• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI MEDIA BOLA YANG DIGANTUNG (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN 1 Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI MEDIA BOLA YANG DIGANTUNG (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN 1 Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon)."

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI

MEDIA BOLA YANG DIGANTUNG

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN 1 Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan

Oleh

SUHENDRA 0904278

PROGRAM STUDI S1 PGSD PENDIDIKAN JASMANI KAMPUS SUMEDANG

(2)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI

MEDIA BOLA YANG DIGANTUNG

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN 1 Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon)

Oleh

SUHENDRA 0904278

Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I,

Dr. TATANG MUHTAR, M.Si NIP. 19590603 198603 1 005

Pembimbing II,

INDRA SAFARI, M.Pd NIP. 19770902 200801 1 016

Mengetahui :

Ketua Program Studi S1 PGSD PENJAS

(3)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ” Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyundul Bola Dalam Permainan Sepak Bola Melalui Media Bola Yang Digantung (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN 1 Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon)” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Sumedang, Juni 2011 Yang membuat pernyataan

(4)

i

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ………... vii

DAFTAR GAMBAR ……… viii

DAFTAR LAMPIRAN ………. ix

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Batasan Istilah ... 10

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 12

A. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 12

B. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ... 20

C. Sepak Bola ... 23

D. Pembelajaran Gerak Dasar Menyundul Bola yang Digantung .... 26

E. Penelitian yang Relevan ... 26

F. Hipotesis Tindakan ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ……… 28

A. Lokasi, Subjek dan Waktu Penelitian ………... 28

B. Metode dan Desain Penelitian ……….. 30

C. Prosedur Penelitian... 33

D. Instrumen Penelitian ... 36

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 38

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ……… 41

(5)

ii

B. Paparan Data Tindakan ………. 44

C. Pembahasan ……….. 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

A. Kesimpulan ……….. 67

B. Saran ………. 68

DAFTAR PUSTAKA ……….. 69

LAMPIRAN –LAMPIRAN ………... 70

(6)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 Data awal pembelajaran menyundul bola ... 5

3.1 Jadwal pelaksanaan penelitian ... 36

4.1 Hasil observasi perencanaan pembelajaran data awal ... 41

4.2 Hasil observasi kinerja data guru data awal ... 42

4.3 Hasil observasi aktivitas siswa data awal ... 43

4.4 Data awal hasil belajar siswa pembelajaran menyundul bola ... 44

4.5 Hasil observasi perencanaan pembelajaran siklus I ... 46

4.6 Hasil observasi kinerja guru siklus I ... 47

4.7 Hasil observasi aktivitas siswa siklus I ... 48

4.8 Hasil belajar siswa pada siklus I ... 49

4.9 Hasil observasi perencanaan pembelajaran siklus II ... 52

4.10 Hasil observasi kinerja guru siklus II ... 53

4.11 Hasil observasi aktivitas siswa siklus II ... 54

4.12 Hasil belajar siswa pada siklus II ... 55

4.13 Hasil observasi perencanaan pembelajaran siklus III ... 58

4.14 Hasil observasi kinerja guru siklus III ... 59

4.15 Hasil observasi aktivitas siswa siklus III ... 60

4.16 Hasil belajar siswa pada siklus III ... 61

4.17 Hasil observasi perencanaan pembelajaran ... 63

4.18 Hasil observasi kinerja guru ... 64

(7)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

3.1 Lokasi penelitian ... 13

3.2 Alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ... 21

4.1 Diagram hasil observasi perencanaan pembelajaran ... 63

4.2 Diagram hasil observasi kinerja guru ... 64

4.3 Diagram hasil observasi aktivitas siswa ... 65

(8)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Instrumen 72

A.1 RPP Siklus I ... 72

A.2. RPP Siklus II ... 76

A.3 RPP Siklus III ... 80

A.4 Lembar Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 84

A.5 Lembar Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 86

A.6 Lembar Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 88

A.7 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 90

A.8 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 92

A.9 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus III ... 94

A.10 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 96

A.11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 97

A.12 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 98

A.13 Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus I ………... 99

A.14 Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus II ……….. 101

A.15 Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus III ……… 103

A.16 Lembar Hasil Wawancara untuk Guru ………. 105

A.17 Lembar Hasil Wawancara untuk Siswa ……… 106

A.18 Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan 107 B. Format Instrumen 110 B.1 Format Lembar Observasi Perencanaan Pembelajaran ... 111

B.2 Format Lembar observasi Kinerja Guru ... 112

B.3 Format Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 113

B.4 Format Lembar Observasi Hasil Belajar ... 115

B.5 Format Wawancara untuk Guru ... 117

(9)

vi

C. Administrasi Penelitian 119

C.1. Surat SK Pembimbing ………... 120

C.2. Surat Permohonan Izin Penelitian ……… 121

C.3. Surat Keterangan Telah Melakukab Penelitian ... 122

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan proses interaksi antara peserta didik dan lingkungan yang dikelola melalui aktifitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Dalam pendidikan jasmani terdapat suatu tujuan yang disebut keterampilan. Keterampilan gerak ini dapat berarti gerak, bukan olah raga dan gerak untuk berolahraga.

Mata pelajaran pendidikan jasmani yang dilaksanakan disekolah merupakan salah satu program yang bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa, dengan kesehatan yang baik dapat memperoleh prestasi belajar yang optimal.

Guru pedidikan jasmani mempunyai peranan yang sangat penting untuk membantu tercapainya kesegaran jasmani siswa. Gerak bagi anak sekolah dasar bukan berarti anak sekolah dasar harus dilatih pencapaian prestasi yang tinggi tetapi anak sekolah dasar harus disiapkan dengan tahap perkembangannya dan tahap kematangannya. Karena itu guru pendidikan jasmani harus mampu membawa siswa kedalam situasi yang menyenangkan dalam pembelajaran.

Untuk mencapai gerak yang baik, baik itu gerak untuk berolahraga maupun gerak bukan olahraga semuaya harus ditunjang oleh keadaan jasmani mengenai kekuatan otot, daya tahan otot, kelentukan dan daya tahan kardiovaskuler. (Anario, dkk dalam Sukintaka 1980:80)

(11)

2

tertata sangat bermanfaat untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak. Bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat berharga untuk anak. Pengalaman itu bisa berupa jalinan hubungan sosial untuk mengungkap perasaannya dengan sesama teman dan menyalurkan hasrat.

Bermain menurut Cowell dan Hozelin (Sukintaka,1992:14) mengatakan bahwa :

untuk membawa anak kepada cita-cita pendidikan, maka perlu adanya usaha peningkatan keadaan jasmani, sosial, mental, dan moral anak yang optimal. Agar memperoleh peningkatan tersebut, anak dapat dibantu dengan permainan karena anak dapat menampilkan dan memperbaiki keterampilan

jasmani, rasa sosial,percaya diri, peningkatan moral dan spiritual lewat “ fair play” dan “Sportmanship” atau bermain dengan jujur sopan dan berjiwa

olahragawan sejati.

