• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. INTERPOLASI. orde 1 orde 2 orde 3 menghubungkan 2 titik menghubungkan 3 titik menghubungkan 4 titik. Gambar 5.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "5. INTERPOLASI. orde 1 orde 2 orde 3 menghubungkan 2 titik menghubungkan 3 titik menghubungkan 4 titik. Gambar 5.1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

5. INTERPOLASI PENDAHULUAN

Bentuk umum persamaan polinomial orde n adalah: f(x) = a0 + a1.x + a2.x2 + ….. + an.xn

Untuk n+1 titik data, hanya terdapat satu polinomial orde n atau kurang yang melalui semua titik.

orde 1 orde 2 orde 3

menghubungkan 2 titik menghubungkan 3 titik menghubungkan 4 titik Gambar 5.1

INTERPOLASI POLINOMIAL NEWTON

Bentuk umum interpolasi polinomial orde n adalah:

fn(x)=b0+b1.(x-x0)+b2.(x-x0).(x-x1)+...+bn.(x-x0).(x-x1)…(x-xn-1) (5.1)

Persamaan interpolasi polinomial Newton orde 1, ditulis dalam bentuk,

f1(x) = b0 + b1.(x-x0) (5.2)

Berdasarkan titik data yang ada, kemudian dihitung koefisien b0 dan b1.

Koefisien b0 dihitung dari pers. (5.2) dengan memasukkan nilai x = x0,

f(x0) = b0 + b1.(x0-x0)

b0 = f(x0) (5.3)

Pers. (5.3) disubstitusikan ke pers. (5.2) dan kemudian dimasukkan nilai x = x1, maka diperoleh b1, f(x1) = f(x0) + b1.(x1-x0) b1 = 0 1 0 1 x x ) x ( f ) x ( f − − (5.4)

Persamaan interpolasi polinomial Newton orde 2, ditulis dalam bentuk, f2(x) = b0 + b1.(x-x0) + b2.(x-x0).(x-x1) (5.5)

Berdasarkan titik data yang ada, kemudian dihitung koefisien b0, b1 dan b2.

Koefisien b0 dihitung dari pers. (5.5) dengan memasukkan nilai x = x0,

(2)

b1 = 0 1 0 1 x x ) x ( f ) x ( f − − (5.7)

Pers. (5.6) dan (5.7) disubstitusikan ke pers. (5.5) dan kemudian dimasukkan nilai x = x2, maka diperoleh b2,

f(x2) = f(x0) + 0 1 0 1 x x ) x ( f ) x ( f − − .(x 2-x0) + b2.(x2-x0).(x2-x1) b2 = ) x x ).( x x ( ) x x .( x x ) x ( f ) x ( f ) x ( f ) x ( f 1 2 0 2 1 2 0 1 0 1 1 2 − − − − − − − atau b2 = 0 2 0 1 0 1 1 2 1 2 x x x x ) x ( f ) x ( f x x ) x ( f ) x ( f − − − − − − (5.8)

Persamaan interpolasi polinomial Newton orde n, ditulis dalam bentuk,

fn(x)=b0+b1.(x-x0)+b2.(x-x0).(x-x1)+...+bn.(x-x0).(x-x1)…(x-xn-1) (5.9)

Seperti yang dilakukan dengan orde 1 dan 2, titik-titik data dapat digunakan untuk mengevaluasi koefisien b0, b1, b2, ….. dan bn. Untuk interpolasi

polinomial orde n, diperlukan n+1 titik data x0, x1, x2, ….., xn. Dengan

menggunakan titik-titik data tersebut, persamaan berikut digunakan untuk mengevaluasi koefisien, b0 = f(x0) b1 = f[x1, x0] b2 = f[x2, x1, x0] (5.10) M bn = f[xn, xn-1, ….., x1, x0]

dengan evaluasi fungsi berkurung ([…..]) adalah pembagian beda hingga. Bentuk pembagian beda hingga tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi koefisien-koefisien pada pers. (5.10), yang kemudian disubstitusikan ke dalam pers. (5.9) untuk mendapatkan interpolasi polinomial Newton.

Pembagian beda hingga yang lebih tinggi terdiri dari pembagian beda hingga yang lebih rendah, seperti pada tabel 5.1.

Tabel 5.1. Bentuk grafis pembagian beda hingga

i xi f(xi) Satu Dua Tiga

0 x0 f(x0) f[x1, x0] f[x2, x1, x0] f[x3, x2, x1, x0]

1 x1 f(x1) f[x2, x1] f[x3, x2, x1]

2 x2 f(x2) f[x3, x2]

(3)

Contoh 5.1:

Dengan menggunakan interpolasi polinomial Newton orde 1, hitunglah nilai ln 4, apabila diketahui: ln 2=0,69314718 dan ln 6=1,791759469. Nilai eksak ln 4 = 1,386294361 Penyelesaian: i xi f(x1) Satu 0 2 0,69314718 0,274653072 1 6 1,791759469 f1(4) = 0,69314718 + 0,274653072.(x-2) = 1,242453324 Kesalahan, εe = 386294361 , 1 242453324 , 1 386294361 , 1 − x100% = 10,38% Contoh 5.2:

Dengan menggunakan interpolasi polinomial Newton orde 2, hitunglah nilai ln 4, apabila diketahui: ln 2 = 0,69314718, ln 3 = 1,098612289 dan ln 6 = 1,791759469. Nilai eksak ln 4 = 1,386294361 Penyelesaian: i xi f(xi) Satu Dua 0 2 0,69314718 0,405465109 -0,043604012 1 3 1,098612289 0,23104906 2 6 1,791759469 f2(4) = 0,69314718 + 0,405465109.(x-2) – 0,043604012.(x-2).(x-3) = 1,416869374 Kesalahan, εe = 386294361 , 1 416869374 , 1 386294361 , 1 − x100% = -2,21% Contoh 5.3:

Dengan menggunakan interpolasi polinomial Newton orde 3, hitunglah nilai ln 4, apabila diketahui:

ln 2 = 0,69314718, ln 3 = 1,098612289, ln 5 = 1,609437912 dan ln 6 = 1,791759469.

Nilai eksak ln 4 = 1,386294361

Penyelesaian:

(4)

f3(4) = 0,69314718 + 0,405465109.(x-2) – 0,050017432.(x-2).(x-3) + 0,00641342.(x-2).(x-3).(x-5) = 1,391215694 Kesalahan, εe = 386294361 , 1 391215694 , 1 386294361 , 1 − x100% = -0,35% Contoh 5.4:

Misalkan anda memenangkan suatu undian, dan kepada anda diberikan pilihan untuk menerima Rp. 2.000.000,00 sekarang atau Rp. 700.000,00 setiap tahun selama 5 tahun. Hubungan antara nilai sekarang (P) dan sederetan pembayaran tahunan (A) diberikan oleh informasi berikut dari tabel bunga.

Tingkat Suku Bunga (%) A/P (n = 5 tahun)

15 0,29832

20 0,33438

25 0,37185

30 0,41058

di mana A/P adalah perbandingan pembayaran tahunan terhadap keuntungan sekarang. Jadi bila tingkat suku bunga 15%, pembayaran 5 tahunan (A) yang ekivalen dengan pembayaran sekarang (P) Rp. 2.000.000,00 dihitung sebagai:

A = (A/P).P = 0,29832.(Rp. 2.000.000,00) = Rp. 596.640,00

Gunakan interpolasi polinomial Newton orde 3 untuk menentukan tingkat suku bunga, di mana menerima Rp. 2.000.000,00 sekerang menjadi keputusan yang lebih baik.

Penyelesaian:

A = (A/P).P

(Rp. 700.000) = (A/P).(Rp. 2.000.000,00) (A/P) = 0,35

i xi f(xi) Satu Dua Tiga

0 0,29832 15 138,6577926 -70,96024979 124,6140888 1 0,33438 20 133,4400854 -56,97107218 2 0,37185 25 129,0988897 3 0,41058 30 f3(0,35) = 15 + 138,6577926.(x-0,29832) – 70,96024979.(x-0,29832).(x-0,33438) + 124,6140888. (x-0,29832).(x-0,33438).(x-0,37185) = 22,10635468%

(5)

INTERPOLASI POLINOMIAL LAGRANGE

Interpolasi polinomial Lagrange hampir sama dengan interpolasi polinomial Newton, tetapi tidak menggunakan bentuk pembagian beda hingga. Interpolasi polinomial Lagrange dapat diturunkan dari persamaan Newton. Interpolasi polinomial Lagrange orde 1

f1(x) = f(x0) + (x-x0).f[x1, x0] (5.11)

Pembagian beda hingga yang ada pada pers. (5.11) mempunyai bentuk,

f[x1, x0] = 0 1 0 1 x x ) x ( f ) x ( f − − atau f[x1, x0] = 0 1 1 x x ) x ( f − + 0 1 0 x x ) x ( f − (5.12)

Substitusi pers. (5.12) ke dalam pers. (5.11) memberikan hasil, f1(x) = f(x0) + 0 1 0 x x x x − − .f(x 1) + 1 0 0 x x x x − − .f(x 0)

Dengan mengelompokkan suku di ruas kanan, maka persamaan di atas menjadi, f1(x) =       − − + − − 1 0 0 1 0 1 0 x x x x x x x x .f(x 0) + 0 1 0 x x x x − − .f(x 1) atau f1(x) = 1 0 1 x x x x − − .f(x 0) + 0 1 0 x x x x − − .f(x 1) (5.13)

Pers. (5.13) dikenal sebagai interpolasi polinomial Lagrange orde 1. Interpolasi polinomial Lagrange orde 2

Dengan prosedur yang sama, untuk interpolasi polinomial Lagrange orde 2 akan didapat: f2(x)= 2 0 2 1 0 1 x x x x x x x x − − − − .f(x 0)+ 2 1 2 0 1 0 x x x x x x x x − − − − .f(x 1)+ 1 2 1 0 2 0 x x x x x x x x − − − − .f(x 2) (5.14)

