• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Kinerja Heat Exchanger

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Kinerja Heat Exchanger"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

148 *) Staf Pengajar Jurusan D III Teknik Mesin Fakultas

Teknik Undip

EVALUASI KINERJA HEAT

EXCHANGER DENGAN METODE FOULING FAKTOR

Bambang Setyoko *)

! "! # $ ! # ! !% &! ' (! ! ) ! *) )$! ! # $ ) # (!" )

! #! # ! ! '! # (!" ) !" ! ! (() ) ! ) ! ! #! ( !

! ! # ! #! ) ! !% &! (! ! ! ! ! !##! # ! ! $ ) !

#! ) !" ! ! !( ' # ) & # +# * ) ) $! ! # ! ! $ ! ) ! ) ( !( '

# ) &

) ! ! '"! # # ) & ) ! " ! )") ) # )( (!" ) ) # )( ! ! #! # ! ! $) ! (!" ) # $) & ! ) ! ( ! ! # ! # #) ! ! ) ! ! !% &! ! # ) & # ) ) ! ! *) )$! ! )( (!" ) ) ( " ! ! !% &! # ! , ) & ) ! ! *) ) ! ) & !$"! ! ( (! ! ) & -! ) '

) ! ! *! ) ! !#) )! ! -! . / 01 # , 2) # 3 / 01 # ,

4 ! ! ( "! ) ! 3 .4 ) ( " ! ! ( "! ) ! 3 . 34 ) ) ! ! ! ! ( ( # " $! ! $! ) 5! !% &! ) ! ! )-) ' ( "! ! ) ' *) ! ) &

!' * ( 6 ! !% &! # ) & #

Alat penukar panas (5! % &! ) adalah suatu peralatan dimana terjadi perpindahan panas dari suatu fluida yang mempunyai temperatur yang lebih tinggi ke fluida lain yang temperaturnya lebih rendah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam hal ini 5! % &! digunakan sebagai pemanas pendahuluan sebelum (! ) masuk dalam # ! dengan menggunakan residu sebagai media pema5 nasnya. Hal ini diperhitungkan untuk menghemat biaya dalam penyediaan bahan bakar # !. 5! !% &! yang digunakan adalah tipe ! (

!, dimana ! dilalui oleh fluida panas (residu) sedangkan ! dilalui oleh fluida dingin ( (! )). 5! !% &! ini juga berfungsi untuk menurunkan temperatur dari solar sebelum masuk ke ! . Apabila heat exchanger tersebut telah dioperasikan beberapa waktu, maka akan terjadi penurunan unjuk kerja dari alat tersebut.

Penurunan unjuk kerja bisa jadi disebabkan oleh terbentuknya kerak, korosi, kebocoran, maupun aliran fluida yang menyebabkan friksi terhadap dinding alat. Penurunan kinerja ini bisa dilihat dari parameter5 parameter seperti " ! ! ( " tinggi, serta () # (Rd) melebihi harga yang diizinkan. Berda5 sarkan pada pertimbangan diatas maka unjuk kerja alat penukar panas dapat dievaluasi secara periodik.

Tujuan penelitian yaitu mengevaluasi unjuk kerja ! !% &! yang berfungsi sebagai pemanas (! ) yang menggunakan solar sebagai media pemanas dengan menghitung () # dan " ! ! ( " untuk mengetahui unjuk kerja pemanas (!

) berdasarkan data (! )& dan aktual dari ( !!.

Manfaat yang diperoleh dengan mengetahui unjuk kerja dari ! !% &! antara lain adalah untuk mengetahui apakah ! !% &! tersebut perlu dibersihkan atau tidak agar lebih efisien dalam transfer panas dan mengetahui ! !% &! terse5 but masih aman dioperasikan ataukah sudah perlu diganti.

Perpindahan panas adalah proses pertukaran panas yang terjadi antara benda panas dan benda dingin, yang masing – masing disebut ! ( ! !)-! (sumber dan penerima). Ada 3 macam cara perpin5 dahan panas yaitu konduksi, konveksi dan radiasi.

Perpindahan panas konduksi adalah mekanisme perpindahan panas yang terjadi dengan suatu aliran atau rambatan proses dari suatu benda yang bertemperatur lebih tinggi ke benda yang bertemperatur lebih rendah atau dari suatu benda ke benda lain dengan kontak langsung. Dengan kata lain proses perpindahan panas secara molekuler dengan perantaraan molekul – molekul yang bergerak. Perpindahan panas konduksi dapat berlangsung pada zat padat, cair dan gas. Adapun untuk menghitung perpindahan panas konduksi dapat dipergunakan rumus sebagai berikut:

x

T

A

K

Q

=

...( 1 )

(2)

149 Konveksi alami adalah perpindahan molekul–

molekul didalam zat yang dipanaskan karena adanya perbedaan density. Untuk menghitung perpindahan panas secara konveksi bebas dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Q = h A ∆T ...( 2 )

Harga dari h dipengaruhi oleh: 5 Kekasaran

5 Temperatur 5 Densitas 5 Viskositas dan 5 Panas

Konveksi paksa yaitu perpindahan panas konveksi yang berlangsung dengan bantuan tenaga lain, misalnya adalah udara yang dihembuskan diatas plat oleh kipas.

Perpindahan panas radiasi adalah perpindahan panas dari suatu benda ke benda lain dengan bantuan gelombang elektromagnetik, dimana tenaga ini akan diubah menjadi panas jika tenaganya diserap oleh benda yang lain. Untuk menghitung besarnya panas yang dipancarkan dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Q = e A σ T4 ...( 3 )

Khusus untuk benda hitam sempurna menurut Hukum Steven Boltzman:

Q = A T4 σ ……….………..( 4 )

Dimana : σ = 0,174. 1058 BTU/ jam ft20C

5! % &! yang digunakan adalah )"! ! ( ! dimana (! ) mengalir melalui ! !nya, dan residu mengalir dalam ! dengan arah ber5 lawanan ( ! # *). 5! !% &! ini dipasang secara vertikal dimana residu mengalir pada ! dari bagian atas menuju bagian bawah, sedangkan (!

) mengalir dari bagian bawah menuju bagian atas !, sehingga sepanjang ! dan ! tadi terjadi pertukaran kalor antara (! ) dengan residu.

Gb. 1. 5! % &!

Metode penelitian didasarkan pada perhitungan :

Untuk mengetahui besarnya panas yang dapat ditransfer dari fluida panas ke fluida dingin pada HE dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus:

Q = mh. Cp. ∆T ...(5)

Untuk menghitung suhu rata – rata dari suatu fluida yang mengalir dalam HE dapat dihitung dengan rumus:

LMTD =

tc

th

ln

tc

5

th

………..( 6 )

Yaitu temperatur yang sesuai dengan masing – masing stream. Temperatur kalorik dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

5 Untuk fluida panas Tc = T2 + Fc (T1 – T2)

...( 7 ) 5 Untuk fluida dingin

Tc = t1 + Fc (t2 – t1)

(3)

150 Kecepatan massa dapat dihitung dengan mempergu5 nakan rumus:

Bilangan Reynold dapat dihitung dengan rumus 5 Pada fluida panas

Faktor dimensi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

• Untuk fluida panas

JH diperoleh dari figure 28 kern dengan terlebih dahulu mengetahui harga dari Res.

• Untuk fluida dingin

JH didapat dari figure 24 kern dengan terlebih dahulu mengetahui harga dari Ret an L/D

Bilangan Prandtl dapat dihitung dengan mempergunakan rumus sebagai berikut:

Pr = mengetahui terlebih dahulu harga dari tc dan 0API. Harga dari K didapat dari #)& ! 1 Kern dengan mengetahui terlebih dahulu harga dari tc dan 0API.

!

Koefisien perpindahan panas dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Temperatur pada dinding ! dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

tw = tc +

Rasio viskositas fluida dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: dengan terlebih dahulu mengetahui harga dari tw dan 0

API fluida panas dan dingin.

