• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

BAGIAN I PENDAHULUAN

1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Dalam aspek Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai Implementasi

dari UU Nomor 17 Tahun 2003, UU Nomor 1 Tahun 2004. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan yang meliputi :

1. Laporan Realisasi Anggaran; 2. Neraca;

3. Catatan Atas Laporan Keuangan.

Laporan dimaksud disusun sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintahan. Adapun maksud dan penyusunan laporan keuangan ini adalah :

a. Menyediakan Informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung selama satu periode pelaporan; b. Menyajikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dalam rangka meningkatkan

keterbandingan Laporan Keuangan baik terhadap anggaran antar periode, maupun antar entitas;

c. Menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, dan kinerja keuangan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya.

Sedangkan tujuan penyusunan laporan adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan :

a. Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi;

b. Menyedikan Informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;

c. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya.

(2)

1.2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung atas Pelaksanaan APBD Tahun 2015, sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah; 5. Peraturan Daerah Nomor 58 Tahun 2005. Tentang Pengelolaaan Keuangan Daerah;

6. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

(3)

1.3. SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3 Sistematika Penulisan Catatan atas laporan Keuangan

Bab II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1 Ekonomi Makro 2.2 Kebijakan Keuangan

2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

Bab III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

3.2 Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan

Bab IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1 Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

4.2 Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3 Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan.

Bab V PENJELASAN POS-POS LAMPIRAN KEUANGAN

Rincian dan penjelasan masing-masing pos Pelaporan Keuangan: 5.1 5.2 Pendapatan Belanja 5.3 Pembiayaan 5.4 Aset 5.5 Kewajiban 5.6 Ekuitas Dana

Bab VI PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN

(4)

BAGIAN II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN

TARGET KINERJA APBD PADA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

2.1 EKONOMI MAKRO

Program-program keuangan dapat terlihat dari adanya peningkatan rata-rata Angka Harapan Hidup (AHH) di Kota Bandung. Meningkatnya Angka Harapan Hidup (AHH) tersebut tidak terlepas dari upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Selain itu dilakukan pula upaya-upaya menurunkan kasus Angka Gizi Buruk di masyarakat.

Keberhasilan penurunan Angka Gizi Buruk di masyarakat tahun 2015 tidak terlepas dari adanya upaya intensifikasi yang dilaksanakan oleh berbagai pihak, baik melalui program-program yang bersifat rutin Pemerintah Kota Bandung maupun bantuan Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Barat.

2.2. KEBIJAKAN KEUANGAN

Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang dimulai dengan uang, termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah dalam kerangka Anggaran, Belanja dan Pembiayaan. Hal dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Kebijakan Keuangan Daerah diarahkan untuk meningkatkan struktur keuangan yang lebih baik melalui Peningkatan Kemampuan Keuangan Daerah, Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Pengawasan Keuangan Daerah. Kebijakan tersebut diharapkan meningkatkan Kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap APBD. Hal tersebut ditempuh melalui peningkatan target penerimaan daerah. Untuk belanja melakukan efiensi terhadap Belanja Administrasi Umum dan Operasional/Pemeliharaan serta selektif dalam belanja modal serta memacu investasi pada daerah dalam menutupi defisit tahun anggaran berjalan dan pengeluaran lainnya.

Kebijakan keuangan meliputi komponen-komponen dan kinerja pelayanan yang diharapkan pada setiap kewenangan Pemerintah Daerah yang akan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran.

(5)

2.2.1. Pendapatan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Kecamatan Cibeunying Kidul yaitu dari Retribusi – (Nihil) yang terdiri atas – (Nihil). Kontribusi PAD terhadap Total Pendapatan dari sektor – selama periode 2014 – 2015.

Tabel 2.2.1.1.

Realisasi Retribusi (Tahun 2014 – 2015)

No. Tahun Target Realisasi %

2.2.2. Belanja

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan peningkatan pelayanan publik, pengaturan alokasi belanja diupayakan untuk efisien, efektif dan proporsional. Sesuai amanat Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa Belanja Daerah diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah.

Belanja pada dasarnya untuk membiayai kegiatan pada Kantor Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung yang dibiayai oleh APBD Kota Bandung Tahun Anggaran 2015 sebesar

24.820.223.274,00 direalisasikan sebesar Rp. 23.643.589.765,00 dengan kondisi belanja tersebut diatas diserap sebesar 95,26 %.

(6)

2.3. INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

Sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, urusan wajib yang dilaksanakan oleh Kantor Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung Tahun 2015 berbentuk Program dan Kegiatan sebagai berikut :

2.3.1 Program dan Kegiatan

INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

NO URAIAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

I PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI

PERKANTORAN

1 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya

Air dan Listrik Terbayarnya Jasa Kantor (Telepon, Air, dan Listrik)

2 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan

Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional Terbayarnya Pajak Kendaraan Bermotor 3 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Tersedianya Bahan dan Peralatan Kebersihan 4 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja Tersedianya Dana untuk Perbaikan Peralatan Kerja 5 Penyediaan Alat Tulis Kantor Tersedianya Alat Tulis Kantor

6 Penyediaan Barang Cetakan dan

Penggandaan Tersedianya Barang Cetakan dan Penggandaan

7 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

Tersedianya Alat-alat Listrik dan Penerangan Gedung Kantor

8 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan

Kantor Tersedianya Peralatan dan Perlengkapan Kantor

9 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Tersedianya Peralatan Rumah Tangga 10 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan

Perundang-undangan Tersedianya Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 11 Penyediaan Makanan dan minuman Tersedianya Makanan dan minuman Rapat 12 Rapat- rapat Koordinasi dan Konsultasi ke

Luar Daerah

Tersedianya Dana untuk Perjalanan Dinas dalam rangka Koordinasi dan Konsultasi

II PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN

PRASARANA APARATUR

1 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Tersedianya Kendaraan Dinas/Operasional

2 Pengadaan Mebeulair Tersedianya Mebeulair

3 Pengadaan Perlengkapan Peralatan Aparatur

(7)

NO URAIAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

4 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional Tersedianya Dana untuk Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 5 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor Tersedianya Dana untuk Rehabilitasi Sedang/Berat

Gedung Kantor

III PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN

APARATUR

1 Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya

Tersedianya Pakaian Dinas beserta

Perlengkapannya 1I Pengadaan Pakaian Dinas Hari-hari

Tertentu Tersedianya Pakaian Dinas Hari-hari Tertentu

IV PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR

1 Pembinaan Kinerja Aparatur Terbinanya Aparatur Kecamatan Cibeunying Kidul

V PROGRAM PENINGKATAN

PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN

1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan

Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Tersedianya Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 2 Penyusunan Pelaporan Keuangan

Semesteran Tersedianya Laporan Keuangan Semesteran

3 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir

Tahun Tersedianya Laporan Keuangan Akhir Tahun

VI PROGRAM INOVASI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN KEWILAYAHAN

1 Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup RW Peningkatan Inovasi Kegiatan Lingkup RW 2 Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup PKK Peningkatan Inovasi Kegiatan Lingkup PKK 3 Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup Karang

Taruna Peningkatan Inovasi Kegiatan Lingkup Karang Taruna

4 Fasilitasi Pemberdayaan Lingkup LPM Peningkatan Inovasi Kegiatan Lingkup LPM

VII PROGRAM OPTIMALISASI

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

1 Penyusunan sistem informasi terhadap

layanan publik Terfasilitasinya Kegiatan untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat di Kecamatan Cibeunying Kidul

(8)

NO URAIAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA VIII PROGRAM PENINGKATAN PERAN

