PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK
BAHASAN PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE COURSE REVIEW HORAY
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SD Negeri Cimaung Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
WIWIN WIDANINGSIH 1206744
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
========================================================== ========
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERKALIAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE COURSE REVIEW HORAY
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SD Negeri Cimaung Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung)
Oleh :
WIWIN WIDANINGSIH 1206744
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© WIWIN WIDANINGSIH 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERKALIAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE COURSE REVIEW HORAY (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SD Negeri Cimaung Kecamatan
Cimaung Kabupaten Bandung)
Penelitian ini dilatar belakangi hasil observasi di lapangan bahwa dalam proses pembelajaran Matematika, khususnya pada materi pembelajaran perkalian, penyajian guru dalam mengajarnya monoton dan tanpa bervariasi baik metode maupun medianya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberoleh gambaran tentang penerapan metode course review horay meliputi: perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Matematika tentang perkalian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode course review horay dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar peserta didik yaitu pada siklus I nilai rata-rata peserta didik adalah 66.8 dan siklus II nilai rata-rata peserta didik adalah 75. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penerapan metode course review horay pada pembelajaran Matematika terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik di SDN Cimaung Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung.
ABSTRACT
ENHANCING STUDENT LEARNING MOTIVATION IN
MATHEMATIC LEARNING MULTIPLICATION SUBJECT
WITH COURSE REVIEW HOORAY METHOD APPLIED
The break ground of this research based on observation result the in math learning process, especially in multiplication learning subject, teacher learning presentation is monotonous and in using learning method or media is less of variation. The aim of this research to achieve the describe of applied of course review hooray method contains: planning, learning processes and enhancing learning motivation and student learning result in math multiplication. This method research used class room action research. Research result showed application of course review hooray method can enhancing learning motivation and in cieasing student result. It proven by the in cieasing of student learning result in first cycle the average of student result is 66,8 and second cycle the average is 75. The conclusion of this research is application of course review hooray methods in math learning proven effective in enhancing learning motivation student learning result in SDN Ciamung Kec. Cimaung Kab. Bandung
DAFTAR ISI
C. Tujuan Penelitian... 5
D. Manfaat Penelitian... 6
E. Definisi Operasional ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Pembelajaran Matematika ... 9
B. Motivasi Belajar ... 12
C. Hasil Belajar ... 20
D. Metode Course Review Horay ... 23
E. Penerapan Metode Course Review Horay dalam Pembelajaran Matematika pada Materi Pokok Perkalian di Kelas III SD... 24
F. Materi Pokok ... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29
A. Metode Penelitian ... 29
B. Model Penelitian ... 30
C. Subjek Penelitian ... 31
D. Prosedur Penelitian ... 30
E. Teknik dan Instrumen Penelitian... 32
F. Pengolahan dan Analisis Data ... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37
A. Hasil Penelitian ... 37
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66
A. Kesimpulan... 66
B. Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 68
LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 69
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data peserta didik Kelas III pada pembelajaran Matematika ... 3
Tabel 3.1 Pencatatan Data Cepat Menjawab... 34
Tabel 3.2 Pencatatan Data Perkembangan Ketekunan Siswa ... 35
Tabel 3.3 Pencatatan Data Perkembangan Keuletan... 36
Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Siklus I ... 38
Tabel 4.2 Data Kemampuan Cepat Menjawab Siswa Siklus I... 42
Tabel 4.3 Data Perkembangan Ketekunan Siswa Siklus I ... 43
Tabel 4.4 Data Observasi Keuletan Siswa Siklus I ... 44
Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Belajar pada Pelaksanaan Pretest dan Siklus I ... 45
