• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 ANATOMI SEPERTIGA TENGAH WAJAH. berhubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. 7

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 ANATOMI SEPERTIGA TENGAH WAJAH. berhubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. 7"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

ANATOMI SEPERTIGA TENGAH WAJAH

Sepertiga tengah wajah dibentuk oleh sepuluh tulang, dimana tulang ini saling berhubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya.7

2.1 Tulang-tulang yang membentuk sepertiga tengah wajah.

1. Dua tulang maksila.

Tulang ini terdapat pada dasar cavum orbita, ke medial bersendi dengan tulang etmoidalis, ke medial depan atas bersendi dengan tulang frontal, dan ke lateral akan bersendi dengan tulang zigomatikum. Pinggir depan lateral bawah merupakan tempat perlekatan gigi atas disebut prosesus alveolaris. Kedepan terdapat satu permukaan yang ditempati foramen infra orbitalis (tempat lewatnya syaraf infra orbitalis, arteri serta vena). Bagian depan sebelah medial akan membentuk pinggir hidung yaitu apertur piriformis, ke atas depan bersendi dengan tulang frontal dan pada permukaan medial merupakan tempat melekatnya konka nasalis inferior, permukaan medial ini menjadi dinding lateral rongga hidung bagian bawah. Permukaan belakang merupakan dinding vertikal disebut fasies posterior maksila. Permukaan atas akan menjadi dasar kavum orbita, sebelah lateral dibatasi oleh fisura orbitalis inferior yang akan berakhir pada foramen infra orbitalis, disebelah medial bersendi dengan lamina orbitalis osis etmoidalis, dan disudut depan terdapat tempat untuk tulang lakrimal.

Permukaan bawah yang menjadi tulang langit-langit rongga mulut disebut palatum durum, prosesus palatum ini bersendi dengan lamina horizontalis tulang palatum

(2)

dibelakang. Kelima permukaan tulang maksila akan membentuk sebuah korpus osis maksila dan di dalamnya terdapat sinus maksilaris yang berisi udara.7,12,13

2. Dua tulang zigomatikus.

Tulang zigoma dibentuk oleh bagian-bagian yang berasal dari tulang temporal, tulang frontal, tulang spenoid, dan tulang maksila. Bagian-bagian bawah tulang yang membentuk zigoma ini membentuk tonjolan pada pipi di bawah mata sedikit kearah lateral. Tulang zigoma membentuk bagian lateral dinding inferior orbital, serta dinding lateral orbital. Salah satu bagian tulang zigoma yakni arkus zigomatikus.

Tulang arkus zigomatikus merupakan penyatuan antara prosesus temporal dan zigomatik. Kedua prosesus tersebut bersatu pada sutura zigomatikotemporal. Arkus zigomatikus merupakan salah satu bagian wajah yang disebut sebagai Zygomatico Maxillary Complex (ZMC). ZMC merupakan sisi penyatuan tulang terhadap tulang

tengkorak yang terdiri dari empat bagian yakni sutura zigomatikofrontal, zigomatikotemporal, zigomatikomaksilaris, dan zigomatikospenoid. Di sekitar arkus zigomatikus terdapat otot temporalis, masseter dan prosesus koronoid mandibula.Tulang zigoma berbatasan dengan tulang frontal, spenoid, temporal, dan maksila. Tulang zigoma berperan signifikan dalam kekekuatan dan kestabilan tengah wajah.7,12,13

(3)

Gambar 1. ZMC dan otot-otot yang melekat pada tulang zigoma.

(Jonatan S, Michael S. Management of zygomatyc complex fractures.