KECAMATAN DAN KELURAHAN

1 Fasilitasi Peningkatan Perekonomian

Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan Terfasilitasinya Kegiatan untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat di Kecamatan Cibeunying Kidul

2 Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kehidupan Kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan

Terfasilitasinya Kegiatan Sosial Kemasyarakatn, Pendidikan, Kesehatan, Olahraga, Keagamaan, Seni dan Budaya, Peringatan Hari-hari Besar di

Kecamatan Cibeunying Kidul 3 Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan

Hidup Tingkat Kecamatan dan Kelurahan

Terfasilitasinya Kegiatan Penataan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup di Kecamatan Cibeunying Kidul 4 Peningkatan kualitas penanganan

ketentraman dan ketertiban Tingkat Kecamatan dan Kelurahan

Terfasilitasnya kegiatan penegakan Perda K-3, penataan PKL, Pendataan PKL, penyuluhan Siskamling serta pembinaan Linmas dan Satwanker di Kecamatan Cibeunying Kidul

5 Fasilitasi peningkatan Pemerintahan Umum kecamatan dan Kelurahan

Terlaksananya pembinaan tugas dan fungsi RT/RW, pembinaan Aparat Kecamatan dan Kelurahan, Penyerahan honorariun RT/RW, Penyusunan lap kependudukan serta dan Tipologi Kecamatan, Laporan PBB dan terlaksananya lomba Kelurahan di Kecamatan Cibeunying Kidul

6 Fasilitasi peningkatan pelayanan kepada

masyarakat Terfasilitasinya kegiatan sosialisasi tertib Administrasi kependudukan, operasi yustisi, pemutakhiran data penduduk dan terlaksananya e-KTP di Kecamatan Cibeunying Kidul

(9)

BAGIAN III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD

3.1. IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN SKPD

Sebagaimana dikemukakan pada bab terdahulu, bahwa struktur APBD telah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah bahwa dalam Catatan Atas Laporan Keuangan harus menyajikan ikhitisar pencapaian kinerja APBD yang berisi gambaran realisasi pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan selama pelaksanaan APBD Tahun 2015.

Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan dapat diuraikan melalui program dan kegiatan dari masing-masing urusan tersebut disajikan sebagai berikut :

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL

TAHUN ANGGARAN 2015

URAIAN JUMLAH DPA REALISASI JUMLAH SISA %

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 976.557.029 873.215.442 103.341.587 89,42% Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik

98.406.253 55.218.462 43.187.791 56,11% Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional 21.729.800 8.754.700 12.975.100 40,29% Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 186.470.785 184.803.200 1.667.585 99,11% Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 16.945.087 11.610.000 5.335.087 68,52% Penyediaan Alat Tulis Kantor 34.142.634 32.325.300 1.817.334 94,68% Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 25.070.000 21.441.400 3.628.600 85,53% Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

11.982.000 11.337.000 645.000 94,62% Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 388.877.470 368.536.830 20.340.640 94,77% Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 13.475.000 7.307.900 6.167.100 54,23% Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

11.680.000 11.410.000 270.000 97,69% Penyediaan Makanan dan Minuman 64.218.000 58.762.850 5.455.150 91,51% Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

103.560.000 101.707.800 1.852.200 98,21%

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA

APARATUR 1.785.892.530 1.592.402.883 193.489.647 89,17%

Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 379.413.500 378.163.500 1.250.000 99,67% Pengadaan Mebeulair 68.744.000 66.011.000 2.733.000 96,02% Pengadaan Perlengkapan Peralatan Aparatur 500.181.800 483.509.300 16.672.500 96,67%

(10)

Pemeliharaan \rutin/Berkala Gedung Kantor 59.421.480 58.961.500 459.980 99,23% Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 540.100.000 368.175.833 171.924.167 68,17% Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor 238.031.750 237.581.750 450.000 99,81%

PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR

130.857.000 130.508.500 348.500 99,73% Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya

60.445.000 60.214.000 231.000 99,62% Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari tertentu 70.412.000 70.294.500 117.500 99,83%

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA

APARATUR 141.959.600 115.357.600 26.602.000 81,26%

Pembinaan Kinerja Aparatur 141.959.600 115.357.600 26.602.000 81,26%

PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM

PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN 32.137.000 25.412.000 6.725.000 79,07%

Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja

SKPD 19.625.000 12.935.000 6.690.000 65,91%

Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran 3.250.000 3.250.000 - 100,00% Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun 9.262.000 9.227.000 35.000 99,62%

PROGRAM OPTIMALISASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI

INFORMASI 149.700.000 137.417.600 12.282.400 91,80%

Penyusunan Sistem Informasi terhadap Layanan Publik 149.700.000 137.417.600 12.282.400 91,80%

PROGRAM PENINGKATAN PERAN KECAMATAN DAN

KELURAHAN 3.172.792.470 3.084.464.210 88.328.260 97,22%

Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan dan

Kelurahan 93.070.000 86.964.500 6.105.500 93,44%

Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kehidupan Kemasyarakatan Kecamatan

dan Kelurahan 643.092.000 623.318.750 19.773.250 96,93% Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Tingkat Kecamatan

dan Kelurahan 1.797.952.220 1.753.785.960 44.166.260 97,54%

Peningkatan Kualitas Penanganan Ketentraman dan Ketertiban Tingkat

Kecamatan dan Kelurahan 389.564.000 384.247.500 5.316.500 98,64% Fasilitasi Peningkatan Pemerintahan Umum Kecamatan dan Kelurahan 205.239.250 195.477.500 9.761.750 95,24% Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat 43.875.000 40.670.000 3.205.000 92,70%

Program inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan

12.162.000.000 11.660.215.330 501.784.670 95,87%

Fasilitasi pemberdayaan lingkup RW

10.362.000.000 10.052.286.280 309.713.720 97,01%

Fasilitasi pemberdayaan lingkup PKK 600.000.000 558.466.920 41.533.080 93,08%

Fasilitasi pemberdayaan lingkup Karang Taruna 600.000.000 537.612.990 62.387.010 89,60%

Fasilitasi pemberdayaan lingkup LPM 600.000.000 511.849.140 88.150.860 85,31%

JUMLAH 18.551.895.629 17.618.993.565 932.902.064 94,97%

Ada beberapa realisasi pelaksanaan program dan kegiatan yang capaiannya kurang dari 100% dengan alasan sebagai berikut :

1. Untuk kegiatan-kegiatan yang masuk di Program Administrasi Perkantoran, realisasi kurang dari 100% karena disesuaikan dengan kebutuhan tahun berjalan;

(11)

2. Untuk Belanja Langsung (LS), penyerapan disesuaikan dengan hasil proses Pengadaan Barang dan Jasa;

3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia di Bidang Keuangan.

3.2. HAMBATAN DAN KENDALA YANG ADA DALAM PENCAPAIAN TARGET YANG TELAH DITETAPKAN

Berdasarkan evaluasi, secara umum permasalahan yang dihadapi adalah :

1. Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memperoleh Pendidikan dan Pelatihan secara profesional di Bidang Keuangan;

2. Sosialisasi peraturan dan ketentuan pengadaan barang dan jasa belum tersampaikan secara optimal;

3. Kurangnya penajaman dan penerapan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan yang konsisten dari bagian anggaran;

4. Keterlambatan Penetapan APBD Perubahan, sehingga rencana kegiatan yang telah disusun dapat terealisasi namun kurang optimal.

