• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Jumlah subyek berdasarkan jenis kelamin. siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Jumlah subyek berdasarkan jenis kelamin. siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

29 BAB IV

ANALISA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Subyek

a. Jumlah subyek berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin F %

P 11 50 %

L 11 50 %

Jumlah 22 100 %

Jumlah subyek dalam penelitian ini sebanyak 22 siswa, jumlah subyek

berdasarkan jenis kelamin pada kelompok TK A Satria Tunas Bangsa 11

siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki.

b. Jumlah subyek berdasarkan usia

Usia F %

4 Tahun 17 77 %

5 Tahun 5 23 %

Jumlah 22 100 %

Siswa Kelompok TK Satria Tunas Bangsa mempunyai 2 kelompok

usia, yaitu 4 dan 5 tahun. Kelompok usia 4 tahun lebih banyak dibanding usia

5 tahun. Kelompok usia 4 tahun sebanyak 17 siswa dan 5 tahun sebanyak 5

(2)

30 4.2Diskripsi Pra Siklus

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas kelompok

TK A Satria Tunas Bangsa di Salatiga menunjukkan bahwa kemampuan anak

dalam mengenal huruf abjad masih rendah. Berdasarkan wawancara yang

dilakukan dengan guru, guru menyatakan sebagian besar anak ketika diajak

belajar mengenal huruf anak merasa bosan dengan media pembelajaran yang

digunakan. Kegiatan yang selama ini dilakukan oleh guru untuk meningkatkan

kemampuan mengenal huruf abjad di kelompok TK A Satria Tunas Bangsa yaitu

melalui pemberian tugas seperti kegiatan mewarnai huruf abjad dan membuat

huruf mengikuti garis titik (dotline). Dalam mengerjakan tugas yang diberikan

anak duduk diam dikursi dengan sangat tertib. Guru memberikan tugas mewarnai

huruf dan membuat huruf mengikuti garis titik, anak mengerjakan tugas dari guru

tanpa mengenal bentuk huruf yang diwarnainya. Kegiatan mengenal huruf belum

memenuhi pencapaian yang maksimal karena guru belum menemukan cara yang

tepat untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf yang sesuai dengan

kebutuhan dan perkembangan anak, agar anak tidak merasa tertekan dalam

kegiatan mengenal huruf, sehingga anak dapat menyenangi kegiatan mengenal

huruf tersebut.

Pada observasi dalam kegiatan mengenal huruf dengan metode pemberian

tugas atau mengikuti garis titik, dari 22 anak terdapat 14 anak yang belum dapat

(3)

31

menuliskan nama mereka sendiri dan masih bergantung pada guru atau

pendampingnya untuk menuliskan nama anak-anak dilembar kerja. Dari 22 anak

di kelas, hanya 8 anak yang bisa mengenal huruf dan dapat menuliskan nama

sendiri tanpa bantuan. Dari masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi

permasalahan di Kelompok TK A yaitu kegiatan pembelajaran mengenal huruf

sebagian anak masih rendah. Adapun kondisi awal yang diperoleh melalui

observasi Pra siklus dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel. 4.1 Mengenal Huruf Pra Siklus Kelompok TK A Satria Tunas Bangsa di Salatiga

Kategori F %

Baik 8 36

Cukup 5 23

Kurang 9 41

Total 22 100

Diagram 4.1 Mengenal Huruf Pra siklus Kelompok TK A Satria Tunas Bangsa di Salatiga

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45%

(4)

32

Berdasarkan prosentase hasil belajar pra siklus dapat dilihat dari grafik diatas

bahwa dari 22 anak yang menjadi subyek penelitian pada kemampuan anak mulai

mengenal huruf dari A-Z terdapat 9 anak (41%) yang masuk kategori kurang, 5 anak

(23%) yang masuk kategori cukup, 8 anak (36%) yang masuk kategori baik. Data

yang diperoleh ini akan dijadikan peneliti sebagai bahan pertimbangan membuat

perencanaan penelitian agar dapat meningkatkan pembelajaran mengenal huruf anak

kelompok TK A Satria Tunas Bangsa melalui media bermain kartu huruf.