In : Ggali GE, Larsen, eds. Peterson’s Principles of oral and maxillofacial surgery. London : BC Decker, 2004 : 447)

Gambar 2. Pandangan frontal dari fasia dan otot yang melekat dari tengkorak, arkus zigomatikus, dan prosesus koronoid. (Jonatan S, Michael S. Management of Zygomatyc complex fractures. In : Ggali GE, Larsen, eds. Peterson’s principles of oral and maxillofacial surgery. London : BC Decker, 2004 : 447)

(4)

Gambar 3. Arkus zigomatikus. (Jonatan S, Michael S. Management of zygomatyc complex fractures. In : Ggali GE, Larsen, eds. Peterson’s principles of 0ral and maxillofacial surgery. London : BC Decker, 2004 : 447)

3. Dua prosesus zigomatikotemporalis.7 4. Dua tulang palatin.

Merupakan tulang banyak sendi dan bengkokan. Kedepan atas lateral bersendi dengan tulang frontal, ke posterolateral akan bersendi dengan korpus osis etmoidalis, kedepan lateral bersendi dengan tulang maksila, ke medial bersendi dengan tulang palatum sebelahnya dan membentuk krista nasalis untuk tempat sendi tulang vomer.

Bagian medial dari tulang palatum disebut lamina horizontalis yang akan menjadi bagian belakang dari palatum durum (langit-langit keras), bagian ini dengan tulang palatum sebelahnya akan bersendi di medial, sendi ini ditandai oleh krista nasalis

(5)

tempat dasar perlekatan tulang vomer. Ke anterolateral tulang palatin akan bersendi dengan tulang maksila.7,12,13

5. Tulang hidung.

Tulang hidung yang berpasangan membentuk tulang atap anterosuperior dari rongga hidung. Tulang ini berartikulasi dengan prosesus nasalis superior tulang frontal, prosesus depan tulang maksilaris lateral, dan dengan satu sama lain di bagian medial. Permukaan eksternal cembung kecuali bagian paling superior, dimana bentuk cekung berubah untuk berartikulasi dengan tulang frontal. Pada permukaan internal merupakan alur vertikal untuk arteri nasal eksterna.7,12,13

6. Dua tulang lakrimal.

Dua buah tulang kecil pada sudut medial depan bawah cavum orbita dan merupakan tempat sakus lakrimalis.12

7. Satu tulang vomer.

Berbentuk lempeng, tulang yang akan membentuk septum nasi bagian posterior. Tulang vomer ini ke bawah medial akan bersendi dengan tulang palatum melalui krista palatum. Pada tengkorak tulang ini sering tidak terlihat karena sangat tipis dan mudah hancur.7,12,13

8. Satu tulang etmoid.

Tulang ini mempunyai dua buah korpus kiri dan kanan yang dihubungkan oleh satu lamina horizontal dan dipisah oleh satu tulang vertikal yaitu lamina perpendikularis (ke bawah membentuk sebagian septum nasi; ke atas membentuk krista gali yang akan masuk fossa krania anterior). Lateral dari krista gali ini terdapat

(6)

perpendikularis terdapat kavum nasi. Permukaan lateral dari korpus disebut lamina papyracea yang akan menjadi dinding medial kavum orbita. Di dalam corpus

etmoidalis ini terdapat rongga udara yang banyak disebut sinus etmoidalis.

Kebelakang dari tulang etmoidalis, lamina perpendikularis akan bersendi dengan tulang vomer yaitu satu lempeng tulang tipis vertikal yang dari korpus etmoidalis dan akan bersendi dengan tulang spenoidalis.7,12,13

9. Dua konka inferior.

10. Lamina pterigospenoidalis.

Gambar 4. sepertiga tengah wajah dilihat dari arah anterior. (Putz R, Pabst R. Sobotta: Atlas anatomi manusia. Alih Bahasa. Suyono YJ.

Jakarta: EGC, 2006:54)

2.2 Arteri sepertiga tengah wajah.

Wajah terbagi atas tiga bagian secara vertikal yakni bagian atas dan regio periorabital, tengah wajah dan regio perioral, bawah wajah dan leher. Wajah disuplai oleh berbagai cabang arteri karotid internal dan eksternal. Bagian tengah wajah disuplai oleh arteri infraorbital yang merupakan cabang dari arteri maksila internal.

