• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Aplikasi Saringan Air dengan Penggunaan Media Pasir, Karbon Aktif dan Zeolit untuk Penurunan Kadar Kadmium (Cd) pada Air Sumur Gali Masyarakat Desa Namo Bintang Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Aplikasi Saringan Air dengan Penggunaan Media Pasir, Karbon Aktif dan Zeolit untuk Penurunan Kadar Kadmium (Cd) pada Air Sumur Gali Masyarakat Desa Namo Bintang Tahun 2015"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan. Air sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia yang berarti besar sekali peranannya dalam kesehatan manusia (Sutrisno, 2002).

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi dan membersihkan kotoran di sekitar rumah. Air juga dipergunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, rekreasi, dan lain-lain (Chandra, 2006). Bagi tubuh manusia, kegunaan air diperlukan antara lain untuk proses pencernaan, metabolisme, pengangkutan zat-zat makanan dalam tubuh dan mengatur keseimbangan suhu tubuh (Kusnaedi, 2004).

(2)

permukaan. Peningkatan kuantitas air adalah syarat kedua setelah kualitas, karena semakin maju tingkat hidup seseorang maka akan semakin tinggi tingkat kebutuhan air dari masyarakat itu (Sutrisno, 2002).

Air kotor merupakan tempat yang ‘nyaman’ berkembang biak berbagai

bakteri dan virus penyebab penyakit. Selain itu, tingginya tingkat pencemaran air saat ini juga menjadi penyebab timbulnya gangguan kesehatan pada manusia. Limbah yang mencemari air mengandung beberapa racun dan senyawa kimia yang sangat berbahaya apabila dikonsumsi oleh manusia. Bahaya atau penyakit yang dapat ditimbulkan oleh air yang tercemar antara lain keracunan, kanker, dan beberapa penyakit lainnya (Alamsyah, 2007).

Penggunaan air yang tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan terjadinya gangguan kesehatan. Penyakit menular yang disebarkan oleh air secara langsung dimasyarakat disebut penyakit bawaan air atauwater borne disease. Air merupakan media yang baik untuk berkembang biak agent penyakit. Selain penyakit menular, penggunaan air dapat juga memicu penyakit tidak menular karena telah terkontaminasi zat-zat berbahaya atau beracun (Mulia, 2005).

(3)

pada banyak insiden semacam ini, tetapi tidak semuanya air menjadi tidak dapat digunakan karena rasa, bau dan tampilan air yang tidak layak dikonsumsi (Widyastuti, dkk, 2011).

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416 tahun 1990, kualitas air harus memenuhi syarat kesehatan meliputi persyaratan mikrobiologi, fisika, kimia, dan radioaktif. Secara kimia, persyaratan tersebut memuat kimia organik dan anorganik. Menurut Wardhana tahun 2004, bahan kimia organik pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme. Bahan kimia anorganik yang dapat mencemari air seperti timbal (Pb), arsen (As), kadmium (Cd), air raksa (Hg), krom (Cr), nikel (Ni), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan lain-lain. Menurut Effendi tahun 2003, pencemaran air diakibatkan oleh masuknya bahan pencemar (polutan) berupa gas, bahan-bahan terlarut, dan partikulat.

Kadmium (Cd) merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Cd berpengaruh terhadap manusia dalam jangka waktu panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh khususnya hati dan ginjal. Sehubungan dengan beraneka ragamnya penggunaan logam Cd maka pelepasan Cd dari limbah industri ditambah Cd yang berasal dari alam akan menimbulkan pencemaran lingkungan yang meluas mengingat Cd merupakan substansi persisten di dalam lingkungan. Cd bisa berada di atmosfer, tanah dan perairan (Palar, 2008).

(4)

terkontaminasi oleh logam Cd melebihi baku mutu (Setyorini, 2003). Penelitian tahun 1993 menunjukkan kadar logam berat Cd di lumpur Keputih adalah yang tertinggi di dunia, yakni sebesar 1,575 ppm (Setyorini, 2003).

Pada penelitian terhadap sedimen di muara kali Wonokromo ditemukan kandungan Cd 11,7495 mg/g dan muara kali Wonorejo sebesar 7,7468 mg/g (Arisandi, 2001). Hasil penelitian LIPI tahun 2000 di sedimen perairan Teluk Buyat menunjukkan kadar Cd sebesar 0,14 ppm (Serigar,2004).

Berdasarkan laporan pemantauan kualitas air oleh Puslitbang Pengairan Departemen Pekerjaaan Umum tahun 1989, rata-rata kadar logam berat Cd di sungai-sungai di Pulau Jawa adalah 0,04 mg/L, Sumatera 0,20 mg/L, dan Kalimantan 0,06 mg/L yang akan menyebabkan banyak masalah kesehatan bagi lingkungan atau masyarakat.

Diketahui dalam perairan Teluk New York secara sederhana dapat bahwa kandungan logam Cd yang tinggi akan dijumpai di daerah-daerah penimbunan sampah dan aliran air hujan, selain dalam air limbah industri. Data hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sumber Cd dalam badan perairan yang dikontribusi dari air limbah industri sangat sedikit, yaitu 0,6% dari total kandungan Cd yang ada sedangkan jumlah paling besar dikontribusikan oleh limbah padat yaitu 82% (Palar, 2008).

(5)

dekat pemukiman penduduk (Azwar, 1996). Salah satu sumber air tanah adalah air sumur, baik air sumur dalam maupun air sumur dangkal (Sutrisno, 2004).

