*-MAKAIAH SEMINAR NASIOML BIODIVERSITAS BIOLOGI- FMIPA, UNAIR
SURABAYA, 22 JULI 2006
ISBN:979-9E109-'l-4
AI(I'IVASI
PARTHT]NOGENUSIS
OOSI'I' KAMBING
MELALUI PENINGKATAN KALSIUM INTRASELULER DAI\
PENGHAMBATAN
SINTESIS
PROTETN
Hari Soepriandonor, Gatot Ciptadiz,
M.
Sasmito Djati3 danArief
Boedionool
Jurusan Biologi
FMPA
Unair2
Fakultas Peternakan Unibraw
3
Jurusan Biologi FMIPA Unibraw
oFakultas
Kedokteran Hewan IPB
Ko respondensi penuli s: andon o _b io @yah o o. co m. s
g,
telp I faks : 0 3 1 -5 926804.ABS'I'RAK
Efektifitas
aktivasi oosit resipien merupakan factor penting dalam prosedur kloning. Penelitianini
bertujuan untuk mengetahui efektifitas prosedur aktivasi untuk parthenogenesisoosit
kambing
dengan menggunakanbahan stimulasi
Kalsiumintraseluler
Calcium
ionophore
A23187
(CaI),
dibandingkan
kombinasimenggunakan
Calcium ionophore
A23187
(CaI)
yang
diikuti
dengan
bahan penghambat sintesis protein, Cycloheximide(ClD{)
dengan mengamati persentaseoosit yang
mencapaifase
pembelahan (cleavage)maupun fase
morula.
Oosit kambing yang telah dimaturasi selama 30jam
dalamTCM
199 yang disupiementasi dengan FBS, FSH danLH
kemudian diaktivasi dengan perlakuan aktivasi tunggd CaI20pM
selama 7 menitdan
kombinasiCal20
pM
selama 7 menit yangdiikuti
dengan
CHX
l0
pglml selama 3,5jam.
Setelah diaktivasi, oositdikultur
selama 48jam. Hasii
peneiitian menunjukkan bahwa aktivasi kombinasi secara nyata lebih banyak menghasilkan oosit yang membelah (cleavage) dibanding aktivasi tunggalyaitu secara berturut-turut untuk aktivasi Cal rata-rata pembelahannya 52,15 o/o,
CaI
yang
diikuti
dengan CHX 68,48 %. Aktivasi kombinasi CaI yang dikuti denganCID(
secara nyata menghasiikan
jumiah
embrio
parihenot tahapmoruia
iebih
banyakQAJ3
%)
dibanding aktivasi tunggal(CaI,
0,00 7o) yang diamati padajam
ke-48. Penelitianini
menyimpulkan bahwa parthenogenesis oosit kambing dengan Calciumionophore
A23187 yang
diikuti
denganCycloheimide
lebih efektif
dibanding aktivasi tunggal dengan Calcium ionophore A23187.Kata
Kunciz parthenogenesis,ahitx,i,
Calcium ionophore A23187, Cyclohexinide, oosit kambing.PENDAHULUAN
Aktivasi
oosit
resipien sesudah transferinti
merupakan sebuahkunci
dalam prosedur kloning.Meski
secara alami, sperma memprakarsai aktivasi oo.11 sslamafertilisasi, tetapi
banyak
prosedur telah dikembangkan unark aktivasi buatan bagi oosit cian men<iapatkan perkembangao hingga blastosis (Atberio etsl-,2uri).
Yin, eta/. (2000) menyetakzn bahwa
sal*
s6r
fddor
pdi4g
1ry
menfeo,-lli
pdEsd
perkembmgru
oosit
ymg
d&
mmim
tr& li ffi
tE:i...i &is.d
parthenogenesis.
