• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL SERANGAN TEKNIK BALLESTRA PADA OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA SABEL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL SERANGAN TEKNIK BALLESTRA PADA OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA SABEL."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL SERANGAN TEKNIK BALLESTRA PADA OLAHRAGA

ANGGAR JENIS SENJATA SABEL

(Studi Deskriptif pada Atlet Anggar UKM UPI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh

Dery Rimasa 0900253

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Dery Rimasa, 2013

Kontribusi Kelincahan Dan Keseimbangan Terhadap Hasil Serangan Teknik Ballestra Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL SERANGAN TEKNIK BALLESTRA PADA OLAHRAGA

ANGGAR JENIS SENJATA SABEL

(Studi Deskriptif pada Atlet Anggar UKM UPI)

Oleh :

DeryRimasa

0900253

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© DeryRimasa 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

DERY RIMASA 0900253

KONSTRIBUSI KELINCAHAN DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL SERANGAN TEKNIK BALLESTRA PADA OLAHRAGA

ANGGAR SENJATA SABEL

Disetujui Dan Disahkan Oleh

Pembimbing I,

Drs. H. Hadi Sartono, M.Pd. NIP. 196001131987031002

Pembimbing II,

Alen Rismayadi, S.Pd, M.Pd. NIP. 197612282008121002

Mengetahui:

Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Ketua,

(4)

i

Dery Rimasa, 2013

Kontribusi Kelincahan Dan Keseimbangan Terhadap Hasil Serangan Teknik Ballestra Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL SERANGAN TEKNIK BALLESTRA PADA OLAHRAGA ANGGAR

JENIS SENJATA SABEL

(Studi Deskriptif pada Alet UKM Anggar UPI)

Pembimbing: 1. Drs. H. Hadi Sartono, M.Pd. 2. Alen Rismayadi, S.Pd., M.Pd.

Dery Rimasa*

Berdasarkan fakta di lapangan ketidakberhasilan pemain anggar dalam melakukan serangan teknik ballestra pada bagian terdekat ataupun sasaran jangkauan lainnya dari lawan cukup sulit dilakukan, sehingga teknik ballestra ini jarang sekali di gunakan, tetapi bila menguasai teknik ballestra ini akan lebih mudah untuk mendapatkan jarak serang dalam bermain anggar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kelincahan dan keseimbangan terhadap hasil serangan teknik ballestra pada olahraga anggar jenis senjata sabel

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, instrumen yang digunakan adalah tes kelincahan melalui shuttle run, keseimbangan melalui

stork stand, serta kuhadja fencing tes untuk tes hasil serangan. Populasi dalam

penelitian ini adalah Atlet Anggar UKM UPI sebanyak 14 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling, artinya pengambilan teknik dengan syarat. Sampel yang diambil adalah atlet anggar UKM UPI yang sudah mahir sebanyak 14 orang.

Hasil perhitungan menggunakan uji normalitas hingga menghasilkan Lo untuk X1 = 0,1813, untuk X2 = 0,1276, dan untuk Y = 0,1513 sehingga dapat di simpulkan data Normal. Dilanjutkan dengan Uji signifikansi nilai t, R.Y1 = 1,43, R.Y2 = -2,78, R.Y.1.2 = -2,22 dengan kesimpulan Ho ditolak dan hasil Positif dan Signifikan. Hasil penghitungan Korelasi Berganda dari kelincahan, keseimbangan, dan hasil serangan sebesar 4,907 dan Ftabel 3,98 sehingga hasilnya positif dan signifikan. X1.Y 0,57 = 33%, X2.Y -0,63 = 39% serta X1X2Y 0,69 = 47%

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara kelincahan dan keseimbangan terhadap hasil serangan teknik ballestra pada olahraga anggar jenis senjata sabel

(5)

ii

Dery Rimasa, 2013

(6)

v Dery Rimasa, 2013

Kontribusi Kelincahan Dan Keseimbangan Terhadap Hasil Serangan Teknik Ballestra Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATAPENGANTAR ii

UCAPAN TERIMA KASIH iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Masalah Penelitian 3

