Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN
MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer
Oleh
DWI PRASETIYO
NIM. 0905651
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN
MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Oleh:
Dwi Prasetiyo
0905651
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Dwi Prasetiyo 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DWI PRASETIYO
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN
MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Harsa Wara Prabawa, M.Pd. NIP. 198008102009121003
Pembimbing II
Wahyudin, M.T. NIP. 197304242008121001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer
i
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
Dwi Prasetiyo, 0905651, dwi.prasetiyo_0905651@yahoo.com
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian quasi eksperiment dengan judul “Efektifitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK”. Adapun desain penelitian yang digunakan adalah Pretest Posttest Control Group Design. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas VIII di SMP N 1 Tanjung Bintang, semester genap tahun ajaran 2012/2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK. Instrumen yang digunakan adalah dengan menggunakan soal tes pilihan ganda untuk pretest dan posttest. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh rata-rata nilai <g> kelas eksperimen sebesar 0,57 dengan kriteria sedang dan kelas kontrol sebesar 0,33, sedangkan uji t-test diperoleh nilai thitung = 9,20 > ttabel = 2,00. Sesuai kriteria pengujian dikehendaki h0 ditolak dan h1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia secara signifikan lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model konvensional. Hal ini berarti model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia dapat dikatakan sudah cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK.
ii
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
THE EFFECTIVENESS OF ARIAS LEARNING MODEL AIDED BY MULTIMEDIA LEARNING IN IMPROVING STUDENTS COGNITIVE
DOMAIN OF LEARNING ACHIEVEMENT IN TIK SUBJECT
Dwi Prasetiyo, 0905651, dwi.prasetiyo_0905651@yahoo.com
ABSTRACT
Quasi experiment study has been done with the title “The Effectiveness of ARIAS learning model aided by Multimedia learning in improving students cognitive domain of learning achievement in TIK subject”. The design of the study is pretest posttest control group design. This study was conducted on eighth grade students in SMP N 1 Tanjung Bintang, the second semester of academic year 2012/2013. The purpose of this study is to know the effectiveness of ARIAS learning model aided by multimedia in improving students learning achievement in TIK Subject. The instrument used is using multiple-choice test questions for the pretest and posttest. Based on the results of data processing, it obtained an average value <g> of 0.57 experimental class with intermediate criteria and control class of 0,33, while in the t-test it obtained thitung = 9,20 > ttabel = 2,00. According to testing criteria it desired "reject h0" and "accept h1". Therefore it can be concluded that the increase of students learning achievement used ARIAS learning model aided by multimedia is significantly better than the student using conventional model. It means ARIAS learning model aided by multimedia can be said that it has been quite effective in improving students learning achievement in TIK subject.
vi
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 3
1.3. Tujuan Penelitian ... 4
1.4. Manfaat Penelitian ... 4
1.5. Definisi Operasional ... 5
1.6. Hipotesis ... 6
BAB II EFEKTIVITAS, MODEL PEMBELAJARAN ARIAS, MULTIMEDIA PEMBELAJARAN, DAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF 2.1. Efektivitas Pembelajaran ... 7
2.2. Model Pembelajaran ... 7
2.3. Pembelajaran Konvensional ... 9
2.4. Model Pembelajaran ARIAS ... 9
2.5. Komponen Pembelajaran ARIAS ... 11
2.5.1. Assurance ... 11
2.5.2. Relevance ... 12
2.5.3. Interest ... 13
2.5.4. Assessment ... 14
vii
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2.6. Multimedia Pembelajaran ... 17
2.6.1. Definisi Multimedia ... 17
2.6.2. Komponen Multimedia ... 18
2.6.3. Aplikasi Multimedia dalam Pendidikan ... 20
2.6.4. Metodologi Pengembangan Multimedia ... 21
2.7. Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia ... 23
2.8. Hasil Belajar ... 24
2.9. Beberapa Hasil Penelitian Terkait Model Pembelajaran ARIAS ... 26
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... 29
3.2. Subjek Penelitian ... 29
3.3. Instrumen Penelitian ... 30
3.4. Metode Pengembangan Multimedia Pembelajaran ... 32
3.5. Prosedur Penelitian ... 34
3.6. Teknik Analisis Instrumen Penelitian ... 37
3.7. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 41
3.8. Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 44
3.9. Teknik Pengolahan Data ... 45
3.9.1. Data Skor Tes ... 45
3.9.1.1.Uji Normalitas ... 46
3.9.1.2.Uji Homogenitas ... 48
3.9.1.3.Uji Hipotesis Menggunakan Uji-t ... 48
3.9.2. Data Hasil Observasi ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 51
4.1.1. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Sebagai Alat Bantu Pada Model Pembelajaran ARIAS ... 51
4.1.1.1.Tahap I. Analisis ... 51
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.1.1.3.Tahap III. Pengembangan ... 55
4.1.1.4.Tahap IV. Implementasi ... 58
4.1.1.5.Tahap V. Penilaian ... 59
4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 59
4.1.3. Hasil Pengujian Prasyarat ... 61
4.1.3.1.Uji Normalitas ... 61
4.1.3.2.Uji Homogenitas ... 63
4.1.4. Hasil Pengujian Hipotesis ... 64
4.1.4.1.Uji-t Terhadap Nilai Pretest ... 64
