aromatherapy to the reduction of labor pain in the active phase of the first stage of labor at the working area of public health center in North Raman of East Lampung Regency 2021 with a p value of 0.000. It is expected that this research can be applied in non-pharmacological interventions, namely using lavender aromatherapy for mothers who experience pain in the face of labor.

This is an open access article under the CC–BY

merupakan proses alami yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan, dan hal kehidupan. Persalinan dapat didefinisikan sebagai proses janin, plasenta, dan selaput ketuban dari rahim melalui jalan lahir. Proses ini

dilatasi dan dilatasi serviks, yang disebabkan oleh keteraturan frekuensi, kontraksi uterus (Rohani, 2011).

WELLNESS AND HEALTHY MAGAZINE

Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Pengurangan Nyeri

Mothers who give birth suffer pain during the labor process. Labor pain is caused by uterine contractions through the increased levels of catecholamines and cortisol, resulting in decreased uterine blood flow and decreased uterine activity resulting in prolonged labor. The genesis of pain during labor in Indonesia is 21%. The research objective was to of giving lavender aromatherapy to the reduction of labor pain in the active phase of the first stage labor on women who give birth at the working area of public health center in North Raman of East Lampung Regency 2021.This type ive research with a pre-experimental design and one group pretest and posttest design. The population in this research were all mothers who give birth on March up to April 2021 with a total sample of 16 people. The sampling g. Analysis of the data used the test.The results of this research indicate that the average level of labor pain in the active phase of the first stage before being given lavender aromatherapy is 7.19 while after herapy it decreases to 5.50. The results of data analysis showed that there was an effect of giving lavender aromatherapy to the reduction of labor pain in the active phase of the first stage of labor at the working area of

aman of East Lampung Regency 2021 with a p value of 0.000. It is expected that this research can pharmacological interventions, namely using lavender aromatherapy for mothers who experience pain in the BY-SA license.

melahirkan, dan hal sebagai proses lahir. Proses ini frekuensi,

(2)

Wellness and Healthy Magazine, 1(1), Februari 2019, –156

Witama Juliani; Riona Sanjaya; SeptikaYani Veronica; Hikmah Ifayanti

Ibu bersalin akan merasakan sakit saat melahirkan. Salah satu reaksi fisiologis persalinan adalah dimulainya kontraksi rahim yang dapat menyebabkan ibu merasa nyeri dan tidak nyaman saat menghadapi proses persalinan. Nyeri persalinan adalah nyeri yang menyertai kontraksi uterus, nyeri tersebut berasal dari gerakan (kontraksi) uterus yang berusaha mengeluarkan bayi. Nyeri merupakan hal yang wajar, namun jika tidak ditangani dengan baik akan menambah nyeri dan menimbulkan masalah yang berkaitan dengan tubuh dan pikiran ibu. Efek rasa sakit yang tidak teratasi tidak hanya menyakitkan bagi ibu tetapi juga bagi janin. Efek ini termasuk depresi postpartum, perdarahan, persalinan lama, peningkatan tekanan darah dan nadi, asidosis janin karena hipoksia, dan peningkatan kecemasan dan ketakutan psikologis (Maryunani, 2010 dan Mender, 2015).

Dampak nyeri persalinan yang tidak teratasi tidak hanya bagi ibu tetapi juga bagi janin, sehingga diperlukan penanganan untuk mengatasi nyeri persalinan. Hal ini untuk memungkinkan ibu beradaptasi dan secara aktif mengatasi rasa sakit persalinan, sehingga tidak menimbulkan masalah atau komplikasi selama proses persalinan. Penanganan nyeri persalinan dapat dilakukan melalui beberapa upaya yaitu dapat diberikan analgesia dan anestesi pada obat-obatan, dan aroma terapi dapat diberikan untuk manajemen nyeri non obat. Untuk penanganan nyeri non obat seperti aroma terapi hanya diperlukan bahan aroma terapi (Maryunani, 2010).

Aromaterapi lavender bekerja dengan mempengaruhi tidak hanya fisik tetapi juga tingkat emosi. Kandungan lavender oil yang terdiri dari linalool, linalylacetate dan 1,8 -

cincole dapat menurunkan, mengendorkan danmelemaskan secara spontan ketegangan

seseorang yang menangalami spasme pada otot. Minyak aromaterpi masuk ke rongga hidung melalui pengirupan langsung akan bekerja lebih cepat, karena molekul-molekul minyak esensial mudah menguap, oleh hipolalamus aroma tersebut diolah dan dikonversikan oleh tubuh menjadi suatu aksi dengan pelepasan subtansi neurokimia berupa zat endorphin dan serotonin, sehingga berpengaruh langsung pada organ penciuman dan dipersepsikan oleh otak untuk memberikan reaksi yang membuat perubahan fisiologis pada tubuh, pikiran, jiwa dan menghasikan efek menenangkan pada tubuh (Balkam, 2014).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pebi Nelia Sari (2020) dengan judul Pengaruh Aroma terapi Lavender Terhadap Nyeri Persalinan, diperoleh hasil analisis statistik dengan p