4.3Siklus I

4.3.1 Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menyiapkan Rencana Kegiatan Mingguan ( RKM ) dan Rencana

Kegiatan Harian ( RKH )

b. Menyiapkan media pembelajaran berupa kartu huruf dan

potongan-potongan huruf sesuai tema

c. Menentukan materi dan tema pembelajaran

d. Menyiapkan lembar observasi tentang kegiatan mengenal huruf.

4.3.2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran

sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah dibuat ditahap

perencanaan oleh peneliti dengan dibantu guru kelas dan satu asisten. Tahap

pelaksanaan pada Siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan. Adapun gambaran

(5)

33 4.3.3 Pelaksanaan Siklus I

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 13 April

2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan

penelitian.

a) Kegiatan Awal

Pembelajaran dimulai dengan berbaris dan mengucapkan

salam, berdoa, mengabsen anak-anak, menyapa anak-anak,

menyanyikan lagu “disini senang disana senang”, “pelangi-pelangi”, “happy yaya-happy yeye”, mengingatkan hari, tanggal, dan tahun kepada anak, menyampaikan tema/sub tema yang akan

dipelajari, bercerita tentang manfaat matahari.

b) Kegiatan Inti

Guru membagi anak menjadi dua kelompok, dimana setiap

kelompok terdiri dari 11 anak dengan durasi waktu 20 menit. Guru

meminta anak untuk duduk membentuk lingkaran, kemudian guru

mengajak anak-anak untuk bernyanyi lagu “abcd”, setelah itu guru

menyuruh anak satu persatu untuk maju kedepan dan menyebutkan

huruf a-z sampai semua anak mendapatkan giliran. Selanjutnya

guru mengambil huruf pertama dan bertanya pada anak huruf

apakah ini? kemudian anak menjawab huruf a, kemudian guru

(6)

34

tertempel pada papan tulis. Selanjutnya guru menunjuk anak satu

persatu untuk menyebutkan huruf yang ditunjuk oleh guru secara

acak dengan huruf yang berbeda-beda. Anak menjawab huruf apa

yang ditunjuk oleh guru. Kegiatan di atas dilakukan juga pada

kelompok kedua dengan durasi waktu yang sama dan kegiatan

yang sama.

Setelah anak-anak belajar menyebut dan mengenal huruf guru

mengajak anak-anak bermain. Permainan ini anak-anak dijadikan

satu kelompok. Aturan permainannya adalah: guru meminta anak

untuk duduk melingkar, kemudian guru membagikan semua kartu

huruf a-z pada anak, guru akan menyebutkan huruf secara acak.

Jika guru menyebutkan huruf A, Maka anak yang mempunyai

huruf A berdiri dan mengatakan “ saya punya huruf A” jika anak yang memegang huruf A tidak berdiri maka anak tersebut diberi

tugas untuk menghibur teman-temannya dengan cara bernyanyi.

Guru memberikan contoh terlebih dahulu agar anak lebih

memahaminya misalnya guru A memegang huruf a, guru B

memegang huruf b, guru C memegang huruf c, selanjutnya guru D

menyebutkan huruf c, guru C berdiri dan menjawab “saya punya huruf c” jika guru C tidak berdiri dan diam saat guru D menyebutkan huruf c berarti guru C harus bernyanyi.

(7)

35 c) Kegiatan Akhir

Guru melakukan evaluasi dengan tanya jawab tentang materi

yang sudah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

keberhasilan yang dicapai oleh guru dalam penyampaian materi

pada anak, kemudian berdoa pulang.

Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus I pertemuan

pertama anak-anak masih banyak yang melamun, dan mengobrol

bersama teman-temannya.

Sehingga proses pembelajaran masih tidak berjalan dengan

baik. Guru masih kesusahan dalam menguasai kelas.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 14 April

2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan

penelitian, Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pembelajaran dimulai dengan berbaris dan mengucapkan

salam, berdoa, mengabsen anak-anak, menyapa anak-anak,

menyanyikan lagu “tik-tik bunyi hujan”, “bangun tidur”, “abcd”, mengingatkan hari, tanggal, dan tahun kepada anak,

menyampaikan tema/sub tema yang akan dipelajari, bercerita

(8)

