• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Skripsi

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Disusun oleh : Amri Wiji Fauziah

A11200741

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)

ii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Kebumen, April 2016

(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa Skripsi Yang Berjudul:

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Disusun Oleh: Amri Wiji Fauziah

A11200741

Telah disetujui dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.

Pembimbing I Pembimbing II

(H. M. Basirun Al Ummah, S. Pd, M. Kes) (Rina Saraswati, M. Kep)

Mengetahui

Ketua Prodi S1 Keperawatan

(4)

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Disusun Oleh: Amri Wiji Fauziah

A11200741

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 26 April 2016

Susunan Dewan Penguji:

1. Podo Yuwono, M.Kep., CWCS (Penguji I) ...

2. H. M. Basirun Al Ummah, S. Pd, M. Kes (Penguji II) ...

3. Rina Saraswati, M. Kep (Penguji III) ...

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Keperawatan

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Hubungan Antara Kepatuhan Menjalani Terapi Hemodialisa Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik di Ruang Hemodialisa RSUD Dr. Soedirman Kebumen”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan keapda junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Sehubungan dengan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. M. Madkhan Anis, S.Kep, Ns, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

2. H. M. Basirun Al Ummah, S. Pd, M. Kes, selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

3. Rina Saraswati, M. Kep, selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Allah SWT. Tiada gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Kebumen, April 2016

(6)

vi PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG Skripsi, April 2016

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Amri Wiji Fauziah1) H. M. Basirun Al Ummah 2) Rina Saraswati 3)

ABSTRAK

Latar Belakang: Prevalensi gagal ginjal di Indonesia mencapai 400.000 juta orang tetapi belum semua pasien tertangani oleh tenaga medis, baru sekitar 25.000 orang pasien yang dapat ditangani, artinya ada 80% pasien yang tidak mendapat pengobatan dengan baik. Pasien gagal ginjal kronik harus patuh dalam menjalani hemodialisa. Ketidakpatuhan dapat menyebabkan kegagalan terapi sehingga menurunkan kualitas hidup pasien.

Tujuan: Mengetahui hubungan antara kepatuhan menjalani terapi hemodialisa dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di Ruang Hemodialisa RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskripsi korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Sampel 88 yang diambil secara total sampling. Analisa data menggunakan analisa deskriptif dan uji bivariat menggunakan uji korelasi chi-square

Hasil: Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden masuk dalam kategori patuh (70.5%), dan memiliki kualitas hidup kategori kurang baik (63.6%). Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya hubungan antara kepatuhan menjalani terapi hemodialisa dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di Ruang Hemodialisa RSUD DR. Soedirman Kebumen (p=0.002). Semakin patuh pasien gagal ginjal kronik dalam menjalani terapi hemodialisa semakin berpeluang memiliki kualitas hidup yang baik.

(7)

vii BACHELOR OF NURSING PROGRAM

MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Minithesis, April 2016

CORELATION BETWEEN THE OBEDIENCE TO UNDERGO HEMODIALYSIS THERAPY AND THE QUALITY OF LIFE OF CHRONIC RENAL FAILURE PATIENTS AT DR. SUDIRMAN STATE

HOSPITAL OF KEBUMEN

Amri Wiji Fauziah1) H. M. Basirun Al Umma 2) Rina Saraswati 3) ABSTRACT

Background: the prevalence of renal failure in Indonesia reached 400,000 million people, but not all patients handle by medical personnel, approximately 25,000 new patiens can be treated, meaning that there are 80% of patients who did not receive treatment with either. Patients with cronic renal failure undergoing hemodialysis should be obedient.. Non obedience may lead to failure of therapy that can reduce the quality of life of their life.

Objective: To determine corelation between the obedience to undergo hemodialysis therapy and the quality of life of chronic renal failure patients at Dr. Sudirman State Hospital of Kebumen.

Methods: This study used correlational description with cross-sectional approach. The samples were 88 respondents taken by total sampling technique. Data were analyzed using descriptive analysis and chi-square test for bivariate analysis. Results: Most respondents (70.5%) were obedient, and had poor quality of life category (63.6%). There was corelation between the obedience to undergo hemodialysis therapy and the quality of life of chronic renal failure patients at Dr. Sudirman State Hospital of Kebumen indicated by p-value 0.002(<0,05). The more obedient the more chronic renal failure patients undergoing hemodialysis therapy to have good quality of life.

