• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOSIALISASI 3R (REUSE, REDUSE, RECYCLE) DAN PELATIHAN DAUR ULANG LIMBAH KERANG SIMPING (Placuna placenta) MENJADI PRODUK KEKINIAN YANG BERNILAI JUAL DI DESA SUNSANG IV, KECAMATAN BANYUASIN II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SOSIALISASI 3R (REUSE, REDUSE, RECYCLE) DAN PELATIHAN DAUR ULANG LIMBAH KERANG SIMPING (Placuna placenta) MENJADI PRODUK KEKINIAN YANG BERNILAI JUAL DI DESA SUNSANG IV, KECAMATAN BANYUASIN II"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pengabdian Sriwijaya

455

Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia

SOSIALISASI 3R (

REUSE, REDUSE, RECYCLE

) DAN PELATIHAN

DAUR ULANG LIMBAH KERANG SIMPING (

Placuna placenta

)

MENJADI PRODUK KEKINIAN YANG BERNILAI JUAL DI DESA

SUNSANG IV, KECAMATAN BANYUASIN II

Fitri Agustriani, Anna Ida Sunaryo Purwiyanto, Wike Ayu Eka Putri, Ellis Nurjuliasti Ningsih, Rozirwan

Tenaga Pengajar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya

ABSTRAK

Kabupaten Banyuasin merupakan daerah yang memiliki pesisir terluas di propinsi Sumatera Selatan. Daerah pesisir Banyuasin salah satunya adalah Kecamatan Banyuasin II yang terdiri dari beberapa desa yaitu Sunsang I, II, III, IV dan Marga Sunsang. Kawasan ini berada di muara yang merupakan perbatasan sungai Musi dan perairan Selat Bangka sehingga akan mendapatkan dampak aktivitas terutama limbah yang berupa sampah dari daratan dan lautan akan terakumulasi di muara, tidak terkecuali dengan desa Sunsang.

Sampah merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi masyarakat desa Sunsang IV. Sampah yang terdapat di desa sunsang mulai dari sampah organik maupun anorganik. Salah satu sampah organik yang dapat dilihat langsung dan telah menumpuk menahun adalah limbah cangkang kerang simping. Limbah kerang simping ini belum dimanfaatkan oleh masyarakat.hal ini mungkin disebabkan karena ketidaktahuan masyarakat atas manfaat limbah ini dan belum ada orang atau kelompok atau institusi yang memberikan pemahaman dan keterampilan tentang cara mengolah kerang simping menjadi suatu produk yang bernilai jual. Kegiatan ini bertujuan Memberikan Sosialisasi 3R (Reuse, Reduse, Recycle) dan Pelatihan Daur Ulang limbah kerang simping menjadi produk kekinian yang bernilai jual di desa Sunsang IV.

Metode yang telah digunakan untuk mencapai tujuan kegiatan yang ditetapkan adalah dengan metode percontohan. Hasil yang diperoleh Kegitan pengabdian adalah antusiasnya peserta ibu-ibu dan remaja putri di desa Sunsang IV dan telah menghasilkan produk kerajinan berupa bros dan dream catcher. Hasil evaluasi dari pre-test dan post-test diperoleh skor nilai masing-masing 35,81 untuk pre-test dan 82,9 untuk post-test. Peningkatan skor ini menunjukkan adanya peningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta untuk memanfaatkan limbah kerang simping menjadi produk yang bernilai jual.

Kata Kunci: Desa Sunsang IV, Sosialisasi, Pelatihan, Kerang Simping

I. PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Kabupaten Banyuasin merupakan daerah yang memiliki pesisir terluas di propinsi Sumatera Selatan. Daerah pesisir Banyuasin salah satunya adalah Kecamatan Banyuasin II yang terdiri dari beberapa desa yaitu Sunsang I, II, III, IV dan Marga Sunsang. Kawasan ini berada di muara yang merupakan perbatasan sungai Musi dan perairan Selat Bangka.

(2)

Jurnal Pengabdian Sriwijaya

456

Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia Muara merupakan wilayah badan air tempat masuknya satu atau lebih sungai ke laut, samudra, danau, bendungan, atau bahkan sungai lain yang lebih besar (Wikipedia, 2017). muara juga merupakan kawasan yang sering mengalami tekanan ekosistem. hal ini disebabkan semua aktivitas daratan dan lautan akan bermuara di muara. akibatnya dampak aktivitas terutama limbah yang berupa sampah dari daratan dan lautan akan terakumulasi di muara, tidak terkecuali dengan desa Sunsang.

