ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN
TERAPI HEMODIALISIS
Gagal ginjal kronik adalah gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversibel (tubuh gagal dalam mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit), sehingga menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). (Muhammad, 2012).
A. Identitas
B. Keluhan Utama
C. Riwayat kesehatan sekarang D. Riwayat kesehatan dahulu E. Psikososial
F. Pemeriksaan Fisik
1. keadaan umum dan TTV 2. B1, B2, B3, B4, dan B5
G. Pengkajian diagnostik 1. Laboratorium
a) Laju endap darah b) Ureum dan kreatinin c) Hiponatremi
d) Hipokalsemia dan hiperfosfatemia e) Phosphate alkaline
f) Hipoalbuminemia dan hipokolesterolemia g) Peninggian gula darah
2. Pemeriksaan Diagnostik Lain a) Foto polos abdomen
b) Intra Vena Pielografi (IVP) c) USG
H. Pengkajian Penatalaksanaan Medis
Tujuan dari penatalaksanaan adalah menjaga keseimbangan cairan elektrolit dan mencegah komplikasi yang bisa terjadi 1. Dialisis
2. Koreksi hiperkalemia 3. Koreksi anemia
4. Koreksi asidosis 5. Pengendalian
A. Identitas
B. Keluhan Utama
C. Riwayat kesehatan sekarang D. Riwayat kesehatan dahulu E. Psikososial
F. Pemeriksaan Fisik
1. keadaan umum dan TTV 2. B1, B2, B3, B4, dan B5
Hemodialisis adalah suatu metode terapi dialisis yang digunakan untuk mengeluarkan cairan produk limbah dari dalam tubuh ketika secara akut ataupun secara progresif ginjal tidak mampu melaksanakan proses tersebut. Terapi ini dilakukan dengan menggunakan sebuah mesin yang dilengkapi dengan membran penyaring semipermeabel (ginjal buatan)
DEFINISI
1. Aktual/risiko tinggi pola napas tidak efektif b.d penurunan pH pada cairan serebropinal, pembesaran cairan, kongesti paru efek sekunder perubahan membran kapiler alveoli dan retensi cairan interstisial dari edema paru dan respon asiodsis metabolik
2. Aktual/risiko tinggi terjadinya penurunan curah jantung b.d ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, gangguan frekuensi, irama, konduksi jantung, akumulasi/penumpukan urea toksin, klasifikasi jaringan lunak
3. Aktual/ risiko tinggi aritmia b.d gangguan konduksi elektrikal sekunder dari hiperkalemia
1. Kelebihan produk sisa metabolit pada sirkulasi b.d ketidakmampuan ginjal dalam mengeksresikan keluar tubuh, ketidakmampuan dalam pembentukan urine
2. Kelibihan volume cairan b.d penurunan volume urine, retensi cairan dan natrium, peningkatan aldosteron sekunder dari penurunan GFR
3. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit b.d ketidakmampuan ginjal dalam mengatur reabsorpsi dan sekresi elektrolit