5. Kurangnya pembinaan langsung oleh Inspektorat terhadap SKPD.

3.3. PEMECAHAN MASALAH DALAM PENCAPAIAN TARGET YANG TELAH DITETAPKAN

Secara umum dalam upaya pencapaian sasaran ditetapkan strategi berikut :

1. Perekrutan SDM yang profesional untuk pengelola keuangan serta penyebaran aparatur dalam rangka mendukung peningkatan pengelolaan keuangan;

2. Diadakan sosialisasi tentang peraturan dan ketentuan Pengadaan Barang dan Jasa secara optimal dan lebih terinci;

3. Adanya pelatihan tentang peraturan dan ketentuan keuangan bukan hanya untuk pengelola keuangan saja tetapi bagi para kepala SKPD dan jajarannya sehingga diharapkan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel dapat terwujud;

4. Diharapkan perubahan anggaran dilaksanakan tepat waktu sesuai rencana; 5. Tersedianya payung hukum yang jelas diawal tahun anggaran.

(12)

BAGIAN IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. ENTITAS AKUNTANSI/ENTITAS PELAPORAN KEUANGAN DAERAH

Berdasarkan PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yaitu Kepala Kantor Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung sebagai entitas akuntansi menyusun pertangungjawaban pelaksanaan APBD Tahun 2015 berupa Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi APBD, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan.

4.2. BASIS AKUNTANSI YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

a. Basis akuntansi yang digunakan laporan keuangan kebijakan akuntansi Kota Bandung adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan asset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca.

b. Basis Kas untuk Laporan Realisasi Anggaran, berarti bahwa pendapatan dan penerimaan diakui pada saat kas diterima oleh kas daerah, serta belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari kas daerah.

c. Basis akrual Neraca, berarti bahwa asset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan Pemerintah Kota Bandung, bukan pada saat kas diterima atau dibayar oleh kas daerah.

d. Asas Bruto, berarti pengakuan serta pencatatannya tidak diperkenalkan secara netto.

4.3. BASIS PENGUKURAN YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Beberapa informasi penting yang perlu disajikan, sehubungan dengan basis pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan adalah sebagai berikut :

1. Penyusunan Neraca Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung menganut Substansi mengungguli bentuk formalnya (Substansi Overform)

2. Asas yang digunakan adalah akrual yang dimodifikasi (modified accrual basis) dan kas yang dimodifikasi (modified cash basis).

3. Periode Akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Neraca Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung adalah Tahun Anggaran (1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015).

(13)

4. Aset adalah sumber daya ekonomis yang dimiliki dan atau dikuasai oleh Pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

5. Kas

 Pencatatan Kas menggunakan asas dasar kas.

Kas Bendahara dinyatakan dalam rupiah, jika terlepas kas dalam valuta asing maka harus dikonversikan berdasarkan nilai kurs pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun, kas di bendahara dalam valuta asing dikonversikan berdasarkan nilai kurs pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun, kas di bendahara dalam valuta asing dikonversikan ke dalam rupiah menggunakan kurs pada tanggal neraca.

Nilai kas pada tanggal neraca adalah hasil Kas Opname di masing-masing bendahara. 6. Piutang

Piutang adalah hak atau klaim kepada Pihak ketiga yang diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi.

Piutang adalah transaksi yang terjadi antara Pemda dengan Pihak ketiga, dapat berupa penjualan barang, kewajiban kepada Pemda yang belum dilunasi seperti pajak/restribusi atau pinjaman uang yang belum dilunasi pada saat pencatatan

Piutang dinilai sebesar nilai nominal

Piutang diakui pada saat timbulnya hak atas piutang tersebut.

Pengakuan Piutang Pajak/Retribusi yaitu Surat Keputusan Pajak Daerah / Surat Keputusan Retribusi Daerah ( SKPD/SKRD ).

7. Persediaan

Persediaan adalah barang yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat.

Persediaan dicatat pada akhir periode akuntansi dihitung berdasarkan hasil inventarisasi fisik persediaan, Persediaan dinilai dalam neraca dengan cara :

 Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian

 Harga standar bila diperoleh dengan memproduksi sendiri.

 Harga/Nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi.

(14)

 Jenis-jenis persediaan :

 Persediaan Habis Pakai, adalah barang-barang yang bekas penggunaannya tidak dapat digunakan kembali, misalnya ATK.

 Persediaan Tak Habis Pakai, adalah persediaan yang dapat digunakan berulang kali, misalnya file box.

 Persediaan Bekas pakai adalah persediaan bekas pakai yang masih dapat digunakan.

 Persediaan untuk dijual, misalnya aspal dalam drum, obat-obatan, alat-alat kedokteran, bibit, benih ikan dsb.

8. Penyertaan Modal Pemerintahan Daerah dalam BUMN/D atau lembaga keuangan Negara dicatat sebesar jumlah yang dibayar oleh pemerintah daerah untuk penyertaan modal tersebut baik didalam atau diluar negeri serta pada lembaga-lembaga keuangan dimana pemerintah daerah memiliki kepentingan yang berdasarkan perjanjiannya dinyatakan sebagai penyertaan modal,

9. Asset Tetap

Asset tetap adalah asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi atau 1 (satu) tahun digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Asset tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan asset lainnya dan atau dari sitaan atau rampasan.

Kebijakan Penilaian asset tetap telah mengacu pada PP Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang menyatakan bahwa penyusunan Neraca Awal menggunakan nilai wajar pada saat penyusunan.

Dalam hal Penyusunan Asset Tetap, penerapan akuntansi penyusutan belum dilakukan karena kebijakan akuntansi mengenai masa manfaat asset dan metode penyusutan belum ditetapkan.

10. Kontruksi Dalam Pengerjaan

Kontruksi dalam pengerjaan atau dapat dicatat sebagai asset daerah pada saat biaya telah dikeluarkan, Konstruksi dalam pengerjaan dinyatakan dalam neraca dengan nilai historis, yaitu harga perolehan. Bila biaya perolehan suatu kontruksi dalam pengerjaan dinyatakan dalam valuta asing, maka dinilai rupiah asset itu akan ditetapkan berdasarkan nilai ukur (kurs tengah BI) pada saat perolehan.

(15)

Konstruksi dalam pengerjaan dinilai berdasarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang diterbitkan atas pekerjaan tersebut.

11. Dana Bergulir

Dana bergulir adalah program berupa bantuan pinjaman penyaluran dana kepada pihak ketiga sesuai dengan program pemda, Pengelolaan dana tersebut diserahkan kepada Tim Teknis/Bank Jabar Banten Cabang kota Bandung. Jumlah yang dicatat di neraca adalah sebesar dana yang telah diserahkan dari Pemda ke Tim Teknis/Bank Jabar Banten. 12. Kewajiban Jangka Pendek

Merupakan utang lancar yang harus dibayar kembali atau akan jatuh tempo dalam satu periode akuntansi atau 12 (dua belas) bulan sejak tanggal neraca.

Dibukukan sebesar nilai nominal, Utang dalam valuta asing (valas) dikonversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah BI) pada tanggal transaksi terdiri dari :

 Bagian Lancar (BL) Utang kepada Pemerintah Pusat.

Merupakan Bagian Utang Jangka Panjang kepada Pemerintah Pusat, yang dipindahkan ke Utang Jangka Pendek karena akan jatuh tempo dalam satu periode akuntansi atau 12 (dua belas) bulan sejak tanggal neraca.

 Utang Perhitungan Pihak Ketiga

Merupakan utang jangka pendek Pihak ketiga yang akan jatuh tempo dalam satu periode akuntansi

 Utang Bunga, Denda, dan Commitmen Fee.

 Utang Bunga adalah beban yang harus dibayar oleh Pemda kepada Lender melalui DP3 karena telah menarik pinjaman dengan suku bunga tertentu, dimana pembayarannya telah jatuh tempo.