(7)

Arteri maksila internal adalah cabang dari arteri karotid eksternal. Arteri infraorbital adalah arteri yang berasal dari kepala, keluar melalui foramen infraorbital yang terletak di bawah orbit mata dan melintang di maksila.7,12,13

Gambar 5. Arteri tengah wajah. (Bentsianov B, Blitzer A. Facial anatomy. J Clindermatol 2003; 4)

2.3 Otot-otot sepertiga tengah wajah.

pada bagian sepertiga tengah wajah terdiri dari delapan otot. Setiap otot memiliki peran penting masing-masing seperti pergerakan bibir, kontrol makanan dan minuman, animasi wajah (senyum, mengerutkan dahi, dll) dan pergerakan artikulasi.

(8)

Otot-otot tersebut, yakni:

1. Nasalis.

Otot ini berasal dari maksila, melewati dorsum nasal dan berakhir di jembatan hidung. Fungsi otot ini adalah untuk membuka apertura dan katup hidung selama beraktivitas atau nafas dalam-dalam.

2. Levator Labii Superioris Alaeque Nasi.

Otot ini berasal dari bagian atas prosesus frontalis maksila, melintang ke arah lateral menuju tulang rawan alar pada lateral hidung dan masuk ke bibir bagian atas lalu bergabung dengan otot orbikularis.

3. Levator Labii Superioris.

Otot ini berasal dari tepi inferior orbital dan masuk ke lapisan otot bibir bagian atas, ke samping menuju levator labii superioris alaeque nasi.

4. Zygomaticus Minor.

Otot zygomaticus minor berasal dari permukaan lateral zigoma dan masuk ke lapisan otot bibir bagian atas, ke samping menuju levator labi superioris. Kontraksi otot ini akan menaikkan bibir bagian atas, memperlihatkan gigi maksila seperti saat tersenyum.

5. Zygomaticus major.

Otot ini melintang dari tulang zigoma ke modiolus, bergabung dengan orbikularis oris. Kontraksi otot ini akan menarik sudut mulut ke atas seperti saat tertawa.

6. Levator Anguli Oris.

(9)

Otot ini berasal dari fossa kaninus dan masuk ke lapisan otot komisura lateral yang dikenal sebagai modiolus. Otot ini juga berperan saat tersenyum dan lipatan nasolabial.

7. Buccinator.

Otot ini berasal dari tepi lateral rongga mulut diantara puncak alveolar maksila dan mandibula. Otot ini membantu dalam mengontrol bolus saat pengunyahan di rongga mulut.

8. Orbicularis Oris.7,12,13

2.4 Syaraf-syaraf sepertiga tengah wajah.

Semua kulit wajah dari dagu hingga kepala diinervasi oleh tiga cabang syaraf trigeminal (nervus kranial V) yakni oftalmik, maksila dan mandibula. Bagian tengah

wajah diinervasi oleh nervus maksila. Nervus maksila membawa informasi dari kulit wajah, rongga oral (gigi rahang atas, gusi, dan bibir atas) dan langit-langit mulut (palatum).7,12,13,14

(10)

Gambar 6. Persyarafan sepetiga tengah wajah. (Bentsianov B, Blitzer A. Facial anatomy. J Clindermatol 2003; 7)

Gambar

Gambar  2.  Pandangan frontal dari fasia dan otot yang melekat dari tengkorak, arkus    zigomatikus, dan prosesus koronoid
Gambar 3. Arkus zigomatikus. (Jonatan S, Michael S. Management of  zygomatyc complex fractures
Gambar 4. sepertiga tengah wajah  dilihat dari arah anterior.  (Putz R,  Pabst R. Sobotta: Atlas anatomi manusia
Gambar 5. Arteri tengah wajah. (Bentsianov B, Blitzer A. Facial anatomy. J Clindermatol     2003; 4)
+2

Referensi

Dokumen terkait