• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbedaan Reaksi Pasar sebelum dan sesudah Pemberhentian Sementara Perdagangan (Suspend).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perbedaan Reaksi Pasar sebelum dan sesudah Pemberhentian Sementara Perdagangan (Suspend)."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

vii    Universitas Kristen Maranatha  ABSTRAK

Dalam perdagangan saham di pasar modal, informasi mempunyai peranan penting terutama bagi para investor yang akan melakukan aktivitas investasi di pasar modal. informasi dari laporan keuangan tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan para investor. Oleh karena itu, ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sangatlah penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis reaksi pasar yang diproksikan menggunakan rata-rata abnormal return

sebelum dan sesudah pemberhentian sementara perdagangan (suspend) atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan tahun 2016. Periode pengamatan dalam penelitian ini selama 7 hari, kita amati rata-rata abnormal return dalam waktu 3 hari sebelumnya dan setelah tanggal acara. waktu pemberhentian sementara perdagangan (suspend) dalam penelitian ini pada 30 juni 2016. Penelitian ini menggunakan metode event study. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Data penelitian ini terdiri dari: harga penutupan hari, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sampel penelitian ini terdiri dari perusahaan yang terkena suspend atas sanksi keterlambatan penyampaian laporan keuangan yaitu pada 30 Juni 2016. Abnormal return yang diperoleh sebagian besar bernilai negatif yang berarti kandungan informasi dalam peristiwa tersebut merupakan berita buruk (bad news). Walaupun demikian, pada hari pertama setelah

suspend BEI terdapat abnormal return positif yang berarti adanya berita baik (good news). Berdasarkan hasil uji statistik terhadap rata-rata abnormal return saham selama periode peristiwa, ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah peristiwa suspend BEI.

(2)

viii    Universitas Kristen Maranatha  ABSTRACT

In the stock trading of capital market, information took an important role, especially to the investor who want to invest in capital market. The information from financial reports will affect the decision making of the investors. Therefore, time accuracy in delivering financial reports is very important. The purpose of this research is to test and analyze the market reaction which is proxied using the average abnormal return before and after suspension of trading on the late submission of 2016 financial statements. The observation period in this study is 7 days, we observe the average abnormal return within 3 days before and after the event. The time of trading suspension will stop on 30 june 2016. The method. This research uses secondary data obtained from the Indonesia Stock Exchange. The research data consisted of the closing price of IDX Composite. The study sample consisted of companies affected by suspension of the sanctions for their late submission of financial reportson 30 June 2016. If the abnormal return is mostly negative, it means the content of the information in that incident is bad news. Nevertheless, if abnormal returns are positive on the first day after the Indonesia Stock Exchange suspension, it means that is good news. Based on the results of statistical test to the average abnormal stock return during the event period, it was found that there are significant differences in the average abnormal return before and after the event suspension of Indonesia Stock Exchange.

Keywords: Average Abnormal Return, Event Study and suspension Indonesia Stock Exchange

     

 

(3)

ix    Universitas Kristen Maranatha  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Definisi Pasar Modal ... 9

2.1.2 Efesiensi Pasar Modal ... 10

2.1.3 Pengertian Laporan Keuangan ... 12

2.1.4 Pengaruh Laporan Keuangan Bagi Investor ... 13

2.1.5 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan keuangan ... 13

2.1.6 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan Berdasarkan Peraturan Bapepam ... 14

2.1.7 Peristiwa Suspend Bursa Efek Indonesia ... 16

2.1.8 Return Saham ... 16

2.1.9 Abnormal Return ... 17

2.1.10 Event Study ... 18

2.2 Penelitian Terdahulu ... 19

2.3 Kerangka Teori... 22

2.3.1 Teori Sinyal (Signaling Theory) ... 22

2.3.2 Teori Kepatuhan (Compliance Theory) ... 24

2.4 Rerangka Pemikiran ... 24

2.5 Pengembangan Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 26

3.2 Populasi dan Sampel ... 26

(4)

x    Universitas Kristen Maranatha 

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.5 Teknik Analisis Data ... 29