 Denda adalah kewajiban yang timbul karena Pemda tidak dapat melunasi angsuran pokok utang maupun bunganya dengan prosentase tertentu secara tepat waktu sesuai perjanjian pinjaman yang telah disepakati kedua belah fihak.

 Commitment Fee adalah kewajiban yang harus dibayar oleh pemda sebesar prosentase tertentu terhadap jumlah pinjaman yang belum/tidak ditarik sampai dengan waktu yang telah disepakati dalam perjanjian pinjaman.

13. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban jangka panjang merupakan utang yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi, Kewajiban jangka panjang dapat berasal dari luar negeri maupun dalam negeri.

(16)

Kewajiban jangka panjang diakui saat dana tersebut diterima dan dibukukan sebesar nilai nominal, utang dalam valuta asing (valas) dikonversiklan ke rupiah berdasarkan nilai tukar (Kurs Tengan BI) pada tanggal transasksi.

 Utang Kepada Pemerintah

Utang jangka panjang kepada pemerintah pusat untuk tenggang waktu lebih dari satu periode akuntansi.

 Utang Bunga Jangka Panjang

Utang Bunga Jangka Panjang merupakan utang atas bunga pinjaman jangka panjang yang pembayaran bunganya belum jatuh tempo.

14. Ekuitas Dana

Ekuitas dana adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara asset dengan utang pemerintah

 Ekuitas Dana Lancar

Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara jumlah nilai asset lancar dengan jumlah nilai hutang lancar, Ekuitas Dana Lancar, terdiri atas Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA ), Cadangan untuk Piutang, Cadangan untuk persediaan dan Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka pendek.

 Ekuitas Dana Investasi

Ekuitas Dana yang diinvestasikan merupakan selisih antara jumlah nilai investasi jangka panjang, asset tetap, asset lainnya (tidak termasuk Dana Cadangan) dengan jumlah nilai hutang jangka panjang.

Ekuitas Dana yang diinventasikan meliputi dana yang diinventasikan dalam Investasi Permanen, diinventasikan dalam Asset tetap, mengurangi (contra account) adalah Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka panjang.

 Ekuitas Dana Cadangan.

Diinvetasikan dalam dana cadangan merupakan ekuitas dana yang dicadangkan untuk tujuan tertentu, Jadi perkiraan ini merupakan pasangan perkiraan dana cadangan.

(17)

4.4. PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI BERKAITAN DENGAN KETENTUAN YANG ADA DALAM STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

4.4.1. Kebijakan Akuntansi Keuangan

1. Kebijakan akuntansi anggaran bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi anggaran mencakup definisi, pengakuan dan pengukuran/penilaian.

2. Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan Kota Bandung meliputi rencana pendapatan, belanja dan pembiayaan yang diukur dalam satuan mata uang rupiah dan disusun menurut klarifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode.

3. Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

4. Anggaran diakui pada saat ditetapkan oleh kepala daerah atau pejabat yang berwenang selaku pejabat/pelaksana tugas kepala daerah menjadi Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD, serta pada saat anggaran dialokasikan.

4.4.2. Kebijakan Akuntansi Pendapatan

1. Kebijakan Akuntansi Pendapatan bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi pendapatan mencakup definisi, pengakuan, pengukuran/penilaian dan pengungkapan pendapatan.

2. Pendapatan adalah semua penerimaan uang kas daerah yang menambah ekuitas dana dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang hak Pemerintah Kota Bandung, dan tidak perlu dibayar kembali oleh Pemerintah kota Bandung.

3. Pendapatan diklasifikasikan menurut sumber dan pusat pertanggungjawaban. Sumber Pendapatan dirinci berdasarkan kelompok, jenis dan obyek pendapatan, sedangkan pusat pertanggungjawabannya dirinci berdasarkan bagaian atau fungsi dan unit organisasi Pemerintah Kota Bandung.

4. Pendapatan mencakup pendapatan asli daerah (PAD), Dana Perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah.

5. Akuntansi dan pembukuan pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah nettonya.

(18)

6. Pengembalian yang sipatnya normal dan berlang (recurring) atas penerimaan pendapatan pada periode pendapatan maupun periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan periode berkenaan.

7. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan periode berkenaan.

8. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak terulang (non recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar pada periode ditemukan koreksi dan pengembalian tersebut.

9. Pendapatan diukur dengan mata uang rupiah pada saat kas diterima apabila pendapatan diukur dengan mata uang asing, maka harus dikonversikan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah BI pada saat terjadi pendapatan.

4.4.3. Kebijakan Akuntansi Belanja

1. Kebijakan Akuntansi Belanja bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi belanja mencakup definisi, pengakuan, pengukuran/penilaian dan pertanggungjawaban. 2. Belanja adalah semua pengeluaran kas daerah yang mengurangi ekuitas dana

dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Pemerintah Kota Bandung atau sebagai penurunan aktiva dan atau kenaikan utang yang digunakan untuk berbagai kegiatan pemerintahan dalam suatu periode akuntansi.

3. Belanja diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan sebagai urusan wajib dan urusan pilihan, serta menurut fungsi dan pusat pertanggungjawabannya dirinci berdasarkan Kelompok, jenis, obyek belanja, sedangkan pusat pertanggungjawannya dirinci berdasarkan bidang atau fungsi dan unit organisasi Pemerintah Kota Bandung.

4. Belanja diakui saat terjadinya transaksi (Sistem Akrual)

5. Belanja diakui saat terjadinya pengeluaran dari kas daerah, yang menjadi beban daerah dan pada saat SPJ disahkan.

6. Kelompok Belanja tidak langsung merupakan belanja administrasi umum yang dianggarkan tidak terkait secara langsung pelaksanaan program dan kegiatan pemerintahan pada SKPD kerkenaan.

(19)

7. Kelompok Belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan pemerintahan pada SKPD kerkenaan.

8. Belanja barang dan jasa digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang dinilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah. 9. Belanja Modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka

pembelian/pengadaan yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan daerah.

10. Belanja barang dan jasa, serta belanja modal diakui pada saat aktiva atau jasa yang dibeli telah diterima dan/atau hak kepemilikannya telah berpindah.

11. Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja. Apabila diterima pada periode berikutnya dibukukan sebagai penambah ekuitas dana lancar (menambah pendapatan lainnya).

12. Belanja diukur dengan menggunakan mata uang rupiah pada saat terjadi pengeluaran kas. Belanja yang diukur dengan mata uang rupuah berdasarkan kurs tengan BI pada saat terjadinya belanja.

4.4.4. Kebijakan Akuntansi Asset

1. Kebijakan Akuntansi Belanja bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi belanja mencakup definisi, pengakuan, pengukuran/penilaian dan pengungkatan asset.

2. Asset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah Kota Bandung sebagai akibat peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi/sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah Kota Bandung maupun masyarakat serta dapat diukur dalam satuan uang, dalam pengertian ini yang dimaksud asset pemerintah Kota Bandung tidak mencakup hutan alam, kekayaan dalam laut, maupun kandungan tambang yang belum diolah oleh Pemerintah Kota Bandung.

3. Asset disini mencakup juga asset-aset yang dikuasai Pemerintah Kota Bandung namun belum didukung dengan bukti kepemilikan formal yang sah, termasuk

(20)

sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Tujuannya untuk menjaga kelengkapan, keamanan, dan kelestarian aset, agar semua aset terdaftar dan terawasi

4. Asset bersejarah tidak harus diungkap dalam neraca namun asset tersebut harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan, nilai perolehan ataupun nilai wajar tidak harus diungkap, namun biaya konstruksi, pemeliharaan harus dibebankan sebagai belanja tahun terjadinya pengeluaran.

