PENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INSTANT ASSESMENT PADA
SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 NGEMBAK KEC. PURWODADI KAB.GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Diajukan Oleh:
WAHYU MARTIANI A 510090045
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ABSTRAK
PENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INSTANT ASSESMENT PADA
SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 NGEMBAK KEC. PURWODADI KAB.GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013
Wahyu Martiani, A510090045, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013, 178 halaman
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar matematika melalui strategi pembelajaran aktif Instant Assesment pada siswa kelas IV SD N 3 Ngembak Purwodadi Grobogan semester gasal tahun ajaran 2012/ 2013. Penelitian ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas ( PTK). Subjek penelitian adalah siswa SD N 3 Ngembak yang berjumlah 21 siswa. Subjek pelaksana tindakan adalah peneliti dibantu oleh guru kelas. Metode pengumpulan data melalui metode observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode alur yaitu terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah menunjukkan adanya sebuah penigkatan keaktifan siswa dalam belajar matematika melalui strategi pembelajaran aktif Instant Assesment.
Hal ini dapat dilihat dari : 1) Kektifan siswa dalam mengajukan pertanyaan sebelum tindakan 9,52%, siklus I 38,09%, siklus II 80,95%, 2) Keaktifan siswa menjawab pertanyaan sebelum tindakan 28,57 %, siklus I 71,42%, siklus II 95,23%, 3) Keaktifan siswa mengemukakan alasan sebelum tindakan 9,52 %, siklus I 57,14%, siklus II 85,71 %. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran aktif Instant Assesment dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan keaktifan siswa.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya pendidikan memegang peranan yang sangat penting
dalam memajukan suatu kehidupan bangsa dan Negara Indonesia.
Matematika adalah salah satu bidang studi yang mempunyai peranan
penting dalam pendidikan. Akan tetapi matematika sering dianggap
sebagai mata pelajaran yang paling sulit untuk dipahami.
Hal ini terjadi pada pembelajaran matematika pada kelas IV SD N
Ngembak 3 Purwodadi. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi hal
ini terjadi karena masalah sebagai berikut: 1) Siswa jarang bertanya atau
tidak mau bertanya mengenai materi yang belum bisa atau tidak
dimengerti. 2) Siswa kurang tertarik untuk mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru. 3) Siswa takut untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya atau jawabannya kepada teman-teman.
Berdasarkan latar belakang di atas, untuk meningkatkan keaktifan
belajar matematika di SD N 3 Ngembak, maka peneliti merasa tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai “Peningkatan Keaktifan Belajar
Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Instant Assesment Pada Siswa Kelas IV SD N 3 Ngembak Kec. Purwodadi Kab. Grobogan Tahun Pelajaran 2012/ 2013”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diidentifikasi masalah
1. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi
dan penugasan dalam pembelajaran matematika.
2. Siswa merasa jenuh dalam menerima pembelajaran matematika karena
metode yang digunakan masih konvensional, sehingga mempersulit
siswa untuk memahami materi matematika.
3. Siswa kelas IV kurang aktif dalam pembelajaran matematika.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas agar penelitian ini lebih
mendalam, maka peneliti membatasi masalah agar lebih terfokus dalam
melakukan penelitian:
1. Meningkatkan keaktifan belajar matematika pada siswa.
2. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran
aktif Instant Assesment.
3. Penelitian ini dilakukan pada kelas IV SD N 3 Ngembak.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah strategi Instant
Assesment dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
matematika siswa kelas IV SD Negeri 3 Ngembak?”.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
Instant Assesment pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Ngembak Tahun
ajaran 2012/ 2013.
F. Manfaat Penelitian a. Bagi penulis
Dapat memperoleh pengalaman secara langsung dalam menerapkan
strategi pembelajaran aktif Instant Assesment yang diperoleh dibangku
perkuliahan yang bermanfaat dalam pembelajaran matematika.
b. Bagi guru
Memberi tambahan pengetahuan tentang peningkatan keaktifan serta
dapat meningkatkan keprofesionalan guru.
c. Bagi siswa
Diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan keaktifan siswa
dalam belajar matematika sehingga dapat meningkatkan potensi siswa
dengan menerapkan strategi Instant Assesment.
d. Bagi sekolah
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan mutu atau kualitas
pembelajaran, guru, serta sekolah sehingga memperoleh gambaran
pembelajaran Instant Assesment yang pada akhirnya dapat
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
G. Metode Penelitian 1. Tempat penelitian
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada SD Negeri 3 Ngembak Kec.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil bulan November
2012.
H. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Kusumah& Dedi (2011:9) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara (1)
merencanakan, (2) melaksanakan, (3) merefleksikan tindakan secara
kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai
guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dengan demikian
peneliti dalam pelaksanaan tindakan terlibat, dari mulai perencanaan
sampai dengan hasil penelitian.
I. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian Tindakan Kelas adalah guru dan siswa. Dalam penelitian
ini peneliti sebagai subjek yang melakukan penelitian dan guru sebagai
observer serta siswa sebagai subjek yang di teliti untuk melakukan suatu
tindakan. Siswa SD N 3 Ngembak kelas IV berjumlah 21 siswa, sebagai
subjek yang menerima tindakan.
J. Prosedur Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam bahasa Inggris PTK sering
disebut Classroom Action Research (CAR). Guru kelas dan kepala sekolah
dan peneliti dilibatkan sejak dialog awal, perencanaan tindakan,
K. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Peneliti
memperoleh data-data berupa keterangan dan informasi serta fakta-fakta
dari responden secara tertulis, kemudian dikumpulkan, diidentifikasikan
dan dikategorikan. Selanjutnya dicari hubungannya dengan data yang ada
dan disusun secara sistematis.
L. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini
adalah
1. Observasi
2. Catatan Lapangan
3. Dokumentasi
M. Instumen Penelitian
Berdasarkan pelaksanaan dan tujuan dalam penelitian, peneliti
menggunakan observasi partisipasi peneliti dimana peneliti ikut serta
dalam melakukan kegiatan. Instrumen dikembangkan oleh peneliti
bersama dengan guru. Metode ini digunakan untuk mengamati tingkah
laku siswa secara langsung saat kegiatan pembelajaran didalam kelas yang
dilakukan peneliti bersama guru.
N. Validitas Data
Kusumah & Dedi (2011:83) mengemukakan triangulasi adalah
membandingkan persepsi sumber data/ informan yang satu dengan yang
lain didalam/ mengenal situasi yang sama, misalnya: persepsi situasi
menggunakan teknik triangulasi sumber yaitu dengan memanfaatkan
pengamat lainnya (guru dan kepala sekolah) untuk pengecekan kembali
derajat suatu kepercayaan data.
O. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode alur. Dimana
terdapat langkah-langkah yang harus dilalui yaitu pengumpulan data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Antara lain:
1. Reduksi Data
2. Penyajian data
3. Verifikasi Data
P. Indikator Pencapaian
Indikator pencapaian digunakan sebagai suatu tolak ukur dari keberhasilan
dalam tindakan yang direncanakan dalam penelitian. Indikator pencapaian
dalam penelitian ini adalah tercapainya keaktifan siswa dalam bertanya,
menjawab pertanyaan, mengemukakan alasan dengan presentase 75% dari
jumlah siswa yaitu 21 siswa.
Q. Deskripsi Lokasi Penelitian
Sekolah yang digunakan dalam penelitian ini adalah SD Negeri 3
Ngembak Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Sekolah SD N 3
Ngembak ini berada di daerah yang strategis karena dekat dengan
penduduk dan tidak jauh dari kota sehingga mempermudah untuk
R. Deskripsi Kondisi Awal
Dari hasil wawancara atau dialog awal yang dilakukan peneliti
dengan guru kelas dan kepala sekolah bahwa pelajaran matematika yang
dilakukan di SD N 3 Ngembak pembelajaran yang digunakan masih
konvensional. Dari hasil kegiatan pra siklus menunjukkan bahwa
keaktifan siswa saat pembelajaran masih rendah.
S. Pelaksanaan Tindakan Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan Kelas Siklus I
Dalam pelaksanaan siklus I tahap-tahap perencanaan yang
dilakukan oleh peneliti adalah Persiapan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) disusun untuk rencana kegiatan yang akan
dilakukan peneliti didalam proses pembelajaran, persiapan media
pembelajaran untuk meningkatkan semangat siswa dalam proses
pembelajaran, persiapan instrument yang dibutuhkan didalam
penelitian, dengan guru kelas IV sebagai observer.
b. Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali putaran siklus I pertemuan I
pada hari Rabu, 14 November 2012, jam 07.00-8.10WIB. Siklus I
pertemuan II dilaksanakan pada hari Senin, 19 November 2012, jam
c. Hasil tindakan kelas pada siklus I pertemuan I
1. Tindak mengajar
Peneliti bertindak sebagai guru melakukan pembelajaran
dengan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan RPP yang
telah dibuat.
