PENGGUNAAN TEKNIK IMAJINASI OBJEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI : Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMKN 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013.

(1)

Imam Akhmad, 2013

Penggunaan Teknik Imajinasi Objek Dalam Pembelajaran Menulis PUISI (Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMKN 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN TEKNIK IMAJINASI OBJEK

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

(Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMKN 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan pendidikan bahasa dan sastra indonesia

oleh

IMAM AKHMAD 0907120

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

PENGGUNAAN TEKNIK IMAJINASI OBJEK

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

oleh

IMAM AKHMAD 0907120

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan

jurusan pendidikan bahasa dan sastra indonesia

©Imam Akhmad 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu IMAM AKHMAD

PENGGUNAAN TEKNIK IMAJINASI OBJEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

(Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMKN 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Tedi Permadi, M.Hum. NIP 197006242006041001

Pembimbing II

Halimah, M.Pd. NIP 198104252005012003

Diketahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

(4)

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan menulis puisi yang rendah terbukti dengan penilaian yang rata-ratanya dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Peneliti menerapkan teknik imajinasi objek dalam pembelajaran menulis puisi dengan tujuan untuk mengetahui keefektifan teknik imajinasi objek dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan sampel 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kontrol. Data penelitian ini berupa puisi hasil tulisan siswa yang terdiri atas kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Kelas eksperimen menggunakan teknik imajinasi objek, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode tematik. Deskripsi hasil penelitian ini, memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas mengalami peningkatan akan tetapi peningkatan hasil prates-pascates di kelas kontrol tidak lebih besar daripada hasil prates dan pascates di kelas eksperimen. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penggunaan teknik imajinasi objek berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Hal tersebut membuktikan bahwa teknik imajinasi objek efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi.

Abstract

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaaat Penelitian ... 5

1.7 Anggapan Dasar ... 6

1.7 Hipotesis ... 6

1.8 Definisi Operasional ... 6

BAB 2 MENULIS PUISI DAN TEKNIK IMAJINASI OBJEK 2.1 Puisi ... 7

2.1.1 Hakikat, Pengertian dan Menulis Puisi ... 7

2.1.2 Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Menulis Puisi ... 9

2.1.2.1 Unsur Pembentuk Puisi ... 9

2.1.2.2 Jenis Puisi yang Dipilih ... 10

2.2. Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Teknik Imajinasi Objek ... 11

(6)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ... 17

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 18

3.3 Sumber Data Penelitian ... 19

3.3.1 Populasi ... 19

3.3.2 Sampel ... 19

3.4 Instrumen Penelitian ... 20

3.4.1 Instrumen Pembelajaran ... 20

3.4.2 Instrumen Evaluasi ... 26

3.5 Teknik Penelitian ... 27

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.5.2 Teknik Pengolahan Data ... 27

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kegiatan Penelitian ... 36

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 37

4.2.1 Deskripsi Kemampuan Prates Kelas Eksperimen ... 38

4.2.2 Deskripsi Kemampuasn Pascates Kelas Eksperimen ... 46

4.2.3 Deskripsi Peningkatan Kemampuan Prates-Pascates Kelas Eksperimen ... 54

4.2.4 Deskripsi Kemampuan Prates Kelas Kontrol ... 64

4.2.5 Deskripsi Kemampuan Pascates Kelas Kontrol ... 71

4.2.6 Deskripsi Peningkatan Kemampuan Prates-Pascates Kelas Kontrol ... 77

4.3 Analisis Data ... 85

4.3.1 Uji Reliabilitas Antarpenimbang ... 85

4.3.1.1 Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Prates Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 86

4.3.1.2 Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Pascates Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 92

(7)

dan Kelas Kontrol ... 97 4.2.7.2 Uji Normalitas Data Pascates Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol ... 104 4.2.8 Uji Hegemonitas ... 110

4.2.8.1 Uji Hegemonitas Data Prates-Pascates

Kelas Eksperimen ... 111 4.2.8.2 Uji Hegemonitas Data Prates-Pascates

Kelas Kontrol ... 111 4.2.9 Uji hipotesis ... 112 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 115

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 118 5.2 Saran ... 120

DAFTAR PUSTAKA ... 121

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Format Penilaian ... 28 Tabel 3.2 Keterangan Penilaian ... 28 Tabel 3.3 Tabel Gilford ... 32 Tabel 4.1 Skor Menulis Puisi Prates dan Pascates

di Kelas Eksperimen ... 37 Tabel 4.1.1 Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi

di kelas Eskperimen ... 55 Tabel 4.1.2 Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi

di kelas Eskperimen ... 58 Tabel 4.1.3 Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi

di kelas Eskperimen ... 61 Tabel 4.2 Skor Menulis Puisi Prates dan Pascates

di Kelas Kontrol ... 63 Tabel 4.2.1 Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi

di Kelas Kontrol ... 83 Tabel 4.3 Data Skor Uji Antarpenimbang Data Prates

Kelas Eksperimen ... 86 Tabel 4.4 Data Skor Uji Antarpenimbang Data Prates

Kelas Kontrol ... 89 Tabel 4.5 Data Skor UjiAntar Penimbang Data Pascates

Kelas Eksperimen ... 92 Tabel 4.6 Data Skor UjiAntar Penimbang Data Pascates

Kelas Kontrol ... 94 Tabel 4.7 Distribusi Skor Prates Kelas Eksperimen ... 97 Tabel 4.8 Uji Normalitas dengan Rumus Chi-Kuadrat