5. Suatu asset dapat diakui dan tercatat dalam akuntansi kala asset tersebut mempunyai manfaat ekonomi masa depan dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

6. Semua asset yang tercatat dalam neraca harus diukur nilainya dengan satuan uang rupiah, jika terdapat asset yang diperoleh dengan mata uang asing harus dikonversikan kedalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.

7. Untuk pertanggungjawaban, asset dinilai dengan menggunakan biaya perolehan, dimana jika biaya perolehan tidak diketahui digunakan penaksiran atau nilai wajar atas biaya perolehan aset yang bersangkutan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

8. Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau dinilai wajar yang diberikan untuk memperoleh suatu asset pada saat perolehan atau suatu konstruksi mencerminkan seluruh biaya yang dikeluarkan sampai dengan asset tersebut dalam kondisi dan tempat siap untuk dipergunakan.

9. Asset tidak dicatat dan tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin diperoleh Pemerintah Kota Bandung setelah periode akuntansi berjalan.

10. Asset diakui pada saat timbulnya, diterimakan atau diserahkan hak kepemilikannya dan/atau pada saat penguasaannya berpindah.

11. Asset dicatat sebesar pengeluaran kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh asset tersebut. Pengakuan asset dalam akuntansi terjadi bersamaan dengan perolehan aset yang bersangkutan.

12. Asset diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi Pemerintah Kota Bandung.

(21)

BAGIAN V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan Laporan Realisasi APBD sampai dengan 31 Desember 2015, diketahui realisasi pendapatan Rp. 0,00 atau mencapai 0 % dari Anggaran Tahun 2015 sebesar Rp. 0, 00. Realisasi belanja sebesar Rp. 23.643.589.765,00 atau 95.26 % dari anggaran Tahun 2015 sebesar Rp. 24.820.223.274,00 sehingga terdapat surplus sebesar Rp.1.176.633.509,00.

Neraca Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 14.758.279.624,00 , Neraca Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung per 31 Desember 2015 ditutup dengan jumlah akhir sebesar Rp. 14.758.279.624,00 atau naik sebesar 17,57 %

dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 12.851.183.464,00. Nilai Aset sebesar Rp. 14.749.492.313,00 terdiri dari asset lancar sebesar Rp3.900.385,00 asset tetap

Rp. 14.749.492.313,00 dan asset lainnya sebesar Rp. 68.208.217,00. Sedangkan dari sisi kewajiban, yang terdiri dari Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp. 23.877.325.718,00.

RINCIAN DAN PENJELASAN MASING-MASING POS LAPORAN 5.1. PENDAPATAN

Realisasi pendapatan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp. 0,00, diperoleh dari retribusi jasa pelayanan kesehatan, dengan rincian sebagai berikut :

RINCIAN JENIS PENDAPATAN

(22)

5.2. BELANJA

Struktur Belanja dalam APBD Kota Bandung Tahun 2015 pada Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, Belanja Daerah terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.

Realisasi Belanja periode 01 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 adalah

sebesar Rp. 23.643.589.765,00 atau 95.26 % dari anggaran Tahun 2015 sebesar

Rp. 24.820.223.274,00 terdiri dari : URAIAN ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % BELANJA 24.820.223.274,00 23.643.589.765,00 95,26 BELANJA OPERASI 20.240.000.404,00 19.158.942.295,00 94,66 Belanja Pegawai 8.628.949.645,00 8.345.533.200,00 96.72 Belanja Barang 11.611.050.759,00 10.813.409.095,00 93.13 BELANJA MODAL 4.580.222.870,00 4.484.647.470,00 97.91

Belanja Peralatan dan Mesin 4.281.794.430,00 4.190.323.980,00 97.86

Belanja Bangunan dan Gedung 238.031.750,00 237.581.750,00 99.81

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 60.396.690,00 56.741.740,00 93.95

Perincian masing-masing belanja lihat lampiran No. 1 dan No. 2 Fotocopy Contra Post lihat Lampiran 16

Untuk Tahun Anggaran 2015, tidak ada Alokasi Belanja Dana Hibah maupun Bansos pada DPA Kecamatan Cibeunying Kidul, tetapi terdapat Hibah dari SKPD lain, sebagai berikut:

Kendaraan Roda Tiga sebanyak 1 (satu) unit dari BPLH Kota Bandung;

Perincian Mutasi Asset dari SKPD Lain dan Berita Acara Hibah dari SKPD Lain lihat lampiran No. 9.5 dan No. 9.6

5.3. PEMBIAYAAN

Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung merupakan SKPD yang hanya mempunyai Anggaran Belanja.

(23)

5.4. ASSET

5.4.1. Kas di Bendahara Penerimaan 31 Desember 2015 31 Desember 2014

Nilai saldo kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2015 sebesar Rp 0,00 dan nilai saldo per 31 Desember 2014 adalah Rp. 0,00.

5.4.2 Kas di Bendahara Pengeluaran 0,00 0,00

Sisa Uang Persediaan (UP) Kecamatan Cibeunying Kidul sebesar Rp. 163.540.580,00 dan disetorkan ke Kas Daerah pada tanggal 30 Desember 2015 sebesar Rp. 163.540.580,00. Bunga Bank/Jasa Giro sebesar Rp. 0,00 . Adapun rincian sebagai berikut:

a. UYHD

a. Kecamatan Cibeunying Kidul : Rp. 66.781.180,00

b. Kelurahan Padasuka : Rp. 7.000,00 c. Kelurahan Cikutra : Rp. 4.200,00 d. Kelurahan Cicadas : Rp. 11.955.300,00 e. Kelurahan Sukamaju : Rp. 6.765.000,00 f. Kelurahan Sukapada : Rp. 60.075.000,00 g. Kelurahan Pasirlayung : Rp. 17.952.900,00 Jumlah : Rp. 163.540.580,00

b. Bunga Bank/Jasa Giro : Rp. 0, 00

Jumlah Total (a+b) : Rp. 163.540.580,00

Nilai Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 0,00 dan telah sesuai dengan Berita Acara Opname Kas dan Register Penutupan Kas 31 Desember 2015. Saldo Kas Tahun 2015 telah disetor ke Kas Daerah Tahun 2015.

Bukti setoran masing-masing belanja lihat Lampiran No. 4 BA Pemeriksaan Kas lihat Lampiran No. 6.1

(24)

5.4.3 Persediaan 3.900.393,00 6.430.900,00

Saldo persediaan per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 3.900.393,00 dan saldo persediaan per 31 Desember 2014, sebesar Rp. 6.430.900,00. Saldo Persediaan per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 3.900.393,00 terdiri dari :

- Persediaan Habis Pakai : Rp. 3.900.393,00

- Persediaan untuk dijual/diserahkan : Rp 0,00

Jumlah : Rp 3.900.393,00

Saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 3.900.393,00 telah sesuai dengan Berita Acara Opname Persediaan tanggal 31 Desember 2015.

A. PERSEDIAAN HABIS PAKAI

Saldo Akhir per 31 Desember 2014 : Rp. 6.430.900,00 Saldo akhir per 31 Desember 2015 : Rp 3.900.393,00

MUTASI BELANJA HABIS PAKAI KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL

TAHUN ANGGARAN 2015

KODE DAN NAMA KEGIATAN REALISASI BELANJA BARANG HABIS PAKAI PEMAKAIAN BARANG HABIS

PAKAI SISA PERSEDIAAN

Alat Tulis Kantor 253.515.819,00 250.415.811,00 3.100.008,00

Alat Listrik 11.982.000,00 11.938.000,00 44.000,00

Materai 3.915.000,00 3.915.000,00 00,00

Alat Kebersihan 132.868.785,00 132.252.400,00 616.358,00

Barang Cetakan 35.012.800,00 34.872.800 140.000,00

JUMLAH TOTAL 437.294.404,00 433.394.011,00 3.900.385,00

(25)

B. PERSEDIAAN UNTUK DIJUAL/DISERAHKAN 1. Persediaan Obat

No Keterangan 31 Des 2014 Saldo Awal Penambahan Mutasi Tahun 2014 Distribusi 31 Des 2014 Saldo Akhir

2. Persediaan Cetakan ( Karcis )

Saldo Akhir Tahun 2014 : Rp.