Istilah
prteoogcoads
ilGrrt
Eft
Oryl
b
l5h
Aan
WerU (2001)didefinisilrm
s€bagdFoffii *-
Gttu d:i
r*hil
i
MAKAI.AH SEMIf\IAR NASIOML BIODIVERSITAS BIOLOGI. FMIPA, UNAIR
SURABAYA, 22 JULI 2006
ISBN:979-98109-1-4
betina yang
tanpakonfiibusi
gametjantan
dengan atau tanpaberakhir
dengan perkembangan dewasaOosit Mammalia umumnya tertahan pada metaphase
II (MII)
sesudahowlasi
dan akan mengalamimeiosis
lengkap setelahfertilisasi
atauterjadi
parthenogenesis(Albeno et a1.,2001; Lia et
al.,
l99Ea). Spenna yang menghduksi osilasi Kalsiumakan
memprakarsaisuatu
rangkaianperistiwa
biokimiawi
utama
hingga
oositteraktivasi
penuh,
sehingga
spelma
merupakan
stimulus
alami
yang bertanggungiawab untuk aktivasi oosit yang telatr masak (Alberio et a1.,2001)'Tujuan
aktivasi buatan adalahuntuk meniru
prosesyang
sedangterjadi
saatfertilisasi alami,
diantaranyayaitu
gelombangkalsium
intrasitoplasmik, denganmenyertai penurunan
aktivitas
maturation&[-phase
promoting
factor
(MPF), mitogen-activatedprotein
kinase(MAPK)
dan cytostaticfactor
(CSF)
(Liu
danYang,
i999;
Liu
et
al.,
2004). Beberapa agen aktivasi buatan termasuk stimuiasi mekanik, kimia danfisik
antara lain stimulai elekfiik, pendinginan, ethanol, CalciumIonophore A23187
(CaI23l87),6-DMAP
(Dimethylamino Purine), Cycloheximide,cytochalasin,
sffontium chloride,
phorbol
ester, ionomycin,
inositol
1,4,5-tiphosphate
(iP3)
dan
thimerosoi.agen
aktivasi
tersebutteiah
digunakan baiksebagai agen tunggal ataupun kombinasi untuk aktivasi parthenogenesis oosit, ICSI (intracytoplasmic spenn injection) dan hasil transfer
inti
(embrio rekonstruksi).Agen
aktivasi buatanuntuk
parthenogenesis danhasil
transferinti
antara lain yaitu bahankimia
Calciumlonophore A23187
(CO
untuk menstimulasi kenaikan kadar Ca2* intraseluler dan Cycloheximide(CHX),
suatuinhibitor
sintesis proteintelah
digunakanbaik
sebagaiagen tunggal
ataupunkombinasi
untuk
aktivasi, diantaranya pada oosit mencit, tikus, kelinci, sapi, kambing, babi(kumi
et a1.,2043;Sedmikova' ei a1.,2003; Suzuki et a1.,2012;Liu ei
aL,Z0t2;
fuIoos et a1.,1996).Penelitian
ini
bertujuanuntuk
mengetahuiefektifitas
prosedur aktivasi untukparthenogenesis
oosit
kambing
dengan menggunakanbahan stimulasi
Kalsiumintraseluler
Calcium
ionophore A23187
(CO,
dibandingkan
kombinasi urcrrggurrarkan Cailoiurnionophore
A23187
(CaI) yailg
diikuti
tiengan
traharrpenghambat sintesis protein, Cycloheximide
(C,II{)
dengan mengamati persentaseoosit
yang
mencapai fase pembelahan (cleavage) maupun fasemorula.
.
Hasilpenelitian tentang prosedur
aktivasi yang efektif untuk
parthenogenesis oosit kambingini
diharapkan dapat rJigunahan seliagai prosedur aktivasi turtuk penelitianklsning, terutama transfer
inti
pada kambing.BAHAN DAN CARA
KEfrJA
Bahan danAlat
Bahan penelitian yang digunakan
yaitu
oositkambing
yang diperoleh dengancara
aspirasiovarium kambing
dari RPH
Kambing
SukunMalang,
TCM
199(GIBCO-BRL), penicilin
(Meiji
Seika), streptomycin(Meiji
Seika),DI
(deionizedw*dter, PT
Ctsula),
FBS (Fetal Bovitte Serum, GIBCO-BRL),Paiafin oll
(Merck),FSH (ntervet),
LH
(Intervet), Calcitrm Ionophore A23187 (Sigma Chemical Co),Cycloheximide
(j-(2(3,5
Dimethyl
2-oxocyclohexyl)-2-hydroxyethyl) glutarimide,, Sigma Chemical Co), Hyalurunidase (Signa Chemical Co).Alat pcnclitian
,'arg
diggnakanyaitt
autacl6*'e, aven,waterbath, inkubator CCz,mikroskop inverted, dissposible syringe
5
ml
dengmjrum
2l G,
tabung reaksi, cawan petri 50 mm, dan cawan petri 35 mm {tissaeaiture clis},IWAKI).
j i rl
MAKAIAI-I SEMINAR NASIOML BIODIVERSITAS BIOLOGI.FMIPA, UMIR
SURABAYA, 22 JULI 2006
ISBN:979-98109-1-4
Cara
Kerja
Pembuatan
Medium
Stok
.
a?,,^n
q
-^-^;^;t;-
al4Dnt^rrrt,'Medium
stokterdd
dari
rcM
1gg bubuk, NaHCO3,penicilin,
streptomycm, FSH,LH
danDI
@riooiiea
watur). ivtemUuatstot
TCM 199
sebanyak 100ml
:
Mencampur 0,95
g'firra
rqg
bubuk,oiz
e
NaHCO3,.0,006 gpenicilin'
0,01 g
streptomycin, a,Z3B
!
rm*S.;;;g;
liio
*t
DI
kemudian dihomogenkan dengan magneticstirertau
iisaring
denganmillipore
dengan porus A'22 pm dan disimpan pada suhu dingin.MembuatmedrumlVMdankulturoositdenganmenam.bahkanl0plFs}U10ml,
10
IU LH,
danFBS
(FeraI
Bovinet:ii>
tt$"t-*l
lenjadi
medium denganl0%FBS,
kemudi*
d;;^,,t*g*
Tilliporc'
qetJ{u
itu'
medium
dibuat
4
dropmasing-masing 100
pl
pada ggtridish:i;;
dan ditutup denganpatafin oll
steril' Selanjuhya
petrdrsildiinaroi.k*
f.eoJam
inLubator denganCt-t'
so/o' suhu 38 oC
dengan kelembaban maksimum selama
i
ii,*r(minimum
i
ju*)
sebelum digrrnakan*totIVM
ataupun kultur sesudah aktivasi'Koleksi dan Seleksi oosit
Koleksi oosit diawali
de'nganpengumpul'"
oIT'IT
kambing'
ovarium
yangdiperoleh
dari RPH
ai*urrtL*
k.'lr*ii*
NaCl fisiologis
yang
mengandungantibiotik
lalu
dibersihd
darijarinean
di
sekitamya dan dipindahkan\11ry*
fisioiogis
y-g
,.trn
;i;*pr,iio
di
dd;
wateriath
dengan suhu't8
oC'
oosit
dikoleksi deogan dilakgkan aspirasi
*"ogg*.k?"
dissposiblesy'inge
5ml
dengan ukuran jarum2L
G-Dengan syringS{;;id"'h
!eri$
0'5'*1
washing medium'tepi
ovarium ditusuk
d-ai"firk*
urp"i*rr.iiurit
aspirasi oosit darikira-kira r0
ovarium
ditaruh pada tabung reaksi yang teiah
;;r.d"
di
waterbath' Seianjumya diiakukan pencucian oosit.Seleksi oosit dilakukan
di
bawah mikroskop inve.rted detsanmqinl*ft*vu
menggunakanpipet pasteur
uou
*ffi-u.*'"tor,rit.
oosit
yang
dipilih
untuk dimaiurasivr*
oorif
a.og*
i*aiitas va"g
lait
(tyiitas
i)
dengan dit*njui<kan kekompakan,"t-iiirno
-radiata
dan'cuiulus
oophorus' Selain
itu
sitoplasna;;p;
k;.pak
dall tidak pucat (Tanaka 2001)'ilIaturasi
oosit secarainvifro
Gl,}D
Hasil seleksi oosit diprqdah ke oawan petri 50 mm yang berisi washiryS medium
2
kati,
tatuoorit
v#g
r.i,tilrS'*nritil;,i.k;sat
aipinaanke
dalam drop100
pl dalam cawan petri 35 mm,masing--"riog
d.or
ugtitlang-lebih
10 oosit'setelah
iiu fii,kubasi
ttcrrg"ai,;;;;;k6
t"-Cri*"
i"kubor"
CO2 dougaur kadar COz5on'
.om la
"C dengarikelembaban maksimum selama 24jasl
Evaluasi hasil
IVM
seteiali
zi iit
dnntriurasi,o,tsii
rlizutlatiuutuk
firengaflratikebefira*lan
I'{iv1 dengan*.rrgr*fr
.J..*;ri
;
mulus oophorus dan keberadaan polar bodipertama
(pB
I)
Untuk*.igu-'"tl
t"UeradaanPIi
I
dengan meng.gundulioosit
da,' cumulwoophonts
oengan"*.-i"ornm
**it t
iyoto*rriartt
dao
dibmt'
denganpemipetan
<pipwgi. sarr.u
*si-tot
ur"
dai
cmrulus oophorus (gund"l)
dike,mbalikan ke dalam drop untuk
dtirkrb"d
kembali di inkubmorcoz
hingga
jam
ke-30 (Tanaka,2001)'MAKAISH SEMII\IAR NASIONAL BIODIVERSITAS BIOLOGI-FMIPA, UNAIR
SURABAYA, 22 JULI 2006
ISBN:979-98109-1-4
Aktivasi
oosituntuk parthenogensis
Setelah 30
jam
IVM
diamati lagi keberadaan polar bodi dan dilakukan aktivasi dengan aktivasi tunggal menggunakan Calcium Ionophore (CaI) untuk meningkatkanKalsium intaseluler
ataupun kombinasi
yaitu
CaI
yang diikuti
dengan Cycloheximide(CHX),
suatuinhibitor
sintesis protein. Perlakuan aktivasi tunggal denganCal:20
FM
selarna 7 menitsedangkan
perlakuan aktivasi kombinasi CaI 20trM
selema 7 menit yangdiikuti
denganCID(
10 pglml selama 3,5jam.
Sesudatraktivasi oosit dicuci deogan medium 3 kali kemudian dipindah ke dalarn dropbaru. Evaluasi hasil akfivasi oosit
Setelah
48
jam
(2
hari), kultur
oosit
hasil
aktivasi diamati
dengan variabel pengamatanlaju
pembelahan (cleavage) dengan mengamati persentase oosit yang mencapai cleavage dan morula.Analisis Data
Data yang diperoleh berupa oosit teraktivasi yang mencapai tingkat pembelahan (cleavage rate) dan yang mencapai tahap morula dianalisis dengan
ANOVA.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Respon aktivasi terhadap embrio parthenogenesis dengan parameter jumlah oosit yang membelah (cleavage) dapat
diikuti
pada Tabell.
Perlakuan CaI, dari 75 oosit(6
pengamatan/ulangan), diperolehnilai
rat*rata
persentase banyak sel yang membelah sebesar 48,13 Yo. Perlakuan kombinasi CaI yangdiikuti
dengan CHX, dmi 85 oosit (6 pengamatarlulangan), diperoleh nilai rata-rata persentase banyak sel yangmembelah sebesar 68,A7
o
.
Hasil
analisis ragam menunjullcan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan.Dari
TabelI
dapat diketahui bahwa denganaktivasi kombinasi dengan CaI yang
diikuti
CliX
secara nyata <iapat meningkatkanpersentase banyaknya sel yang membelatr dibanding aktivasi tunggal dengan CaI.