Prates Kelas Eksperimen ... 99 Tabel 4.9 Distribusi Skor Prates Kelas Kontrol ... 101 Tabel 4.10 Uji Normalitas dengan Rumus Chi-Kuadrat

Prates Kelas Kontrol ... 103 Tabel 4.11 Distribusi Skor Pascates Kelas Eksperimen ... 104 Tabel 4.12 Uji Normalitas dengan Rumus Chi-Kuadrat

(9)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 4.14 Uji Normalitas dengan Rumus Chi-Kuadrat Pascates

Kelas Kontrol ... 109 Tabel 4.15 Perbedaan Data Prates-Pascates

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Penelitian Eksperimen ... 18 Gambar 3.2 Langkah Penelitian ... 19 Gambar 3.3 Lembar Tes Menulis Puisi ... 26 Gambar 4.1 Nilai Rata-rata Pretes-Pascates Kemampuan Menulis

Puisi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 116 Gambar 4.1 Peningkatan Nilai Rata-rata Pretes-Pascates Kemampuan

Menulis Puisi Siswa Kelas Eksperimen

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. SK Dekan Nomor 18/UN40.3.2.1/DT/2013, tanggal 8 februari 2013 2. Surat Permohonan Izin Penelitian Nomor 498/UN/PL/2013.

3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMKN 3 Bandung Nomor 070/384/SMK.03.BDG/2013.

4. Daftar Nilai Puisi Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol. 5. Puisi-puisi Siswa.

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menulis merupakan sebuah keterampilan yang dilakukan melalui tahapan yang harus dikerjakan dengan mengarahkan keterampilan, seni, dan kiat sehingga semuanya dapat berjalan dengan efektif. Selain itu, menulis merupakan cara yang efektif melatih kedewasaan pola pikir siswa karena termasuk proses kreatif (Semi, 2007: 40). Selanjutnya, Iskandarwassid dan Sunendar (2008:292) menyatakan bahwa menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dari kegiatan-kegiatan ekspresi bahasa. Melalui kegiatan menulis segala pemikiran akan tertuangkan menjadi kata-kata yang mewakili pemikiran penulis. Melalui kegiatan menulis seseorang akan menghasilkan sebuah karya tulis.

Pembelajaran menulis yang dipelajari di sekolah banyak macamnya salah satunya adalah menulis puisi. Melalui menulis puisi siswa dapat mengungkapkan hal yang dipikirkannya dan itu menjadi salah satu media pencurahan hati. Jaasin (1985:41) menyatakan bahwa puisi adalah sosok manusia seutuhnya dengan pikiran dan perasaannya. Pengarang puisi mempunyai kecakapan yang luar biasa untuk melahirkan pikiran dan perasaan dalam perkataan-perkataan yang selalu segar dan asli dalam kombinasi-kombinasinya, melebihi pengarang prosa kesusastraan. Puisilah yang dapat membuat seseorang menjadi lebih cakap dan berpikir dewasa.

(13)

2

Pembelajaran sastra tersebut terdapat pada menulis puisi dan hal di atas tadi menjelaskan betapa pentingnya pembelajaran menulis puisi di sekolah.

Realitasnya, pembelajaran menulis puisi tidak berjalan dengan baik. Pernyataan tersebut terbukti dengan penilaian langsung yang dilakukan peneliti dan guru bahasa Indonesia yaitu Lamsyah Situmorang, S.Pd. Melalui tes menulis puisi yang diadakan pada hari rabu 27 februari 2013 di kelas X Administrasi Perkantoran 1, 4 dan 5 dan Pemasaran 2, 3 dan 6, terbukti bahwa nilai siswa dalam menulis puisi rata-ratanya dibawah nilai KKM yaitu 75. Peneliti pun mewawancarai guru bahasa Indonesia yaitu Lamsyah Situmorang, S.Pd. mengenai metode pembelajaran menulis puisi siswa kelas X di SMKN 3 Bandung. Hasil wawancara menyatakan bahwa guru bahasa Indonesia hanya menggunakan metode pembelajaran konvesional dengan metode ceramah. Selain itu, guru kurang memiliki referensi mengenai metode pembelajaran yang baik untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa.

Selain itu, alokasi waktu dalam pembelajaran menulis puisi dinilai masih kurang. Hal tersebut berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran kelas X yang hanya ada satu standar kompetensi tentang menulis puisi dan kompetensi dasar tentang menulis puisi hanya ada dua sehingga alokasi waktunya tidak lebih dari empat jam pelajaran dalam dua semester.

Penelitian di atas memiliki simpulan bahwa siswa memiliki nilai yang rendah, metode pembelajaran puisi masih menggunakan metode yang monoton dan alokasi waktu yang kurang. Hal tersebutlah yang menyebabkan pembelajaran puisi berjalan dengan tidak baik. Sepaham dengan itu, Anshori (2009: 16) menyatakan bahwa ada berbagai keluhan seputar pengajaran bahasa Indonesia yaitu bahasa Indonesia dipandang kurang menarik, monoton, membosankan, kurang mengesankan hingga dianggap mudah karena kesehariannya masyarakat kita banyak menggunakan bahasa Indonesia. Hal tersebut pun terimplementasi dalam pembelajaran menulis puisi.