(8)

viii

Motto

”Boleh jadi kamu membenci sesuatu,

padahal ia amat baik bagimu, dan boleh

jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,

padahal ia amat buruk bagimu, Alloh

Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”

(QS Al Baqarah 2:216)

“Man Jadda Wajada”

Siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil

“Man Shabara Zhafira”

Siapa yang bersabar pasti beruntung

“Man Sara Ala Darbi Washala”

Siapa menapaki jalan-Nya akan sampai ke

tujuan

(9)

ix

Halaman Persembahan

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya

yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran untuk

saya dalam mengerjakan skripsi ini. Terselesainnya skripsi ini

tentunya tidak terlepas atas bantuan, arahan, dan dukungan dari

berbagai pihak yang terkait. Maka dari itu saya persembahkan skripsi

ini untuk:

Bapakku tersayang Endang Samiasih dan Mamahku tercinta

Kundari ES

terimakasih atas dukungan moril dan materil serta do’a

yang tiada henti yang tak pernah telat diberikan untukku.

Untuk kedua kakakku (Faizal Syahmudin

& Januar Johan Fauzi) tercinta yang

senantiasa memberikan dukungan, semangat

dan arahan untuk adikmu.

Untuk sahabat-sahabatku (Anida, Anggun,

Heti, Ade, Ika, Fella) terima kasih telah

menghiasi indahnya kebersamaan suka duka.

Serta teman-seperjuangan S1 Keperawatan

angkatan 2012, terimakasih atas motivasi

(10)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

(11)

xi

A. Jenis Penelitian ... 20

B. Populasi dan Sampel ... 20

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 20

D. Variabel Penelitian ... 21

E. Definisi Operasional ... 22

F. Teknik Pengumpulan Data ... 22

G. Instrument Penelitian ... 23

H. Uji Validitas dan Reabilitas ... 26

I. Teknik Analisis Data ... 29

J. Etika Penelitian ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Hasil Penelitian ... 32

B. Pembahasan ... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 38

A. Kesimpulan ... 38

B. Saran ... 38 DAFTAR PUSTAKA

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 22 Tabel 3.2 Skor untuk Kuesioner Kepatuhan ... 24 Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Kepatuhan Menjalani

Terapi Hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD DR. Soedirman Kebumen ... 32 Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kualitas Hidup Pasien

Gagal Ginjal Kronik di Ruang Hemodialisa RSUD DR. Soedirman Kebumen ... 32 Tabel 4.3 Hubungan Antara Kepatuhan Menjalani Terapi Hemodialisa

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gagal ginjal kronik merupakan kondisi ketika pasien mengalami kerusakan ginjal yang berlanjut sehingga memerlukan terapi pengganti ginjal secara terus menerus, kondisi penyakit pasien telah masuk ke stadium akhir penyakit ginjal kronis, yang dikenal juga dengan gagal ginjal tahap akhir (Smeltzer & Bare, 2010).

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2012 penderita gagal ginjal baik akut maupun kronik mencapai 50% sedangkan yang diketahui dan mendapatkan pengobatan hanya 25% dan 12,5% yang terobati dengan baik. Berdasarkan Data Laporan Tahunan USRDS (United States Renal Data System) tahun 2013, lebih dari 615.000 orang Amerika sedang dirawat karena gagal ginjal. Berdasarkan jumlah tersebut, lebih dari 430.000 adalah pasien dialisis dan lebih dari 185.000 melakukan transplantasi ginjal. Sejak tahun 2000, jumlah pasien yang telah didiagnosis dengan gagal ginjal telah meningkat sebanyak 57%. Prevalensi ESRD (End Stage Renal Indonesia mencapai 400.000 juta orang tetapi belum semua pasien tertangani oleh tenaga medis, baru sekitar 25.000 orang pasien yang dapat ditangani, artinya ada 80% pasien yang tidak mendapat pengobatan dengan baik. Pada bulan November 2011 dinas kesehatan provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang melakukan penelitian dengan hasil penderita gagal ginjal kronik terbesar adalah kabupaten Surakarta dengan 54,2% dari jumlah total 56 ribu penderita. Diperkirakan tiap tahun ada 2000 pasien baru. Berdasarkan data tersebut

(16)

2

sekitar 60%-70% dari pasien tersebut berobat dalam kondisi sudah masuk tahap gagal ginjal terminal. Sedangkan untuk kabupaten Kebumen prevalensinya mencapai 3% atau sekitar 456 penderita (Dinkes Jateng, 2011).