4.1.4.2.Uji-t Terhadap Nilai Posttest ... 66
4.1.4.3.Uji-t Terhadap Nilai Gain ... 67
4.1.5. Hasil Observasi ... 68
4.2. Pembahasan ... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 80
5.2. Saran ... 81
DAFTAR PUSTAKA ... 82
LAMPIRAN-LAMPIRAN : LAMPIRAN A. PERANGKAT PEMBELAJARAN ... 85
LAMPIRAN B. INSTRUMEN PENEITIAN ... 126
LAMPIRAN C. ANALISIS TES UJI COBA ... 283
LAMPIRAN D. ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN ... 288
LAMPIRAN E. DOKUMENTASI PENELITIAN ... 307
1
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem pendidikan yang terdapat di Indonesia selalu mengalami perubahan. Tujuan dari perubahan tersebut yaitu untuk mewujudkan sistem pendidikan yang lebih baik dan berkualitas, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang lebih baik. Pada Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005
disebutkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Permendiknas RI No.23 tahun 2006 juga menyebutkan salah satu standar kompetensi lulusan pada tingkat SMP adalah siswa dapat menunjukan sikap berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Berdasarkan tujuan pendidikan tersebut, dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor terpenting dalam proses pembelajaran adalah aktifitas siswa sebagai peserta didik di sekolah yang dalam hal ini meliputi aktifitas kognitif, afektif, dan psikomotor. Salah satu kegiatan pokok di sekolah adalah belajar. Menurut Slameto (2003:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan sangat dipengaruhi oleh proses belajar yang dilakukan siswa. Salah satu perkembangan belajar peserta didik dapat dilihat dari hasil belajar yang didapat
peserta didik selama pembelajaran di sekolah.
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
strategi, model dan metode pembelajaran yang kurang variatif, proses pembelajaran yang dilaksanakan secara monoton, dan ranah kognitif yang dikembangkan sebagian besar hanya berkisar pada aspek ingatan/hapalan. Studi pendahuluan yang dilakukan oleh Utami (2011) di salah satu SMP juga mendapatkan fakta yang sama. Secara umum, proses pembelajaran TIK di kelas tersebut masih menghadapi suatu masalah yang perlu diselesaikan. Beberapa masalah tersebut diantaranya rendahnya motivasi dari siswa terhadap mata pelajaran TIK, guru kurang berinteraksi kepada siswa sehingga pembelajaran
kurang menarik, selain itu guru kurang variatif menggunakan model pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran yang diajarkan kepada siswa sehingga hasil belajar mata pelajaran TIK di sekolah tersebut masih rendah. Studi pendahuluan yang dilakukan oleh Aziz (2011) di salah satu SMP menemukan bahwa siswa kurang memahami pembelajaran TIK dikarenakan dalam proses pembelajarannya kurang menarik, membosankan, kurang memberikan kesempatan siswa aktif serta kurang mewujudkan interaksi antar siswa sehingga siswa terlihat jenuh ketika proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK di SMP tersebut masih relatif rendah. Hal ini terlihat dari hasil rara-rata nilai siswa berada pada skor 6,00 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 7,00. Hal yang serupa diperoleh saat peneliti melakukan studi pendahuluan dengan melihat hasil belajar ulangan harian siswa di salah satu SMP Negeri di Kab. Lampung Selatan, diketahui bahwa rata-rata hasil belajar ulangan harian TIK siswa yaitu sebesar 58,86 masih berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum yaitu 70,00. Sehingga dapat diartikan bahwa hasil belajar siswa mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang diperoleh masih kurang optimal.
Jika diamati, saat ini model pembelajaran yang banyak digunakan
3
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Salah satu model pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan aktifitas siswa dalam pembelajaran adalah model pembelajaran yang dikembangkan oleh Keller (1987) yang dikenal dengan model pembelajaran ARCS (attention, relevance, convidence, satisfaction) yang kemudian dikembangkan menjadi model pembelajaran ARIAS (assurance, relevance, interest, assessment, satisfaction), sebagaimana penelitian yang telah dilakukan oleh Susilawati (2012:103) bahwa model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa. Hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Sutendi (2011:53) juga mendapatkan fakta yang sama bahwa hasil belajar siswa pada ranah kognitif setelah mendapatkan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS mengalami peningkatan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yanti (2009:104) menemukan bahwa model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran TIK, peneliti merasa perlu untuk melakukan sebuah penelitian dengan mencoba mengangkat judul: Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa pada Mata Pelajaran TIK.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah:
1. Apakah peningkatan hasil belajar kognitif siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan siswa yang
dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional?
2. Bagaimana efektivitas model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran TIK? 3. Bagaimana peningkatan hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional.
2. Untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran ARIAS berbantuan
multimedia dalam meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa.
3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia pembelajaran.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat:
1. Bagi peneliti
Untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan pengalaman dalam penggunaan model pembelajaran ARIAS sebagai bekal untuk menjadi guru profesional dan berkualitas.
