• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUMUSAN STRATEGI DALAM MENCAPAI KEUNGGULAN BERSAING PADA PERUSAHAN KONVEKSI INJERS DI KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERUMUSAN STRATEGI DALAM MENCAPAI KEUNGGULAN BERSAING PADA PERUSAHAN KONVEKSI INJERS DI KOTA MALANG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERUMUSAN STRATEGI DALAM MENCAPAI KEUNGGULAN

BERSAING PADA PERUSAHAN KONVEKSI INJERS DI KOTA

MALANG

Axlyno Purwita

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Email : axlyno2@gmail.com

Dosen Pembimbing :

Dr. Siti Aisjah,SE.,MS.,CSRS.,CFP

ABSTRAK

Perusahaan konveksi di Indonesia memiliki jumlah yang semakin meningkat, baik dari usaha berskala besar maupun UMKM. Hal ini membuat persaingan yang ada menjadi semakin kompetitif,. Pentingnya perencanaan dan perumusan strategi yang matang merupakan kunci agar pengembangan bisnis bagi setiap usaha agar dapat memiliki keunggulan bersaing. INJERS merupakan perusahaan konveksi yang berfokus pada pakaian olahraga terutama olahraga basket. INJERS menjalankan usahanya masih minim dalam perencanaan dan pemasaran yang masih mengandalkan metode mulut ke mulut. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan usaha yang tepat untuk INJERS dengan melakukan identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal yang ada. Jenis penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan studi kasus. Sumber data yang digunakan berupa data primer dari wawancara, serta data sekunder berupa dokumen, jurnal dan sebagainya. Alat analisis yang digunakan yaitu Matriks IFE-EFE, SWOT, IE, serta Matriks QSPM. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukan bahwa strategi yang paling tepat untuk diterapkan INJERS adalah strategi penetrasi pasar.

(2)

2

FORMULATION OF STRATEGY IN ACHIEVING COMPETITIVE

ADVANTAGE AT INJERS CONVECTION COMPANIES IN MALANG

CITY

By: Axlyno Purwita

Faculty of Economics and Business Universitas Brawijaya

Email: axlyno2@gmail.com Supervisor:

Dr. Siti Aisjah, SE., MS, CSRS, CFP

Abstract

Convection companies in Indonesia have an increasing number, both from large-scale businesses and small-scale businesses. This makes the existing competition even more competitive. The importance of planning and formulating a mature strategy is the key to business development for any business to have a competitive advantage. INJERS is a convection company that focuses on sportswear, especially basketball. INJERS running its business is still minimal in planning and marketing which still relies on word of mouth methods. This study aims to formulate an appropriate business development strategy for INJERS by identifying the existing internal and external environments. This type of research in this study uses qualitative methods with descriptive approaches and case studies. The data sources used are primary data from interviews, and secondary data in the form of documents, journals, and so on. The analysis tools used are the IFE-EFE Matrix, SWOT, IE, and the QSPM Matrix. The result of this research shows that the most appropriate strategy for INJERS is a market penetration strategy.

Keywords: convection, competitive advantage, market penetration strategy

PENDAHULUAN

Secara umum, daya saing Indonesia memperlihatkan tingkat persaingan yang cukup baik menurut laporan World Economic Forum (WEF). Pada tahun 2014-2015, WEF menempatkan Indonesia pada urutan ke-34 dari total 144 negara di dunia berdasarkan Indeks Daya Saing Global (Global Competitiveness Index), meningkat 4 peringkat dari tahun sebelumnya yang menempati peringkat ke-38. Hal ini membuktikan bahwa saat ini persaingan yang ada di Indonesia ini cukup meningkat pesat. Dalam rangka meningkatkan daya saing dan mampu

berkompetisi dengan negara-negara lainnya, Indonesia harus melakukan reformasi kebijakan yang bertujuan untuk memperbaiki iklim investasi untuk menciptakan lapangan kerja baru, mendorong efisiensi biaya untuk memperkuat daya saing industri yang menopang perekenomian negara.

Di tahun yang sama hampir untuk semua jenis garment, nilai impornya mengalami penurunan, kecuali untuk T-shirt dan pakaian olahraga yang justru mengalami peningkatan sebesar 17,4%, sedangkan untuk penurunan impor tertinggi terjadi pada pakaian bayi, yang nilainya turun sebesar 33,8% (YoY).