Sampah merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi masyarakat desa Sunsang IV. Sampah yang terdapat di desa sunsang mulai dari sampah organik maupun anorganik. Salah satu sampah anorganik yang dapat dilihat langsung dan telah menumpuk menahun adalah limbah cangkang kerang simping. Simping merupakan jenis kerang yang banyak ditemukan di perairan Sunsang dan menjadi salah satu komoditi perikanan yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan. Saat ini kerang simping hanya dimanfaatkan dari dagingnya saja, sedangkan cangkangnya dibuang dan menjadi limbah. Limbah kerang simping ini belum dimanfaatkan oleh masyarakat.hal ini mungkin disebabkan karena ketidaktahuan masyarakat atas manfaat limbah ini dan belum ada orang atau kelompok atau institusi yang memberikan pemahaman dan keterampilan tentang cara mengolah kerang simping menjadi suatu produk yang bernilai ekonomi.

Tingkat pengetahuan masyarakat yang umumnya tidak tamat sekolah dan lebih memilih bekerja sebagai nelayan, ibu rumah tangga menyebabkan perekonomian keluarga tidak berubah terutama ketika musim panceklik tiba ditambah budaya masyarakat pesisir yang "boros" juga mnejadi penyebab tidak berubahnya kesejahteraan masyarakat pesisir Sumatera Selatan.

Gambar 1. Limbah cangkang simping yang dibuang di bawah rumah-rumah penduduk Pengoptimalan limbah kerang simping sebenarnya telah banyak di manfaatkan sebagai bahan kerajinan di kawasan pesisir seperti jepara, cirebon dll. Jenis kerajinan dari kerang simping juga sangat beragam dan memiliki nilai ekonomi salah satunya adalah bros, gantungan kunci, lampu hias dll (Gambar 2).

(3)

Jurnal Pengabdian Sriwijaya

457

Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia (a) (b) (c)

Gambar 2. Jenis-jenis produk dari limbah cangkang simping

Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan suatu aksi nyata untuk memberikan sosialisasi dan keterampilan cara mendaur ulang limbah kerang simping di Kecamatan Banyuasin II terutama desa Sunsang IV, Pada kegiatan pengabdian kali ini dititikberatkan pada pembuatan bros dan dream cather. Pembuatan kerajinan ini simpel dan bahan yang diperlukan juga tidak sulit, namun memberikan nilai ekonomi sehingga dapat memberikan minat dan menarik perhatian masyarakat untuk mencoba membuat kerajinan dari limbah cangkang simping.

2. Tujuan dan manfaat

Tujuan : Memberikan Sosialisasi 3R (Reuse, Reduse, Recycle) dan Pelatihan Daur Ulang limbah kerang simping menjadi produk kekinian yang bernilai jual di desa Sunsang IV.

Manfaat : Memberikan pemahaman masyarakat tentang 3 R (Reuse, Reduse, Recyle) dan Menghasilkan produk berupa jenis-jenis produk daur ulang limban simping antara lain bros dan dream cather.

BAB III. METODE PELAKSANAAN

Metode yang telah digunakan untuk mencapai tujuan kegiatan yang ditetapkan adalah dengan metode percontohan yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu :

a. Pembuatan contoh produk dari daur ulang dari limbah kerang simping, Sampel ini dibuat terlebih dahulu oleh tim pelaksana kegiatan

b. Persiapan alat dan bahan serta bahan presentasi untuk kegiatan pengabdian c. Metode di lapangan :

a. Melakukan pre test kepada khalayak sasaran untuk mengetahui pemahaman tentang jenis-jenis limbah dan 3R (reuse, reduse, recycle) serta cara mendaur ulang limbah kerang simping menjadi produk yang bernilai jual.

b. Tim melakukan presentasi dan mempraktekan cara membuat produk daur ulang limbah kerang simping yaitu bros dan dream cather. Cara pembuatan dapat dilihat pada Lampiran...

c. Pembagian kelompok dan praktek dillakukan oleh para khalayak sasaran. d. Melakukan post test untuk mengetahui pemahaman dan manfaat dari kegiatan c. Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran tediri dari para remaja dan kelompok PKK dan jumlah peserta sebanyak 35 orang.

(4)

Jurnal Pengabdian Sriwijaya

458

Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia d. Rancangan Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan melihat hasil pre test dan post test kemudian dinilai pemahaman dan persentase keinginan khayalak sasaran untuk mempraktekan hasil produk yang diperoleh untuk kebutuhan sehari-hari ataupun untuk kelompok-kelompok usaha.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pengabdain kepada masyarakat tentang Sosialisasi 3R (Reuse, Reduse, Recycle) dan Pelatihan Daur Ulang limbah kerang simping menjadi produk kekinian yang bernilai jual di desa Sunsang IV telah dilaksanakan pada tanggal 18 November 2017. Peserta yang hadir berjumlah 35 orang yang terdiri dari ibu-ibu dan remaja putri,. Antusias masyarakat pada saat pelaksanan sangat baik, hal ini dilihat dari keingintahuan masyarakat tentang cara pemanfaatan limbah cangkang simping. Masyarakat menyadari limbah simping ini telah menjadi permasalahan lama di desa Sunsang IV dikarenakan limbah ini terus menumpung dan telah mengganggu estetika lingkungan. Namun masyarakat juga tidak paham atau belum mengetahui bagaimana cara melakukan 3R (Reuse, Reduse, Recycle) yang mudah dan murah. Antusiasme masyarakat tentang kegiatan pengabdian ini dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Antusiasme masyarakat

