Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBASIS PENDEKATAN
KETERAMPILAN PROSES (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA
Penelitian Tindakan Kelas pada siswa Kelas V E
Sekolah Dasar Negeri Asmi Kecamatan Regol Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Wira Suwasti 0905347
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Halaman Hak Cipta
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER
BERBASIS
PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
(
PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN
) UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA
Oleh
Wira Suwasti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Wira Suwasti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBASIS PENDEKATAN
KETERAMPILAN PROSES (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA
Oleh Wira Suwasti
0905347
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRACT
COOPERATIVE LEARNING MODEL APPLICATION
NUMBERED HEADS TOGETHER TYPE - SKILL BASED APPROACH TO PROCESS (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) TO IMPROVE
STUDENT LEARNING OUTCOMES LEARNING TO IPA
By
Wira Suwasti 0905347
v
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
B.Rumusan Masalah .……….…….
C.Tujuan Penelitian dan Manfaat Hasil Pemelitian ….………….. D.Definisi Operasional ………...
E.Hipotesis Tindakan .………
BAB II MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBASIS
PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
(PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) DAN HASIL PEMBELAJARAN
IPA ………....
A.Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads
Together……….…………
B.Pendekatan Keterampilan Proses (Predict-Observe-Explain)….
C.Hasil Belajar ………...
D.Pembelajaran IPA di SD ………
E.Konsep Cahaya ………..
F. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses
(Predict-Observe-Explain) dan Hasil Pembelajaran IPA ……….
vi
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .……..……….….
A.Metode Penelitian ………...
B.Model Penelitian ……….
C.Waktu dan Subjek Penelitian ………..
D.Prosedur Penelitian ……….
E.Instrumen Penelitian ………...
F. Pengolahan Data ……….
29 29 29 31 31 37 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………….………
A.Hasil Penelitian …….………..
B.Pembahasan ………
40 40 76
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………..
A.Simpulan .……….……...
B.Saran ………...
82 82 84
DAFTAR PUSTAKA ……….………..………
LAMPIRAN – LAMPIRAN ………
RIWAYAT HIDUP
vii
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR TABEL Pengamatan Cahaya dapat Menembus Benda Bening …...……... Rentang Nilai Hasil Belajar Siswa dalam Siklus I ……… Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ………...…… Rentang Nilai Hasil Belajar Siswa dalam Siklus II……… Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ……..………...……
viii
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR GAMBAR Cahaya Menembus Benda Bening ……….……… Cahaya Membentuk Bayangan ……….. Pemantulan Teratur dan Pemantulan Tidak Teratur ………. Pemantulan pada Cermin Datar ……….
Cermin Cembung ………..………...………..…….. Bayangan pada Bagian Belakang Kepala Sendok ….………
Cermin Cekung pada Reflektor Senter ………….………
ix
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran hal. Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing Penyusunan Skripsi ………… Surat Keterangan Kepala Sekolah ………..
Data Ulangan Harian Siswa Sebelum Tindakan Penelitian ………
Siklus I ………..……….
Analisis Materi Pelajaran Siklus I ………
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ………
Lembar Kerja Siswa Siklus I ………
Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ………
Soal Evaluasi Siklus I ………..
Lembar Observasi Siklus I ………..
Catatan Lapangan Siklus I ……… Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ………
Siklus II ………..
Analisis Materi Pelajaran Siklus II ……….. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ……….. Lembar Kerja Siswa Siklus II ……….. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ………..
Soal Evaluasi Siklus II ……….
Lembar Observasi Siklus II ………….………. Catatan Lapangan Siklus II ……….. Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ……….……….. Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus II ……….
Siklus III ……….
x
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III……….. Lembar Kerja Siswa Siklus III ………. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus III ……….
Soal Evaluasi Siklus III ………
Lembar Observasi Siklus III ……….
Catatan Lapangan Siklus III ………. Data Hasil Belajar Siswa Siklus III ……….. Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus III
Lembar evaluasi siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar …………
Dokumentasi ………
137 141 145 149 152 157 158
1
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sangat penting dan berpengaruh bagi kehidupan manusia karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan mandiri. Namun masalah pendidikan menjadi hal yang paling utama bahkan menjadi perharian dan penanganan khususnya pemerintah. Pemerintah berupaya meningkatkan mutu pendidikan dan mengadakan inovasi-inovasi baru untuk mengatasi berbagai masalah pendidikan agar pendidikan di Indonesia dapat berkembang dan mampu menghadapi persaingan global.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 ayat (1) meyebutkan bahwa : proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berperan aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologi siswa.
