JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA 2014
Nama : Sutrisno Adityo NPM : 36410767
Jurusan : Teknik Industri
Pembimbing : Dr. Ir. Budi Hermana, MM.
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI IKM D’LIA CAKE &
BAKERY DENGAN METODE ABC DAN ECONOMIC ORDER QUANTITY
(EOQ)
Latar Belakang
Tidak tepatnya perencanaan kebutuhan bahan baku
Resiko kekurangan / kelebihan bahan baku
IKM D’Lia Cake & Bakery
Metode ABC dan EOQ
Pengendalian persediaan bahan baku optimal
Perumusan Masalah
1
• Bagaimanakah pengendalian persediaan bahan baku pembuatan roti tawar kulit.
2
• Bagaimanakah klasifikasi pengendalian persediaan bahan baku berdasarkan metodeanalisis ABC.
3
• Berapakah jumlah pemesanan bahan baku yang
ekonomis dan optimal berdasarkan metode
Economic Order Quantity (EOQ).
Tujuan Penelitian
1
• Menentukan klasifikasi bahan baku pembuatan roti tawar kulit berdasarkan harga dan frekuensi penggunaan dengan metode analisis ABC.
2
• Mengetahui jumlah pemesanan bahan baku yang ekonomis
dan optimal berdasarkan metode Economic Order Quantity
(EOQ) pada bahan baku yang termasuk dalam kelompok A.
Pembatasan Masalah
1
• Penelitian hanya dilakukan di IKM D’Lia Cake & Bakery yang berlokasi di Villa Bekasi Indah 1 Blok A1 Nomor 2, Desa Jejalen Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
2 • Jenis produk yang diteliti adalah roti tawar kulit.
3 • Pengamatan dilakukan selama satu bulan (Agustus hingga September).
4
• Pengamatan dilakukan secara langsung terhadap pengendalian persediaan bahan baku roti tawar kulit.
5
• Metode pengendalian persediaan bahan baku yang digunakan adalah metode analisis ABC dan metode Economic Order Quantity (EOQ).
Metodologi Penelitian
Mulai
Studi Lapangan
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Menentukan Bahan Baku yang Akan Dianalisis dengan Metode ABC
Apakah Bahan Baku Masuk ke Kelompok A?
Melakukan Pengendalian Persediaan dengan Metode EOQ
Ya
Membuat Kesimpulan dan Saran
Selesai
Tidak Pengolahan Data
Profil Singkat IKM D’Lia Cake & Bakery
D’Lia Cake & Bakery merupakan salah satu jenis Industri Kecil Menengah (IKM) yang memproduksi berbagai macam roti dan kue. Jenis roti yang diproduksi di IKM D’Lia Cake & Bakery diantaranya roti tawar kulit, roti tawar pandan, roti tawar coklat, roti manis isi coklat, roti manis isi srikaya, roti manis isi keju, roti manis isi roti manis isi pisang coklat, roti manis isi strawbery, roti manis isi bluebery, roti buaya, dan lain-lain. IKM D’Lia Cake & Bakery terletak di Villa Bekasi Indah 1, blok A1 nomor 2 Desa Jejalen Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Memiliki 4 orang pekerja. Jumlah produksi roti tawar kulit dalam sehari rata-rata mencapai 350 buah roti. Jumlah keseluruhan produksi tersebut biasanya didominasi oleh roti tawar kulit. Sedangkan jumlah rata-rata produksi roti manis isi bisa mancapai 800 buah per hari.