Kegagalan ginjal membentuk eritropoitin dalam jumlah yang adekuat sering menimbulkan anemia dan keletihan, akibat anemia berpengaruh buruk pada kualitas hidup (Corwin, 2009). Hemodialisa atau tranplantasi ginjal diperlukan untuk kelangsungan hidup pasien gagal ginjal kronis. Dialysis merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengeluarkan cairan dan produk limbah didalam tubuh ketika ginjal tidak dapat melakukan hal tersebut. Tujuannya adalah untuk mempertahankan kehidupan dan kesejahteraan pasien sampai fungsi ginjal pulih kembali. Metode terapi mencakup hemodialisis, hemofiltrasi dan peritoneal dialysis (Smeltzer & Bare, 2010).

Terapi hemodialisis tidak menyembuhkan atau memulihkan penyakit ginjal dan tidak mampu mengimbangi hilangnya aktifitas metabolik atau endokrin yang dilaksanakan oleh ginjal dan dampak dari gagal ginjal serta terapi terhadap kualitas hidup pasien. Pasien harus menjalani dialisis sepanjang hidupnya atau sampai mendapat ginjal baru melalui operasi pencangkokan (Smeltzer & Bare, 2010). Pasien gagal ginjal kronik harus patuh dalam menjalani hemodialisa. Kepatuhan adalah ketaatan pasien dalam melaksanakan tindakan terapi. Kepatuhan pasien berarti bahwa pasien dan keluarga meluangkan waktu dalam menjalani pengobatan yang dibutuhkan (Potter & Perry, 2006).

(17)

3

Menurut Smeltzer & Bare (2010) kualitas hidup adalah sebuah konsep multidimensi yang luas yang biasanya mencakup evaluasi subjektif dari kedua aspek positif dan negatif dalam kehidupan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nurchayati (2010), hal-hal yang mempengaruhi kualitas hidup diantaranya adalah aspek kesehatan fisik, kesehatan mental, nilai dan budaya, spiritualitas, hubungan sosial ekonomi yang mencakup pekerjaan, perumahan, sekolah dan lingkungan pasien. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Syamsiah (2011) faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pasien Chronic Kidney Disease (CKD) adalah faktor usia, pendidikan, lamanya hemodialisa, motivasi dan dukungan keluarga.

Berdasarkan studi pendahuluan di ruang hemodialisa Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedirman Kebumen diperoleh data bulan Januari – Desember 2015 rata – rata setiap bulan terdapat 88 pasien yang melakukan terapi hemodialisa. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah pasien setiap bulan yang menjalani terapi hemodialisa. Rata – rata peningkatan jumlah pasien yaitu 4 orang. Berdasarkan penjelasan dari perawat diketahui bahwa pasien yang tidak patuh dalam menjalani terapi hemodialisa biasanya akan datang dengan keluhan seperti sesak nafas dan bengkak karena zat – zat hasil metabolisme tubuh dan cairan menumpuk didalam tubuh, hal ini tentunya mempengaruhi kualitas hidup pasien itu sendiri. Pasien yang tidak patuh terhadap terapi hemodialisa di RSUD Dr. Soedirman Kebumen sekitar 25% atau 22 orang.

(18)

4

ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa adalah ketidakpatuhan pasien dalam menjalani terapi hemodialisa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah tersebut, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut :“apakah ada hubungan antara kepatuhan menjalani terapi hemodialisa dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di Ruang Hemodialisa RSUD Dr. Soedirman Kebumen”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum ingin mengetahui hubungan antara kepatuhan menjalani terapi hemodialisa dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di Ruang Hemodialisa RSUD Dr. Soedirman Kebumen

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui kepatuhan pasien gagal ginjal kronik dalam menjalani terapi hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD Dr. Soedirman Kebumen

b. Mengetahui kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD Dr. Soedirman Kebumen

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

(19)

5

2. Manfaat Praktis a. Bagi mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi mahasiswa untuk memberikan motivasi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis pada saat praktek di klinik sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan pelayanan bagi pasien.

b. Bagi institusi pendidikan STIKes

Sebagai tambahan pustaka dalam meningkatkan ilmu pengetahuan khususnya tentang hubungan antara kepatuhan menjalani terapi hemodialisa dengan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik. c. Bagi Pasien Gagal Ginjal Kronik