IPA atau sains merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Hal ini sejalan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Depdiknas, 2006:17) bahwa “IPA berhubungan dengan cara cari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses temuan.”
Selain itu IPA juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Hal ini menunjukkan bahwa hakikat IPA sebagai proses diperlukan untuk menciptakan pembelajaran IPA yang empirik dan faktual. Hakikat IPA sebagai proses diwujudkan dengan melaksanakanpembelajaran yang melatih keterampilan proses sebagai cara produk sains ditemukan.
2
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pembelajaran IPA dibutuhkan untuk mengembangkan keterampilan proses pada diri siswa sebagai dasar untuk dapat memahami konsep-konsep IPA, hal tersebut dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan agar dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Oleh karena itu, keterampilan proses dalam pembelajaran sangat diperlukan sehingga daya ingat siswa menguasai konsep yang dipelajari akan menjadi lebih baik. Maka kreatifitas seorang guru dalam mengajarkan IPA juga dituntut agar memudahkan dan menyenangkan siswa dalam pembelajaran.
Fakta lapangan menunjukkan, bahwa kelas V E SD Negeri Asmi mengalami kesulitan dalam memahami materi IPA. Hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti pada pra penelitian terhadap guru dan siswa ditemukan salah satu materi yang masih sulit dipahami siswa adalah Cahaya dan Sifat-sifatnya. Selama ini dalam mengajarkan materi tentang cahaya (1) guru kebanyakan menggunakan metode ceramah, sehingga mengakibatkan kegiatan pembelajaran terbatas dan siswa cepat bosan dalam kegiatan pembelajaran, (2) guru kurang melibatkan siswa dihadapkan pada lingkungan belajar yang kongkrit, dalam
memanipulatif alat peraga, artinya maskipun ada alat peraga tetapi hanya guru yang menggunakan tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan-percobaan yang dapat memberikan pengalaman dan meningkatkan aktivitas siswa, (3) guru kurang memahami arti pendekatan keterampilan proses seperti mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian dan mengkomunikasikan sehingga tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakannya, dan (4) rendahnya pemahaman siswa pada materi cahaya ini terlihat dari ketidak mampuan siswa yang ditunjukkan dalam data hasil belajar dimana nampak bahwa hasil belajar siswa dari 33 orang siswa hanya 9 siswa atau 27% siswa yang tuntas dan 24 orang siswa atau 73% siswa yang belum tuntas.
3
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Keterampilan proses adalah keterampilan intelektual social maupun sosok yang diperlukan untuk dapat mengembangkan lebih lanjut pengetahuan atau konsep yang dimiliki. Dengan dimilikinya keterampilan ini siswa berpeluang untuk dapat memperoleh konsep-konsep baru atau informasi-informasi baru.
Selain hal diatas, penerapan pendekatan keterampilan proses IPA berdampak positif bagi siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Pudjiadi (1996:5) bahwa: “siswa dapat berminat dalam mempelajari Sains apabila diberi kesempatan melakukan aktivitas proses Sains melalui pengamatan secara nyata atau dengan mencobakan proses Sains yang telah disiapkan daripada diberi pengajaran secara verbal”.
Siswa diharapkan menguasai tiga keterampilan proses melalui mempredeksikan, mengamati dan menjelaskan atau Predict, Observe and Explain (P.O.E.). P.O.E. membelajarkan siswa dengan membuat prediksi suatu materi berdasarkan konsepsi mereka sendiri, kemudian mengobservasi pengetahuan materi tersebut secara nyata, dan yang terakhir menjelaskan hasil pengamatan mereka serta menjelaskan ketidak sesuaian prediksi mereka denngan keadaan
yang sebenarnya.
Penerapan pendekatan keterampilan proses (P.O.E.) dapat dipadukan dengan pembelajaran kooperatif. Lebih jelasnya bahwa pembelajaran IPA akan lebih baik apabila dilakukan dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif berbasis pendekatan keterampilan proses (P.O.E.). Pembelajaran berbasis pendekatan keterampilan proses (P.O.E.) lebih banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran. Jadi dengan diterapkannya model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA khususnya materi Cahaya dan Sifat-sifatnya.
Numbered Heads Together merupakan pendekatan struktur informal dalam
metode pembelajaran kooperatif. Numbered Heads Together berarti penomoran (Numbering) dan berpikir bersama (Heads Together). Prinsip kerja Numbered Heads Together membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, dan setiap
4
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kelompok juga dimaksudkan agar setiap siswa dapat bertukar pikiran dalam menyelesaikan semua permasalahan yang ditugaskan oleh guru secara bersama-sama sehingga diharapkan akan meningkatkan minat dan memotivasi belajar baik secara individu maupun kelompok.
Penerapan Numbered Heads Together berbasis pendekatan keterampilan proses (Predict-Observe-Explain) sesuai dengan karakteristik materi Cahaya dan Sifat-sifatnya karena dengan melakukan diskusi siswa dapat bertukar pikiran mangenai materi yang dipelajari dan memiliki kesempatan yang sama untuk memprediksi (predict), mengamati (observe) dan menjelaskan (explain) hasil diskusi sehingga semua kelompok dituntut untuk memahami materi yang dipelajari.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, peneliti menerapkan pendekatan keterampilan proses (Predict-Observe-Explain) sebagai dasar untuk dapat memahami konsep-konsep IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan
mempertimbangkan hal tersebut maka peneliti bermaksud mengadakan Penelitian
Tindakan Kelas pada kelas V E SDN Asmi kecamatan Regol kota Bandung tahun pelajaran 2012-2013 dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses (Predict-Observe-Explain) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka peneliti secara umum mengangkat suatu permasalahan tentang “Bagaimana Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis pendekatan keterampilan proses (Predict-Observe-Explain) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas V E SDN Asmi kecamatan Regol kota Bandung pada mata pelajaran IPA materi Cahaya dan Sifat-sifatnya?”
5
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a. Bagaimana perencanaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis pendekatan keterampilan proses (Predict-Observe-Explain)
pada kelas V E SDN Asmi kecamatan Regol kota Bandung pada mata pelajaran IPA materi Cahaya dan Sifat-sifatnya?
b. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis pendekatan keterampilan proses (Predict-Observe-Explain)
pada kelas V E SDN Asmi kecamatan Regol kota Bandung pada mata pelajaran IPA materi Cahaya dan Sifat-sifatnya?
c. Bagaimana hasil belajar siswa dalam model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis pendekatan keterampilan proses
(Predict-Observe-Explain) pada kelas V E SDN Asmi kecamatan Regol kota Bandung
pada mata pelajaran IPA materi Cahaya dan Sifat-sifatnya?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Hasil Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi
tentang penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis pendekatan keterampilan proses (Predict-Observe-Explain)
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas V E SDN Asmi kecamatan Regol kota Bandung pada mata pelajaran IPA materi Cahaya dan Sifat-sifatnya. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi tentang: a. Perencanaan guru dalam merancang model pembelajaran Kooperatif tipe
Numbered Heads Together berbasis pendekatan keterampilan proses
(Predict-Observe-Explain) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas V E
SDN Asmi kecamatan Regol kota Bandung pada mata pelajaran IPA materi Cahaya dan Sifat-sifatnya.
b. Pelaksaanaan pembelajaran melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis pendekatan keterampilan proses
(Predict-Observe-Explain) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas V E
6
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Hasil belajar siswa dalam model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis pendekatan keterampilan proses
(Predict-Observe-Explain) pada kelas V E SDN Asmi kecamatan Regol kota Bandung pada
mata pelajaran IPA materi Cahaya dan Sifat-sifatnya.
2. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan di SD Negeri Asmi kecamatan Regol kota Bandung ini menurut peneliti memiliki banyak manfaat, yaitu :
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini menjadi pengalaman, sebagai masukan sekaligus sebagai pengetahuan untuk mengetahui upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis pendekatan keterampilan proses (Predict-Observe-Explain).
b. Bagi Guru
Jika hasil penelitian ini dirasakan dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih baik, maka diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
para guru agar dapat menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis pendekatan keterampilan proses
(Predict-Observe-Explain) sebagai usaha memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran.
c. Bagi Siswa
Dengan penelitian ini diharapkan hasil belajar siswa meningkat. d. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian berikutnya.
D. Definisi Operasional
Istilah-istilah di bawah ini merupakan definisi yang terkandung dalam judul skripsi yang akan digunakan oleh peneliti dalam melaksanakan PTK yang didefinisikan sebagai berikut :
7
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sama untuk memecahkan suatu permasalahan agar mereka mempunyai tanggung jawab atas permasalahan yang dihadapinya. Ada beberapa tipe model pembelajaran kooperatif salah satunya yaitu tipe Numbered Heads Together.