Penambahan selama Tahun 2015 : Rp………...

Jumlah : Rp

Di jual/dikeluarkan selama tahun 2015 : Rp

Saldo akhir per 31 Desember 2015 : Rp………..

5.4.4 Aset Tetap

Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2015 sebesar Rp14.749.492.313,00 dan Saldo Aset Tetap per

31 Desember 2014 sebesar Rp. 12.839.865.638,00. Adapun Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2015 sebesar Rp 14.749.492.313,00 berasal dari :

Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2014 : Rp. 12.839.865.638,00 Mutasi Penambahan Aset Tetap Tahun 2015 : Rp 1.909.626.675,00

Aset Tetap per 31 Desember 2015 : Rp 14.749.492.313,00

Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2015, sebagai berikut:

URAIAN ANGGARAN 2015 REALISASI 2015 % BELANJA 24.820.223.274,00 23.643.589.765,00 95,26 BELANJA OPERASI 20.240.000.404,00 19.158.942.295,00 94,66 Belanja Pegawai 8.628.949.645,00 8.345.533.200,00 96.72 Belanja Barang 11.611.050.759,00 10.813.409.095,00 93.13 BELANJA MODAL 4.580.222.870,00 4.484.647.470,00 97.91

Belanja Peralatan dan Mesin 4.281.794.430,00 4.190.323.980,00 97.86

Belanja Bangunan dan Gedung 238.031.750,00 237.581.750,00 99.81

(26)

Memperhatikan Peraturan Walikota Kota Bandung Nomor 835 Tahun 2010 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Bandung, tidak terdapat Belanja Barang Jasa Yang Dikapitalisasi/masuk ke dalam Asset Tetap. Namun, terdapat Penambahan Asset dari SKPD Lain (Mutasi Asset dari SKPD Lain), sebagai berikut:

Kendaraan Roda Tiga sebanyak 1 (satu) unit dari BPLH Kota Bandung;

Penambahan Asset Peralatan dan Mesin Tahun 2015 di Kecamatan Cibeunying Kidul sebagai berikut :

BELANJA MODAL LRA PENAMBAHAN PENGURANGAN ASSET DARI MUTASI

Belanja Peralatan dan Mesin

1) Kendaraan Roda Tiga sebanyak 1 (satu) unit

4.190.323.980,00

37.750.000,00 BPLH

Jumlah

4.190.323.980,00 37.750.000,00 0,00

Jumlah Total Asset Tetap 4.228.073.980,00

Penambahan Asset Peralatan dan Mesin tersebut telah terakomodir dalam Neraca Tahun 2015, sebagai berikut:

Saldo Aset Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 : Rp 4.190.323.980,00

Mutasi Penambahan Aset Peralatan dan Mesin Tahun 2015 : Rp. 37.750.000,00

Saldo Aset Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 : Rp 4.228.073.980,00

Penambahan Asset Aktiva Tetap Lainnya Tahun 2015 di Kecamatan Cibeunying Kidul sebagai berikut :

BELANJA MODAL LRA PENAMBAHAN PENGURANGAN

Aktiva Tetap Lainnya

0,00 0,00 0,00

(27)

Penambahan Asset Aktiva Tetap Lainnya tersebut telah terakomodir dalam Neraca Tahun 2015, sebagai berikut:

Saldo Aset Aktiva Tetap Lainnya per 31 Desember 2014 : Rp 47.579.217,00 Mutasi Penambahan Aktiva Tetap Lainnya Tahun 2015 : Rp 0,00 Saldo Aset Aktiva Tetap Lainnya per 31 Desember 2015 : Rp 47.579.217,00 Perincian Mutasi Asset dari SKPD Lain dan Berita Acara Hibah dari SKPD Lain lihat lampiran No. 9.4 dan No. 9.5

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa Penambahan Asset Tahun 2015 di Kecamatan Cibeunying Kidul sebagai berikut :

a. Tanah : Rp. 0,00

b. Peralatan dan Mesin : Rp. 4.228.073.980,00

c. Bangunan dan Gedung : Rp. 237.581.750,00

d. Jalan, Irigasi, dan Jaringan : Rp. 56.741.740,00

e. Aktiva Tetap Lainnya : Rp. 0,00

f. Konstruksi Dalam Pengerjaan : Rp. 0,00

Jumlah : Rp. 4.522.397.470,00

Penambahan Asset selama Tahun 2015 APBD sebesar Rp. 4.522.397.470,00 terdiri atas :

a. Biaya Umum : Rp. 0,00

b. Belanja Pihak Ketiga

(Perencanaan & Pengawasan ) : Rp. 25.148.750,00

c. Belanja Modal : Rp. 4.484.647.470,00

Jumlah

: Rp. 4.509.796.220,00

Perincian Lihat Lampiran No. 9.3

Selain Aset Tetap sebagaimana di atas terdapat Bank garansi per 31 Desember 2015 Rp. 0,00 merupakan jaminan Pemeliharaan yang diberikan rekanan/pihak ketiga dalam setiap

pembangunan fisik yang masa pemeliharaannya jatuh tempo TA. 2015. Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2015 terdiri dari :

1. Tanah : Rp. 0,00

2. Peralatan dan Mesin : Rp. 4.228.073.980,00

3. Gedung dan Bangunan : Rp. 237.581.750,00

4. Jalan, Jaringan dan Instalasi : Rp. 56.741.740,00

5. Aset Tetap lainnya : Rp. 0,00

(28)

Perincian Lihat Lampiran No. 9.7

1.5 KEWAJIBAN

5.5.1 Utang Jangka Pendek lainnya 31 Desember 2015 31 Desember 2014

Saldo Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 14.839.000,00 terdiri atas Utang Pajak dan Utang Jangka Pendek Lainnya, disebabkan adanya kewajiban pembayaran yang tertunda pada pengadaaan Belanja Modal (Alat Kantor Lainnya, Meja Kerja, Lemari Arsip) di Kelurahan Sukapada. Hal ini akibat terjadi kesalahan pajak sedangkan SP2D telah terbit, sehingga tidak dapat dicairkan. Namun pada tahun 2016 dapat direalisasikan.

Fotocopy SP2D lihat Lampiran 15

1.6 EKUITAS DANA 5.6.1 SiLPA/(SiKPA)

Jumlah Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Tahun 2015 Rp 0,00 dan Tahun 2014 Rp 00,00.

Saldo Cadangan untuk Persediaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp 6.430.900,00 Adapun saldo Cadangan untuk Persediaan per 31 Desember 2015 sebesar Rp 3.900.393,00merupakan saldo persediaan berdasarkan opname persediaan per 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut :

- Persediaan Habis Pakai : Rp. 3.900.385,00

- Persediaan untuk dijual/diserahkan : Rp. 0,00

Jumlah : Rp. 3.900.385,00

Dana Yang Harus Disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek Lainnya sebesar Rp. 14.839.000,00 merupakan kewajiban pembayaran yang tertunda pada pengadaaan Belanja

Modal (Alat Kantor Lainnya, Meja Kerja, Lemari Arsip) di Kelurahan Sukapada. Hal ini akibat terjadi kesalahan pajak sedangkan SP2D telah terbit, sehingga tidak dapat dicairkan. Namun pada tahun 2016 dapat direalisasikan.