(14)

3

Penerapan Teknik Imagine (Khayalan Visual) dalam Meningkatkan Kemampuan

Menulis Puisi” dan Riana Novitasari (2011) dengan judul skripsinya yaitu

“Pemanfaatan Video Keindahan Alam dalam Pembelajaran Puisi”.

Simpulan hasil penelitian yang dilakukan oleh dua peneliti tersebut dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan penelitian ini. Adapun simpulannya bahwa penerapan teknik imagine (khayalan visual) yang dilakukan Ajen Miftah dapat mempermudah siswa dalam menulis puisi. Teknik imagine tersebut memiliki pengaruh pada peningkatan menulis siswa kelas VII C SMP Negeri 10 Bandung dari segi penyajian puisi secara semiotik bahasa. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Riana Novitasari dengan pemanfaatan video keindahan alam memberikan hasil bahwa siswa kelas VII di SMPN 45 bandung mengalami peningkatan dalam menulis puisi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peningkatan nilai rata-rata kemampuan menulis puisi pada siswa di kelas eksperimen sebesar 23,13. Nilai rata-rata pretes siswa sebesar 47,03 dan postes sebesar 70,16.

Melalui data di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa penggunaan teknik pembelajaran kurang variatif. Selain itu, waktu yang dialokasikan dinilai masih kurang sehingga pembelajaran menulis puisi berjalan dengan kurang maksimal. Berbekal penelitian yang dilakukan, maka peneliti menciptakan suatu teknik yang dinilai mampu meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas X di SMKN 3 Bandung. Teknik yang diciptakan tersebut peneliti beri nama sebagai teknik imajinasi objek.

Berbeda dengan teknik-teknik yang dikembangkan sebelumnya, teknik ini memiliki penekatan pada interaksi guru dan murid. Guru berposisi sebagai pemberi rangsangan dan siswa berposisi sebagai penerima rangsangan. Guru akan membantu secara langsung kemampuan siswa dalam menulis puisi dan siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh melalui teknik yang diterapkan secara utuh.

(15)

4

puisi, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “PENGGUNAAN TEKNIK IMAJINASI OBJEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI (Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas X di SMKN 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013)”. Penerapan teknik imajiasi objek diharapkan dapat membuat siswa lebih menyenangi kegiatan menulis puisi dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi khususnya siswa kelas X di SMKN 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013 .

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukanan, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah yang terdapat dalam pembelajaran menulis puisi kelas X di SMKN 3 Bandung, yaitu.

1. Perolehan nilai menulis puisi masih dibawah nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

2. Siswa kelas X SMKN 3 Bandung masih merasa sulit menulis puisi. 3. Metode pembelajaran konvensional (ceramah) masih mendominasi. 4. Metode pembelajaran menulis puisi masih kurang bervariatif. 5. Alokasi waktu dalam pembelajaran menulis puisi kurang.

1.3 Batasan Masalah

Pengertian dan jenis-jenis puisi memiliki cakupan yang luas, oleh karena itu peneliti membatasi mengenai hal-hal yang diteliti. Puisi yang diteliti adalah puisi baru (modern) yang dikerjakan di kelas oleh siswa kelas X SMKN 3 Bandung dalam proses pembelajaran. Selain itu, hal lainnya yang diteliti adalah penggunaan teknik imajinasi objek di kelas X Administrasi Perkantoran 1 dan metode tematik di X Pemasaran 6 SMKN 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 pada pembelajaran menulis puisi.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

(16)

5

2. Bagaimanakah kemampuan siswa menulis puisi di kelas X Pemasaran 6 SMKN 3 Bandung dengan diterapkannya metode tematik?

3. Adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMKN 3 Bandung dengan diterapkannya teknik imajinasi objek dan metode tematik?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini untuk membuktikan.

1. Keefektifan kemampuan siswa menulis puisi di kelas X Administrasi Perkantoran 1 SMKN 3 Bandung dengan diterapkannya teknik imajinasi objek. 2. Keefektifan kemampuan siswa menulis puisi di kelas X Pemasaran 6 SMKN 3

Bandung dengan diterapkannya metode tematik.

3. Ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMKN 3 dengan diterapkannya teknik imajinasi objek dan metode tematik?

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi guru, dapat dijadikan contoh, pedoman atau tambahan teknik pengajaran dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis puisi di kelas. Teknik ini diharapkan menjadi salah satu referensi untuk guru sebagai cara yang relevan dipakai pada pembelajaran menulis puisi untuk siswa SMA/SMK di kelas khususnya di SMKN 3 Bandung.

2. Bagi siswa, teknik ini diharapkan menjadi cara untuk mendapatkan pengetahuan baru tentang menulis puisi. Siswa akan lebih nyaman ketika pembelajaran dimulai sehingga menimbulkan pembelajaran yang menarik, berkesan serta menyenangkan sehingga akan berimbas pada meningkatnya kemampuan siswa menulis puisi.

1.7 Anggapan Dasar

(17)

6

1. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa aktif-produktif.

2. Keberhasilan pembelajaran menulis puisi sangat dipengaruhi oleh ketepatan metode pembelajaran yang digunakan.

3. Imajinasi objek merupakan cara yang sangat sederhana, efektif, dan teknik yang terencana dalam meningkatkan kemampuan siswa berpuisi. Teknik imajinasi objek menitikberatkan pada daya khayal (imajinasi) siswa yang dibantu langsung oleh guru dengan penerapan kata-kata bersugesti.