Proses Produksi
Pengadukan bahan baku Proses pengmbangan
Oven
Pendinginan
Pemotongan
Pengemasan
Data Permintaan Roti Tawar Kulit
No. Tanggal Jumlah Permintaan
1 18/08/2014 312
2 19/08/2014 300
3 20/08/2014 320
4 21/08/2014 297
5 22/08/2014 289
6 23/08/2014 296
7 24/08/2014 307
8 25/08/2014 297
9 26/08/2014 295
10 27/08/2014 296
11 28/08/2014 308
12 29/08/2014 302
13 30/08/2014 317
14 31/08/2014 289
15 01/09/2014 294
16 02/09/2014 287
17 03/09/2014 295
18 04/09/2014 278
19 05/09/2014 280
20 06/09/2014 315
21 07/09/2014 310
22 08/09/2014 279
23 09/09/2014 300
24 10/09/2014 280
25 11/09/2014 292
26 12/09/2014 295
27 13/09/2014 320
28 14/09/2014 318
29 15/09/2014 299
30 16/09/2014 315
8982 299,4 Total
Rata-rata
Peramalan Permintaan Roti Tawar Kulit
Struktur Produk dan BOM Roti Tawar Kulit
Roti Tawar Kulit
1 1
Tepung
Terigu Gula Pasir Kalsium Pelembut Susu Ragi Garam Mentega
Putih Air
2 8 Kg 3 500 Gr 4 10 Gr 5 32 Gr 6 150 Gr 7 80 Gr 8 100 Gr 9 500 Gr 10 4 Liter Level 0
Level 1
No. Level Deskripsi Kuantitas
1 0 Roti Tawar Kulit 1
2 1 Tepung Terigu 8 Kg
3 1 Gula Pasir 500 Gr
4 1 Kalsium 10 Gr
5 1 Pelembut 32 Gr
6 1 Susu 150 Gr
7 1 Ragi 80 Gr
8 1 Garam 100 Gr
9 1 Mentega Putih 500 Gr
10 1 Air 4 Liter
Metode Analisis ABC (Harian)
No Bahan Baku Ukuran Lot Harga per Lot (Rp)
Volume Penggunaan per
Hari (Kg)
Biaya per Unit per Hari (Rp)
Biaya Kumulatif (Rp)
Persentase
Kumulatif (%) Kelompok
1 Tepung Terigu 25 Kg 1540.00 50 Kg 308.000 308.000 62,6 A
8 Mentega Putih 15 kg 210.000 4 Kg 42.000 350.000 71,1 A
2 Gula Pasir 50 Kg 470.000 4 Kg 37.600 387.600 78,8 A
6 Ragi 500 Gr 25.000 640 Gr 32.000 419.600 85,3 B
5 Susu 25 Kg 520.000 1,2 Kg 24.960 444.560 90,4 B
3 Kalsium 25 Kg 750.000 0,08 Kg 24.000 468.560 95,2 B
4 Pelembut 500 Gr 28.000 256 Gr 14.336 482.896 98,1 C
9 Air 19 Liter 4.000 32 Liter 6.737 489.633 99,5 C
7 Garam 5 Kg 15.000 0,8 Kg 2.400 492.033 100 C
Total 492.033
Metode Analisis ABC (Harian)
Metode Analisis ABC (Bulanan)
No Bahan Baku Ukuran Lot Harga per Lot (Rp)
Volume Penggunaan per
Bulan (Kg)
Biaya per Unit per Bulan (Rp)
Biaya Kumulatif
(Rp)
Persentase
Kumulatif (%) Kelompok
1 Tepung Terigu 25 Kg 154.000 1500 Kg 9.240.000 9.240.000 62,6 A
8 Mentega Putih 15 kg 210.000 120 Kg 1.260.000 10.500.000 71,1
A
2 Gula Pasir 50 Kg 470.000 120 Kg 1.128.000 11.628.000 78,8 A
6 Ragi 500 Gr 25.000 19200 Gr 960000 12.588.000 85,3 B
5 Susu 25 Kg 520.000 36 Kg 748.800 13.336.800 90,3 B
3 Kalsium 25 Kg 750.000 2,4 Kg 720.000 14.056.800 95,2 B
4 Pelembut 500 Gr 28.000 7680 Gr 430.080 14.486.880 98,1 C
9 Air 19 Liter 4.000 960 Liter 203.000 14.689.880 99,5 C
7 Garam 5 Kg 15.000 24 Kg 720.00 14.761.880 100 C
Total 14.761.880
Metode Analisis ABC (Bulanan)
Metode Economic Order Quantity (EOQ)
1. Tepung Terigu
a. Penggunaan tepung terigu selama satu bulan = 60 karung.
b. Biaya pemesanan = Rp. 30.000/pemesanan c. Biaya penyimpanan (Opportunity Cost) :
Biaya simpan tepung terigu = suku bunga deposito x harga beli bahan baku Biaya simpan tepung terigu = 6,25% x Rp. 154.000/karung
Biaya simpan tepung terigu = Rp. 9.625/karung
Metode Economic Order Quantity (EOQ)
2. Mentega Putih
a. Penggunaan mentega putih selama satu bulan = 120 Kg.