Menurut Mukono tahun 2006, kualitas tanah (pasir atau lempung) juga mempengaruhi pencemaran air, ini berkaitan dengan pencemaran tanah yang terjadi di dekat sumber air. Beberapa sumber pencemaran tanah dapat berupa bahan beracun seperti pestisida, herbisida, logam berat dan sejenisnya serta penimbunan sampah secara besar-besaran (misalnyaOpen Dumping).

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) seharusnya ditempatkan secara aman agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan tempat pembuangan akhir sampah. Keberadaannya saat ini, TPA tidak difungsikan secara benar dalam pengoperasiannya. Pemakaian metode yang salah menyebabkan terjadinya pencemaran lindi (leachate) ke badan air maupun air tanah yang digunakan sebagai sumber air bersih, khususnya TPA yang beroperasi menggunakan metode Open Dumping(Hardyanti, 2009).

Suatu pengolahan sampah belum bisa dikatakan berhasil keseluruhannya dengan baik, tanpa menyelesaikan persoalannya atau mengatasi permasalahan hingga sampai tahap disposialnya dengan baik. Ada metode pembuangan sampah yakni metode yang memuaskan dan tidak memuaskan. Metode yang tidak memuaskan diantaranyaOpen Dumping, Dumping in Water, Burning on Premises (Mukono, 2006).

(6)

kadmium (Cd) pada air sumur gali adalah 0,00945 mg/L, sedangkan berdasarkan Permenkes No. 416 Tahun 1990 kadar Cd yang diperbolehkan hanya 0,005 mg/L.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kandungan logam berat dalam air tersebut salah satunya adalah dengan menggunakan proses fisika yaitu filtrasi. Filtrasi yang digunakan untuk pemisahan senyawa kimia padat dan cair dimna cairan melewati media porous untuk memindahkan padatan tersuspensi halus (Suharto, 2011). Dalam pengolahan ini dibutuhkan media adsorben untuk mengadsorpsi logam berat yang terdapat dalam limbah cair, dimana dalam hal ini limbah cair tersebut adalah air lindi yang berasal dari TPA Namo Bintang. Terdapat berbagai macam media filtrasi yang digunakan diantaranya adalah pasir, karbon aktif, dan zeolit. Dimana telah diketahui karbon aktif mampu menyerap logam berat (Herlandien, 2013), sedangkan zeolit diketahui mampu menyerap bahan organik dan logam berat (Las, 2006), dan silika gel diketahui mampu mengadsorpsi logam berat (Purwaningsih, 2009).

(7)

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan di dalam penelitian ini adalah tingginya kadar Cd pada air sumur penduduk di sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang penggunaan saringan air dengan media pasir, karbon aktif, dan zeolit untuk mendapatkan air yang layak dikonsumsi dalam memenuhi syarat kesehatan.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui efektivitas aplikasi saringan air dengan penggunaan media pasir, karbon aktif, dan zeolit untuk penurunan kadar Cd pada air sumur gali masyarakat desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui kadar Cd dalam air sebelum melalui penyaringan dengan media pasir, karbon aktif, dan zeolit di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu.

2. Mengetahui kadar Cd dalam air sesudah melalui penyaringan dengan media pasir di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu.

(8)

4. Mengetahui kadar Cd dalam air sesudah melalui penyaringan dengan media pasir dan zeolit di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu.

5. Mengetahui kadar Cd dalam air sesudah melalui penyaringan dengan media pasir, karbon aktif, dan zeolit di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu.

6. Mengetahui jenis saringan air yang paling efektif dalam menurunkan kadar kadmium (Cd) pada air sumur gali masyarakat di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu.

1.4 Hipotesis Penelitian

Ho : Tidak ada perbedaan bermakna antara pemberian pasir, karbon aktif dan zeolit dengan penurunan kadar Cd setelah melewati penyaringan.

Ha : Ada perbedaan bermakna antara pemberian pasir, karbon aktif dan zeolit dengan penurunan kadar Cd setelah melewati penyaringan.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi kepada masyarakat di Namo Bintang jenis pengolahan air untuk keperluan sehari-hari sehingga masyarakat dapat memperoleh air yang lebih sehat.

2. Memberikan masukan bagi pemerintah dalam hal perencanaan penyediaan air bersih.

Referensi

Dokumen terkait

Sensory study was conducted to access the consumer preference on fruit pastille incorporated with spray dried red pitaya powder and synthetic colourant.. The attributes of the

Mengacu pada hasil penelitian sebelumnya, penelitian ini mendeskripsikan berpikir outside the box mahasiswa dalam menyelesaikan masalah barisan bilangan.. Penelitian ini penting

Berdasarkan bukti-bukti tersebut maka perlu dilakukan penelitian pendahuluan pada hewan coba untuk membuktikan pemberian yogurt pisang tanduk terhadap penurunan

Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain pretest-posttest one group design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA di lingkungan kota,

Berdasarkan analisis learning obstacle terhadap tes uji coba awal, teridentifikasi beberapa kesulitan yang dialami siswa terkait kemampuan koneksi matematis pada materi

Please note these grades may change following results enquiries... Please note these grades may change following

Alat Pengaman Rumah ini adalah suatu alat yang dapat membantu memperingatkan penghuni rumah pada saat t idur malam har i apabi la pintu atau jendela rumah mereka ada yang membuka.

[r]