Numbered Heads Together adalah cara pembelajaran yang dirancang dengan
melibatkan siswa dalam kelompok belajar, dimana terjadi antara dengan siswa dengan kelompoknya untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan yang diajukan guru. Tahapan dalam Numbered Heads Together yaitu penomoran, pengajuan pertanyaan, diskusi dan pemberian jawaban.
Pendekaran keterampilan proses merupakan pendekatan belajar mengajar yang mengarah kepada pengembangan kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggrerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.
Predict-Observe-Explain merupakan tiga jenis keterampilan proses yang
digunakan untuk menjawab masalah melalui langkah memprediksi, mengamati, dan menjelaskan suatu peristiwa atau kejadian.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa yang diperoleh
melalui pembelajaran yang tergambarkan dalam indikator dan/atau tujuan pembelajaran sebagai hasil penjabaran dari Kompetensi Dasar.
E. Hipotesis Tindakan
29
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk memecahkan permasalahan pokok yaitu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajatran IPA dengan memperbaiki efisiensi dan efektivitas pembelajaran melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Berbasis Keterampilan Proses (Predict-Observe-Explain). Melalui penelitian ini diharapkan ada solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan yang ada di dalam proses pembelajaran. Maka penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang berbasis kelas atau sekolah untuk melakukan pemecahan berbagai permasalahan yang digunakan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan (Tim Pelatih Proyek PGSM, 1999:1-2).
B. Model Penelitian
Rancangan (desain) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dipergunakan dlam penelitian ini adalah menggunakan model Kemmis dan McTaggart. Menurut Kemmis dan McTaggart (Depdiknas, 2004:2), pelaksanaan tindakan dalam PTK meliputi empat langkah : (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi; dan (4) refleksi. Keempat langkah ini dilakukan secara intensif da sistematis.
Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Tiap siklus dilaksanakan dengan perubahan-perubahan ke arah peningkatan dan perbaikan proses permbelajaran. Penelitian akan dilakukan dalam beberapa tahap tindakan dimana dalam setiap tahap tindakan yang telah direncanakan akan dilakukan telaahan secara seksama dan dianalisis dengan merefleksikan permasalahan yang ada sebagai dasar melakukan perbaikan terhadap rencana tindakan selanjutnya sehingga memperoleh hasil belajar uang optimal.
30
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Alur pelaksanaan tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3.1
Alur Pelaksanaan Tindakan Model Desain Kemmis dan Mc. Taggart Sumber : Penulis
Gambar tersebut di atas menunjukkan bahwa pertama, sebelum melaksanakan tindakan terlebih dahulu peneliti merencanakan tindakan secara seksama jenis tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana disusun secara matang, barulah tindakan itu dilakukan. Ketiga, bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu
Pelaksanaan Refleksi
Observasi
Pelaksanaan Refleksi
Perencanaan
Observasi
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
Perencanaan
Observasi
31
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sendiri dan akibat yang ditimbulkannya. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan. Jika hasil refleksi menunjukkan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak sekedar mengulang apa yang telah diperbuat sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.
C. Waktu dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan SD Negeri Asmi kecamatan Regol Kota Bandung. Alasan pengambilan lokasi ini karena kebetulan peneliti mengajar di sekolah tersebut sehingga dapat memudahkan mencari data, dan peluang waktu cukup luas.
Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas V E yang berjumlah 33 orang dengan jumlah siswa laki-laki 18 orang dan siswa perempuan berjumlah 15 orang. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada kelas V E
karena selain hasil pembelajaran IPA dengan materi Cahaya dan Sifat-sifatnya yang hasilnya belum memuaskan, sebagian siswa kelas V E memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik sehingga peneliti melakukan penelitian mengenai peranan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis pendekatan keterampilan proses (predict-observe-explain) yang dimana dengan kemampuan berkomunikasi yang baik yang baik tersebut dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.
Waktu pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari bulan Mei hingga bulan Juli 2013.
D. Prosedur Penelitian
32
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
peneliti melakukan perizinan dan sosialisasi terhadap pihak sekolah dan guru kelas setuju untuk menjadi mitra peneliti.