(3)

3 Namun demikian, selama 5 tahun terakhir untuk semua jenis pakaian jadi impornya mengalami pertumbuhan. Rata-rata pertumbuhan impor tertinggi terjadi pada impor T-shirt dan pakaian olahraga dengan rata-rata pertumbuhan 28,2% per tahun dan impor pakaian bayi dengan pertumbuhan rata-rata 22,6% per tahun.

Setelah melihat kondisi dan permasalahan yang dihadapi industri pakaian jadi di Indonesia, langkah selanjutnya adalah menetapkan serangkaian strategi untuk tetap menjadikan industri ini sebagai tulang punggung dan dapat berkontribusi maksimal terhadap perekonomian nasional. Ada dua strategi yang dapat diambil oleh Indonesia dengan sumber daya dan kekuatan yang dimiliki saat ini, yaitu penguatan pasar domestik dan ekspor serta peningkatan daya saing

Pelaku usaha pakaian jadi juga perlu melakukan strategi peningkatan pasar. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mempertahankan pasar yang telah dibangun saat ini, membuka pasar baru, menahan penurunan ekspor ke negara utama, dan meningkatkan ekspor produk bernilai tambah di pasar yang sudah ada. Hal ini tentunya dengan melakukan serangkaian langkah-langkah pemasaran yang tepat. Pengelolaan merek yang buruk di masa lalu perlu segera dibenahi dan peranan marketing intelligence yang baik untuk terus berupaya memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan selera

permintaan konsumen, baik domestik maupun luar negeri.

Salah satu perusahaan yang memiliki persaingan cukup tinggi adalah Indonesia Jersey atau yang biasa disebut sebagai INJERS. INJERS merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang konveksi. INJERS berdiri pada tahun 2001, pada awalnya dari hobi pemilik yang gemar bermain basket kemudian melihat peluang untuk membuat pakaian olahraga untuk basket yang pada saat itu masih jarang pembuatnya. Saat ini INJERS berfokus kepada pakaian olahraga khususnya basket dan futsal dengan produk dan desain yang selalu mengikuti permintaan konsumen. Peran konsumen dalam memberikan kontribusi terhadap promosi produk menjadi peluang bagi INJERS itu sendiri untuk mengembangkan usahanya ke arah yang lebih baik hingga jangkauan pasar yang menjadi lebih luas.

Dalam menghadapi ancaman eksternal yang ada di perusahaan diperlukan beberapa upaya pengembangan usaha dan strategi yang direncanakan dengan matang. Strategi merupakan suatu cara atau alat untuk mencapai tujuan. Strategi pengembangan usaha diperlukan sebagai pengembang bisnis yang dijalankannya untuk memiliki keunggulan dari para pesaing yang dimiliki oleh perusahaan.Untuk itu diperlukan perencanaan dan manajemen yang baik

(4)

4 untuk merumuskan strategi pengembangan yang tepat untuk INJERS dapat mengembangkan bisnisnya dalam meningkatkan keunggulan dalam bersaing. Beberapa contoh pengembangan suatu usaha diantaranya yaitu meningkatkan akses pasar dan memperbesar pangsa pasar, meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen, memperbesar peluang usaha , dan meningkatkan kemampuan manajerial.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Maka peneliti ingin mengetahui lebih dalam tentang strategi pengembangan usaha konveksi pada INJERS, sehingga peneliti ingin melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Perumusan Strategi Dalam Mencapai Keunggulan Bersaing pada Perusahaan Konveksi INJERS di Kota Malang ”

LANDASAN TEORI Manajemen Strategi

Menurut David (2016) strategi merupakan gabungan antara seni dan pengetahuan

dalam merumuskan,

mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-lintas fungsional yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya.

Manajemen strategi melibatkan pengambilan keputusan jangka panjang yang berorientasi ke masa depan serta rumit dan membutuhkan cukup banyak sumber daya, maka partisipasi manajemen

puncak sangat penting (Pearce & Robinson, 2013).

Sedangkan menurut Wheelen and Hunger (2010) manajemen strategi adalah sekumpulan keputusan manajerial dan suatu pengambilan keputusan jangka panjang didalam perusahaan. Hal ini termasuk analisis lingkungan (lingkungan eksternal dan internal), formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi dan kontrol.