Tabel 4.6 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Siklus II ... 51
Tabel 4.7 Data Kemampuan Cepat Menjawab siswa Siklus II ... 56
Tabel 4.8 Data Perbandingan Perkembangan Ketekunana Siswa Siklus I dan II ... 57
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1Perolehan Nilai Rata-rata pada
Pretest dan Siklus I ... 47 Grafik 4.2 Persentase Ketuntasan Belajar pada
Pretest dan Siklus I ... 47 Grafik 4.3 Perolehan Nilai Rata-rata pada
Pretest, Siklus I dan siklus II ... 61 Grafik 4.4 Persentase Ketuntasan Belajar pada
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), yang diperlukan untuk menunjang kebermotivasian pendidikan nasional. Pendidikan nasional merupakan sarana yang efektif untuk memajukan bangsa, sebagaimana yang tercantum pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional RI No 20 Bab II pasal 3 (2003:7), yaitu:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan berwatak kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Sekolah Dasar (SD) sebagai lembaga pendidikan dasar memberikan sejumlah mata pelajaran atau bidang studi pada peserta didik sebagai materi atau bahan pembelajaran, salah satunya yaitu mata pelajaran matematika. Matematika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki pengertian ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Dalam belajar matematika peserta didik selain diharuskan menghapal rumus atau cara dalam mengerjakan soal-soal matematika, juga diharuskan untuk paham cara mengerjakan setiap soal matematika sehingga mendapatkan motivasi yang baik.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Pembelajaran matematika merupakan suatu proses pembelajaran yang melibatkan guru dan peserta didik. Dimana, peserta didik diarahkan pada perubahan peningkatan tingkah laku dalam belajar matematika, sedangkan guru di dalam mengajar dituntut harus pandai dalam mencari metode belajar mengajar yang dapat membantu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam belajar matematika. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam pembelajaran matematika adalah peserta didik mampu melakukan operasi hitung perkalian.
cara guru dalam menjelaskan matematika tersebut. Tidak adanya variasi dalam cara atau metode mengajar sehingga membuat kaku guru dalam menyampaikan materi, dapat membuat peserta didik tegang atau tidak adanya interaksi yang aktif dari peserta didik. Sehingga, terkadang memaksa peserta didik untuk mengerti tentang materi yang sebenarnya mereka tidak atau belum mengerti.
Tabel 1.1
Data peserta didik Kelas III pada pembelajaran Matematika
Data pada tabel 1.1 menunjukan bahwa hasil nilai rata-rata hanya mencapai 54.8, sedangkan nilai KKM adalah 60. Peserta didik yang memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) hanya mencapai 48% dari 25 peserta didik, yaitu 12 orang peserta didik sedangkan peserta didik yang lainnya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) .
Pada kegiatan belajar mengajar di kelas dalam belajar matematika guru juga memiliki peran sebagai motivator bagi peserta didik. Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Motivasi juga dapat diartikan sebagai alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Dapat dikatakan bahwa peran guru sebagai motivator dalam belajar matematika adalah memberi bimbingan, arahan, dan ketekunan bagi peserta didik dalam belajar matematika sehingga memiliki keinginan yang kuat untuk untuk mencapai tujuannya dengan mengerjakan pekerjaannya.
Kondisi tersebut dapat diatasi dengan memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran matematika. Upaya guru menumbuhkan motivasi atau keinginan pada peserta didik untuk mengikuti pelajaran matematika dengan baik salah satunya dapat dengan menerapkan metode yang tepat atau menyenangkan dalam mengajar. Salah satu metode yang dapat diterapkan dalam mengajar matematika adalah metode course review horay. Peserta didik dapat diarahkan pada situasi belajar yang menyenangkan seperti permainan, perlombaan atau kopetisi sehingga menimbulkan kompetisi atau persaingan dengan antar peserta didik untuk mencapai motivasi yang baik dalam belajar matematika.
pembelajaran matematika tentang perkalian di kelas III SD Negeri Cimaung Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka pada mata pelajaran Matematika peneliti akan memfokuskan pada cara atau metode pembelajaran
yaitu: “ Apakah penerapan metode course review horay dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik tentang perkalian di kelas III SD Negeri Cimaung Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung ?”
