• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN DAN PEMBUATAN CETAKAN SOUVENIR KHAS KOTA PALEMBANG ( Pengujian )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESAIN DAN PEMBUATAN CETAKAN SOUVENIR KHAS KOTA PALEMBANG ( Pengujian )"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN DAN PEMBUATAN CETAKAN SOUVENIR

KHAS KOTA PALEMBANG

( Pengujian )

LAPORAN AKHIR

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan Program Diploma III Pada Jurusan Teknik Mesin

Politeknik Negeri Sriwijaya

Oleh :

EDHO TORSESA JAROSMAN 0613 3020 0799

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK MESIN

PALEMBANG 2016

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

DESAIN DAN PEMBUATAN CETAKAN SOUVENIR KHAS

KOTA PALEMBANG

LAPORAN AKHIR

Disetujui oleh dosen pembimbing laporan akhir jurusan teknik mesin Politeknik Negeri Sriwijaya

Menyetujui,

Pembimbing 1 Pembimbing II

Dicky Seprianto, S.T., M.T. Romi Wilza, S.T., M.eng.sci NIP. 197709162001121001 NIP. 197306282001121001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya

Ir. Sairul Effendi, M.T. NIP.196601211993031002

(3)

iii

Motto dan Persembahan

“Bukan kegagalan yang membuat kita takut, tapi ketakutan yang membuat kita gagal”

“Jika Hal tersebut tidak merepotkanmu, maka hal tersebut tidak akan pernah mengubahmu”

“Mimpi yang besar mempunyai resiko yang besar, bergandengan bersama usaha dan doa yang besar.”

“Khairunnaas Anfa’uhum Linnaas–Sebaik-baik Manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.”

“Kuliah Adalah Masa Mengembangkan Diri, Setelah itu datang masa untuk berkontribusi.”

– Anis Baswedan -

Dengan penuh syukur kepada Allah SWT, Laporan Akhir ini kupersembahkan untuk:

 Kedua orang tuaku yang telah

menghabiskan banyak uang untuk pendidikanku selama di Politeknik Negeri Sriwijaya.

 Dosen pembimbing Bapak Dicky

Seprianto dan Bapak Romi Wilza, yang telah rela dan bersedia membimbing Laporan Akhirku.

 Teman-teman Teknik Mesin angkatan

2013.

 Adik tingkatku sebagai referensi untuk melakukan pengembangan.

 Bangsa dan negara Indonesia

 Almamaterku.

(4)

iv

RINGKASAN

Pengecoran adalah suatu proses pembuatan benda kerja dari logam dengan jalan mencairkan logam pada temperatur tertentu, kemudian dituangkan kedalam cetakan dan dibiarkan mendingin dan membeku. Tujuan utama dalam pembuatan cetakan kuningan ini adalah untuk mempercepat proses produksi, dengan waktu yang relatif singkat dan menghasilkan produk yang banyak (massal).

Dalam laporan ini dibahas tentang desain dan pembuatan cetakan souvenir khas kota Palembang, cetakan permanen ini dimaksudkan untuk memperbaiki cara masyarakat Palembang yang masih memproduksi souvenir secara manual. Rancang bangun cetakan logam ini dibuat berdasarkan teori dan praktek dimana teori didapatkan dari berbagai macam buku dan praktek yang didapat dari tempat

pengecoran logam disertai wawancara. Tetapi untuk produk-produk dengan

bentuk geometri yang relatif sederhana dan diproduksi secara massal, pembuatan secara manual dirasa tidak memungkinkan. Untuk itu dikembangkan metode pengecoran dengan menggunakan cetakan permanen yang dibuat dari logam baja. Hasil laporan ini menunjukkan bahwa dengan kualitas hasil yang tidak jauh berbeda, cetakan akan mampu memproduksi plakat / souvenir dengan waktu yang lebih singkat dan tentu saja biaya produksi yang lebih rendah.