value 0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara pemberian

aromaterapi terhadap nyeri pada ibu bersalin. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eby Juliana sabrima (2020) denganjudulPengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Nyeri Menstruasi Pada Pelajar SMPN18 Pesawaran Tahun 2020, diperoleh hasil p value 0,000<0,05 maka Ada pengaruh sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi lavender terhadap Nyeri Menstruasi Pada Pelajar SMPN18 Pesawaran Tahun 2020.

Berdasarkan studi pendahuluan pada bulan Desember 2020 kepada 5 orang ibu dengan persalinan kala I faseaktifyang dilakukan dengan observasi langsung, diketahui ibu terlihat tidak tahan dengan nyeri yang dirasakan. Ibu terlihat merintih, menangis dengan menyatakan merasa tidak kuat kepada bidan yang membantu proses persalinan. Ibu pada saat persalinan kala I faseaktifmerasakan nyeri, oleh bidan diminta untuk istirahat dan nafas panjang, tanpa pemberian obat penurunan nyeri. Menurut bidan, bahwa selama ini ibu bersalin belum pernah diberikan nonfarmakologi seperti pemberian aromaterapi lavender.

(3)

Wellness and Healthy Magazine, 1(1), Februari 2019, –157

Witama Juliani; Riona Sanjaya; SeptikaYani Veronica; Hikmah Ifayanti

bersalin pada bulan Maret-April tahun 2021. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 16 ibu bersalin kala 1 fase aktif yang mengalami nyeri di Puskesmas Raman Utara Kabupaten Lampung Timur. Variabel bebas (independent variabel) pada penelitian ini adalah aroma terapi lavender dan variable terikat (dependent variabel) pada penelitian ini adalah nyeri persalinan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1

Rata-Rata Tingkat Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Sebelum dan sesudah Pemberian Aroma terapi Lavender di Wilayah Kerja Puskesmas Raman Utara Kabupaten Lampung Timur Tahun 2021

Tingkat Nyeri N Mean StandarDeviasi Min Max

Pretest 16 7,19 1,601 4 9

postest 16 5,50 1, 932 2 9

Berdasarkan table diatas diketahui bahwa dari 16 responden sebelum diberikan aroma terapi lavender didapatkan rata-rata tingkat nyeri persalinan kala 1 fase aktif 7,19 dengan standar deviasi 1,601, skala nyeri minimal 4 dan skala nyeri maksimal 9 dan dari 16 responden.

Sedangkan sesudah diberikan aroma terapi lavender didapatkan rata-rata tingkat nyeri persalinan kala 1 fase aktif 5,50 dengan standar deviasi 1,932, skala nyeri minimal 2 dan skala nyeri maksimal 9.

Tabel 2

Uji Normalitas Data

Rata-rata Nyeri Shapiro-Wilk

Statistik Df P value Sebelum diberikan aromaterapi lavender

Sesudah diberikan aromaterapi lavender

0, 906 0, 965 16 16 0, 102 0, 746

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa P value (0,102;0,746) > 0,05. Artinya data pretest dan posttest pada penelitian ini berdistribusi normal. Sehingga uji bivariat yang digunakan adalah uji t (paired sample t-test).

Tabel 3

Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Pengurangan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Raman Utara Kabupaten Lampung Timur tahun 2021

Rata-Rata Nyeri N Mean Standar Deviasi P value Pretest Posttest 16 16 7, 19 5, 50 1, 601 1, 932 0,000 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa rata-rata nyeri sebelum diberikan aroma terapi lavender didapatkan 7,19 dengan standar deviasi 1, 601. Sedangkan setelah diberikan aroma terapi lavender didapatkan 5,50 dengan standar deviasi 1, 932. Hasil uji paired sample t-test didapatkan nilai p value 0,000< 0,05 yang artinya ada pengaruh pemberian aroma terapi lavender terhadap pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Raman Utara Kabupaten Lampung Timur tahun 2021.

