• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA REALITAS UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 31 SANGGAU ARTIKEL PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA REALITAS UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 31 SANGGAU ARTIKEL PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA REALITAS UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 31

SANGGAU

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh S A L O M O N NIM. F34210234

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

2013

(2)

PENGGUNAAN MEDIA REALITAS UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 31

SANGGAU

S A L O M O N NIM.F34210234

Disetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Hj. Sri Utami, M. Kes Prof. Dr. H. Marzuki, M. Ed, MA, SH NIP. 19521110197603 2002 NIP. 19490407197603 1003

Mengetahui,

Dekan, Ketua Jurusan Pendidikan Dasar,

Dr. Aswandi Drs. H. Maridjo Abdul Hasjmy, M. Si NIP. 19580513 198603 1002 NIP. 19510128 197603 1 001

(3)

PENGGUNAAN MEDIA REALITAS UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 31

SANGGAU

S a l o m o n, Sri, Marzuki

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontinak

Abstrak : Judul penelitian ini adalah “Penggunaan Media Realitas Untuk Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 31 Tantang B Sanggau”. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah dimana peserta didik di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 31 Tantang B masih kurang begitu memahami cara mengerjakan operasi hitung campuran. Adapun metode yang dipergunakan adalah metode deskriftif dimana peserta peserta didik memperagakan secara langsung materi pembelajaran dengan menggunakan media realitas yang sudah dipersiapkan. Subjek penelitian ini adalah 40 orang peserta didik di kelas IV SD Negeri 31 Tantang B yang mengalami kesulitan pada operasi hitung campuran. Hasil analisis data menunjukan bahwa setelah diberikan materi pembelajaran tentang operasi hitung campuran dengan menggunakan media realitas, peserta didik mengalami peningkatan yang cukup baik. Kekurangan atau kesalahan yang dilakukan pada siklus I diperbaiki pada siklus II dengan alokasi waktu 70 menit .

Kata Kunci :Media Realitas,Operasi Hitung, Keterampilan Menghitung.

Abstract : The title of this research is “The Using real of media to increase learns matemhatic of aktivities in basic school 31 Tantang.B Sanggau class four. This research purpose to exceed problem where the students in basic school class four tantang.B still how to know manner to doing operation of confused counting. The method of use is descriftive where the students live doing the lesson use real of media.The subjec of this researce are 40 students in basic school 31 tantang.b class four who felt difficultly to operation of confused counting. The result of analysis data that after gives lesson aboaut operation of confused counting with the real of media, the studens have increase very good. The lesses or fault who doing on siclus 1 to repair in siclus 2 with seventy minutes.

Key words : The real of media, count operation, skilled of counting

1

(4)

PENDAHULUAN

Media realitas atau benda kongkret merupakan salah satu cara atau teknik untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika di tingkat sekolah dasar, terutama pada kelas rendah. Penggunaan benda nyata atau kongkrit sangat perlu diberikan mengingat pada tahap usia anak pada tingkat sekolah dasar masih berinteraktif pada hal yang bersifat nyata serta masih beradaftasi dengan lingkungannya masing – masing. Fungsi media dalam pembelajaran sangatlah dibutuhkan. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak bbisa kita pungkiri keberadaannya.

Secara umum ada beberapa manfaat media pembelajaran. Menurut Harjanto ( dalam Riko, 2010 ) manfaat media pembelajaran adalah (1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (2) Mengatasi keterbatasan ruang (3) Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa (4) Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.

Selain itu juga menurur Piaget bahwa anak pada tingkat sekolah dasar masih berada pada pemehaman yang bersifat nyata / kongkret.

Anak pada usia ini masih harus disertai dengan benda – benda atau objek yang nyata dan yang ada disekitarnya. Kembali ia mengemukakan, bahwa belajar matematika itu melalui 4 tahap, yaitu : 1) Tahap kongkret.Artinya kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik adalah untuk mendapatkan pengalaman langsung atau memanipulasi benda – benda kongkret. 2) Tahap semi kongkret. Dimana peserta didik sudah dapat memahami objek yang dimaksud. 3) Tahap semi abstrak. Yaitu peserta didik dapat melihat atau memanipulasi tanda sebagai pengganti gambar yang dimaksud. 4) Tahap abstrak. Dimana peserta didik sudah mampu berpikir secara abstrak dengan melihat, membaca, atau mendengar lambang atau angka tanpa harus disertai dengan benda – benda nyata.