2. Bagi siswa
Sebagai variasi belajar siswa dalam usaha meningkatkan prestasi belajar.
3. Bagi guru
Sebagai masukan dalam perbaikan mutu pendidikan dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS
4. Bagi peneliti
Memberi masukan kepada peneliti lain mengenai model pembelajaran
5
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1.5. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahan tafsir dalam penelitian ini, maka perlu diberikan penjelasan terhadap beberapa istilah tersebut, yaitu sebagai berikut: 1. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang berpusat pada guru
karena hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan oleh guru. Pembelajaran konvensional dapat dilihat berdasarkan peroses pembelajaran yang dilakukan secara formal dan penyampaian materi dilakukan melalui penjelasan lisan secara langsung yang disampaikan oleh guru kepada siswa
sehingga siswa menerima informasi secara pasif atau konsumtif.
2. Model Pembelajaran ARIAS merupakan modifikasi dari model ARCS. Model pembelajaran ARCS dikembangkan berdasarkan teori nilai harapan (expectancy value theory) yang mengandung dua komponen yaitu nilai (value) dari tujuan yang akan dicapai dan harapan (expectancy) agar berhasil mencapai tujuan itu. Dari kedua komponen itu oleh Keller dikembangkan menjadi empat komponen. Keempat komponen model pembelajaran itu adalah attention, relevance, confidence dan satisfaction (Sopah, 2001:457). Mengingat pentingnya assessment dalam pembelajaran, maka model pembelajaran ARCS dimodifikasi yaitu dengan menambahkan komponen assessment pada model pembelajaran tersebut. Dengan modifikasi tersebut, model pembelajaran yang digunakan mengandung lima komponen yaitu Assurance (Percaya Diri), Relevance (Relevansi), Interest (Minat), Assessment (Mengecek), Satisfaction (Kepuasan).
3. Aspek kognitif dalam penelitian ini adalah nilai siswa berdasarkan tes tertulis baik pretest maupun posttest yang terdiri dari tiga tingkat yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3).
4. Efektivitas pembelajaran TIK menggunakan model pembelajaran ARIAS
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1.6. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah: 1. Hipotesis Nol (H0)
Tidak terdapat perbedaan signifikan antara peningkatan hasil belajar kognitif siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia dengan siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan model konvensional.
Hipotesis satu (Hı)
29
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasi experiment dan desain penelitiannya dilakukan menggunakan pretest posttest control group design (Sugiyono, 2013:112). Pada penelitian ini, sebelum dimulai perlakuan baik
kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberi soal pretest untuk mengetahui kondisi awal masing-masing kelas. Berikutnya pada kelas eksperimen, diberi pelakuan dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Setelah selesai diberi perlakuan, kemudian kedua kelas diberikan soal posttest. Adapun bentuk desain penelitian dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.1
Pola Desain Penelitian Pretest Posttest Control Group Design
Kelas Pre Test Treatment Post Test
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1 - O2
Keterangan :
O1 = Pretest (Tes awal) O2 = Posttest (Tes akhir)
X = Perlakuan menggunakan model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia melalui metode eksperimen.
3.2. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini subjek yang digunakan adalah dua kelas dari seluruh kelas VIII di SMP Negeri 1 Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yaitu diambil subjek penelitian sebanyak dua kelas secara acak menurut kelas. Hal ini dilakukan agar dapat memberikan kesempatan yang sama pada setiap kelas untuk dipilih sebagai subjek penelitian. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap populasi untuk dipilih menjadi sampel. (Sugiyono, 2013:120).
Pada penelitian ini yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas VIIIC sedangkan kelas kontrol yaitu kelas VIIID SMP Negeri 1 Tanjung Bintang. Kelas eksperimen adalah kelas yang diberi perlakuan menggunakan model
ARIAS berbantuan multimedia pembelajaran. Sedangkan pada kelas kontrol diberi pembelajaran konvensional yaitu menggunakan metode ceramah dan praktikum.
3.3. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah alat bantu pada waktu penelitian dalam menggunakan suatu metode pengumpulan data (Arikunto, 2010: 192). Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Tes hasil belajar ranah kognitif
Menurut Arikunto (2010:193) Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes hasil belajar pada penelitian ini berupa soal pretest dan posttest yang dilakukan untuk mengetahui prestasi dan hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Penyusunan instrumen soal ini mengacu pada indikator yang hendak dicapai. Instrumen ini mencakup ranah kognitif pada kemampuan hafalan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3), yang terdiri dari berbagai soal yang disesuaikan dengan indikator. Tes ini dilakukan dua kali yaitu tes
31
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Prosedur yang ditempuh dalam pengadaan instrumen pada penelitian ini adalah:
1. Perencanaan, meliputi perumusan tujuan maupun menentukan konsep dan subkonsep berdasarkan kurikulum yang berlaku.
2. Penulisan kisi-kisi tiap butir soal, penulisan kisi-kisi butir soal mengacu berdasarkan kurikulum.
3. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen soal dengan kunci jawaban dan lain-lain yang diperlukan.