!

Koefisien perpindahan panas terkoreksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: keadaan bersih. Koefisien ! -! dapat dihitung dengan mempergunakan rumus sebagai berikut:

(4)

151 #

, ) & # adalah hambatan perpindahan panas karena adanya endapan – endapan didalam HE. , ) & # ini dipengaruhi oleh bebrapa hal antara lain: jenis fluida, temperatur, jenis material

!, kecepatan aliran serta lamanya operasi.

Rd =

Ud

.

Uc

Ud

5

Uc

……….……. ( 20 )

$ %%

4 ! ! ( "! adalah penurunan tekanan maksimal yang diperbolehkan dalam HE apabila suatu fluida melaluinya. Penurunan tekanan ini semakin besar dengan bertambahnya # ) & # pada HE karena digunakan terlalu lama. 4 ! ! ( "! dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

∆Ps =

s

SG

Dc

10

x

22

,

5

1)

(N

Gs

f

10 2

φ

+

... ( 21 )

$ %

Tabel 1. Data spesifikasi 5! % &!

Uraian ! !

Notasi Satuan Dimensi Notasi Satuan Dimensi

Diameter luar ODs Inch 31,614 ODt Inch 1

Diameter dalam IDs Inch 30,748 IDt Inch

Jumlah ## ! N Unit 4 Unit

Jumlah pass n Unit 1 Unit 1

Jenis fluida Solar Crude oil

BWG 14

Jarak antar ! C Inch 0,25

Panjang ! L Ft 10

Jumlah ! Nt Unit 382

4) ) & Pt Inch 1,25

Jarak antar ## ! B Inch 23,623

%

Tabel 2. Data kondisi operasi 5! % &!

Uraian Satuan 5 77 0/

Notasi Dimensi Notasi Dimensi

, * ! Liter/ hari Ws 108433 Wt 315931

Suhu masuk 0F T1 482 t1 95

Suhu keluar 0F T2 238,2 t2 183,2

Beda suhu 0F 243,8 88,2

SG 60/60 0F 0,8561 0,8521

0

API 33,78 34,56

4 ! ! ( " ijin Psi 10 10

$

Tabel 3. Hasil perhitungan # ) & #

No Uraian Satuan ! !

1 Neraca panas BTU/ jam 1244505,21 1269463,54

2 LMTD 0F 211,7

3 Calorik temperatur 0F 132,04 340,59

4 Flow area Ft2 1,45 1,009

5 Kecepatan massa BTU/ jam ft20F 16154,063 4422,8275

6 Viskositas lb/ ft jam 5,19332 8,91186

7 Diameter Ft 0,0695 0,146

8 Bilangan reynold 144,20 880,36

9 Koefisien ! !% &! BTU/ jam ft20F 7,94 24,33

10 Temperatur dindig ! 0F 295,98

11 Viskositas pada dinding ! lb/ ft jam 2,03 2,03

12 Perbandingan viskositas dalam dan luar ! lb/ ft jam 1,21 0,94 13 Koefisien perpindahan panas terkoreksi BTU/ jam ft20F 9,60 22,87

14 8 !##) )! ! -! BTU/ jam ft20F 5,93

15 8 !#) )! (! )& BTU/ jam ft20F 5,87

(5)

152 panas yang diberikan solar adalah 1244505,21 Btu/jam, jadi ada perpindahan panas ke lingkungan sebesar 24958,33 Btu/jam.

Temperatur kalorik pada ! lebih rendah dari temperatur kalorik pada ! sehingga pada temperatur yang lebih rendah itu maka viscositasnya lebih tinggi.

Koefisien perpindahan panas pada ! lebih tinggi daripada koefisien perpindahan panas pada !, sehingga pada ! lebih cepat proses transfer panasnya. Sedang ! lebih lambat sehingga memungkinkan terjadinya perpindahan panas ke lingkungan.