(4)

Wellness and Healthy Magazine, 3(2), August 2021, –158

Witama Juliani; Riona Sanjaya; SeptikaYani Veronica; Hikmah Ifayanti

Minyak essensial tertentu dapat mempengaruhi tonus otot, meningkatkan kontraksi, mengurangi rasa sakit, mengurangi ketegangan, mengurangi rasa takut dan cemas, serta meningkatkan kenyamanan (Indrayani dan Djami, 2016). Minyak lavender merupakan aromaterapi yang terkenal karena memiliki efek menenangkan, menghipnotis dan anti neurodepresi pada manusia. Karena minyak lavender dapat memberikan perasaan tenang, maka dapat digunakan sebagai manajemen stres. Komponen utama minyak lavender adalah Linalool Acetate, yang dapat merelaksasi dan mengendurkan system kerja saraf dan otot yang tegang. Selain itu, beberapa tetes minyak lavender dapat membantu mengatasi insomnia, memperbaiki mood, mengurangi kecemasan, meningkatkan kewaspadaan, dan tentunya memberikan efek relaksasi (Dewi, 2013).

Minyak Lavender terdapat kandungan linalil dan linalol yang dihirup masuk ke hidung ditangkap oleh bulbus olfactory kemudian melalui traktus olfaktorius yang bercabang menjadi dua, yaitu sisi lateral dan medial. Pada sisi lateral, traktus ini bersinap pada neuron ketiga di amigdala, girus semilunaris, dan girus ambiens yang merupakan bagian dari limbik. Jalur sisi medial juga berakhir pada sistem limbik. Limbik merupakan bagian dari otak yang berbentuk seperti huruf C sebagai tempat pusat memori, suasana hati, dan intelektualitas berada. Bagian dari limbik yaitu amigdala bertanggung jawab atas respon emosi kita terhadap aroma (Karlina dkk, 2015).

Hipocampus bertanggung jawab atas memori dan pengenalan terhadap bau juga tempat bahan kimia pada aromaterapi merangsang gudang-gudang penyimpanan memori otak kita terhadap pengenalan bau-bauan. Oleh karena itu, bau yang menyenangkan akan menciptakan perasaan tenang dan senang sehingga dapat mengurangi kecemasan. Selain itu, setelah ke limbik aromaterapi menstimulasi pengeluaran enkefalin atau endorfin pada kelenjar hipothalamus, PAG dan medula rostral ventromedial. Enkefalin merangsang daerah di otak yang disebut raphe nucleus untuk mensekresi serotonin sehingga menimbulkan efek rileks, tenang dan menurunkan kecemasan(Wasis, 2019).

Serotonin juga bekerja sebagai neuromodulator untuk menghambat informasi nosiseptif dalam medula spinalis. Neuromodulator ini menutup mekanisme pertahanan dengan cara menempati reseptor di kornu dorsalis sehingga menghambat pelepasan substansi P. Penghambatan substansi P akan membuat impuls nyeri tidak dapat melalui neuron proyeksi, sehingga tidak dapat diteruskan pada proses yang lebih tinggi di kortek somatosensoris dan transisional (Karlinadkk, 2015).

Aromaterapi lavender yang digunakan sebagai aromaterapi ini mengandung linalool. Linalool adalah kandungan aktif utama yang berperan pada efek anti cemas (relaksasi) pada lavender Wangi yang dihasilkan bunga lavender akan menstimulus talamus untuk mengeluarkan enkefalin, berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami. Enkefalin merupakan neuromodulator yang berfungsi untuk menghambat nyeri fisiologis. Enkefalin sama halnya dengan endorphin yang dihasilkan secara alami oleh tubuh dan memiliki kemampuan untuk menghambat transmisi nyeri, sehingga nyeri berkurang (Tarsikah dkk, 2012).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pebi Nelia Sari (2020)ada perbedaan yang signifikan antara pemberian aromaterapi terhadap nyeri pada ibu bersalin dengan p value 0,000. Terjadinya penurunan skala nyeri setelah diberikan aromaterapi lavender karena wangi yang dihasilkan aromaterapi lavender akan menstimulasi talamus untuk mengeluarkan enkefalin, berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami.

(5)

Wellness and Healthy Magazine, 3(2), August 2021, –159

Witama Juliani; Riona Sanjaya; SeptikaYani Veronica; Hikmah Ifayanti

Didukung oleh penelitian Eby Juliana sabrima (2020) yang menunjukkan bahwaAda pengaruh sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi lavender terhadap Nyeri Menstruasi.diperoleh hasil p value 0,000 <0,05 maka ada pengaruh sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi lavender terhadap nyeri menstruasi pada pelajar smpn18 pesawaran tahun 2020.

