ANALISIS RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HAZARD IDENTIF ICATION, RISK
ASSESMENT AND RISK CONTROL (HIRARC) PADA AREA PRODUKSI PT. CHUNGSUNG KOTA PALU
Lusia Salmawati1, Hasanah2, Bunniati. AR1*
1.Bagian Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2. Bagian Biomedik
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatan Universitas Tadulako
*
E-mail:Bunniaty_arifin@yahoo.com
ABSTRAK
PT. Chungsung merupakan perusahaan yang bergerak dibidang permeubelan. Hasil observasi dan wawancara mengenai data kecelakaan kerja dengan kepala pabrik PT. Chungsung sebagian besar kecelakaan kerja terjadi pada area produksi, kecelakaan yang terjadi memiliki kategori keparahan (Severity) tinggi, misalnya: beberapa pekerja kehilangan ruas jari, terpeleset, tertimpa kayu dan tertusuk paku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis risiko kesehatan dan keselamatan kerja pada area produksi PT. Chungsung. Penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini diawali dengan melakukan identifikasi kecelakaan kerja dan selanjutnya mencari sumber potensi bahaya kecelakaan kerja sehingga dapat menganalisis risiko kesehatan dan keselamatan kerja dengan metode HIRARC. Hasil identifikasi risikokesehatan dan keselamatan kerja pada proses produksi dilakukan dengan menggunakan metode Job Hazard Analysis (JHA). Penggolongan jenis risikonya berdasarkan jenis bahaya kesehatan dan keselamatan kerja yaitu mechanical hazard, physical hazard dan electric hazard. Tingkat risiko kategori highterdapat pada tahap Jointer, Crosscut dan perakitan. Tingkat risiko kategori medium pada tahap Jiksaw, Molding dan Planner, sedangkan untuk tingkat risiko low terdapat pada tahap pengecatan. Jenis pengendalian bahaya engineering control berupa house keeping, pengecekan listrik, mengatur jarak aman dengan mesin, administrative control (safety talk, dan warning sign). Alat Pelindung Diri (APD) dengan memakai sarung tangan,menggunakan safety shoes, dan menggunakan masker.Pengawasan atau monitoring risiko keselamatan pada proses area produksi harus dilakukan secara berkala.
Kata Kunci: Analisis risiko, Kesehehatan dan Keselamatan Kerja, HIRARC ABSTRACT
Chungsung is a limited liability company engaged in the field of furniture. Observations and interviews regarding workplace accident data by the head of the factory Chungsung limited liability majority of workplace accidents occur in the production area, accidents have categories of severity high, for example: some workers lose knuckles, slipped, crushed wood and nail punctured. The purpose of this study was to determine the health risk analysis and safety in the production area of Chungsung limited liability. This research is using qualitative methods. This study begins with the identification of occupational accidents and the subsequent search for the source of the potential hazards of workplace accidents so as to analyze the health and safety risks with HIRARC method. The results of the identification of occupational health and safety risks in the production process accomplished by using the Job Hazard Analysis (JHA). Classification of the type of risk is based on the type of workplace health and safety hazard, namely mechanical hazard, physical hazard and electric hazard. Level of risk categories High are at the stage of Jointer, Crosscut and assembly. The level of risk category medium in the Jiksaw stage, Molding and Planner,whereas for level of risk the low present in the painting stage. Type of hazard control engineering control such as housekeeping,checking of electricity, set up a safe distance with the machine, administrative control (safety talk, and a warning sign). Personal Protective Equipment (PPE) by wearing gloves, use safety shoes, and wear a mask. Supervision or monitoring of safety risks in the process of production areas should be done regularly.
