• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI MEDIA BALOK WARNA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI MEDIA BALOK WARNA."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI MEDIA BALOK WARNA

( Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A TK Kristen BPK Penabur Jl. Guntur 34

Bandung Kec Lengkong Kel Malabar)

SKRIPSI

Oleh :

WIWIH 0604434

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI PADA

ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI MEDIA BALOK WARNA

( Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A TK Kristen BPK Penabur Jl. Guntur 34

Bandung Kec Lengkong Kel Malabar)

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

dr. Nur Faizah Romadona

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI PADA

ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI MEDIA BALOK WARNA

( Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A TK Kristen BPK Penabur Jl. Guntur 34

Bandung Kec Lengkong Kel Malabar)

Menyetujui,

Dewan Pembimbing Skripsi Dewan Pembimbing Skripsi

Heny Djoehaeni, S.Pd., M.Si Dra. Masitoh, M.Pd

NIP. 19700724 199802 2 001 NIP. 19480626 198011 2 001

Ketua Program Studi PGPAUD

Dr. Ocih Setiasih, M.Pd

(4)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI

PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI MEDIA BALOK WARNA (Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A TK Kristen BPK Penabur Jl. Guntur 34 Kel Malabar

Kec Lengkong Bandung Tahun Ajaran 2012-2013)

Wiwih 0604434

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Organisasi Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG KEMAMPUAN KLASIFIKASI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DAN MEDIA BALOK WARNA ... 8

A. Konsep Pengembangan Kognitif Anak Taman Kanak-Kanak ... 8

1. Teori Pengembangan Kognitif ... 8

2. Pengertian Kemampuan Kognitif ... 11

3. Tahapan Perkembangan Kognitif ... 11

4. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif ... 13

5. Upaya Pengembangan Kognitif pada Anak Taman Kanak-Kanak ... 14

B. Pengembangan Kemampuan Klasifikasi Anak Taman Kanak-Kanak ... 16

(6)

2. Kegiatan Klasifikasi sebagai Keterampilan dalam Bermain

Matematika ... 16

3. Standar Kompetensi Umum Kemampuan Klasifikasi di Taman Kanak-Kanak ... 18

C. Konsep Media BalokWarna ... 19

1.Pengertian Media Pembelajaran ... 19

2.Manfaat Media Pembelajaran ... 20

3.Media BalokWarna sebagai Alat Permainan Edukatif... 20

D. PenelitianTerdahulu ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Lokasi dan Subjek ... 25

B. Desain Penelitian ... 25

C. Metode Penelitian ... 27

D. Penjelasan Istilah ... 28

E. Instrumen Penelitian ... 29

F. Teknik Pengumpulan Data ... 31

1. Observasi ... 31

2. Dokumentasi ... 31

3. Catatan Lapangan ... 32

4. Pedoman Refleksi ... 32

G. Teknik Analisis Data ... 32

1. Reduksi Data... 33

2. Mendeskripsikan Data ... 33

3. Membuat Kesimpulan... 34

H. Validasi Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Hasil Penelitian ... 36

1. Profil TK Kristen BPK Penabur Bandung ... 36

a. Lokasi TK Kristen BPK Penabur Bandung ... 36

(7)

d. Peserta Didik ... 38

e. Program Pembelajaran ... 39

2. Kondisi Objektif Pembelajaran di TK Kristen BPK Penabur Bandung Sebelum Digunakan Media BalokWarna ... 39

3. Penerapan Media BalokWarna dalam Meningkatkan Kemampuan Klasifikasi Anak di TK Kristen BPK Penabur Bandung ... 42

a. Proses Penerapan Media Balok Warna pada Siklus 1 ... 43

b. Proses Penerapan Media Balok Warna pada Siklus 2 ... 50

4. Peningkatan Kemampuan Klasifikasi Anak di TK Kristen BPK Penabur Bandung Setelah Digunakan Media Balok Warna ... 58

B. Pembahasan... 60

1. Kondisi Objektif Pembelajaran Klasifikasi Anak di TK Kristen BPK Penabur Bandung ... 60

2. Penerapan Media Balok Warna dalam Meningkatkan Kemampuan Klasifikasi di TK Kristen BPK Penabur Bandung ... 62

a. Siklus 1 ... 63

b. Siklus 2 ... 64

3. Peningkatan Kemampuan Klasifikasi Anak di TK Kristen BPK Penabur Setelah Digunakan Media Balok Warna ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Rekomendasi ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74 LAMPIRAN

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal 2.1 Balok Warna ... 21

3.1 Desain Pola Penelitian Tindakan Kelas ... 26

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

2.1 Elemen Teori Triarchich Stenberg ... 10

2.2 Standar Kompetensi Konsep Bentuk, Warna dan Urutan ... 18

3.1 Kisi-Kisi Instrumen ... 29

4.1 Daftar Sarana dan Prasarana TK Kristen BPK Penabur Bandung ... 36

4.2 Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan ... 37

4.3 Daftar Peserta Didik Kelompok A Tahun Ajaran 2012/2013 ... 38

4.4 Jadwal Ekstra Kurikuler TK Kristen BPK Penabur Bandung ... 39

4.5 Hasil Pra-Siklus ... 41

4.6 Rencana Kegiatan Harian Siklus I ... 43

4.7 Hasil Siklus I ... 48

4.8 Persentase Kategori Siklus I ... 49

4.9 Rencana Kegiatan Harian Siklus II ... 51

4.10 Hasil Siklus II ... 55

4.11 Persentase Kategori Siklus II ... 56

4.12 Hasil Keseluruhan Kemampuan Klasifikasi Tiap Siklus ... 58

4.13 Hasil Siklus I ... 63

(10)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Hal 4.1 Perbandingan Hasil Pra Siklus dengan Pasca Siklus ... 59