Memberikan informasi tentang kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dan pentingnya mematuhi aturan dalam menjalani terapi hemodialisa guna meningkatkan status kesehatan pasien gagal ginjal kronik.

d. Bagi Klinik

Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan oleh perawat untuk memotivasi pasien gagal ginjal kronik meningkatkan kepatuhan menjalani terapi hemodialisis untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

E. Keaslian Penelitian

(20)

6

sebanyak 8 responen (18,2%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi square didapatkan bahwa nilai X² hitung > X² tabel yaitu 5.057 >3,8414. Berdasarkan nilai p pada fisher’sexat test sebesar 0.037 yang berarti p <0,05 artinya terdapat hubungan antara dukungan sosial keluarga terhadap kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di RSU PKU Muhammadiyah Gombong. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama – sama variabel dependent yaitu kualitas hidup. Sedangkan perbedaannya adalah tempat penelitian, waktu penelitian, dan variabel independent.

(21)

1

DAFTAR PUSTAKA

Aguswina. (2012). Karakteristik Pasien Dan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa. Medan: Universitas Sumatera Utara

Al Ummah, B. (2007). Panduan Penyusunan Skripsi. Gombong. LPM STIKes Muhammadiyah.

Alimul Hidayat, Aziz. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik. Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika

Ancok, Djamaluddin, (1991), Teknik Penyusunan Skala Pengukuran. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta.

A.Aziz Alimut Hidayat (2009). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba Medika

Balitbang Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI http://www.cdc.gov/hrcol/concep.htm. Accessed 20 November 2015.

Chang, Viktor, T & Weissman, D.E. (2012). Fast fact and concept: Quality of life. New York : Bell & Bain Ltd

Cleary, J., Drennan, J. (2007). Quality of Live of Patients on Hemodialysis for End Stage Renal Disease. Journal of Advanced Nursing. 2005.

Corwin, E. J. (2009). Buku Saku Patofisiologi (3th ed). Jakarta : EGC.

(22)

2

DiGiulio, M. (2007). Keperawatan Medikal Bedah – Ed. I. Yogyakarta : Rapha Publishing.

Dinkes Pemprop Jateng. (2011). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011. http:/www. dinkesjatengprov.go.id/. Accessed 20 Desember 2015. Farida, A. (2010). Pengalaman Klien Hemodialisis Terhadap Kualitas Hidup

Dalam Konteks Asuhan Keperawatan di RSUP Fatmawati Jakarta. Jakarta: Universitas Indonesia Depok

Hidayat, A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba.

James I. Mc Millan, MD. (2008). Chronic Kidney Disease (Chronic Renal Failure). Delmar. USA

Kammerer J., Garry G., Hartigan M., Carter B., Erlich L., (2007), Adherence in patients On Dialysis: Strategies for Succes, Nephrology Nursing Journal: Sept-Okt 2007, Vol 34, No.5, 479-485.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKEDAS) 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Kim, Y., Evangelista l.S., Phillips, L.R., Pavlish, C., & Kopple, J.D. (2010). The

End-Stage Renal Disease Adherence Questionnaire (ESRD-AQ): Testing the psychometric properties in patients receiving in-center hemodialysis. Nephrology Nursing Journal, 37 (4), 377-393.

Kreitner, R. and Kinicki, A. (2014). Organizational Behavior. Fifth Edition. McGraw Hill. New York.

Krueger, Morgan, Lois. BSN, RN, (2005): A Decade review: Methods to improve Adherence to the Treatment Regimen Among Hemodialysis Patients, Nephrology Nursing Journal; Academic Research Library,

Maulana, H., (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

(23)

3

Moons, P., Marquest, K., Budt, W & De Geest, S. (2004). Validity, Reability and Respon Siveness of the “Scehdule For Evaluation of Indiviual Quality of Life – Direct Weighting” (SEIQoL – dW) in Congenital Heart Deases. Health and quality of life outcome.

Murphy, B. et al. (2000). Australian WHOQL-100, WHOQL-BreF and cA-WHOQL INSTRUMENTS; user manual and interpratation guide. http://www.psychiatry.unimelb.edu.au/. Accessed 20 Desember 2015.

Nofitri. (2009). Kualitas Hidup Penduduk Dewasa di Jakarta. Jakarta: Universitas Indonesia

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Edisi revisi. Jakarta:Rineka Cipta.

Nurchayati, S. (2010). Analisis Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis. Thesis. Universitas Indonesia. Depok.