Agar penelitian ini lebih terarah, maka permasalahan tersebut dijabarkan dalam pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan metode course review horay dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik tentang perkalian di kelas III SD Negeri Cimaung?
2. Bagaimana perkembangan motivasi belajar peserta didik melalui penerapan metode course review horay dalam pembelajaran matematika tentang perkalian di kelas III SD Negeri Cimaung?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik melalui penerapan metode course review horay dalam pembelajaran matematika tentang perkalian di kelas III SD Negeri Cimaung?
C. Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
Tujuan umum yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi tentang penerapan metode course review horay untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika tentang perkalian di Kelas III SD Negeri Cimaung Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung.
2.Tujuan Khusus
a. Penerapan metode course review horay dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik tentang perkalian di kelas III SD Negeri Cimaung.
b. Hasil belajar peserta didik melalui penerapan metode course review horay dalam pembelajaran matematika tentang perkalian di kelas III SD Negeri Cimaung.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
a. Memperbaiki kinerja yang dianggap kurang optimal, terutama dalam penerapan metode pembelajaran
b. Merefleksi diri dalam peningkatan kinerja atas kelebihan dan kekurangan dalam pengelolaan pembelajaran.
c. Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan profesi guru 2. Bagi Peserta didik
a. Meningkatkan kualitas pembelajaran matematika
b. Manfaat penelitian ini bagi peserta didik menambah wawasan berpikir, untuk meningkatkan kemampuan dalam belajar perkalian c. Meningkatkan pola kerja sama.
3. Bagi sekolah
a. Memberikan kontribusi yang positif bagi peningkatan kualitas pembelajaran matematika di sekolah
b. Menumbuhkan suasana akademis yang kondusif bagi peningkatan kualitas pendidikan di sekolah
E. Definisi Operasional
1.Motivasi Belajar
Motivasi belajar di dalam penelitian ini adalah dorongan dalam melakukan pekerjaan yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu dalam usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan. Ciri-ciri dari peserta didik yang memiliki motivasi belajar adalah cepat menjawab, tekun mengerjakan tugas, dan ulet dalam memecahkan berbagai masalah. Data motivasi belajar dalam penelitian ini diperoleh dari data perkembangan motivasi belajar yang terfokus pada indikator-indikator seperti cepat menjawab, ketekunan dan keuletan peserta didik yang didapat dari hasil observasi dari observer, respon peserta didik yang terekam selama berdiskusi kelompok dalam pengerjaan LKS, dan data respon peserta didik yang terekam dalam lembar jawaban evaluasi.
2.Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika di dalam penelitian ini adalah usaha guru agar siswa aktif mengembangkan kompetensinya tentang matematika.
3.Perkalian
Perkalian yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah penjumlahan berulang pada bilangan cacah.
4.Metode Course Review Horay
refleksi peserta didik setelah melakukan pengujian dalam metode course review horay. Data penerapan metode course review horay dalam penelitian ini diperoleh dari data perkembangan motivasi belajar yang terfokus pada indikator-indikator seperti cepat menjawab, ketekunan dan keuletan peserta didik yang didapat dari hasil observasi dari observer, respon peserta didik yang terekam selama berdiskusi kelompok dalam pengerjaan LKS, dan data respon peserta didik yang terekam dalam lembar jawaban evaluasi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Jenis penelitian ini menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar dan mengajar di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Menurut Suharsimi (2012:3) mengemukakan bahwa “Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama”.
Alasan-alasan pemilihan dan penggunaan metode penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. PTK menawarkan suatu cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkankemampuan dan profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
2. PTK merupakan suatu aplikasi suatu tindakan yang ditunjukkan kepada kepentingan praktisi di lapangan yang diharapkan dapat mendorong dan membangkitkan para guru dalam memiliki kesadaran sendiri, melakukan refleksi dan kritik diri terhadap aktivitas atau kinerja profesionalismenya. 3. PTK membuat guru dapat meneliti dan mengkaji sendiri praktek
pembelajaran sehari-hari yang dilakukan di kelas, sehingga guru dapat langsung berbuat sesuatu untuk memperbaiki yang kurang berhasil menjadi lebih efektif.