b. Biaya pemesanan = Rp. 30.000/pemesanan c. Biaya penyimpanan (Opportunity Cost) :
Biaya simpan mentega putih = suku bunga deposito x harga beli bahan baku Biaya simpan mentega putih = 6,25% x Rp. 210.000/kardus
Biaya simpan mentega putih = Rp. 13.125/kardus
Metode Economic Order Quantity (EOQ)
3. Gula Pasir
a. Penggunaan mentega putih selama satu bulan = 120 kg atau 2,4 karung.
b. Biaya pemesanan = Rp. 30.000/pemesanan c. Biaya penyimpanan (Opportunity Cost) :
Biaya simpan gula pasir = suku bunga deposito x harga beli bahan baku Biaya simpan gula pasir = 6,25% x Rp. 470.000/karung
Biaya simpan gula pasir = Rp. 29.375/karung
Perbandingan Metode Persediaan
Bahan Baku Uraian Biaya
Pengendalian Persediaan di IKM D'Lia Cake
& Bakery
Total Biaya IKM D'Lia Cake &
Bakery
Berdasarkan Metode Economic Order
Quantity (EOQ)
Total Biaya Metode Economic Order
Quantity (EOQ)
Selisih Persentase (%)
Tepung Terigu
Jumlah
Pemesanan Rp 154.000 70 Rp 10.780.000 60
Rp 9.240.000
Rp
1.540.000 1,167 Frekuensi
Pemesanan Rp 30.000 4 Rp 120.000 3 Rp 90.000
Rp
30.000 1,333 Biaya
Penyimpanan Rp 9.625 70 Rp 673.750 60 Rp 577.500
Rp
96.250 1,167
Mentega Putih
Jumlah
Pemesanan Rp 210.000 10 Rp 2.100.000 8 Rp 1.680.000
Rp
420.000 1,25 Frekuensi
Pemesanan Rp 30.000 4 Rp 120.000 3 Rp 90.000
Rp
30.000 1,333 Biaya
Penyimpanan Rp 13.125 10 Rp 131.250 8 Rp 105.000
Rp
26.250 1,25
Gula Pasir
Jumlah Pemesanan
Rp 470.000 3 Rp 1.410.000 3 Rp
1.410.000 0 1
Frekuensi
Pemesanan Rp 30.000 1 Rp 30.000 1 Rp
30.000 0 1
Biaya
Penyimpanan Rp 29.375 3 Rp 88.125 3 Rp
88.125 0 1
Total Biaya Penghematan Rp
2.142.500
Kesimpulan
1
• Bahan baku diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu A, B, dan C.
Bahan baku yang termasuk kedalam kelompok A yaitu tepung terigu, mentega putih dan gula pasir. Bahan baku yang termasuk kedalam kelompok B yaitu ragi, susu, dan kalsium. Bahan baku yang termasuk kedalam kelomok C yaitu pelembut, air, dan garam.
2
• Jumlah pembelian bahan baku yang ekonomis dan optimal berdasarkan metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk tepung terigu yaitu 20 karung per bulan dengan jumlah pemesanan sebanyak 3 kali dalam satu bulan. Untuk mentega putih sebanyak 2 kardus per bulan dengan jumlah pemesanan sebanyak 4 kali dalam satu bulan. Sedangkan untuk gula pasir sebanyak 3 karung dengan jumlah pemesanan sebanyak 1 kali dalam satu bulan.
Saran
1
• Untuk pengendalian persediaan yang lebih baik, pemilik IKM D’Lia Cake &
Bakery dapat menentukan prioritas bahan baku apa saja yang harus selalu tersedia sehingga kegiatan produksi dalam memenuhi permintaan konsumen dapat terus berjalan dan tidak terhambat.
2
• Pemilik IKM D’Lia Cake & Bakery juga perlu memperkirakan biaya yang harus disediakan dalam memenuhi persediaan bahan baku untuk memperlancar kegiatan produksi.
3
• Bahan baku yang termasuk dalam kelompok A harusnya dapat disimpan pada tempat yang lebih aman agar dapat terhindar dari kerusakan, kehilangan dan pencurian.