• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

A. Latar Belakang Masalah

Menurut UU R.I No. 20 Tahun 2003, tentang sisdiknas (2012:2) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajardan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Setiap indvidu berhak menerima pendidikan secara baik, karena pendidikan mempunyai peranan penting dalam membentuk karakter setiap indvidu.

Menurut (Lutan, 2001:16) menyatakan bahwa:

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada hakikatnya merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani sebagai “alat” untuk mencapai tujuan pendidikan.

Tujuan yang ingin diharapkan bersifat menyeluruh, meliputi aspek fisik, intelektual, emosional, social dan moral. Begitu dekat pula tujuannya untuk pembinaan kesehatan dn kesadaran tentang lingkungan hidup.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan berusaha mencapai tujuan pendidikan melalui aktifitas gerak. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tidak hanya mengembangkan keterampilan gerak tetapi juga mengembangkan aspek lan seperti kognitif, social dan afektif. Namun yang menjadi fokus utama pengembangan pembelajaran jasmani adalah keterampilan gerak.

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan salah satu mata

pelajaran yang disajikan pada sekolah formal dari tingkat Sekolah Dasar (SD)

sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Pembelajaran pendidikan jasmani, dan

(2)

kesehatan bertujuan untuk membentuk kepribadian individu, baik kognitif, afektif dan psikomotor. Pelaksanaan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan sudah tercantum dan diatur dalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) sehingga proses pengajaran dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan sesuai dengan yang ada dalam KI dan KD.

Dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan terdapat berbagai materi yang diajarkan oleh pendidik, diantaranya adalah materi atletik.

Dari pembelajaran yang ada di SDN Lowokwaru 3 Malang materi atletik lempar turbo adalah materi yang diajarkan pada setiap semester 1 dan 2. Materi atletik lempar turbo yang dipilih oleh peneliti untuk diteliti, karena pada saat pembelajaran materi lempar turbo peserta didik kurang antusias dalam proses pembelajarannya. Pada saat pembelajaran materi tersebut masih banyak peserta didik yang kurang memperhatikan, karena pembelajaran dilakukan di luar sekolah.

Saputra (2001:1) menyatakan bahwa:

Istilah atletik berasal dari yunani, yaitu “Athlon” yang memiliki makna bertanding dan berlomba. Istilah athlon hingga saat ini masih digunakan seperti yang kita dengar kata

“penthalon” atau “decathalon”. Penthalon memiliki makna pancalomba yakni perlombaan yang terdiri dari 5 jenis lomba sedangkan Decathlon adalah dasar lomb dengan perlombaan terdiri dari 10 jenis lomba. Istilah yang digunakan di Indonesia saat ini diambil dari bahasa inggris yaitu Athletic yang berarti cabang olahraga yang meliputi jalan, lari, lompat dan lempar.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa didalam athletic terdapat beberapa nomor diantaranya jalan, lari, lompat dan lempar.

Didalam atletik terdapat beberapa nomor yang sering diajarkan pada

peserta didik salah satunya yang sering diajarkan adalah lempar. Lempar

merupakan salah satu komponen dalam atletik yang menjadi bagian keterampilan

gerak dasar yang dilakukan dengan anggota badannya yang sering disebut

(3)

keterampilan manipulatif. Pembelajaran pendidikan jasmani membantu peserta didik untuk memperoleh keterampilan gerak melempar yang baik dan benar sehingga peserta didik diharapkan mampu menguasai keterampilan gerak melempar dengan tujuan yang diharapkan.

Lempar turbo merupakan cabang atletik yang pada umumnya pembelajaran olahraga yang kurang diminati oleh peserta didik. Terlihat dari kurangnya antusias peserta didik dalam pembelajaran, hal itu dapat disebabkan oleh beberapa factor salah satunya yaitu, penyajian materi yang kurang variatif, kondisi pembelajaran yang kurang kondusif dan lain-lain. Pembelajaran atletik hanya dikenalkan sebagian kecil atau sekilas, dan pembelajaran hanya berorientasi pada pembelajaran teknik (Wahyu, 2016). Dengan begitu diperlukan suatu pengembangan pembelajaran untuk materi atletik khususnya lempar turbo.