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang sangat mendasar

dan strategis, karena pada masa usia dini adalah masa keemasan dan fondasi awal

bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya. Dalam Undang-Undang

no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (sisdiknas) pasal 1 (butir

24) dinyatakan bahwa :

Pendidikan anak usia dini dalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Masitoh menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini khususnya Taman

Kanak-Kanak pada dasarnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan

tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara

menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian

anak sebagaimana dikemukakan oleh Anderson dalam (Nurwindia, 2011 : 1-2), “Early childhood education is based on a number of methodical didactic consideration the aim of which is provide opportunities for development of

children personality”. Artinya, pendidikan Taman Kanak-Kanak memberi

kesempatan untuk mengembangkan kepribadian anak, oleh karena itu pendidikan

untuk anak usia dini khususnya di Taman Kanak-Kanak perlu menyediakan

berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan

anak

Aspek-aspek yang harus dikembangkan dalam pembelajaran yang

dilakukan di Taman Kanak-Kanak yaitu : pengembangan moral dan nilai-nilai

agama, pengembangan fisik, pengembangan bahasa, pengembangan kognitif,

pengembangan sosial-emosional, dan pengembangan seni (Depdiknas, 2002 : 13).

Dunia kognitif anak-anak pra-sekolah ialah kreatif, bebas dan penuh

(12)

2

pra-sekolah atau Taman Kanak-Kanak. Piaget mengemukakan bahwa pada tahap

ini, anak-anak melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar (Santrock, 1995 :

45). Anak sudah mampu menggunakan simbol-simbol dalam pikirannya untuk

mempresentasikan banda-benda atau kejadian. Anak mampu mengklasifikasikan

menurut tanda tertentu, misalnya mengelompokkan semua balok berwarna merah

tanpa memperhatikan bentuknya atau semua balok persegi tanpa memperhatikan

warnanya (Atkinson et al., 1994 dalam Sriningsih, 2008:30). Sedangkan Santrock

mengemukakan bahwa pada subtahap ini, anak-anak mulai menggunakan

penalaran primitif dan ingin tahu jawaban atas semua bentuk pertanyaan.

Anak-anak mengetahui sesuatu, tetapi pengetahuan mereka tidak didasarkan atas

pemikiran yang rasional. Karakteristik yang menonjol pada masa ini adalah

centration yaitu memusatkan perhatian terhadap satu karakteristik dan

mengesampingkan karakteristik yang lain. Ciri lainnya adalah konservasi yaitu

keyakinan akan keabadian atribut objek atau situasi tertentu terlepas dari

perubahan yang bersifat dangkal (Santrock, 1995:231).

Salah satu kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak yang bertujuan

mengembangkan aspek perkembangan kognitif adalah kemampuan klasifikasi.

Pentingnya kemampuan klasifikasi ini ditegaskan oleh Copley dan Wortham

(Sriningsih, 2008) bahwa antara usia 5-8 tahun, kemampuan berpikir anak

bergerak dari tahap praoperasional menuju operasional konkrit atau disebut

sebagai masa transisi. Kemampuan berpikir anak bergerak dari kemampuan

berpikir yang didominasi oleh persepsi visual menuju kemampuan berpikir logis.

Hal ini mendorong anak untuk menggunakan skema mental dalam menyelesaikan

berbagai operasi melalui benda-benda konkrit. Meskipun anak membutuhkan

berbagai benda konkrit untuk memahami konsep-konsep baru, tidak jarang ia

menghabiskan waktu yang lama hanya untuk memanipulasi suatu benda. Skema

mental dapat juga digunakan untuk mengklasifikan, melakukan seriasi (menyusun

benda berdasarkan urutan tertentu), menghitung dan fungsi lainnya.

Kemampuan klasifikasi di Taman Kanak-Kanak yang terdapat dalam

(13)

3

memahami pola, hubungan dan fungsi, serta terdapat tiga karakteristik dalam

pelaksanaannya. Program-program tersebut adalah :

a. Memilih-milih, mengklasifikasikan, dan mengatur benda-benda berdasarkan

ukuran, jumlah dan sifat-sifat lainnya.

b. Mengenali, menggambarkan, dan meluaskan pola-pola seperti urutan bunyi

dan bentuk, atau pola-pola angka sederhana dan menerjemahkan dari satu

representasi ke representasi lainnya.

c. Menganalisa, mengulangi dan mengembangkan pola-pola.

Sedangkan kemampuan klasifikasi yang terdapat dalam Kurikulum 2004

dengan Standar Isi Peraturan Menteri no. 58 tahun 2009, yaitu kemampuan

kognitif dengan program konsep bentuk, warna, ukuran dan pola.