Menurut asumsi peneliti, ada pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan nyeri persalinan kala 1 fase aktif dikarenakan aromaterapi lavender memiliki kandungan linalool dan eklefalin yang dapat menurunkan rasa nyeri secara alami. Selain dengan pemberian aroma terapi lavender ternyata semakin bertambahnya pembukaan nyeri tidak hanya tercover dengan pemberian aroma terapi tersebut. ada pengaruh juga dukungan dari suami dan keluarga, suport dari bidan penolong persalinan juga berpengaruh terhadap penurunan nyeri persalinan. Setelah dilakukan penelitian dengan pemberian aromaterapi lavender selama 60 menit pada pembukaan 4 cm ada penurunan nyeri dan ada juga yang tidak ada penurunan intensitas nyeri, pada pembukaan 6 cm ada penurunan intensitas nyeri, pada pembukaan 7 cm ada penurunan nyeri dan ada juga yang tidak ada penurunan intensitas nyeri. Sebaiknya ibu yang akan bersalin dapat memilih aromaterapi sebagai salah satu alternatif yang dapat dipilih ibu dalam mengurangi nyeri saat persalinan dan suport dari suami, keluarga dan bidan juga sangat dibutuhkan saat proses persalinan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dalam penelitian ini didapatkan rata-rata tingkat nyeri persalinan kala 1 fase aktif sebelum diberikan aromaterapi lavender 7,19. Rata-rata tingkat nyeri persalinan kala 1 fase aktif sesudah diberikan aromaterapi lavender 5,50. Ada pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Raman Utara Kabupaten Lampung Timur tahun 2021 dengan pvalue 0,000.

Disarankan peneliti selanjutnya untuk melakukan terapi aromaterapi lavender dengan teknik yang lain seperti melalui inhalasi ataupun menggunakan aromateri dengan aroma yang berbeda sehingga didapatkan hasil aromaterapi yang lebih efektif untuk mengurangi nyeri.

DAFTAR PUSTAKA

Balkam, J. (2014). Aromaterapi. Jilid Pertama. EdisiKedua, Semarang: Dahara Prize. Dewi, VNL. (2013). Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita. Jakarta: SalembaMedika.

Indrayani, Djami M.E.U. (2016). Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Karlina, Reksohusodo, Widayati. (2015). Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender secara Inhalasi terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Fisiologis pada Primipara Inpartu Kala Satu FaseAktif di PMB “Fetty Fathiyah” Kota Mataram. Jurnal

Universitas Brawijaya. 2(2): 108-119

Maryunani, Anik. (2010). Nyeri dalam persalinan teknik dan cara penanganannya. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Mender, Rosemary. (2015). Nyeri Persalinan, Jakarta: EGC.

(6)

Wellness and Healthy Magazine, 3(2), August 2021, –160

Witama Juliani; Riona Sanjaya; SeptikaYani Veronica; Hikmah Ifayanti

Sabrima, E. J., Sanjaya, R., &Sagita, Y. D. (2020). Effect Of Lavender Oil Aromaterapy On Menstrual Pain In Students AT SMPN18 PESAWARAN In 2020. Biomedical Journal of Indonesia, 6(3), 96-103.

Sari, P. N., & Sanjaya, R. (2020). Pengaruh Aromaterapi Lavender terhadap nyeri persalinan. Majalah Kesehatan Indonesia, 1(2), 45-49.

Tarsikah. (2012). Penurunan Nyeri Persalinan Primigravida Kala I Fase Aktif Pasca penghirupan Aromaterapi Lavender. MKB, Volume 44 No. 1, Tahun 2012

WasisPujiatidkk. (2019). Aromaterapi Kenanga Di banding Lavender Terhadap Nyeri Post Sectio Caesaria. Jurnal Keperawatan Silampari (JKS) Volume 3, Nomor 1, Desember 2019

Referensi

Dokumen terkait

Hasil : Hasil penelitian uji paired sample T-test pada kedua kelompok didapatkan hasil p=0,000&lt;0,05 yang berarti ada pengaruh pemberian terapi laser berintensitas rendah dan

Berdasarkan hasil analisis penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan K4 pada kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun

Berdasarkan hasil prasurvei yang peneliti lakukan di SMP N II Sukoharjo pada tanggal 19 September 2020 terhadap 12 remaja putri kelas VII dengan tekhnik

Dari latar belakang diatas Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan dari akar rumput petiver bagi kesehatan kulit dengan kemampuan antiseptik tertinggi

Angka tersebut menunjukkan bahwa nilai p &lt; 0,05, artinya Ada Hubungan tumbuh kembang dengan kejadian stunting pada balita di posyadu latifah 1 gading rejo

Hasil dari penelitian ini adalah Hasil analisis univariat didapatkan (89,5 %) responden mempunyai perilaku merokok, 62,3% responden memiliki sikap negatif, 51,2%

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: 1) kualitas produk terhadap kepuasan konsumen pada Waroeng Jeans Cabang Jalan P.Antasari Kota Samarinda.; 2) kualitas

Detasemen Khusus 88 Anti-Teror (Densus 88 AT) ialah kesatuan khusus yang terdiri dari empat bidang fungsi kepolisian dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia,