• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN DI PT. ICSM INDONESIA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN - HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN DI PT. ICSM INDONESIA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang tepat (sahih, benar,

valid) dan dapat dipercaya (reliable) tentang hubungan antara komunikasi dengan

kepuasan kerja karyawan pada PT. ICSM Indonesia.

B. Tempat dan waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan pada PT. ICSM Indonesia yang beralamat di

Jalan Raya Lenteng Agung No.11 B Jakarta Selatan. Alasan peneliti melakukan

penelitian di tempat tersebut, karena faktor keterjangkauan dan kesediaan

perusahaan untuk diadakannya penelitian ini. Serta berdasarkan survey awal yang peneliti lakukan dengan cara observasi dan wawancara kepada karyawan di

ketahui bahwa terdapat rendahnya kepuasan kerja pada karyawan PT. ICSM

Indonesia.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan terhitung mulai bulan Maret 2015

(2)

efektif untuk melaksanakan penelitian sehingga akan mempermudah peneliti

dalam melakukan penelitian dan peneliti dapat mencurahkan perhatian pada

pelaksanaan penelitian.

C. Metode Penelitian 1. Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan

pendekatan korelasional. Alasan peneliti menggunakan metode ini karena sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat.

Sedangkan pendekatan yang dilakukan adalah korelasional. Adapun alasan

menggunakan pendekatan korelasional adalah untuk menemukan ada tidaknya

hubungan dan apabila ada, seberapa erat hubungan, serta berarti atau tidaknya

hubungan tersebut. Data yang digunakan adalah data primer pada variable bebas,

yaitu variable X dan variabel terikat yaitu variabel Y. Dengan pendekatan

korelasional dapat dilihat hubungan antara dua variabel, yaitu variabel bebas

(komunikasi) yang diberi simbol X sebagai variabel yang mempengaruhi dengan

variabel terikat (kepuasan kerja) diberi simbol Y sebagai variabel yang

dipengaruhi.

2. Konstelasi Hubungan Antar Variabel

Sesuai dengan hipotesis yang diajukan bahwa terdapat hubungan positif

(3)

konstelasi hubungan antara variabel X dan variabel Y dapat digambarkan sebagai

berikut:

X Y

Keterangan:

Variabel Bebas (X) : Komunikasi Variabel Terikat (Y) : Kepuasan kerja

: Arah Hubungan

D. Populasi dan Sampling

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya55

. Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. ICSM Indonesia yang berjumlah 50

orang.

Populasi terjangkaunya dalam penelitian ini yaitu staff pada bagian

Admin&Sales, Tenaga Konsultan, KAM dan Project yang berjumlah 36 orang

karyawan.

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”. Kemudian, berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel dari

Isac dan Michaeljumlah sampel dari populasi dengan sampling error 5% adalah 32 karyawan.

55Sugiyono.

(4)

“Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik yang

sampelnya diambil secara proporsional dengan acak sederhana (simple random

sampling), dimana seluruh populasi terjangkau memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih dan setiap bagian dapat terwakili dengan tujuan agar setiap bagian

dapat mewakili kesimpulan yang akan diambil. Teknik ini digunakan dengan

pertimbangan bahwa seluruh populasi yang akan peneliti teliti memiliki

karakteristik yang dapat dianggap homogen. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada

tabel III.1

TABEL III.1

Staff Karyawan PT. ICSM Indonesia

BAGIAN JUMLAH

KARYAWAN

Sampel Pembulatan

Admin & Sales 13 orang (13/36) X 32 = 12

Tenaga Konsultan 7 orang (7/36) X 32= 6

KAM 5 orang (5/36) X 32 = 4

Project 11 orang (11/36) X 32 = 10

Total 36 orang 32 orang

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini meneliti dua variabel yaitu Komunikasi (variabel X) dan

Kepuasan kerja (variabel Y). Adapun instrumen untuk mengukur kedua variabel

(5)

1. Kepuasan Kerja (Variabel Y) a. Definisi Konseptual

Keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan

karyawan dalam memandang pekerjaan mereka.

b. Definisi Operasional

Kepuasan kerja karyawan diukur dengan menggunakan instrumen model

skala tingkat yang mencerminkan kepuasan kerja karyawan yang dirasakan

selama bekerja pada perusahaan, kepuasan kerja dapat diukur dengan beberapa

dimensi dan indikator yang dipergunakan adalah dimensi pekerjaan itu sendiri

dengan indikator (penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian, berat ringannya

pekerjaan, tugas yang menarik, kesempatan menerima tanggung jawab, sifat

pekerjaan yang monoton atau tidak, pekerjaan yang cocok dengan minatnya).

Dimensi gaji dengan indikator (balas jasa yang adil dan layak, kecukupan

bayaran).Dimensi kesempatan promosi dengan indikator (kesempatan untuk

maju, kesempatan promosi jabatan). Pengawasan dengan indikator (bantuan

teknis, dukungan perilaku). Dan rekan kerja dengan indikator (pandai secara

teknis dan mendukung secara sosial).

Bentuk instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner dengan

model skala likert.

c. Kisi-Kisi Instrumen Kepuasan kerja

Kisi-kisi instrumen yang disajikan pada bagian ini merupakan kisi-kisi

instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel kepuasan kerja karyawan

(6)

untuk mengukur variabel Kepuasan kerja. Kisi-kisi ini disajikan dengan maksud

untuk memberikan informasi mengenai butir-butir yang dimasukkan setelah uji

validitas dan uji reliabilitas. Kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel III.2

Tabel III.2

Kisi-Kisi Instrumen Kepuasan Kerja (Variabel Y)

Dimensi Indikator

Sifat pekerjaan yang

(7)

Kemudian untuk mengisi setiap butir pernyataan responden dapat memilih

salah satu jawaban dari 5 alternatif jawaban yang telah disediakan, dan setiap

jawaban bernilai 1 sampai 5 dengan tingkat jawabannya. Alternatif jawaban

disesuaikan dengan skala Likert, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu

(RR), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Dalam hal ini, responden

diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang bersifat positif dan negatif.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel III.3 berikut:

Tabel III.3

Skala Penilaian Instrumen Variabel Y (Kepuasan Kerja)

No. Pilihan Jawaban Pernyataan

Positif

Pernyataan Negatif

1 Sangat Setuju (SS) 5 1

2 Setuju (S) 4 2

3 Ragu-ragu (RR) 3 3

4 Tidak Setuju (TS) 2 4

5 Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 5

d. Validasi Instrumen Kepuasan Kerja

Proses pengembangan instrument kepuasan kerja dimulai dengan

penyusunan instrumen model Skala Likert yang mengacu pada model indikator-indikator variabel kepuasan kerja terlihat pada tabel III.2.

Tahap selanjutnya, instrumen dikonsultasikan kepada Dosen pembimbing

berkaitan dengan validitas konstruk, yaitu seberapa jauh butir–butir instrument

(8)

sebagaimana tercantum pada tabel III.2. Setelah konsep instrumen disetujui,

langkah selanjutnya adalah instrumen diujicobakan kepada 30 karyawan

perusahaan BIC dengan karakteristik yang sama.

Proses validasi dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba

instrumen, yaitu validitas butir dengan menggunakan koefisien korelasi antara

skor butir dengan skor total instrumen. Rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut:

56

Keterangan :

rit = Koefisien skor butir dengan skor total instrumen

xi = Deviasi skor butir dari Xi

xt = Deviasi skor dari Xt

Kriteria batas minimum pernyataan yang diterima adalah rtabel = 0,361, jika

rhitung > rtabel, maka butir pernyataan dianggap valid. Sedangkan, jika rhitung< rtabel,

maka butir pernyataan dianggap tidak valid, yang kemudian butir pernyataan tersebut tidak digunakan atau harus di drop. Berdasarkan perhitungan dari 28 pernyataan, maka dari pernyataan yang telah divalidasi terdapat 2 pernyataan yang

drop, sehingga yang valid dan tetap digunakan sebanyak 26 pernyataan.