36 b) Kegiatan Inti

Guru membagi anak menjadi dua kelompok, dimana setiap

kelompok terdiri dari 11 anak dengan durasi waktu 20 menit. Guru

meminta anak untuk duduk membentuk lingkaran, kemudian guru

mengajak anak-anak untuk bernyanyi lagu “abcd”, setelah itu guru

menyuruh anak satu persatu untuk maju kedepan dan menyebutkan

huruf a-z sampai semua anak mendapatkan giliran. Selanjutnya

guru mengambil huruf pertama dan bertanya pada anak huruf

apakah ini? anak menjawab huruf a, setelah itu guru menempelkan

huruf a ke papan tulis, sampai semua huruf tertempel pada papan

tulis. Kemudian guru menunjuk anak satu persatu untuk

menyebutkan huruf yang ditunjuk oleh guru secara acak dengan

huruf yang berbeda-beda, anak menjawab huruf apa yang ditunjuk

oleh guru. Kegiatan di atas dilakukan juga pada kelompok kedua

dengan durasi waktu yang sama dan kegiatan yang sama.

Setelah anak-anak belajar menyebut dan mengenal huruf guru

mengajak anak-anak bermain. Permainan ini anak-anak dijadikan

satu kelompok. Aturan permainannya adalah: guru meminta anak

untuk duduk melingkar, kemudian guru membagikan semua kartu

huruf a-z pada anak, guru akan menyebutkan huruf secara acak.

Jika guru menyebutkan huruf A, Maka anak yang mempunyai

(9)

37

yang memegang huruf A tidak berdiri maka anak tersebut diberi

tugas untuk menghibur teman-temannya dengan cara bernyanyi.

c) Kegiatan Akhir

Guru melakukan evaluasi dengan tanya jawab tentang materi

yang sudah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

keberhasilan yang dicapai oleh guru dalam penyampaian materi

pada anak, kemudian berdoa pulang.

Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus I pertemuan

kedua anak-anak sudah bisa mengikuti pembelajaran dengan baik,

banyak anak-anak yang antusias mengikuti kegiatan pembelajaran

mengenal huruf.

c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 15 April 2015.

Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian,

Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pembelajaran dimulai dengan berbaris dan mengucapkan

salam, berdoa, mengabsen anak-anak, menyapa anak-anak,

menyanyikan lagu “satu-satu aku sayang ibu”, “lihat kebunku”, “selamat pagi bapa”, menyanyikan lagu “abcd”, mengingatkan hari, tanggal, dan tahun kepada anak, menyampaikan tema/sub

(10)

38

tema yang akan dipelajari, bercerita tentang macam-macam musim

yang ada di indonesia.

b) Kegiatan Inti

Pertemuan ketiga guru tidak membagi anak dalam kelompok,

pembelajaran dilakukan di kelas dengan durasi waktu 20 menit.

Guru meminta anak-anak duduk di kursinya masing-masing, guru

memperkenalkan potongan-potongan huruf sesuai tema yang

sudah disiapkan (musim, hujan, kemarau). Selanjutnya guru

memulai dengan kata pertama musim, guru bertanya huruf awal

pada kata musim itu apa? Anak menjawab huruf m. Kemudian

guru meminta anak untuk mengeja huruf yang terdapat pada kata

musim, setelah itu guru meminta satu persatu anak secara

bergantian untuk menempelkan huruf-huruf yang sudah disebut

pada papan tulis.

Guru membagikan selembar kertas dan satu amplop pada

setiap anak, isi amplop tersebut terdapat potongan-potongan huruf

m-u-s-i-m, kemudian anak diminta untuk menyusun huruf tersebut

menjadi kata musim, dalam kegiatan ini guru ikut membantu

anak-anak yang mengalami kesulitan.

c) Kegiatan Akhir

Guru melakukan evaluasi dengan tanya jawab tentang materi

(11)

39

keberhasilan yang dicapai oleh guru dalam penyampaian materi

pada anak, kemudian berdoa pulang.

Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus I pertemuan

ketiga anak-anak sudah bisa mengikuti pembelajaran dengan baik,

anak-anak sudah bisa menyebut dan mengenal huruf walaupun

hanya sebagian anak saja, untuk kegiatan menyusun huruf

anak-anak masih mengalami kesusahan saat menyusun huruf menjadi

kata.