Potter, P.A., Perry, A.G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktisi. (Ed4, Volume 1). Alih Bahasa : Yasmin Asih, et al. Jakarta : EGC

Rambod, M., & Rafii, F. (2010). Perceived social suport and quality of life in iranian hemodialysis patients. Journal of Nursing Scholarship

Riyadi (2009). Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisa di RSU PKU Muhammadiyah Gombong. Gombong: Stikes Muhammadiyah Gombong Rugerri, M., Warner, R., Bisofi, G & Cedro, F.L. (2001). Subjetive and Objetive

Dimensions of Quality of Life in Psychiatri Patient : A Factor Analytical Approach. British Journal of Psychiatry, 178, P. 168-175.

Sapri, A. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Dalam Mengurangi Asupan Cairan pada Penderita Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa Di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Universitas Sumatera Utara. Medan. (Skripsi)

Sarafino, E.P. (2013). Health Psychology : Biopsychosocial Interactions. Fifth Edition.USA : John Wiley & Sons.

(24)

4

Septiwi, C. (2010). Hubungan Antara Adekuasi Hemodialisis dengan Kualitas Hidup Pasien Hemodialisa di Unit Hemodialisis RS Prof Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Thesis. Universitas Indonesia : Depok

Smeltzer, S.C., Bare, B.G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Suddarth (8th ed, vol 1,2). Alih Bahasa oleh Agung Waluyo. Jakarta : EGC.

Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J, L., & Cheever, K. H. (2010). Brunner & Suddarth textbook of Medical Surgical Nursing. (12thed.). Philadelpia: Lippincott.

Son Y, Choi K, Park Y, Bae J, Lee J. (2009). Depression, Symptoms and The Quality of Life in Patients on Hemodialysis for End Stage Renal Disease. American Jounal Nephrology; Volume 29 Number 1:36-42.

Steigelman, K. L., Kimble, P, L., Dunbar, S., Sowell, L. R., & Bairan A. (2006). Religion, relationship and menthal health in Midlifewomen Following Acute Myocardial Infarction. Issue in Mental Health Nursing, 27, 141-152. Sugiono. (2006). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta

Sunarni. (2009). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Menjalani Hemodialisa Pada Penderita GGK Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan. (Skripsi).

Susalit. (2012). Ilmu Penyakit dalam Jilid 3 edisi 4 aru W. Sudoyo, Bambang Setyohadi, Idrus Alwi, Marcelius Sumadibrata, Siti Stiadi. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indoesia. Jakarta. Suyono A, dkk. (2010). ILmu Penyakit Dalam. Jakarta: Internal Publishing Pusat

Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam.

Syamsiah, N. (2011).Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Pasien CKD Yang Menjalani Hemodialisa Di RSPAU Dr Esnawan Antariksa Halim Perdana Kusuma Jakarta. Universitas Indonesia. Depok. WHO. (2003). Adherence long-term therapies. Evidence for action.

(25)

5

Wijaya, A. (2007). Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisis dan Mengalami Depresi. Depok: Universitas Indonesia

World Health Organization. (2004). The World Health Organization Quality of

Life (WHOQOL) –BREF. Diakses dari

http://www.who.int/substance_abuse/research_tools/en/indonesian_whoqol .pdf. Accessed 22 November 2015

World Health Organization. (2014). Theworld health organization; quality of life(Mardiati, R. J. S. Terj). http//www.whoqol.breff.org. Accessed 22 November 2015

World Health Organization. (1997). WHOQOL: Measuring quality of life .http://www.who.int/mentalhealth/media/68.pdf. Accessed 16 Oktober 2015.

(26)

1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN

Jl. Yos Sudarso No. 461Telp./Fax. (0287)472433, 473750 – GOMBONG 54412 Website : www.stikesmuhgombong.ac.id E-mail : stikesmuhgombong@yahoo. com

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya selaku nara sumber penelitian : Nama :

Umur : Alamat :

Dengan ini saya menyatakan persetujuan guna berperan serta dalam penelitian ini dan bersedia memberikan jawaban secara benar dan tulus sesuai dengan kemampuan saya. Saya percaya bahwa jawaban kuesioner/ pertanyaan yang diajukan, tidak ada yang diberitahukan kepada sisapapun atau dijamin kerahasiaannya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat, semoga penelitian ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Kebumen,

Hormat saya,

(27)

