KOOPERATIF TYPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA
(The One Group Pretest Post test dalam persiapan pendirian usaha pada mata pelajaran kewirausahaan Kelas XII Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Cimahi)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam memperloleh Gelar Serjana Pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Oleh
Neli Laa 0909198
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA
(The One Group Pretest Post test dalam persiapan pendirian usaha pada mata pelajaran kewirausahaan Kelas XII Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Cimahi)
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Hendri Winata, M.Si. Nip. 196206171988031003.
Rini Intansari Meilani, S.Pd., M.Pd. NIP. 198008102008012029.
Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Pembelajaran kewirausahaan Di
SMK Pasundan 1 Cimahi.” Sepenuhnya benar-benar karya sendiri dan saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada
saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam
karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juni 2014 Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ...ix DAFTAR TABEL...xi DAFTAR GAMBAR ...xii BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1.Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2.Identifikasi Masalah... Error! Bookmark not defined. 1.3.Rumusan Masalah... Error! Bookmark not defined. 1.4.Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5.Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS .... Error! Bookmark not defined. 2.1.Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1. Konsep Pembelajaran... Error! Bookmark not defined. 2.1.2. Prinsip Belajar... Error! Bookmark not defined. 2.1.3. Tujuan Belajar. ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4. Model Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. ... Error! Bookmark not
defined.
2.1.7. Konsep Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8. Mata Pelajaran Kewirausahaan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.9. Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
2.2.Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3.Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1.Objek Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.1.1. Karakteristik Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3.Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1. Operasional Variabel Model Pembelajaran ... Error! Bookmark not
defined.
3.5.Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6.Populasi Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.7.Teknik Pengumpulan Data. ... Error! Bookmark not defined. 3.8.Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.8.1. Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2. Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
3.9.Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.9.1. Uji Normalitas... Error! Bookmark not defined. 3.9.2. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.9.3. Uji N-Gain ... Error! Bookmark not defined.
3.10.Uji Hipotesis... Error! Bookmark not defined. 3.10.1 Uji Hipotesis Statistik ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
4.1.Deskripsi Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined. 4.1.1. Minat Belajar Siswa Melalui Pre-test dan Post-test pada Model
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD. ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2. N-Gain Minat Belajar Siswa (Pritest dan Post-test)... Error! Bookmark
not defined.
4.1.3. Treatment Pembelajaran diKelas... Error! Bookmark not defined.
4.2.Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1. Gambaran Minat Belajar Siswa Sebelum Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Pre-test). .. Error! Bookmark not defined.
4.2.2. Gambaran Minat Belajar Siswa Setelah Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Post-test).. Error! Bookmark not defined.
4.2.3. Besarnya Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD terhadap Minat Belajar Siswa. ... Error! Bookmark not defined. 4.2.4. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1.Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2.
Saran………
……..Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN... Error! Bookmark not defined. Lampiran 1 Surat-Surat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 2 Silabus dan RPP ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 3 Daftar Observasi dan Daftar Nilai Siswa Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 5 Uji Validitas dan Reliabilitas .... Error! Bookmark not defined. Lampiran 6 Perhitungan Normalitas Veriabel ... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 7 Perhitungan Homogenitas dan Analisis N-Gain ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 8 Frekuensi Bimbingan ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 9 Riwayat Hidup... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1. Nilai Rata-Rata Ulangan Semester Ganjil dan Genap Pada KWU Tahun ajaran 2010/2012 XII AP1... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2. 1 Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 1 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 3 Operasional Variabel Minat Belajar siswa... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 4 Skala Penelitian Jawaban Angket ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 5 Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 6 Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 7 Hasil Uji Validitas Variabel Y Minat Belajar Siswa (Pre-test). ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 8 Hasil Uji Validitas Variabel Y Minat Belajar Siswa (Post-test) ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 9 Format Tabel Perhitungan Varians dan Varians Total ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 10 Rekapitulasi Hasil Uji Reabilitas (Pretest dan Post-test).Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Rekapitulasi Absensi kelas XII AP1 Tahun 2010-2012. Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 1Alur Model Pembelajaran Tipe
STAD………Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 2Karangka
Berpikir……….Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 3Peta
Konsep………..Error! Bookmark not defined.
Gambar 3. 1 Karakteristik Kelas Berdasarkan Usia. ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA
(The One Group Pretest post test dalam persiapan pendirian usaha pada mata pelajaran kewirausahaan kelas XII Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Cimahi)
Oleh:
Neli Laa, NIM 0909198
Skripsi ini dibimbing oleh:
Drs. Hendri Winata, M.Si. dan Rini Intansari Meilani, S.Pd., M.Pd.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya minat belajar siswa kelas XII pada pelajaran kewirausahaan program keahlian administrasi perkantoran di SMK Pasundan 1 Cimahi. Rendahnya minat belajar siswa tersebut ditandai dengan hasil ujian tengah semester dan ujian akhir semester yang berada dibawah kriteria kelulusan minimal. Rendahnya minat belajar tersebut disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran yang kurang dapat menigkatkan minat belajar siswa. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk menguji cobakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan minat belajar siswa.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain pre-eksperimen (One Group pre-test post-test). Data diambil dari populasi sejumlah 30 orang siswa dengan menggunakan angket.
ABSTRACT
THE EFFECT OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) ON STUDENT’S
LEARNING INTEREST (TheOne Group Pre-test Post-test)
BY
Neli Laa, NIM: 0909198
This Final Paper Is Guided By:
Drs. Hendri Winata, M.Si. and Rini Intansari Meilani, S.Pd., M.Pd.
The problem examined in this study is the low enthusiasm of the student on entrepreneurship lesson in SMK Pasundan 1 Cimahi class XII of office administration. The result of middle and final test semester that still under minimum criteria is one of the indications. This based on the assumption that the learning model teacher used was not good enough. Therefore, one of the ways to increase the enthusiastic of the student is by using cooperative learning type Student Teams Achievement Division.