Penelitian akan dilaksanakan melalui Siklus I, Siklus II dan Siklus III. Sebelum dilaksanakannya penelitian, peneliti menyusun seuatu perencanaan mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah perencanaan, akan dilaksanakan tindakan dengan suatu pengamatan mengenai jalannya tindakan dalam pembelajaran. Setelah tindakan, dilaksanakan refleksi berdasarkan hasil pengamatan. Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada tindakan Siklus I kemudian akan dilaksanakan perbaikan pada Siklus II. Secara operasional tahapan-tahapan kegiatan penelitian dalam setiap siklus dijelaskan sebagai berikut:
1. Siklus I a. Rencana
Rencana yang akan dilakukan dalam melakukan perbaikan pembelajaran sebagai tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya di kelas V E
pada pembelajaran IPA tentang Cahaya dan Sifat-sifatnya, yaitu melalui 3 siklus. Setiap siklus membahas standar kompetensi : menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model.
Adapaun yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini yaitu : 1) Menentukan pokok bahasan
Tabel 3.1 Pokok Bahasan Siklus I
Pokok
1.Pengetian cahaya dan sumber-sumber cahaya.
2.Sifat-sifat cahaya:
Cahaya merambat lurus, cahaya dapat menembus benda bening dan cahaya dapat dipantulkan melalui cermin datar, cermin
33
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu cembung dan cermin cekung
2) Menyusun RPP
3) Menetapkan teknik pembelajaran.
4) Membuat media dan alat bantu pembelajaran.
5) Menyusun dan menyiapkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) untuk dibahas dan
diselesaikanoleh masing-masing kelompok belajar siswa.
6) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together berbasis pendekatan keterampilan proses (Predict-Observe-Explain). 7) Menyiapkan dan menyusun lembar evaluasi yang digunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa dari setiap tindakan yang telah dilakukan.
b. Pelaksanaan
Adapun dalam pelaksanaan tindakan tahap-tahap pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis pendekatan keterampilan proses (predict-observe-explain) diantaranya: 1) Pendahuluan
a) Apersepsi dan motivasi.
b) Menjelaskan metode pembelajaran kooeratif tipe Numbered Heads Together dan menjelaskan cara pelaksanaan diskusi.
c) Pembagian nomor. Setiap kelompok mendapat nomor 1-8. d) Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang ditugaskan. e) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Memprediksi (predict) kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. b) Kegiatan mengamati (observe) sesuai dengan prosedur yang terdapat
dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan menggunakan alat dan bahan yang telah dipersiapkan.
c) Berfikir bersama (heads together) untuk menjawab prediksi.
34
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
e) Kelompok lain diberikan kesempatan berpendapat dan bertanya. f) Memberikan penghargaan
3) Penutup
a) Refleksi dan meyimpulkan hasil pembelajaran bersama. b) Mengerjakan soal evaluasi.
c) Saran dan nasihat.
c. Observasi
Observasi adalah kegiatan mengamati proses, hasil dan segala aktivitas yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat dengan menggunakan format lembar observasi yang telah dibuat. Objek yang di amati adalah kegiatan guru dan siswa ketika tindakan atau proses pembelajaran dilakukan. Hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut :
1) Peneliti mengamati proses perbaikan pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam pembelajaran.
2) Untuk siswa, yaitu perhatian siswa dalam memahami materi yang
disampaikan, semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran dan keterampilan siswa.
3) Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa, penguasaan materi, menyajian sesuai dengan uraian materi, metode bimbingan yang diberikan pada siswa dan evaluasi.
d. Refleksi
35
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Siklus II
a. Perencanaan
Peneliti membuat RPP dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis keterampilan proses (predict-observe-explain), mempersiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran serta
menyusun lembar evaluasi berdasarkan refleksi pada siklus pertama.
Adapun pokok bahasan yang ditentukan dalam perencanaan siklus II ini adalah mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.
Tabel 3.2 Pokok Bahasan Siklus II
Pokok Bahasan Bahasan Waktu Pelaksanaan
Sifat-sifat cahaya 1. Cahaya dapat dibiaskan 2. Cahaya dapat diuraikan
3 x 35 menit (1 pertemuan)
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis keterampilan proses (predict-observe-explain) berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi siklus pertama.
c. Pengamatan
Pengamatan ini hampir sama dengan pengamatan yang dilakukan pada siklus pertama, yaitu guru dan observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran.
d. Refleksi
36
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Siklus III
Pada siklus III kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada siklus II dimana jumlah anggota kelompok beranggotakan 4 siswa. Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus II. Siklus III ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan
Peneliti membuat RPP dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis keterampilan proses (predict-observe-explain), mempersiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran serta
menyusun, LKS, lembar evaluasi berdasarkan refleksi pada siklus pertama. Adapun pokok bahasan yang ditentukan dalam perencanaan siklus II ini adalah mengenai penerapan sifat-sifat cahaya.