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Penelitian 4

E. Batasan Penelitian 4

F. Definisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Permainan Anggar 6

B. Teknik Dasar Langkah (Stepping) 11

C. Jenis - Jenis Serangan 12

D. Hasil Serangan 18

E. Anggapan Dasar 19

F. Hipotesis 21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian 22

B. Variabel dan Desain Penelitian 23

C. Populasi dan Sampel Penelitian 24

D. Tempat dan Waktu Penelitian 26

E. Instrumen Penelitian 26

F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data 30

(7)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian Hasil Analisis Data 35

B. Hasil Pengolahan Analisis Data 36

C. Diskusi Penemuan 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 43

B. Saran 43

DAFTAR PUSTAKA 45

(8)

1

Dery Rimasa, 2013

Kontribusi Kelincahan Dan Keseimbangan Terhadap Hasil Serangan Teknik Ballestra Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan salah satu kegiatan jasmani yang terdapat didalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh

kemenangan dan prestasi. Olahraga permainan anggar merupakan salah satu jenis olahraga beladiri dengan menggunakan senjata pedang, anggar mula-mula digunakan sebagai salah satu keterampilan dalam peperangan yang diperlukan untuk melindungi diri pada zaman peperangan. Kekuatan dalam menggunakan pedang merupakan salah satu teknik dalam bermain anggar. Pedang tipis dan tumpul pada ujungnya adalah senjata yang digunakan dalam bermain anggar.

Bangsa Indonesia baru mengenal permainan anggar sejak tahun 1940 yaitu pada waktu jaman penjajahan Belanda, penyebar anggar di Indonesia adalah perwira tentara belanda sehingga tumbuh dan berkembanglah olahraga anggar di Indonesia, para penggemar olahraga anggar bergabung dalam organisasi yaitu Ikatan Pendekar Anggar Indonesia (IPADI). Pada tahun 1953 IPADI menjadi IKASI (Ikatan Anggar Seluruh Indonesia). Diharapkan melalui IKASI bermunculan atlet yang berprestasi yang dapat mengharumkan Indonesia di forum Internasional, namun perkembangan olahraga anggar di Indonesia pada saat ini sudah berkembang pesat, hal ini dapat dilihat pada kejuaraan daerah maupun nasional selalu banyak peserta yang mengikutinya.

Dalam olahraga anggar dikenal ada tiga jenis senjata, yaitu floret (foil), degen

(epee), dan sabel (sabre). Setiap senjata memiliki perbedaan baik dalam bentuk,

permainan, bidang sasaran dan karakteristik khas teknik tangkisan serta pegangan. Dalam nomor senjata sabel (sabre) adalah permainan yang mempunyai hak

(9)

2

maupun belakang sampai bagian atas, dari kepala, badan, lengan, sampai pinggang.

Olahraga anggar ini jenis beladiri yang membutuhkan usaha untuk mengalahkan lawan, seperti yang di jelaskan Anderson (1970:6). “fencing is essentially an “open” skill, where the perfection of the technique can be seen as a means to an end-to defeat an opponent”. Artinya bahwa anggar adalah suatu

keterampilan dimana kesempurnaan dari ilmu pengetahuan tentang teknik dapat dilihat sebagai suatu usaha dalam mengalahkan lawan.

Usaha yang di maksud adalah gerakan yang berubah - ubah dengan cepat dan tetap dalam kendali atau dengan kata lain kelincahan, seperti yang dijelaskan Harsono (2001:21) “Kelincahan ialah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya”. Karena dalam bermain anggar ada gerakan menghindar ke belakang, menangkis dan siap membalas serangan dengan cepat tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya sehingga kelincahan atau agilitas ini penting. Seperti yang di jelaskan oleh Harsono (2001:22) “dalam cabang olahraga perorangan pun seperti tinju, pencak silat, bulutangkis, anggar, dsb, agilitas memegang peran yang sangat

penting”.