Berdasarkan hasil Observasi dengan pengamatan dan wawancara pada

tanggal 17 Maret 2016 yang dilakukan di SDN Lowokwaru 3 Malang, materi

gerak melempar diajarkan oleh pendidik dikelas V, sebagian besar peserta didik

memiliki keterampilan melempar yang kurang baik. Pendidik pendidikan jasmani

di SDN Lowokwaru 3 Malang juga mengatakan bahwa beliau sudah

menggunakan permainan yang dimodifikasi sebagai metode pembelajarannya,

namun permainannya yang digunakan baru 3 modifikasi permainan. Hal itu

merupakan upaya pendidik untuk meningkatkan keterampilan melempar, namun

itu kurang optimal sehingga pendidik merasa perlu adanya pengembangan model

pembelajaran berupa buku panduan melempar berbasis permainan untuk sekolah

dasar.

(4)

Hasil observasi diatas menunjukkan bahwa pembelajaran melempar masih belum dilaksanakan secara optimal baik dari aspek pendidik, media dan metode pembelajarannya. Tujuan dari materi gerak melempar harus dicapai oleh peserta didik, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suasana belajar yang menarik menyenangkan, salah satu bentuk pembelajaran yang menarik adalah dengan menggunakan berbagai model permainan yang dimodifikasi. Permainan yang dimodifikasi tersebut akan membuat peserta didik senang dan bersungguh- sungguh saat pembelajaran berlangsung. Pemilihan modifikasi model permainan sengaja dipilih sebagai upaya pendidik dalam membantu proses pembelajaran karena mengetahui karakter peserta didik SD yang suka bermain. Namun tidak semua pendidik memiliki kemampuan dalam melaksanakan model permainan untuk menunjang proses pembelajaran secara langsung maupun terencana. Para pendidik sering kali membutuhkan pedoman dalam melaksanakan model permainan yang berupa buku atau media cetak.

Berdasarkan permasalahan diatas maka perlu adanya pengembangan untuk mengembangkan pembelajaran gerak dasar melempar berupa buku panduan melempar berbasis permainan. Dengan demikian peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran Gerak Dasar Lempar Turbo Berbasis Permainan untuk Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah

yaitu bagaimana pengembangan model pembelajaran gerak dasar lempar turbo

berbasis permainan untuk peserta didik kelas V sekolah dasar?

(5)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan pembelajaran dengan permainan bagi peserta didik kelas V sekolah dasar dalam bentuk buku panduan, sehingga model permainan tersebut dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran. Dengan adanya model permainan tersebut peserta didik dapat aktif dalam proses belajar mengajar khususnya pada pembelajaran atletik gerak melempar.

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Spesifikasi produk yang dimaksud adalah untuk memberikan gambaran lengkap tentang karakteristik produk yang diharapkan dari kegiatan pengembangan. Adapun spesifikasi produk pengembangan melempar berbasis permainan yang diharapakan adalah sebagai berkut:

1. Merupakan pengembangan model pembelajaran gerak dasar lempar turbo berbasis permainan yang berbentuk buku panduan guru dan di dalamnya berisi langkah-langkah, gambar dan penjelasan.

2. Jenis permainan hanya dibatasi pada permainan yang berkaitan dengan pembelajaran gerak dasar lempar turbo, yaitu:

a. Lemparan dua tangan menggunakan bola b. Permainan melempari sasaran

c. Permainan lemparan dua tangan dengan awalan d. Permainan melempar pesawat

e. Permainan melempar bola pada petak skor

3. Model pembelajaran ini dapat mempermudah pendidik dalam menyampaikan

materi yang akan disampaikan.

(6)

4. Di dalam buku panduan guru ini berisi tentang model pembelajaran gerak dasar lempar turbo berbasis permainan, buku ini memuat pendahuluan, isi dan dilengkapi dengan gambar dan rpp untuk memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

5. Model pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis permainan sehingga penggunaannya dalam pembelajaran memerlukan petunjuk/langkah-langkah pelaksanaannya berupa gambar antara lain:

a. Gambar gerakaan yang benar b. Gambar gerakan dasar melempar c. Gambar gerakan dalam atletik

d. Gerak lempar turbo yang dimodifikasi E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan tentang model pembelajaran gerak dasar

lempar turbo dengan berbagai macam permainan penting dilakukan pendidik

dikjasorkes di SDN Lowokwaru 3 Malang. Karena dalam pembelajaran,

permainan yang digunakan khususnya pada materi atletik nomor lempar turbo

kurang bervariasi, sehingga membuat peserta didik kurang antusias dan kurang

termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Akibatnya peserta didik

merasa bosan dan pembelajaran kurang menarik. Oleh karena itu dilakukan

penelitian dan pengembangan berupa pembelajaran gerak dasar lempar turbo

dengan berbasis permainan yang telah dimodifikasi yang dilengkapi dengan buku

panduan.