Visi Misi dan Tujuan

Visi menggambarkan aspirasi dasar atau mimpi dari sebuah organisasi, yang biasanya merupakan inisiatif pendiri atau pemimpin organisasi dengan dukungan dari semua karyawan

Pengertian dari misi yaitu maksud unik yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasikan lingkup operasinya dalam hal produk, pasar, serta teknologi (Pearce & Robinson, 2008)

Tujuan merupakan uraian dari visi yang menjadi sasaran jangka menengah yang konkret dan terukur (Pearce dan Robinson, 2008). Pernyataan tujuan adalah sebuah gambaran dari apa yang diharapkan dalam visi dan misi untuk jangka waktu 3-5 tahun ke depan dan merupakan perjalanan untuk mencapai visi.

Analisis Lingkungan Internal

Menurut Jauch dan Glueck (2003), lingkungan internal adalah proses dimana

(5)

5 perencanaan strategi mengkaji faktor internal perusahaan untuk menentukan dimana perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan yang berarti sehingga dapat mengelola peluang secara efektif dan menghadapi ancaman yang terdapat dalam lingkungan.

Menurut David (2016), pendekatan fungsi bisnis berupaya mengidentifikasikan dan menilai faktor-faktor internal yang mencakup kemampuan perusahaan, dan keterbatasan yang biasanya dikategorikan sebagai berikut:

a. Manajemen

Manajemen merupakan suatu tingkatan sistem pengaturan organisasi yang mencakup sistem produksi, pemasaran, pengelolaan sumberdaya manusia, dan keuangan. Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penunjukkan staf, dan pengendalian.

b. Pemasaran

Pemasaran merupakan proses menetapkan, mengantisipasi, menciptakan dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk dan jasa. Ada tujuh fungsi dasar pemasaran: analisis pelanggan, penjualan produk atau jasa, perencanaan produk dan jasa, penetapan harga, distribusi, riset pemasaran, dan analisis peluang. Dengan memahami fungsi-fungsi ini akan membantu dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pemasaran.

c. Keuangan

Kondisi keuangan sering dijadikan ukuran tunggal terbaik dalam menentukan posisi persaingan. Kondisi keuangan perusahaan yang sehat dan stabil juga dapat menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya. Penetapan kekuatan dan kelemahan finansial sebuah perusahaan sangat penting untuk memformulasikan strategi secara efektif. d. Produksi dan Operasi

Produksi dan operasi dalam suatu perusahaan merupakan seluruh aktivitas yang merubah input menjadi output yang berupa barang dan jasa. Manajemen produksi dan operasi erat kaitannya dengan input, proses dan output.

e. Penelitian dan Pengembangan Penelitian dan pengembangan biasanya diarahkan pada produk-produk baru sebelum pesaing melakukannya, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan pemasaran serta mendapatkan keunggulan dari biaya.

Eksternal

Lingkungan eksternal perusahaan menurut Pearce & Robinson (2013) merupakan suatu faktor-faktor diluar kendali yang memengaruhi pilihan perusahaan mengenai arah dan tindakan, yang pada akhirnya juga memengaruhi struktur organisasi dan proses internalnya.

Menurut David (2016), lingkungan eksternal adalah suatu proses yang digunakan perencana strategis untuk

(6)

6 memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang atau ancaman terhadap perusahaan. Kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori besar, yaitu: kekuatan ekonomi, kekuatan sosial, budaya, demografi dan lingkungan, kekuatan politik, hukum, pemerintah, kekuatan teknologi dan persaingan atau kompetitif.

a. Faktor Ekonomi

Kondisi ekonomi suatu negara akan mempengaruhi kondisi bisnis-bisnis yang terikat langsung pada negara tersebut. Sebagai contoh ketika suku bunga naik, dana yang dibutuhkan untuk meningkatkan modal menjadi lebih mahal atau tidak tersedia, juga ketika suku bunga naik pendapatan yang seharusnya dibelanjakan untuk konsumsi atau permintaan terhadap barang akan berkurang. Faktor-faktor ekonomi spesifik yang dapat dianalisis dan didiagnosis kebanyakan perusahaan antara lain PDB, gejala inflasi dan deflasi, kebijakan moneter, serta kebijakan fiscal. b. Faktor Sosial, Budaya, Demografis, dan Lingkungan