Tabel 3.3 Pokok Bahasan Siklus III
Pokok Bahasan Bahasan Waktu Pelaksanaan
Penerapan sifat-sifat cahaya
Penerapan sifat-sifat cahaya dalam membuat karya berteknologi sederhana : periskop dan cakram warna
3 x 35 menit (1 pertemuan)
b. Pelaksanaan
37
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu c. Pengamatan
Pengamatan ini hampir sama dengan pengamatan yang dilakukan pada
siklus pertama, yaitu guru dan observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran.
d. Refleksi
Hasil analisis dan refleksi siklus III diharapkan mencapai target ketuntasan belajar yaitu diatas 80% .
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data. Kegiatan pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan observasi yang dilakukan peneliti dan observer selama pembelajaran IPA pokok bahasan Cahaya dan Sifat-sifatnya selain itu pula melalui tes. Karena itu instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi siswa dan guru, catatan lapangan dan tes/hasil belajar.
1)Tes
Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes yang dilakukan setelah pembelajaran selesai. Soal hasil belajar berupa tes tulis ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar yang diperoleh siswa setelah melakukan
kegiatan pembelajaran di setiap siklusnya. Tes ini berisikan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya. Tes dikerjakan oleh seluruh siswa. Tes berbentuk soal uraian dan pilihan ganda.
38
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penilaian hasil tes dilakukan dengan cara penyekoran dan dinilai kemudian dianalisis dengan mencari rata-rata kelas sebagai informasi pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan.
2) Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan oleh observer untuk merekam data aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Aktivitas guru dan siswa yang diobservasi meliputi tahapan atau kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Adapun lembar observasi yang digunakan merupakan lembar observasi terbuka.
3) Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan oleh peneliti untuk merekam data aktivitas siswa selama pembelajaran.
F. Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari penelitian tersebut yaitu berupa data hasil tes, observasi, dan catatan lapangan Setelah data-data tersebut terkumpul, selanjutnya
dianalisis dan dikelompokkan menjadi data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa yang dapat diukur melalui tes. Sedangkan data kualitatif ini merupakan data yang diperoleh dari observasi dan catatan lapangan.
a. Pengolahan Data Kuantitatif (Lembar Test)
Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa tes, yang mana terdiri dari tes evaluasi. Tes ini diberikan diakhir kegiatan pembelajaran pada setiap siklusnya. Tes ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses (predict-observe-explain). Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar, maka tes tersebut diolah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
39
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari KKM=68 dinyatakan mengalami kesulitan belajar sedangkan siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 68 dinyatakan telah tuntas belajar.
Sedangkan untuk menentukan rata-rata dari nilai siswa, maka digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
X = nilai rata-rata siswa N = jumlah siswa ∑ = jumlah skor siswa
Ketuntasan hasil belajar setiap siklus dirumuskan sebagai berikut : Keterangan:
KB = Ketuntasan Belajar
N = jumlah siswa
∑ T = Jumlah siswa yang tuntas
b.Pengolahan Data Kualitatif
Pengolahan data secara kualitatif ini dilakukan di setiap siklus pembelajaran mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran oleh observer baik terhadap siswa maupun terhadap guru dan dari catatan lapangan.
Adapun hasil observasi dan catatan lapangan diperoleh, maka selanjutnya adalah peneliti mengolah data tersebut dengan cara menyeleksi data, mereduksi data, mengklasifikasikan data, mendeskripsikan data, menginterpretasikan data, menampilkan data dan yang terakhir adalah menarik kesimpulan
Seleksi data dilakukan dengan cara memilah data penting atau data tidak penting berdasarkan data observer dan catatan lapangan. Reduksi data dilakukan dengan cara mengambil data penting. Kemudian data hasil reduksi diklasifikasikan menurut tahapan kegiatan pembelajaran selanjutnya data diinterpretasikan dan data ditampilkan lebih sederhana dan bermakna dalam bentuk narasi, tabel, grafik atau bagan. Tahap yang terakhir yaitu menyimpulkan data dimana peneliti mengambil intisari dari sajian data tersebut.