(7)

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan 1. Asumsi Penelitian dan Pengembangan

Dalam penelitian dan pengembangan tentang model pembelajaran gerak dasar lempar turbo ini, diasumsikan bahwa:

a) Peserta didik kelas V SDN Lowokwaru 3 Malang lebih tertarik pada pembelajaran gerak dasar lempar turbo dengan berbasis permainan.

b) Sebagai referensi pendidik dalam memilih permainan dalam proses belajar mengajar.

c) Dengan menggunakan berbagai macam permainan dalam pembelajaran gerak dasar lempar turbo dapat menarik minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan khususnya pada materi lempar turbo.

2. Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan

Keterbatasan produk pengembangan gerak dasar lempar turbo ini adalah sebagai berikut:

a) Pengembangan pembelajaran ini hanya difokuskan untuk pembelajaran gerak dasar lempar turbo.

b) Produk yang dikembangkan hanya untuk peserta didik kelas V SDN Lowokwaru 3 Malang.

c) Pengembangan pembelajaran ini terbatas hanya pada pembelajaran lempar turbo.

G. Definisi Istilah

Istilah-istilah yang perlu didefinisikan dalam penelitan dan pengembangan

ini adalah sebagai berikut:

(8)

1. Penelitian dan pengembangan (research and development), merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran (Borg and Gall, 1988). Berdasarkan pendapat diatas, penelitian dan pengembangan adalah penerapan informasi atau pengetahuan dalam langkah-langkah tertentu untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu. Pembelajaran merupakan subjek khusus dari pendidikan (Corey, 1986). Berdasarkan pendapat diatas, Pembelajaran adalah suatu bantuan yang diberikan pendidik atau sumber belajar kepada peserta didik untuk memperoleh ilmu pengetahuan pada suatu lingkungan, sehingga dari yang kurang bisa menjadi bisa, dan dari yang bisa menjadi mahir.

3. Lempar turbo adalah olahraga atletik lempar lembing bagi anak SD. Lempar

turbo adalah dasar dari lempar lembing. Lempar lembing terdiri dari dua kata

yaitu lempar dan lembing. Lempar yang berarti usaha untuk membuang jauh-

jauh, dan lembing adalah tongkat yang berujung runcing yang dibuang jauh-

jauh (Munasifah, 2008:4). Jadi berdasarkan pendapat diatas, lempar turbo

adalah salah satu nomor yang terdapat dalam cabang olahraga atletik yang

menggunakan alat bulat agak panjang berbentuk menyerupai roket yang

memiliki sayap pada sisinya yang terletak pada ujung belakang dan dilakukan

dengan cara melempar sejauh-jauhnya.

Referensi

Dokumen terkait

Data yang terbaca pada elektrometer untuk lima variasi gap pada satu variabel jarak di konversikan dalam satuan C/s, selanjutnya digambarkan pada kurva hubungan gap

Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut produk yang terdiri dari merek produk, kualitas produk, desain produk, label produk dan kemasan produk secara bersama-sama

gangguan yang dapat menurunkan kualitas daya pada sistem distribusi, karena pada umumnya variasi tegangan yang timbul karena adanya kedip tegangan pada sistem distribusi

Proposisi tersebut menjelaskan apabila seseorang tidak memperoleh imbalan yang diharapkannya maka orang tersebut akan mengalami tingkat kekecewaan secara emosional,

• Pada saat balok melendut sampai batas lendutan ijin - 9,167 mm jumlah retak pada balok pada tahun ke 0 sebanyak 76 dengan beban 44.289 N dan pada tahun berikutnya jumlah retak

PAI dalam menanamkan akhlakul karimah peserta didik juga sama dengan guru pada umumnya, yaitu sama-sama mempunyai tanggung jawab dan kewajiban dalam menanamkan

Perancangan Sistem Multi Computer Numerical Control (CNC) Untuk Plotter Dan Laser Engraving memerlukan aplikasi untuk mengirim data yang akan diproses oleh sistem,

Hasil analisis hubungan tersebut menunjukkan bahwa ukuran tiram dan kadar logam berat Pb, Cd dan Hg terhadap densitas dan intensitas MT pada lambung Crassostrea