The research method used in this thesis is pre-experiment by using one group pre-test post-test model. The data was collected by using questionnaire which is gained from the students as the object.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
SMK Pasundan 1 Cimahi adalah sekolah yang berada dibawah Yayasan
Pendidikan Dasar Menengah (YPDM) Pasundan. SMK memiliki 4 program
keahlian, diantaranya:
1. Keahlian Akuntansi
2. Keahlian Administrasi Perkantoran 3. Keahlian Perdagangan dan
4. Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan.
Standar kompetensi yang diterapkan di SMK Pasundan 1 Cimahi bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dengan memenuhi tuntutan
akademik normatif, adaptif, dan produktif. Tuntutan akademik lainnya yang
diberikan meliputi pengembangan wawasan, pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dengan iklim belajar pada norma budaya. Data diatas didapat dari
wawancara pada hari kamis tanggal 22 November 2012, oleh kepala sekolah Drs.
Rusyamsi, sebagai kepala sekolah SMK Pasundan 1 Cimahi.
Salah satu prinsip pembelajaran di SMK adalah Individual Learning, yaitu
pembelajaran dengan memperhatikan perbedaan dan keunikan setiap siswa.
Pendapat ini didukung oleh tim pengembang MKDK Endang Djunaedi dalam
Peni Apriyantika (2010:27) menyatakan bahwa “belajar terjadi secara individual.
Hal ini disebabkan setiap siswa memiliki perbedaan dari siswa lainnya dalam
(1.)Setiap siswa belajar menurut caranya sendiri yang disebut gaya belajar.
(2.)Kita dapat menemukan gaya belajar itu dengan instrument tertentu. (3.)Kesesuaian belajar dengan gaya belajar mempertinggi efektifitas
belajar.
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa gaya belajar siswa memiliki
perbedaan, maka diharapkan pendekatan yang diberikan oleh guru juga berbeda
agar dapat memberikan dorongan kepada siswa untuk bisa bekerja sama dengan
siswa lainnya.
Menurut Howard (1999) dalam Effendi (2012) menyatakan bahwa „belajar
adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau
latihan‟.
Dengan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar mampu
mengubah tingkah laku manusia yang tidak tahu menjadi tahu melalui praktek dan
latihan. Dengan kegiatan tersebut siswa mampu belajar dengan tekun untuk
mencapai setiap prestasi yang diinginkan.
SMK yang dijadikan objek penelitian yaitu SMK Pasundan 1 Cimahi
karena di SMK tersebut peneliti menemukan permasalahan pada mata pelajaran
kewirausahaan yang masih dibawah standar KKM sehingga dapat menghambat
kompetensi dan minat belajar siswa.
Berikut dapat dilihat pada tabel tentang hasil belajar siswa pada mata
pelajaran kewirausahaan SMK Pasundan 1 Cimahi kelas XII Ap1 kompetensi
keahlian (Administrasi Perkantoran), dengan nilai yang di dapat dari sekolah.
Data yang di peroleh oleh peneliti pada mata pelajaran kewirausahaan tersebut
Tabel 1. 1.
Nilai Rata-Rata Ulangan Semester Ganjil dan Genap Pada KWU Tahun ajaran 2010/2012 XII AP1
Semester 2010 2011 2012 Rata-Rata KKM
Ganjil 64.0 62.0 63.0 63.0
7.5
Genap 63.0 64.0 63.0 63.3
Sumber: Tim Guru Kewirausahaan SMK Pasundan 1 Cimahi
Dilihat dari tabel hasil rata-rata UAS semester ganjil dan semester genap
dari tahun ajaran 2010-2012 kelas XII AP1 pada mata pelajaran kewirausahaan
mempunyai rata-rata dibawah KKM yaitu 7.5 hal ini membuktikan bahwa belum
meratanya karakteristik minat belajar siswa untuk belajar pada mata pelajaran
kewirausahaan.
Secara umum mengenai kenyataan rendahnya tingkat minat belajar siswa
bisa dilihat dari segi kehadiran siswa pada saat pelajaran dikelas, dimana faktor
kehadiran menjadi acuan tingkat minat belajar siswa, untuk itu berdasarkan data
rekapitulasi absensi dari tahun 2010-2012 tingkat ketidak hadiran siswa dari
jumlah kehadiran seharusnya mencapai 80% hal ini dapat dilihat pada gambar 1.1
dibawah ini:
Sumber: Tata Usaha (TU) SMK Pasundan 1 Cimahi
2010 2011 2012
50%
63% 65%
30% 32% 30%
45% 43%
Gambar 1. 1
Rekapitulasi Absensi kelas XII AP1 Tahun 2010-2012
Pada gambar diatas membuktikan bahwa minat belajar siswa yang dilihat
dari tingkat kehadiran mengalami penurunan tiap tahunya. Tahun 2010 ketidak
hadiran mencapai 50% sedangkan pada tahun 2012 mengalami peningkatan
sebesar 65%. Dari hasil diatas membuktikan bahwa minat belajar siswa
mengalami penurunan dari tahun ketahun. Hal ini menjadi sangat ironis sebab
sebenarnya konsep SMK sangat baik, dimana siswa dapat dididik untuk siap
bekerja dan dibekali dengan kemandirian supaya bisa menjadi salah satu solusi
dalam mengurangi pengangguran.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh
peneliti kepada salah satu guru yang ada di SMK Pasundan 1 Cimahi Betty
Irawati dan guru kewirausahaan Tiktik Kartika pada hari senin, tanggal 05
November 2012, menyatakan bahwa “sebagai seorang pendidik tentu selalu
berusaha dan berharap agar peserta didiknya selalu mengikuti pembelajaran
dengan baik, sehingga kompetensi yang diharapkan dapat tercapai”. Keadaan
tersebut dapat juga dikatakan seorang pendidik berusaha dan mengharapkan minat
belajar siswa pada peserta didik dapat meningkat. Tetapi kenyataannya cukup jauh
dari apa yang diharapkan, presentase minat belajar siswa masih cukup rendah
yaitu sebesar 33.33%. Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung,
kebanyakan siswa sangat kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran
karena kurangnya minat belajar peserta didik pada mata pelajaran kewirausahaan.