Faktor sosial budaya yang mempengaruhi perusahaan antara lain kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang disekitar faktor eksternal perusahaan, yang berkembang dari pengaruh kultural ekologi, demografi, agama, pendidikan dan etnik. Ketika faktor sosial budaya berubah, berubah pula permintaan akan berbagai

produk primer maupun sekunder pada daerah tersebut.

c. Faktor Politik, Pemerintahan, dan Hukum

Faktor kekuatan politik, pemerintah dan hukum dapat menjadi peluang atau ancaman utama untuk organisasi kecil dan besar. Stabilitas politik dan kebijakan pemerintah sangat menentukan kecenderungan dan arah perekonomian Nasional. Kondisi lingkungan politik tersebut berpengaruh signifikan dan strategis terhadap aktivitas bisnis.

d. Faktor Teknologi

Perubahan teknologi juga berdampak kepada pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Perubahan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan hambatan biaya antar perusahaan, menciptakan siklus produksi yang lebih pendek, menciptakan kekurangan dalam keterampilan teknis, serta. Inovasi dan adaptasi perusahaan kedalam teknologi kreatif akan memunculkan kemungkinan bahwa perusahaan akan dapat mengikuti perkembangan zaman.

e. Faktor Lingkungan Kompetitif Lingkungan kompetitif merupakan lingkungan dimana perusahaan yang bergerak pada sektor tertentu saling bersaing. Lingkungan kompetitif memiliki efek yang besar terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Menurut David (2016), hakikat persaingan suatu industri ini dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima

(7)

7 kekuatan Porter yang biasa disebut dengan Model Lima Kekuatan Pesaing (Five Competitive Forces Model).

Tahap Perumusan Strategi

Menurut David (2016), terdapat 3 tahapan dalam pengambilan keputusan dimana disetiap tahapan terdapat alat analisis yang akan digunakan untuk melakukan analisis dan pemetaan strategi. Dalam kasus kali ini, tiga tahapan beserta alat analisis yang akan digunakan adalah:

1. Tahap Masukan: Matriks IFE-EFE

Matriks IFE ( Internal Factor Evaluation) merupakan alat perumusan strategi yang digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan diantara area tersebut (Santoso, 2013).

Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation), memungkinkan para penyusun strategi untuk meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan (David, 2016).

2. Tahap Pencocokan: Matriks SWOT, dan Matriks IE

Menurut Freddy Rangkuti (2006), yang disebut matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas

bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan

Menurut Rengkuti (2006) Matriks internal eksternal ini dikembangkan dari model General Electric (GE-Model). Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.

3. Tahap Keputusan: Matriks QSPM. Pada tahap keputusan melibatkan satu alat analisis saja, yaitu Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planing Matriks) yang merupakan suatu teknik analisis dalam literatur yang dirancang untuk menetapkan daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang dapat dijalankan (David, 2016).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk analisis data dengan cara menggambarkan atau mendeskripsikan data yang terkumpul tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum (Sugiono, 2006).

(8)

8 Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan konveksi INJERS yang terletak di Kota Malang. Alamat lengkap Indonesia Jersey ini yaitu di Perum Dirgantara C4 – 12,16. Sawojajar, Malang. Telepon (0341) 9365229 / 08563536300

Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancaradan dokumentasi. Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas terpimpin, dimana pertanyaan yang diajukan didasari pada pedoman namun dapat diperdalam dan dikembangkan sesuai situasi serta kondisi di lapangan. Wawancara dilakukan kepada pihak INJERS yang diwakilkan oleh Manajer Produksi bernama Rozy Ferdiansyah. Kemudian dokmuentasi yang diperlukan dalam penelitian ini adalah transkrip serta rekaman wawancara, foto kegiatan penelitian dan juga dokumen lainnya yang juga berkaitan dengan perumusan strategi.

Metode Analisa Permasalahan dalam penelitian ini menggunakan alat analisis yang berupa matriks dan harus melalui 3 tahapan, yakni tahap masukan, tahap pencocokan strategi, dan tahap keputusan. Pada tahap masukan, matriks yang digunakan adalah matriks IFE-EFE. Setelah hasil analisis matriks IFE-EFE keluar, maka selanjutnya masuk ketahapan

pencocokan strategi, dimana dalam tahapan ini peneliti menggunakan matriks SWOT dan Matriks Internal-Eksternal. Terakhir, hasil pencocokan strategi akan dievaluasi dalam tahap keputusan menggunakan matriks QSPM.