Selanjutnya, dihitung reliabilitasnya terhadap butir-butir pernyataan yang

telah dianggap valid dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yang

56 Djaali dan Pudji Muljono,

Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan (Jakarta : Grasindo,2008), p.86

2 2

.

xt

xi

(9)

ú

sebelumnya dihitung terlebih dahulu varian butir dan varian total. Uji reliabilitas

dengan rumus Alpha Cronbach, yaitu :

57

Varians butir itu sendiri dapat diperoleh dengan menggunakan rumus

sebagai berikut: 58

menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas termasuk dalam kategori sangat tinggi.

57Ibid.

58 Burhan Nurgiyanto, Gunawan dan Marzuki,

Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial

(10)

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen yang berjumlah 26 butir

pernyataan inilah yang akan digunakan sebagai instrumen final untuk mengukur

Kepuasan Kerja.

2. Komunikasi (X) a. Definisi Konseptual

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari pengirim

(komunikator) kepada penerima (komunikan) yang saling memahami informasi

sehingga terjadi pertukaran informasi yang dapat mempengaruhi orang lain.

b. Definisi Operasional

Komunikasi mencerminkan beberapa dimensi, dimensi pertama adalah

komunikasi vertikal dengan indikator komunikasi ke bawah melalui sub indikator

(pengarahan, evaluasi, perintah, umpan balik) dan juga indikator komunikasi ke

atas melalui sub indikator (pendapat, keluhan, dan permintaan atas bantuan),

Dimensi kedua adalah komunikasi lateral atau horizontal dengan indikator

komunikasi sesama tingkatan atau sederajat melalui sub indikator (menawarkan

nasihat, pemecahan konflik, kordinasi tugas, dan bertukar informasi).

Bentuk instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner dengan

model skala likert.

c. Kisi-Kisi Instrumen Komunikasi

Kisi-kisi instrumen yang disajikan pada bagian ini merupakan kisi-kisi

instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel komunikasi yang

(11)

mengukur variabel komunikasi. Kisi-kisi ini disajikan dengan maksud untuk

memberikan informasi mengenai butir-butir yang dimasukkan setelah uji validitas

dan uji reliabilitas. Kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel III.4

Tabel III.4

Kisi-Kisi Instrumen Komunikasi (Variabel X)

(12)

Kemudian untuk mengisi setiap butir pernyataan responden dapat memilih

salah satu jawaban dari 5 alternatif jawaban yang telah disediakan, dan setiap

jawaban bernilai 1 sampai 5 dengan tingkat jawabannya. Alternatif jawaban

disesuaikan dengan skala Likert, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu

(RR), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Dalam hal ini, responden

diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang bersifat positif dan negatif.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel III.5 berikut:

Tabel III.5

Skala Penilaian instrumen Variabel X (Komunikasi)

No. Pilihan Jawaban Pernyataan

Positif

Pernyataan Negatif

1 Sangat Setuju (SS) 5 1

2 Setuju (S) 4 2

3 Ragu-ragu (RR) 3 3

4 Tidak Setuju (TS) 2 4

5 Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 5

d. Validasi Instrumen Komunikasi

Proses pengembangan instrument komunikasi dimulai dengan penyusunan

instrumen model Skala Likert yang mengacu pada model indikator-indikator variabel komunikasi terlihat pada tabel III.5.

Selanjutnya, instrumen dikonsultasikan kepada Dosen pembimbing berkaitan

dengan validitas konstruk, yaitu seberapa jauh butir–butir instrument penelitian

telah mengukur indikator dan sub indikator dari variabel komunikasi sebagaimana

(13)

selanjutnya adalah instrumen diujicobakan kepada 30 karyawan perusahaan BIC

dengan karakteristik yang sama.