Tabel 1. Respon aktivasi oosit hasil
IVM
dengan parameter jumlah sel oosit yang membelah(cleavage) yang diamati setelah 48 jam kultur.No, Perlakuan af*"atsi'
Jumlah Oosit (ulangan) Jumlah oosit
^r-^,---vttsva6v (Rata-raa %)*I C.al A-23187 (20 UM 7 menit) 75
(5) 52,15'
2. Cal A-23187 (20 trlvl, 7 menit) + CID( (10 pglml, 3,5 jam)
85
(6)
68,48
*Huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata.
MAKALAH SEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS BIOLOGI- FMIPA, UNAIR
SURABAYA, 22 JULI 2006
ISBN:979-98109-1-4
Tabel2. Respon aktivasi oosit hasil
IVM
dengan parameter jumlah embrio parthenot tahap morulayang diamati setelah 48 jam kultur.No. Pedakuan aktivasi
Jumlah Oosit membelah (ulanean) Jumlah embrio tahap moda (Rata-rata %) * Cal A-23187 (20 pM, 7 menit) 39
(6) 0,0d
2. Cal A-23187 (20 trlvt 7 menit) + CID( (10 up/ml- 3-5 iam)
58
(6) 20J3b
* Hurufyang berbeda pada kolom yang sama menuqjukkan berbeda nyata.
Unfuk mengetahui etbktrtitas kedua perlakuan, drlakukan analisis respon aktivasi terhadap
jumlah
monrla yang terbentuk pada 48jam
sesudah aktivasi, yang dapatdiikuti
pada Tabel2.
Ditunjukkan
bahwa perlakuan kombinasiCaI
yang diikuti
dengan
CFD(
dapat
meningkatkan persentasebanyak
morula
terbentuk
dalam pembelahan secara nyata.Selama maturasi oosit, oosit mencit berkembang melalui meiosis
I
dan tertahan pada metaphase meiosis dengan aktivitasCDKl-cyclin
B
yangtinggt.
Penahananmeiosis dicapai dengan aksi dari cytostatic
faclor
(CSF), yang mengurangi degradasicycitn
B.
Penahananmeiosis dirusak
oleh
sinyai ca2*
dari
sperma
sebagai stimulatornya.C**
diperlukan dan pemacu untuk degradasicyclinB
selarna meioiisII
(Hyslop et a1.,2004). Tujuan aktivasi buatan untuk meniru proses yang sedang terjadi saat fertilisasi alami, diantaranya yaitu gelombang kalsium intasitoplasmik.cyciin
B
merupakan kompone,n esensiaidari
IviPF
(M-phase promoting factor,maturation promoting
factor)
yang
aktif
denganp34*"',
yang
ditemukan pada seluruh sel eukariota pada saat M-phase, dan degradasinya yang tergantung ubiquitinmenyebabkan sel keluar dari M-phase ke interphase (okada, et a1.,2003; Hyslop e/
a1.,2004).
Caicium IonophoreA
23i87
teiah diketahui bekerjauntuk
aktivasi denganmemulai
gelombang Kalsium dari lingkungan eksfraseluler dan simpanan diintraseluler
sepertiretikulum
endoplasmik(Liu
et al.,
2002). Dari
studi
ini
ditunjukkan bahwa aktivasi
CaI
secara tunggal padaoosit
kambing yang matang hasii maturasi secarain vitro
G\1V0 marnpu menghasilkan rata-rata 52,15V'o embrioparthenot
dari 75
oosit,
meski tiddt-.ada morulayang
dihasilkan hingga 48jam
(0,00%). Jika dibandingkan dengan aktivasi kombinasi dengan
CHX
hasil tersebut sangat rendah.Hal
ini
sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya(Liu
et
al.,2042 ;
Liu
ei
ul., 7998a; Sedmikova' e t ul.,ZAA3).Setelatr Calcium
ionophore
(CaI) menginduksi peningkatan Kalsium, menurut Sun eral.
(1992) selanjutrya akan menghasilkan eksositosis cortical granule (CG),pembentukan
pronukleus
dan
perkembanganawal.