4. Pertimbangan, yaitu melakukan judgement terhadap instrumen soal kepada dua orang dosen dan satu orang guru bidang studi terhadap instrumen penilaian untuk mengetahui kelayakan tiap butir soal.
5. Perbaikan , yaitu melakukan revisi terhadap soal yang telah di judgement. 6. Uji coba soal, ujicoba dilakukan pada kelas IX yang telah menerima
pelajaran pada tiap butir soal.
7. Penganalisaan hasil, meliputi uji validitas butir soal, uji reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.
8. Revisi, melakukan revisi terhadap butir soal yang dirasa kurang baik yang diperoleh dari uji coba soal yang telah dilakukan.
9. Menggunakan instrumen soal pada penelitian.
2) Lembar Observasi
Pada penelitian ini lembar observasi berupa format daftar isian, format tersebut disusun berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Format isian ini kemudian diisi oleh observer saat mengamati secara langsung keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa saat
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.4. Metode Pengembangan Multimedia Pembelajaran
Metode pengembangan multimedia pembelajaran pada penelitian ini didasarkan pada metode pengembangan multimedia yang dikemukakan oleh Munir (2012: 101) yang meliputi lima fase yaitu: analisis, desain, pengembangan, implementasi dan penilaian. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pengembangan multimedia pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Tahap I. Analisis
Tahap pertama dalam pengembangan multimedia pembelajaran ini yaitu tahap analisis. Menurut Munir (2012:101), tahap ini menetapkan keperluan pengembangan software dengan melibatkan tujuan pembelajaran, pelajar, pendidik dan lingkungan. Pada tahap ini, kegiatan analisis secara umum dilakukan melalui kegiatan studi literatur dan studi pendahuluan. Studi literatur dilakukan dengan cara mengkaji teori melalui buku-buku dan mempelajari kurikulum TIK di sekolah. Setelah melakukan studi literatur, peneliti melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran di sekolah dan untuk mendapatkan informasi mengenai materi yang akan digunakan dalam pengembangan multimedia pembelajaran. Berikutnya analisis subjek atau pengguna dilakukan untuk mengetahui siapa yang akan menggunakan multimedia pembelajaran tersebut, hal ini perlu dilakukan sebagai pertimbangan dalam mendesain multimedia pembelajaran. Kemudian analisis perangkat lunak dilakukan untuk mengetahui perangkat lunak apa saja yang akan digunakan untuk mengemas pengembangan multimedia pembelajaran.
2. Tahap II. Desain
Setelah melakukan tahap analisis, berikutnya yang perlu dilakukan
33
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
adalah rancangan gambar sketsa berbentuk persegi panjang yang menggambarkan suatu urutan atau alur cerita dan berisi keterangan-keterangan mengenai multimedia yang akan dikembangkan. Hasil dari tahap ini meliputi bagaimana cara untuk menyajikan materi, video pembelajaran, evaluasi, audio, animasi, dan lain-lain.
3. Tahap III. Pengembangan
Tahap ini adalah tahap pengembangan perangkat lunak berdasarkan desain yang telah dibuat meliputi pembuatan antarmuka, pembuatan media
video dan animasi, pengintegrasian di antara semua aspek tersebut, melakukan pengkodean, melakukan uji aplikasi, dan melakukan publish terhadap multimedia pembelajaran yang dikembangkan. Pengkodean dilakukan untuk menerjemahkan hasil rancangan kedalam kode-kode yang dimengerti oleh komputer. Sedangkan pengujian aplikasi dilakukan untuk mengetahui jalannya multimedia pembelajaran sehingga diketahui jika didalam multimedia pembelajaran terdapat bug atau error. Adapun publish terhadap multimedia pembelajaran dilakukan untuk mengubah format aplikasi agar multimedia pembelajaran yang telah dikembangkan bisa dijalankan pada komputer pengguna.
Setelah dilakukan pengembangan multimedia pembelajaran, selanjutnya dilakukan penilaian/judgement oleh ahli multimedia. Hal ini berdasarkan pendapat Munir (2008:199) yang mengemukakan bahwa setelah pengembangan software selesai, maka penilaian terhadap unit-unit software tersebut dilakukan dengan menggunakan rangkaian penilaian software multimedia. Jika setelah penilaian/judgement terdapat saran perbaikan maka selanjutnya memasuki tahap revisi multimedia pembelajaran yang dikembangkan. Setelah revisi dan multimedia pembelajaran layak digunakan maka selanjutnya memasuki tahap
implementasi.
4. Tahap IV. Implementasi
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
diimplementasikan kepada peserta didik sebagai alat bantu pada model pembelajaran ARIAS di kelas eksperimen. Adapun implementasi multimedia pembelajaran dilakukan pada saat pemberian perlakuan kelas eksperimen sebagai alat bantu dalam penyampaian materi pembelajaran.