3.5.1 Teknik Analisis Event Study ... 29

3.5.2 Periode Pengamatan ... 29

3.5.3 Pengujian Hipotesis ... 30

3.6 Analisis Deskriptif Statistik ... 33

3.6.1 Uji Normalitas ... 34

3.6.2 Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 36

4.1.1 PT Benakat Integra Tbk (BIPI) ... 36

4.1.2 PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ... 36

4.1.3 PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) ... 37

4.1.4 PT Capitalinc Teleshop Tbk (MTFN) ... 37

4.1.5 PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) ... 38

4.1.6 PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) ... 38

4.1.7 PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk (BORN) ... 39

4.1.8 PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) ... 39

4.1.9 PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) ... 40

4.1.10 PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) ... 40

4.1.11 PT Global Teleshop Tbk (GLOB) ... 40

4.1.12 PT Skybee Tbk (SKYB) ... 41

4.1.13 PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) ... 41

4.1.14 PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) ... 42

4.1.15 PT Permata Prima Sakti Tbk (TKGA) ... 42

4.1.16 PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) ... 43

4.1.17 PT Sekawan Inipratama Tbk (SIAP) ... 43

4.1.18 PT Siwani Makmur Tbk (SIMA) ... 43

4.2 Analisis Data ... 44

4.2.1 Rata-Rata Return Saham ... 44

4.2.2 Return Pasar ... 45

4.2.3 Rata-Rata Abnormal Return ... 46

4.3 Hasil Penelitian ... 50

4.3.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 50

4.3.2 Uji Normalitas Data ... 51

4.3.3 Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon ... 51

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 54

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 54

5.3 Saran ... 55

(5)

xi    Universitas Kristen Maranatha  LAMPIRAN ... 59

(6)

xii    Universitas Kristen Maranatha  DAFTAR GAMBAR

[image:6.612.164.485.226.560.2]
(7)

xiii    Universitas Kristen Maranatha  DAFTAR TABEL

[image:7.612.118.521.212.564.2]
(8)

xiv    Universitas Kristen Maranatha  DAFTAR LAMPIRAN

 

Lampiran A Harga Saham Perusahaan Sebelum dan Sesudah Suspend di Bursa Efek Indonesia ... 59 Lampiran B Harga Pasar Sebelum dan Sesudah Suspend di Bursa Efek

Indonesia ... 60 Lampiran C Return Harga Saham Sebelum dan Sesudah Suspend di Bursa Efek Indonesia ... 61

Lampiran D Return Pasar Sebelum dan Sesudah Suspend di Bursa Efek Indonesia ... 62

Lampiran E Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Suspend di Bursa Efek Indonesia ... 63

 

 

 

 

 

 

 

 

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar Modal (Capital Market) merupakan salah satu elemen penting dan tolak ukur kemajuan perekonomian suatu negara. Salah satu ciri-ciri negara industri maju maupun negara industri baru adalah adanya pasar modal yang tumbuh dan berkembang dengan baik. Pasar Modal juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk mengundang masuknya investor asing dan dana-dana asing guna membantu kemajuan perekonomian negara (Harianti, 2010). Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan perekonomian, perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat. Para pelaku di pasar modal telah menyadari bahwa perdagangan efek dapat memberikan keuntungan yang cukup baik bagi mereka. (Serfianto, 2010).

Dalam perdagangan saham di pasar modal, informasi mempunyai peranan penting terutama bagi para investor yang akan melakukan aktivitas investasi di pasar modal. Prinsip keterbukaan adalah pedoman umum yang mensyaratkan emiten atau perusahaan terbuka dan pihak lain yang tunduk pada UUPM untuk menginformasikan kepada masyarakat. Seluruh informasi mengenai usaha atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pasar modal sebagaimana dijelaskan dalam pasal 1 angka 25 UUPM. Pada Pasal 86 ayat (1) UUPM diatur bahwa seluruh perusahaan terbuka atau emiten yang telah terdaftar menjadi anggota bursa wajib membuka informasinya melalui laporan berkala dalam rangka memenuhi prinsip keterbukaan di pasar modal dan berdasarkan Pasal 89 UUPM, informasi tersebut diberikan agar tersedia untuk masyarakat umum sebagi investor pasar modal, informasi dalam perusahaan pasar modal biasanya disampaikan pada laporan keuangan perusahaan (Michael, 2002).