Program-program tersebut adalah :

a. Mengklasifikasi benda berdasarkan bentuk, warna atau ukuran :

(1) mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk, warna atau ukuran, (2)

mengklasifikasikan benda berdasarkan ciri-ciri tertentu, dan (3)

mengklasifikasikan benda menurut jenisnya.

b. Mengklasifikasikan benda ke dalam kelompok yang sama atau kelompok

yang sejenis, atau kelompok yang berpasangan dengan dua versi

c. Mengenal pola AB-AB dan ABC-ABC

d. Mengurut benda berdasarkan 5 seriasi ukuran atau warna.

Permasalahan yang terjadi di TK Kristen BPK Penabur, proses

pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan klasifikasi untuk anak Taman

Kanak-Kanak belum merujuk pada indikator pembelajaran yang sebagaimana

tercantum dalam Kurikulum 2004 dengan Standar Isi Peraturan Menteri no. 58

tahun 2009. Keempat tingkat pencapaian perkembangan tersebut di atas belum

dikembangkan dalam bentuk rumusan indikator pembelajaran yang terukur.

Kegiatan yang dilakukan di TK Kristen BPK Penabur dalam peningkatan

kemampuan klasifikasi masih merujuk pada lembar kerja atau buku aktivitas

kegiatan.Selain itu, guru terkadang mengalami kesulitan dalam memilih media

untuk meningkatkan kemampuan klasifikasi pada anak. Media yang sering

(14)

4

meronce dan guru kurang mengeksplorasi penggunaan alat meronce tersebut,

padahal jika ditelusuri lebih dalam lagi alat meronce tersebut memiliki banyak

kegunaan atau manfaat dalam kegiatan pembelajaran, misalnya mengenalkan

bentuk geometri, bentuk dan warna. Dari deskripsi tersebut dapat terlihat bahwa

guru kesulitan dalam mengajarkan kemampuan klasifikasi pada anak sehingga

kemampuan klasifikasi anak di TK Kristen BPK Penabur masih perlu

ditingkatkan. Selain itu, respon anak saat mengikuti kegiatan pengembangan

klasifikasi masih banyak yang merasa jenuh dan bosan sehingga seringkali anak

tidak ingin menyelesaikan tugasnya hingga selesai. Media balok warna menjadi

pemilihan sumber media yang tepat dalam meningkatkan kemampuan klasifikasi

anak dikarenakan kemudahannya dalam penggunaan maupun pengadaannya yang

sering tersedia di setiap aktivitas pembelajaran. Maka dari itu, penulis ingin

mencoba melakukan penelitian yang dapat meningkatkan kemampuan klasifikasi

anak TK Kristen BPK Penabur dengan menggunakan media balok warna. Selain

bermanfaat bagi anak dalam menemukan media yang dapat menumbuhkan rasa

antusias atau minat anak terhadap pembelajaran, penulis berharap penelitian ini

dapat bermanfaat juga sebagai bahan masukan bagi guru dalam memilih dan

memanfaatkan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dalam kegiatan

klasifikasi pada anak Taman Kanak-Kanak.

Balok merupakan suatu permainan konstruktif dimana kegiatannya adalah

menyusun balok-balok dan dapat diperkenalkan pada anak sejak usia tiga tahun

(Annisa: 2009). Balok yang akan digunakan pada penelitian ini adalah balok yang

terbuat dari kayu dan mempunyai beberapa warna. Balok adalah salah satu dari

alat permainan edukatif. Eliyawati (2005: 62), mengatakan bahwa pengertian alat

permainan edukatif untuk anak usia dini adalah alat permainan yang dirancang

untuk tujuan meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak usia dini.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jannah, N (2011) tentang

pengaruh penggunaan media balok terhadap kreativitas anak usia TK kelompok B

TK Angkasa I menunjukkan bahwa hasil akhir kreativitas anak setelah pemberian

(15)

5

karena kelompok kontrol hanya mendapatkan pembelajaran dengan metode

konvensional.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Klasifikasi pada Anak Taman Kanak-Kanak melalui Media Balok Warna”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan pada latar belakang, secara umum permasalahan pokok penelitian ini adalah, “bagaimana upaya meningkatkan kemampuan klasifikasi pada anak taman kanak-kanak melalui penggunaan balok warna?”. Secara rinci rumusan masalah di atas dijabarkan ke dalam rumusan pertanyaan berikut :

1. Bagaimana kondisi objektif kemampuan klasifikasi pada anak di TK Kristen

BPK Penabur?

2. Bagaimana penerapan pembelajaran klasifikasi menggunakan media balok

warna di TK Kristen BPK Penabur?

3. Bagaimana peningkatan kemampuan klasifikasi pada anak di TK Kristen

BPK Penabur setelah menggunakan media balok warna?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan kondisi objektif kemampuan klasifikasi pada anak di TK

Kristen BPK Penabur.

2. Mendeskripsikan penerapan pembelajaran klasifikasi menggunakan media

balok warna di TK Kristen BPK Penabur.

3. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan klasifikasi pada anak di TK

(16)

6

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang

cukup signifikan sebagai masukan pengetahuan atau literatur ilmiah yang dapat

dijadikan bahan kajian bagi para insan akademik yang sedang mempelajari

ilmu pendidikan anak, khususnya mengenai peningkatan kemampuan

klasifikasi pada anak TK melalui media balok warna.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi peneliti, dapat menambah pengalaman juga wawasan untuk

meningkatkan kemampuan klasfiikasi pada anak di TK.

b. Bagi kepala sekolah, dapat menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang

menunjang keberhasilan peningkatan kemampuan klasifikasi di TK.

c. Bagi para guru, dapat lebih kreatif untuk merancang serta menciptakan media

baru dalam memberikan pembelajaran sebagai salah satu cara untuk

meningkatkan kemampuan klasfiikasi pada anak TK.

E. Organisasi Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari :

Bab I berisi uraian tentang pendahuluan, yaitu latar belakang, identifikasi

dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika

penulisan. Bab II membahas kajian pustaka tentang kemampuan klasifikasi pada

anak TK dan media balok warna. Bab III berisi penjabaran secara rinci mengenai

metode penelitian, yaitu lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode

penelitian, definisi operasional variabel, instrumen penelitian, teknik

pengumpulan dan analisis data. Bab IV membahas hasil penelitian dan

pembahasan, yaitu data hasil penelitian yang terdiri dari gambaran umum kondisi

lapangan, tahap implementasi kegiatan, dan pembahasan yang terdiri dari kondisi

objektif pembelajaran dan kemampuan klasifikasi menggunakan media balok

(17)

7

klasifikasi pada anak TK Kristen BPK Penabur setelah diterapkan media balok

(18)

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Kristen BPK Penabur

yang bertempat di Jl. Guntur 34 Kelurahan Malabar Kecamatan Lengkong Bandung.

Anak Taman Kanak-Kanak Kristen BPK Penabur yang berada di kelompok A

merupakan subjek pada penelitian ini dengan jumlah populasi 20 orang anak dan 1

orang guru, usia anak, yaitu berkisar antara usia 4-5 tahun, jenis kelamin, yaitu 9

laki-laki dan 11 perempuan.

B. Desain Penelitian

Menurut Wiriatmadja, 2009:66 (Kurnianingsih T, 2012:27) dalam penelitian

tindakan kelas, terdapat beberapa model atau desain yang dapat digunakan oleh

peneliti sebagai acuan siklus tindakan pada saat melakukan penelitian di lapangan.

Siklus tersebut akan dilaksanakan secara kontinyu sampai peneliti menemukan solusi

yang dapat mengubah proses pembelajaran kearah yang lebih optimal sehingga

permasalahan yang terjadi di lapangan dapat diperbaiki secara optimal. Selain itu,

dengan menggunakan siklus peneliti juga akan memperoleh alternatif jalan keluar

untuk menentukan jalan keluar dalam menentukan rencana tindakan yang akan

dilaksanakan pada setiap tindakan. Agar lebih jelas dalam memahami siklus yang

akan digunakan dalam penelitian, berikut ini adalah salah satu model siklus yang

(19)

26

Desain Pola Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 3.1

Model Spiral dari Kemmis dan Taggart (1988)

(Wiriaatmadja dalam Kurnianingsih, 2012 : 28)

Penjelasan dari tahapan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas model spiral

dari Kemmis dan Taggart adalah sebagai berikut (Arikunto, 2008 : 16) :

1. Rencana yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki,

meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. Pada tahap

perencanaan dilakukan dengan menyusun perencanaan tindakan berdasarkan

identifikasi masalah pada obeservasi awal sebelum penelitian dilaksanakan.

(20)

27

ini segala keperluan pelaksanaan peneliti tindakan kelas dipersiapkan mulai dari

bahan ajar, rencana pembelajaran, metode dan strategi pembelajaran, pendekatan

yang akan digunakan, subjek penelitian serta teknik dan instrumen observasi

disesuaikan dengan rencana.

2. Tindakan yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya

perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Pelaksanaan tindakan

disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumya. Pelaksanaan tindakan

merupakan proses kegiatan pembelajaran kelas sebagai realisasi dari teori dan

strategi belajar mengajar yang telah disiapkan serta mengacu pada kurikulum yang

berlaku, dan hasil yang diperoleh diharapkan dapat meningkatkan kerjasama

peneliti dengan subjek penelitian sehingga dapat memberikan refleksi dan evaluasi

terhadap apa yang terjadi di kelas.

3. Observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang

dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Tahap observasi merupakan kegiatan

pengamatan langsung terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam PTK.

Tujuan pokok observasi adalah untuk mengetahui ada-tidaknya perubahan yang

terjadi dengan adanya pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung.

4. Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau

dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarhan hasil refleksi ini, peneliti

bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.

Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai, serta apa

yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran

berikutnya. Oleh karena itu hasil dari tindakan perlu dikaji, dilihat dan

direnungkan, baik itu dari segi proses pembelajaran antara guru dan siswa, metode,

alat peraga maupun evaluasi.

C. Metode Penelitian

(21)

28

dilaksanakan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung. Penelitian tindakan

kelas dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas

pembelajaran. Penelitian tindakan kelas berfokus pada kelas atau pada proses

pembelajaran yang terjadi di dalam kelas (Suharsimi dalam Nurwindia, 2011 : 34).

Merujuk para ahli yaitu Ebbut dalam Hopkins mengemukakan penelitian tindakan

kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan

oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran,

berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan–tindakan tersebut.