Tabel. 4.2 Rekapitulasi Data Hasil Observasi Mengenal huruf Siklus I Kelompok TK A Satria Tunas Bangsa

Berdasarkan tabel di atas pada siklus I pertemuan I diperoleh data sebesar

41% pada kriteria baik dengan jumlah anak sebanyak 9 orang. Kriteria cukup sebesar

18% dengan jumlah anak sebanyak 4 orang dan kriteria kurang sebesar 41% dengan

jumlah anak sebanyak 9 orang. Pada siklus I pertemuan II diperoleh data sebesar 55%

pada kriteria baik dengan jumlah anak sebanyak 12 orang. Kriteria cukup sebesar

No Kriteria

Siklus I

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Jumlah anak % Jumlah anak % Jumlah anak % 1 Baik ( skor 7, 8, 9) 9 41% 12 55% 12 55% 2 Cukup ( skor 5, 6) 4 18% 4 18% 4 18% 3 Kurang ( skor 3,4,) 9 41% 6 27% 6 27%

(12)

40

18% dengan jumlah anak sebanyak 4 orang dan kriteria kurang sebesar 27% dengan

jumlah anak sebanyak 6 orang. Pada siklus I pertemuan III diperoleh data sebesar

55% pada kriteria baik dengan jumlah anak sebanyak 12 orang. Kriteria cukup

sebesar 18% dengan jumlah anak sebanyak 4 orang dan kriteria kurang sebesar 27%

dengan jumlah anak sebanyak 6 orang. Dilihat dari data-data tersebut, maka dapat

diketahui bahwa dalam pelaksanaan Siklus I menjadi acuan untuk melaksanakan

Siklus II. Hal-hal yang masih kurang dalam Siklus I akan diperbaiki pada Siklus II.

Grafik 4.2 Mengenal Huruf Siklus I Kelompok TK A Satria Tunas Bangsa

Grafik di atas menggambarkan hasil kegiatan pembelajaran mengenal huruf

pada anak Siklus I. Warna biru menunjukkan kriteria baik dengan hasil persentase

41% pada pertemuan 1, 55% pada pertemuan 2, dan 55% pada pertemuan 3.

Sedangkan warna merah menujukan kriteria cukup dengan hasil persentase 18 %

pada pertemuan 1, 18% pada pertemuan 2, 18% pada pertemuan 3. Selanjutnya pada

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%

pertemuan I pertemuan II pertemuan III

baik cukup kurang

(13)

41

warna hijau menunjukkan kriteria kurang dengan hasil presentase 41% pada

pertemuan 1, 27% pada pertemuan 2, dan 27% pada pertemuan 3.

4.3.4 Refleksi

Menurut pengamatan observer pada siklus I pertemuan ketiga 6 orang

anak dalam kategori kurang dan 4 orang anak dalam kategori cukup yang

tidak dapat mengenal dan menyebut huruf a-z, sedangkan membedakan huruf

sebagian anak masih belum bisa. Guru juga masih belum bisa menguasai

kelas saat kegiatan pembelajaran berlangsung

Dari kegiatan pembelajaran Siklus I yang telah dilaksanakan selama 3

pertemuan, anak belum dapat mengenal huruf dengan benar. Pada siklus

pertama pertemuan ketiga belum mampu mencapai target indikator

keberhasilan yang ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 80%. Capaian pada

siklus pertama pertemuan ketiga sebesar 55% untuk kriteria baik, 18% untuk

kriteria cukup dan 27% untuk kriteria kurang. Untuk itu diperlukan perbaikan

pada siklus kedua supaya dapat memenuhi target indikator keberhasilan

sebesar 80%. Dalam Siklus I ada beberapa kendala yang muncul saat

melaksanakan kegiatan pembelajaran Siklus I, diantaranya adalah :

1) Sebagian besar anak masih belum bisa menyusun huruf

menjadi kata.

2) Masih ada anak-anak yang belum termotivasi ketika kegiatan

(14)

42

3) Guru masih belum bisa menguasai kelas saat kegiatan bermain

kartu huruf berlangsung.

Melihat ada beberapa kendala yang dialami dalam siklus I penulis dan

guru mendiskusikan solusi untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II.

Solusi yang disusun adalah memberikan reward berupa stiker bergambar

untuk anak yang mengikuti kegiatan bermain kartu huruf. Tujuannya adalah

agar anak lebih termotivasi untuk melakukan kegiatan bermain kartu huruf

dan menyelesaikan tugasnya.