Minat belajar pada pelajaran tentunya dapat mempengaruhi proses belajar
tersebut diakibatkan karena guru cenderung kurang persiapan dalam proses
kegiatan belajar mengajar yang dapat berpengaruh terhadap minat belajar peserta
didik khusunya pada pelajaran kewirausahaan antara lain strategi pembelajaran
yang digunakan kurang sesuai.
Dari masalah-masalah diatas masih banyak permasalahan-permasalahan
lain yang dapat menyebabkan menurunnya minat belajar siswa. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar diperlukan kreatifitas guru
dalam menggunakan metode dan model pembelajaran untuk meningkatkan minat
belajar siswa dalam pembelajaran kewirausahaan.
Terkait dengan kondisi tersebut, untuk menciptakan suasana belajar yang
disukai oleh peserta didik, guru perlu melakukan suatu inovasi-inovasi agar
peserta didik dapat lebih antusias dan memiliki minat yang tinggi dalam proses
pembelajaran serta dapat lebih memahami materi yang disampaikan sehingga
kompetensi dapat tercapai.
Terdapat permasalahan dalam proses pembelajaran terhadap mata
pelajaran kewirausahaan di sekolah sebagaimana dikemukakan oleh Peni (2010:5)
diantaranya yaitu:
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dilihat bahwa adanya
keterkaitan antara minat belajar siswa dengan model pembelajaran yang
digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Dengan adanya keterkaitan
tersebut maka ada masalah pada proses belajar mengajar yang ditunjukkan dengan
penurunan minat belajar sebagaimana dikemukakan oleh B. Bloom (1984) dalam
Peni Apriyantika (2010:7) menyatakan bahwa:
Adanya dua faktor yang dominan terhadap minat belajar siswa yaitu karakteristik intern siswa yang meliputi (kemampuan, minat, prestasi, hasil belajar dan motivasi) serta karakteristik ekstern kualitas pengajaran yang meliputi (guru, metode, model pembelajaran dan fasilitas belajar).
Hal ini sejalan dengan pendapat Slameto, (2003:54) mengemukakan
bahwa “faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa berasal dari faktor intern,
yaitu faktor jasmanih, psikologi, dan kelelahan, sedangkan yang kedua faktor
ekstern, yaitu faktor keluarga dan sekolah”.
Fenomena yang telah dijelaskan diatas, memberi peluang bagi peneliti
untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif
tipe STAD yang digunakan guru terhadap minat belajar siswa. Hal ini dapat
memecahkan masalah yang terjadi di SMK Pasundan 1 Cimahi yaitu rendahnya
minat belajar siswa pada pelajaran kewirausahaan.
Berdasarkan pada masalah tersebut diatas untuk meningkatkan minat
belajar siswa perlu menerapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada pelajaran kewirausahaan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti
mengenai minat belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD)terhadap Minat Belajar Siswa pada Pelajaran Kewirausahaan”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah diatas maka dapat
diidentifikasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1. Tingkat antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran kewirausahaan, hal
ini dapat dilihat pada tingkat kehadiran siswa dalam mengikuti
pembelajaran kewirausahaan mengalami penurunan dari tahun ketahun.
2. Nilai UAS semester ganjil dan semester genap kelas XII AP1 pada mata
pelajaran kewirausahaan dibawah rata-rata 7.5 hal ini membuktikan bahwa
belum ada ketertarikan siswa untuk mempelajari pelajaran kewirausahaan.
3. Presentase minat belajar siswa masih cukup rendah yaitu sebesar 33.33%
pada mata pelajaran kewirausahaan.
4. Kurangnya persiapan dan kreatifitas guru dalam menggunakan metode dan
model pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam
pembelajaran kewirausahaan.
5. Faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa berasal dari faktor intern,
yaitu faktor jasmaniah, psikologi, dan kelelahan. Sedangkan yang kedua
faktor ekstern, yaitu faktor keluarga dan sekolah (Slameto, 2003:54) dalam
dede Yogi (2011:18).
Penelitian ini dapat dilihat pada pengaruh model pembelajaran kooperatif
SMK Pasundan 1 Cimahi (penelitian terhadap siswa kelas XII AP 1 tahun ajaran
2013/2014).
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka masalah
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran minat belajar siswa sebelum penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran kewirausahaan di
kelas XII AP1 SMK Pasundan 1 Cimahi?
2. Bagaimana gambaran minat belajar siswa setelah menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran kewirausahaan di
kelas XII AP1 SMK Pasundan 1 Cimahi?
3. Seberapa besar pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD
terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran kewirausahaan?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah dikemukakan, maka
tujuan penelitian ini adalah:
1. Memperoleh gambaran minat belajar siswa sebelum penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pelajaran kewirausahaan di kelas
XII AP1 SMK Pasundan 1 Cimahi.
2. Memperoleh gambaran minat belajar siswa setelah menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pelajaran kewirausahaan di kelas
3. Mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
STAD terhadap minat belajar siswa pada pelajaran kewirausahaan.