Pengetahuan masyarakat tentang kerang simping hanya sebatas bahan makanan dari laut saja dan hanya memanfaatkan dagingnya untuk kebutuhan sehari-hari ataupun dijual di pasar. Ukuran daging kerang simping sangat kecil dan untuk dapat menikmati daging kerang simping membutuhkan banyak kerang simping. Limbah cangkang kerang simping inilah yang menumpuk dan belum termanfaatkan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1.

Ketidaktahuan masyarakat tentang manfaat limbah kerang simping ini dapat dilihat pada pra-test yang dilakukan sebelum kegiatan pengabdian ini berlangsung dan diberikan kusioner kepada peserta. Peserta yang hadir dimita untuk mengisi kuisioner sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai pengetahuan dan manfaat tentang kerang simping. Hasil yang diperoleh dari pre test tersebut dapat dilihat bahwa umumnya masyarkat belum mengetahui tentang kerang simping dan cara memanfaatkan kerang simping (Gambar 5).

(5)

Jurnal Pengabdian Sriwijaya

459

Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia Skor Nilai Responden

Gambar 5. Hasil Pre-Test

Pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa skor terendah adalah 10 dan tertinggi 60 dari 35 peserta yang hadir. Rendahnya skor nilai ini disebabkan masyarakat hanya mengetahu bahwa kerang simping hanya bisa dimanfaatkan dagingnya saja sehingga cangkang kerang simping dianggap sampah dan langsung dibuang.

Sedangkan pemanfaatkan kerang simping ini di daerah-daerah lain di Indonesia telah dimanfaatkan sebagai produk yang memiliki nilai jual tinggi bahkan sampai di ekspor. Ditangan-tangan para perajin, limbah kerang simping telah memberikan hasil dan menambah pendapatan. Adapun produk-produk kerajinan dari kerang simping ini dapat dibuat sebagai bros, tirai, dream cather, lampu dan produk lainnya. Pembuatannya juga tidak sulit dan murah tergantung produk yang akan dibuat. Pada kegiatan pengabdian di desa Sunsang IV, tim lebih memilih mencontohkan cara pembuatan produk kerajinan kerang simping untuk bros dan dream cather. Pemilihan kerajinan ini dikarenakan, produk ini dapat dilakukan oleh semua khlayak, bahan yang digunakan mudah didapat, cara membuatannya mudah, banyak dipakai oleh khalayak. Cara pembuatan bros dan dream cather dapat di lihat pada Lampiran. Adapun contoh produk kerajinan dari limbah cangkang simping dapat dilihat pada Gambar 2 (foto produk).

Hasil evaluasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang Sosialisasi 3R (Reuse, Reduse, Recycle) dan Pelatihan Daur Ulang limbah kerang simping menjadi produk kekinian yang bernilai jual di desa Sungsang IV di buat dengan metode pre-test dan post-test seperti yang disajikan pada Gambar 5. diperoleh bahwa pada saat pre test, para peserta umumnya belum memahami pengetahuan dan pemanfaatan kerang simping dan jika dipersentasekan hanya sebesar 35,81. Namun setelah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi 3R (Reuse, Reduse, Recycle) dan Pelatihan Daur Ulang limbah kerang simping produk kekinian yang bernilai jual di desa Sunsang IV terjadi peningkatan dengan skor 82,9. Peningkatan skor ini disebabkan pada saat presentasi, tim memberikan pengetahuan dasar tentang kerang simping termasuk jenis-jenis kerang simping, potensi dan peluang usaha yang bisa dihasilkan dari limbah simping dimana limbah cangkang kerang simping apabila dibuat kerajinan kekinian akan memberikan nilai jual yang lebih tinggi daripada hanya memanfaatkan dagingnya saja.

60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6

(6)

Jurnal Pengabdian Sriwijaya

460

Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia Pre-Test Post-Test

Gambar 6. Hasil Evaluasi Sosialisasi 3R (Reuse, Reduse, Recycle) dan Pelatihan Daur Ulang limbah kerang simping menjadi produk kekinian yang bernilai jual di desa Sunsang IV

Pada akhir persentasi, peserta juga di beri kesempatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Tim untuk mengetahui pemahaman peserta dan kepada peserta yang menjawab dengan benar diberikan doorprize. Antusias peserta dalam kegiatan tanya jawab dapat di lihat pada Gambar 7.