Dengan mengetahui manfaat bermain, diharapkan guru dapat melahirkan ide mengenai cara mengemas kegiatan bermain untuk pengembangan bermacam-macam aspek perkembangan anak. Aspek yang dapat dikembangkan mencakup fisik, intelektual, sosial dan moral.

(12)

3

Ketika dalam pembelajaran seorang guru menggunakan alat peraga yang disukai oleh anak karena sesuai dengan perkembangan anak, maka pembelajaran akan berjalan lebih efektif. Hal tersebut merupakan salah satu fungsi alat peraga.

Penggunaan alat peraga dapat digunakan dalam pembelajaran penjas di sekolah dasar, salah satunya pembelajaran menyundul bola. Menyundul bola adalah bagian dari sepak bola, untuk mempermudah memahami bahan ajar ini akan lebih baik mengetahui pengertian sepak bola.

Menurut Wahyudin ( 1998 : 8) Permainan sepak bola adalah :

Suatu bentuk permainan yang dilakukan oleh dua regu yang saling berhadapan ,baik putera maupun puteri, dimana anggota satu regu terdiri dari sebelas orang pemain yang berusaha memasukan bola ke gawang lawan atau mecegah memasukan bola kegawang kita dengan seluruh anggota tubuh kecuali lengan atau tangan dan regu yang memiliki selisih paling banyak memasuka bola kegawang lawan dalam waktu tertentu dianggap regu yang menang.

“Waktu yang dibutuhkan dalam suatu permainan sepakbola adalah 2 x 45

menit, 45 menit pertama untuk babak pertama,dan 45 menit kedua untuk babak ke

dua” (Jopie de fretes,1995:13)

Berdasarkan pemahaman diatas secara mendasar dapat dikatakan bahwa

tujuan yang terpenting dalam sepak bola adalah : “ bagaimana cara memasuka

(13)

4 Tarigan, (2001:3) menyatakan bahwa:

Dalam permainan sepak bola, keterampilan-keterampilan yang dimiliki pemain tidak bisa dipisahkan dari satu kesatuan tim dan tidak pernah ia akan menggunakanya sendiri. Kemampuan menendang, mengotrol bola dan merebut bola dari lawan harus diselaraskan dengan tujuan lain. Artinya, keterampilan-keterampilan yang dimiliki satu pemain, tidak pernah merupakan tujuan sendiri. Munkin ada serig melihat seorang pemain yang memiliki keterampilan dan bakat yang baik, tetapi tidak diikut sertakan dalam satu tim. Hal ini karena pemain tersebut tidak bisa bekerja sama dwengan teman-teman yang lain.

(14)

5

Tabel 1.1

Data awal pembelajaran menyundul Bola

(15)

6 Deskriptor

1. Skor Sikap Awal :

3 = Tolakan kaki kuat, badan melenting dari belakang

2 = Tolakan kaki kurang kuat, badan kurang melenting dari belakang 1 = Tolakan kaki lemah, badan tidak melenting dari belakang

2. Skor ketepatan Sundulan :

3 = menyundul bola tepat di bagian kening 2 = menyudul bola kurang tepat dibagian kening 1 = menyundul bola tidak tepat di bagian kening 3. Sikap Akhir

3 = mendarat dengan dua kaki, menjaga keseimbangan dengan dua tangan 2 = mendarat dengan dua kaki, namun kurang menjaga keseimbangan 1 = mendarat dengan satu kaki, tidak menjaga keseimbangan

(16)

7

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah

1. Perumusan Masalah

Yang menjadi persoalan dalam masalah ini adalah : “Upaya meningkatkan

kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola melalui media bola yang digantung pada siswa kelas V SD Negeri 1 Walahar Kecamatan Gempol

Kabupaten Cirebon”. Berkenaan dengan persoalan tersebut maka pertanyaanya

adalah: Bagaimana Upaya meningkatkan kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola melalui media bola yang digantung pada siswa kelas V SD Negeri 1 Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon?.

Selanjutnya masalah penelitian tersebut secara khusus dirumuskan dalam sub pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran menyundul bola melalui media bola yang digantung pada kelas V SD Negeri 1 Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menyundul bola melalui media bola yang digantung pada kelas V SD Negeri 1 Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon?

(17)

8

2. Pemecahan Masalah

Berangkat dari rumusan masalah diatas dapat diuraikan pemecahan masalah yang dilakukan untuk perbaikan pembelajaran sepak bola agar meningkatkan kemampuan menyundul bola melalui media bola yang digantung, sebagai berikut:

Menyusun perencanaan pembelajaran menyundul bola dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menyundul bola melalui media bola yang digantung, yang sesuai dengan materi, metode dan karakteristik siswa kelas serta pengelolaan kelas dengan baik.

Dalam pelaksanaan Siswa harus terlibat aktif dalam pembelajaran karena siswa sebagai subjek belajar. Oleh karena itu, melalui pembelajaran menyundul bola melalui media bola yang digantung harus ada variasi latihan yang memberikan suasana baru dalam meningkatkan kemampuan menyundul bola, pada tahap awal siswa diberi informasi atau tata cara menyundul bola yang benar kemudian siswa mencoba untuk melakukan variasi pembelajaran menyundul bola, tahap pertama siswa melakukan menyundul bola yang digantung dengan melompat ditempat, kemudian tahap kedua siswa melakukan pembelajaran menyundul bola dengan awalan berlari, tahap ketiga siswa melakukan meyundul bola yang digantung dengan menambah jarak awalan berlari,dari jarak 2 meter menjadi jarak 4 meter.

(18)

9

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran menyundul bola melalui media bola yang digantung pada kelas V SD Negeri 1 Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran menyundul bola melalui media bola yang digantung pada kelas V SD Negeri 1 Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon.

3. Untuk mengetahui peningkatan hasil pembelajaran menyundul bola melalui media bola yang digantung pada kelas V SD Negeri 1 Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan gambaran umum diatas dapat diperoleh informasi berkenaan dengan upaya meningkatkan kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola melalui media bola yang digantung pada siswa kelas V SD Negeri 1 Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kepentingan dan peningkatan teknik dasar permainan sepak bola khususnya kemampuan menyundul bola, yang meliputi:

1. Manfaat bagi Siswa

(19)

10

2. Manfaat bagi guru

Memberikan masukan pengembangan metode dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan tidak menutup kemungkinan metode pembelajaran ini diterapkan pada pokok bahasan lain yang sesuai dan meningkatkan kreatifitas dan kemampuan guru dalam mengajar sehingga melibatkan siswa secara aktif.

3. Manfaat bagi sekolah

Dapat memberikan kontribusi dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah dasar.

4. Manfaat bagi UPI Kampus Sumedang

Penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi perpustakaan dalam karya ilmiah yang berkaitan dengan penelitian tindakan kelas.