1.5. Manfaat Penelitian
Dari informasi yang tersedia dalam penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.
1. Manfaat teoritis
a. Penulis dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak untuk
berbagai kepentingan yang bermanfaat bagi pendidikan.
b. Penulis dapat memberikan manfaat untuk memperkaya ilmu
pengetahuan dalam bidang administrasi perkantoran dan sebagai bahan
referensi bagi peneliti selanjutnya, khususnya pelajaran
kewirausahaan.
2. Manfaat empiris
a. Dari hasil penelitian ini. Siswa, guru dan peneliti sendiri dapat
meningkatkan dan memperluas pemahaman tentang pembelajaran
kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap
minat belajar siswa.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi peningkatan kualitas terhadap minat
BAB III
DESAIN PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini didapat dari variabel-variabel yang diteliti dari bab 2
yaitu variabel model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division dan variabel minat belajar siswa. Variabel model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division merupakan variabel bebas
dan variabel minat belajar siswa merupakan variabel terikat, adapun yang
dijadikan responden atau objek dalam penelitian ini adalah siswa yang berada di
sekolah SMK Pasundan 1 Cimahi kelas XII administrasi perkantoran.
Penelitian ini menggunakan metode The One Group pretest post test yang
dirancang guna menunjang keberhasilan dari tujuan penelitian dan akan diteliti di
SMK Pasundan 1 Cimahi yang beralamatkan di jalan Encep Kartawiria No. 97/A
Cimahi.
3.1.1. Karakteristik Objek Penelitian
Responden dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XII pada kompetensi
keahlian administrasi perkantoran di SMK Pasundan 1 Cimahi yang berjumlah 30
orang. Untuk menunjang penelitian maka dibutuhkan karakteristik para siswa,
berikut ini akan diuraikan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan
A. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa jumlah siswa perempuan
lebih dominan dibandingkan dengan siswa laki-laki dikelas XII kompetensi
keahlian administrasi perkantoran. Untuk mengetahui lebih jelas jumlah dan
presentasenya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3. 1
Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis kelamin Frekuensi Presentase
1 Perempuan 30 100%
2 Laki-Laki 0 0%
Total 30 100%
Sumber: Data Hasil Penyebaran Angket
Hasil pengolahan data populasi dari 30 orang siswa kelas XII di SMK
Pasundan 1 Cimahi, tidak terdapat siswa jenis kelamin laki-laki. Keseluruhan 30
orang berjenis kelamin perempuan dengan presentasi 100%.
B. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari penyebaran
angket/kuesioner, diperoleh karakteristik siswa berdasarkan usia. Dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 3. 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi Presentase
1 15 Tahun 2 7%
2 16 Tahun 8 27%
3 17 Tahun 20 67%
Total 30 100%
Rekapitulasi hasi penyebaran angket kepada responden, dapat terlihat pada
diagram lingkaran dibawah ini:
Sumber: Data Hasil Penyebaran Angket Gambar 3. 1
Karakteristik Kelas Berdasarkan Usia.
Hasil pengolahan data karakteristik responden berdasarkan usia
menunjukkan bahwa mayoritas responden berada pada kelompok usia 17 tahun
yang berjumlah 20 orang dari 30 orang siswa dengan presentase 66%.
3.2. Metode Penelitian
Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode rancangan
pre-eksperimen, karena penulis menimbulkannya satu kejadian atau keadaan,
kemudian diteliti bagaimana akibatnya.
Arikunto (2010:9) menyebutkan bahwa:
Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang menggangu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan.
Desain penelitian ini, penulis menggunakan kelas tunggal atau tanpa kelas 7%
27%
66%
Karakteristik Kelas Berdasarkan Usia
15 Tahun
16 Tahun
One Group pre-test post-test) karena pengukurannya dilakukan dua kali, yaitu
sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test).
Tujuannya adalah untuk menentukan apakah perlakuan mempunyai efek pada
minat belajar siswa tanpa adanya kelompok pembanding. Untuk lebih jelasnya
rancangan desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Sumber: Suharsimi Arikunto (2010:124)
Keterangan:
O1 : Pemberian Pre-test X : Pemberian perlakuan O2 : Pemberian Pos-test.
3.3. Operasional Variabel
Kesalahan atau perbedaan persepsi tentang definisi atau istilah-istilah
variable yang dipakai dalam penelitian ini mungkin saja dapat terjadi, untuk
menghindari hal tersebut maka penulis menggangap perlu menjelaskan makna
variabel-variabel tersebut. Penelitian ini terdiri atas variabel model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions dan minat belajar siswa,
operasional masing- masing variable tersebut diuraikan sebagai berikut.
3.3.1. Operasional Variabel Model Pembelajaran
Variable (X) yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions. “STAD adalah model pembelaran kooperatif yang
memiliki kemampuan dalam memenuhi tahap penyajian materi, tahap kerja
kelompok, tahap tes individu, tahap perhitungan skor perkembangan individu dan
tahap penghargaan kelompok” Slavin (2009) dalam Taniredja et al. (2012:55).
Variabel ini yang akan diterapkan di dalam kelas selama kegiatan berlangsung.
3.3.2. Operasional Variabel Minat Belajar Siswa (Y)
Minat merupakan motif yang dipelajari dan yang mendorong individu untuk
aktif dalam kegiatan tertentu. Maka indikator minat dapat dilihat dengan
menganalisis kegiatan yang dilakukan individu atau objek yang disenanginya.
Hilgard dalam Slameto (2003:32) mengatakan bahwa “Interest is persisting
tendency to pay attention to end enjoy some activities or contents (minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan menyenangi beberapa
kegiatan atau isi)”.