1.8 Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis puisi siswa meningkat secara signifikan setelah diterapkannya metode imajinasi objek dibandingkan dengan kemampuan menulis puisi siswa yang diberi perlakuan dengan mengggunakan metode tematik.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan menulis puisi siswa antara penerapan metode imajinasi objek dan metode tematik.

1.9 Definisi Operasional

Definisi operasional meliputi pembelajaran menulis puisi dan metode imajinasi objek yang dipaparkan sebagai berikut.

1. Pembelajaran menulis puisi terdiri dari beberapa proses yaitu proses perencanaan, kegiatan pembelajaran, hingga evaluasi terhadap ekspresi tulis siswa dalam bentuk puisi dengan tujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi.

2. Metode imajinasi objek merupakan penggabungan dari metode imagine dan hypnoteaching. Digunakan guru untuk merangsang otak kanan siswa untuk

berintuisi dengan baik sehingga akan memengaruhi kemampuan siswa menulis puisi. Siswa diberikan sugesti mengenai objek imajinasi dalam keadaan rileks, setelah itu dituliskan dalam bentuk puisi.

(18)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah hal yang penting bagi keberlangsungan sebuah penelitian yang dilakukan. Metode yang tepat akan menentukan keberhasilan suatu penelitian yang dilakukan. Adapun metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah eksperimen kuasi. Eksperimen adalah suatu metode yang sistematis dan logis untuk melihat kondisi-kondisi yang dikontrol dengan teliti, dengan memanipulasikan suatu perlakuan, stimulus, atau kondisi-kondisi tertentu, kemudian mengamati pengaruh atau perubahan yang diakibatkan oleh manipulasi. Penelitian ini menggunakan rancangan tes awal tes akhir kelompok kontrol dengan sampel acak (The Randomized pretest-posttest control group desain) (Mcmillan & Schumacher, dalam Syamsuddin

dan Damaianti, 2006:147).

Menurut Arikunto (2006:116) ada dua variabel yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu variabel yang diasumsikan menjadi penyebab munculnya variabel yang lain sedangkan variabel terikat adalah variabel yang kemunculannya disebabkan oleh variabel lain. Variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini akan dijelaskan melalui penyataan berikut. 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan teknik “Imajinasi

Objek”.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam menulis puisi.

(19)

18

Gambar 3.1

Desain Penelitian Eksperimen

A  01 X 02 R

B  03 04

Keterangan:

R : penentuan sampel secara acak A : kelas eksperimen

B : kelas kontrol

X : perlakuan dengan menerapkan teknik “Imajinasi Objek”

O1 : tes awal pada kelas eksperimen O2 : tes akhir pada kelas eksperimen O3 : tes awal pada kelas kontrol O4 : tes akhir pada kelas kontrol

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk tes. Tes yang dilakukan berupa tes awal, tes perlakuan (3 pertemuan) dan tes akhir. Tes awal digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum diberikan perlakuan, tes perlakuan digunakan untuk mengetahui kemampuan perkembangan siswa menulis puisi selama diberi perlakuan teknik imajinasi objek dan tes akhir digunakan untuk mengetahui kemampuan menulis puisi siswa dalam menulis puisi sesudah diberi perlakuan.

(20)

19

Gambar 3.2 Langkah Penelitian

O1  P1  P2  P3  O2 Keterangan:

O1 : tes awal O2 : tes akhir

P1 : perlakuan pertama P2 : perlakuan kedua P3 : perlakuan ketiga

3.3 Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini berhubungan dengan populasi dan sampel penelitian. Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Bandung yang bertempat di jalan Solontongan No. 10, kota Bandung.

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Administrasi Perkantoran (AP) dan X Pemasaran di SMKN 3 Bandung. Jumlah siswa kelas X Administrasi Perkantoran (AP) sebanyak 203 orang yang terbagi ke dalam 6 kelas sedangkan jumlah X Pemasaran (PM) sebanyak 210 orang yang terbagi dalam 6 kelas.

3.3.2 Sampel

(21)

20

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini terdiri dari instrument pembelajaran dan evaluasi/penilaian, dijelaskan sebagai berikut.

3.4.1 Instrumen Pembelajaram

Instrumen pernbelajaran yang digunakan yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dijadikan acuan peneliti dalam proses pembelajaran di kelas eksperimen dan kontrol. Proses pembelajaran yang ideal adalah proses pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya, adapun rencana pelaksanaan pembelajaran adalah seperti berikut.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Bandung Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kompetensi Keahlian : Semua bidang keahlian Kelas/Semester : X/2

Alokasi Waktu : 10 x 40 menit ( 5 X Tatap Muka)

Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara tingkat Semenjana

Kompetensi Dasar : 1.9 Menulis dengan memanfaatkan kategori atau kelas kata .

Indikator : 1) Mampu menulis larik-larik puisi tentang peristiwa yang pernah dialami.