Olahraga anggar harus bisa mengontrol posisi tubuh agar lebih mudah untuk melakukan usaha mendapatkan poin pada lawan dalam kata lain seimbang. Dijelaskan oleh Oxendine (1968) dalam (Harsono,1988: 223) keseimbangan

adalah “ease in maintaining and controlling body position.” Atau mudahnya orang untuk mengontrol dan mempertahankan posisi tubuh. Dikarenakan

kelincahan ini harus dalam keadaan tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya jadi bermain anggar juga harus dalam keadaan

seimbang.

(10)

melakukan ballestra terjadi gerakan yang menghilangkan hak sehingga memberikan keuntungan untuk lawan, contohnya di saat melakukan ballestra karena kurangnya keseimbangan gerakan menjadi terhenti dan itu membuat hilangnya hak untuk menyerang, lalu di saat melakukan ballestra musuh melakukan counter attack sehingga karena kurangnya kelincahan menjadi tidak dapat menangkis dan mundur menghindar dengan cepat.

Berdasarkan uraian di atas peneliti menganggap penting untuk diangkat dalam bentuk penelitian, khususnya penelitian mengenai kontribusi kelincahan dan keseimbangan terhadap hasil serangan teknik ballestra cabang olahraga anggar jenis senjata sabel.

Hal ini didasarkan pada hasil serangan teknik ballestra pada sasaran dalam pertandingan anggar yang sulit di lakukan, jika kontribusi kelincahan dan keseimbangan terhadap hasil serangan teknik ballestra pada sasaran ini diketahui, maka hasil penelitian ini merupakan suatu informasi yang menguntungkan untuk penggunaan serangan yang menggunakan teknik ballestra pada olahraga anggar, juga dalam penyusunan dan pelaksanaan program latihan serangan teknik

ballestra yang lebih spesifik.

Peneliti berkeinginan untuk membuat penelitian tentang tes kelincahan dan keseimbangan dalam serangan anggar dengan menggunakan teknik ballestra, dan

mengambil judul “Kontribusi kelincahan dan keseimbangan terhadap hasil serangan teknik ballestra pada olahraga anggar jenis senjata sabel”.

B. Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Seberapa besar kontribusi kelincahan dengan hasil serangan teknik ballestra pada olahraga anggar jenis senjata sabel?

2. Seberapa besar kontribusi keseimbangan dengan hasil serangan teknik

ballestra pada olahraga anggar jenis senjata sabel?

(11)

4

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui besarnya kontribusi kelincahan terhadap hasil serangan teknik ballestra pada olahraga anggar jenis senjata sabel.

2. Untuk mengetahui besarnya kontribusi keseimbangan terhadap hasil serangan

teknik ballestra pada olahraga anggar jenis senjata sabel.

3. Untuk mengetahui besarnya kontribusi antara kelincahan dan keseimbangan terhadap hasil serangan teknik ballestra pada olahraga anggar jenis senjata sabel.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis paparkan, maka penelitian ini

diharapkan bermanfaat bagi seluruh mahasiswa olahraga khususnya FPOK dan pihak lain yang berkepentingan dalam bidang olahraga anggar.

1. Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan informasi dan keilmuan yang berarti bagi para pelatih anggar dalam upaya menambah keilmuan di bidang kepelatihan.

2. Secara praktis dapat menjadi acuan bagi atlet, pelatih, serta pembina anggar dimanapun berada agar memilih bentuk latihan yang memiliki pengaruh besar terhadap hasil serangan teknik ballestra untuk atlet anggar, dan dapat menjadi acuan dalam menyusun program latihan.

E. Batasan Penelitian

Pembatasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penelitian agar masalah yang diteliti lebih terarah, maka penulis membatasi masalah penelitiannya.

1. Penelitian ini adalah kontribusi antara kelincahan dan keseimbangan terhadap hasil serangan teknik ballestra pada olahraga anggar jenis senjata sabel.

(12)

F. Definisi Operasional

Penafsiran seseorang tentang suatu istilah sering berbeda-beda. Untuk menghindari kesalah-pengertian penafsiran istilah-istilah dalam penelitian ini, maka penulis menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut:

1) Kontribusi menurut Erhans (1995: 131) berarti “Iuran (kepada perkumpulan, dan sebagainya)”. Iuran ini semacam sumbangan berarti dalam hal ini adalah

sumbangan atau dukungan kelincahan terhadap hasil serangan teknik ballestra 2) Kelincahan menurut Harsono (2001:21) ialah “kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya”.