Secara rinci operasional variabel minat belajar siswa pada program
pembelajaran kewirausahaan dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut.
Tabel 3. 3
Operasional Variabel Minat Belajar siswa
Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala
No.
untuk mempelajari materi Interval 1,2 Tingkat keingintahuan siswa
dalam mempelajari materi. Interval 3,4 Tingkat antusiasme siswa
dalam mempelajari materi. Interval 5,6 Perhatian
dalam belajar
Tingkat ketekunan dalam
belajar. Interval 7,8
Tingkat konsentrasi dalam
mempelajari materi. Interval 9 Tingkat ketepatan waktu
beberapa
Sumber: Hilgard (dalam Slameto, 2003:32), diolah ulang oleh peneliti.
3.4. Prosedur Penelitian
Berikut adalah langkah-langkah atau proses yang dilakukan dalam
penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Pre-test diberikan sebelum penerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh siswa
memahami manfaat model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam
mengajar dikelas.
2. Treatment dilakukan sebanyak delapan kali pertemuan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu guru
menentukan siswa dalam setiap kelompok yang terdiri dari empat sampai
enam orang. Dalam setiap kelompok siswa dituntut untuk saling berdiskusi
mengenai tugas yang diberikan oleh guru dan dapat berkerja sama dengan
teman kelompoknya.
3. Post-test diberikan setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami
pembelajaran yang diberikan oleh guru dalam mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal ini
STAD memberikan dampak yang positif atau negatif dalam proses
pembelajaran dikelas.
3.5. Sumber Data
Data dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer
dan data sekunder:
1. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil
pre-test dan post-test, tentang model pembelajaran kooperaif tipe Student
Teams Achievement Division dan minat belajar siswa pada kelas XII
AP1 (Administrasi Perkantoran), yang dilengkapi oleh hasil observasi.
2. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder didapat
melalui bahan-bahan kepustakaan sebagai data referensi, seperti:
buku-buku yang berhubungan dengan sarana pembelajaran dikelas, dan
karya ilmiah seperti skripsi dan tesis yang berhubungan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division dan
minat belajar siswa.
3.6. Populasi Penelitian
Kegiatan pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
sebuah penelitian karena dengan adanya pengumpulan data karakteristik
elemen-elemen yang menjadi subjek dari penelitian dapat diketahui. Hal tersebut senada
dengan yang diungkapkan oleh Muhidin (2010:1) yang mengemukakan bahwa
atau unit analisis yang memiliki ciri/karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai
objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan)”.
Berdasarkan pengertian diatas, maka populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XII pada kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK
Pasundan 1 Cimahi yang berjumlah 30 responden.
3.7. Teknik Pengumpulan Data.
Pengumpulan data ditunjukkan untuk memperoleh data kemudian data
tersebut diolah, hasilnya digunakan untuk pengujian hipotesis atau pengambilan
keputusan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian
yaitu:
1. Angket
Pengumpulan data dilakukan juga dengan mengunakan angket/kuesioner,
angket adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi siswa, atau hal-hal
yang siswa ketahui menurut Arikunto (2010:268). Tujuan membagikan angket
adalah untuk mengetahui apakah minat belajar siswa lebih tinggi menggunakan
model pembelajaran STAD dalam persiapan pendirian usaha. Angket diberikan
peneliti terhadap siswa yaitu angket tertutup. yakni jawaban sudah disediakan
sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia dengan cara
memberikan lingkaran (O) pada masing-masing jawaban yang dianggap tepat.
Angket tersebut berisi pernyataan-pernyataan mengenai pengaruh variabel X
(model pembelajaran kooperatif tipe STAD) terhadap variabel Y (minat belajar
Tabel 3. 4
Skala Penelitian Jawaban Angket
No Alternatif Jawaban Pernyataan (Item) Positif
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu-ragu 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Akan tetapi, sebelum angket disebarkan kepada responden, angket tersebut
harus diuji kelayakannya dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.
2. Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang mempunyai
ciri spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain. Teknik pengumpulan data
dengan observasi digunakan bila penelitian berkenan dengan perilaku manusia,
proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu
besar (Sugiono, 2008:203). Observasi dilakukan terhadap rancangan
pembelajaran, kegiatan guru, dan siswa. Observasi terhadap guru dan siswa
dilakukan sebanyak delapan kali dalam proses pembelajaran persiapan pendirian
usaha pada mata pelajaran kewirausahaan dengan menggunakan model STAD.
3.8. Pengujian Instrumen Penelitian
3.8.1. Uji Validitas
Instrument penelitian dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
tepat. Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product
moment yang dikemukakan oleh person sebagai berikut:
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian validitas instrument
angket (Uep dan Sambas, 2011:117-121) antara lain:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya. 2. Mengumpulkan data dari hasil uji coba
3. Memeriksa data untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan angket. 4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item
dilakukan untuk mempermudah perhitungan data selanjutnya.
Tabel 3. 5
Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas
No.
5. Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor
6. Menghitung nilai koefisien korelasi Product Moment untuk setiap bulir atau item angket dari data observasi yang diperoleh dengan tabel:
Tabel 3. 6
Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi
No
Responden X Y XY
7. Menentukan titik kritis atau nilai tabel t, pada derajat bebas (db=N-2) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05
8. membuat kesimpulan dangan kriteria uji:
Jika > , maka instrument dinyatakan valid.
a. Hasil Uji Validitas Variabel Y Minat Belajar Siswa (Pre-test)
Uji validitas yang penulis gunakan untuk variabel Y (minat belajar siswa)
yang terdiri atas dua indikator, yaitu ketertarikan (kesenangan) dalam belajar dan
perhatian dalam belajar. Kedua indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi 13
butir pernyataan angket.