(5)

v

ABSTRACT

Casting is a process of making tools or working units from metal by liquefying the metal in such particular temperature, then pouring it into the mold and let these become cold and freeze at the end. The purposes of making this brass mold are only to ease the producting process, to minimize the time limit and to produce the tools or working units in sort of huge quantity (massive).

On this final report, we would like to represent the design and mold producing process for Palembang originally souvenirs. This permanent mold is aimed to propose new method for those who are still using manual ways to produce those art works. This brass mold is built by both the theories from diverse references and also practice derives from experiences of joining casting factory then interview added. But for products in geometric dimension which look exceedingly simple and massively produced, manual method is close to be impossible. This is the reason why the casting method is set to be permanent mold. Finally, this final report shows that by gaining similar result of quality, producing by mold clearly brings more good in stead of cutting of the time for production and minimizing the cost.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan berkah, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini tepat pada waktunya.

Dalam penyelesaian Laporan Akhir ini, penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari semua pihak, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Ing. Ahmad Taqwa, M.T selaku Direktur

Politeknik Negeri Sriwijaya.

2. Bapak Ir. Sairul Effendi, M.T selaku Ketua Jurusan dan

Bapak Drs. Soegeng Witjahjo, S.T., M.T selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin.

3. Bapak Dicky Seprianto, S.T., M.T dan Bapak Romi Wilza,

S.T., M.Eng.sci sebagai pembimbing I dan II dalam penyelesaian Laporan Akhir ini.

4. Seluruh Dosen Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya.

5. Kedua rekan tim Laporan Akhir yang sangat luar biasa

Robyn Andryanto dan Cahyo Widodo dan Rekan-rekan mahasiswa seperjuangan angkatan 2013.

6. Pak Joko dan Kak Dwi selaku pengrajin pengercoran logam

di Palembang yang banyak memberi bimbingan dan masukan-masukan dalam pembuatan Laporan Akhir ini.

Akhirnya beriring ucapan terimakasih penulis juga mengucapkan permohonan maaf atas segala kekurangan dan kelebihan yang ada, Semoga laporan akhir ini dapat memberikan banyak manfaat dan terus di kembangkan.

Palembang, Juli 2016

(7)

vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PENGESAHAN ... ii MOTTO ... iii ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan dan manfaat ... 2

1.3 Rumusan Permasalahan ... 2

1.4 Metode Pengambilan Data ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Pengecoran Logam ... 4

2.2 Proses Pengecoran ... 5

2.3 Cetakan Logam ... ... 7

2.3.1 Bagian – Bagian Cetakan Logam ... 7

2.3.2 Bahan – Bahan Cetakan ... 8

2.3.3 Jenis – Jenis Cetakan ... 8

2.4 Keuntungan dan Kerugian Pembentukan dengan Cor ... 10

2.4.1 Keuntungan Pembentukan dengan Pengecoran ... 10

2.4.2 Kerugian Pembentukan dengan Pengecoran ... 10

2.5 Pencairan Logam ... 11

2.6 Pembekuan Logam ... 11

(8)

viii

2.8 Cacat Hasil Pengecoran ... 15

2.9 Alumunium dan Kuningan ... 16

2.9.1 Alumunium ... 16

2.9.2 Kuningan ... 19

BAB III PERENCANAAN 3.1 Desain ... 21

3.1.1 Desain Produk ... 21

3.1.2 Desain Cetakan... 22

3.2 Perhitungan ... 23

3.2.1 Perhitungan Volume Produk ... 23

3.2.2 Jumlah Alumunium yang digunakan ... 26

3.2.3 Perhitungan Volume Cetakan ... 26

3.2.4 Jumlah Kuningan Yang digunakan ... 27

3.2.5 Perencanaan Penuangan Logam ... 27

3.2.6 Perhitungan Kalor ... 29

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Tujuan Pengujian ... 31

4.2 Pengujian Cetakan ... 31

4.3 Keuntungan Proses Pengecoran ... 32

4.4 Peralatan dan Bahan ... 33

4.5 Persiapan Pengujian ... 33

4.5.1 Langkah-langkah Pengujian ... 33

4.5.2 Keselamatan Kerja ... 34

4.5.3 Sumber Bahaya ... 35

4.6 Hasil Pengujian Penuangan ... 35

4.7 Hasil Pengujian Produk ... 39

4.8 Hasil Pengujian Cetakan ... 41

(9)

ix

4.10 Evaluasi Pembuatan dan Pengujian ... 43

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 45 5.2 Saran ... 45 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dua Macam bentuk cetakan ... 5