4.4 Tahap Perencanaan Perbaikan

Tahap perbaikkan perencanaan digunakan penulis dan guru setelah

melalui tahap refleksi. Perbaikkan yang dilakukkan adalah merevisi kesalahan

dan kekurangan menjadi hambatan dalam siklus sebelumnya untuk dasar

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik pada siklus

selanjutnya.

Kegiatan yang dilakukkan dalam tahap perbaikkan perencanaan ini

mulai dengan menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang akan

dilaksanakan pada proses pembelajaran siklus II dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Menyusun RKH yang disesuaikan dengan indikator dan tema/sub tema.

b. Menyiapkan alat dan bahan ajar yang sesuai dengan materi kegiatan proses

(15)

43

c. Mempersiapkan reward berupa stiker bergambar untuk anak yang bisa

termotivasi dengan kegiatan bermain kartu huruf.

4.5 Siklus II

4.5.2 Tahap Perencanaan

Tahap perencanaa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menyiapkan Rencana Kegiatan Mingguan ( RKM ) dan Rencana

Kegiatan Harian ( RKH )

b. Menyiapkan media pembelajaran berupa kartu huruf dan

potongan-potongan huruf sesuai tema

c. Menentukan materi dan tema pembelajaran

d. Menyiapkan lembar observasi tentang kegiatan mengenal huruf

4.5.3 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah dibuat pada tahap

perencanaan oleh peneliti dengan dibantu guru kelas. Tahap pelaksanaan

pada Siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan.

4.5.4 Pelaksanaan Siklus II a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 21 April

2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan

(16)

44 a) Kegiatan Awal

Pembelajaran dimulai dengan berbaris dan mengucapkan

salam, berdoa, mengabsen anak-anak, menyapa anak-anak,

menyanyikan lagu “lihat kebunku”, “pelangi-pelangi”, mengingatkan hari, tanggal, bulan dan tahun kepada anak, menyampaikan tema/sub

tema yang akan dipelajari, bercerita tentang peri pelangi.

b) Kegiatan Inti

Pertemuan pertama siklus II guru tidak membagi anak dalam

kelompok. Pembelajaran dilakukan di kelas dengan durasi waktu 30

menit. Guru meminta anak-anak duduk di kursinya masing-masing,

sebelum memulai pembelajaran guru mengajak anak-anak secara

bersamaan untuk menyebutkan huruf a-z dengan cara bernyanyi,

setelah itu meminta beberapa anak untuk menjawab huruf yang

ditunjuk oleh guru secara acak yang sudah di tempel pada papan tulis.

Guru memperkenalkan potongan-potongan huruf sesuai tema

yang sudah disiapkan (pelangi berwarna warni), guru memulai dengan

kata pertama pelangi, guru bertanya huruf awal pada kata pelangi itu

apa? Anak menjawab huruf p. selanjutnya guru meminta anak untuk

mengeja huruf yang terdapat pada kata pelangi, setelah itu guru

meminta satu persatu anak secara bergantian untuk menempelkan

(17)

45

Guru membagikan selembar kertas dan satu amplop pada

setiap anak, isi amplop tersebut terdapat potongan-potongan huruf

p-e-l-a-n-g-i, kemudian anak diminta untuk menyusun huruf tersebut

menjadi kata pelangi, dalam kegiatan ini guru ikut membantu

anak-anak yang mengalami kesulitan.

c) Kegiatan Akhir

Guru melakukan evaluasi dengan tanya jawab tentang materi

yang telah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

keberhasilan yang akan dicapai oleh guru dalam penyampaian materi

pada anak, kemudian berdoa pulang.

Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus II

pertemuan pertama anak-anak sangat senang dan antusias mengikuti

kegiatan pembelajaran mengenal huruf dan menyebutkan huruf secara

bergantian.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 22 April

2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan

(18)

46 a) Kegiatan Awal

Pembelajaran dimulai dengan berbaris dan mengucapkan salam,

berdoa, mengabsen anak-anak, menyapa anak-anak, menyanyikan lagu

“naik-naik ke puncak gunung”, “anak ikan” sambil menirukan gerakan ikan berenang, mengingatkan hari, tanggal, bulan dan tahun kepada anak,

menyampaikan tema/sub tema yang akan dipelajari, bercerita tentang

banjir dan dampaknya.

b) Kegiatan Inti

Guru meminta anak-anak duduk di kursinya masing-masing. Sebelum

memulai pembelajaran guru mengajak anak-anak secara bersamaan untuk

menyebutkan huruf a-z dengan cara bernyanyi. Setelah itu guru meminta

beberapa anak untuk menjawab huruf yang ditunjukkan oleh guru secara

acak yang sudah ditempel pada papan tulis. Kemudian guru membagi

anak menjadi empat kelompok di mana setiap kelompok terdiri dari 5-6

anak, setiap kelompok didampingi oleh satu guru

Guru meminta satu anak untuk menyusun potongan-potongan huruf

yang sudah disediakan menjadi kata secara bergantian, setiap anak

menyusun kata yang berbeda. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian

(19)

47 c) Kegiatan Akhir

Guru melakukan evaluasi dengan Tanya jawab tentang materi yang

telah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan

yang akan dicapai oleh guru dalam penyampaian materi pada anak,

kemudian berdoa pulang.

Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus II pertemuan kedua

anak-anak sangat senang dan antusias mengikuti kegiatan pembelajaran

mengenal huruf. Sebagian besar anak sudah bisa mengenal, menyebut,

dan menyusun huruf dengan benar.

c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 23 April 2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan

penelitian.

a) Kegiatan Awal

Pembelajaran dimulai dengan berbaris dan mengucapkan salam,

berdoa, mengabsen anak-anak, menyapa anak-anak, menyanyikan lagu

“up and down” sambil menirukan gerakannya, “selamat pagi bapa”, “bangun tidur”, mengingatkan hari, tanggal, bulan dan tahun kepada anak, menyampaikan tema/sub tema yang akan dipelajari, bercerita tentang

(20)

48 b) Kegiatan Inti

Pertemuan ketiga siklus ke II sebelum memulai pembelajaran guru

mengajak anak bermain menebak huruf. Guru meminta anak-anak untuk

duduk di kursinya masing-masing. Guru mengambil satu huruf secara

acak kemudian anak menebak huruf yang dipegang oleh gurunya. Bagi

anak yang bisa menjawab harus mengangkat tangan dan berdiri.

Guru memperkenalkan potongan-potongan huruf sesuai tema yang

sudah disiapkan (gempa dan gunung meletus). Kemudian guru memulai

dengan kata pertama gempa, guru bertanya huruf awal pada kata gempa

itu apa? Anak menjawab huruf g. Selanjutnya guru meminta anak untuk

mengeja huruf yang terdapat pada kata gempa, setelah itu guru meminta

satu persatu anak secara bergantian untuk menempelkan huruf-huruf yang

sudah disebut pada papan tulis.

Guru membagikan selembar kertas dan satu amplop pada setiap anak,

isi amplop tersebut terdapat potongan-potongan huruf g-e-m-p-a.

Kemudian anak diminta untuk menyusun huruf tersebut menjadi kata

gempa pada selembaran kertas yang sudah disediakan oleh guru, dalam

kegiatan ini guru tidak ikut membantu, anak-anak melakukan sendiri tanpa

bantuan.

c) Kegiatan Akhir

Guru melakukan evaluasi dengan Tanya jawab tentang materi yang

(21)

49

dicapai oleh guru dalam penyampaian materi pada anak, kemudian berdoa

pulang.

Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus II pertemuan kedua

anak-anak sangat senang dan aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru.

Dalam kegiatan pembelajaran mengenal, menyebut, dan menyusun huruf

menjadi meningkat.