5. Tahap V. Penilaian
Menurut Munir (2012: 101), tahap penilaian berfungsi untuk mengetahui secara pasti kelebihan dan kelemahan software yang dikembangkan sehingga dapat membuat penyesuaian dan penggambaran software yang
dikembangkan untuk pengembangan software yang lebih sempurna. Setelah multimedia pembelajaran diimplementasikan kemudian dilakukan penilaian/judgement oleh dosen pembimbing. Tahap penilaian dilakukan untuk mengetahui apakah multimedia pembelajaran yang dikembangkan telah layak untuk digunakan, selain itu penilaian dilakukan untuk perbaikan dan penghalusan multimedia pembelajaran agar lebih sempurna.
3.5. Prosedur Penelitian
Tahapan yang dilakukan peneliti pada penelitian ini adalah: 1) Tahap Persiapan Penelitian
a. Melakukan studi literatur.
b. Melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui masalah yang muncul dalam proses pembelajaran.
c. Mencari solusi dari permasalahan. d. Membuat proposal penelitian.
e. Menentukan pihak sekolah yang akan dijadikan subjek penelitian. f. Menghubungi pihak sekolah dan guru mata pelajaran untuk melakukan
penelitian.
g. Membuat surat izin penelitian.
h. Menentukan subjek penelitian penelitian.
i. Menyusun RPP dan menyiapkan skenario pembelajaran. j. Mengembangkan multimedia pembelajaran.
35
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2) Tahap Implementasi Penelitian
a. Memberikan soal pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Memberikan perlakuan kepada kelas eksperimen dengan menggunakan
model pembelajar ARIAS berbantuan multimedia.
c. Selama proses pembelajaran berlangsung, observer melakukan observasi terhadap keterlaksanaan model pembelajaran ARIAS.
d. Memberikan soal posttest setelah pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3) Tahap Akhir
a. Mengolah dan menganalisis data hasil pretest dan posttest. b. Menganalisis hasil penelitian.
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Diagram Alur Prosedur Penelitian
Tahap Persiapan Penelitian
Menyusun Instrumen
Instrumen tes Lembar observasi Multimedia
Pembelajaran
Tahap Akhir Penelitian Tahap Pelaksanaan Penelitian
Menyusun RPP Studi literatur
Studi pendahuluan
Membuat proposal penelitian
Menentukan Subjek Penelitian
Mengolah dan menganalisis data
Menarik Kesimpulan
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
Kelas eksperimen pretest
posttest Pembelajaran model ARIAS
Dilakukan Observasi
Kelas kontrol pretest
posttest Pembelajaran
37
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.6. Teknik Analisis Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen soal yaitu tes hasil belajar ranah kognitif. Instrumen tersebut diujicobakan kepada siswa yang telah mempelajari materi dari soal tersebut. Selanjutnya, instrumen tersebut dianalisis sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian.
Pada penelitian kualitas instrumen sebagai alat pengambil data harus teruji kelayakannya. Untuk itu uji coba dilakukan untuk mengetahui keandalan sebuah instrumen. Setelah instrumen soal diujicobakan, perlu adanya analisis
terhadap instrumen soal tersebut. Analisis instrumen tes hasil belajar diantaranya yaitu: validitas tes, reliabilitas tes, tingkat kesukaran, dan daya pembeda tes yang dijelaskan sebagai berikut.
a. Validitas tes
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010:211). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.
Menurut Scarvia B. Anderson (dalam Arikunto, 2012:80), Validitas adalah kemampuan sebuah instrumen untuk mengukur apa yang hendak diukur. Nilai validitas dapat ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar (Arikunto, 2012: 87), yaitu:
Keterangan :
Koefisien Korelasi antara variabel X dan Y Nilai hasil tes tiap siswa
Nilai rata-rata hasil ulangan harian siswa
Jumlah siswa
Untuk mengetahui tingkat validitas, berikut kriteria besarnya koefisien
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.2
Interpretasi Koefisien Validitas
(Arikunto, 2012:89) b. Reliabilitas tes
Reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010:211)
Reliabilitas suatu perangkat tes berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan memiliki taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas merupakan salah satu syarat yang penting bagi suatu perangkat pengumpul data. Karena reliabilitas menunjukan kestabilan skor yang diperoleh ketika perangkat pengumpul data tersebut diujikan secara berulang kepada seseorang pada waktu yang berbeda. Nilai reliabilitas perangkat pengumpul data dapat diperoleh dengan menggunakan rumus K-R. 20 (Arikunto, 2012:115).
Keterangan:
= reliabilitas tes secara keseluruhan
= banyaknya butir soal
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah = standar deviasi dari tes
Koefisien validitas Kriteria validitas
39
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas, berikut ini interpretasi mengenai besarnya koefisien reliabilitas c. Tingkat Kesukaran butir soal
Menurut Arikunto (2012:222) soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkan soalnya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mengerjakan soal.
Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong soal mudah atau sukar. Bilangan yang menunjukan tingkat kesukaran sesuatu soal disebut indeks kesukaran (Arikunto, 2012:223). Untuk mencari nilai taraf kesukaran soal dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: (Arikunto, 2012:223)
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Koefisien reliabilitas Kriteria reliabilitas
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Untuk menginterprestasikan tingkat kesukaran tiap butir soal, maka indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 3.4
Klasifikasi Indeks Kesukaran
(Arikunto, 2012:225) d. Daya pembeda butir soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2012:226). Soal yang baik adalah soal yang dapat membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Daya pembeda butir soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: (Arikunto, 2012:228)
Keterangan :
Indeks Daya Pembeda
Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
Banyaknya peserta kelompok atas
Banyaknya peserta kelompok bawah
Nilai P Klasifikasi
0.0 - 0.29 0.30 - 0.69 0.70 - 1.00
41
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Untuk menginterprestasikan nilai daya pembeda yang diperoleh, digunakan kriteria daya pembeda sebagai berikut:
Tabel 3.5
3.7. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
Dalam keperluan pengumpulan data pada sebuah penelitian, dibutuhkan suatu instrumen yang baik. Untuk mendapatkan instrumen yang benar-benar dapat mengukur hasil belajar ranah kognitif siswa, maka sebelum digunakan instrumen yang telah disusun terlebih dahulu diuji coba untuk mengetahui nilai validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukarannya sehingga kita dapat mengetahui kualitas dari instrumen tersebut.
Pada penelitian ini, peneliti membuat instrumen penelitian berupa tes hasil belajar ranah kognitif yang kemudian di-judgement oleh dua orang dosen
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari data hasil uji coba instrumen yang telah dilakukan, kemudian dilakukan analisis terhadap uji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran tes. Instrumen yang telah diuji coba dan dianalisis, selanjutnya akan digunakan sebagai instrumen dalam penelitian yang dilakukan pada kelas VIII.
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dianalisis mulai dari perhitungan validitas menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar (Arikunto, 2012:87), reliabilitas menggunakan rumus K-R. 20 (Arikunto, 2012: 115), tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Maka hasil yang diperoleh dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.6 Hasil Uji Coba Instrmen Soal Pilihan Ganda
No Validitas Tingkat Kesukaran Daya pembeda Keterangan Nilai Kriteria Nilai TK Kriteria Nilai DP Kriteria
43
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No Validitas Tingkat Kesukaran Daya pembeda Keterangan Nilai Kriteria Nilai TK Kriteria Nilai DP Kriteria
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan tabel 3.6 diatas, dapat diketahui hasil analisis validitas terhadap instrumen soal pilihan ganda ranah kognitif yaitu terdapat dua puluh satu soal dengan kategori validitas cukup, tiga belas soal dengan kategori validitas rendah, satu soal dengan kategori validitas sangat rendah, dan lima soal tidak valid. Oleh karena itu, dari 40 soal instrumen uji coba, setelah dibuang lima soal yang tidak valid dan satu soal dengan validitas sangat rendah, maka soal yang tersisa berjumlah 34 soal.
Berdasarkan hasil analisis terhadap nilai reliabilitas dengan
menggunakan rumus K-R.20 diperoleh nilai reabilitas sebesar r11 = 0,825.
Kemudian hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai pada tabel interpretasi koefisien reabilitas yang telah ditentukan, sehingga dapat diketahui bahwa kriteria reliabilitas instrumen tes tersebut adalah sangat tinggi. Adapun hasil analisis terhadap nilai reabilitas dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan hasil analisis terhadap tingkat kesukaran butir soal yang telah dilakukan dengan membandingkan banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar terhadap jumlah seluruh siswa peserta tes, maka hasil yang diperoleh yaitu terdapat empat soal sukar, dua puluh dua soal sedang, dan empat belas soal mudah. Adapun hasil analisis instrumen terhadap tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel 3.6 diatas.
Dengan memperhatikan hasil analisis terhadap perhitungan validitas, realiabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal-soal microsoft exel diatas, maka soal yang dapat digunakan pada penelitian berjumlah 34 soal pilihan ganda yang kemudian dirandom dan diambil 20 soal untuk pretest dan 20 soal untuk posttest dengan tingkatan soal yang setara. Soal pre-test dan post-test tersebut dipandang dapat mengukur apa yang hendak diukur yang selanjutnya digunakan pada saat penelitian.
3.8. Data dan Teknik Pengumpulan Data
1) Data Kuantitatif
45
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2) Data Kualitatif
Data kuantitatif pada penelitian ini berupa hasil observasi yang dilakukan oleh observer selama pemberian perlakuan pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia dalam proses pembelajarannya.