Sedangkan Elliott melihat penelitian tindakan sebagai kajian dari sebuah situasi sosial

dengan kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut

(Wiriaatmadja dalam Kurnianingsih, 2012 : 26).

D. Penjelasan Istilah

1. Kemampuan klasifikasi pada penelitian ini mengacu pada kurikulum peraturan

menteri pendidikan nasional RI no. 58 tahun 2009 tentang standar pendidikan

anak usia dini, yaitu :

a. Mengklasifikasi benda berdasarkan bentuk

b. Mengkalsifikasikan benda berdasarkan warna

c. Mengenal pola AB-AB

d. MengenalpolaABC-ABC

e. Mengurut benda berdasarkan 5 seriasi bentuk

f. Mengurutkan benda berdasarkan 5 seriasi warna

g. Mengurutkan benda berdasarkan 5 seriasi urutan.

2. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan media balok warna adalah

balok-balok yang terbuat dari kayu, memiliki beberapa pola geometri, ukuran dan

warna sebagai berikut :

(22)

29

b. Balok, ukuran 3 cm x 3 cm x 6 cm berwarna putih

c. Kubus, ukuran 3 cm x 3 cm x 3 cm berwarna kuning

d. Tabung, ukuran 3 cm x 6 cm berwarna merah

e. Setengah bola, ukuran 6 cm x 3 cm berwarna biru

Gambar 3.1 Balok Warna

E. Instrumen Penelitian

Kisi-Kisi instrumen penelitian teknik observasi pada kemampuan klasifikasi

Variabel Sub Variabel Indikator

Teknik Pengumpulan Data Sumber Data Butir Item Kemampuan Klasifikasi Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk

Memasangkan balok berdasarkan bentuk (prisma segitiga, balok, kubus, tabung, setengah bola)

Observasi Anak 1

Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna

Memasangkan balok berdasarkan warna (hijau, putih, kuning, merah, biru)

Observasi Anak 2

Mengenal pola AB-AB

Meniru pola dengan berbagai bentuk geometri, misal: (prisma segitiga dan balok), (kubus dan tabung), (tabung dan setengah bola).

Observasi Anak 3

Memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk dua pola yang berurutan, misal: prisma segitiga, balok, prisma segitiga, …..

Observasi Anak 4

Mengenal pola ABC-ABC

Meniru pola dengan berbagai bentuk geometri, misal: (prisma segitiga, balok dan kubus), (tabung, setengah bola dan prisma segitiga).

Observasi Anak 5

(23)

30

yang berurutan, misal: tabung, setengah bola, prisma segitiga, tabung, ….., ……..

Mengurut benda berdasarkan 5 seriasi bentuk

Mengurut benda berdasarkan 5 seriasi bentuk (prisma segitiga, balok, kubus, tabung, setengah bola)

Observasi Anak 7

Mengurut benda berdasarkan 5 seriasi warna

Mengurut benda berdasarkan 5 seriasi warna (hijau, putih, kuning, merah, biru)

Observasi Anak 8

Mengurut benda berdasarkan 5 seriasi urutan

Mengurut benda berdasarkan 5 seriasi urutan (bentuk dan warna), misal: prisma segi tiga berwarna hijau, balok berwarna putih, kubus berwarna kuning, tabung berwarna merah, setengah bola berwarna biru).

Observasi Anak 9

Penggunaan Media Balok Warna

Persiapan a. Tujuan Pembelajaran

b. Materi Pembelajaran c. Teknik Pembelajaran d. Media Pembelajaran e. Evaluasi Pembelajaran

Observasi dan Wawancara

Guru 1 – 5

Penggunaan Media BalokWarna dalam Meningkatkan Kemampuan Klasifikasi

a.Mengenalkan dan

mendemonstrasikan kegiatan mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk (prisma segitiga, balok, kubus, tabung, setengah bola)

b.Mengenalkan dan

mendemonstrasikan kegiatan mengklasifikasikan benda berdasarkan warna (hijau, putih, kuning, merah, biru)

c.Mengenalkan pola AB-AB dengan media balok warna

d.Mengenalkan pola ABC-ABC dengan media balok warna e.Mengenalkan dan

mendemonstrasikan kegiatan mengurutkan benda bersadarkan 5 seriasi bentuk (prisma segitiga, balok, kubus, tabung, setengah bola)

f.Mengenalkan dan

mendemonstrasikan kegiatan mengurutkan benda berdasarkan 5 seriasi warna (hijau, putih, kuning,

(24)

31

merah, biru) g.Mengenalkan dan

mendemonstrasikan kegiatan mengurutkan benda berdasarkan 5 seriasi urutan

Penilaian a. Melakukan tanya jawab

seputar kegiatan yang telah dilakukan

b. Memberikan kesempatan pada anak untuk mengemukakan pendapatnya selama

mengikuti pembelajaran

Observasi Guru 13-14

F. Teknik Pengumpulan Data

Data diperoleh dari beberapa penilaian, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik observasi dalam

mengumpulkan data penelitian. Yang menjadi sumber data dalam observasi ini adalah

anak atau peserta didik. Observasi yang akan digunakan adalah jenis observasi

terbuka. Pada posisi ini kehadiran peneliti dalam menjalankan tugasnya di

tengah-tengah kegiatan responden (peserta didik) diketahui secara terbuka, sehingga antara

responden dengan peneliti tejadi hubungan atau interaksi secara wajar (Sukardi,

2008). Hal yang di observasi pada penelitian ini adalah anak dan guru, dengan

menggunakan pedoman observasi yang sudah dibuat. Observasi ini dideskripsikan

dalam catatan anekdot.