5. Manfaat bagi penulis

Melalui penelitian ini, penulis dapat lebih meningkatkan kualitas dirinya sebagai peneliti juga sebagai tenaga pengajar.

E. Batasan Istilah

Untuk memudahkan dan membatasi penelitian skripsi agar terarah pada pokok permasalahan yang dibahas maka penulis membatasi penelitian dalam bentuk penguraian maksud dari istilah yang digunakan dalam judul,yaitu:

Upaya, adalah satu bentuk kegiatan yang memiliki tujuan tertentu

(20)

11

Meningkatkan, berarti merubah dari suatu keadan kekeadaan lain sesuai

dengan yang diinginkan, maksudnya merubah kekeadaan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya ( poerwadarminta, 1999: 109)

Menyundul, adalah teknik mengenakan bola pada kepala(Alam ,dkk.

1983.”Kamus Praktis Bahasa Indonesia”. Cv. Karya Utama: Surabaya)

Media, adalah alat yang digunakan menyampaikan atau mengantarkan

pesan-pesan pembelajaran. (Alam ,dkk. 1983.”Kamus Praktis Bahasa Indonesia”.

Cv. Karya Utama: Surabaya)

Bola, adalah benda bulat yang dibuat dari karet atau kulit digunakan untuk

bermain. (Alam ,dkk. 1983.”Kamus Praktis Bahasa Indonesia”. Cv. Karya

(21)

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Subjek dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi tempat penulis melaksakan penelitian adalah SD Negeri 1 Walahar yang beralamat di Desa Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon. Alasan penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Walahar adalah:

a. SD Negeri 1 Walahar merupakan salah satu sekolah yang harus ditingkatkan kualitas pendidikannya, khususnya dalam pencapaian hasil belajar penjaskesnya.

b. Sekolah berada pada Sekolah berada pada lokasi yang strategis yaitu berada

pada samping jalan raya dan berlokasi di tengah perkampungan penduduk. c. Dalam melakukan penelitian ini, yang bertindak sebagai peneliti adalah

guru penjaskes tersebut yaitu guru penjaskes SD Negeri 1 Walahar hingga memudahkan dalam proses mengidentifikasi peserta didiknya dan juga mempermudah dalam proses pemantauan serta mencari data yang diperlukan. d. Peneliti lebih tahu terhadap sifat, karakter, dan kebiasaan peserta didiknya, sehingga memudahkan dalam proses mengidentifikasi peserta didiknya dalam proses penelitian.

(22)

29

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN 1 Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 14 orang perempuan dan 11 orang laki-laki.

Sebagaimana layaknya suatu Penelitian Tindakan Kelas, dalam penelitian ini tidak digunakan sistem penentuan populasi dengan teknik sampling serta tidak

Jalan Raya

Lap Voli

RumDin WC

WC

Ruang Guru KLS 4A

Lap Badminton

KLS 1

KLS 5A

KLS 2

KLS 6 KLS 5B

(23)

30

ada kelas kontrol, karena tidak dimaksudkan untuk memperoleh temuan untuk tujuan generalisasi (Suyanto, 1996 : 9).

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan dalam tiga sikulus. Untuk lebih jelasnya lihat tabel jadwal pelaksanaan penelitian dibawah ini:

Tabel 3.1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

NO URAIAN KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN

Januari Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4

1 Persiapan dan

pembekalan √ √

2 Perencanaan √ √

3 Pelaksanaan siklus I √

4 Pelaksanaan siklus II √

5 Pelaksanaan siklus III √

6 Pengolahan data √

7 Penyusunan laporan √ √ √

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada stuasi kelas atau kita kenal dengan classroom action research dengan menggunakan model permainan dalam pembelajarannya, sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi permainan sepak bola.

(24)

31

penelitian yang bersifat refleksif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki atau meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih

profesional”. Selanjutnya menurut Suyanto, (1997: 7), tujuan utama penelitian

tindakan kelas yaitu “memperbaiki praktik pernbelajaran yang seharusnya ditakukan

oleh guru”.

Secara prosedur penelitian tindakan kelas ditentukan oleh suatu kajian reflektif diri secara, inovatif, partisipasi diri, kolaboratif terhadap latar alamiah dan implikasi dari suatu tindakan. Menurut Hardjodipuro, (1997: 6) dasar sosial

classroom action research adalah “keterlibatan sedangkan dasar pendidikannya adalah perbaikan atau peningkatan mutu baik segi personal maupun keseluruhan sistem yang terlibat dalarn penelitian action research". Dengan demikian classroom

action research adalah suatu upaya pendekatan untuk memecahkan

masalah-masalah pendidikan yang dihadapi guru serta dapat dipecahkan secara kolaboratif dengan teman sejawat untuk mencapai peningkatan kualitas pendidikan dan pembelajaran yang dihadapinya.

Dilihat dari masalah yang harus dipecahkan, penelitian tindakan kelas selalu berangkat dari persoalan praktik pembelajaran yang dihadapi oleh guru dan ditandai dengan adanya upaya tertentu untuk dicobakan oleh guru, guna memperbaiki pembelajaran di kelas. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Ebbut dan Rapport dalam (Kanda 2001: 46-47) yang mengatakan bahwa:

(25)

32

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : (1) bertujuan untuk perbaikan layanan profesional guru, (2) bersifat reflektif inkuiri, dan (3) dilakukan secara kolaboratif

Metode pemaparan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah diskriptif, karena penelitian ini berusaha untuk mendiskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Adapun karakteristik dasar dari metode diskriptif ini yang digunakan oleh penulis adalah (1) masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilalaksanakan, (2) lebih berfungsi sebagai pemecaah masalah praktis pendidikan sedikit sekali untuk pengembangan ilmu, (3) pemanfaatan temuan penelitian berlaku pada saat itu pula yang belum tentu relevan bila digunakan untuk waktu yang akan datang, (4) hasil penelitian disusun dan disimpulkannya dipaparkan, dideskripsikan sebagaimana mestinya.

2. Desain Penelitian

(26)

33

Gambar 3.2 Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Kasbolah, (1999: 70)

C. Prosedur Penelitian

1. Tahap Perencanaan

Berasumsi pada rancangan dasar penelitian tindakan kelas yang peneliti gunakan yaitu Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart, bagian awal dari rencana penelitian tindakan yang akan dilakukan untuk adalah dengan membuat perencanaan tindakan. Kasbolah, (1999: 81) menerangkan bahwa ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam meranca ng tindakan, diantaranya adalah:

a. Penentuan bukti yang akan dijadikan indikator untuk mengukur pencapaian pemecahan masalah sebagai akibat dilakukan tindakan.

b. Penetapan tindakan-tindakan yang diharapkan akan menghasilkan dampak ke arah perbaikan program.

c. Pemilihan metode dan alat yang akan digunakan untuk mengamati dan merekam atau mendokumentasikan semua informasi tentang pelaksanaan tindakan.