(7)

Jurnal Pengabdian Sriwijaya

461

Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia Gambar 8. Hasil kegiatan pelatihan

Pelatihan pembuatan kerajinan produk kerang simping, pertama-tama peserta di buat kelompok dan mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Kemudian Tim memberikan contoh dan cara pembuatan bros dan dream catcher. Para peserta dibimbing sehingga menghasilkan produk bros dan dream catcher. Adapun kegiatan pelatihan pembuatan produk bros dan dream catcher dapat dilihat pada Gambar 8.

Akhir kegiatan pengabdian tentang Sosialisasi 3R (Reuse, Reduse, Recycle) dan Pelatihan Daur Ulang limbah kerang simping menjadi produk kekinian yang bernilai jual di desa Sunsang IV ditutup dengan foto bersama dengan peserta. Peserta mengharapkan ada kegiatan lanjutan untuk membuat produk – produk dari limbah kerang simping dan diharapkan ada koperasi yang dapat menampung hasil-hasil produk tersebut.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Kegitan pengabdian tentang Sosialisasi 3R (Reuse, Reduse, Recycle) dan Pelatihan Daur Ulang limbah kerang simping menjadi produk kekinian yang bernilai jual di desa Sunsang IV telah dilaksanakan dan mendapat perhatian dari masyakat terutama ibu-ibu dan remaja putri.

2. Produk kerajinan yang dihasilkan berupa bros dan dream catcher.

3. Hasil evaluasi dari pre-test dan post-test diperoleh skor nilai masing-masing 35,81 untuk pre-test dan 82,9 untuk post-test. Peningkatan skor ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta untuk memanfaatkan limbah kerang simping yang bernili jual.

Saran

Saran dari kegiatan Sosialisasi 3R (Reuse, Reduse, Recycle) dan Pelatihan Daur Ulang limbah kerang simping menjadi produk kekinian yang bernilai jual di desa Sunsang IV adalah perlu adanya palatihan yang kontinu kepada masyarakat dan diharapkan ada koperasi yang dapat memasarkan produk-produk kerajinan dari limbah kerang simping.

(8)

Jurnal Pengabdian Sriwijaya

462

Mengabdi untuk Kemajuan Masyarakat Indonesia DAFTAR PUSTAKA

[1] Campbell, 2007 Campbell, Reece., 2007 Biolgi edisi kedalapan jilid 2 ,. Erlangga. Jakarta [2] Kennish MJ. 1990. Ecology of estuary. Volume II. Biological Aspect. CRC press, inc.

United State. 391 p

[3] Linnaeus, 1758.http://taxonomicon.taxonomy.nl/TaxonTree.aspx?id=39306&src=0 [4] Michael Lamboeuf. 2009. Amusium pleuronectes (Linnaeus, 1798) (FAO Copyright).

Available at: http://www.cataloguelife.org

[5] Swennen C.2001. The Molluscs of the Southern Gulf of Thailand. Thai Studies in Biodiversity. Vol. 4 hal. 1-210.

Gambar

Gambar 1. Limbah cangkang simping yang dibuang di bawah rumah-rumah penduduk  Pengoptimalan limbah kerang simping sebenarnya telah banyak di manfaatkan sebagai bahan  kerajinan di kawasan pesisir seperti jepara, cirebon dll
Gambar 4. Antusiasme masyarakat
Gambar 5. Hasil Pre-Test
Gambar 7. Antusiasme peserta pelatihan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Alkaloid semu yaitu basa tumbuhan yang mengandung nitrogen heterosiklik, memiliki aktifitas dan tidak mempunyai hubungan biosintesis dengan asam amino.. Alkaloid semu diturunkan

Uji hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan penetapan Pajak penghasilan pasal 21 terutang yang ditanggung perusahaan

Kecukupan DTPS (Dosen Tetap Program Studi) yang terlibat dalam kegiatan pendidikan di Program Studi, kurang dari 10 DTPS, merekrud dosen baru sesuai dengan

Karena nilai korelasi antara motivasi belajar dengan sikap mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan tidak terlalu kuat (sedang), maka dapat disimpulkan juga bahwa terdapat

Merupakan respons fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres. Respons yang terlibat didalamnya adalah sistem saraf otonom dan sistem endokrin. Di beberapa buku teks GAS

Oligarki di tubuh partai politik dapat dilihat dari kecenderungan pencalonan kandidat oleh partai politik lebih didasarkan atas keinginan elit partai, bukan melalui mekanisme

Pengembangan kemitraan dilaksanakan pula di tahun 2018 melalui program sosialisasi peran serta masyarakat dalam kegiatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk mendukung Kawasan

Limbah cangkang kerang simping dan kerang darah di Semarang merupakan jenis limbah hasil perikanan yang pengolahannya belum maksimal sehingga masih menjadi masalah