2. Dokumentasi

Selain teknik observasi, peneliti juga menggunakan teknik dokumentasi

sebagai alat pengumpulan data penelitian. Teknik dokumentasi ini berupa foto-foto

(25)

32

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti yang melakukan

pengamatan atau observasi selama penelitian tindakan kelas berlangsung. Catatan

lapangan dibuat secara deskriptif oleh peneliti pada saat refleksi, berisi tentang

kegiatan pembelajaran yang berlangsung, suasana kelas, ataupun perilaku anak dalam

melakukan aktivitas peningkatan kemampuan klasifikasi melalui media balok warna

di TK Kristen BPK Penabur.

4. Pedoman Refleksi

Refleksi adalah mengingat dan merenungkankembali suatu tindakan persis

seperti yang telah dicatat dalam observasi. Lewat refleksi guru berusaha (a)

memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan

strategik, dengan mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin ada dalam

situasi pembelajaran kelas, dan (b) memahami persoalan pembelajaran dan keadaan

kelas di mana pembelajaran dilaksanakan. Dalam melakukan refleksi, guru sebaiknya

juga berdiskusi dengan sejawat, untuk menghasilkan rekonstruksi makna situasi

pembelajaran kelas dan memberikan dasar perbaikan rencana siklus berikutnya.

Refleksi memiliki aspek evaluatif. Dalam melakukan refleksi, guru hendaknya

menimbang-nimbang pengalaman menyelenggarakan pembelajaran di kelas,

untuk menilai apakah pengaruh (persoalan yang timbul) memang diinginkan, dan

memberikan saran-saran tentang cara-cara untuk meneruskan pekerjaan.

G. Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul tidak akan bermakna tanpa di analisis yakni diolah dan

diinterpretasikan. Oleh karena itu, pengolahan dan interpretasi data merupakan

langkah penting dalam penelitian tindakan kelas. Menganalisis data adalah suatu

proses mengolah dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk mendudukkan

berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang

(26)

33

Menurut Sanjaya, W (Nurwindia, 2011 : 47-48) bahwa analisis data bisa

dilakukan melalui tiga tahap, yakni :

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah.

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan semua instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data kemudian dikelompokkan berdasarkan fokus masalah atau

hipotesis. Misalnya data dari hasil observasi, data hasil tes hasil belajar dan data dari

catatan lapangan. Dalam tahap ini mungkin peneliti membuang data yang dianggap

tidak relevan. Pada penelitian ini, reduksi data dimulai dari pembuatan rangkuman

dari setiap data dengan tujuan agar mudah dipahami. Keseluruhan rangkuman data

yang berupa hasil observasi dan catatan lapangan mengenai upaya meningkatkan

kemampuan klasifikasi anak Taman Kanak-Kanak melalui pemanfaatan media balok

warna dikelompokkan berdasarkan kategori permasalahan yang diteliti.

2. Mendeskripsikan Data

Data yang sudah direduksi kemudian dideskripsikan sehingga data yang telah

diorganisir menjadi bermakna. Mendiskripsikan data dapat dilakukan dalam bentuk

naratif, membuat grafik atau menyusunnya dalam bentuk tabel. Dalam penelitian ini

data yang telah direduksi disajikan dalam bentuk deskripsi yang menyeluruh pada

setiap aspek peningkatan kemampuan klasifikasi anak yang diteliti. Selain itu, hasil

yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel. Pengolahan dan perhitungan

dalam membuat grafik ini menggunakan rumus :

(27)

34

3. Membuat Kesimpulan

Setelah mendiskripsikan data, peneliti membuat kesimpulan hasil penelitian

berdasarkan deksripsi data. Jika data itu sudah tersaji dengan jelas tetapi belum

ditarik sebuah kesimpulan, maka data itu tidak berarti. Data yang telah terkumpul

diinterpretasikan berdasarkan teori yang disesuaikan dengan hasil temuan. Hasil

interpretasi disajikan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya dan

selanjutnya diimplementasikan pada proses pembelajaran.

H. Validasi Data

Sanjaya, W (Nurwindia, 2011 : 48) mengungkapkan bahwa validitas pada

penelitian tindakan kelas adalah keajekan proses penelitian seperti yang disyaratkan

dalam penelitian kualitatif. Kriteria validitas untuk penelitian kualitatif adalah makna

langsung yang dibatasi oleh sudut pandang peneliti itu sendiri terhadap proses

penelitian.

Dalam penelitian ini, teknik validitas data menggunakan teknik dari Hopkins

(Wiriaatmadja dalam Nurwindia, 2011 : 48) yaitu melakukan member check, yakni

memeriksa kembali kebenaran dan kesahihan keterangan-keterangan atau informasi

data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber (kepala

sekolah, guru, teman sejawat, siswa, dan lain-lain). Kegiatan ini dilakukan guna

menguji konsistensi informasi yang telah dituangkan dalan bentuk laporan narasi.