3.9. Teknik Pengolahan Data
3.9.1. Data Skor Tes
Data skor tes diperoleh dari tes yang dilakukan sebanyak dua kali yaitu pretest dan posttest untuk kelompok eksperimen maupun kelas kontrol. Kemudian dari skor data yang diperoleh tersebut, dicari selisih antara skor post-test dan pre-test dengan menggunakan rumus uji gain menurut Hake (1998) sebagai berikut :
G = skor posttest – skor pretest
Setelah dilakukan perhitungan gain dari data skor tes, kemudian untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa dilakukan perhitungan nilai gain yang dinormalisasi. Menurut Hake (1999) N-gain dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Adapun nilai gain ternormalisasi yang telah diperoleh dapat di interpretasikan terhadap kriteria gain seperti yang ditunjukan oleh Tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.7
Interpretasi Nilai N-Gain
Nilai <g> Kriteria
Tinggi
Sedang
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Selanjutnya nilai N-gain yang diperoleh dari kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran ARIAS, dibandingkan dengan nilai N-gain yang diperoleh dari kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional untuk mengetahui efektivitas dari model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia. Menurut Hake (1998:66), nilai gain yang ternormalisasi, secara kasar dapat mengukur tingkat keefektifan pemahaman konseptual. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa jika nilai gain yang ternormalisasi dari pembelajaran disuatu kelas lebih baik dari nilai gain
yang dinormalisasi pada pembelajaran kelas lainnya, maka secara kasar pembelajaran pada kelas tersebut lebih efektif dibandingkan dengan kelas lainnya.
Pada penelitian ini diperoleh data skor berupa skor pretest dan posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari nilai tersebut kemudian dilakukan uji normalitas untuk mengetahui sebaran distribusi data, berikutnya dari skor yang diperoleh antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji hipoterses. Jika diketahui data berdistribusi normal dan homogen, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis menggunakan rumus uji-t untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata tes hasil belajar ranah kognitif secara signifikan. Adapun langkah-langkah pengujian tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:
3.9.1.1.Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran distribusi data yang diperoleh berkaitan dengan kenormalan data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pengujian normalitas dilakukan pada data dari kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai subjek penellitian.
Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat seperti yang dijelaskan oleh (Sudjana, 2005:293)
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Buat daftar frekuensi observasi (Oi) dan frekuensi (Ei) sebagai berikut:
a. Menentukan rentang, rentang dapat dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
47
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Mentukan banyaknya kelas (k), banyaknya kelas dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
k = 1 + 3,3 log n n = jumlah siswa
c. Mentukan panjang kelas (p), panjang kelas dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
r = Rentang (nilai terbesar – nilai terkecil) k = Banyak kelas
d. Menghitung rerata dan standar deviasi untuk data yang akan diujikan.
e. Dengan menggunakan rerata dan standar deviasi yang telah diketahui, maka langkah selanjutnya adalah menghitung z-score batas nyata kelas interval dengan menggunakan rumus:
̅
bk = batas kelas
f. Menentukan batas daerah dengan menggunakan table “luas daerah di bawah lengkung normal standar dari 0 ke z”.
g. Dengan diketahuinya batas daerah dapat diketahui luas daerah untuk tiap-tipa kelas interval (l) dengan mengurangi bilangan batas atas dengan bilangan batas bawah untuk setiap kelas interval.
| |
l = luas kelas interval
l1 = luas daerah batas bawah kelas interval l2= luas daerah batas atas kelas interval
h. Mencari frekuensi observasi (Oi) dengan menghitung banyaknya respon yang termasuk pada interval yang telah ditentukan.
i. Mencari frekuensi harapan Ei dengan rumus sebagai berikut :
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
j. Hitung Chi-kuadratχ2 dengan menggunakan rumus:
= chi kuadrat hasil perhitungan Oi = frekuensi observasi
Ei = frekuensi yang diharapkan
k. Tentukan derajat kebebasan untuk mencari nilai tabel dengan menggunakan rumus:
dk = k – 3
l. Tentukan nilai χ2tabel dari daftar chi kuadrat (nilai tabel).
m. Menentukan nilai normalitas.
Jika χ2hitung < χ2tabel, maka data sampel berdistribusi normal.
Jika χ2hitung> χ2tabel, maka data sampel tidak berdistribusi normal.
3.9.1.2.Uji Homogenitas Sampel Menggunakan Distribusi F
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui seragam tidaknya variansi data subjek-subjek penelitian yang digunakan. Pada penelitian ini pengujian
homogenitas dilakukan dengan menggunakan distribusi F. Menurut (Sudjana, 2005:249), uji homogenitas varians dapat dilakukan dengan menggunakan
rumus berikut:
Keterangan: s2b = variansi yang lebih besar s2k = variansi yang lebih kecil
Data dikatakan memiliki variansi homogen jika F hitung < F tabel, adapun
sebaliknya jika F hitung > F tabel maka variansi tidak homogen.
3.9.1.3.Uji Hipotesis Menggunakan Uji-t
49
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
homogen, maka pengujian hipotesis menggunakan rumus sebagai merikut: (Sudjana, 2005:241)
̅ ̅ √
Keterangan:
̅
: rerata sampel kelompok eksperimen̅
: rerata sampel kelompok kontrol N1 : jumlah siswa kelas eksperimenN2 : jumlah siswa kelas kontrol
s12 : variansi sampel kelas eksperimen
s22 : variansi sampel kelas kontrol
Sesuai kriteria pengujian Jika thitung≤ ttabel, maka Hı ditolak dan H0
diterima, sebaliknya jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Hı diterima.