2

KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN DAN KUALITAS HIDUP PASIEN HEMODIALISIS DI RSUD DR.SOEDIRMAN KEBUMEN

Isilah titik – titik yang tersedia dibawah ini

A.Identitas Responden

Nama inisial :

Lama menderita gagal ginjal kronik :...bulan B.Kepatuhan

1. Seberapa sering saudara tidak datang untuk melakukan cuci darah/ hemodialisa dalam satu bulannya?

tidak pernah (saya tidak pernah berhalangan untuk datang cuci darah/ hemodialisa)

1 kali dalam sebulan saya tidak cuci darah 2 kali dalam sebulan saya tidak cuci darah 3 kali dalam sebulan saya tidak cuci darah 4 kali atau lebih saya tidak cuci darah

2. Seberapa sering saudara mempercepat waktu cuci darah/ hemodialisa dalam satu bulannya?

tidak pernah (saya tidak pernah mempercepat waktu cuci darah/ hemodialisis)

1 kali dalam sebulan 2 kali dalam sebulan 3 - 4 kali dalam sebulan

(28)

3

3. Jika pernah mempercepat waktu cuci darah (hemodialisa), maka berapa rata – rata waktu yang dipercepat itu? (dalam menit)

tidak pernah (saya tidak pernah mempercepat waktu cuci darah/ hemodialisa)

kurang dari 10 menit atau 10 menit 11 sampai 20 menit

21 sampai 30 menit Lebih dari 31 menit

4. Seberapa sering saudara tidak meminum obat dalam 1 (satu) minggu? tidak pernah (saya selalu meminum obat)

sangat jarang tidak meminum obat sebagian waktu tidak meminum obat sering tidak meminum obat

tidak pernah meminum obat

5. Seberapa sering saudara mengikuti program pembatasan minum (restriksi cairan) sesuai yang disarankan petugas kesehatan (dalam seminggu terakhir) ?

setiap saat

lebih sering mengikuti sebagian waktu mengikuti sangat jarang mengikuti tidak pernah

6. Seberapa sering saudara makan mengikuti anjuran yang diprogramkan petugas kesehatan (dalam seminggu terakhir) ?

setiap waktu

lebih banyak mengikuti sebagian waktu mengikuti jarang mengikuti

(29)

4

C.Kualitas Hidup

Berilah tanda (√) pada salah satu jawaban yang menurut bapak / ibu /

saudara / saudari paling sesuai dengan kondisi yang dialami dalam 4 minggu 1 Bagaimana menurut

anda, kualitas hidup anda?

1 2 3 4 5

No Pertanyaan Sangat tidak memuaskan 3 Seberapa sering rasa

sakit fisik anda mencegah anda dalam beraktifitas?

5 4 3 2 1

(30)

5

Sedikit Sedang Sering kali

14 Seberpa sering anda memiliki kesempatan untuk bersenang-senang atau rekreasi?

(31)

6

No Pertanyaan Sangat buruk

(32)

7 26 Seberapa sering

anda merasa kesepian, putus asa, cemas, dan depresi?

(33)

8

Lans ia A khir (56-65 Tahun)

Manula (>65 Tahun) Total

V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent Valid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

(34)

9

Frequencies

Frequency Table

Status Pe k erjaan

76 86.4 86.4 86.4

Frequenc y Percent Valid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent Valid Percent

Cumulativ e

Kepatuhan Me njalani Te rapi He m odialisa

26 29.5 29.5 29.5

Frequenc y Percent Valid Percent

Cumulativ e Percent

Kualitas Hidup Pas ien Gagal Ginjal Kronik

56 63.6 63.6 63.6

Frequenc y Percent V alid Percent

(35)

10 Kualitas Hidup Pas ien Gagal Ginjal Kronik

N Percent N Percent N Percent

V alid Mis sing Total

Cases

patuhan Me njalani Te rapi Hem odialisa * Kualitas Hidup Pas ie n Gagal Ginjal Kronik Cros stabulat

23 3 26

Computed only f or a 2x 2 table a.

0 cells (.0%) hav e ex pec ted count less than 5. The minimum expected c ount is 9. 45.

b.

Sym m e tric Measure s

.317 .002 88

Contingency Coef f ic ient Nominal by Nominal

N of V alid Cases

V alue A pprox. Sig. Not ass uming the null hypothes is.

a.