X =∑��
82
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian tindakan kelas mengenai Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses (Predict-Observe-Explain) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA materi Cahaya dan Sifat-sifatnya di kelas V E SDN Asmi Kecamatan Regol Kota Bandung telah dilaksanakan. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Sistematika penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang Cahaya dan Sifat-sifatnya pada dasarnya sama dengan RPP yang digunakan oleh guru pada pembelajaran sehari-hari, yaitu meliputi Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Ajar, Alokasi Waktu, Metode Pembelajaran, Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran (Kegiatan Awal, Kegiatan Inti, Kegiatan Akhir),
Penilaian, dan Sumber/Media Pembelajaran. Akan tetapi, pada RPP ini mempunyai karakteristik yang berbeda, yaitu dengan menerapkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis Pendekatan Keterampilan Proses didalamnya. Adapun langkah– langkah yang diterapkan pada kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar dan memberikan penomoran (numbering) merupakan salah satu fase Numbered Heads Together, memprediksikan (Predict) merupakan tahapan dimana setiap
kelompok memprediksikan tentang dugaan yang akan terjadi secara bebas, kegiatan mengamati (Observe) dimana siswa melakukan pengamatan secara langsung, berfikir bersama (heads together) dimana siswa secara berkelompok menyatukan pendapatnya terhadap pengamatannya itu, menjelaskan (explain), dan guru memanggil nomor tertentu kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjelaskan hasil pengamatan kelompoknya. Siswa dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok
82
83
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mendapat giliran memberikan penjelasan yang berbeda. Kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil dikusi kelompok tersebut.
2. Proses pembelajaran yang dilaksanakan pada pembelajaran IPA materi Cahaya dan Sifat-sifatnya dilaksanakan sesuai dengan RPP yang disusun diantaranya dengan melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis pendekatan keterampilan proses (predict-observe-explain) siswa. Dalam memadukan model pembelajaran tersebut
secara kooperatif siswa melaksanakan kegiatan memprediksikan (predict) dan mengamati (observe) dan menjelaskan (explain) berdasarkan nomor yang dipanggil guru dan setiap nomor yang sama menjelaskan pertanyaan yang sama agar guru mendapatkan penjelasan yang berbeda dan mendapatkan penjelasan yang terbaik, sedangkan guru hanya memfasilitasi siswa dan bertindak sebagai motivator. Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran hal ini terlihat dari hasil observasi aktivitas siswa dan guru serta catatan peneliti yang
hasilnya terdapat peningkatan keterampilan proses di setiap siklusnya dan peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together.
84
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Saran
berdasarkan temuan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, berikut dikemukakan beberapa saran yang ada hubungannya dengan pengajaran dan penelitian lanjutan sebagai berikut :
1. Guru
Dalam melaksanakan proses pembelajaran sebaiknya lebih banyak menggunakan model pembelajaran yang inovatif terutama model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis pendekatan keterampilan proses (predict-observe-explain) sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
2. Peneliti Lain
86
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Anitah Sri, dkk. 2000. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka
Depdiknas. 2004. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta : Depdiknas
Haryanto, 2004. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga
Ibrahim, M, et al. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press.
Indrawati dan Setiawan. 2009. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan PAKEM). Bandung: Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
Ismail, 2002. Model-model Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Dirjen Dikdasmen Depdiknas
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), 2006. Mata pelajaran IPA untuk Tingkat SD/MI. Jakarta Depdiknas.
Muslim, dkk. 2006. Konsep Dasar Fisika. Bandung. UPI Press
Nurhayati, Nunung. 2006. Ringkasan dan Bank Soal SAINS. Bandung:Yrama Widya.
Poppy Kamalia Devi. 2010.Ketrampilan Proses dalam Pembelajaran IPA. Jakarta: PPPPTK IPA
Purba dan Wartono, 1998. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Sains. Bandung: Remaja Rosdakarya
Purwanto.2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rositawaty, S & Aris Muharam. 2008. Senang Belajar IPA Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Ruhimat, Toto, dkk. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen.
Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Permata Puri Media.
Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan.Jakartaumi Aksara
86
Wira Suwasti, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Predict-Observe-Explain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sudjana, Nana. 2000. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya
Sumatowa Usman, 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA Di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal.
Tim Pelatih Proyek PGSM. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).Jakarta: Depdikbud.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Surabaya: Pustaka Ilmu