Gambar 2.2 Aliran proses pengecoran ... 6

Gambar 2.3 Bagian – bagian cetakan logam ... 8

Gambar 2.4 Proses Pembekuan Logam Cair... 12

Gambar 2.5 Pembekuan logam coran dalam cetakan ... 12

Gambar 2.6 Skema solidifikasi cair didalam cetakan ... 13

Gambar 3.1 Gantungan kunci monpera ... 22

Gambar 3.2 Desain Cetakan ... 22

Gambar 3.3 Ukuran Produk ... 23

Gambar 3.4 Volume produk ... 24

Gambar 3.5 Balok ... 25

Gambar 3.6 Volume balok berdasarkan inventor ... 25

Gambar 3.7 Ukuran cetakan ... 26

Gambar 4.1 Pengujian Suhu ... 36

Gambar 4.2 Pengujian Suhu ... 36

Gambar 4.3 Pengujian Suhu ... 37

Gambar 4.4 Pengujian Suhu ... 37

Gambar 4.5 Waktu Pendinginan 11 detik ... 38

Gambar 4.6 Waktu Pendinginan 13 detik ... 38

Gambar 4.7 Waktu Pendinginan 20 detik ... 38

Gambar 4.8 Waktu Pendinginan 23 detik ... 38

Gambar 4.9 Waktu Pendinginan 27 detik ... 39

Gambar 4.10 Desain Produk ... 39

Gambar 4.11 Desain Produk Jadi ... 40

Gambar 4.12 Produk Jadi ... 40

Gambar 4.13 Cetakan Sebelum ... 41

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Koefisien kekentalan dan tegangan permukaan logam cair .... 11

Tabel 2.2 Cacat-cacat pada coran ... 15

Tabel 2.3 Sifat-sifat fisik dan kimia dari alumunium ... 18

Tabel 2.4 Titik lebur Kuningan ... 20

Tabel 3.1 Perbandingan sifat logam ... 23

Tabel 3.2 Kalor jenis bahan ... 29

Tabel 4.1 Data Pengujian dengan Perbedaan Suhu ... 35

(12)

xii

Referensi

Dokumen terkait

Pada instar III (Gambar 3) juga terlihat bahwa bibit dari Candiroto (batang kuning) mempunyai persentase mortalitas yang paling tinggi karena toleransi suhu dan kelembaban yang

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) masyarakat Kabupaten Karimun berdasarkan pekerjaan; 2) persepsi masyarakat terhadap pendidikan; dan 3) peran Pusat Kegiatan

Menurut World Economic Outlook yang dipublikasikan oleh IMF , pada tahun 2010 perekonomian dunia tumbuh sebesar 5 persen setelah sebelumnya terjerembab ke angka -

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan konsep pengendalian intern model COSO yang terdiri dari 5 (lima) komponen yaitu lingkungan

Hal ini berarti saluran pemasaran lebih efisien dari pada saluran pemasaran yang pertama, karena petani langsung menjual jagung ke pabrik pakan akibatnya share yang

Sedangkan pada waktu pagi hari, Titik sampling G merupakan titik sampling yang memiliki konsentrasi partikulat terbesar/maksimum, dimana titik sampling ini

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai kredit sebesar simpanan yang diberikan kepada anggota lulusan Perguruan Tinggi dan lulusan SLTA kebawah

Selain itu, tingginya nilai Indeks Keanekaragaman pada Stasiun II dapat dilihat dari nilai Indeks Dominansinya yakni sebesar 0,13 yang berarti tidak ada jenis yang