• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

PADA TATANAN RUMAH TANGGA

Rina Anggraeni ¹, Tri Hesti Oktaviani², Dona Yanuar Agus Santoso³ ¹,²,³ Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal–Jawa Tengah, Indonesia

ABSTRAK

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan pencapaian rumah yang melaksanakan PHBS (klasifikasi IV) baru berkisar 24,38%. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di RW I Kelurahan Kalibuntu Wetan Kecamatan Kota Kendal Kabupaten Kendal. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan termasuk kategori baik, status ekonomi berdasarkan UMR Kabupaten Kendal termasuk kategori baik, mayoritas sikap responden berdasarkan PHBS tatanan rumah tangga termasuk kategori Baik, mayoritas dukungan sosial responden berdasarkan PHBS tatanan rumah tangga termasuk kategori Baik, mayoritas PHBS Tatanan Rumah Tangga termasuk kategori Baik. Ada hubungan antara pengetahuan, status ekonomi dan dukungan sosial dengan PHBS tatanan rumah tangga. Tidak ada hubungan antara sikap masyarakat dengan PHBS tatanan rumah tangga. Diharapkan bagi masyarakat untuk dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga.

Kata kunci : Pengetahuan, Status Ekonomi, Sikap, Dukungan Sosial, PHBS Tatanan Rumah Tangga

(2)

ABSTRACT

Behavior of Healthy and Clean Life (PHBS) behaviour nest that practised on the basis of cognizance as study result that make somebody or family can help th at area house achievement well-being that carry out PHBS (classification IV) new revolves 24,38%. This research aim is to explains factors that behaviour of Healthy and Clean Life in order household at RW I sub-district Kalibuntu Wetan city district Kendal regency Kendal. This research uses analytic descriptive design with approaches cross sectional. Research result shows that erudition majority belongs good category, economy status based on minimum salary regional regency Kendal belong good category, respondent attitude majority based on PHBS household order belongs good category, respondent social support majority based on PHBS household order belongs good category, majority PHBS household order belongs good category. There connection between erudition, economy status and social support with PHBS household order. There is no connection between society attitude with PHBS household order. Supposed for society to can apply Behavior of Healthy and Clean Life (PHBS) in household order.

Keyword : Knowledge, economy status, attitude, social support, Behavior of Healthy

and Clean Life (PHBS)

PENDAHULUAN

Tingkat pencapaian suatu negara secara keseluruhan dapat dilihat dari suatu parameter yang disebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Program Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) adalah upaya memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Program perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi, dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap serta perilaku hidup bersih sehat, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). Dengan demikian masyarakat diharapkan dapat mengenali dan

(3)

mengatasi masalahnya sendiri melalui penerapan hidup sehat dengan menjaga serta meningkatkan status kesehatannya (Depkes RI, 2008). Secara umum tujuan dan sasaran PHBS adalah upaya peningkatan PHBS di rumah tangga dengan meningkatan kemandirian dan pemberdayaan keluarga dalam masalah kesehatan. Adapun tujuan khususnya adalah meningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat khususnya dan rumah tangga terhadap program KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, dan JPKM.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kepala keluarga di RW I Kelurahan Kalibuntu Wetan Kecamatan Kota Kendal Kabupaten Kendal berjumlah 149 kepala keluarga. peneliti melakukan analisis dimana adanya korelasi antara fenomena, baik faktor resiko dengan efek, antar faktor resiko maupun antar faktor efek.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengetahuan Dengan PHBS tatanan rumah tangga

Tabel 4.6 Tabulasi silang pengetahuan responden berdasarkan PHBS tatanan rumah tangga di RW 1 Kelurahan Kalibuntu Wetan, pada bulan Februari 2013 (N=109)

Pengetahuan

PHBS tatanan rumah tangga

Total P value Buruk Baik F % F % F % Kurang 5 35,7 9 64,3 14 100,0 0,037 Cukup 22 55,0 18 45,0 40 100,0 Baik 16 29,1 39 70,9 55 100,0 Total 43 39,4 66 60,6 109 100,0

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pengetahuan responden kurang dengan perilaku PHBS rumah tangga dalam kategori buruk sebanyak 5 responden (35,7%). Tingkat pengetahuan responden kurang dengan PHBS tatanan rumah tangga baik sebanyak 9 responden (64,3%). Hasil analisa diatas menunjukkan pengetahuan responden cukup dengan PHBS tatanan rumah

(4)

tangga buruk sebanyak 22 responden (55,0%). Tingkat pengetahuan responden cukup dengan PHBS tatanan rumah tangga baik sebanyak 18 responden (45,0%). Pada tingkat pengetahuan baik dengan PHBS tatanan rumah tangga buruk sebanyak 16 responden (29,1%) dan pengetahuan responden baik dengan PHBS tatanan rumah tangga baik sebanyak 39 responden (70,9%).