Selain melakukan member check, validitas juga dapat dilakukan dengan

triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data dengan cara mengkonfirmasikan kepada

sumber lain, dalam hal ini guru pendamping dan pendapat ahli pada saat bimbingan

berupa temuan-temuan penelitian dan penyusunan laporan.

Validitas juga dapat dilakukan dengan cara melakukan audit trial, yaitu

memeriksa catatan yang ditulis oleh peneliti atau memeriksa kebenaran hasil

penelitian dengan mendiskusikan dengan temuan sejawat yang memiliki pengetahuan

(28)

35

Pada tahap akhir, validitas dapat dilakukan dengan cara expert opinion, yaitu

mengkonsultasikan hasil temuan penelitian kepada pakar, dalam hal ini pembimbing

untuk memperoleh arahan terhadap masalah-masalah penelitian yang terjadi di

lapangan. Perbaikan, modifikasi atau penghalusan berdasarkan arahan pembimbing

atau pakar selanjutnya akan memvalidasi hipotesis, konstruk atau kategori dan

analisis yang peneliti lakukan. Dengan demikian akan meningkat derajat kepercayaan

(29)

71

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang meningkatkan kemampuan klasifikasi

anak melalui media balok warna di Taman Kanak-Kanak Kristen BPK Penabur

Bandung, dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kondisi objektif kegiatan pembelajaran klasifikasi di TK Kristen BPK

Penabur berada pada kategori Baik (B) sebanyak 45%, Cukup (C) sebanyak

34,4% dan pada kategori Kurang (K) sebanyak 20,6%. Kondisi ini dapat

didesdkripsikan pada kesulitan guru dalam memilih media untuk

meningkatkan kemampuan klasifikasi pada anak. Media yang sering

digunakan oleh guru dalam menerapkan pembelajaran klasifikasi adalah

alat-alat meronce dan guru kurang mengeksplorasi penggunaan alat-alat meronce

tersebut, padahal jika ditelusuri lebih dalam lagi alat meronce tersebut

memiliki banyak kegunaan atau manfaat dalam kegiatan pembelajaran,

misalnya mengenalkan bentuk geometri, bentuk dan warna. Dari deskripsi

tersebut dapat terlihat bahwa guru kesulitan dalam mengajarkan kemampuan

klasifikasi pada anak sehingga kemampuan klasifikasi anak di TK Kristen

BPK Penabur masih perlu ditingkatkan. Selain itu, respon anak saat mengikuti

kegiatan pengembangan klasifikasi masih banyak yang merasa jenuh dan

bosan sehingga seringkali anak tidak ingin menyelesaikan tugasnya hingga

selesai. Media balok warna menjadi pemilihan sumber media yang tepat dalam

meningkatkan kemampuan klasifikasi anak dikarenakan kemudahannya dalam

penggunaan maupun pengadaannya yang sering tersedia di setiap aktivitas

pembelajaran. Kemampuan klasifikasi yang diobservasi pada penelitian ini

meliputi beberapa indikator diantaranya mengklasifikasikan benda

berdasarkan bentuk, mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, mengenal

pola AB-AB, mengenal pola ABC-ABC, mengurutkan benda berdasarkan 5

seriasi bentuk, mengurutkan benda berdasarkan 5 seriasi warna, dan

(30)

72

2. Penerapan media balok warna yang ditujukan untuk meningkatkan

kemampuan klasifikasi anak di Taman Kanak-Kanak Kristen BPK Penabur

Bandung dilaksanakan dalam dua siklus, dan penerapan media balok warna ini

meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi

dalam setiap siklus. Observasi pada siklus pertama yang terdiri dari sembian

indikator yang berada pada kategori Baik (B) sebanyak 52,2%, Cukup (C)

sebanyak 40%, dan Kurang (K) sebanyak 7,8%. Sedangkan observasi pada

siklus kedua yang terdiri dari sembilan indikator yang berada pada kategori

Baik (B) sebanyak 70,6%, Cukup (C) sebanyak 29,4%, dan Kurang (K)

sebanyak 0%.

3. Peningkatan kemampuan klasifikasi anak setelah penerapan media balok

warna mengalami perubahan. Hal ini dapat terlihat dari setiap siklus,

kemampuan klasifikasi anak menjadi lebih baik dibandingkan sebelum

diterapkannya media balok warna. Kemampuan klasifikasi anak pada

pra-siklus yang berada pada kategori indikator belum tercapai dan anak perlu

stimulasi (K) sebanyak 20,6%, kategori indikator tercapai dengan bantuan (C)

sebanyak 34,4%, dan pada kategori indikator tercapai (B) sebanyak 45%.

Peningkatan 9 aspek kemampuan klasifikasi anak pada siklus kesatu yang

berada pada kategori indikator belum tercapai dan anak perlu stimulasi (K)

sebanyak 7,8%, kategori indikator tercapai dengan bantuan (C) sebanyak

40%, dan pada kategori indikator tercapai (B) sebanyak 52,2%. Peningkatan 9

aspek kemampuan klasifikasi anak pada siklus kedua yang berada pada

kategori indikator belum tercapai dan anak perlu stimulasi (K) sebanyak 0%,

kategori indikator tercapai dengan bantuan (C) sebanyak 29,4%, dan pada

kategori indikator tercapai (B) sebanyak 70,6%.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil pembahasan yang disimpulkan di atas, terdapat beberapa

(31)

73

1. Bagi Guru

a. Guru hendaknya dapat menstimulasi perkembangan kemampuan

klasifikasi anak melalui media dan sumber belajar yang dapat menarik

minat anak, salah satunya melalui media balok warna.

b. Melalui media balok warna, guru telah mengenalkan konsep bentuk mulai

dari kubus, balok, tabung, segi tiga dan setengah bola. Selain itu guru juga

telah mengenalkan konsep warna dan konsep klasifikasi

(mengelompokkan).