PENDAHULUAN
Program pembangunan di Indonesia telah membawa kemajuan pesat di segala bidang kehidupan seperti sektor industri, jasa, pertambangan, transportasi, dan lainnya. Sebuah perusahaan tidak hanya dituntut untuk memfokuskan dirinya pada sarana, prasarana dan bahan baku saja, namun keselamatan kerja karyawan juga menjadi hal utama yang harus diperhatikan.[1]
Penerapan manajemen risiko yang terdiri dari identifikasi risiko lingkungan kerja dan pengukuran bahaya merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan manejemen untuk memperkecil terjadinya risiko di tempat kerja[2]. Manajemen risiko terbagi atas tiga bagian yaitu Hazard Identification, Risk Assesment dan
Risk Control. Biasanya dikenal dengan singkatan HIRARC.[3]
Hasil observasi dan wawancara mengenai data kecelakaan kerja dengan Kepala Pabrik PT. Chungsung sebagian besar kecelakaan kerja terjadi pada area produksi, kecelakaan yang terjadi memiliki kategori keparahan (Severity) tinggi, misalnya: beberapa pekerja kehilangan ruas jari saat mengoperasikan mesin di area mesin produksi, terpeleset saat mengambil bahan baku, tertimpa kayu pada saat pengangkutan dan kaki yang tertusuk paku.
Sehingga dilakukan penelitian
mengenai “Analisis Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dengan Menggunakan Metode Hazard
Identification, Risk Assesment And Risk Control (HIRARC) pada Area Produksi PT. Chungsung Kota Palu”.
BAHAN DAN CARA
Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada Tanggal 10 Juli sampai dengan 31 Agustus 2016. di Area Produksi PT. Chungsung Kec. Kayumalue Kota Palu. Adapun infoman yang digunakan dalam penelitian ini adalah Informan kunci yaitu kepala pabrik, informan biasa terdiri dari 7 orang pekerja di area produksi dan 1 orang informan tambahan yaitu maintenance di area produksi. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan tehnik purposive sampling.
HASIL PENELITIAN
Identifikasi Bahaya (Hazard
Identification)
Identifikasi bahaya dilakukan untuk mengidentifikasi seluruh potensi bahaya yang ada pada keseluruhan proses yang ada di PT Chungsung. Identifikasi bahaya dilakukan berdasarkan lima faktor sumber bahaya, bahaya mekanik dan bahaya elektrik dengan mengunakan
Tabel .1 Sumber bahaya
Sumber bahaya Bahaya yang terjadi
Bahaya mekanik
Bahaya elektrik
jari tangan terjepit mesin, jari tangan tergores mesin.
terkena aliran listrik (kesetrum). Bahaya ini berasal dari arus
listrik yang
digunakan pada mesin.
Penilaian Risiko (Risk Assessment) Penilaian risiko (Risk Assessment)
kemudian akan dilakukan berdasarkan hasil identifikasi bahaya. Penilaian risiko ini dilakukan dengan menggunakan dua parameter, yaitu
likehood dan severity. Likehood
merupakan parameter yang menunjukan tingkat keseringan terjadinya potensi risiko bahaya, sedangkan severity adalah parameter yang menunjukan tingkat keparahan dari risiko tersebut [5]. Contoh dari hasil penilaian resiko dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel .2 Penilaian Risiko
Uraian
Pengendalian Risiko (Risk Assessment)
Pengendalian risiko (risk control)
akan dilakukan terhadap semua potensi risiko yang merupakan risiko sedang (moderate risk) dan risiko tinggi (risiko tinggi), dan risiko
ekstrim (extreme risk). Tujuan dari pengendalian risiko yang dilakukan adalah untuk meminimalkan risiko yang ada. Contoh dari hasil pengendalian resiko dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel .3 Pengendalian Risiko
Uraian
4 Medium Memastik
an kayu
Dari risiko keselamatan yang telah di identifikasi, risiko keselamatan yang terdapat pada area produksi PT. Chungsung ini berdasarkan kelompok bahaya keselamatan (safety hazard) yang dibedakan menjadi:
Bahaya mekanik (mechanical hazard) yaitu, jari tangan terjepit mesin, jari tangan tergores mesin, jari memar terjepit silinder mesin. Bahaya-bahaya ini diakibatkan oleh benda-benda atau mesin serta proses yang bergerak.