Proses validasi dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba instrumen,

yaitu validitas butir dengan menggunakan koefisien korelasi antara skor butir

dengan skor total instrumen. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

59

Keterangan :

rit = Koefisien skor butir dengan skor total instrumen

xi = Deviasi skor butir dari Xi

xt = Deviasi skor dari Xt

Kriteria batas minimum pernyataan yang diterima adalah rtabel = 0,361, jika

rhitung > rtabel, maka butir pernyataan dianggap valid. Sedangkan, jika rhitung< rtabel,

maka butir pernyataan dianggap tidak valid, yang kemudian butir pernyataan tersebut tidak digunakan atau harus di drop. Berdasarkan perhitungan dari 42 pernyataan, maka dari pernyataan yang telah divalidasi terdapat 5 pernyataan yang

drop, sehingga yang valid dan tetap digunakan sebanyak 37 pernyataan.

Selanjutnya, dihitung reliabilitasnya terhadap butir-butir pernyataan yang

telah dianggap valid dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yang

59 Djaali dan Pudji Muljono, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan (Jakarta : Grasindo,2008),

p.86

2 2

.

xt

xi

(14)

ú

sebelumnya dihitung terlebih dahulu varian butir dan varian total. Uji reliabilitas

dengan rumus Alpha Cronbach, yaitu :

60

Varians butir itu sendiri dapat diperoleh dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

0.939 (proses perhitungan terdapat pada lampiran 8 hal.80). Hal ini menunjukkan

60

Ibid. p.89

61 Burhan Nurgiyanto, Gunawan dan Marzuki, Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial

(15)

bahwa koefisien reliabilitas termasuk dalam kategori sangat tinggi. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa instrumen yang berjumlah 37 butir pernyataan

inilah yang akan digunakan sebagai instrumen final untuk mengukur

Komunikasi.

A. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan uji regresi

dan korelasi, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mencari Persamaan Regresi

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen

(Y) dapat diprediksi melalui variabel independen (X) secara individual. Adapun

perhitungan persamaan regresi linier sederhana dilakukan dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

62

Ŷ = a + bX

Dimana Koefisien a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

63

62 Sudjana, Metoda Statistik, (Bandung: PT Tarsito, 2005), p. 312 63

(16)

Keterangan:

Ŷ = Persamaan regresi

a = Konstanta

b = Koefisien arah regresi

2. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas Galat Taksiran Regresi Y atas X

Sebelum data yang diperoleh dipakai dalam perhitungan, data tersebut diuji

terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau

tidak, yaitu dengan uji Liliefors, pada taraf signifikan (α) = 0,05. Rumus yang

digunakan adalah:

64

Lo = |F (Zi) – S (Zi)|

Keterangan :

F (Zi) = Peluang baku

64Sudjana,

(17)

S (Zi) = Proporsi angka baku

Lo = L observasi (harga mutlak terbesar)

Dengan hipotesis statistik:

Ho : Galat Taksiran Regresi Y atas X berdistribusi normal

H1 : Galat Taksiran Regresi Y atas X berdistribusi tidak normal

Kriteria pengujian:

Jika Lo (hitung)<Lt (tabel), maka Ho diterima, berarti galat taksiran regresi

Y atas X berdistribusi normal.

Jika Lo (hitung)> Lt (tabel), maka Ho ditolak, berarti galat taksiran regresi

Y atas X tidak berdistribusi normal.

b. Uji Linearitas Regresi

Uji linieritas regresi ini dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan

regresi yang diperoleh merupakan bentuk linear atau tidak linier.

Dengan hipotesis statistika:

Ho : Y = α + βX

H1 : Y ≠ α + βX

Kriteria pengujian:

Terima Ho jika Fhitung < Ftabel, maka persamaan regresi dinyatakan linier.