Rekapitulasi perhitungan uji validitas variabel Y (minat belajar siswa)
dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2010, dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 3. 7
Hasil Uji Validitas Variabel Y Minat Belajar Siswa (Pre-test).
10 0.701 0.444 V
11 0.785 0.444 V
12 0.584 0.444 V
13 0.538 0.444 V
Sumber: Hasil Uji Coba Angket
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa semua item dalam instrumen
penelitian ini valid sehingga layak untuk dijadikan alat ukur penelitian
selanjutnya.
b. Hasil Uji Validitas Variabel Y Minat Belajar Siswa (Post-test).
Adapun hasil uji validitas variabel Y minat belajar siswa sesudah penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Yang terdiri dari dua indikator
diantaranya yaitu ketertarikan (kesenangan) dalam mengikuti pembelajaran dan
perhatian dalam belajar dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3. 8
Hasil Uji Validitas Variabel Y Minat Belajar Siswa (Post-test)
No.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 13 item angket untuk variabel
minat belajar siswa sesudah penerapan, secara keseluruhan dinyatakan valid dan
dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data selanjutnya.
Setelah t hitung diperoleh, kemudian dibandingkan dengan t tabel dengan taraf
kepercayaan 95% atau α=0,05 dengan dk=n-2 (dk=20-2=18), jika t hitung> t tabel
maka item tersebut dinyatakan valid. Perhitungan dilakukan melalui bantuan
microsoft Excel 2010 sebagaimana terlampir. Berikut rekapitulasi hasil
perhitungannya.
3.8.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat dalam mengukur
apa yang diukur. Artinya, kapanpun alat ukur tersebut digunakan memberikan
hasil ukur yang sama (Arikunto 2010:221). Pengukuran yang memiliki reabilitas
tinggi adalah pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya.
Tinggi rendahnya reabilitas, secara empirik ditunjukkan oleh suatu angka yang
disebut koefisien reabilitas.
Dalam konteks ini, koefisien reliabilitas yang mendekati nilai satu,
menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan, kehandalan atau tingkat konsistensi
dari instrumen penelitian dalam mengukur apa yang hendak diukur. Pada
penelitian ini tingkat reliabilitas akan dicari dengan rumus Alpha atau Cronbach’s
Alfa (). Koefisien Alfa Cronbach dihitung dengan menggunakan rumus
disarankan oleh Arikunto dalam Sontani dan Muhidin (2011:123) sebagai berikut:
Keterangan:
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menguji reliabilitas
instrumen (Sontani dan Muhidin, 2011:124-129) adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya 2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen
3. Memeriksa kelengkapan data untuk memastikan lengkap tidaknya data yang terkumpul, termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan angket. 4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses perhitungan. 5. Memberikan skor terhadap item-item yang sudah diisikan pada tabel
pembantu.
6. Menghitung nilai varians masing- masing item dan varians total.
Format Tabel Perhitungan Varians dan Varians Total
No. Responden X
7. Menghitung nilai koefisien Alfa
]
8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas bebas (db) = n-2
9. Membuat kesimpulan dengan membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r, dengan tingkat signifikasi 0,05
Jika r hitung ≤ r tabel, maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel
Berdasakan bantuan Microsoft Excel sebagaimana terlampir, diperoleh hasil
Uji Reliabilitas. Rekapitulasi hasil Uji Reliabilitas tampak pada tabel berikut:
Tabel 3. 10
Rekapitulasi Hasil Uji Reabilitas (Pre-test dan Post-test).
No Variabel r hitung r T abel Ket
1 Minat Belajar siswa Pre-test 0.867290 0.444 Reliabel 2 Minat Belajar siswa Post-test 0.811139 0.444 Reliabel Sumber: Hasil Pengolahan Data Uji Coba Angket
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa pada tabel variabel minat belajar
dengan model pembelajaran sebelum STAD diperoleh rhitung = 0.867290 dan tabel
r product moment diperoleh r tabel dengan n= 20 dan taraf 95% atau α=0,05
sebesar r tabel = 0.444. Hal ini berarti r hitung lebih besar dari r tabel (0.867290>0.444)
dengan demikian angket untuk variabel minat belajar siswa sebelum penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dinyatakan reliabel.
Pada variabel minat belajar siswa sesudah penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD diperoleh r hitung = 0.811139 dan tabel r product moment
diperoleh nilai r tabel dengan n =20 dan taraf 95% atau α=0.05 sebesar r tabel=
0.444. Hal ini berarti r Hitung lebih besar dari r Tabel (0.811139>0,444) dengan
demikian angket untuk variabel minat belajar siswa sesudah penerapan model
3.9. Pengujian Persyaratan Analisis Data
3.9.1. Uji Normalitas
Ide awal yang menjadi landasan dilakukannya pengujian normalitas adalah
untuk mengetahui apakah suatu distribusi data normal atau tidak. Suatu data yang
normal biasanya dimiliki oleh jenis data yang bersifat numerik, yaitu interval dan
ratio. Berdasarkan hal tersebut maka pengujian normalitas perlu dilakukan jika
data yang dikumpulkan berasal dari kategori (Muhidin, 2010:93).
Dalam penelitian ini penguji melakukan pengujian normalitas dengan
menggunkan uji Liliefors (Muhidin, 2010: 93). Kelebihan dari Liliefors test adalah
penggunaan/perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan
ukuran sampel kecil.
Adapun langkah-langkah dalam proses pengujian Liliefors test adalah
sebagai berikut:
1) Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada
beberapa data.
2) Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus
ditulis).
3) Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4) Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).
Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn(xi) = fki : n
5) Hitung nilai z untuk mengetahui theoretical proportion pada tabel z.