(22)

21

Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan

ke-

Langkah-langkah Pembelajaran

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

1. Siswa diberikan tes menulis puisi ruangan belajar agar kondusif, bersih, aman dan nyaman sehingga peserta didik belajar dengan tenang 2. Siswa berdoa terlebih dahulu. 3. Siswa dikondisikan untuk

menyiapkan alat tulis dan bahan pelajaran sebelum proses belajar dimulai

4. Siswa dijelaskan tujuan pembelajaran oleh guru.

5. Guru memberikan motiovasi kepada siswa.

6. Guru mengajukan pertanyaan (apersepsi) yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari

Kegiatan Inti (50’)

1. Siswa dijelaskan tentang pengertian dan hakikat puisi menurut para ahli.

2. Siswa diperdengarkan puisi Aku karya Chairil Anwar yang dibacakan peneliti secara langsung.

3. Siswa ditugaskan untuk membuat puisi dengan tema Keindahan Alam menggunakan teknik Imajinasi Ojek.

4. Guru menerapkan teknik Imajinasi Objek kepada siswa yang dirincikan sebagai berikut.

Kegiatan Awal (15’)

1. Guru menata ruangan belajar agar kondusif, bersih, aman dan nyaman sehingga peserta didik belajar dengan tenang 2. Siswa berdoa terlebih

dahulu.

3. Siswa dikondisikan untuk menyiapkan alat tulis dan bahan pelajaran sebelum proses belajar dimulai 4. Siswa dijelaskan tujuan

pembelajaran oleh guru. 5. Guru memberikan

motiovasi kepada siswa.

1. Siswa diminta untuk mengomentari keindahan alam yang ada di Indonesia. 2. Siswa mendaftar kata-kata

sesuai pengungkapan keindahan alam Indonesia. 3. Siswa dijelaskan tentang

pengertian dan hakikat puisi menurut para ahli.

(23)

22

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu a. Siswa diperkenalkan topik

atau tema yang dapat dikembangkan oleh siswa. b. Guru menciptakan suasana

nyaman dan tenang.

c. Siswa disuruh menutup mata. Hal tersebut bertujuan agar siwa lebih terfokus dan dapat berimajinasi secara mendalam.

d. Guru menciptakan daya khayal dengan memberikan kata-kata bersugesti. Hal ini bertujuan agar siswa terbantu dalam pengimajinasiannya. kesempatan meluapkan hasil imajinasinya dengan menulis puisi lewat kertas selembar yang telah disiapkan.

3. Siswa diberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran materi yang di pelajari hari ini (yang telah dibahas atau dipelajari)

4. Siswa dan Guru mengakhiri pembelajaran bersama-sama dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah subhanahu wa Ta'ala.

5. Siswa diperbolehkan bertanya apabila ada yang kurang dimengerti.

Kegiatan Akhir (25’)

1. Siswa mengumpulkan hasil puisinya yang telah ditulis tadi.

2. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan pada pembelajaran hari ini.

3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran materi yang di pelajari hari ini (yang telah dibahas atau dipelajari).

4. Siswa dan Guru mengakhiri pembelajaran bersama-sama dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah

suhanahu wa Ta’ala.

3. Kegiatan Awal (15’)

1. Guru bersama siswa menata ruangan belajar agar kondusif, bersih, aman dan nyaman sehingga peserta didik belajar dengan tenang 2. Siswa berdoa terlebih dahulu.

1. Guru menata ruangan belajar agar kondusif, bersih, aman dan nyaman sehingga peserta didik belajar dengan tenang

(24)

23

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3. Siswa dikondisikan untuk

2. Siswa ditugaskan untuk membuat puisi dengan tema Guru menggunakan teknik Imajinasi Ojek.

3. Guru menerapkan teknik Imajinasi Objek kepada siswa yang dirincikan sebagai berikut. a. Siswa diperkenalkan topik atau

tema yang dapat dikembangkan oleh siswa.

b. Guru menciptakan suasana nyaman dan tenang.

c. Siswa disuruh menutup mata. Hal tersebut bertujuan agar siwa lebih terfokus dan dapat berimajinasi secara mendalam.

d. Guru menciptakan daya khayal dengan memberikan kata-kata bersugesti. Hal ini bertujuan agar siswa terbantu dalam pengimajinasiannya.

3. Siswa dikondisikan untuk menyiapkan alat tulis dan bahan pelajaran sebelum proses belajar dimulai

1. Siswa diminta untuk menjelaskan tentang sosok ibunya.

2. Setelah itu, guru megungkapkan betapa besarnya jasa seorang ibu. 3. Siswa ditugaskan untuk

membuat puisi dengan tema Ibu sesuai pengungkapan sosok ibu yang telah dilakukan tadi.

(25)

24

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Kegiatan Akhir (25’) kesempatan meluapkan hasil imajinasinya dengan menulis puisi lewat kertas selembar yang telah disiapkan.

3. Siswa diberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran materi yang di pelajari hari ini (yang telah dibahas atau dipelajari)

4. Siswa dan Guru mengakhiri pembelajaran bersama-sama dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah subhanahu wa Ta'ala.

suhanahu wa Ta’ala.

4. Kegiatan Awal (15’)

1. Guru bersama siswa menata ruangan belajar agar kondusif, bersih, aman dan nyaman sehingga peserta didik belajar dengan tenang 2. Siswa berdoa terlebih dahulu. 3. Siswa dikondisikan untuk

1. Guru menata ruangan belajar agar kondusif, bersih, aman dan nyaman sehingga peserta didik belajar dengan tenang

2. Siswa berdoa terlebih dahulu. 3. Siswa dikondisikan untuk

(26)

25

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Kegiatan Inti (50’)

2. Siswa ditugaskan untuk membuat puisi dengan tema Ketuhanan menggunakan teknik Imajinasi Ojek.

3. Peneliti menerapkan teknik Imajinasi Objek kepada siswa yang dirincikan sebagai berikut. a. Siswa diperkenalkan topik atau

tema yang dapat dikembangkan oleh siswa.

b. Peneliti menciptakan suasana nyaman dan tenang.

c. Siswa disuruh menutup mata. Hal tersebut bertujuan agar siwa lebih terfokus dan dapat berimajinasi secara mendalam. d. Peneliti akan menciptakan daya

khayal dengan memberikan kata-kata bersugesti. Hal ini bertujuan agar siswa terbantu dalam pengimajinasiannya. kesempatan meluapkan hasil imajinasinya dengan menulis puisi lewat kertas selembar yang telah disiapkan.

