• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK PADA MATERI GEOMETRI DI KELAS V SD N 2 PATIKRAJA - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK PADA MATERI GEOMETRI DI KELAS V SD N 2 PATIKRAJA - repository perpustakaan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan hidup manusia terhadap ilmu yang akan digunakan dalam proses kehidupan. Dimulai dari ruang lingkup individu hingga secara menyeluruh, tentunya semua orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan tidak hanya dilakukan dalam lingkup formal yaitu sekolah, tetapi juga ada yang dilingkup non formal. Pada proses pendidikan tentunya akan dicari hasil belajar dengan cara diuji seberapa jauh tingkat penguasaan materi dan pemahaman dalam menyerap ilmu yang diberikan oleh guru. Salah satau mata pelajaran yang ada disemua jenjang pendidikan adalah matematika. Ilmu dalam matematika adalah ilmu yang mendasari ilmu-ilmu yang lain.

Koesoema (Kompas, 11 Desember 2013), berpendapat bahwa matematika sangat menentukan keberhasilan dan kemajuan sebuah bangsa, baik itu dalam peningkatan kualitas pendidikan maupun dalam partisipasi politik. Meningkatnya kemampuan matematika seiring dengan bertumbuhnya rasa percaya diri, rasa kepemilikan akan masa depan dengan sebagai pelaku perubahan. Faktor matematika menjadi prediktor perubahan sosial dan ekonomi bangsa.

(2)

didik senang dalam mengikuti serangkaian kegiatan tersebut, namun ada juga peserta didik yang bosan bahkan takut dalam mengikutinya. Salah satu mata pelajaran yang seringkali dianggap menakutkan oleh peserta didik adalah mata pelajaran matematika. Peserta didik menganggap mata pelajaran matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, sehingga dalam pelaksanaan pembelajarannya guru tidak cukup menggunakan metode ceramah saja.

Teori Peaget (Heruman, 2007:1) menyatakan peserta didik sekolah dasar (usia 7-12 tahun) berada pada tahap perkembangan berpikir konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terkait dengan objek yang bersifat konkret. Pemahaman belajar matematika akan melekat serta dan bertahan lama pada otak peserta didik apabila mereka langsung menggunakan alat peraga yang konkret atau nyata.

(3)

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V di SD N 2 Patikraja yaitu ibu Soimah, S.Pd.BK, beliau menyampaikan kondisi belajar dan permasalahan peserta didik kelas V di SD N 2 Patikraja. Permasalahan yang peneliti temukan berdasarkan hasil wawancara dan observasi di SD N 2 Patikraja yaitu pemahaman peserta didik dalam pembelajaran matematika. Pemahaman peserta didik dalam pembelajaran matematika masih rendah, hal ini berakibat pada prestasi belajar peserta didik yang menjadi rendah. Sebagai acuannya pestasi belajar peserta didik dalam kurun waktu satu tahun terakhir di semester satu dan dua masih rendah. Nilai ulangan tengah semester peserta didik kelas V semester satu dan dua pada tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat di tabel berikut:

Tabel 1.1 Data Nilai Ulangan Tengah Semester Pelajaran matematika kelas V tahun ajaran 2013/2014

No Nilai Ulangan Tengah Semester

Jumlah Nilai

Rata-rata Presentase Ketuntasan

1 Semester 1 1496 68 45,4%

2 Semester 2 1516 68,9 50%

(4)

bersemangat diawal jam pelajaran saja. Ketika pada pertemuan wali murid, beliau menyampaikan kondisi ini kepada orang tua peserta didik. Orang tua peserta didik banyak yang tidak tanggap, mereka menyerahkan sepenuhnya kepada ibu Soimah untuk mendidik anak mereka di sekolah. Selain itu ketika ibu Soimah menyampaikan dan menyarankan agar orang tua peserta didik ikut mendampingi proses belajar anak di rumah, banyak orang tua peserta didik yang menjawab bahwa mereka tidak memahami materi saat ini. Materi yang mereka dapatkan dahulu ketika masih duduk di sekolah dasar berbeda dengan yang sekarang dan materi saat ini sangat sulit menurut mereka.

(5)

salah satu indikator rendahnya rasa ingin tahu peserta didik dalam pembelajaran. Setiap guru bertanya kepada peserta didik masih adakah yang belum jelas tentang materi yang disampaikan, peserta didik hanya terdiam. Saat peserta didik mengerjakan soal, mereka bingung dan tidak tahu harus berbuat apa.