Dimana: dan √
6) Menghitung theoretical proportion. Theoritical Proportion (tabel z): Proporsi
Kumulatif Luas Kurva Normal Baku.
7) Bandingkan empirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian
carilah selisih terbesar titik observasinya.
8) Buat kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak H0 jika D < D(n,α).
Berdasarkan rumusan tersebut, diperoleh hasil uji normalitas dengan
menggunakan perhitungan dan bantuan Software Microsoft Office Excel 2010
diperoleh hasil uji normalitas sebagai berikut:
1) Uji Normalitas variabel minat belajar siswa (Pre-test).
Tabel 3. 11
Hasil Pengolahan Uji Normalitas Variabel Minat Belajar Siswa (Pre-test).
Dari data diatas dapat dilihat bahwa nilai r pada variabel minat belajar siswa
sebelum penerapan, diperoleh nilai D = 0.1369, dan nilai tabel D pada α = 0.05
sebesar D=0.162. Dengan demikian nilai hitung D< nilai tabel atau 0.1369<0.162,
maka h0 diterima. Hasil ini menunjukkan data variabel minat belajar siswa
sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD masuk dalam
kategori distribusi normal.
2) Uji Normalitas variabel Minat Belajar Siswa (Post-test)
Tabel 3. 12
Hasil Pengolahan Uji Normalitas Variabel Minat Belajar Siswa (Post-test)
No. Urut Suber: Data Hasil Penelitian
Dari data diatas dapat dilihat bahwa nilai r pada variabel minat belajar
siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, diperoleh
nilai D = 0.1266, dan nilai tabel D pada α = 0.05 sebesar D = 0.162. Dengan
demikian nilai hitung D < nilai tabel D atau 0.1266 < 0.162, maka H0 diterima.
model pembelajaran kooperatif tipe STAD masuk dalam kategori distribusi
normal.
3.9.2. Uji Homogenitas
Peneliti menggunakan uji homogenitas untuk mengasumsikan bahwa skor
setiap variabel memiliki varians yang homogen. Untuk menguji homogenitas
suatu data maka penulis menggunakan uji burlett.
Nilai hitung diperoleh dengan rumus:
X² = (ln10)[B-(∑db . logSı²)]
Keterangan:
Sì² = Varians tiap kelompok data
Db = n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok B = Nilai Barlett = (log S² gab) (∑dbì) S² gab = Varians gabungan = S² gab =
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas
varians menurut Ating dan Sambas Ali Muhidin (2010: 97)
1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut:
Tabel 3. 13 Model Tabel Uji Barlett
Sampel db=n-1 Sì² Log Sì² Db. Log Sì² Db. Sì² 1
2
6. Menghitung nilai X²
7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α =0.05 dan db = k-1, dimana k adalah banyaknya indikator
8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut:
Nilai X² hitung < nilai X² tabel, Ho diterima (varians data dinyatakan
Minat belajar siswa Pre-test
30
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat diketahui, bahwa Fhitung lebih
kecil dari pada Ftabel sehingga dapat disimpulkan kedua data tersebut bersifat
homogen.
3.9.3.. Uji N-Gain
N-Gain adalah normalisasi gain, perhitungan N-Gain dilakukan untuk
melihat peningkatan hasil belajar siswa, pada mata pelajaran kewirausahaan. Hal
ini dilakukan pada kelas sebelum dan setelah perlakuan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan menggunakan persamaan Hake (dalam Ati Pratiwi,
2011:64).
Selanjutnya, perolehan normalisasi gain diklasifikasikan menjadi tiga
Tabel 3. 15 Klasifikasi Nilai N-Gain
Rentang Nilai Klasifikasi
g> 0.70 Tinggi
0.30 ≥(g) <0.70 Sedang
g<0.30 Rendah
3.10. Uji Hipotesis
Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan melakukan uji
hipotesis. Menurut Sontani dan Muhidin (2011:78), “Hipotesis merupakan
pernyataan (jawaban) sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan”.
Hipotesis bersifat sementara, maka harus dilakukan pengujian untuk mendapatkan
kesimpulan apakah hipotesis ini diterima atau ditolak. Tujuan dari pengujian
hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang cukup
signifikan antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap minat
belajar siswa di SMK Pasundan 1 Cimahi. Pada bagian ini diuraikan mengenai
hasil uji hipotesis terhadap hipotesis statistik dan penelitian. Seluruh pengolahan
data untuk pengujian hipotesis menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010.
Untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe (STAD)
terhadap minat belajar siswa, penulis melakukan uji hipotesis yang dilakukan
dengan langkah- langkah sebagai berikut:
3.10.1. Uji Hipotesis Statistik
H0 : ρ = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh model pembelajaran
Pasundan 1 Cimahi.
H1 :ρ ≠ 0 Artinya terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap minat belajar siswa kelas XII pada mata pelajaran kewirausahaan keahlian administrasi perkantoran di SMK Pasundan 1 Cimahi.
Dengan ketentuan:
Jika ditolak dan diterima, apabila dinyatakan
signifikan (diterima).
Jika di terima dan ditolak, apabila dinyatakan
tidak signifikan (ditolak).
Rumus yang digunakan penulis untuk menguji hipotesis yaitu uji F.