5.6.2 Cadangan untuk Persediaan

5.6.3 Dana Yang Harus Disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek

(29)

Saldo pendapatan yang ditangguhkan per 31 Desember 2014 sebesar Rp 0,00. Sedangkan Saldo pendapatan yang ditangguhkan per 31 Desember 2015 sebesar Rp 0,00 .

5.6.5 Ekuitas Dana diinvestasikan Dalam Aset Tetap

Saldo Ekuitas dana diinvestasikan dalam aset tetap per 31 Desember 2015 sebesar Rp 00 dan saldo per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 12.839.865.638,00. Adapun Saldo Aset

Tetap per 31 Desember 2015 sebesar Rp 14.749.492,313,00berasal dari : Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2014 : Rp. 12.839.865.638,00 Mutasi Penambahan Aset Tetap Tahun 2015 : Rp 1.909.626.675,00 Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2015 : Rp 14.749.492,313,00

(30)

BAGIAN VI

PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN SKPD

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah membawa dampak terhadap perubahan Struktur Organisasi pada Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung yaitu dengan lahirnya Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 19 tahun 2007 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah

6.1. SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

Berdasarkan Perda tersebut Kecamatan Cibeunying Kidul memiliki susunan organisasi yang terdiri dari :

(1) Camat, sebagai Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Kecamatan. (2) Sekretaris Kecamatan

(3) Seksi-seksi terdiri dari : a). Seksi Pemerintahan.

b). Seksi Ketentraman dan Ketertiban

c). Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup. d). Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan.

e). Seksi Pelayanan (4) Sub Bagian terdiri dari :

a). Sub. Bagian Program dan Keuangan b). Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian (5) Kelompok Jabatan Fungsional.

(31)

Susunan organisasi Kecamatan Cibeunying Kidul sebagai berikut :

KELURAHAN PASIRLAYUNG KELURAHAN SUKAPADA

KELURAHAN SUKAMAJU CAMAT

Drs.DENNY SANY, M.Si NIP. 196508101986031024 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS Drs. KOMARUDIN NIP. 196704061988031011 KASIE PELAYANAN

Dra. TITA NOVIANTI NIP.196311141991032006

KASIE

EKONOMI PEMBANGUNAN & LINGKUNGAN HIDUP

SOPIAN MUHARDAN, SH. NIP. 19620701 199601 1 001 KASIE PENDIDIKAN DAN KEMASYARAKATAN SUGENG RIYONO NIP. 196001141986081001 KASIE KETENTRAMAN & KETERTIBAN Drs. AHMAD MAULUD NIP. 19640609 199601 1 001 NIP KASIE PEMERINTAHAN

ANNA HARLINAH, SAP. NIP. 196111191987022002

SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN

Dra. SUSBIARTI NIP. 1967042419930032000

SUB BAGIAN PROGRAM & KEUANGAN

IDA KANIA SUCIASIH, SE. NIP. 197409012009012001

KELURAHAN CICADAS KELURAHAN CIKUTRA

(32)

Kecamatan adalah perangkat daerah yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten/Kota dengan tugas melaksanakan sebagian wewenang Bupati/Walikota. Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Cibeunying Kidul tersebut telah diatur melalui Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2007 Tentang Struktur Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung dan telah mengacu kepada UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dan Kepmendagri Nomor 158 Tahun 2004 tentang Pedoman Organisasi Kecamatan.

Tugas-tugas umum pemerintahan yang harus dilaksanakan oleh Kecamatan sebagaimana tercantum dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 126 Ayat (3), yaitu: a. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

b. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; c. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakkan peraturan dan perundang-undangan; d. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

e. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan; f. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan;

g. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa/kelurahan.

6.2. KEADAAN PEGAWAI

Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung, keadaan sampai dengan Bulan Desember 2014 sebanyak: 54 (Lima Puluh Empat) Orang. Tenaga Non PNS sebanyak 0 (nol) orang, adapun rinciannya sebagai berikut:

KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL NO

NAMA

NIP P/W GOL JABATAN

TEMPAT/TGL LAHIR

1 Drs. DENNY SANY, M.Si. 19650810 198603 1 024 P IV b Camat

Tasikmalaya, 10-08-1965

2 Drs.KOMARUDIN 19670406 198803 1 011 P IV a Sekcam

06-04-1967 3

ANNA HARLINAH, S.AP.

19611119 198702 2 001 W III d Kasie Pemerintahan Cimahi, 19-11-1961

4

Drs. AHMAD MAULUD

19640609 199601 1 001 P III d Kasie Trantib Garut, 09-06-1964

5

SOPIAN MUHARDAN, SH.

19620701 199601 1 001 P III c Kasie Ekbang & LH Bandung, 01-07-1962

(33)

NO

NAMA

NIP P/W GOL JABATAN

TEMPAT/TGL LAHIR

6 SUGENG RIYONO 19600114 198608 1 001 P III d Kasie Pendidikan & Kemasyarakatan Bandung, 14-01-1960

7

Dra. TITA NOVIANTI

19631114 199103 2 006 W III d Kasi Pelayanan Bandung, 14-11-1963

8 Dra. SUSBIARTI 19670424 199303 2 016 W III d Subag Umum & Kepegawaian Banyumas, 24-04-1967

9 IDA KANIA SUCIASIH, SE. 19740901 200901 2 001 W III b Subag Program dan Keuangan Bandung, 01-09-1974

10 RUSTAMAN MBA, SE., MM. 19661120 200801 1 001 P III b Pelaksana

Bandungt, 20-11-1966

11 RELIHENI, SAP. 19740604200501 2 008 W III a Pelaksana

Bandung, 04-06-1974

12 Rd.RAFIYANI DEWI RESTIATI, SAP. 19800415 200501 2 010 W III a Pelaksana Bandung, 15-04-1980

13 TINA RESMININGSIH, S.Sos. 19750113 199612 2 001 W III a Pelaksana

Bandung, 11-01-1975

14 Rd. DARA YOGARASA 19660321 200701 1 007 P II c Pelaksana

Bandung, 21-03-1966

15 IRA KUSWARA 19650120 200701 1 006 P II c Pelaksana

Bandung, 20-01-1965

16 EDO KAUTSAR MA’RUF, A.Md 19870518 201503 1 003 P IIc Pelaksana

Bandung, 18-05-1987

17 LIRA PRAWITASARI, A,Md 19871128 201503 2 008

Purwakarta, 28-11-1987 W IIc Pelaksana

18 ANDI ERNIATI, S.Sos. 19670816 199702 2 001 W III d Pelaksana

Makasar, 16-08-1967

KELURAHAN : PADASUKA

NO NAMA NIP P/W GOL JABATAN

TEMPAT/TGL LAHIR

1 R. WIYASA GURTIKA, SH. 19610415 198203 1 008 P III d Lurah

Bandung, 15-04-1961

2 ELA ROMLAH 19590615 198603 2 005 W III c Seklur

Bandung, 15-06-1959

3 DEDIN RIYADIANA, S.I.P 19690716 200801 1 005 P III b Kasie. Pemerintahan Bandung, 16-07-1969

4 FADJRAH, S.Sos 19620321 199803 2 004 P III d Kasie Ekbang & Lingkungan Hidup Donggala, 21-03-1962

5 MOCHAMAD ENOH 19651213 199302 1 001 P III b Kasi Kemasyarakatan

Bandung, 13-12-1965

6 UMAR SUBARNA 19620522 198410 1 001 P III c Kasi Pelayanan

Bandung, 26-05-1962

7 ASEP HERMAN SULAEMAN 19700119 200701 1 005 P III a Pelaksana

(34)

KELURAHAN : CIKUTRA

NO NAMA NIP P/W GOL JABATAN

TEMPAT/TGL LAHIR

1 DADANG SUTIA 19610618 198203 1 008 P III d Lurah

Bandung, 18-06-1961 2

SAKIM, S.Sos, M.Si.