3) Keseimbangan menurut Oxendine (1968) dalam Harsono (1988: 223) adalah

ease in maintaining and controlling body position.” Atau mudahnya orang untuk mengontrol dam mempertahankan posisi tubuh.

4) Kecepatan menurut Harsono (2001:216) “kemampuan untuk melakukan gerakan - gerakan yang secjenis secara berturut - turut dalam waktu yang sesingkat - singkatnya, atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam

waktu yang cepat.”

5) Serangan senjata sabel menurut Gaugler (1997:205) adalah ”the offense is the

act of attacking the adversary”. Artinya serangan adalah aksi dari aksi musuh. 6) Olahraga anggar menurut Anderson (1970:6) adalah “fencing is essentially an

“open” skill, where the perfection of the technique can be seen as a means to an end-to defeat an opponent”. Artinya bahwa anggar adalah suatu keterampilan dimana kesempurnaan dari ilmu pengetahuan tentang teknik dapat dilihat sebagai suatu usaha dalam mengalahkan lawan.

(13)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode untuk memperoleh data, menganalisis dan menyimpulkan data. Metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan pengumpulan data, sebab dengan menggunakan metode penlitian yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini Arikunto (2010:203) menjelaskan bahwa: “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Dalam suatu penelitian diperlukan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian. Terdapat beberapa bentuk metode yang biasa digunakan dalam suatu penelitian seperti metode historis, deskriptif dan eksperimen.

Penggunaan metode dalam suatu penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Surakhmad (2004:139) menjelaskan bahwa “Penyelidikan deskriptif tertuju pada masalah yang ada pada masa sekarang”. dilanjutkan oleh Arikunto (2010:3) bahwa, ”penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.”

Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa sifat metode deskriptif adalah memusatkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dengan keadaan yang sudah di sebutkan atau di ketahui sebelumnya. Karena tujuan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mencari kontribusi antara variabel satu dengan variabel lain, maka dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan teknik korelasional. (Surakhmad, 2004:140) mengemukakan ciri-ciri metode penelitian deskriptif sebagai berikut:

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual.

(14)

Dery Rimasa, 2013

Kontribusi Kelincahan Dan Keseimbangan Terhadap Hasil Serangan Teknik Ballestra Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan ciri-ciri metode deskriptif tersebut, dalam penelitian ini data yang diperoleh dikumpulkan, disusun, dijelaskan dan dianalisis. Hal ini diperoleh untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kontribusi kelincahan dan keseimbangan terhadap hasil serangan teknik ballestra pada olahraga anggar jenis senjata sabel.

B. VARIABEL DAN DESAIN PENELITIAN 1. Variabel Penelitian

Variabel merupakan objek penelitian atau sesuatu yang hendak diselidiki sebagai titik pusat perhatian suatu penelitian. Variabel pada penelitian ini terdiri atas variabel bebas yaitu Kelincahan (X1) dan Keseimbangan (X2), sedangkan variabel terikat yaitu hasil serangan teknik ballestra (Y).

2. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan atau gambar penelitian yang akan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Oleh karena itu desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian Sumber: Sugiyono (2011:44)

Keterangan:

X1 : Variabel Kelincahan X2 : Variabel Keseimbangan

Y : Variabel hasil serangan teknik ballestra X1

X2

(15)

24

Berdasarkan penelitian tersebut di atas, maka penulis dapat membuat langkah-langkah penelitian dalam pengumpulan data sebagai berikut:

Gambar 3.2

Langkah-langkah Penelitian

C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 1. Populasi

Dalam suatu penelitian dibutuhkan data untuk dapat memecahkan suatu permasalahan. Data yang dimaksud diperoleh dari suatu objek penelitian atau populasi yang diselidiki. Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat-sifat umum. Dalam hal ini Arikunto

Populasi

Sampel

Stork Stand

(Keseimbangan)

Kuhadja Fencing Tes (Tes Hasil Serangan Ballestra)