Menurut Hasil Penelitian Wiwin (2010), Hasil identifikasi risiko keselamatan kerja pada proses produksi Spinning dilakukan dengan menggunakan metode JSA (Job Safety Analysis) Penggolongan jenis risikonya berdasarkan jenis bahaya keselamatan kerja yaitu mechanical hazard, physical hazard dan electric hazard.[6]
Penilaian Risiko
Pada saat mengangkat kayu, risiko yang berpotensi terjadi pada tahap ini adalah jari kaki terluka atau lebam akibat tertimpa kayu yang memiliki berat kurang lebih 10 kg, permukaannya tajam, sehingga nilai
severity 2 dengan kategori Marginal,
karena pada risiko tersebut terjadi luka, memar dan kerugian setempat. Untuk tingkat konsekuensi atau
Likehood dilakukan sekali dalam sehari yaitu dengan nilai paparan 2 dengan kategori Occasional, Dari hal tersebut, maka dapat diketahui tingkat risiko yang diperoleh dengan mengalikan nilai konsekuensi, paparan dan kemungkinan, sehingga diperoleh nilai tingkat risiko 4 dengan kategori Medium.
Menurut hasil penelitian I Wayan Sukania (2012), Pemindahan material secara manual apabila tidak dilakukan secara ergonomis akan menimbulkan kecelakaan dalam industri.[7]
Pengendalian Risiko
Dari pembahasan penilaian risiko diperoleh tingkat risiko dengan kategori Medium. faktor yang mempengaruhi terjadinya risiko adalah handling material dan
penyimpanannya yang kurang tepat serta bentuk material cukup berat.
Menurut International Labour Organization (2013), Penanganan material adalah sangat penting dan biasa dilaksanakan disetiap kegiatan perusahaan. Jika dilakukan secara efektif akan menjamin kelancaran pekerjaan. Penanganan material adalah sangat penting dan biasa dilaksanakan disetiap kegiatan perusahaan. Jika dilakukan secara efektif akan menjamin kelancaran pekerjaan.[8]
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan di area produksi PT. Chungsung Kota Palu Hasil identifikasi risiko keselamatan kerja yang terdapat pada area produksi PT. Chungsung, yaitu: jari tangan terjepit mesin, jari kaki tertindis kayu, tangan tergores mesin, terkena aliran listrik, jari tangan tergores mesin, kebisingan. Tingkat risiko keselamatan kerja pada proses produksi PT Chungsung, yaitu : Pada tahap Jointer tingkat risikonya adalah High, Planner
tingkat risikonya adalah Medium, Crosscut tingkat risikonya adalah
High, Molding tingkat risikonya adalah Medium, Perakitan tingkat risikonya adalah High, Pada Tahap
Jiksaw tingkat risikonya adalah
Medium, Pada Tahap Pengecatan tingkatrisikonya adalah Low.
penggunaan APD pada operator dan pekerja harus ditingkatkan, perusahaan juga harus meningkatan
safety performance dalam perusahaan untuk mengurangi unsafe action yang terjadi pada pekerja di rasa lebih baik di bandingkan dengan fokus terhadap angka kecelakaan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak Sumitro selaku Direktur PT. Chungsung Kota Palu yang telah memberikan kesempatan peneliti untuk melakukan penelitian di PT. Chungsung Kota Palu.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ramli, Soehatman, 2010, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja OSHAS 18001, Dian Rakyat, Jakarta.
2. Landquist, H., Hasselov, I., Rossen, L., Lindgren, JL., and Dahloff, I. 2013. Evaluating the needs ofrisk assessment methods
of potentially polluting
shipwrecks. Department of Shipping and Marine Technology, Chalmers University of Technology, SE-412 96 Gothenburg: Sweden.
3. OSHAS 18001:2007 ’Sistem
Keselamatan dan Kesehatan Kerja’.
4. Tarwaka, 2014, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja “ Manajemen
dan Implementasi K3 di Tempat Kerja, Harapan Press, Surakarta. 5. Australian/New Zealand
Standard. 2004. Australian/New Zealand Standard 4360:2004
“Risk Management”
6. Wiwin, 2010, Analisis dan
Pengendalian Risiko
Keselamatan Kerja dengan
Metode Semi Kuantitatif pada Pekerja Pengelasan di Bengkel Pabrik PT. ANTAM Tbk. UBP
7. Sukania, 2012, “Pedoman
Pencgahan Kecelakaan di Industri. Jakarta. Mitra Wacana Media.
8. International Labour
Organization, 2013, “