Rencana Refleksi

Observasi

Action

Rencana Refleksi

Observasi

(27)

34

d. Perencanaan metode dan teknik pengolahan data sesuai dengan sifat data dan tujuan penelitian.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka pelaksanaan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Permintaan izin pada kepala sekolah untuk melakukan penelitian.

b. Membuat dokumentasi dan wawancara, kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal dan gambaran pelaksanaan proses belajar-mengajar.

c. Identifikasi masalah, dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran terhadap mata pelajaran penjas kelas V dengan Kurikulkum Tingkat Satuan Pendidikan. Langkah ini didahului oleh telaah buku sumber terhadap, tujuan pembelajaran, buku sumber yang digunakan serta, metode pengajaran yang dipakai, dapat ditentukan strategi pembelajaran yang dapat mengoptimalkan prestasi belajar siswa.

d. Menentukan alat bantu belajar yang tepat.

e. Menyusun rencana tindakan berupa, siklus tindakan kelas.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

(28)

35

Bersamaan dengan dilakukannya tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dan hasil dari proses pembelajaran.

3. Tahap Observasi

Observasi tidak lain dari upaya untuk mengamati pelaksanaan tindakan. Secara operasional dapat dinyatakan bahwa observasi adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai baik yang timbul oleh tindakan Imencana maupun akibat Sampinptmy& Kasbolah,' (1999: 91-92) megemukakan bahwa fungsi observasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

a) Untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya.

b) Untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan yang diinginkan.

Fungsi kedua dari pelaksanaan observasi mempunyai arti yang lebih dari pertama. Karena dengan adanya observasi diharapkan dapat dikenali apakah tindakan yang dilakukan mengarah kepada terjadinya perubahan positif dalam proses pembelajaran sesuai dengan yang harapkan.

Hal ini sesuai dengan pendapat Kasbolah, (1999: 92) bahwa "Dapat saja terjadi pelaksanaan tindakan tidak menghasilkan perubahan apapun; atau perubahan yang terjadi justru bersifat negatif seperti menurunnya kualitas proses pembelajaran".

(29)

36 peneliti diantaranya, yaitu:

1). Mempersiapkan lembar observasi yang menjadi tolok ukur keberhasilan pembelajaran.

2). Melakukan pengamatan terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa.

3). Merekam hasil atau kejadian yang terjadi dalam proses pembelajaran baik kejadian dari kinerja guru maupun dari aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran penjas dengan menggunakan media bola yang digantung .

4. Tahap Analisis dan Refleksi

Tahap ini merupakan kegiatan untuk menganalisis menginterprestasi dan eksplorasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari hasil observasi terhadap precanaan dan pelaksanaan siklus yang telah dilakukan sebagai acuan untuk perencanaan dan pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya.

D. Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan data penelitian ini adalah untuk memperoleh berbagai informasi yang saling menunjang dan melengkapi satu sama lainnya, dan dikumpulkan dari subyek penelitian dengan berdasar pada instrumen penelitian yang digunakan. Instrumen ini berupa lembar observasi, pedoman wawancara, lembar catatan lapangan, dan lembar tes.

1. Lembar Observasi

(30)

37

terjadi dalam proses pembelajaran akan teramati secara menyeluruh. Jika ingin mengetahui apa sebenarnya yang dikerjakan orang dengan mengamati bukan menanyakan, agar dalam pelaksanaan obervasinya dapat menjaring data yang dimaksudkan, maka harus dibuat lembar observasi. Observasinya ini dilakukan secara bersama sama dengan pelaksanaan wawancara selama kunjungan lapangan, yaitu kunjungan ke sekolah dan dinas pendidikan tingkat kecamatan.

2. Pedoman Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan suatu maksud tertentu yang digunakan untuk mendapatkan informasi optimal mengenai apa yang dipikirkan dirasakan, direncanakan, dilakukan, dan dikerjakan baik secara individu maupun kolektif. Percakapan ini oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan sesuai dengan pedoman yang telah disusun dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara digunakan bukan merupakan teknik pengumpulan data yang berdiri sendiri, melainkan sebagai penyerta pada saat melakukan observasi dan analisis dokumentasi. Dengan menggunakan teknik wawancara data utama yang berupa ucapan, pikiran, perasaan, dan tindakan. Lebih mudah diperoleh. Untuk itulah peneliti melakukan wawancara dengan subjek peneliti sesuai dengan fokus rencana penelitian.

3. Lembar Catatan Lapangan

(31)

38

digunakan sebagai bahan dalam memperoleh informasi mengenai pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh pengawas terhadap guru pendidikan jasmani. Dalam proses penulisan catatan lapangan ini, peneliti langsung mecatat berbagai hal yang ditemui dilapangan saat itu. Supaya tidak terjadi distorsi dari luar, maka penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pencatatan awal dilakukan sewaktu berada dilator peelitian dengan cara menuliskan hanya kata-kata kunci pada buku catatan.

b. Pembuatan catatan lapangan lengkap setelah kembali ketempat tinggal dilakukandalam suasan yang tenang,tidak ada gangguan. Hasilnya sudah berupa catatan lengkap.

c. Memasukan berbagai hal yang terlewat yang belum dicatat dan dimasukan dalam catatan lapangan.

4. Tes

Suatu kegiatan yang disusun dilaksanakan dan diskor dengan aturan-aturan tertentu yang telah ditetapkan mengukur satu sampel tingkah laku saja atau hanya mengukur respon murid.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

(32)

39

sejumlah hipotesa mengenai rencana tindakan selanjutnya, peneliti akan melakukan interpretasi terhadap keseluruhan data penelitian.

F. Validasi Data

Validasi data dalam penelitian ini merujuk pendapat Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2005 : 168-171) antara lain :

1. Member Check, yakni meninjau kembali keterangan-keterangan atau

informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara, dengan cara mengkonfirmasikan dengan guru maupun siswa melalui kegiatan

reflektif-kolaboratif pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Pada

kesempatan peneliti mengemukakan hasil temuan sementara untuk memperoleh tanggapan, sanggahan atau informasi tambahan baik dari guru maupun siswa, sehingga terjaring data yang benar dan memiliki derajat

validasi yang tinggi.

2. Triangulasi, yakni memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti,

dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh sumber lain yakni guru dan siswa. Tujuannya untuk memperoleh derajat kepercayaan data yang maksimal. Selain itu juga dilakukan kegiatan wawancara dengan siswa, dengan tujuan untuk mendapat gambaran tentang persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran. Hasil triangulasi ini kemudian dijabarkan dalam bentuk catatan lapangan.

3. Audit Trail, yakni mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan

(33)

40

senior, dan teman-teman peneliti. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh data dengan validasi yang tinggi.