19640704 198312 1 001 P IIId Seklur

Banyumas, 04-07-1964

3 KENI OCTANA MARINDA KESUMA,S.STP 19861028 200602 2 001 \W IIIb Kasi Pemerintahan

Bandung, 28-10-1986

4 LATIFAH HANUM, SE. 19741205 200112 2 001 W III d Kasie Ekbang & Lingkungan Hidup Medan, 05-12-1974

5 SUHARTOMO, S.Sos. 19700708 1990403 1 005 P IIIc Kasi Kemasyarakatan

Sumenep, 08-07-1970

6 DJUARSIH, SIP. 19581023 198603 2 004 W III d Kasie Pelayanan

Bandung, 23-10-1958

ENDANG JUANDA 19650818 199103 1 005 P II c Pelaksana

Bandung, 18-08-1965

KELURAHAN : CICADAS

NO NAMA NIP P/W GOL JABATAN

TEMPAT/TGL LAHIR

1 SOPANDI, S. Sos, M.Si. 19630807 199203 1 005 P IV a Lurah

Bandung, 07-08-1963

2 JAJAT SUPRIATNA 19591031 198608 1 001 P III c Seklur

Bandung, 31-10-1959

3 WIWI WIANTI. 19661221 199403 2 003 W III b Kasie Ekbang LH

Bandung, 23-12-1966

4 DESA YANTI LASE, S.SOS,M.SI 19711214 199503 2 001 W III b Kasie pelayanan Nias, 14-12-1971

5 DEDI JUNAEDI 19610407 198101 1 001 P III b Kasi Kemasyarakatan

Bandung, 17-04-1961

6 MUHARIS RAHMAT 19690412 200701 1 012 P IIc Pelaksana

(35)

KELURAHAN : SUKAMAJU

NO NAMA NIP P/W GOL JABATAN

TEMPAT/TGL LAHIR

1 ADITIA PERMANA, S.Sos. 19601004 198101 1 003 P III d Lurah

Bandung, 04-10-1960

2 AKHMAD TOSIN 19611205 198101 1 001 P III c Seklur

Bandung, 05-12-1961

3 Drs. WAHYU HERIANA 19631228 200701 1 008 P III c Pemerintahan Kasie Bandung, 28-12-1963

4 ATEP AHMAD YUSUF, S.Ag. 19660203 200701 1 012 P III c Lingkungan Hidup Kasie Ekbang & Bandung, 03-02-1966

5 RITA TRIPRIHATINI DYAH, S.Sos. 19670123 198703 2 003 W III c Kasie Pelayanan Bandung, 23-01-1967

6 KANDAR 19641114 199102 1 003 P II c Pelaksana

Bandung, 14-11-1964

KELURAHAN : SUKAPADA

NO NAMA NIP P/W GOL JABATAN

TEMPAT/TGL LAHIR

1 MAMAN ROKHMAN, S.SOS 19600827 198503 1 009 P III d Lurah

Bandung, 27-08-1960

2 Hj. SENNY SEPTIANNY 19590905 198608 2 001 W III c Seklur

Bandung, 05-09-1959

3. AGUS SUSILO, SH. 19670326 199902 1 001 P III d Kasie Pemerintahan

Muara Enim, 26-03-1967

4 Dra. RINA HIKMAH KURNIASIH 19650113 198402 2 001 W III d Kasie Ekbang & LH Bandung, 13-01-1965

5 RUSMINI, s.pd, MH 19650517 198602 2 003 W IV A Kasi Kemasyarakatan

Bandung,

6 Hj. YANI RINDAYANI, SE.

19631124 200604 2 002 W III a Kasi pelayanan Bandung, 24-11-1963

7 HARJONO 19620722 199703 1 001 P II b Pelaksana

(36)

KELURAHAN : PASIRLAYUNG

NO NAMA NIP P/W GOL JABATAN

TEMPAT/TGL LAHIR

1 DEDI HIDAYAT 19620811 198101 1 001 P III d Lurah

Bandung, 11-08-1962 2 Drs. SYARIPUDIN

19641121 199103 1 006 P III d Seklur

Bandung, 21-11-1964

3 SITI HANDARIANI,ST 19750113 199803 2 003 W III d Kasi. Pemerintahan

Bandung, 13-01-1975

4 DADANG DEDI 19600715 198503 1 015 P III c Lingkungan Hidup Kasie Ekbang & Bandung, 15-07-1960

5 SETIAWAN 19601022 198402 1 002 P III c Kasie Pelayanan

Bandung, 22-10-1960

6 LILIS ROHAENY, SIP 19620822 198902 2 002 W III d Kasi Kemas

Bandung, 22-08-1962

7 RAHMANNUDIN 19720901 200901 1 002 P II a Pelaksana

Bandung, 01-09-1972

8 KADADAH 19600418 200604 1 005 P I d Pelaksana

(37)

BAGIAN VII P E N U T U P

Catatan atas laporan Kuangan (CALK) yang merupakan salah satu bagian dari Laporan Keuangan APBD Kota Bandung Tahun 2015 disusun dengan mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Namun demikian, Catatan Atas laporan Keuangan (CALK) ini tetap disusun dengan mengungkapkan beberapa penjelasan terhadap laporan keuangan secara keseluruhan sehingga diharapkan dapat dengan mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca tertentu ataupun hanya manajemen entitas pelaporan. Semoga dengan tersusunnya Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) ini dapat memberikan penjelasan dan informasi yang berguna bagi berbagai media pertanggungjawaban serta sebagai upaya untuk lebih meningkatkan kinerja keuangan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

Bandung, Maret 2016

CAMAT CIBEUNYING KIDUL

Drs. DENNY SANY. M.Si. Pembina Tk. I/IVb NIP. 19650810 198603 1 024

Referensi

Dokumen terkait

Starategi Pemasaran yang digunakan di BSM KC.Tegal sama dengan yang dilakukan oleh perusahaan lain, dan praktek marketing di Bank Syariah Mandiri KC.Tegal untuk mencapai

Mendeskripsikan bagaimana hasil belajar, aktivitas siswa, respon siswa, minat siswa dan keterlibatan siswa dalam penerapan model kooperatif tipe learning together

pemenuhan pesanan pada penelitian rantai pasok sayuran Al-Ittifaq, diketahui dari nilai rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan ritel dalam satu

Karyawan dengan tingkat ko- mitmen organisasi yang tinggi lebih mau menunjukkan usaha dalam proyek peru- bahan dan lebih bersedia mengembangkan sikap positif terhadap

Dokumen pelaksanaan seminar penelitian mandiri (daftar hadir, daftar panitia dan dokumen lainnya) dapat dijadikan dokumen jurusan atau peneliti atau research groups yang

Didalam pemberian kredit atau masalah gadai, apabila telah sampai pada waktu pelunasan hutang dan penebusan barang jaminan, tetapi penggadai tidak dapat membayar hutangnya,

Strategi-strategi yang dilakukan antara lain melakukan buzzing melalui media sosial maupun personal chat kepada teman-teman maupun saudara sebelum acara dimulai,

Berdasarkan penyajian dan analisis data yang telah peneliti peroleh maka dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya pembentukan keluarga sakinah yang telah dilakukan