(10)

 

   

Dengan perkembangan pasar modal yang semakin meningkat dengan sangat pesat, tentunya menjadikan bisnis investasi akan semakin kompleks, dengan persaingan antar perusahaan yang sangat ketat, terutama dalam penyediaan dan perolehan informasi dalam setiap pembuatan keputusan. Setiap hari terdapat aliran informasi masuk ke dalam pasar modal dan jika informasi-informasi ini relevan dengan penilaian saham maka informasi-informasi tersebut akan mempengaruhi harga saham. Dalam UU No.8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal pasal 1 ayat 7, dijelaskan bahwa informasi atau fakta material adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada Bursa Efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut. Informasi merupakan kebutuhan yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal. Informasi tersebut akan memiliki makna atau nilai bagi investor jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan mereka melakukan transaksi di pasar modal, dimana transaksi ini tercermin melalui perubahan harga dan volume perdagangan saham (Laksitafresti, 2012).

Menurut Telaumbanua dan Sumiyana (2008), Pelaku pasar modal biasanya selalu mengikuti harga saham dan mencari informasi tentang perusahaan untuk menentukan harga saham. Hubungan antara informasi dan harga saham dibahas dalam konteks efisiensi pasar (market efficiency). Pasar yang efisien merupakan suatu pasar bursa dimana efek yang diperdagangkan merefleksikan semua informasi yang terjadi dengan cepat dan akurat. Konsep dari pasar yang efisien ini menyatakan bahwa pemodal selalu memasukkan faktor informasi yang tersedia dalam keputusan mereka, sehingga terefleksi pada harga yang mereka transaksikan. Salah satu sumber informasi yang sangat penting dalam bisnis investasi di pasar modal adalah laporan keuangan yang disediakan oleh setiap perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi para pemakai laporan

(11)

 

   

keuangan untuk membuat sebuah keputusan. Jika terjadi penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, informasi dari laporan keuangan tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan para investor dan akan kehilangan relevansinya. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sangatlah penting, karena semakin cepat laporan keuangan disampaikan kepada para pengguna laporan keuangan maka informasi yang terkandung didalamnya juga semakin bermanfaat, dan para pengguna laporan keuangan dapat mengambil keputusan yang lebih baik, baik dari segi kualitas maupun waktu (Fitriani dan Erna, 2010).

Tepat waktu juga didefinisikan sebagai suatu pemanfaatan informasi oleh pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas atau kemampuan untuk mengambil keputusan. Suatu informasi dikatakan tidak relevan jika tidak disampaikan tepat waktu dan informasi sebaiknya terus tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kesempatan untuk mempengaruhi pengambil keputusan (Chariri dan Ghozali, 2001).

Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan tahunan yang dijelaskan dalam Peraturan Bapepam dan LK Bapepam pada Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-80/PM/1996 yang disempurnakan dalam peraturan Nomor X.K.6 pada bagian lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-431/BL/2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik maka perusahaan wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK paling lama 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir. Perusahan yang menyampaikan laporan keuangan tahunan lebih dari periode yang ditetapkan tersebut akan dikategorikan sebagai perusahaan yang mengalami ketelambatan penyampaian keuangan tahunan.

Perusahaan-perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam akan dikenakan sanksi administrasif sesuai peraturan yang berlaku. Keterlambatan penyampaian keuangan akan dikenakan sanksi administratif berupa denda berdasarkan ketentuan pasal 63

(12)

 

   

huruf e Perturan Pemerintahan Nomor 45 Tahun 1995 tentang penyelenggaran kegiatan dibidang pasar modal yang menyatakan bahwa Emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif, dikenakan sanksi denda Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian pelaporan keuangan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda paling banyak sebesar Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah), dan keterlambatan lebih dari 500 hari akan dihapus dari bursa. Selain denda yang harus dibayarkan atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan, sanksi lain bagi emiten yang telat melaporkan laporan keuangan pun akan dilakukan Pembekuan atau penghentian sementara aktivitas perdagangan saham (suspensi) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai perusahaan tersebut membayar denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan dan emtiten tersebut harus menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan (Chariri dan Ghozali, 2001).