Using the as ymptotic standard error ass uming the null hypothes is . b. Odds Ratio f or Kepatuhan

Menjalani Terapi Hemodialis a (Tidak Patuh / Patuh)

For c ohort Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik = Kurang Baik For c ohort Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik = Baik N of V alid Cases

V alue Low er Upper

(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)

Ket Kategori Skala Ket Skala Pendidikan Skala Ket Skala Ket Skala Ket Skala Ket Skala

1 75 Manula 6 L 1 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

2 50 Lansia Awal 4 P 2 Tidak Sekolah 1 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

3 52 Lansia Awal 4 L 1 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

4 33 Dewasa Awal 2 L 1 SMP 3 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

5 18 Remaja Akhir 1 L 1 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Baik 1

6 61 Lansia Akhir 5 L 1 SMA 4 Bekerja 1 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Baik 1

7 51 Lansia Awal 4 P 2 S1 5 Bekerja 1 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Baik 1

8 70 Manula 6 L 1 SD 2 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

9 44 Dewasa Akhir 3 L 1 SMP 3 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

10 33 Dewasa Awal 2 L 1 S1 5 Bekerja 1 Kurang Dari 1 Tahun 0 Tidak Patuh 0 Baik 1

11 43 Dewasa Akhir 3 P 2 SD 2 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Kurang Baik 0

12 24 Remaja Akhir 1 P 2 S1 5 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Baik 1

13 70 Manula 6 L 1 SD 2 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

14 45 Dewasa Akhir 3 L 1 SMA 4 Bekerja 1 Lebih Dari 1 Tahun 1 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

15 63 Lansia Akhir 5 L 1 SMP 3 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Baik 1

16 44 Dewasa Akhir 3 P 2 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

17 44 Dewasa Akhir 3 L 1 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

18 59 Lansia Akhir 5 L 1 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

19 71 Manula 6 L 1 SMP 3 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

20 59 Lansia Akhir 5 L 1 Tidak Sekolah 1 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

21 57 Lansia Akhir 5 P 2 SMP 3 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Baik 1

22 50 Lansia Awal 4 P 2 SD 2 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Kurang Baik 0

23 51 Lansia Awal 4 P 2 SMP 3 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Baik 1

24 63 Lansia Akhir 5 P 2 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

25 48 Lansia Awal 4 P 2 SMP 3 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Baik 1

26 38 Dewasa Akhir 3 L 1 S1 5 Bekerja 1 Lebih Dari 1 Tahun 1 Tidak Patuh 0 Baik 1

27 56 Lansia Akhir 5 L 1 SMP 3 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Kurang Baik 0

28 65 Lansia Akhir 5 L 1 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Kurang Baik 0

29 41 Dewasa Akhir 3 P 2 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

30 53 Lansia Awal 4 L 1 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Kurang Baik 0 Kepatuhan Kualitas Hidup

No

(43)

Ket Kategori Skala Ket Skala Pendidikan Skala Ket Skala Ket Skala Ket Skala Ket Skala

31 55 Lansia Awal 4 L 1 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Baik 1

32 53 Lansia Awal 4 L 1 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Baik 1

33 60 Lansia Akhir 5 L 1 SD 2 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

34 20 Remaja Akhir 1 L 1 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

35 49 Lansia Awal 4 P 2 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

36 41 Dewasa Akhir 3 P 2 SD 2 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

37 54 Lansia Awal 4 L 1 SMP 3 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

38 66 Manula 6 P 2 SD 2 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

39 67 Manula 6 P 2 SD 2 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

40 20 Remaja Akhir 1 L 1 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Baik 1

41 49 Lansia Awal 4 L 1 SMA 4 Bekerja 1 Kurang Dari 1 Tahun 0 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

42 38 Dewasa Akhir 3 L 1 SMA 4 Bekerja 1 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Baik 1

43 59 Lansia Akhir 5 P 2 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

44 50 Lansia Awal 4 P 2 SMP 3 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

45 59 Lansia Akhir 5 L 1 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

46 49 Lansia Awal 4 P 2 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Baik 1

47 62 Lansia Akhir 5 L 1 SD 2 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Baik 1

48 59 Lansia Akhir 5 P 2 SD 2 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

49 29 Dewasa Awal 2 P 2 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Baik 1

50 60 Lansia Akhir 5 P 2 SMP 3 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Kurang Baik 0

51 24 Remaja Akhir 1 L 1 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Baik 1

52 56 Lansia Akhir 5 L 1 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

53 70 Manula 6 P 2 Tidak Sekolah 1 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Kurang Baik 0