4. Expert Opinion, dilakukan dengan cara mengkonsultasikan hasil temuan

(34)

41

BAB IV

PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data Awal

Sesuai dengan Tujuan PTK yaitu meningkatkan dan memperbaiki pembelajaran yang dilaksanakan guru, PTK sebelumnya diawali dengan kegiatan tahap penelitian pendahuluan yaitu observasi terhadap perencanaan pembelajaran,kinerja guru, aktifitas siswa dan hasil belajar siswa pada pembelajaran menyundul bola terhadap siswa kelas V SD Negeri 1 Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon.

Berdasarkan observasi yang dilakukan diperoleh data sebagai berikut: 1). Hasil observasi perencanaan pembelajaran

Berikut hasil observasi terhadap perencanaan pembelajaran :

Tabel 4.1

Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Data Awal

No Aspek Yang Diamati Keterangan

K C B BS

A Perumusan Tujuan Pembelajaran

1. Merumuskan tujuan pembelajaran √

2. Kejelasan rumusan √

3. Kejelasan cakupan rumusan √

4. Kesesuaian dengan kompetensi dasar √

Jumlah A 10

Prosentase 62,50 % B Mengembangkan dan Mengorganisasikan Materi, Media,

Sumber Belajar dan Metode Pembelajaran

1. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran √ 2. Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran √

3. Memilih sumber belajar √

4. Memilih metode pembelajaran √

Jumlah B 11

Prosentase 68,75 % C Merencanakan Skenario Kegiatan Pembelajaran

1. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran √

(35)

42

3. Menentukan alokasi waktu pembelajaran √

4. Kesesuaian metode, materi dan tujuan pembelajaran √ 5. Kesesuaian metode, materi dengan peserta didik √

Jumlah C 10

Prosentase 50 %

D Merencanakan Prosedur, Jenis dan Menyiapkan Alat Penilaian

1. Menentukan proses dan jenis penilaian √

2. Membuat alat penilaian √

3. Menentukan kriteria penilaian √

Jumlah D 9

Prosentase 75 %

E Tampilan Dokumen Rencana Pembelajaran

1. Kebersihan dan kerapihan √

2. Penggunaan bahasa tulis √

Jumlah E 8

Prosentase 100 %

Skor Total 48 Prosentase 67 %

2). Hasil observasi Kinerja guru

Berikut ini hasil observasi terhadap kinerja guru.

Tabel 4.2

Hasil Observasi Kinerja Guru Data Awal

No Aspek Yang Diamati Keterangan

K C B BS

A. Pra Pembelajaran

1. Merumuskan tujuan pembelajaran √

2. Kejelasan rumusan √

Jumlah A

Prosentase 62,5 % B. Membuka Pembelajaran

1.Melakukan kegiatan apersepsi dan pemanasan √

2.Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan √

Jumlah B 6

Prosentase 75 %

C. Mengelola Inti Pembelajaran

1.Memberi petunjuk dan contoh gerakan yang berkaitan dengan isi

pembelajaran √

2.Menanggapi respon dan pertanyaan siswa √

3.Melakukan komunikasi lisan, isyarat dan gerakan badan √

4.Memicu dan memelihara ketertiban siswa √

5.Memantapkan penguasaan keterampilan gerak siswa √

Jumlah C 14

Prosentase 70 %

D. Mendemonstrasikan Kemampuan Khusus Dalam Pembelajaran

1.Merangkaikan gerakan √

2.Memberikan kesempatan secara leluasa kepada siswa melakukan

aktifitas gerak √

3.Membimbing siswa melakukan gerakan dan melakukan aktifitas

gerak √

4.Memberikan pertolongan kepada siswa yang mengalami kesulitan √

(36)

43

Jumlah D 10

Prosentase 50 %

E. Melaksanakan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar

1.Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran √

2.Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran √

Jumlah E 6

Prosentase 75 %

F. Kesan Umum Kinerja Guru

1.Keefektifan proses pembelajaran √

2.Penampilan guru dalam pembelajaran √

Jumlah F 5

Prosentase 62,5 %

Skor Total 46

Prosentase 63,9%

3). Aktivitas siswa

Berikut adalah hasil observasi terhadap aktivitas siswa.

Tabel 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Data Awal

No

Toleransi Semangat Disiplin

(37)

44 1). Hasil belajar siswa

Tabel 4.4

Data Awal Hasil Belajar Siswa Pembelajaran menyundul bola

No Nama siswa

(38)

45

untuk diterapkan pada siklus kedua. Dan Permasalahan yang belum dapat dipecahkan pada siklus kedua, direfleksikan bersama kolabolator dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya. Selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan pada siklus ketiga.

1. Siklus Pertama

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti akan merumuskan hal-hal sebagai berikut :

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bersama dengan kolaborator.

2) Siswa berbaris dilapangan.

3) Siswa memperhatikan intruksi yang diberikan guru. 4) Guru memberikan contoh yang harus dilakukan siswa.

5) Menyuruh siswa untuk melakukan apa yang telah dilakukan oleh guru secara bergiliran.

6) Pada akhir pembelajaran guru melakukan penilain pada siswa.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut :

1) Pada pelaksanaan siklus pertama penyampaian materi pelajaran oleh guru sesuai dengan RPP yang telah dibuat.

2) Bimbingan terhadap siswa pada saat menyundul bola belum maksimal. 3) Kegiatan siswa belum dapat terlaksana seperti yang diharapkan. Hal ini

(39)

46

c. Tahap Observasi

Observasi dilakukan oleh observer, yaitu pelaku tindakan itu sendiri dan anggota tim yang lain. Dalam pembelajaran ini observer mengamati perencanaan pembelajaran, kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

2). Perencanaan pembelajaran

Berikut data hasil observasi terhadap perencanaan pembelajaran pada siklus I.

Tabel 4.5

Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I

No Aspek Yang Diamati Keterangan

K C B BS

A Perumusan Tujuan Pembelajaran

5. Merumuskan tujuan pembelajaran √

6. Kejelasan rumusan √

7. Kejelasan cakupan rumusan √

8. Kesesuaian dengan kompetensi dasar √

Jumlah A 12

Prosentase 75 %

B Mengembangkan dan Mengorganisasikan Materi, Media, Sumber Belajar dan Metode Pembelajaran

5. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran √ 6. Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran √

7. Memilih sumber belajar √

8. Memilih metode pembelajaran √

Jumlah B 12

Prosentase 75 %

C Merencanakan Skenario Kegiatan Pembelajaran

6. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran √

7. Menyusun langkah-langkah pembelajaran √

8. Menentukan alokasi waktu pembelajaran √

9. Kesesuaian metode, materi dan tujuan pembelajaran √

10. Kesesuaian metode, materi dengan peserta didik √

Jumlah C 15

Prosentase 75 %

D Merencanakan Prosedur, Jenis dan Menyiapkan Alat Penilaian

4. Menentukan proses dan jenis penilaian √

5. Membuat alat penilaian √

6. Menentukan kriteria penilaian √

Jumlah D 9

Prosentase 75 %

E Tampilan Dokumen Rencana Pembelajaran

3. Kebersihan dan kerapihan √

4. Penggunaan bahasa tulis √

(40)

47

Prosentase 100 %

Skor Total 57 Prosentase 79.17 %

3). Kinerja guru

Berikut ini hasil observasi terhadap kinerja guru pada siklus I.