Pembekuan atau penghentian sementara aktivitas perdagangan saham, atau biasa disebut suspensi adalah salah satu bentuk sanksi dari BEI terhadap emiten yang telah melakukan pelanggaran tertentu. Tindakan yang dilakukan pemerintah melalui otoritas BEI berkaitan dengan penghentian sementara aktivitas perdagangan saham BEI didasarkan pada peraturan perdagangan efek melalui Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-307/BEJ/12-2006 Tentang Perubahan/Penambahan Peraturan Nomor II-A Tentang Perdagangan Efek pada Bagian V menyatakan Dalam rangka menjaga terlaksananya perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien. Penghentian sementara aktivitas perdagangan saham dapat juga dilakukan atas permintaan emiten yang bersangkutan atau dapat juga karena kebijakan tertentu dari BEI. Penghentian sementara aktivitas perdagangan saham yang dilakukan oleh BEI memiliki beragam alasan seperti Unusual Market Activity dimana terjadi peningkatan ataupun penurunan harga saham yang signifikan, emiten tidak memberikan informasi yang memadai atas kebijakan internal manajemen, pengumuman signifikan di media yang sebelumnya tidak diinformasikan ke BEI, emiten gagal membayar obligasi atau hutang yang jatuh tempo dan lain-lain.

(13)

 

   

Pada umumnya, informasi yang dibutuhkan investor dapat berasal dari kondisi internal maupun eksternal perusahaan (emiten). Dalam pasar modal yang efisien, pasar akan bereaksi secara cepat terhadap semua informasi yang relevan. Hal ini ditunjukkan oleh perubahan harga saham melebihi kondisi normal, sehingga menimbulkan abnormal return (Zaqi, 2006). Informasi yang dimiliki oleh investor akan tertransformasi dalam bentuk naik-turunnya volume transaksi harian dan frekuensi transaksinya. Volatilitas terjadi karena ada sebagian informasi privat yang terungkap melalui proses transaksi dan bukan karena peningkatan penyebaran informasi publik (Wibowo, 2004). Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi, pasar diharapkan akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar tersebut ditunjukkan dengan adanya perubahan harga sekuritas yang bersangkutan dimana reaksi ini dapat diukur dengan abnormal return

(Jogiyanto, 2005). Budiarto dan Baridwan (1999), menyatakan bahwa reaksi pasar sebagai suatu sinyal terhadap informasi adanya suatu peristiwa tertentu dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang tercermin dari perubahan harga dan volume perdagangan saham yang terjadi. Para`investor juga dapat melakukan pengamatan tentang informasi volume perdagangan dikaitkan dengan harga saham. Saham dengan volume perdagangan tinggi akan menghasilkan return saham yang tinggi (Chordia, 2004).

Penelitian ini berbasis event study (studi peristiwa). Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Menurut Jogiyanto (2013:555), event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efesiensi pasar bentuk setengah kuat. Dengan pengertian tersebut tampak bahwa sebenarnya event study

dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal (dengan pendekatan pergerakan harga saham) terhadap suatu peristiwa tertentu. Event study sering digunakan sebagai alat untuk mengukur efesiensi pasar modal. Dalam menguji efesiensi pasar

(14)

 

   

modal, event study digunakan untuk mengetahui apakah abnormal return yang terjadi setelah event tersebut diperkirakan sebelumnya (anticipated) dan digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh event terhadap aktivitas di pasar modal.

Event study menganalisis abnormal return dari sekuritas yang mungkin terjadi disekitar pengumuman dari event study. Abnormal return atau excess return

merupakan kelebihan dan return sesungguhnya yang terjadi terhadap return normal. Jika suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan

abnormal return kepada pasar. Sebaliknya jika tidak mengandung informasi maka tidak akan memberikan return.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bandi dan Hananto (2000), penelitian tentang ketepatan waktu pelaporan keuangan dan hubungannya dengan reaksi pasar atas ketepatan waktu. Hasil penelitiannya menemukan bukti empiris bahwa keterlambatan pelaporan yang meliputi keterlambatan audit, keterlambatan pelaporan setelah audit dan keterlambatan total berdistribusi tidak normal dan menunjukkan kemiringan positif. Hal ini mengidentifikasikan bahwa pelaporan perusahaan selalu mengalami kemunduran. Selain itu, hubungan keterlambatan dengan besarnya perusahaan positif, walaupun tidak signifikan. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian yang dilakukan oleh Andi Pramana dan Wisnu Mawardi (2012) yang meneliti tentang Perbandingan Trading Volume Activity dan Abnormal Return saham sebelum dan sesudah pemecahan saham, hasil penelitiannya mengemukakan bahwa berdasarkan hasil uji wilcoxon terhadap rata rata trading volume activity (TVA) pada periode sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham, secara statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara TVA sebelum dan sesudah pemecahan saham. Tetapi Hasil uji wilcoxon terhadap rata rata abnormal return pada periode sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara periode sebelum dan sesudah peristiwa.