Berdasarkan uji statistik menggunakan Chi-Squarediketahui bahwa nilai ρ value sebesar 0,037atau > α. Sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan dengan PHBS tatanan rumah tangga pada derajat kemaknaan 0,05.

2. Status ekonomi dengan PHBS tatanan rumah tangga

Tabel 4.7 Tabulasi silang status ekonomi responden berdasarkan PHBS tatanan rumah tangga di RW 1 Kelurahan Kalibuntu Wetan, pada bulan Februari 2013 (N=109)

Status ekonomi PHBS tatanan rumah tangga Total P value Buruk Baik F % F % F % Kurang 29 55,8 23 44,2 52 100,0 0,001 Cukup 0 0,0 0 0,0 0 0,0 Baik 14 24,6 43 75,4 57 100,0 Total 43 39,4 66 60,6 109 100,0

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa status ekonomi responden kurang dengan perilaku PHBS rumah tangga dalam kategori buruk sebanyak 29 responden (55,8%). Status ekonomi responden kurang dengan PHBS tatanan rumah tangga baik sebanyak 23 responden (44,2%). Hasil analisa diatas menunjukkan status ekonomi responden cukup dengan PHBS tatanan rumah tangga buruk sebanyak tidak ada. Status ekonomi responden cukup dengan PHBS tatanan rumah tangga baik juga tidak ada. Pada status ekonomi baik dengan PHBS tatanan rumah tangga buruk sebanyak 14 responden (24,6%) dan pstatus ekonomi responden baik dengan PHBS tatanan rumah tangga baik sebanyak 43 responden (75,4%).

(5)

Berdasarkan uji statistik menggunakan Chi-Squarediketahui bahwa nilai ρ value sebesar 0,001atau < α. Sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara status ekonomi dengan PHBS tatanan rumah tangga pada derajat kemaknaan 0,05.

3. Sikap Dengan PHBS tatanan rumah tangga

Tabel 4.8 Tabulasi silang sikap responden berdasarkan PHBS tatanan rumah tangga di RW 1 Kelurahan Kalibuntu Wetan, pada bulan Februari 2013 (N=109)

Sikap

PHBS tatanan rumah tangga

Total P value Buruk Baik F % F % F % Buruk 22 44,9 27 55,1 49 100,0 0,293 Baik 21 35,0 39 65,0 60 100,0 Total 43 39,4 66 60,6 109 100,0

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa sikap responden kurang dengan perilaku PHBS rumah tangga dalam kategori buruk sebanyak 22 responden (44,9%). Sikap responden kurang dengan PHBS tatanan rumah tangga baik sebanyak 27 responden (55,1%). Hasil analisa diatas menunjukkan sikap responden cukup dengan PHBS tatanan rumah tangga buruk tidak ada. Sikap responden cukup dengan PHBS tatanan rumah tangga baik tidak ada. Sikap baik dengan PHBS tatanan rumah tangga buruk sebanyak 21 responden (35,0%) dan sikap responden baik dengan PHBS tatanan rumah tangga baik sebanyak 39 responden (65,0%).

Berdasarkan uji statistik menggunakan Chi-Square diketahui bahwa nilaiρ value sebesar 0,293 atau > α. Sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara sikap dengan PHBS tatanan rumah tangga pada derajat kemaknaan 0,05.

4. Dukungan Sosial Dengan PHBS tatanan rumah tangga

Tabel 4.9 Tabulasi silang dukungan sosial responden berdasarkan PHBS tatanan rumah tangga di RW 1 Kelurahan Kalibuntu Wetan, pada bulan Februari 2013 (N=109)

Dukungan Sosial

PHBS tatanan rumah tangga

Total P value

Buruk Baik

F % F % F %

(6)

Baik 13 21,0 49 79,0 62 100,0

Total 43 39,4 66 60,6 109 100,0

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa dukungan sosial responden buruk dengan perilaku PHBS rumah tangga buruk sebanyak 30 responden (63,8%), dan dukungan social responden buruk dengan PHBS tatanan rumah tangga baik sebanyak 17 responden (36,2%). Dukungan social baik dengan PHBS tatanan rumah tangga buruk sebanyak 13 responden (21,0%) dan sikap responden baik dengan PHBS tatanan rumah tangga baik sebanyak 49 responden (79,0%).