Tabel 4.6

Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I

No Aspek Yang Diamati Keterangan

K C B BS

A. Pra Pembelajaran

3. Merumuskan tujuan pembelajaran √

4. Kejelasan rumusan √

Jumlah A 6

Prosentase 75 %

B. Membuka Pembelajaran

3.Melakukan kegiatan apersepsi dan pemanasan √

4.Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan √

Jumlah B 6

Prosentase 75 %

C. Mengelola Inti Pembelajaran

6.Memberi petunjuk dan contoh gerakan yang berkaitan dengan isi

pembelajaran √

7.Menanggapi respon dan pertanyaan siswa √

8.Melakukan komunikasi lisan, isyarat dan gerakan badan √

9.Memicu dan memelihara ketertiban siswa √

10. Memantapkan penguasaan keterampilan gerak siswa √

Jumlah C 15

Prosentase 75 %

D. Mendemonstrasikan Kemampuan Khusus Dalam Pembelajaran

6.Merangkaikan gerakan √

7.Memberikan kesempatan secara leluasa kepada siswa melakukan

aktifitas gerak √

8.Membimbing siswa melakukan gerakan dan melakukan aktifitas

gerak √

9.Memberikan pertolongan kepada siswa yang mengalami kesulitan √

10. Penggunaan media dan alat pembelajaran √

Jumlah D 15

Prosentase 75 %

E. Melaksanakan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar

3.Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran √

4.Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran √

Jumlah E 6

Prosentase 75 %

F. Kesan Umum Kinerja Guru

3.Keefektifan proses pembelajaran √

4.Penampilan guru dalam pembelajaran √

Jumlah F 6

Prosentase 75 %

Skor Total 54

(41)

48 4). Aktivitas siswa

Berikut adalah hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus I.

Tabel 4.7

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No

Toleransi Semangat Disiplin

(42)

49 5). Hasil belajar siswa

Tabel 4.8

Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

(43)

50

kurang paham. Berdasarkan hasil temuan teman kolaborator dan dari nilai tes (yaitu keberhasilan siswa selama siklus I masih sangat rendah yaitu rata-rata 61,44) tetapi minat dan motivasi siswa sudah cukup memadai dalam melakukakan kegiatan belajar.

Peneliti dapat melaksanakan tindakan yang direncanakan meskipun penggunaan waktu yang belum efektif. Motivasi siswa untuk melakukan instruksi dari guru sudah mulai tampak meskipun masih ada siswa yang ragu-ragu.

Pada siklus pertama ini keberhasilan guru dan siswa masih dalam kategori relatif kecil, hal itu tidak terlepas dari banyak kendala-kendala yang dirasakan olah peneliti maupun siswa diantaranya:

1) Keberanian siswa untuk menyundul bola masih kurang.

2) Penggunaan waktu dan proses belajar mengajar kurang efisien sehingga waktu yang digunakan untuk pelaksanaan evaluasi terlalu singkat dan terburu-buru menjelang jam pelajaran berakhir.

Untuk meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus pertama, maka perlu dilakukan tindakan pada siklus kedua. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus pertama masih digunakan pada siklus kedua. Tindakan perbaikan yaitu dengan:

1) Memberi motivasi lebih kepada siswa perempuan untuk menyundul bola supaya siswa berani untuk menyundul bola.

(44)

51

3) Memberi jarak 2 meter sebagai awalan untuk memaksimalkan hasil dari sundulan siswa.

4) Pengelolaan waktu dari tahap membuka pelajaran, kegiatan inti dan menutup pelajaran perlu diefektifkan agar sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dirumuskan.

2. Siklus Kedua

a. Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan pada siklus pertama yang telah diuraikan di atas maka peneliti dan guru mitra (kolaborator) saat pertemuan dan diskusi akan merumuskan rencana tindakan untuk siklus kedua. Adapun yang perlu diperbaiki:

1) Memotivasi dan mengaktifkan siswa secara merata dari satu siswa ke siswa yang lain saat melakukan sundulan bola.

2) Memberi kesempatan mencoba lebih banyak pada siswa untuk menyundul bola.

3) Pengelolaan waktu dari kegiatan membuka pelajaran, melakukan kegiatan inti dan pelajaran penutup perlu diefektifkan.

b. Tahap Pelaksanaan

Selama proses belajar mengajar berlangsung pada siklus kedua ini, semua tindakan satu persatu dapat dilakukan sepenuhnya oleh peneliti, diantaranya:

(45)

52

2) Memberi kesempatan mencoba lebih banyak pada siswa untuk menyundul bola, tetapi masih ada siswa yang kesempatan menyundulnya sedikit dikarenakana masih malu.

3) Mengefektifkan pengelolaan waktu dari kegiatan membuka pelajaran, melakukan kegiatan inti dan menutup pelajaran.

c. Tahap Observasi

Observasi dilakukan oleh observer, yaitu pelaku tindakan itu sendiri dan anggota tim yang lain. Dalam pembelajaran ini observer mengamati perencanaan pembelajaran, kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

1) Perencanaan pembelajaran

Berikut data hasil observasi terhadap perencanaan pembelajaran pada siklus II.

Tabel 4.9

Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II

No Aspek Yang Diamati Keterangan

K C B BS

A Perumusan Tujuan Pembelajaran

1.Merumuskan tujuan pembelajaran √

2.Kejelasan rumusan √

3.Kejelasan cakupan rumusan √

4.Kesesuaian dengan kompetensi dasar √

Jumlah A 14

Prosentase 87,5 % B Mengembangkan dan Mengorganisasikan Materi, Media,

Sumber Belajar dan Metode Pembelajaran

1.Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran √ 2.Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran √

3.Memilih sumber belajar √

4.Memilih metode pembelajaran √

Jumlah B 14

Prosentase 87,5 % C Merencanakan Skenario Kegiatan Pembelajaran

1.Menentukan jenis kegiatan pembelajaran √

2.Menyusun langkah-langkah pembelajaran √

3.Menentukan alokasi waktu pembelajaran √

4.Kesesuaian metode, materi dan tujuan pembelajaran √

(46)

53

Jumlah C 17

Prosentase 85 %

D Merencanakan Prosedur, Jenis dan Menyiapkan Alat Penilaian

1.Menentukan proses dan jenis penilaian √

2.Membuat alat penilaian √

3.Menentukan kriteria penilaian √

Jumlah D 9

Prosentase 91.7 % E Tampilan Dokumen Rencana Pembelajaran

1.Kebersihan dan kerapihan √

2.Penggunaan bahasa tulis √

Jumlah E 8

Prosentase 100 %

Skor Total 62 Prosentase 86.11 %

2) Kinerja guru

Berikut ini hasil observasi terhadap kinerja guru pada siklus II.