Penelitian terdahulu yang meneliti tentang peristiwa pemecahan saham dilakukan oleh Masse, et al (1999) yang menguji reaksi pasar terhadap pengumuman

(15)

 

   

pemecahan saham di Canada yang diukur dengan abnormal return, hasilnya menunjukkan bahwa pasar bereaksi positif terhadap pengumuman pemecahan saham. Sedangkan Bishara (1998) melakukan penelitian tentang pemecahan saham dan return di pasar saham Canada dengan menggunakan pendekatan abnormal return, hasilnya menunjukkan bahwa pemecahan saham tidak berpengaruh terhadap

abnormal return. Peristiwa lainnya seperti reaksi pasar modal atas kenaikan harga BBM, Manulang (2004) menemukan bahwa kenaikan harga BBM tidak memberikan reaksi atas pasar modal di semua hari dalam jendela peristiwa. Sedangkan Bishara (1998) melakukan penelitian tentang pemecahan saham dan return di pasar saham Canada dengan menggunakan pendekatan abnormal return, hasilnya menunjukkan bahwa pemecahan saham tidak berpengaruh terhadap abnormal return. Berdasarkan peristiwa sebelum suspend BEI yang terjadi pada tanggal 6 sampai 8 Oktober, terdapat suatu hal yang menarik perhatian yaitu penurunan nilai Indeks LQ-45, dimana menurut Jogiyanto (2008), bahwa saham LQ-45 merupakan 45 saham teraktif yang diperdagangkan dan memiliki tingkat likuiditas tinggi serta kapitalisasi pasar tertinggi.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka penelitian ini berupaya melakukan event study mengenai kaitan antara abnormal return dengan peristiwa Suspend di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan tujuan untuk menguji kekuatan muatan informasi

(information content) dari suatu peristiwa terhadap aktivitas di bursa, atau dengan kata lain akan mengamati reaksi pasar modal terhadap suatu event berupa intervensi dari stakeholder menyangkut kebijakan yang harus diambil dalam mengurangi kepanikan yang terjadi di bursa.

Berdasarkan uraian latar belakangan dan penjelasan mengenai penelitian terdahulu diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti suatu penelitian dengan judul

“ANALISIS PERBEDAAN REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERHENTIAN SEMENTARA PERDAGANGAN (SUSPEND)”

(16)

 

    1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudah pemberhentian sementara perdagangan (suspend)?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diteliti, maka tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Menguji dan menganalisis perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudah

pemberhentian sementara perdagangan (suspend).

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Manfaat Akademis

a. Bagi Penulis, hasil penelitian ini merupakan sarana untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang analisis perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudah pemberhentian perdagangan sementara (suspend).

b. Bagi Peneliti lain, peneliti ini dapat digunakan sebagai refrensi dan sebagai sumber informasi bagi penelitian dibidang yang sama di masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktisi

a. Bagi Investor atau calon investor, penelitan ini diharapkan dapat memberi masukan yang berharga sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penanaman modal.

b. Bagi Manajemen Perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukkan yang berharga dalam menentukan kebijakkan penanaman modal dan pengambilan keputusan dalam berinvestasi.

(17)

59   

    BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan pengujian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian yang bertujuan untuk menguji dan menganalisis

perbedaan reaksi pasar yang diproksikan abnormal return sebelum dan setelah

pemberhentian sementara perdagangan (suspend) menghasilkan kesimpulan:

1. Berdasarkan uji statistik analisis deskriptif terhadap rata-rata abnormal return

sebelum dan sesudah peristiwa pemberhentian sementara perdagangan (suspend)

bernilai negatif yang berarti para pelaku pasar (investor) yang menanamkan modalnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) merespon kandungan informasi dalam

peristiwa suspend tersebut merupakan berita buruk (bad news). Dimana rata-rata

abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemberhentian sementara

perdagangan (suspend) lebih kecil dibandingkan dengan standar deviasi yang

dihasilkan, yang berarti penyimpangan yang dihasilkan perusahaan lebih besar

dibandingkan return yang dihasilkan.