Berdasarkan beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli, bahwa dalam proses pembelajaran haruslahmemerlukan beberapa tahap.

Salah satunya adalah tahaf enactif, dimana peserta didik dilatih untuk mengenal serta enggunakan media berupa benda – benda nyata atau kongkrit yang ada disekitarnya. Karena pada kenyataannya, banyak peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 31 Tantang.B masih kesulitan dalam menyelesaikan materi hitung campuran pada pelajaran matematika. Karena selama ini guru mengajar masih bersifat konvensional serta tidak efektif dalam melibatkan peserta didik pada

(5)

proses pembelajaran.

Oleh karen itu cara guru mengajar ini haruslah diubah, serta harus pula menggunakan metode yang tepat dan sesuai dengan tingkat pemikiran anak. Karena selama ini pelajaran matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit sekaligus menakutkan. Tetapi dengan cara mengajar yang tepat serta penggunaan media pembelajaran yang sesuai, maka hasil yang didapatpun mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Berdasarkan pada fakta diatas, maka peneliti menyadari sepenuhnya bahwa betapa pentingnya media pembelajaran atau alat peraga dalam proses belajar – mengajar.

Sedangkan tujuan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai salah satu cara guru untuk memperbaiki strategi pembelajaran serta untuk meningkatkan pelayanan terhadap peserta didik pada proses belajar, sehingga rencana pembelajaran yang sudah dipersiapkan dapat dilaksanakan dengan baik.

Adapun tujuan utama dari penelitian ini adalah : 1) Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan aktifitas pembelajaran peserta didik melalui media realitas. 2) Mendeskripsikan pelaksanaan peningkatan aktivitas pembelajaran peserta didik melalui media realitas. 3) Mendeskripsikan peningkatan aktifitas fisik melalui media realitas. 4) Mendeskripsikan peningkatan aktivitas mental peserta didik melalui media realitas. 5) Mendeskripsikan peningkatan aktivitas emosional peserta didik melalui media realitas.

METODE.

Metode yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas untuk mengatasi kesulitan peserta didik dalam mengerjakan operasi hitung campuran ini adalah metode deskriptif. Metode ini dipandang cocok, karena dalam penggunaan metode ini peserta didik melakukan langsung proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga atau media realitas, sehingga peningkatan aktifitas belajar peserta didik pada pelajaran matematika di Sekolah Dasar Negeri 31 Tantang.B dapat berhasil dengan baik.

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peneliti dan peserta didik di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 31 Tantang B, Parindu, Sanggau yang berjumlah 40 orang peserta didik, dengan jumlah peserta didik laki – laki 21 orang dan 19 orang peserta didik perempuan.

Sedangkan data yang dipergunakan oleh peneliti pada penelitian 3

(6)

ini berupa : a) Tehnik observasi lansung. Tehnik ini dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan hal atau gejala yang terjadi pada objek penelitian yang mana dilakukan di dalam kelas. b) Tehnik pengukuran.

Tehnik ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang bersifat kuantitatif untuk mengetahui tingkat dan hasil belajar tentang materi operasi hitung campuran.

Sedangkan analisis data atau alat pengumpul data adalah dengan cara : a) Alat pengumpul data dengan tehnik observasi langsung dengan menggunakan lembaran observasi berupa instrumen penilaian mengajar.

b) Alat pengumpul data pada tehnik observasi aktifitas belajar peserta didik, berupa lembaran instumen aktivitas belajar. c) Alat pengumpul data pada tehnik pengukuran yaitu istrumen tes atau evaluasi yang terdiri dari tes lisan maupun tertulis tentang operasi hitung campuran. d) Alaat berupa foto atau gambar sebagai dokumen yang diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1) Perencanaan ( planing ). Dimana pada tahap in peneliti yang sudah bekerjasama dengan kolaborator mulai menentukan materi apa yang akan disampaikan. Tentu saja penentuan materi ini sudah melalui suatu pengamatan serta hasil yang diperoleh sebelumnya.