2. Bagi Pengelola Taman Kanak-Kanak BPK Penabur Bandung

a. Pengelola diharapkan dapat menyediakan fasilitas-fasilitas bermain yang

dapat merangsang anak untuk meningkatkan kemampuan klasifikasinya.

b. Pengelola hendaknya dapat mengikut sertakan pendidik untuk mengikuti

pelatihan demi meningkatkan profesionalisme pendidik terutama dalam

pemilihan materi, metode, serta media pembelajaran.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian secara lebih

mendalam terhadap penerapan media balok warna untuk meningkatkan

kemampuan klasifikasi anak.

b. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penerapan media balok warna

yang lebih baik lagi dengan memperluas dan memvariasikan area dan

(32)

74

DAFTAR PUSTAKA

Andari, A. (2008). Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Logika Matematika melalui Penggunaan Media Balok di Taman Kanak-Kanak. Skripsi Sarjana pada FIP UPI. Bandung. Tidak Diterbitkan

Annisa, Neng. (2009). Upaya Tutor Dalam Meningkatkan Kreativitas AUD Melalui Permainan Balok di KOBER BOUGENVILLE SKB KAB.SUBANG. Skripsi Sarjana pada FIP UPI. Bandung. Tidak diterbitkan.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian “Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta : Rineka Cipta

Depdiknas. (2005). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Taman Kanak-Kanak dan Raudhatul Athfal. Jakarta : Depdiknas Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Depdiknas. (2007). Pedoman Penembangan Bidang Kognitif di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Depdiknas Direktorat Pembinaan TK dan SD

Eliyawati, Cucu. (2005). Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Jannah, N. (2011). Pengaruh Penggunaan Media Balok terhadap Kreativitas Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Skripsi. Tidak diterbitkan. FIP UPI

Kurnianingsih, T. (2012). Peningkatan Keterampilan Berhitung Anak Usis Taman Kanak-Kanak melalui Metode Demonstrasi. Skripsi.Tidak diterbitkan.FIP UPI.

Nurwindia, A. (2011). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Taman Kanak-Kanak melalui Pemanfaatan Media Balok Cuisenaire. Skripsi.Tidak diterbitkan.FIP UPI.

Santrock, John W. (1995). Life-Span Developmen, Perkembangan Masa Hdup. Jakarta : Erlangga

(33)

75

Sujiono, Y. (2008). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta : UT

Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : Bumi Aksara

Wiriaatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Lain-Lain :

Peraturan Menetri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, nomor 58 tahun 2009, Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.

Ojose, B. (2008). Menerapkan Teori Piaget Pengembangan Kognitif untuk Instruksi Matematika. [online]. Tersedia : http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://math.c oe.uga.edu/tme/issues/v18n1/v18n1_Ojose.pdf [29 Maret 2013]

Syaodih, E. Psikologi Perkembangan. [online]. Tersedia

Gambar

Gambar                                                                                                               Hal 2.1 Balok Warna  ................................................................................................
Tabel                                                                                                                    Hal
Grafik                                                                                                                  Hal 4.1 Perbandingan Hasil Pra Siklus dengan Pasca Siklus ....................................
Gambar 3.1
+2

Referensi

Dokumen terkait

Surat Edaran Bersama Kepala BAKN dan Ketua LAN Nomor 12/SE/1981-193/SEKLAN/8/1981 tanggal 5 Agustus 1981 tentang Pelaksanaan Ujian Dinas3. TIM

Tabel 4.11 Rencana Operasional Program Hipotetik Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Modeling untuk Meningkatkan Konsep Diri Peserta Didik Kelas X-XI Jurusan Perhotelan SMKN

Érvelhetünk továbbá a személy ellen (amikor nem a mondottakra, hanem beszélgetőpartnerünk személyére irányul a kritika), valamint hivatkozhatunk a partner

Aplikasi ini merupakan penggabungan elemen multimedia yaitu gambar, teks, suara dan animasi yang dirangkum menjadi satu ke dalam suatu bentuk aplikasi yang diharapkan mudah

Pengambilan data getaran pada roda gigi.. 4 Velocity Roda Gigi Normal

Jika dan adalah vektor-vektor basis di yaitu vektor satuan yang masing- masing sejajar dan searah dengan sumbu x dan sumbu y dan berpangkal di titik O dalam ,

Hulu Selangor Gombak Kuala Selangor Kelang Petaling W.P Jelebu Pekan Kuantan Maran Temerloh Bera Bentong Raub PAHANG SELANGOR Sabak Bernam Hulu L t Kuala Langat Kelang Jelebu

Parameter energi dissipasi yang digunakan pada model frekuensi tumbukan yang dibangun adalah merupakan parameter makro yang diperoleh dari perbedaan tekanan pada tangki