2. Tindak Belajar
Siswa mengikuti proses pembelajaran kurang tertib. Ini
terlihat siswa kurang begitu tenang saat guru menjelaskan. Hal ini
dikarenakan siswa baru pertama kali mengenal strategi
pembelajaran aktif Instant Assesment.
d. Hasil Tindakan Kelas Pada Pertemuan II
1. Tindak Mengajar
Peneliti bertindak sebagai guru melakukan pembelajaran dengan
langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
dibuat.
2. Tindak belajar
Pada pertemuan II ini sudah menunjukkan adanya
peningkatan dibanding siklus I pertemuan I. Tetapi belum sesuai
dengan pencapaian yang diharapkan.
e. Refleksi
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih terdapat
kelas, guru belum bisa membangkitkan semangat siswa untuk
menjawab ataupun bertanya tentang materi.
Sedangkan kekurangan siswa saat pembelajaran pada siklus I
antara lain: sebagian siswa masih ada yang ramai sendiri., masih ada
siswa yang belum berperan aktif dalam proses pembelajaran., sudah
ada beberapa siswa yang berani bertanya, menjawab pertanyaan guru
walaupun belum tahu mengapa memilih jawabannya, masih banyak
anak-anak yang masih malu-malu dalam bertanya.
f. Evaluasi
Berdasarkan pembelajaran keseluruhan pada siklus I, dapat dilihat
bahwa dari 21 siswa yang hadir dalam pelaksanaan siklus I yang
dilaksanakan di kelas IV SD N 3 Ngembak, terinci sebagai berikut:
siswa yang aktif bertanya 8 siswa (38,09%), siswa yang aktif
menjawab 15 siswa (71,42%), siswa yang aktif mengemukakan
alasan 12 siswa (57,14%).
2. Siklus II
a. Perencanaan tindakan pada siklus II
Pada siklus II lebih menfokuskan keaktifan siswa, masih perlu
perbaikan dalam pelaksanaannya.
b. Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II
Tindakan kelas siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan sama seperti
dalam siklus I yaitu pada hari Senin, 26 November 2012 dan hari,
c. Hasil tindakan kelas pada siklus II pertemuan I
1. Tindak mengajar
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
2. Tindak Belajar
Pada siklus II pertemuan I ini keaktifan siswa sudah cukup
meningkat. Siswa sudah bersemangat dalam menerima pelajaran,
siswa selalu antusias untuk selalu ingin menjawab soal dari guru.
d. Hasil tindakan siklus II pertemuan II
1. Tindak mengajar
Tindak mengajar sama seperti dalam siklus II pertemuan I akan
tetapi lebih terdapat perbaikan.
2. Tindak belajar
Pada siklus II pertemuan II ini siswa sudah bisa terkontrol
dalam arti guru bisa mengkondisikan suasana kelas untuk tetap
kondusif.
e. Refleksi
Diperoleh beberapa hal yang dapat peneliti catat sebagai masukan
untuk tindakan selanjutnya, antara lain, bagi guru: guru melakukan
apersepsi dengan baik, guru sudah menguasai kelas,dengan optimal,
guru sudah memahami pertanyaan yang diberikan siswa.
Bagi siswa: Siswa sudah tidak ramai sendiri, siswa sudah
konsentrasi dan mendengarkan ketika guru mengajar, siswa berperan
f. Evaluasi
Berdasarkan pembelajaran keseluruhan yang dilaksanakan pada
siklus II yang diikuti oleh 21 siswa di kelas IV menampakkan
keaktifan siswa sebagai berikut: siswa yang aktif bertanya 17 siswa
(80,95%), siswa yang aktif menjawab pertanyaan 20 siswa (95,23%),
siswa yang aktif mengemukakan alasan18 siswa (85,71%).
Data Peningkatan Keaktifan Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan
No Keaktifan siswa Kondisi
Awal
Siklus I Siklus II
1 Keaktifan siswa dalam bertanya 2 siswa (9,52%)
8 siswa (38,09%)
17 siswa (80,95%) 2 Keaktifan siswa menjawab pertanyaan 6 siswa
(28, 57%)
15 siswa (71,42%)
20 siswa (95,23%) 3 Keaktifan siswa mengemukakan
alasan
Berdasarkan tabel diatas, maka data hasil peningkatan keaktifan siswa
disajikan dalam grafik sebagai berikut:
Grafik peningkatan keaktifan belajar matematika melalui strategi pembelajaran Instant Assesment
28,57%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
menjawab pertanyaan mengajukan pertanyaan
Sehingga Hipotesis yang peneliti ajukan yaitu jika strategi
pembelajaran aktif Instant Assesment diterapkan dalam pembelajaran
matematika, maka dapat meningkatkan keaktifan siswa, dapat diterima
kebenarannya.
T. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian tindakan ini dilakukan secara kolaboratif guru peneliti
bersama guru kelas IV bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa
dalam belajar matematika kelas IV SDN 3 Ngembak. Berdasarkan hasil
pembelajaran secara keseluruhan terdapat peningkatan keaktifan pada SD
N 3 Ngembak. Menunjukkan peningkatan keaktifan siswa dari prasiklus,
siklus I, siklus II. Pada siklus I dengan diterapkan strategi Instant
Assesment memberikan hasil yang baik akan tetapi belum memenuhi
indikator pencapaian. Pada siklus II masih menerapkan strategi Instant
Assesment sudah mencapai indikator pencapaian yaitu dari 21 terdapat
75% siswa yang aktif bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengemukakan
alasan. Dalam menerapkan strategi Instant Assesment siswa dilatih untuk
aktif dalam pembelajaran, yaitu aktif dalam bertanya, menjawab
pertanyaan dan mengemukakan alasan pemilihan jawaban,
PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan
strategi pembelajaran Instant Assesment dapat meningkatkan keaktifan belajar
siswa dari siklus I sampai siklus II meningkat yaitu meliputi keaktifan siswa
dalam : Mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, memberikan alasan
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan dari penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti dapat diambil implikasi sebagai berikut: Jika dilakukan penerapan
strategi pembelajaran aktif Instant Assesment , maka indikator keaktifan siswa
dalam bertanya mengenai materi yang belum dimengerti, menjawab
pertanyaan, serta mengemukakan alas an pemilihan jawaban meningkat.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan
keaktifan belajar matematika melalui strategi pembelajaran aktif Instant
Assesment pada siswa kelas IV SD N 3 Ngembak tahun ajaran 2012/ 2013”,
maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:
1. Kepada Kepala Sekolah
a. Kepala sekolah dapat memberi masukan serta mensosialisasikan
kepada guru mengenai strategi pembelajaran aktif Instant Assesment
dalam upaya peningkatan keaktifan siswa.
b. Kepala sekolah seharusnya memberi masukan kepada guru untuk
menerapkan strategi pembelajaran yang dapat menjadikan semangat
siswa dalam pembelajaran.
c. Kepala sekolah dapat mengusahakan sarana prasarana atau media
pembelajaran yang berguna untuk menciptakan pembelajaran yang
2. Kepada Guru
a. Guru diharapkan dapat menerapkan strategi pembelajaran aktif Instant
Assesment untuk menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan.
b. Guru dapat meningkatkan keaktifan siswa dengan menggunakan
strategi pembelajaran aktif Instant Assesment.
c. Guru sebaiknya menggunakan media untuk menarik perhatian siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Burhan, Mustaqim. 2008. Ayo Belajar Matematika Kelas IV. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Tiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2007.Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam. Bandung: Refika Aditama.
Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuan dan Moedjiono. 1995. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Indeks.
Maryadi, Nining dkk.2010.Pedoman Penulisan Sripsi FKIP.Surakarta:BP-FKIP UMS.
Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP UMS.
. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP UMS.
Rubiyanto, Rubino dan Saring Marsudi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas keSDan dan Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: FKIP UMS.
Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika belajar dan Mengajar. Bandung:Alfabeta.
Samino dan Saring Marsudi, 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairuz Media.
Sardiman. 2001. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Silbermen, Mel. 2010. 101 Cara Pelatihan dan Pembelajaran Aktif. Jakarta: Indeks.
Syarifah, Siti. 2009. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Berbalik (Reciprocal Teaching) pada siswa kelas X MAN 1 Surakarta Tahun Ajaran 2007/2008. Skripsi. UMS (tidak diterbitkan)
Sriyono, dkk. 1992.Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan PTBK. Semarang: Surya Offset.
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Uno, Hamzah . 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahyuni, Sri. 2011. Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep dan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Operasi Hitung Bilangan Bulat.SKRIPSI. Surakarta: UMS (Tidak Dipublikasikan).
Yuni. 2011. “Penerapan Model Pembelajaran Realistic Berbasis Media Berkonteks Legal sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar
Matematika”. SKRIPSI. Surakarta: UMS (Tidak Dipublikasikan).
Yuningsih, Novie Tri. 2012.“Penerapan Strategi Pembelajaran Instant Assesment
dengan Media Choose Number untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012”. SKRIPSI. Surakarta: UMS (Tidak Dipublikasikan).