Sedangkanhasil
purelitianViiiceiit
el ui. (1992) derrgaii iiiergguiiakan CaI inenurrjukkan baiiwa tirigkat Kalsiurrrbebas
dalam
sel
menentukan peralihanke
interphase.Dengan"konsentasi
CaI rendah, kebanyakan oosit mencit melewati metaphase dan menghasilkan polar bodikedua
(PB
tr)
tetapi
tidak
meneruskanhingga
interphase, malahankhromatid-kliroiiratidnya bertahar terkondensasi dan mikrotubulus spindel metaphase terbenirik
(metaphase
III).
)
Kemampuan Ca2nuntuk memacu degradasi cyclin B pada oosit
diikuti
stabilisasilevel cyclin
B
beberapaiam
kemudian, sehinggaperlu
kombinasi bahan untuk menghambat aktivasiMPF
ataupunMAPK.
MenurutLilu et
a/.
(1998b), aktivitas kinasejuga
berhubungan dengan perkembangan mikrotubulusinti.
Oosit
dengan maturation/M-phasepromoting
factor
(N{PF),
yang tidak
aktif
tetapi
aktivitas mitogen-activatedprotein
kinase(MAPK)
bertahan tinggr hanya mencapai aktivasi sebagian, keluar dari metaphaseII
tetapi tidak membentuk pronukleus. MenurutLiu
dan Yang (1999) inaktivativasi
MAPK
pada oosit yang diperlakukan denganCaI.
A23187+CIIX
terjadi kira-kira
15jam
sesudahaktivasi,
yaitu
ditandai
denganperkembangan pronukleus, seperti pada oosit yang difertilisasi secara
in vitro (IVF).
Berkaitan dengan aktivasi dengan kombinasi, Hagemann et al. (1995) dalam Alberio
et
al.
(2001) menyatakan bahwa oosit mencit yang diaktivasi dengan kombinasi CaI yangdikuti
dengan Cycloheximide yang mencegah sintesis CyclinB,
yaifi
subunitregulator
MPF,
akan menginduksi pembentukan pronukleus dengan rata-rata yangtinggi.
Hasil penelitian dengan oosit kambingini juga
menunjukkan bahwa morulayang
dihasilkan
aktivasi
kombinasi
Calcium
ionophore A23187
dengan Cycloheximide secara nyata meningkat dibanding aktivasi tunggal menggunakan Calcium ionophore A23187 . Beberapa morula tersebut dapat dilihat pada GambarL
Gambar 1.
Beberapa embrio parthenote tahap morula hasil aktivasi oositkambing menggunakan
kombinasiCalcium
ionophorb.-423187
yang diikuti
denganCycloheximide.
Dari
penelitian
ini
dapat disimpulkan bahwa
proseduraktivasi
dengan kombinasi peningkatanKalsium
intraseluler(Calcium
ionophoreA23187)
yangdiikuti
denganinhibitor
sintesis
protein
(Cycloheximide)
lebih efektif
untuk parthenogenesisoosit kambing
disbanding
aktivasi
tunggal.
Untuk
penelitianselanjuhya perlu dilakukan
uji
kromosom untuk mengetahui ploiditas embrio hasilaktivasi, serta dilakukan evaluasi pada 72
ja*
(3
hari) hingga
120jam (5
hari) sesudah aktivasi untuk mengetahui respon aktivasi tersebut terhadap perkembangan embrio phartenot.,l
MAKAIAH SEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS BIOLOGI- FMIPA, UNAIR
SURABAYA, 22 JULI 2006
ISBN:979-98109-1-4
DA}"I'AR
PUS
'AKA
Alberio, R.,
Zakhartchenko,V.,
Motlik,
J., danWolf,
E.
2001. Mammalian oocyteactivation
:
lessonfrom
the sperm and implicationsfor
nuclear transfer.Int.
J.Dev.
Biol.
45:797-849.Hyslop,
-
L.A., Nixon, V.L.,
Levasseur,M.,
Chapman, F., Cl4ba, K.,McDougali$.,
Vinables,
J.P.,Elliott,
D.J.,
dan Jones,K.T..