B. Model Penelitian
Reflection. Desain penelitian yang digunakan adalah model siklus secara berulang dan berkelanjutan (spiral), yang diharapkan semakin lama perubahan/ pencapaian motivasinya semakin mengalami peningkatan. Penelitian yang dirancang oleh peneliti dilaksanakan tiga siklus: siklus I, siklus II, siklus III.
Pada penelitian ini, peneliti akan melaksanakan tiga siklus, dimana ketiga siklus tersebut mencakup satu pokok bahasan utuh dalam mata pelajaran Matematika di Kelas III Sekolah Dasar.
Gambar 3.1
Model penelitian Kemmis & Mc Taggart
C. Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Cimaung Desa Cimaung Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. Subjek penelitian yaitu siswa Kelas III sebanyak 25 orang, yang terdiri atas 10 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Penulis mengamati subjek penelitian memfokuskan pada 6 orang peserta didik yang dijadikan sumber data penelitian.
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
Pelaksanaan
D. Prosedur Penelitian
Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Orientasi lapangan (penelitian awal)
a. Evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pada pembelajaran matematika, melalui proses refleksi dan kolaborasi dengan peserta didik dan teman sejawat.
b. Mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran yang terdapat di kelas tempat penelitian.
2. Tahap Perencanaan
a. Menetapkan pokok bahasan yang akan dipergunakan dalam penelitian.
b. Merancang dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilakukan. Karena penelitian dilaksanakan 2 siklus, maka RPP yang dibuat sebanyak 2 RPP.
c. Menyusun instrumen penelitian yang berfungsi untuk merekam semua data-data yang dibutuhkan sehingga data penelitian tersusun dengan baik.
d. Konsultasi pada dosen pembimbing tentang instrumen penelitian yang dibuat
e. Merevisi intrumen penelitian jika diperlukan. 3. Tahap pelaksanaan
a. Melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode course review horay pada mata pelajaran matematika di Kelas III.
b. Observasi pelaksanaan pembelajaran oleh observer
c. Diskusi dengan observer tentang aktivitas peserta didik dan guru selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga diketahui kelebihan dan kekurangan selama pelaksanaan pembelajaran.
4. Analisis dan Refleksi
Data yang diperoleh pada setiap siklus dianalis berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, kemudian dilakukan refleksi sebagai bahan evaluasi dan koreksi untuk memperbaiki siklus berikutnya.
5. Membuat kesimpulan motivasi penelitian
Kesimpulan motivasi penelitian diperoleh dari motivasi analisis data yang diperoleh dari kegiatan pada siklus I, II dan III
E. Teknik dan Instrumen Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi
Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran dan penerapan metode course review horay yang dilakukan peneliti pada pembelajaran matematika.
b. Tes
Tes digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran matematika tentang perkalian melalui penerapan metode course review horay.
2. Instrumen Penelitian
a. Instrumen Pembelajaran
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat persiklus yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, alat/ bahan/ sumber belajar dan penilaian.
2) Lembar Kerja Siswa (LKS)
petunjuk langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan peserta didik dan dilanjutkan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan peserta didik untuk memahami konsep matematika sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
b. Instrumen Pengumpulan Data 1) Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk melihat kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan pembelajaran dan untuk mengukur tingkah laku individu atau terjadinya suatu proses kegiatan yang dapat diamati. Orang yang bertugas mengisi lembar observasi adalah observer.
2) Lembar Tes
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang diberikan pada akhir pembelajaran.
F. Pegolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data Kualitatif
Data kualitatif terdiri atas motivasi observasi. Teknik yang dilakukan adalah dengan cara menafsirkan motivasi kemudian dideskripsikan dan selanjutnya disimpulkan.