PEMBAHASAN Matriks IFE

Pada matriks IFE didapat hasil skor kekuatan sebesar 1,14 dan total skor kelemahan sebesar 1,24. Total keseluruhan matriks internal adalah 2,28 yang berasal dari 7 faktor kekuatan dan 13 faktor kelemahan . Faktor-faktor kekuatan terbesar ada pada standar kualitas yang tinggi dengan bobot 0,07 dan peringkat 4, dan pada faktor kelemahan terbesar ada pada faktor pemasaran tidak dilakukan secara rutin dengan bobot 0,1 dan peringkat 2.

Berdasarkan hasil analisis tersebut menunjukan bahwa INJERS masih memiliki banyak kelemahan daripada kekuatan yang dimilikinya. Menurut David (2016) apabila skor pembobotan total IFE dibawah 2,5 maka menunjukan bahwa perusahaan masih lemah secara internal.

Matriks EFE

Berdasarkan hasil analisis matriks EFE mendapatkan total skor peluang sebesar 1,40 dan total skor ancaman sebesar 1,59. Total skor keduanya adalah 2,99 yang menunjukan bahwa faktor ancaman

(9)

9 eksternal yang dimiliki INJERS lebih besar daripada peluang eksternal yang dimiliki. Total skor 2,99 menunjukan bahwa skor tersebut berada diatas rata rata yang mengindikasikan bahwa INJERS sebenarnya mampu untuk merespon peluang yang ada dan mampu untuk memanfaatkan peluang tersebut dan meminimalisir ancaman negatif dari lingkungan eksternal.

Matriks SWOT

Berdasarkan hasil analisis Matriks SWOT dapat digunakan sebagai dasar untuk posisi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh INJERS dalam menghasilkan alternatif-alternatif strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Dari analisis Matriks IFE-EFE yang dimasukan dalam Matriks SWOT dapat diketahui bahwa posisi perusahaan masih memiliki kelemahan internal namun INJERS masih dapat merespon peluang yang ada. Berdasarkan analisis tersebut maka INJERS sebaiknya menggunakan strategi W-O (Weaknesses-Opportunity) , yaitu dengan meminimalisir kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang eksternal melalui usaha seperti:

1. Mengoptimalkan pemasaran melalui sosial media dengan maksinal untuk meningkatkan brand awareness

2. Menerapkan manajemen yang lebih terstruktur dalam waktu, jobdesk dan konsistensi

Matriks IE

Hasil dari analisis dengan menggunakan matriks Internal-Eksternal menunjukan bahwa INJERS berada pada posisi kuadran V. Pada posisi kuadran V yang merupakan wilayah dengan strategi mempertahankan dan memelihara (hold and maintain). Alternatif strategi yang tepat untuk diterapkan dalam kuadran V adalah strategi pengembangan produk dan penetrasi pasar.

Matriks QSPM

Hasil analisis yang diperoleh menunjukan bahwa alternative strategi yang memiliki Total Nilai Daya Tarik (TAS) yang lebih tinggi, akan menjadi strategi yang dipilih. Hasil yang didapatkan dari dua pilihan strategi alternative TAS dimana strategi Penetrasi Pasar mendapatkan skor TAS tertinggi diantara alternative strategi yang lain. Dari hasil perhitungan Matriks QSPM INJERS Skor TAS tertinggi berada pada kolom Strategi Penetrasi Pasar dengan skor total sebesar 4,57 sehingga alternative strategi yang dipilih adalah Strategi Penetrasi Pasar.

Upaya yang harus dilakukan INJERS dalam melakukan pemasaran adalah: 1. Melakukan kegiatan pemasaran yang

lebih rutin dan intensif yang berfokus pada target pasar. INJERS harus memaksimalkan penggunaan media-media atau saluran pemasaran seperti sosial media dan media-media online lainnya agar dapat lebih dikenal oleh

(10)

10 masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi yang telah dilakukan, INJERS masih kurang dalam melakukan pemasaran dan hanya bergantung dengan cara mouth to mouth saja. Berdasarkan matriks QSPM, peluang terbesar yang dapat dilakukan dengan strategi ini adalah banyaknya pengguna sosial media dan juga luasnya pasar . Hal ini membuka peluang yang sangat besar dan perlu dimanfaatkan bagi INJERS untuk memperkenalkan produknya yang berkualitas agar lebih dikenal oleh masyarakat.