2. Berdasarkan hasil uji wilcoxon signed ranks test pada peristiwa sebelum dan

sesudah pemberhentian sementara perdagangan menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan reaksi pasar terhadap peristiwa pemberhentian

sementara perdagangan (suspend). Dengan demikian H0 dapat ditolak. Hal ini

dapat terjadi karena terdapat perbedaan waktu suspensi pada perusahaan yang dijadikan sampel penelitian, sehingga sebagian perusahaan masih menjalankan

perdagangannya sebelum suspend pada 30 Juni 2016.

(18)

60   

    5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tentu saja tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan. Beberapa keterbatasan yang terdapat pada penelitian ini, antara lain:

1. Pengukuran reaksi pasar dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel

rata-rata abnormal return saja.

2. Perhitungan abnormal return menggunakan market adjusted model (Model

disesuaikan pasar), dimana dalam mencari expected return pada periode

pengamatan adalah sama dengan return pasar yaitu menggunakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) pada saat periode pengamatan.

3. Tanggal periode pengamatan yang ditetapkan pada penelitian terhalang dengan

hari libur (hari raya libur Idul Fitri), sehingga mungkin dapat mempengaruhi hasil dari penelitian.

4. Periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini relative singkat yaitu

hanya 7 hari dan jumlah sampel emiten dalam penelitian ini terbatas yaitu hanya 18 perusahaan.

5. Peneliti tidak melakukan Pengujian outlier pada penelitian ini.

5.3 Saran

Saran dari peneliti untuk peneliti-peneliti selanjutnya yang dapat dijadikan acuan bagi peneliti yang akan datang:

1. Penelitian ini hanya menggunakan pengukuran terkait variabel rata-rata Abnormal

Return saham saja dalam mengukur reaksi pasar. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan menambahkan variabel pengukuran lainnya dalam mengukur reaksi

pasar, seperti Trading Volume Activity (TVA).

2. Peneliti berikutnya yang ingin meneliti mengenai event study terkait suspend

sebaiknya menambahkan waktu periode pengamatan dalam penelitian agar dapat memperoleh hasil yang lebih baik dan akurat.

(19)

61   

   

3. Dalam menghitung abnormal return diharapkan dalam penelitian selanjutnya

sebaiknya menggunakan model penelitian lainnya seperti mean adjusted model

atau market model, sehingga dapat dilihat konsistensi hasil penelitian ini.

Saran dari peneliti untuk pihak-pihak lainnya adalah sebagai berikut:

1. Bagi Investor atau calon investor yang melakukan investasi sebaiknya dalam

mendapatkan informasi yang terjadi di pasar modal tidak langsung terburu-buru mengambil keputusan, karena tidak semua informasi yang didapatkan itu berharga, seharusnya para pelaku pasar modal harus secara tepat memilah dan menganalisis informasi-informasi yang relevan untuk dijadikan pertimbangan dalam aksi jual-beli dan dapat bersikap rasional dalam pengambilan keputusan.

2. Bagi Pasar Modal (Bursa Efek Indonesia) diharapkan otoritas bursa terus

melakukan pengawasan dalam penetapan kebijakan sehingga dapat dipatuhi oleh seluruh emiten dan diharapkan menetapkan sanksi yang lebih berat bagi para emiten yang telah lama tidak melakukan perdagangan karena melanggar peraturan yang berlaku, sehingga seluruh perusahaan dapat tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan tahunan, karena laporan keuangan tahunan merupakan informasi yang penting bagi para investor dalam menanamkan modalnya.