54 59 Lansia Akhir 5 L 1 S1 5 Bekerja 1 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

55 44 Dewasa Akhir 3 P 2 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

56 53 Lansia Awal 4 P 2 SD 2 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Baik 1

57 39 Dewasa Akhir 3 L 1 SMA 4 Bekerja 1 Lebih Dari 1 Tahun 1 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

58 37 Dewasa Akhir 3 P 2 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Baik 1

59 61 Lansia Akhir 5 P 2 SMP 3 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

60 72 Manula 6 P 2 SD 2 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Kurang Baik 0

Lama Menderita Kepatuhan Kualitas Hidup

No

(44)

Ket Kategori Skala Ket Skala Pendidikan Skala Ket Skala Ket Skala Ket Skala Ket Skala

61 58 Lansia Akhir 5 L 1 S1 5 Bekerja 1 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Baik 1

62 43 Dewasa Akhir 3 L 1 SMA 4 Bekerja 1 Kurang Dari 1 Tahun 0 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

63 44 Dewasa Akhir 3 L 1 S1 5 Bekerja 1 Kurang Dari 1 Tahun 0 Tidak Patuh 0 Baik 1

64 31 Dewasa Awal 2 P 2 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Baik 1

65 53 Lansia Awal 4 L 1 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

66 62 Lansia Akhir 5 L 1 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

67 63 Lansia Akhir 5 P 2 SD 2 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

68 45 Dewasa Akhir 3 P 2 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Baik 1

69 55 Lansia Awal 4 P 2 SMP 3 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

70 46 Lansia Awal 4 P 2 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Baik 1

71 51 Lansia Awal 4 L 1 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

72 56 Lansia Akhir 5 L 1 SD 2 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Baik 1

73 53 Lansia Awal 4 L 1 SMP 3 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Baik 1

74 71 Manula 6 P 2 Tidak Sekolah 1 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Baik 1

75 42 Dewasa Akhir 3 L 1 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Kurang Baik 0

76 63 Lansia Akhir 5 P 2 SD 2 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Baik 1

77 77 Manula 6 L 1 Tidak Sekolah 1 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Kurang Baik 0

78 43 Dewasa Akhir 3 P 2 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

79 40 Dewasa Akhir 3 L 1 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

80 43 Dewasa Akhir 3 P 2 SMA 4 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Baik 1

81 66 Manula 6 L 1 SMP 3 Tidak Bekerja 0 Lebih Dari 1 Tahun 1 Patuh 1 Kurang Baik 0

82 69 Manula 6 L 1 SD 2 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

83 57 Lansia Akhir 5 P 2 SMP 3 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Baik 1

84 43 Dewasa Akhir 3 P 2 SD 2 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

85 72 Manula 6 P 2 Tidak Sekolah 1 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0

86 66 Manula 6 P 2 Tidak Sekolah 1 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Baik 1

87 20 Remaja Akhir 1 L 1 SMP 3 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Tidak Patuh 0 Kurang Baik 0

88 47 Lansia Awal 4 L 1 SMP 3 Tidak Bekerja 0 Kurang Dari 1 Tahun 0 Patuh 1 Kurang Baik 0 No

Gambar

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ......................................................................
Tabel  3.1 Definisi Operasional  .................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa dengan nilai

Latar Belakang : Penatalaksanaan GGK dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya pengaturan diet. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan dalam

Dengan ini saya bersedia menjadi responden pada penelitian dengan judul “ Pengaruh Distraksi Audio : Murottal Al- Qur’an Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Ginjal

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa kualitas hidup yang dimiliki responden rata-rata berada pada kategori sedang, namun ada beberapa item dari kuesioner

Kepatuhan diet rendah kalium pada pasien ginjal kronis yang menjalani hemodialisis sebagian besar responden (69,2%) adalah tidak patuh. Rumah sakit sebaiknya

20 HUBUNGAN KEPATUHAN DIET DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL Berdasarkan hasil tabel 2 bahwa Lama menjalani Haemodialisa Pasien GGK di RSU Bidadari Binjai terbanyak lama HD <

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa kualitas hidup yang dimiliki responden rata-rata berada pada kategori sedang, namun ada beberapa item dari kuesioner

Hasil Berdasarkan hasil uji Chi-square jumlah obat yang diterima responden dengan kepatuhan minum obat responden didapatkan (p=0.02) hal ini menunjukan terdapat hubungan