2. Pengalokasian biaya pemasaran yang lebih besar agar dapat memasarkan produk secara massif menggunakan iklan berbayar ataupun jasa endorser

juga dapat menjadi pilihan yang baik untuk melakukan kegiatan pemasaran. Selain itu juga untuk dapat memaksimalkan fungsi pemasaran itu sendiri INJERS harus memperbaiki manajemen internalnya agar setiap divisi berjalan sesuai dengan fungsinya agar kegiatan yang ada berjalan dengan maksimal.

3. Memberikan pendekatan dan pelayanan yang lebih untuk konsumen untuk menarik minat seperti membuat konten-konten menarik seperti menggiring opini tentang event olahraga di media sosial maupun memberikan berbagai macam promo

dan diskon untuk menarik minat konsumen.

PENUTUP Kesimpulan

1. Hasil analisis lingkungan Internal dengan matriks IFE menunjukan bahwa INJERS masih memiliki lebih banyak kelemahan secara internal karena masih kurang dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dan banyak yang perlu dikembangkan. Hal ini ditunjukan oleh bobot yang masih dibawah rata-rata.

2. Hasil analisis lingkungan eksternal dengan matriks EFE menunjukan bahwa INJERS mampu untuk merespon peluang yang ada sehingga mampu menarik keuntungan dari hal tersebut, serta meminimalisir pengaruh negative dari ancaman eksternal.

3. Hasil analisis Matriks SWOT yang berhubungan dengan matriks IFE-EFE yang menunjukan bahwa posisi perusahaan ada pada posisi memiliki kelemahan internal namun cukup responsive terhadap ancaman. Berdasarkan analisis tersebut maka INJERS sebaiknya menggunakan strategi W-O ( Weaknesses-Opportunity) yaitu dengan meminimalisir kelemahan internal perusahaan serta memanfaatkan peluang eksternal melalui usaha

(11)

11 seperti, Mengoptimalkan pemasaran melalui sosial media dengan maksinal

untuk meningkatkan

brand,Menerapkan manajemen yang lebih terstruktur dalam waktu, jobdesk dan konsistensi

4. Hasil Matriks Internal Eksternal (IE), INJERS berada di sel V yaitu pada sel mempertahankan dan memelihara (hold and maintain). Alternatif strategi yang tepat untuk kuadran V adalah strategi pengembangan produk dan penetrasi pasar.

5. Matriks QSPM memberikan hasil untuk strategi yang paling cocok untuk diterapkan oleh INJERS adalah strategi penetrasi pasar, yaitu dengan meningkatkan upaya-upaya pemasaran atau peningkatan pangsa pasar dari suatu produk atau jasa melalui usaha pemasaran yang lebih besar.

Saran

1. Melengkapi surat-surat izin usaha guna untuk mempermudah kelancaran aktivitas bisnis yang ada di INJERS, selain itu dapat membantu INJERS untuk mencari modal untuk mencari

sumber daya manusia dan

pengembangan usaha. Selain itu INJERS mengadakan pelatihan dan pengembangan untuk karyawan dalam rangka pengembangan usaha.

2. Meningkatkan upaya-upaya pemasaran secara rutin agar perusahaan dapat terus bertahan dengan kondisi

persaingan yang ketat ini. Pemasaran yang dilakukan harus memanfaatkan berbagai macam saluran dan media pemasaran yang ada untuk memaksimalkan penjualan serta pendapatan usaha. INJERS harus meningkatkan pendanaan lebih untuk pemasaran untuk dapat lebih dikenal oleh masyarakat. Pengunaan jasa

endorse juga disarankan karena media tersebut cukup membantu perusahaan untuk lebih dikenal oleh masyarakat karena pengguna sosial media yang banyak.