2. Pengolahan Data Kuantitatif
Data kuantitatif berasal dari tes yang berupa jawaban peserta didik terhadap soal-soal yang diberikan guru, dengan patokan jawaban benar sesuai dengan petunjuk yang ada pada soal tersebut. Data kuantitatif dapat diolah dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
a. Rumus menghitung nilai siswa : Skor perolehan siswa
Skor maksimum
b. Rumus menghitung nilai rata-rata siswa : ∑ x
N
Keterangan :
X = Nilai rata-rata
∑ x = Jumlah keseluruhan nilai yang diperoleh N = Banyaknya siswa
c. Rumus menghitung presentase pencapaian KKM
Jumlah siswa yang mencapai KKM
Jumlah siswa keseluruhan
3. Pengolahan Data Motivasi Belajar
a. Pencatatan Perkembangan Cepat Menjawab
Aktivitas peserta didik dalam perkembangan cepat menjawab
diperoleh dari catatan guru di lapangan selama proses pembelajaran
berlangsung. Format pencatatan dari perkembangan cepat menjawab peserta didik adalah sebagai berikut:
3.1 Tabel
Pencacatan Data Cepat Menjawab
NAMA SOAL Persentase
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
RATA-RATA
b. Pencatatan Interval atau Pencatatan Perkembangan Ketekunan Pencatatan data interval sering digunakan dilakukan dengan membagi periode waktu observasi ke dalam interval waktu yang lebih kecil dan mencacat kejadian yang terjadi pada setiap interval waktu tersebut.
Dalam menentukan interval waktu harus sesuai dengan target behavior yang sedang diteliti, beberapa interval waktu yang sering digunakan antara lain 10 detik, 15 detik dan biasanya tidak
X =
lebih dari 30 detik Pencatatan dengan interval ini ada dua macam yaitu pencatatan terjadinya target behavior (occurrence) dan pencatatan tidak terjadinya target behavior (nonoccurrence).Untuk mencatat data interval ini, dalam penilaian ini peneliti menggunakan 2 observer. Peneliti atau guru harus menyiapkan beberapa kotak yang mewakili interval waktu tertentu. Dalam kotak atau interval waktu tersebut, Seperti di bawah ini:
Tabel Pencatatan Data Interval
Nama Interval Pengamatan Setiap 2 Menit Presentase
Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Off – task On - task
Kode : (√) terjadi, (x) tidak terjadi
Banyaknyaterjadi Persentase =
Banyaknyatidakterjadi Persentase =
Tabel 3.2 tabel pencatatan data perkembangan ketekunan siswa Sumber (Cooper, 1981 dalam Alberto dan Troutman, 1982:113)
(Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Depdikbud :1980)
No. Nilai Prosentase Kategori
1. ≥ 9 ≥90 % Baik sekali
2. 7,0 - 8,9 70 % - 80 % Baik
3. 5,0 - 6,9 50 % - 69 % Cukup
4. 3,0 - 4,9 30 %- 49 % Kurang
5. ≤ 2,9 29 % Sangat Kurang
Tabel 3.2 Kategori nilai dengan prosentase
Untuk prosentase jumlah peserta didik yang memunculkan aspek motivasi menurut
Sumantri 1989: 16 (dalam Riki Khaerul A, 16 : 2007) ditafsirkan sebagai berikut:
0% : Tidak satupun
1%- 30% : Sebagian kecil
31%- 49% : Hampir setengahnya
50% : Setengahnya
51%- 80% : Sebagian besar
81%- 99% : Hampir seluruhnya
c. Pencatatan Perkembangan Keuletan
Data dari didapat dari pencatatan jurnal selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Jurnal merupakancatatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan siswa yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
Berdasarkan definisi tersebut, maka guru memberikan penilaian kepada siswa dengan memberikan deskripsi terhadap sikap dan perilaku siswa. Format pencatatan jurnal, seperti di bawah ini:
No Hari/ Tanggal Nama siswa Kejadian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil PenelitianTindakan Kelas yang telah dilakukan, maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut :
1. Perencanaan penerapan metode course review horay pada pembelajaran matematika tentang perkalian di kelas III SD dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Ciri khas dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini adalah menerapkan metode course review horay pada pembelajarannya sehingga mengkondisikan peserta didik pada situasi belajar yang berkompetisi pada pembelajaran matematika yang sedang dipelajari. Pada RPP tersebut peneliti merencanakan menerapkan metode course review horay dengan pembelajaran dengan pengujian pemahaman mengunakan kotak yang diisi dengan nomor atau angka untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay.
2. Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menerapkan metode
course review horay meliputi tahapan persiapan dan pelaksanaan. Penerapan metode course review horay ternyata dapat membuat peserta didik belajar lebih aktif dan memiliki motivasi belajar yang tinggi dalam memecahkan masalahnya sendiri.
67
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode course review horay untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika tentang perkalian di kelas III SD, maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut :
1. Guru disarankan untuk menerapkan metode course review horay dalam pembelajaran matematika sehingga perlunya penguasaan konsep tentang langkah-langkah metode course review horay dan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
2. Peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan metode course review horay disarankan lebih terlibat aktif.
3. Kepala sekolah disarankan untuk memotivasi guru dalam menerapkan metode course review horay khususnya dalam pembelajaran matematika dan disarankan juga untuk menyediakan media atau alat peraga yang menunjang untuk pelaksanaan metode course review horay dalam pembelajaran matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Adang Heriawan. 2012. Metodelogi Pembelajran. Banten: LP3G
Arikunto Suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Angkasa
C, M, Bunga. 2010. Metode silang dan indeks pada operasi perkalian. Aneka Ilmu, Semarang
C, M, Bunga. 2010. Perkalian matematika secara cepat dan tepat. PT. Bengawan Ilmu, Semarang
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum KTPS 2006. Jakarta: Media Makmur Maju Mandiri
Eko Khoerul. 2012. Teori-teori Motivasi Belajar. On line ( http://ekokhoerul.wordpress.com/2012/06/25/teori-teori-motivasi-belajar/#more-40). Download tanggal 5 November 2013
Evilina, Deni. 2010. Berhitung Cepat Dengan Metode Horizontal (metris). Aneka Ilmu, Semarang
Hisyam Zaini. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: PT. Pustaka Insani Madani
Jaelani. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV
SDN Waru 05 Kecamatan Parung. On line
( http://kelompok16bgr.wordpress.com/pengaruh-motivasi-belajar-terhadap-hasil-belajar-siswa-kelas-iv-sdn-waru-05-kecamatan-parung-2/). Download tanggal 23 Desember 2012
Priyitno, Elida. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: P2LPTK
Sardiman, A,M. 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Saputro, Suprihatin, et all. 2000. Strategi Pembelajaran. DepdiknasUniversitas
Siti Kamia. 2010. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Media Gambar Pada Pembelajaran Matematika Dalam Materi Penjumlahan Pecahan. Bandung: FIP UPI
Sri Winarsih. 2010. Pendekatan Matematika Realistik Dalam Meningkatkan Pembelajaran Konsep Pecahan Di Kelas III Sekolah Dasar. Bandung: FIP UPI
Sudjana, N. 1987. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. SinarBaru Algensindo
Sudrajat, Akhmad. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran. Pusat Sumber Belajar. On line ( http://psb-psma.org/blogs/akhmadsudrajat) Download tanggal 16 Oktober 2013
Suherman dkk, 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: JICA
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sulis Sutrisna. 2008. Panduan Lengkap Matematika Unggulan. Jakarta: Mastara
Sunanto J, dkk. 2005. Pengantar Penelitian Subjek Tunggal. Criced: University of Tsukuba
Yus Rusamsi, dkk. 2006. Asyik Berhitung Matematika. Jakarta: Yudhistira