Tolak Ho jika Fhitung> Ftabel, maka persamaan regresi dinyatakan tidak

(18)

3. Uji Hipotesis

a. Uji Keberartian Regresi

Uji keberartian regresi ini digunakan untuk mengetahui apakah persamaan

regresi yang diperoleh berarti atau tidak berarti, dengan kriteria pengujian bahwa

regresi sangat berarti apabila Fhitung > Ftabel.

Dengan hipotesis statistik :

HO : β = 0

H1 : β≠ 0

Kriteria Pengujian :

Tolak H0 jika Fhitung>Ftabel., maka regresi berarti

Terima H0 jika Fhitung<Ftabel., maka regresi tidak berarti

Untuk mengetahui keberartian dan linearitas persamaan regresi di atas

(19)

Tabel III.6 65 Daftar Analisis Varians

Untuk Uji Keberartian Dan Linearitas Regresi

Sumber

Keterangan : *) Persamaan regresi berarti

ns) Persamaan regresi linier/not significant

b. Perhitungan Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel X terhadap variabel Y

(besar kecilnya pengaruh antara kedua variabel), maka menghitung rxy dapat

menggunakan rumus rxy Product Moment dan Karl Pearson, dengan rumus sebagai

berikut:

65

(20)

66

Keterangan:

rxy = Tingkat keterkaitan hubungan

Σx = Jumlah skor dalam sebaran X

Σy = Jumlah skor dalam sebaran Y

Σxy = Jumlah perkalian x dan y

c. Uji Keberartian Koefisien Korelasi (Uji-t)

Untuk mengetahui keberartian pengaruh antara kedua variabel digunakan

uji-t, dengan rumus sebagai berikut:

67

Keterangan:

thitung = Skor signifikan koefisien korelasi rxy = Koefisien korelasi product moment

n = banyaknya sampel/data

Hipotesis statistik:

Ho: ρ ≤ 0

H1: ρ > 0

66 Sugiyono, Op. Cit., p. 212 67 Sudjana,

(21)

Dengan kriteria pengujian:

Koefisien korelasi dinyatakan signifikan jika thitung > ttabel

Koefisien korelasi dinyatakan tidak signifikan jika thitung< ttabel

Koefisien korelasi dilakukan pada taraf signifikan (α=0,05) dengan derajat

kebebasan (dk) = n-2.

d. Perhitungan Koefisien Determinasi

Selanjutnya dilakukan perhitungan koefisien determinasi (penentu) yaitu

untuk mengetahui persentase besarnya variasi variabel Y ditentukan oleh variabel

X dengan menggunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

KD = rxy² 68

Keterangan :

KD = Koefisien determinasi

r xy = Koefisien korelasi product moment

Gambar

TABEL III.1
Tabel III.3
Tabel III.4
Tabel III.5
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tingkat kemandirian ADL pada lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti posyandu berdasarkan jenis kelamin di Kelurahan Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo Surabaya

Dengan perkataan lain perlakuan-perlakuan tidak memberikan efek yang signifikan... Dengan perkataan lain perlakuan-perlakuan tidak memberikan efek

Makalah ini menyoroti peristiwa-peristiwa penting yang mempengaruhi epidemiologi, mulai dari konsep-konsep epidemiologi yang dikemukakan Hippocrates, peristiwa wabah

Bila saya ingin bermain ke rumah teman saya padahal besok ada ulangan, maka sikap orangtua :.. Tidak memperbolehkan

Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/database-peraturan/undang- undang.html diakses pada tanggal 10 januari 2017.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam menyelesaikan Laporan Akhir ini baik secara langsung maupun tidak

Temuan yang didapat di lapangan bahwa supervisi pembelajaran kepala madrasah MI se kecamatan kota Kudus yang dipersepsikan guru dalam kategori baik, motivasi

3 Pemimpin saya tidak segan-segan untuk memberi solusi pada karyawan yang sedang kesulitan 4 Saya dan pemimpin saya lebih suka sibuk sendiri.. di ruang