3. Siswa diberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran materi yang di pelajari hari ini (yang telah merenungkan akan dosa-dosa yang banyak dilakukan sekarang ini.

2. Siswa menerungi akan tujuan sebenarnya diciptakan di dunia ini. 3. Siswa dijelaskan mengenai

tuhan yang menciptakan langit dan bumi.

4. Siswa ditugaskan untuk membuat puisi dengan tema Ketuhanan sesuai penerungan yang dilakukan tadi.

5. Siswa diperbolehkan bertanya apabila ada yang kurang dimengerti.

(27)

26

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu dengan mengucapkan rasa

syukur kehadirat Allah subhanahu wa Ta'ala.

5. Siswa diberikan tes menulis puisi (pascates).

Siswa diberikan tes menulis puisi (pascates).

3.4.2 Instrumen Evaluasi

Instrumen dalam penelitian ini adalah tes tertulis untuk menulis puisi. Tes tersebut menginstruksikan siswa untuk menulis puisi sesuai tema pada setiap pertemuan dengan memperhatikan penggunaan judul, diksi, citraan, nada/suasana, perasaan dan amanat dalam penulisan puisi. Adapun lembar tes menulis puisi tersebut, seperti berikut.

Gambar 3.3

Lembar Tes Menulis Puisi

Nama : Kelas : Tanggal :

Buatlah sebuah puisi dengan tema yang telah ditentukan oleh Guru!

………..

(28)

27

3.5 Teknik Penelitian

Teknik penelitian merupakan suatu cara yang yang digunakan dalam penelitian. Teknik penelitian dibagi ke dalam dua, yaitu teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data.

3.5.1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut. a. Mengadakan prates pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan siswa menulis puisi sebelum mendapat perlakuan.

b. Memberikan perlakuan di kelas eksperimen berupa pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan tekhnik imajinasi objek.

c. Memberikan perlakuan di kelas kontrol berupa pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode tematik.

d. Mengadakan pascates di kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk membuktikan kemampuan siswa setelah mendapat perlakuan.

3.5.2 Teknik Pengolahan Data

Data yang terkumpul dari hasil penelitian, selanjutnya dilakukan teknik analisis yang bertujuan untuk menjawab hipotesis. Penganalisisan data dilakukan dengan perhitungan statistik. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. a. Tes menulis puisi bersifat subjektif. Oleh karena itu, penilaian dilakukan oleh

tiga orang penilai. Tiga orang penilai dilakukan oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan teman sejawat yang juga melaksanakan kegiatan PLP di SMKN 3 Bandung.

(29)

28

Tabel 3.1 Format Penilaian

No Aspek yang Dinilai Kriteria

SB B C KB

No Aspek yang Dinilai Kriteria Bobot Nilai

1. Diksi

Sangat Baik (SB)

a. Menggunakan kata-kata kiasan yang sesuai dengan konteks puisi.

b. Menggunakan kata-kata bergaya bahasa (bermajas).

c. Memiliki banyak kosa kata. d. Memiliki kesejajaran bentuk.

4

Baik (B)

c. Memiliki banyak kosa kata. d. Tidak memiliki kesejajaran

bentuk.

3

Cukup (C)

c. Memuat sedikit kosa kata. d. Tidak memiliki kesejajaran

bentuk.

2

(30)

29

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu a. Tidak menggunakan kata-kata

kiasan yang sesuai dengan konteks puisi.

b. Tidak menggunakan kata-kata bergaya bahasa (bermajas). c. Memuat sedikit banyak kosa

kata.

d. Tidak memperlihatkan kesejajaran bentuk.

c. Memuat bunyi-bunyi yang terdengar merdu.

d. Memuat banyak tiruan bunyi.

4

Baik (B)

a. Tidak memiliki kesamaan vokal dan konsonan.

b. Memiliki tiruan bunyi di awal dan di akhir.

c. Memuat bunyi-bunyi yang terdengar merdu.

d. Memuat banyak tiruan bunyi.

3

Cukup (C)

a. Tidak memiliki kesamaan vocal dan konsonan.

b. Memiliki sedikit/ tidak peniruan bunyi di awal dan di akhir. c. Memuat bunyi-bunyi yang

terdengar merdu. Memuat banyak tiruan bunyi.

2

Kurang Baik (KB)

a. Tidak memiliki kesamaan vocal dan konsonan.

b. Memiliki sedikit/tidak peniruan bunyi di awal dan di akhir. c. Tidak memuat bunyi-bunyi yang

terdengar merdu.

d. Tidak memuat banyak tiruan bunyi.

(31)

30

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3. Pengimajinasian

Sangat Baik (SB)

a. Memberikan gambaran angan (objek) yang nyata.

b. Menimbulkan suasana yang khusus.