Shuttle run

(Kelincahan)

Kesimpulan

(16)

Dery Rimasa, 2013

Kontribusi Kelincahan Dan Keseimbangan Terhadap Hasil Serangan Teknik Ballestra Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2010:173) menjelaskan sebagai berikut: “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet anggar UKM UPI Putra 18 orang putri 7 orang total sebanyak 25 orang.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi sebagai sumber informasi/data. Sampel yang diambil sebagai percobaan harus diperhatikan. Menurut Arikunto (2010:174), dijelaskan “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Diringkas oleh Arikunto (2010:189) tentang teknik pengambilan sampel bahwa

Teknik pengambilan sampel, yang juga di sebut teknik sampling meliputi : a. Random sampling (undian, ordinal, menggunakan tabel bilangan

random)

b. Stratified sampling

c. Area probability sampling

d. Propotional sampling (dikombinasikan dengan stratified atau area probability sampling

e. Purposive sampling

f. Quoto sampling

g. Cluster sampling, dan

h. Double sampling

Berdasarkan pernyataan diatas, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam menentukan sample dengan pertimbangan adalah bahwa:

1. Atlet anggar yang sudah mahir 2. memiliki teknik serangan yang baik 3. Menguasai teknik Ballestra

4. Atlet Putra.

(17)

26

D. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Jadwal pelaksanaan tes dan pengukuran yang penulis rencanakan pada penelitian yang akan dilakukan terhadap variabel-variabel yang diteliti. Tempat melakukan penelitian ini adalah di FPOK Padasuka UPI Bandung. Sedangkan waktu penelitiannya tanggal 19-20 september 2013.

E. INSTRUMENT PENELITIAN

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan penulis, maka instrument penelitian yang diperlukan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian dan menguji hipotesis, penulis menggunakan alat ukur sebagai media atau alat untuk mengumpulkan data. Sebagaimana yang dikatakan Arikunto (2010:193) bahwa “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Adapun alat ukur yang penulis gunakan terdiri dari tiga item tes yaitu:

1. Kuhadja Fencing Test

Tes hasil serangan kuhadja Fencing Tes (Collins, 1978:175) dengan tingkat koefisien validitas = 0.80 dan tingkat koefisien reliabilitas = 0.81

Alat - alat :

 Senjata anggar

 Boneka anggar

 Stopwatch

 Peluit

 Kamera video

 Alat tulis

(18)

Dery Rimasa, 2013

Kontribusi Kelincahan Dan Keseimbangan Terhadap Hasil Serangan Teknik Ballestra Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.3

Sasaran Kuhadja Fencing Test Sumber : Dokumentasi Pribadi

Tujuan :

 Untuk mengukur kualitas hasil serangan. Pelaksanaan :

Testee berdiri dalam keadaan on guard menghadap ke arah sasaran yang telah disiapkan

 Setelah aba-aba “ya” testee melakukan serangan ke arah sasaran sebanyak mungkin dalam waktu 15 detik. Penilaian tes adalah jumlah nilai yang diperoleh selama melakukan serangan dalam waktu 15 detik

Score / penilaian :

 Target ini dibagi menjadi 10 daerah yang dimulai pada titik tengah

 Garis jari-jari 3 cm dengan tusukan nilai 10

 Garis jari-jari 6 cm dengan tusukan nilai 9

 Garis jari-jari 9 cm dengan tusukan nilai 8

 Garis jari-jari 12 cm dengan tusukan nilai 7

 Garis jari-jari 15 cm dengan tusukan nilai 6

 Seterusnya hingga lingkaran ke sepuluh penambahan jari - jari sebesar 3 cm

 Tusukan yang jatuh tepat pada garis batas lingkaran diberi nilai sesuai dengan lingkaran diatasnya

(19)

28

2. Tes Shuttle run 6 x 10 meter

Tes kelincahan (Nurhasan & Hasanudin, 2007:193), dengan reliabilitas 0,93 untuk laki - laki dan 0,92 untuk wanita. Validity 0,82 untuk laki - laki dan 0,72 untuk wanita

Alat - alat :