Adapun perhitungannya adalah ⁄
dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menghitung jumlah kuadrat regresi ( )
98958
Menghitung jumlah kuadrat regresi | | |
⁄ ∑
maka:
⁄ ∑
⁄ 25.176
2. Menghitung jumlah kuadrat residu
176.19
3. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a ( )
98958
4. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a ( )
( ) ⁄ 25.176
5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu
5.873
6. Sehingga nilai hitung F dapat diperoleh:
( )
4.29
7. Menentukan nilai kritis (α = 0,05), dengan derajat kebebasan untuk
dkregb/a = 1 dan dkres = n-2, yaitu:
Cara mencari Ftabel:
dkreg b/a = 1 sebagai angka pembilang
dkres = 28 sebagai angka penyebut
Sehingga diperoleh Ftabel = 4.20
1) Membandingkan nilai Fhitung > Ftabel dengan kriteria :
Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya signifikan
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, ternyata Fhitung > Ftabel atau
4.29>4.20 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
2) Kesimpulan :
Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division terhadap minat
belajar siswa kelas XII pada mata pelajaran kewirausahaan pada keahlian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan merupakan langkah terakhir yang penulis lakukan dalam
penelitian yang berjudul “Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD terhadap minat belajar siswa Kelas XII pada mata pelajaran kewirausahaan
kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Cimahi”. Setelah membuat kesimpulan, selanjutnya penulis mencoba memberikan saran
dengan harapan adanya perbaikan khususnya bagi objek penelitian dan pihak yang
berkepentingan dengan penyusunan skripsi ini.
5.1. Kesimpulan
Berdasasrkan hasil penelitian, maka disimpulkan bahwa:
1. Hasil penelitian yang dilakukan melalui perhitungan N-Gain dapat
dikategorikan tinggi, artinya terdapat peningkatan minat belajar siswa
dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division (STAD).
2. Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dari model
pembelajarn kooperatif tipe STAD terhadap minat belajar siswa, kelas XII
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan sebelumnya maka saran yang
dapat diusulkan penulis sebagai berikut:
1. Bagi para guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD untuk meningkatkan minat belajar siswa, penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat menjadi alternatif
yang baik bagi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran
kewirausahaan di kelas.
2. Peneliti selanjutnya yang berniat untuk mengkaji dan menelaah secara
lebih dalam mengenai masalah yang ada hubungannya dengan
penelitian ini, sebaiknya menggunakan metode, instrument yang
berbeda, dan menggunakan dua kelas, sehingga diperoleh hasil yang
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Isjoni. (2013). Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.
Lie, A. (2002). Cooperatif Learning. Jakarta: Grasindo.
---. (2008). Cooperatif Learning: Mempraktekan Cooperatif Learning di ruang-ruang kelas. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Mustaqim dan Abdul Wahib. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Muhidin, S. A dan Sontani, U. T. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama.
Muhidin, S. A. (2010). Statistika 1: Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.
---. (2010). Statistika 2: Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.
Nasution. (1989). Berbagi Pendekatan Proses Belajar, Mengajar, Jakarta, Bina Askara.
Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
---. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar. Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning Teori: Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Sudjana. (2004). Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Non Formal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
Suprijono, A. (2012). Cooperatif Leaning: Teori & Aplikasi Pakem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryana. (2003). Kewirausahaan, Pedoman Praktik, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Syah, M. 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya
Taniredja, T., et al. (2012). Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alvabeta, Cv.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
B. Karya Tulis.
Adis Pratiwi Muharam. (2009). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tekni Student Team Achievement Division Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran kewirausahaan. SMK Pasundan 3 Cimahi. Skripsi Upi: tidak diterbitkan.
Apryllidiya Hertik. (2012). Penerapan Model Cooperative Tipe Student Teams Achivement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar. Skripsi Upi: Tidak diterbitkan.
Ati Pratiwi. (2011). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Learning Teknik Numbered Heands Together terhadap Peningkatan minat
belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi. Skripsi Upi: tidak diterbitkan Dede Yogi. (2011). Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Minat Belajar Siswa.
Skripsi Upi: Tidak diterbitkan.
Mustika Ayudinanti. (2012). Efektifitas Model Pembelajaran Kooperative Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar
Siswa. Skripsi Upi: tidak diterbitkan.
Peni Apriyantika. (2010). Efektifitas Penerapan Motode Cooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Puspawati Ningsi. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Terhadap minat dan prestasi Belajar pada mata pelajaran IPS. Jurnal Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha: diterbitkan.
Ratna Widianti. (2009). Upaya Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran STAD Siswa. Skripsi Upi: Tidak diterbitkan.
Shakhrul Imam Ismail. (2010). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Siswa Kooperatif Student Teams Achievement Division
(STAD). Skripsi Upi: Tidak diterbitkan.
Yeyet Rohayati. (2012). Penerapan Model Cooperative Learning tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar. Skripsi Upi: Tidak diterbitkan.
C. Internet
Dadank. (2012). Penggunaan Model Pembelajaran STAD pada Mata Pelajaran Ips,[Online] Tersedia: http://dadankpgsd.blogspot.com/2012/01/pengertian-model-pembelajaran-kooperatif. (19 Desember 2012).
Effendi. (2012) pengertian belajar menurut para ahli. [online] Tersedia:
http://effendi-dmth.blogspot.com/2012/09/pengertian-belajar-menurut-para-ahli.html#.UN8GuW7G0ol (29 Desember 2012).
Eliyani, A., et al. (2013). Pengaruh Model Learning Cycle 7E-STAD Terhadap Sikap Ilmiah dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Malang. Malang: Universitas Negeri Malang. [online]
http://fisika.um.ac.id/download/artikel-skripsi/doc_download/295-artikelalinmuhardjitomudjihartono.html ( 24 Maret 2014).
Nasir, M., Fatriana, E., Sahal, M. (2010). Motivasi dan Minat Belajar Sain Fisika Siswa Melalui Penerapan Model Examples Non Examples Di Kelas VIII SMP Negeri 1 Tambang. (Jurnal). Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau. (online)
http://ejournal.unri.ac.id/index.php/JGS/article/download/992/985.