2004. Caz*-promotedcyclin 81
degradation
in
mouse oocytes requires the establishmentof
a metaphase arrest.D ev el opm ental B iol o g,t 269 : 206-219
Ii<umi, S., Asaria,
M.,
Sawai,K., dan Fukui,Y. 2003. Effect of Activation Metho<isfor
Bovine Oocytes after Intracytoplasmic Injection. J. Reprod. Dev.
49:37'43.
Liu,
J.,L.
Sung,F. Du,
M.
Julian, S. Jiang,M.
Barber, J.Xu,
X.C.
Tian dan X.Yang.
20A4.
Differential
Developmentof
Rabbit
Embryos Derived
From Parthenogenesis and Nuclear Transier.Mol
Reprod Dev 68: 58-04.Liu, L.,
Ju, J., dan Yang,
X..
1998a. Parthenogenetic Development and ProteinPattems
of
Newly
MaturedBovine
OocytesAfter
ChemicalActivation.
Mol
Reprod Dev 49:298-307.
Liu,
L., Ju,i.,
dan Yang,X. i998b. Differentiai lnaciivaiion of ivlaruradon-PromotingFactor
and
Mitogen-Activated
Protein Kinase Following
ParthenogeneticActivation of Bovine Oocytes. Biol Reprod 59: 537-545.
Liu,
C-T,
Chen,C.H.,
Cheng, S.P., dan Ju, 1.C..2A02. Parttrenogenesisof
Rabbit Oocytes Activated by Different Stimuli. Anim. Rep.Sci.70:26i'276.
Liu,
L.
dan Yang,X.
1999. Interplay of Maturation'Promoting Factor and Mitogen-Activated Protein Kinase Inactivation during Metaphase-to-Interphase Transitionof Activated Bovine Oocytes. Biol. Reprod.
61,l-7
.N{oos, J.,
Kopf,
G.S., dan Schultz, R..}vL1996. Cycloheximide-induced autivationof
mouse eggs: effects on cdc2lcyclinB
and MAP kinase activities. Journal of CellScience 109:739-748.
Okada,
K., MyanoT.,
danMyake,
M.
2003.Artificial
Activation of Mouse and Pigiviaiur's Oosytes
by
DivarlcutCaiiuri duiuirt
Satu,E.,
H.
Ivliyaiuoio,
arrri i.i.Manabe (ed.), Animal
Frontier
Sciences,Life
science updatein
animal science.Hokuto Shobo, Kyoto, p.213-217.
Rougier,
N.
dan Werb,2..
2001.Minireview:
Parthenogenesisin
Mammals.Mol
Reprod Dev 59.468-474.
Sedmikova',
M.,
Burdova', J., Peff, J., Etrych,M.,
Rozinek, J.,dan
Jilek, F.. 2003. Induction and activation of meiosis and subsequent parthenogenetic developmentof
growingpig
oocytes usin!.'ealcium ionophore A23187. Theriogenologt 601 lnn 1 Zan
r u\r7- 1\rz.\r.
Sun, F.2., Hoyland, J., Huang, X., Mason, W., dan Moor,
R.M.
1992.A
Comparisonof
tnfiacellular
Changes
in
Porcine
Eggs
After
Fertilization
and Elecfioactiv ation. D ev elopm ent I I 5 : 9 47 -9 56.Suzuki,
H.,
Kagawa,N.,
dan
Toyokawa,K..
2002.
PronuclcurMgration
and Cytoskeletal Organizationof
Porcine Oocytes Activatedby
Various Stimuli. J. Mamm. Ova Res.19: 96-103.Tanak4
H.
2001.
ReproductiveBiologt
and
Biotechnolog,t. Japan InternationalCooperation Agency Indonesia.
I i
MAKATA}I SEMII\IAR I{ASIOI\IAL BIODIVERSITAS
BIOLOGI.FMIPA UMIR
SURABAYA, 22 JULI 2006
ISBN:979-98109-
1-4
vincent,
c.,
cheek, T.R.,
dan
Johnson,M.H..
1992.cen
cycle
progressionof
parthenogenetically activated mouse oocytes
to
interphaseis
deien&ri-ria.
level of intemal calcium. J.