3. Pada sisi produk INJERS harus lebih memperluas produknya seperti tujuan perusahaan untuk bisa sukses pada produk semua olahraga. INJERS harus mempertahankan standar kualitas dan aplikasi standar tersebut ke produk lainnya. Namun INJERS harus tetap memerlukan produk utama untuk menjadi ciri khas yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Bagaimana suatu produk tersebut dapat menarik minat konsumen adalah bagaimana keunikan dan daya tarik yang dimiliki produknya dan juga bagaimana upaya pemasaran yang dilakukamn

(12)

12 DAFTAR PUSTAKA

Ardietya Kurniawan. 2017. Perilaku

Konsumtif Remaja Penikmat

Warung Kopi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Badan Pusat Statistik. Grafik industri yang mengalami kenaikan. Diakses pada 1 Februari 2020, tersedia di https://www.bps.go.id/pressreleas e/2019/02/01/1623/pertumbuhan- produksi-ibs-tahun-2018-naik-4- 07-persen-dibandingkan-tahun-2017.html

David, Fred R. 2016, Strategic

Management Manajemen Strategi Konsep,Edisi 15, Jakarta: Salemba Empat.

Glueck dan Jauch. 2003. Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan. Edisi Ketiga. Terjemahan Murad dan Henry. Erlanggan. Jakarta.

Greenley, G.E. 2007. Market Orientation and Company Performance: Empirical Evidence from UK Companies. British Journal of Management

Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis

Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press. Hasibuan, M, 2013), Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Kemendag, Info Komoditi Pakaian Jadi. Diakses pada 19 Desember 2020, tersedia

pada,http://bppp.kemendag.go.id/ media_content/2017/08/IsiBRIK_ Pakaian_Jadi.pdf

Kemenperin. Analisis Perkembangan Industri Edisi IV. Diakses pada 1 Februari 2020 , tersedia di https://kemenperin.go.id/download /20712/Laporan-Analisis- Perkembangan-Industri-Edisi-IV- (Triwulan-III)-2018#:~:text=Pertumbuhan%20Pa da%20Triwulan%20III%202018& text=Adapun%20kelompok%20in dustri%20yang%20mengalami,Per lengkapan%3B%20dan%20Indust ri%20Alat%20Angkutan.

Nawawi, Hadari. (2003). Manajemen Strategis. Jogjakarta: Gajah Mada University Press.

Pearce II, JA., & Robinson RB. Jr, 2008,

Manajemen Strategis 10, Jakarta : Salemba Empat.

Pearce & Robinson. 2013. Manajemen strategis: formulasi, implementasi, dan pengendalian. Jakarta.

Salemba Empat.

Porter, Michael E. 2008. Strategi Bersaing (Competitive Strategy).

Tangerang: Karisma Publishing Group.

Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT tenik membelah kasus bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Robinson, Richard B. & Pearce II, John A., 2016, Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi, dan Pengendaliian, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Rofiaty, 2019, Modul Manajemen Strategi 2019, Malang

Setyorini, H., Effendi, M., & Santoso, I. 2016. Analisis Strategi Pemasaran Menggunakan Matriks Swot Dan Qspm (Studi Kasus: Restoran Ws Soekarno Hatta Malang). Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri , 46-53.

Siagian, SP, 2014, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Uma Sekaran, 2006, Metodologi

Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 2, Jakarta: Salemba Empat. Wheelen, T.L. & Hunger, J.D. 2010.

Strategic Management and Business Policy : Achieving Sustainability, 12th Edition. New Jersey: Pearson International Edition

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uji ANOVA menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi tepung ikan gabus yang ditambahkan dalam pembuatan makaroni dapat memberikan pengaruh nyata terhadap

Metode penelitian kualitatif itu sendiri adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

Dari hasil analisis cooking properties mie kering dari campuran tepung mocaf-tepung gandum dapat diketahui bahwa cooking yield dan swelling indeks meningkat hingga

Penilaian hasil kegiatan belajar PAUD adalah suatu proses mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis, terukur, berkelanjutan, serta menyeluruh tentang

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pendekatan sosiologis yang kemudian akan dibandingkan dengan tingkat kekeringan

ANALIZA DISKURSA: Potpuno neočekivano investitor Horvatinčić poručio je jav- nosti kako nakon brojnih događanja oko projekta Cvjetni trg unatrag više od jedne godine ipak odustaje

Maintainability suatu peralatan dapat didefinisikan sebagai probabilitas dari komponen atau sistem yang gagal tersebut untuk bisa dipulihkan atau diperbaiki pada suatu kondisi

Karena nilai signifikansi dari uji F < 0,05 maka model ini signifikan dapat menerangkan hubungan antara variabel pertumbuhan penjualan positif, non debt