Interpolasi polinomial Lagrange orde n

Secara umum bentuk interpolasi Lagrange orde n adalah:

fn(x) =

= n 0 i i i ) x ( f ). x ( L (5.15) dengan Li(x) =

≠ = − − n i j 0 j i j j x x x x (5.16)

(6)

f3(x) =

= 3 0 i i i ) x ( f ). x ( L = L0(x).f(x0)+L1(x).f(x1)+L2(x).f(x2)+L3(x).f(x3) dengan L0(x) = 3 0 3 2 0 2 1 0 1 x x x x . x x x x . x x x x − − − − − − L1(x) = 3 1 3 2 1 2 0 1 0 x x x x . x x x x . x x x x − − − − − − L2(x) = 3 2 3 1 2 1 0 2 0 x x x x . x x x x . x x x x − − − − − − L3(x) = 2 3 2 1 3 1 0 3 0 x x x x . x x x x . x x x x − − − − − − Contoh 5.5:

Dengan menggunakan interpolasi polinomial Lagrange orde 1, hitunglah nilai ln 4, apabila diketahui: ln 2=0,69314718 dan ln 6=1,791759469. Nilai eksak ln 4 = 1,386294361 Penyelesaian: x0 = 2 ð f(x0) = 0,69314718 x1 = 6 ð f(x1) = 1,791759469 f1(4) = 6 2 6 x − − .0,69314718 + 2 6 2 x − − .1,791759469 = 1,242453325 Kesalahan, εe = 386294361 , 1 242453325 , 1 386294361 , 1 − x100% = 10,38% Contoh 5.6:

Dengan menggunakan interpolasi polinomial Lagrange orde 2, hitunglah nilai ln 4, apabila diketahui: ln 2 = 0,69314718, ln 3 = 1,098612289 dan ln 6 = 1,791759469. Nilai eksak ln 4 = 1,386294361 Penyelesaian: x0 = 2 ð f(x0) = 0,69314718 x1 = 3 ð f(x1) = 1,098612289 x2 = 6 ð f(x2) = 1,791759469 f2(4) = 6 2 6 x 3 2 3 x − − − − . 0,69314718+ 6 3 6 x 2 3 2 x − − − − .1,098612289 + 3 6 3 x 2 6 2 x − − − − .1,791759469 = 1,416869373 Kesalahan, εe = 386294361 , 1 416869374 , 1 386294361 , 1 − x100% = -2,21%

(7)

Contoh 5.7:

Dengan menggunakan interpolasi polinomial Lagrange orde 3, hitunglah nilai ln 4, apabila diketahui: ln 2 = 0,69314718, ln 3 = 1,098612289, ln 5 = 1,609437912 dan ln 6 = 1,791759469. Nilai eksak ln 4 = 1,386294361 Penyelesaian: x0 = 2 ð f(x0) = 0,69314718 x1 = 3 ð f(x1) = 1,098612289 x2 = 5 ð f(x2) = 1,609437912 x3 = 6 ð f(x3) = 1,791759469 L0(4) = 6 2 6 x . 5 2 5 x . 3 2 3 x − − − − − − = -0,166666667 L1(4) = 6 3 6 x . 5 3 5 x . 2 3 2 x − − − − − − = 0,666666667 L2(4) = 6 5 6 x . 3 5 3 x . 2 5 2 x − − − − − − = 0.666666667 L3(4) = 5 6 5 x . 3 6 3 x . 2 6 2 x − − − − − − = -0,166666667 f3(4) = (-0,166666667).0,69314718 + 0,666666667.1,098612289 + 0.666666667.1,609437912 + (-0,166666667).1,791759469 = 1,391215693 Kesalahan, εe = 386294361 , 1 391215693 , 1 386294361 , 1 − x100% = -0,35%

Gambar

Tabel 5.1. Bentuk grafis pembagian beda hingga

Referensi

Dokumen terkait

Jenis teknologi yang digunakan untuk mengubah barang bekas menjadi barang bermanfaat adalah …a.

Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan uji Mann Withney yang digunakan untuk mengetahui adakah perbedaan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan tentang

Adapun indikator angket yang digunakan untuk memperoleh data kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran matematika diantaranya : memiliki keberanian untuk mengerjakan soal,

Jenis penelitian yang digunakan Observasional analitik dengan desain Case Control Studi, yang bertujuan untuk mengetahui berapa besar faktor risiko (variabel independen)

Semakin banyak cabang-cabang ilmu geologi yang sudah dipelajari, maka akan semakin membantu dalam pengumpulan data yang komplit untuk pemetaan geologi (rekonstruksi

Dengan mencari informasi penting dan menuliskan kata-kata kunci yang ditemukan dalam tiap paragraf, siswa mampu membuat buku informasi yang dapat digunakan untuk menuliskan

Polos yaitu warna workstation yang masih polos (natural atau tidakberwarna) Berwarna yaitu workstation yang sudah mempunyai warna yang mencolok Berantakan yaitu bentuk

Indikator yang dapat digunakan untuk mengevaluasi proses penyelesaiaan sertifikasi antara lain ; Lama waktu penyelesaian SPPT SNI, Prosentase Penyelesaian SPPT SNI Tepat Waktu,