Tabel 4.10

Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II

No Aspek Yang Diamati Keterangan

K C B BS

A. Pra Pembelajaran

1.Merumuskan tujuan pembelajaran √

2.Kejelasan rumusan √

Jumlah A 7

Prosentase 87,5 % B. Membuka Pembelajaran

1.Melakukan kegiatan apersepsi dan pemanasan √

2.Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan √

Jumlah B 7

Prosentase 87,5 % C. Mengelola Inti Pembelajaran

1.Memberi petunjuk dan contoh gerakan yang berkaitan dengan isi

pembelajaran √

2.Menanggapi respon dan pertanyaan siswa √

3.Melakukan komunikasi lisan, isyarat dan gerakan badan √

4.Memicu dan memelihara ketertiban siswa √

5.Memantapkan penguasaan keterampilan gerak siswa √

Jumlah C 17

Prosentase 85 %

D. Mendemonstrasikan Kemampuan Khusus Dalam Pembelajaran

1.Merangkaikan gerakan √

2.Memberikan kesempatan secara leluasa kepada siswa melakukan

aktifitas gerak √

3.Membimbing siswa melakukan gerakan dan melakukan aktifitas

gerak √

4.Memberikan pertolongan kepada siswa yang mengalami kesulitan √

5.Penggunaan media dan alat pembelajaran √

Jumlah D 18

Prosentase 90 %

(47)

54

1.Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran √

2.Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran √

Jumlah E 7

Prosentase 87.5 % F. Kesan Umum Kinerja Guru

1.Keefektifan proses pembelajaran √

2.Penampilan guru dalam pembelajaran √

Jumlah F 7

Prosentase 87.5 %

Skor Total 63

Prosentase 87.5 %

3) Aktivitas siswa

Berikut adalah hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus II.

Tabel 4.11

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No

Toleransi Semangat Disiplin

(48)

55 4) Hasil belajar siswa

Tabel 4.12

Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

(49)

56

Bila ditinjau dari data hasil pengamatan guru mitra (kolaborator) baik pada kinerja guru maupun kinerja siswa dalam pembelajaran, serta nilai hasil belajar siswa pada siklus kedua ini, guru peneliti merasa senang karena dari tahap demi tahap motivasi dan keaktifan siswa terus mengalami peningkatan, meskipun hasil belajarnya belum mencapai ketuntasan belajar 100%. Ini mungkin sulit diperoleh namun guru peneliti tidak tinggal untuk melakukan siklus berikutnya agar diperoleh hasil yang mendekati sempurna.

Untuk meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus kedua, maka perlu dilakukan tindakan pada siklus ketiga. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus pertama masih digunakan pada siklus ketiga. Tindakan perbaikan yaitu dengan:

1) Memberi motivasi lebih kepada siswa yang masih gagal dalam melakukan sundulan supaya siswa berani untuk menyundul bola.

2) Memberi kesempatan lebih banyak pada siswa yang masih gagal pada siklus kedua untuk melakukan sundulan agar siswa tersebut tidak takut dan ragu-ragu untuk menyundul bola sehingga diperoleh hasil yang maksimal. 3) Memberi jarak 5 meter sebagai awalan untuk memaksimalkan hasil dari

sundulan siswa.

4) Pengelolaan waktu dari tahap membuka pelajaran, kegiatan inti dan menutup pelajaran perlu diefektifkan agar sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dirumuskan.

3. Siklus Ketiga

(50)

57

Berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan pada siklus kedua yang telah diuraikan di atas maka peneliti dan guru mitra (kolaborator) saat pertemuan dan diskusi akan merumuskan rencana tindakan untuk siklus ketiga. Adapun yang perlu diperbaiki:

1) Memotivasi dan mengaktifkan siswa secara merata dari satu siswa ke siswa yang lain saat melakukan sundulan bola khususnya siswa yang masih mengalami kegagalan menyundul bola.

2) Memberi kesempatan mencoba lebih banyak pada siswa yang masih gagal untuk menyundul bola.

3) Pengelolaan waktu dari kegiatan membuka pelajaran, melakukan kegiatan inti dan pelajaran penutup perlu diefektifkan.

b. Tahap Pelaksanaan

Selama proses belajar mengajar berlangsung pada siklus ketiga ini, semua tindakan satu persatu dapat dilakukan sepenuhnya oleh peneliti, diantaranya:

1) Memotivasi dan mengaktifkan siswa secara merata dari satu siswa ke siswa yang lain saat melakukan sundulan bola, sehingga siswa yang pada siklus kedua mengalami kegagalan akhirnya berhasil melakukan sundulan .sesuai yang diharapkan oleh guru.

(51)

58

3) Mengefektifkan pengelolaan waktu dari kegiatan membuka pelajaran, melakukan kegiatan inti dan menutup pelajaran.

c. Tahap Observasi

Observasi dilakukan oleh observer, yaitu pelaku tindakan itu sendiri dan anggota tim yang lain. Dalam pembelajaran ini observer mengamati perencanaan pembelajaran, kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

1) Perencanaan pembelajaran

Berikut data hasil observasi terhadap perencanaan pembelajaran pada siklus III.

Tabel 4.13

Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus III

No Aspek Yang Diamati Keterangan

K C B BS

A Perumusan Tujuan Pembelajaran

1.Merumuskan tujuan pembelajaran √

2.Kejelasan rumusan √

3.Kejelasan cakupan rumusan √

4.Kesesuaian dengan kompetensi dasar √

Jumlah A 16

Prosentase 100 %

B Mengembangkan dan Mengorganisasikan Materi, Media, Sumber Belajar dan Metode Pembelajaran

1.Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran √

2.Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran √

3.Memilih sumber belajar √

4.Memilih metode pembelajaran √

Jumlah B 16

Prosentase 100 %

C Merencanakan Skenario Kegiatan Pembelajaran

1.Menentukan jenis kegiatan pembelajaran √

2.Menyusun langkah-langkah pembelajaran √

3.Menentukan alokasi waktu pembelajaran √

4.Kesesuaian metode, materi dan tujuan pembelajaran √

5.Kesesuaian metode, materi dengan peserta didik √

Jumlah C 18

Prosentase 90 %

D Merencanakan Prosedur, Jenis dan Menyiapkan Alat Penilaian

1.Menentukan proses dan jenis penilaian √

2.Membuat alat penilaian √

3.Menentukan kriteria penilaian √

(52)

59

Prosentase 100 %

E Tampilan Dokumen Rencana Pembelajaran

1.Kebersihan dan kerapihan √

2.Penggunaan bahasa tulis √

Jumlah E 8

Prosentase 100 %

Skor Total 70 Prosentase 97,2 %

2) Kinerja guru

Berikut ini hasil observasi terhadap kinerja guru pada siklus III.