 Stop watch

 Lintasan yang lurus dan datar dengan jarak 10 meter

Gambar 3.4 Shuttle Run

Sumber: Dokumentasi Pribadi

 Peluit

 Kamera video

 Alat tulis Tujuan :

 Untuk mengetahui kualitas kelincahan atlet Pelaksanaan :

Testee berdiri di belakang garis start

 Pada aba - aba “ya” di berikan Testee dengan segera dan secepat mungkin

lari ke depan menuju garis akhir dan menyentuh garis tersebut dengan tangan

(20)

Dery Rimasa, 2013

Kontribusi Kelincahan Dan Keseimbangan Terhadap Hasil Serangan Teknik Ballestra Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Kemudian kembali lagi berlari ke garis akhir hingga mencapai frekuensi lari sebanbyak 6 x 10 meter

Testee di beri kesempatan melakukan test tersebut sebanyak dua kali.

Skor / Penilaian :

 Waktu yang terbaik dari dua kali kesempatan yang di catat sampai 1/10 detik

3. Tes Stork Stand

Tes Keseimbangan (Nuhasan & Hasanudin, 2007:144). Reliabilitas 0,87 yang diperoleh dari test - retest, Validity 0,91 yg di hitung kembali di bidang anggar. Alat - alat :

 Stopwatch

 Alat tulis Tujuan :

 Untuk Mengukur kualitas keseimbangan Pelaksanaan :

 Berdiri pada kaki kiri

 Letakan telapak kaki kanan pada lutut kaki kiri sebelah dalam

 Kedua tangan bertolak pinggang

 Pejamkan mata

 Pertahankan sikap ini selama 60 detik dengan tanpa memindahkan kaki kiri dari tempatnya semula.

(21)

30

Sumber : http://www.topendsports.com/testing/tests/balance-stork.htm Score / penilaian :

 Hasil perhitungan di nilai dari seberapa lama bertahan dalam keadaan seimbang

 Contoh : bila kehilangan keseimbangan di detik 35 maka nilainya 35

 Gagal apabila : 1. Kehilangan keseimbangan

2. Melepaskan telapak kaki kanan dari lutut kaki kiri 3.Membuka mata dan melepas tangan dari pinggang

F. PROSEDUR PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Data masing - masing variabel yang diperoleh melalui proses pengukuran, merupakan nilai yang masih mentah. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari kelincahan dan keseimbangan terhadap hasil serangan teknik ballestra pada olahraga anggar jenis senjata sabel, maka harus melalui proses penghitungan secara statistik. Adapun rumus - rumus yang digunakan, Dikutip dari buku Modul Mata Kuliah STATISTIKA (Nurhasan dkk : 2008). Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data hasil penelitian tersebut sebagai berikut:

1. Menghitung rata-rata nilai dengan menggunakan rumus:

Arti unsur-unsur tersebut yaitu: X = nilai rata-rata yang dicapai X = skor yang diperoleh N = jumlah orang

∑ = sigma yang berarti jumlah

2. Menghitung T-skor

T-skor = 50 + 10 atau

= 50 + 10

(

untuk waktu)

Arti unsur - unsur tersebut di atas adalah : T-skor = skor standar yang di cari

(22)

Dery Rimasa, 2013

Kontribusi Kelincahan Dan Keseimbangan Terhadap Hasil Serangan Teknik Ballestra Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X = nilai rata - rata

s = simpangan baku

3. Menghitung simpangan baku dari setiap kelompok data atau variable dengan menggunakan rumus:

∑ –

Arti unsur-unsur tersebut adalah : S = simpangan baku

X1 = skor yang dicapai seseorang X = nilai rata-rata

N = banyaknya jumlah orang

4. Menguji normalitas data untuk mengetahui apakah data tersebut normal atau tidak, maka harus mengadakan uji normalitas seacara non parametric dengan menggunakan Uji Normalitas (Uji Liliefors). Prosedur yang digunakan adalah sebagai berikut :

a) Pengamatan X1, X2, … Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, …, Zn dengan menggunakan rumus:

(X dan S merupakan rata-rata dari simpangan baku sampel) b) Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal

baku,kemudian dihitung peluang F (Z1) = P(ZZi)

c) Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, …, Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi), maka:

d) Menghitung selisih F (Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya. e) Besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar

(23)

32

normal, jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar. Dalam hal lainnya hipotesis diterima.

f) Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan Lo ini dengan nilai krisis Lo yang diambil dari daftar nilai krisis untuk uji

liliefors, dengan taraf nyata α = 0,05 kriterianya adalah :

1. Hipotesis diterima apabila Lo < Lα = Normal 2. Hipotesis ditolak apabila Lo > Lα = Tidak Normal

g) Menghitung koefisien korelasi tunggal dengan menggunakan penghitungan hubungan dengan rumus:

√ ∑

Keterangan :

= korelasi antara variable (x) dan variable (y)

X1 = perbedaan antara tiap skor dengan nilai rata-rata dari variable (x) Y1 = perbedaan antara tiap skor dengan nilai rata-rata dari variable (y)

h) Menghitung koefisien korelasi ganda dengan menggunakan penghitungan hubungan dengan rumus:

= koefisien korelasi ganda antara variable X1 dan X2 secara bersama-sama dengan variable Y

Keterangan :

= koefisien korelasi X1 dengan Y

= koefisien korelasi X2 dengan Y

= koefisien korelasi X1 dengan X2

i) Menghitung signifikansi koefisien korelasi tunggal penghitungannya

(24)

Dery Rimasa, 2013

Kontribusi Kelincahan Dan Keseimbangan Terhadap Hasil Serangan Teknik Ballestra Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

j) Menghitung signifikasi koefisien korelasi ganda penghitungannya dilakukan untuk menerima atau menolak rumus yang digunakan adalah:

Keterangan :

n = banyaknya anggota sampel k = banyaknya variable bebas r = korelasi ganda

5. Menghitung besarnya kontribusi menggunakan rumus determinan sebagai berikut :

D = r

2

x 100%

Keterangan

D = determinasi atau besaran kontribusi yang dicari r = koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

(25)

34

G. HIPOTESIS STATISTIK

1. H0 : r = 0 Tidak terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari Kelincahan terhadap hasil serangan.

Hi : r ≠ 0 terdapat korelasi yang positif dan signifikan dari Kelincahan terhadap hasil serangan.

2. H0 : r = 0 tidak terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari Keseimbangan terhadap hasil serangan.

Hi : r ≠ 0 terdapat kontribusi positif dan signifikan dari Keseimbangan terhadap hasil serangan.

3. H0 : r = 0 tidak terdapat kontribusi yang positif dan signifikan secara bersama-sama dari Kelincahan dan Keseimbangan terhadap hasil serangan.

(26)

43

Dery Rimasa, 2013

Kontribusi Kelincahan Dan Keseimbangan Terhadap Hasil Serangan Teknik Ballestra Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pengolahan dan analisis data mengenai kontribusi kelincahan dan keseimbangan terhadap hasil serangan teknik ballestra pada olahraga anggar jenis senjata sabel, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari kelincahan terhadap hasil serangan teknik ballestra pada olahraga anggar jenis senjata sabel.

2. Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari keseimbangan terhadap hasil serangan teknik ballestra pada olahraga anggar jenis senjata sabel. 3. Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari kelincahan dan

keseimbangan terhadap hasil serangan teknik ballestra pada olahraga anggar

jenis senjata sabel.

B. SARAN

Agar hasil penelitian ini dapat memperkaya disiplin ilmu pengetahuan kepelatihan olahraga untuk meningkatkan prestasi anggar maka perlu penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Kepada para Pembina dan Atlet, agar selalu memperhatikan dan melatih diri

untuk meningkatkan kemampuan unsur kondisi fisik dalam pencapaian prestasi yang maksimal pada olahraga anggar terutama dalam teknik ballestra 2. Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian tentang komponen-komponen fisik dasar terhadap kemampuan teknik serangan, penulis menganjurkan untuk mencoba komponen fisik lainnya terhadap cabang olahraga anggar maupun cabang olahraga lainnya.