Apabila terdapat sampel yang tidak berdistribusi normal maka dilakukan pengujian Mann-Whitney U-Test sebagai berikut (Sugiyono, 2011:275):
dan
Keterangan:
n1 = Jumlah sampel 1
n2 = Jumlah sampel 2
U1 = Jumlah peringkat 1
U2 = Jumlah peringkat 2
R1 = Jumlah rangking pada sampel n1
R2 = Jumlah rangking pada sampel n2
Kriteria Pengujian Mann-Whitney U-Test:
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.9.2. Data Hasil Observasi
Data hasil observasi berasal dari lembar observasi yang dinilai oleh observer. Data tersebut dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2013:137):
Dari persentase yang didapat selama penelitian, dapat dijadikan acuan
terhadap kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat
menjadi koreksi bagi guru untuk melasanakan pembelajaran berikutnya agar
lebih baik.
Data hasil observasi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga diharapkan pada proses pembelajaran berikutnya bisa lebih baik dari
80
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan mengenai efektivitas model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa pada mata pelajaran TIK, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar ranah kognitif siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia mengalami peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional.
2. Keefektifan model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia menunjukan kriteria sedang berdasarkan nilai gain yang ternormalisasi pada kelas eksperimen. Hal ini berarti model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia dapat dikatakan sudah cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa pada mata pelajaran TIK.
3. Peningkatan hasil belajar kognitif siswa berdasarkan kelompok kelas diperoleh rata-rata N-gain untuk kelompok atas sebesar 0,72, jika diinterpretasikan terhadap kriteria nilai N-gain maka diperoleh katgori tinggi, sedangkan kelompok tengah diperoleh nilai sebesar 0,57 dengan kategori sedang dan untuk kelompok bawah memperoleh rata-rata nilai N-gain sebesar 0,42 dengan kategori sedang. Adapun bagian dari model pembelajaran yang paling berperan dalam meningkatkan hasil belajar adalah komponen interest yang berhubungan dengan minat, hal ini dapat dilihat pada perolehan persentase keterlaksanaan komponen interest yaitu
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
hasil belajar siswa pada semua aspek ranah kognitif juga mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat berdasarkan rata-rata nilai N-gain pada jenjang hafalan/C1 sebesar 0,56, sedangkan pada jenjang pemahaman/C2 diperoleh rata-rata N-gain sebesar 0,66, dan untuk penerapan/C3 diperoleh rata-rata nilai N-gain sebesar 0,41.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Perlunya perhatian terhadap pengelolaan kelas selama pembelajaran berlangsung, hal ini bertujuan tuntuk mengefektifkan waktu yang sangat terbatas pada saat proses pembelajaran.
2. Dalam menerapkan model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia pembelajaran hendaknya memerhatikan waktu yang dialokasikan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, agar setiap aktivitas pembelajaran dapat terlaksana sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
3. Dalam lember observasi yang diisi oleh observer perlu ditambahkannya kolom keterangan, hal ini bertujuan untuk merekam seluruh aktivitas guru agar lebih terperinci selama proses pembelajaran berlangsung.
82
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Aziz, Abdul. (2011). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan
Model Kooperatif Tipe Picture And Picture Pada Konsep Pengenalan
Hardware. Skripsi pada Jurusan Teknologi Pendidikan FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
BNSP. (2006). Permendiknas RI No.23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.
Cahyariani, Novi. (2011). Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Learning Teknik Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK). Skripsi pada Jurusan Teknologi Pendidikan FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Djamarah, S. Bahri dan Zain, Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Hake, R. R. (1998). Interactive-engagement versus traditional methods: A six-thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics
courses. Departement of Physics, Indiana University, Bloomingtoon. [Online].
Tersedia: http://web.mit.edu/rsi/www/2005/misc/minipaper/papers/Hake.pdf
Hake, R. R. (1999). Analyzing Change /Gain Skores. [Online]. Tersedia: http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf
Handayani, N. Tursina. (2013). Penerapan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment and Satisfaction) Berbantuan
Multimedia Interaktif Terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi Pada
Mata Pelajaran TIK SMA. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: SPS Universitas Pendidikan Indonesia.
Munir. (2012). Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Rivai, Veithzal. (2001). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Belajar Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No.29 tahun ke-5 Mei. 215-229.
Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sa’adah. (2010). Penerapan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,
Interest, Assessment and Satisfaction) dalam Pembelajaran TIK
(Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
SNP. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Sinar Grafika.
Sopah, Djamaah. (2000). Pengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No.22 tahun ke-5 Maret. 121-137.
Sopah, Djamaah. (2001). Pengembangan dan Penggunaan Model Pembelajaran ARIAS. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No.31 tahun ke-7 September. 455-469.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Susilawati. (2012). Penerapan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Dengan Memanfaatkan
84
Dwi Prasetiyo, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbantuan Multimedia Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran TIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sutendi, Teten. (2011). Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Topik Listrik Dinamis. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Thoha, M. Chabib. (2011). Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung.
Utami, Rima. (2011). Efektivitas Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi
Rumpun Pencapaian Konsep Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Muatan Lokal Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK). Skripsi pada Jurusan Teknologi Pendidikan FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Yanti, Lienda. (2009). Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,
Interest, Assessment, Dan Satisfaction) Terhadap Prestasi Belajar Dan
Motivasi Siswa SMP. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.