(20)

 

ANAL

DAN

Dia

LISIS PER

SESUDA

PE

ajukan unt

PRO

UNIVER

RBEDAA

AH PEM

ERDAGA

TU

tuk meme

Sidang Sa

NOV

OGRAM

FAKUL

RSITAS K

B

 

AN REA

MBERHE

ANGAN

UGAS AK

enuhi salah

arjana Str

Oleh

VITA MU

1351292

STUDI A

LTAS EK

KRISTE

BANDUN

2017

AKSI PAS

ENTIAN

(SUSPEN

KHIR

h satu sya

rata 1 (S-1

(21)

 

TH

In Partial

B

HE DIFF

ANA

l Requirem

BACHEL

F

MARAN

FERENC

ALYSIS B

TRADIN

ment for Th

NOV

LOR PRO

FACULTY

NATHA C

B

 

CE OF MA

BEFORE

NG SUSP

THESIS

The Bachel

By

VITA MU

1351292

OGRAM I

Y OF EC

CHRISTIA

BANDUN

2017

MARKET R

E AND AF

PENSION

S

lor Degree

UKSIN

2

IN ACCO

CONOMI

IAN UNI

NG

REACTI

FTER

N

e in Accoun

(22)

v    Universitas Kristen Maranatha  KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan YME atas kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : “Analisis Perbedaan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pemberhentian Sementara Perdagangan (Suspend)”.

Penyususun skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Universitas Kristen Maranatha. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan, oleh karena itu diharapkan bagi penulis yang akan datang untuk dapat mengembangkan lagi penelitian ini.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik dalam bentuk bimbingan, saran, pembelajaran, diskusi, dukungan moril, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada :

1. Tuhan YME, terima kasih ya Tuhan atas kehendak-MU penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Terima kasih atas nikmat, kesehatan, dan anugerah yang telah Engkau diberikan kepada penulis selama ini.

2. Bapak Tan Kwang En, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama penyusunan tugas akhir ini dan terimakasih atas kesabaran bapak selama ini.

3. Bapak Candra Sinuraya, S.E., M.Si. selaku dosen wali, terimakasih selama 3.5 tahun ini sudah memberikan masukan, pengertian, saran-saran yang diberikan, untuk mendidik saya dalam menempuh perkuliahan S1 selama menjadi mahasiswi di Universitas Kristen Maranatha.

(23)

vi    Universitas Kristen Maranatha  5. Mamah dan papah saya terimakasih banyak atas doa dan kasih yang kalian

berikan untuk saya, kalian selalu mendukung dan mendorong saya agar tidak putus asa dan memberikan keyakinkan kepada saya untuk selalu mencoba semua hal.

6. Semua keluarga saya Ci Lina, Ci Linda, Ci Fani dan Ko Deni yang selalu memberikan semangat dan mengingatkan untuk menyelesaikan semua tugas-tugas terlebih dahulu sebelum bersenang-senang, terimakasih udah mau nerima semua keluhan dari adikmu ini,

7. Malvin Sugiarto, teman terdekat saya terimakasih telah membantu dan menemani saya pada saat susah senang, yang telah mendengarkan keluhan saya dan memberikan semangat.

8. Dewi Apriliani, Belinda Stella, Felicia DM, Yiska Regina sahabat terbaikku dari SMP sampai sekarang terima kasih banyak untuk dukungan, saran, semangat yang telah diberikan selama pengerjaan skripsi ini dengan cobaan dan ujian yang luar biasa.

9. Teman-teman terbaikku di Universitas Kristen Maranatha, Jenny Natalia, Elshaday RS, Sasya Rismarini, memberi masukkan dan semangat selama penulis menyusun dan mengerjakan tugas akhir.

10. Serta semua pihak yang telah mendukung penulis selama penyusunan tugas akhir ini. Terima kasih atas doa, semangat dan dukungannya selama ini.

Akhir kata, semoga Tuhan YME selalu melimpahkan kasih dan karunia-Nya kepada semua pihak atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan memberikan nilai tambah serta wacana baru bagi pihak yang membacanya.

Bandung, Januari 2017

(24)

62 

 

   

DAFTAR PUSTAKA

Bursa Efek Indonesia. (2010). Berita dan Pengumuman, dari

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/beritadanpengumuman/suspensi.aspx

Daftar Perusahaan terkena Suspend tahun 2016 terlambat menyampaikan laporan

keuangan 2015.

http://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20160630145045-92-142141/telat-sampaikan-lapkeu-bei-suspensi-saham-18-perusahaan/

Dewi, N.P Sentia dan Putra, I.N.W Asmara. (2013). Pengaruh Pengumuman Right

Issue pada Abnormal Return dan Volume Perdagangan Saham. E-Jurnal,

Akuntansi Universitas Udayana 3.3, ISSN: 2302-8556, 2013. Hal 163-178

Dunia Investasi. Harga Saham Data Historis. diunduh oktober 2016 dari

http://www.duniainvestasi.com

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hartawan, I.Made Adiputra, dan Nyoman Surya Darmawan. (2005). Analisis

Perubahan Volume Perdagangan Saham dan Abnormal Return sebelum dan

sesudah Pemilu Legislatif 9 April 2014 (Event Study pada Sektor-sektor

Industri Bursa Efek Indonesia). E-Jurnal, Singaraja: Jurusan Akuntansi

Universitas Pendidikan Ganesha.