(27)

44

4. Penulis sarankan untuk penelitian berikutnya selain hasil serangan dilakukan pula penelitian tentang pengkajian program latihan pada atlet anggar sehingga dapat menunjang performa yang maksimal pada saat bertanding.

(28)

45 Dery Rimasa, 2013

Kontribusi Kelincahan Dan Keseimbangan Terhadap Hasil Serangan Teknik Ballestra Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta. PT.Rineka Cipta.

Anderson, B. (1970). All About Fencing. London: Stanley Paul.

Cheris, E. (2002). FENCING Steps to Success. Amerika Serikat : Human Kinetik.

Collins, D and Hodges, P : A Comprehensive Guide to SPORTS SKILLS TEST AND MEASUREMENT. Springfield, Illinois, USA. Charles C Thomas

(1978)

Endi (2013). Korelasi Power Tungkai Dan Power Lengan Dengan Hasil

Serangan Pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Sabel. Skripsi pada

Program Sarjana UPI : tidak diterbitkan.

Erhans.(1995). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta; INDAH

Gaugler, W. (1997). The Science of Fencing. Naples, Italy: Laureate Press

Gaugler, W. (1998).The History of Fencing :Foundations of Modern European

Swordplay. Naples, Italy

Harsono, (1988). Coaching dan Aspek aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta; C.V. Tambak Kusuma

Harsono, (2001). Latihan Kondisi Fisik, Bandung

Nurhasan dan Hasanudin . (2007). Test dan Pengukuran Keolahragaan,

Bandung. FPOK UPI

Nurhasan, dkk (2008). Modul Statistik. Jurusan Pendidikan Kepelatihan, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung; Alfa Beta.

Surakhmad, W. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

UPI.(2012). PedomanPenulisanKaryaIlmiah.UniversitasPendidikan Indonesia.

(29)

46

[Online]. Tersedia http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/atlet-anggar-indonesia- diah-permatasari-kanan-melawan-atlet-anggar-_111116093801-123.jpg [10 oktober 2013]

[Online]. Tersedia http://www.fence.by/assets/templates/fence/img/history1.jpg [10 oktober 2013]

[Online]. Tersedia http://www.fence.by/assets/templates/fence/img/history2.jpg [10 oktober 2013]

[Online]. Tersedia http://id.wikipedia.org/wiki/Anggar [10 oktober 2013]

[Online]. Tersedia Olympicchallenge.blogspot.com [10 oktober 2013]

[Online].Tersedia

http://www.flickr.com/photos/hunteeer/3601622583/in/photostream [10 oktober 2013]

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian
Gambar 3.2  Langkah-langkah Penelitian
Gambar 3.3 Kuhadja Fencing Test
Gambar 3.4 Shuttle Run
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan juga subjek yang diteliti dengan tepat.Penelitian deskriptif

Penulis memilih periode bulan September 2010 sampai dengan bulan November 2010 karena pada periode tersebut merupakan periode yang menarik untuk diteliti, dan pada periode

Betul.  29.  Polarisasi cahaya dapat terjadi akibat :  1.  refleksi  2.  refraksi  3.  absorpsi selektif  4.  hamburan  Jawaban : A 

pembelajaran di kelas adalah ....( boleh lebih dari satu jawaban, urutkan menurut kekerapannya ).  Suasana kelas lebih aktif (

Dengan menggunakan sistem komputer pada sistem penjualan pada Tiko Kasih Ibu akan membawa keuntungan yaitu tenaga kerja yang diperlukan lebih sedikit dan biaya yang diperlukan

Pendaftar an dan pengambilan Dokumen Kualifikasi dapat diw akilkan dengan membaw a surat tugas dar i dir ektur utama/ pi mpinan per usahaan.kepala cabang dan kar tu

Atas berkah dan rahmat Allah SWT, maka skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan judul : “PENGARUH PENERIMAAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP

Mereka yakin, seandainya terjadi perubahan snatnya hanya semootara dan kemudian kembali lagi ke karakter dasamya, yaitu mencari keuntungan pribadi, &#34;Di seluruh negara tidak akan