Tabel 4.14

Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III

No Aspek Yang Diamati Keterangan

K C B BS

A. Pra Pembelajaran

1.Merumuskan tujuan pembelajaran √

2.Kejelasan rumusan √

Jumlah A 8

Prosentase 100 %

B. Membuka Pembelajaran

1.Melakukan kegiatan apersepsi dan pemanasan √

2.Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan √

Jumlah B 8

Prosentase 100 %

C. Mengelola Inti Pembelajaran

1.Memberi petunjuk dan contoh gerakan yang berkaitan dengan isi

pembelajaran √

2.Menanggapi respon dan pertanyaan siswa √

3.Melakukan komunikasi lisan, isyarat dan gerakan badan √

4.Memicu dan memelihara ketertiban siswa √

5.Memantapkan penguasaan keterampilan gerak siswa √

Jumlah C 19

Prosentase 95 %

D. Mendemonstrasikan Kemampuan Khusus Dalam Pembelajaran

1.Merangkaikan gerakan √

2.Memberikan kesempatan secara leluasa kepada siswa melakukan

aktifitas gerak √

3.Membimbing siswa melakukan gerakan dan melakukan aktifitas

gerak √

4.Memberikan pertolongan kepada siswa yang mengalami kesulitan √

5.Penggunaan media dan alat pembelajaran √

Jumlah D 19

Prosentase 95 %

E. Melaksanakan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar

1.Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran √

2.Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran √

Jumlah E 8

Prosentase 100 %

F. Kesan Umum Kinerja Guru

1.Keefektifan proses pembelajaran √

(53)

60

Berikut adalah hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus III.

Tabel 4.15

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III

No

Toleransi Semangat Disiplin

(54)

61 4) Hasil belajar siswa

Tabel 4.16

Hasil Belajar Siswa Pada Siklus III

(55)

62

Bila ditinjau dari data hasil pengamatan guru mitra (kolaborator) baik pada kinerja guru maupun kinerja siswa dalam pembelajaran, serta nilai hasil belajar siswa pada siklus ketiga ini, guru peneliti merasa senang karena dari tahap demi tahap motivasi dan keaktifan siswa terus mengalami peningkatan.

C. Pembahasan

Dari hasil observasi pada setiap siklus, menunjukan bahwa melalui media

bola yang digantung dapat meningkatkan kemampuan menyundul bola siswa. Hal

ini dapat dilihat dari setiap hasil belajar siswa mulai dari data awal dan setiap

siklus yang mengalami peningkatan terutama pada siklus III 100% siswa dapat

mencapai KKM yang telah ditentukan. Selain dapat meningkatkan kemampuan

menyundul bola siswa penggunaan media bola digantung pada pembelajaran

sepak bola juga dapat meningkatkan kinerja guru dan aktivitas siswa.

1. Pembahasan Perencanaan Pembelajaran

(56)

63

Tabel 4.17

Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran

Data Awal

Siklus I Siklus II Siklus III

(%) Tingkat

Pencapaian 67 75 86,1 97, 2

Diagram 4.1

Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran

2. Pembahasan Kinerja Guru

(57)

64

Tabel 4.18

Hasil Observasi Kinerja Guru

Data Awal

Siklus I Siklus II Siklus III

(%) Tingkat

Pencapaian 62,5 75 87,1 97, 2

Diagram 4.2

Hasil Observasi Kinerja Guru

3. Pembahasan Aktivitas Siswa

(58)

65

Tabel 4.19 Hasil Aktivitas Siswa

(%) Tingkat

Pencapaian

Aktivitas Siswa

Data Awal Siklus I Siklus II Siklus III

Baik (B) 14,28 20 52 68

Diagram 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Siswa

4. Hasil Belajar Siswa

(59)

66

Diagram 4.4

Nilai Hasil Belajar Siswa

(60)

DAFTAR PUSTAKA

Brotosuryo,Srijono. (1995). Perencaaan Pengajaran Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan Buku I. Jakarta: Dirjen Depdiknas.

Brotosuryo,Srijono. (1995). Perencaaan pengajaran Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan Buku II. Jakarta: Dirjen Depdiknas.

Fretes, Jopie (1995) peraturan permainan sepak bola. Jakarta Hardjodipuro, (1997). Action research.Jakarta: IKIP Jakarta

Iskandar, Srini M. (1998). Kecenderungan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud

Kanda, (2001). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Dirjen Dikti Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Kasbolah, K (1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Jakarta: Depdikbud Khomsin, (2003). Paparan Perkuliahan Mahasiswa.. Semarang: Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Leonardo,dkk. (1983). “Kamus Praktis Bahasa Indonesia”. Jakarta: CV. Karya

Utama.

Mahendra, Agus. (2003). Falsafah Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas, Dirjen Dikdasmen, Dirjen Olahraga

Muchtar, Remmy. (1992) Olah Raga Pilihan Sepak Bola. Jakarta : Dirjendikdasmen Depdikbud.

Natawidjaja,dkk. (1978). “Alat Peraga Dan Alat Komunikasi Pendidikan”. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudyaan..

(61)

Salim,Agus (2008). Buku Pintar Sepak Bola. Bandung: Nuansa Indah

Suyanto. (1996). Pedoman Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: UP35D IKIP Bandung: Angkasa.

Suyanto.(1997) Pedoman pelaksaaa penelitian kelas. Jakarta: Dirjen Dikti

Tarigan, Beltasar (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Pembelajaran

Sepak Bola. Jakarta: Dirjen Olah Raga.

Wahyudin (1998). Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta: Raja Grafindo. Wiriaatmaja (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung.: PT. Remaja

Gambar

Tabel   1.1 Data awal pembelajaran menyundul bola .........................................
Gambar  3.1 Lokasi penelitian ..............................................................................
Tabel 1.1 Data awal pembelajaran menyundul Bola
Gambar 3.1 Lokasi Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN MODEL “JET AIR” TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MELUNCUR DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK.. Universitas Pendidikan Indonesia

Persentase kecemasan saat duduk di kursi gigi pada umur 26-45 tahun sebesar. 77,2% terutama

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DILIHAT DARI GAYA KOGNITIF SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Terminal angkutan umum penumpang merupakan penyedia jasa angkutan umum yang berfungsi untuk dapat memberikan

Tujuan umum penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pembelajaran meningkatkan kognitif anak usia dini melalui pemanfaatan

Website RanyCatering ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah dari usaha pemasaran yang dilakukan oleh catering ini dan mempermudah pelanggan dalam

Konten kurikulum jurusan pendidikan geografi, kurikulum 2013 mata pelajaran geografi, relevansi konten kurikulum 2013 dengan kurikulum jurusan pendidikan geografi,

adalah; (1) Untuk mengetahui motivasi belajar bahasa Arab siswa sebelum menggunakan model CTL, (2) Untuk mengetahui motivasi belajar bahasa Arab siswa setelah menggunakan