Tabel. 4.3 Rekapitulasi Data Hasil Observasi Mengenal huruf Siklus II Kelompok TK A Satria Tunas Bangsa

Berdasarkan tabel di atas pada siklus II pertemuan I diperoleh data sebesar

73% pada kriteria baik dengan jumlah anak sebanyak 16 orang. Kriteria cukup

sebesar 9% dengan jumlah anak sebanyak 2 orang dan kriteria kurang sebesar 18%

dengan jumlah anak sebanyak 4 orang. Pada siklus II pertemuan II diperoleh data

sebesar 82% pada kriteria baik dengan jumlah anak sebanyak 18 orang. Kriteria

cukup sebesar 18% dengan jumlah anak sebanyak 4 orang. Pada siklus II pertemuan

No Kriteria

Siklus II

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Jumlah anak % Jumlah anak % Jumlah anak % 1 Baik ( skor 7, 8, 9) 16 73% 18 82% 20 91% 2 Cukup ( skor 5, 6) 2 9% 4 18% 2 9% 3 Kurang ( skor 3,4,) 4 18% 0 0% 0 0%

(22)

50

III diperoleh data sebesar 91% pada kriteria baik dengan jumlah anak sebanyak 20

orang. Kriteria cukup sebesar 9% dengan jumlah anak sebanyak 2 orang.

Grafik 4.3 Mengenal Huruf Siklus II Kelompok TK A Satria Tunas Bangsa

Grafik di atas menggambarkan hasil kegiatan pembelajaran mengenal huruf

pada anak Siklus II. Warna biru menunjukkan kriteria baik dengan hasil persentase

73% pada pertemuan1, 82% pada pertemuan 2, dan 91% pada pertemuan 3.

Sedangkan warna merah menujukan kriteria cukup dengan hasil persentase 9 % pada

pertemuan 1, 18% pada pertemuan 2, 9% pada pertemuan 3. Selanjutnya pada warna

hijau menunjukkan kriteria kurang dengan hasil presentase 18% pada pertemuan 1.

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

pertemuan 1 pertemuan 2 pertemuan 3

baik cukup kurang

(23)

51 4.5.5 Refleksi

Menurut pengamatan observer anak-anak pada siklus II ini lebih antusias dan

aktif dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan setiap anak mengikuti

permainan dengan semangat dan yang berhasil meyelesaikan tugasnya

menyusun huruf akan mendapatkan sebuah reward berupa stiker bergambar.

Setelah dilaksanakan proses pembelajaran pada siklus II kegiatan

pembelajaran mengenal huruf pada anak meningkat hal ini dapat dilihat dari

hasil siklus pertama pertemuan ketiga sebesar 55% untuk kriteria baik, 18%

untuk kriteria cukup dan 27% untuk kriteria kurang siklus II pertemuan ke tiga

hasilnya meningkat sebesar 91% untuk kriteria baik, 9% untuk kriteria cukup

dan 0% untuk kriteria kurang. Pada siklus II pertemuan kedua sudah mencapai

target keberhasilan dengan skor sebesar 82% untuk criteria baik, 18% untuk

kriteria cukup, 0% dengan criteria kurang. Dengan capaian sebesar 91% pada

siklus II pertemuan ke III maka penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus

selanjutnya, karena hasil dari siklus II pertemuan ke III sudah mencapai

indikator keberhasilan yang ditentukan.

4.6 Pembahasan

Berdasarkan paparan hasil penelitian dapat dipaparkan bahwa mengenal

huruf pada anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan bermain kartu huruf. Pada

saat bermain anak-anak bisa sambil belajar mengenal huruf dan menyebutkan

huruf tersebut kemudian menyusun huruf menjadi sebuah kata. Kegiatan

(24)

52

baik untuk anak, karena anak-anak diajak bermain sambil belajar jadi saat proses

pembelajaran berlangsung anak tidak merasakan bosan.

Pada pelaksanaan tindakan siklus I, banyak anak yang belum dapat

mengenal huruf, terkadang mereka bisa menyebutkan huruf A-Z tetapi mereka

tidak mengenal huruf A seperti apa. Anak – anak juga masih terbalik-balik

dalam menyusun huruf. Melihat hal ini, guru segera mengambil tindakan agar

anak tidak terus-menerus melakukan kesalahan saat belajar mengenal huruf.

Guru berperan sangat penting dalam membantu meningkatkan kemampuan

anak mengenal huruf serta memberikan penguatan kepada anak berupa

penghargaan baik dalam bentuk pujian ataupun pemberian simbol seperti stiker

bergambar, pin dan lain-lain kepada anak. Pada pelaksanaan kegiatan

pembelajaran mengenal huruf pada anak dengan media bermain kartu huruf

Kelompok TK A Satria Tunas Bangsa, guru selalu memberikan motivasi kepada

semua anak khususnya anak-anak yang belum dapat mengenal huruf dengan

baik.