Kemudian dibuatlah suatu rumusan masalah apa yang paling dominan dialami oleh peserta didik. Setelah ditentukan materi yang tepat maka diambillah langkah – langkah selanjutnya seperti membuat rencana pembelajaran, metode yang tepat, persiapan alat peraga, lembar observasi, serta soal – soal evaluasi. 2) Tindakan. Peneliti sudah mulai melakukan prosses pembelajaran sesuai dengan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya. 3) Pengamatan / observasi. Peneliti mengamati serangkaian kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan lembaran observasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya. 4) Refleksi. Berbagai permasalahan atau temuan yang didapat selama berlangsungnya proses pembelajaran, didiskusikan dan dibahas oleh peneliti yang bekerjasama dengan kolaborator. Semua aktivitas atau kejadian yang dilihat selama poses pembelajaran ditindak lanjuti. Hal ini dilakukan setelah melihat hasil yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran.

Berikut adalah hasil yang dilakukan pada setiap siklus baik itu yang mencakup tentang observasi peneliti, observasi aktivitas peserta didik, serta hasil belajar dapat dilihat pada tabel seperti yang tertera di bawah ini :

(7)

Tabel 1. Observasi Peneliti pada siklus I dan siklus II :

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Siklus I

Siklus II

5 3,68

2,90

(8)

Tabel 2. Observasi aktivitas belajar peserta didik.

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Siklus I Siklus II

2,87 3,37

(9)

Tabel 3. Hasil belajar pesert didik.

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10

Siklus I Siklus II

SIMPULAN

Penggunaan media realitas dengan menggunakan benda – benda yang ada di sekitar sekolah ternyata dapat membantu anak di dalam memahami arti operasi hitung campuran pada pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 31 Tantang.B Kecamatan Parindu Sanggau. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan aktivitas serta hasil belajar pada siklus 2 untuk 1 kali pertemuan.

7 71,12

61,62

(10)

DAFTAR RUJUKAN

Eddy Wibowo. ( 2008 ). Model Silabus Kelas IV. Jakarta : Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Fachrudin Saudagar ( 2010 ). Profesi Pendidikan. Jambi : Universitas Jambi.

Khalid ( 2004 ). Pelajaran Matematika Penekanan Pada Berhitung.

Jakarta : Erlangga.

Saminanto ( 2010 ). Ayo Praktik PTK. Semarang : RaSAIL. Media Group.

Sinaga Mangatur. ( 2007 ). Terampil Berhitung Matematika untuk Kelas IV. Jakarta : Erlangga.

Suharsini Arikunto . ( 2009 ). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Supeno Djanali ( 2007 ). Kapita Selekta Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Departemen Pendidikan

Nasional.

Wiharhid Kuswara ( 2010 ). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.

Gambar

Tabel 1. Observasi Peneliti  pada siklus I dan siklus II  :  10  9  8  7  6  5  4  3  2  1                           Siklus I                                           Siklus II  5                              3,68               2,90
Tabel 2. Observasi aktivitas belajar peserta didik.                10  9  8  7  6  5  4  3  2  1                           Siklus I                           Siklus II                        2,87               3,37
Tabel 3. Hasil belajar pesert didik.  100  90  80  70  60  50  40  30  20  10                                     Siklus I                                     Siklus II  SIMPULAN

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja diperlukan instrumen yang mampu mengukur indikator pertanggungjawaban setiap pelaksanaan tupoksi sesuai dengan TAP MPR RI Nomor :

setempat yang ikut hadir menyaksikan jalannya kegiatan juga menambah hiruk-pikuk suasana lomba. 4) Hasil karya dari para peserta secara umum relatif memuaskan, dan

Belum adanya syslog server yang dapat menampilkan log jika terjadi serangan di sebuah jaringan client yang ditampilkan secara terpusat untuk memudahkan para admin wahana

Oleh karena itu kelurahan Manyaran layak dijadikan sebagai lokasi pengabdian masyarakat untuk pengenalan bahasa Inggris pada anak usia dini dengan metode Total Physical Response

q. Punggasan di Kecamatan Linggo Sari Baganti.. Rencana Detail Tata Ruang yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. sistem jaringan sumberdaya air e. Sistem

Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah Pengelolaan Zakat Produktif untuk peningkatan ekonomi mustahik (Studi pada program pemberdayaan ekonomi kampong ternak

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi keterkaitan antara pasar saham di negara-negara kawasan ASEAN-5 yang tergolong pasar saham sedang berkembang,

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa dapat mengetahui prinsip dasar cara kerja tentang dasar-dasar pengertian yang berkaitan dengan chasis, body, dan system pemindah daya