Hartono, Jogiyanto. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah &

Pengalaman-Pengalaman. Edisi 6. Yogyakarta: BPFE.

Husna, Laila Munirotul. (2010). Analisis Perbedaan Harga Saham Sebelum dan

Sesudah Pemilu Legislatif 2009 (Event Study pada Sektor Properti dan Real

Estate yang Listing di BEI). Skripsi. Jurusan Manajemen, FakultasEkonomi,

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Jogiyanto. (2010). Studi Peristiwa: Menguji Reaksi Pasar Modal Akibat Suatu

Peristiwa. Edisi Pertama. BPFE: Yogyakarta

Mulatsih, Listiana Sri dkk. (2009). Analisis Reaksi Pasar Modal terhadap

Pengumuman Right Issue di Bursa Efek Jakarta (BEJ) (Pengamatan terhadap

(25)

63 

 

   

Return, Abnormal Return, Security Return Variability dan Trading Volume

Activity). Jurnal, Vol, 12 No 4, ISSN. 1411-0199, Oktober 2009. Hal 646-661.

Munawarah. (2009). Analisis Perbandingan Abnormal Return Dan Trading Volume

Activity Sebelum dan Setelah Suspend di BEI. Tesis, Magister Manajemen

Universitas Diponegoro, Semarang.

Parmadi, N.K.A Rusmadewi dkk. (2014). Analisis Reaksi Investor terhadap

Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak di Bursa Efek Indonesia (Event Study

terhadap Kenaikan Harga BBM pada 21 Juni 2013 di Indonesia). e-Journal,

Universitas Pendidikan Ganesha Vol 2, No 1, 2014. Hal 1-12.

Ramadhan, Farid Siliwangi. (2013). Pengaruh Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak

(BBM) Tahun 2013 terhadap Investasi Saham (Event Study Saham pada

Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Eefek

Indonesia). Hal 1-17.

Suparsa, I Made Joni dan Ratnadi, Ni Made Dwi. (2014). Perbedaan Abnormal

Return dan Trading Volume Activity atas Pengumuman Kenaikan Harga

BBM pada Saham yang Tergolong LQ 45. E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana 7.2, ISSN: 2302-8556, 2014. Hal 382-390.

Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 1995.

Jakarta: Kementerian Keuangan RI.

Gambar

Gambar 3.1  Periode Jendela (Event Window) .......................................................
Tabel 4.2  Rata-Rata Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Suspend ................ 47

Referensi

Dokumen terkait

penelitian yang mengambil judul Analisis Perbedaan Abnormal return dan Trading Volume Activity Sebelum dan sesudah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa

kesimpulan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara trading activity volume dan abnormal return sebelum dan sesudah pemecahan saham (stock split).. Penelitian

analisis data dalam penelitian ini menggunakan trading volume activity untuk. melihat perbedaan likuiditas saham, sedangkan untuk melihat

Akhmad, Arifin dan Rika Ramadiyansari, 2013, “Analisis Perbandingan Abnormal Return, Volume Perdagangan Saham dan Likuiditas Sebelum dan Sesudah Stock Split Pada

Uji Paired Sample T-Test Rata-rata Trading Volume Activity (TVA). Paired

Pemecahan saham 1 : 5 maksudnya adalah 1 lembar saham yang baru dapat ditukar dengan 5 lembar saham yang lama Trading Volume Activity TVA Agustin 2017 menyatakan volume perdagangan

Adanya fenomena yang telah diuraikan dan ketidaksamaan dari berbagai hasil penelitian research gap mengenai uji beda atas abnormal return dan trading volume activity, maka menarik

Reaksi peristiwa covid-19 dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan abnormal return sebagai nilai perubahan harga, volume perdagangan saham trading volume activity dan frekuensi