Pada siklus II, anak-anak sudah menunjukkan peningkatan yang baik

dengan hasil prosentase sebesar 91% dipertemuan ketiga. Mereka sudah bisa

mengenal huruf a-z dengan benar. Hal ini terjadi setelah guru memberikan

reward kepada anak yang bisa menyebutkan huruf a-z dengan urut. Melalui

bermain sambil belajar anak lebih cepat mengingat serta tidak mudah mengalami

rasa bosan saat belajar pendapat ini didukung oleh Kees Bertens dalam Teori

(25)

53

untuk mengurangi kecemasan anak dengan mencoba mengekspresikan berbagai

dorongan impulsifnya dengan cara yang dapat diterima oleh lingkungan.

Sementara menurut Paul Suparno Jean Piaget (2003) melalui teori

perkembangan kognitif mengemukakan bahwa bermain amat penting bagi

perkembangan kognitif seorang anak dengan melatih kemampuan adaptasi

terhadap lingkungannya dalam suasana yang menyenangkan. Kemampuan

mengenal huruf anak usia dini dapat dilihat ketika anak senang

membolak-balikkan buku cerita pendapat ini didukung oleh Depdiknas (2007) kemampuan

mengenal huruf dimulai ketika anak senang mengeksplorasikan buku dengan

cara memegang atau membolak-balik buku.

Mengenal huruf pada anak meningkat dengan kriteria baik pada tindakan

siklus II dengan prosentase sebesar 91% dari jumlah anak. Anak sudah bisa

mengenal huruf dengan baik dan menyusun huruf menjadi kata dengan benar.

Namun, pada saat melakukan kegiatan pembelajaran mengenal huruf masih ada

anak yang saling berebut untuk menyebutkan dan menyusun huruf tersebut

sehingga memicu keributan saat proses pembelajaran. Guru mengambil langkah

dengan cara bertepuk tangan sebagai simbol bahwa anak-anak harus diam dan

berkonsentrasi.

Dari hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, kegiatan pembelajaran

mengenal huruf pada anak Kelompok TK A Satria Tunas Bangsa. Anak yang

sebelumnya kemampuan mengenal hurufnya masih rendah menjadi meningkat

(26)

54

anak menjadi bosan. Anak juga terlihat senang dan antusias dalam melakukan

kegiatan pembelajaran mengenal huruf menggunakan media bermain kartu huruf

baik pada siklus I maupun siklus II. Kelebihan media bermain kartu huruf yaitu

bersifat menyenangkan, dapat membantu dan meningkatkan daya imajinasi

anak, membantu guru menginterpretasikan dan mengembangkan kurikulum

Gambar

Diagram 4.1  Mengenal Huruf  Pra siklus  Kelompok TK A Satria Tunas Bangsa di Salatiga
Grafik 4.2  Mengenal Huruf  Siklus I  Kelompok TK A Satria Tunas Bangsa
Grafik 4.3  Mengenal Huruf  Siklus II  Kelompok TK A Satria Tunas Bangsa

Referensi

Dokumen terkait

Adapun penerapan kurikulum di SDN 2 Gudangkahuripan dalam proses belajar mengajar, sudah menggunakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang sedang

[r]

Seleksi Jalur Mandiri Alih Jenjang adalah jalur seleksi bagi calon mahasiswa baru yang dilakukan berdasarkan seleksi terhadap kompetensi profesi sesuai jenjangnya

Dengan bisnis e-commerce yang dibuat melalui website ini, pemasaran produk lebih efektif, pelanggan mudah bertransaksi secara online, data pesanan tersimpan baik,

Kemampuan anak dalam mengenal huruf merupakan pengetahuan yang dapat dilihat dari kemampuan anak dalam menyebutkan simbol huruf a sampai z dengan benar, selain itu anak

Berdasarkan hasil eksperimen, kedua mo- del pembelajaran menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan keefektifan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan TAI dalam

ini guru telah melaksanakan pembelajaran dengan sangat baik. Beberapa kekurangan yang terdapat pada siklus pertama telah. diperbaiki oleh guru. Guru telah

Berdasarkan hasil regresi tersebut, perusahaan dengan ukuran lebih kecil, memiliki sales growth yang baik, dan tingkat capital investment lebih rendah, cenderung