4

Baik (B)

a. Memberikan gambaran angan yang kurang nyata.

b. Cukup menimbulkan suasana yang khusus.

3

Cukup (C)

a. Memberikan gambaran yang tidak jelas.

b. Cukup menimbulkan suasana yang khusus.

2

Kurang Baik (KB)

a. Memberikan gambaran yang tidak jelas

b. Menimbulkan suasana yang umum.

1

4. Amanat

Sangat Baik (SB)

Memberikan amanat/pesan moral yang sangat jelas kepada pembaca.

4

Baik (B)

Memberikan amanat/pesan moral yang cukup jelas kepada pembaca.

3

Cukup (C)

Memberikan amanat/pesan moral yang kurang jelas kepada pembaca.

2

Kurang Baik (KB)

Memberikan amanat/pesan moral yang tidak jelas kepada pembaca.

1

5. Nada

Sangat Baik (SB)

Menimbulkan suasana puisi yang sangat sesuai dengan tema puisi.

4

Baik (B)

Menimbulkan suasana puisi yang cukup sesuai dengan tema puisi.

3

Cukup (B)

Menimbulkan suasana puisi yang kurang sesuai dengan tema puisi.

(32)

31

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Kurang Baik (KB)

Menimbulkan suasana puisi yang tidak sesuai dengan tema puisi.

1

6. Perasaan

Sangat Baik (SB)

Adanya perasaan yang sangat indah dalam persoalan tertentu yang sesuai dengan tema.

4

Baik (B)

Adanya perasaan yang sangat indah terhadap persoalan tertentu tetapi tidak sesuai dengan tema.

3

Cukup (B)

Adanya perasaan yang kurang indah terhadap persoalan tertentu tetapi sesuai dengan tema.

2

Kurang Baik (KB)

Tidak mengandung perasaan terhadap persoalan tertentu dan tidak sesuai dengan tema

1

7. Judul

Sangat Baik (SB)

Judul yang digunakan sangat sesuai dengan isi puisi dan menggunakan kata

Judul yang digunakan kurang sesuai dengan isi puisi dan menggunakan kata

c. Untuk menguji reliabilitas antarpenimbang, digunakan rumus berikut.

(33)

32

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu (penimbang) SS_p∑d_p2 =

-

(total) SS_tot∑X_t2 = ∑X2

-

(kekeliruan) SS_kk∑X_t2 = ∑X_t2

-

∑d_t2

-

∑d_p2

Setelah melakukan itu, hasil data-data tersebut dimasukan ke dalam format ANAVA. Reliabilitas antar penimbang dihitung memakai rumus sebagai berikut.

r∏

=

Setelah itu, nilai dimasukan ke dalam tabel Gilford sebagai berikut.

Tabel 3.3 Tabel Gilford

Rentang Kriteria

< 0,20 tidak ada korelasi 0,20-0,40 korelasi rendah 0,40-0,60 korelasi sedang 0,60-0,80 korelasi tinggi 0,80-0,99 korelasi tinggi sekali

1,00 Sempurna

d. Uji Normalitas dengan Menggunakan Chi Kuadrat

Sesudah itu perlu diketahui data yang berasal dari skor prates dan pascates berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji normalitas. Adapun cara

mengetahuinya digunakan Chi Kuadrat (X2) dengan rumus sebagai berikut.

Rata-rata skor:

̅

=

(34)

33

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu S =

√

Menentukan daftar frekuensi observasi dan ekspestasi:

 Menentukan rentang skor:

r = skor tertinggi – skor terendah

 Menentukan banyak kelas (K):

K = 1+3,3 log N N = Jumlah subjek

 Menentukan panjang kelas (P):

P=



Z untuk batas kelas =



Ei (frekuensi diharapkan) = Luas ix ∑f



Oi (frekuensi pengamatan) Menghitung X2 dengan rumus:

X2=

Keterangan:

Oi = frekuensi observasi atau pengamatan Ei = frekuensi ekspektasi

 Menentukan derajat kebebasan (dk):

Dk = k – 3

K = banyaknya kelas interval

(35)

34

 Membandingkan harga X2_hitung dengan X2_tabel dengan bantuan tabel X2

dengan tingkat kepercayaan 95% (@ = 0,05).

 Untuk menentukan kriteria uji normalitas menggunakan ketentuan sebagai berikut.

Jika X2_hitung <X2_tabel, maka data tersebut berdistribusi normal.

Jika X2_hitung >X2_tabel, maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

e. Uji Homogenitas Varian

Uji homogenitas varian berdasarkan rata-rata prates dan pascates menggunakan rumus seperti berikut.

F =

Keterangan:

F_hitung = nilai yang dicari

Vb = variasi terbesar Vk = variasi terkecil

Data akan dinyatakan sebagai data yang homogeny jika F_hitung lebih kecil

dari F_tabel.

f. Menguji signifikasi rata-rata prates dan pascates

Uji yang digunakan adalah perhitungan pertambahan (gain) yaitu prates dan pascates dengan rumus:

Mx =

∑X2= ∑X2

-

My =

∑y2

= ∑y2 - Keterangan:

(36)

35

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu N = banyaknya subjek

x = deviasi setiap nilai x2 dan x1

y = deviasi setiap nilai y₂ dan y₁

Hasil perhitungan tersebut dimasukkan ke dalam rumus t-test:

t =

√⌈ ⌉[ ]

Menentukan dengan taraf signifikansi (A) = 0,05 dan derajat kebebasan yang telah dicari sebelumnya.