Berdasarkan uji statistik menggunakan Chi-Squarediketahui bahwa nilai ρ value sebesar 0,000 (< α ). Sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara dukungan social dengan PHBS tatanan rumah tangga pada derajat kemaknaan 0,05.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang factor-faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih dn sehat pad tatanan rumah tangga dapat disimpulkan mayoritas pengetahuan , status ekonomi , sikap,dukungan social termasuk kategori baik,,

Diharapkan bagi masyarakat untuk dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Wawan, (2010). Hubungan Sikap dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa Bondalem Kabupaten Boyolali (Skripsi tidak dipublikasikan).

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta

Depkes RI, (2008). Buku Saku Rumah Tangga Ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI

Dinkes Kabupaten Kendal, (2012). Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan PHBS Kabupaten Kendal th 2011-2012.Kendal: Dinkes Kabupaten Kendal.

Effendi, dkk (2004). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada SD Negeri Cikeusal Kidul 01 Ketanggungan Jawa Tengah tahun 2004. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. Vol.1,No.2, Juli 2005

Hapsari, R. N, (2010). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Ibu Rumah tangga Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Desa Tunggulsari Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal. (Skripsi tidak dipublikasikan)

Hasibuan, Hubban, (2004) Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)Tatanan Rumah Tangga Dilokasi Proyek Kesehatan Keluarga Dan Gizi (KKG) Kebupaten Tapanuli Selatan 2004. (Skripsi tidak dipublikasikan)

Hidayat, A. A, 2007 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika

(8)

Kusumawati, dkk (2008). Hubungan Antara Pendidikan dan Pengetahuan Kepala Keluarga Tentang Kesehatan Lingkungan Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Di Kelurahan Joyotakan Surakarta. [Laporan Penelitian]. Surakarta: UMS.

Machfoed. (2005). Perilaku Sehat Dalam Prinsip-prinsip kesehatan. Yogyakarta : UGM.

Mubarok, W.I, Chayatin. N, Rozikin, K., Supradi. (2007). Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Murti . B. (2005). The Family As Health Producer in Indonesia: A An Examination Using The Grossman Model And Its Extension. [Disertation] Australia: University of Newcastle

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

_____________. (2005). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Rineka Cipta Rineka Cipta

_____________. (2005). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

_____________. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Nursalam, (2001). Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Infomedika

_____________. (2008). Konsep dan Penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

(9)

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 2269/MENKES/ PER/XI/2011 tentang Pedoman pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),-- Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2011

Purwanto, H. (1999). Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Resminawati (2010). Perbedaan Tingkat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa dan Di Kota di Kabupaten Bandung (Skripsi tidak dipublikasikan).

Setiadi, (2007). Konsep dan proses keperawatan keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu

Gambar

Tabel 4.6 Tabulasi  silang pengetahuan  responden berdasarkan PHBS  tatanan  rumah  tangga  di RW  1 Kelurahan Kalibuntu Wetan, pada bulan Februari 2013 (N=109)
Tabel 4.8 Tabulasi  silang sikap responden berdasarkan PHBS tatanan  rumah  tangga  di RW  1 Kelurahan  Kalibuntu Wetan, pada bulan Februari 2013 (N=109)
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa dukungan sosial responden buruk dengan perilaku PHBS rumah tangga buruk sebanyak 30 responden (63,8%), dan dukungan  social responden buruk dengan  PHBS  tatanan  rumah  tangga baik sebanyak 17 responden (36,2%)

Referensi

Dokumen terkait

Federal Oil memiliki satu orang operator yang melayani proses pengepakan, berdasarkan observasi pada kondisi saat ini masih belum optimal dalam mengimbangi jumlah kedatangan botol

Serat optik merupakan saluran transmisi berupa sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik  yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan

* Masih banyak produk lain yang dapat Anda pilih (lihat catalog regular Tupperware) * Syarat dan ketentuan berlaku.. Untuk penjelasan detail hubungi Consultant/Distributor terdekat

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sudah sesuai atau tidaknya pelaksanaan sistem dan prosedur akuntansi pada Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Sina Kabupaten Gresik dengan

selaku ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menuntut ilmu sebagai mahasiswi Farmasi di

Hasil dari penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik kelas VII-A SMP Negeri 1 Kebomas melalui model pembelajaran kooperatif Teams

Anak muda, kalian semua adalah Generasi Z, generasi yang sangat adaptif terhadap perkembangan teknologi dan sosial media. Seperti yang dikatakan oleh Steve Jobs dalam

Dari hasil penelitian tentang Peningkatan Self efficacy Penderita HIV/AIDS (ODHA) melalui Islamic Counseling dapat disimpulkan bahwa: Islamic Counseling atau konseling