Dalam proses pembelajaran pun, terlihat beberapa peserta didik yang acuh kepada guru yang menjelaskan materi. Peserta didik tidak mendengarkan penjelasan dari guru, jarang ada peserta didik yang bertanya, menjawab pertanyaan temannya, menyanggah pendapat dan menanggapi jawaban dari temannya, dan terlihat kurang adanya antusias dalam mengerjakan soal latihan.

(6)

karena pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan peran guru yang terbatas.

B. Rumusan Masalah

Masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah kurangnya rasa ingin tahu dan prestasi belajar matematika peserta didik ,sehingga berdampak pada prestasi belajar peserta didik yang menurun.

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Apakah melalui metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan rasa ingin tahu pada materi geometri peserta didik kelas V SD Negeri 2 Patikraja ?

2. Apakah dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar materi geometri peserta didik kelas V SD Negeri 2 Patikraja ?

C. Tujan Penelitian

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini dapat diuraikan secara umum dan khusus sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran matematika kelas V SD N 2 Patikraja, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas

2. Tujuan Khusus

(7)

a. Meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik kelas V SD N 2 Patikraja dalam proses pembelajaran matematika melalui metode penemuan terbimbing.

b. Meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas V SD N 2 Patikraja dalam proses pembelajaran matematika melalui metode penemuan terbimbing.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi peserta didik

a. Dapat meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran peserta didik di kelas V SD N 2 Patikraja Mata Pelajaran matematika materi geometri.

b. Dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik di kelas V SD N 2 Patikraja Mata Pelajaran matematika materi geometri.

2. Manfaat bagi guru

a. Dapat meningkatkan kemampuan guru terutama dalam mengatasi masalah-masalah yang muncul ketika pembelajaran matematika. b. Dapat membantu guru memperbaiki kinerja, berkembang secara

lebih profesional dan dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya. 3. Manfaat bagi sekolah

a. Membuat prestasi sekolah menjadi meningkat.

(8)

c. Membantu sekolah untuk berkembang dengan adanya peningkatan kemampuan pada guru dan pendidik di sekolah.

4. Manfaat bagi peneliti

a. Membantu peneliti memperoleh pengetahuan yang baru dan inovatif dalam hal penggunaan model pembelajaran di kelas.

b. Meningkatkan daya kreatifitas peneliti dalam menyusun desain pembelajaran matematika di kelas V.

E. Klarifikasi Konsep

1. Penemuan Terbimbing adalah proses mental di mana peserta didik mengasimilasi suatu konsep atau sesuatu prinsip. Metode penemuan dapat diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran, perseorangan, manipulasi objek dan lain-lain percobaan, sebelum sampai kepada generalisasi. Menurut Sund (Suryosubroto, 2009:179)

Gambar

Tabel 1.1 Data Nilai Ulangan Tengah Semester Pelajaran matematika kelas V

Referensi

Dokumen terkait

Animasi pada Flash yang digunakan untuk menggerakan objek dari satu.. titik ke titik lain tanpa mengalami

Hasil interpretasi data anomaly resistivity daerah penelitian tersusun oleh batuan yang telah mengalami alterasi (ubahan), alterasi propilitik menyebar dibarat

Untuk daya yang kecil ( microhydro/picohydro ), turbin aliran silang ( crossflow ) banyak digunakan. Sudu turbin crossflow biasanya dibuat dari plat yang dilengkungkan.

Persaingan antara gulma dengan tanaman adalah persaingan interspekifik. karena terjadi antara spesies tumbuhan yang

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan izin- Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Pengembangan Biskuit MP-ASI

Dalam pengukuran RSDS pacta RSG-GAS digunakan 3 buah detektor neutron kanal keselamatan JKTO3 yang biasa digunakan dalam operasi normal. Oleh karena itu, posisi detektor tak

Hasil menunjukkan bahwa suhu 30°C, 40°C, dan 50°C tidak berpengaruh pada kadar asiatikosid yang tersari dan etanol 96% merupakan cairan penyari optimum untuk mendapatkan

Adapun pengendalian dosis pekerja dilakukan dengan melalui tahapan sebagai berikut : melakukan pengukuran paparan radiasi pada detektor , mengerti