8 !#) )! ! -! sebesar 5,93 Btu/jam.ft2.oF. hal ini menunjukkan bahwa hantaran perpindahan panas dalam keadaan bersih lebih tinggi bila dibandingkan hantaran perpindahan panas jika sudah ada endapan atau sudah beroperasi yaitu sebesar 5,87 Btu/jam.ft2.oF.

Terlihat bahwa hasil () # hasil perhitungan lebih rendah dari () # r yang diizinkan, dengan demikian 5! !% &! masih dalam keadaan baik dan layak operasi.

Terlihat bahwa" ! ! ( "! hasil perhitungan jauh lebih kecil dari " ! ! ( "! izin maka ! !% &! masih layak pakai dan waktu pembersihan masih bisa ditunda.

Dari analisa dan perhitungan di atas dapat diambil kesimpulan berikut :

1. 5! % &! adalah salah satu alat penukar panas yang efektif.

2. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa panas yang diberikan oleh solar tidak semuanya diterima oleh (! ). Hal ini menunjukkan bahwa adanya panas yang terbuang ke lingkungan. 3. Perpindahan panas terjadi secara konduksi,

konveksi dan radiasi.

1. Pengecekan temperatur dan tekanan yang keluar masuk dari ! !% &! harus benar5benar diperhatikan agar sesuai derngan temperatur dan tekanan yang layak operasi.

2. Agar tidak terlalu banyak panas yang terbuang ke lingkungan maka bagian luar ! diberi isolasi panas lagi.

3. Temperatur (! ) yang keluar dari ! !% &! diusahakan semaksimal mungkin agar bahan bakar yang digunakan pada furnace tidak

Q = kecepatan perpindahan panas (BTU/ jam) K = konduktivitas thermal (BTU/ jam)

ID = diameter dalam (ft), ID diperoleh dari tabel 10 kern dengan terlebih dulu mengetahui harga –

De = diameter equivalent (ft), De didapat dari figure 29 kern Mc Graw Hill Book, Singapore

2. Kreith, F. dan Prijono, A., (1997), ”4 ) )" " ) )" 4! ") ( 4 :, Ed. Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.

(6)

153 4. Ludwig, E., (1965), “ "" )!( 4 ! 2! )& #

8 !$) ( 4! !$) 4 :

Vol.3,Houiston, Texas : Gulf Publishing Co.

5. Nelson,W., (1958), “4! ) $ +!#) ! ' &) !! ) &:, Fourth ed.Mc Graw5 Hill Book Co.

Gambar

Tabel 1. Data spesifikasi 5!����% ���&!�

Referensi

Dokumen terkait

Nomor urut PEB (PEBSEQNO) File: EXP Gambaran Tipe: Diskrit Format: character Width: 3 NOOFHS (NOOFHS) File: EXP Gambaran Tipe: Diskrit Format: numeric Desimal: 0 Range: 1-2..

Pada pengujian ini akan dibuktikan kemampuan insert dari database MySQL dan MongoDB. Adapun prosesnya akan dijabarkan lebih detail di bawah ini. Membuat query insert

Setelah dipadukan dengan Prioritas berdasarkan Tingkat Area Beresiko; merah=tinggi (skor 3-4); hijau=rendah (skor 1-2) maka wilayah Kabupaten Purworejo terbagi ke

#enera#an taksonomi Bloom revisi dalam #embelajaran matematika yang sebetulnya da#at lebih kita kembangkan lagi mulai dari jenjang. sebetulnya da#at lebih kita kembangkan lagi

Karena tingkat signifikansi lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa independensi, gaya kepemimpinan, komitmen organisasi dan pemahaman good governance tidak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan da antifungi Candida albicans dari kombinasi tanaman Curcuma mangga Val., Acorus calamus L.,dan Allium sativum

Untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dari perancangan aplikasi penjualan online berbasis Web dilakukan dengan cara pengumpulan data yang terdiri dari data primer dan

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilaksanaka n dari bulan Juni hingga September 2018, yang berlokasi di 2 kecamatan yaitu Kecamatan Sukra dan