Taraf signifikansi (α = 0,05)

db = (Nx + Ny - 2) = 30 + 30 – 2 = 58

(37)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa kelas X di SMKN 3 Bandung dalam pembelajaran menulis puisi, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut.

(38)

119

dipilih oleh siswa pun cukup baik dengan memperlihatkan kata-kata kiasan dan kata bermajas. Perasaan dalam puisi ini terbangun dengan baik. Perasaan mengesankan sesuatu yang indah sesuai tema. Selain itu, suasana yang dibangun terlihat cukup jelas dan menggambarkan pada objek yang jelas. Amanat yang ada dalam cukup baik. Penyampaian amanat terlihat dalam bait puisi bait secara langsung maupun tersirat.

(39)

120

setiap larik dalam puisi. Rima dalam puisi rata-rata terkategori cukup baik karena banyak memperlihatkan pengulangan bunyi. Selain itu, rima mengandung beberapa kesamaan vocal. Diksi yang digunakan dalam puisi ini cukup baik karena terlihat memiliki kosa kata yang cukup banyak dan memiliki kata-kata kiasan. Perasaan yang dibangun dalam setiap larik memberikan kandungan keindahan, akan tetapi suasana yang ditimbulkan masih terkesan samar kurang tertuju pada objek seperti yang dimaksudkan penyair. Selain itu, amanat yang ada dalam puisi cukup jelas karena telihat dari larik yang disampaikan.

3. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis, diperoleh 2,004 ≤ 3,72≥ 2,004 atau ttabel ≤ thitung≥ ttabel. Selain itu, persentase kenaikan nilai rata-rata siswa

pretes-pascates di kelas eksperimen sebesar 23,49% sedangkan di kelas kontrol sebesar 15,17%. Perhitungan tersebut membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum dan sesudah diberi perlakuan menggunakan teknik imajinasi objek. Oleh karena itu berdasarkan penelitian ini, teknik imajinasi objek efektif dalam pembelajaran menulis puisi di sekolah.

5.2 Saran

Peneliti memaparkan beberapa saran yang bertujuan untuk lebih memaksimalkan lagi penelitian selanjutnya. Adapun saran yang dipaparkan yaitu sebgai berikut.

1. Dari penelitian yang dilakukan, terbukti teknik imajinasi objek efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa. Hal tersebut menjadi alasan peneliti menyarankan kepada guru untuk menggunakan teknik imajinasi objek sebagai alternatif dalam pembelajaran menulis puisi di sekolah.

2. Peneliti menyarankan agar teknik ini dilakukan dan dikembangkan lagi pada penelitian selanjutnya.

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Yons. 2010. Mukjizat Menulis. [Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/kolumnis/mukjizat-menulis [8Desember 2012].

Achmad, Yons. 2010. Teknik Penulisan Puisi. [Online]. Tersedia: http://www.slideshare.netkolumnisteknik-penulisan-puisi [8 Desember 2012].

Almatin, Isma. 2010. Dahsyatnya Hypnosis Learning. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Anshori, Dadang S. 2009. “Ruang Kreatif dalam Pembelajaran Bahasa”, dalam

Bahasa dan Sastra dalam Perspektif Pendidikan. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI.

Anwar, Wan. 2009. “Pembelajaran Sastra: Keriangan dan Kearifan”, dalam Bahasa dan Sastra dalam Perspektif Pendidikan. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI.

Arikunto, S. 2006. Prosuder Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Badrun, Ahmad. 1989. Teori Puisi. Jakarta: Depdiknas Jakarta.

Jaasin, H Bague. 1985. Tifa Penyair dan Daerahnya. Jakarta: Gunung Agung.

Jaya, Novian Triwidia. 2010. Hypnoteaching, Bukan Sekadar Mengajar. Bekasi: DBrain.

Kurniawan, Heru dan Sutardi. 2012. Penulisan Sastra Kreatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Miftah, Ajen. 2011. Keefektifan Penerapan Teknik Imagine (Khayalan Visual) dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi. Skripsi tidak diterbitkan. Bandung. UPI Bandung.

Novita, Riana. 2011. Pemanfaatan Video Keindahan Alam dalam Pembelajaran Puisi. Skripsi tidak diterbitkan. Bandung. UPI Bandung.

(41)

122

Sadikin, Mustofa. 2010. Kumpulan Sastra Indonesia Edisi Terlengkap. Jakarta: PT.Buku Kita.

Sastromiharjo, Andoyo. 2009. “Inovasi pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia”,

dalam Bahasa dan Sastra dalam Perspektif Pendidikan. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI.

Semi, M. Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. University Press.

Sunendar dan Iskandarwassid. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sungkono. 2009. Pembelajaran Tematik dan Implementasinya. Tidak Terbit.

Syamsudin dan Vismaia S. Damaianti. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Syukur, Freddy Fadlly. 2010. Menjadi Guru Dahsyat dan Memikat: Melalui Pendekatan Teknologi Pikiran Bawah Sadar, Hypnoteaching, dan NLP. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tirtawirya, Putu Arya. 1980. Apresiasi Puisi dan Prosa. Flores: Nusa Indah.

Trianto, Agus. (2006). Pasti Bisa Bahasa Indonesia Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.

Trianto. 2009. Pengembangan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT. Prestasi.