• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pola Tanam Tumpang Sari Jagung (Zea may L.), Kedelai (Glycine max L.), dan Padi Gogo (Oryza sativa L.) Terhadap Respon Pertumbuhan Dan Produksi Dalam Pemberian Pupuk NPK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pola Tanam Tumpang Sari Jagung (Zea may L.), Kedelai (Glycine max L.), dan Padi Gogo (Oryza sativa L.) Terhadap Respon Pertumbuhan Dan Produksi Dalam Pemberian Pupuk NPK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Jagung (Zea mays L.)

Sistematika tanaman jagung (Zea mays L.) diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Poales

Famili : Poacea Genus : Zea

Spesies : Zea mays L. (Efendi, 1985).

Akar jagung tergolong akar serabut, pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum (Muis et al., 2008).

Batang jagung tidak berulang tetapi padat dan terisi oleh bekas-bekas pembuluh sehingga memperkuat tegaknya tanaman. Batang jagung beruas-ruas yang jumlahnya bervariasi antara 10-14 ruas, umumnya tak berkecambah, panjang batang berkisar antara 60-300 cm tergantung dari jenis jagung (Effendi, 1985).

(2)

daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki famili Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun (Muis et al., 2008).

Tanaman ini memiliki buah matang berbiji tunggal yang disebit korvopsis buah ini gepeng dengan permukaan atas cembung atau cekung dan dasar runcing. Buah ini terdiri atas endosperma yang mengelilingi embrio lapisan aleuron dan jaringan perikarp (kulit) yang merupakan lapisan pembungkus. Lapisan perikarp yang merupakan jaringan indung pada jagung manis memang tipis, kira-kira setebal 5 lapis sel ketimbang pada jagung brondong yang lebih dari 20 lapis sel (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

Jagung disebut tanaman berumah satu (monoeciuos) karena bunga jantan dan betinanya terdapat dalam satu tanaman. Tanaman jagung adalah protandri, di mana pada sebagian besar varietas, bunga jantannya muncul (anthesis) 1-3 hari sebelum rambut bunga betina muncul (silking). Penyerbukan pada jagung terjadi bila serbuk sari dari bunga jantan menempel pada rambut tongkol (putik). Hampir 95% dari persarian tersebut berasal dari serbuk sari tanaman lain (serbuk silang) dan hanya 5% yang berasal dari serbuk sari tanaman sendiri (serbuk sendiri), oleh karena itu, tanaman jagung disebut tanaman bersari silang (cross pollinated crop) (Sudaryono, 1998).

(3)

Syarat Tumbuh

Tanah

Tanah yang baik untuk jagung adalah gembur dan subur, karena tanaman ini memerlukan aerase dan drainase yang baik. Jagung dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah asalkan mendapatkan pengelolahan yang baik. Tanah dengan tekstur lempung berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhan. Tanah-tanah dengan tekstur berat masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik pengolahan tanah yang dikerjakan secara optimal, sehingga aerase dan ketersediaan air dalam tanah berada dalam kondisi baik (Effendi, 1985).

Tanaman jagung dapat tumbuh disegala macam tanah, tetapi akan tumbuh lebih subur bila ditanam pda tanah yang gembur dan kaya akan humus. Jagung tidak memerlukan persyaratan khusus sehingga dapat tumbuh baik pada berbagai

jenis tanah, bila mendapatkan pengelolaan yang baik. Tanah-tanah dengan tekstur

berat (grumosol) masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik, asalkan

pengolahan tanah dikerjakan secara optimal (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

Iklim

(4)

Jagung tidak menuntut persyaratan lingkungan yang terlalu ketat. Namun untuk pertumbuhan optimalnya, jagung menghendaki persyaratan lingkungan antara lain yaitu, menghendaki penyinaran matahari yang teduh, pertumbuhan jagung akan merana dan tidak mampu membentuk buah. Menghendaki suhu optimum 21-340C. Di Indonesia, suhu semacam ini terdapat di daerah dengan ketinggian antara 0-600 m dpl (Rubatzky danYamaguchi, 1998).

Distribusi curah hujan yang merata selama pertumbuhan akan memberikan hasil yang baik. Distribusi hujan yang ideal bagi pertumbuhan tanaman jagung kurang lebih 200 mm tiap bulan. Untuk memperoleh hasil yang baik, tanaman jagung membutuhkan keadaan air yang cukup, terutama pada fase perbungaan hingga pengisian biji (Effendi, 1985).

Botani Tanaman Kedelai (Glycine max L.)

Klasifikasi tanaman kedelai sebagai berikut yaitu: Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Rosales

Famili : Leguminosae Genus : Glycine

Species : Glycine max (L.) Merril. Adisarwanto (2005)

(5)

seringkali membentuk akar adventif yang tumbuh dari bagian bawah hipokotil. Pada umumnya, akar adventif terjadi karena cekaman tertentu, misalnya kadar air tanah yang terlalu tinggi (Adisarwanto, 2005).

Biji kedelai berkeping dua yang terbungkus oleh kulit biji. Embrio terletak diantara keping biji. Warna kulit biji bermacam-macam ada yang kuning, hitam, hijau dan coklat. Bentuk biji kedelai pada umumnya bulat lonjong, ada yang bundar atau bulat agak pipih. Besar biji bervariasi, tergantung varietas. Di Indonesia besar biji bervariasi dari 6 gram – 30 gram (Suprapto, 2001).

Syarat Tumbuh

Tanah

Kedelai juga membutuhkan tanah yang kaya akan humus atau bahan organik. Bahan organik yang cukup dalam tanah akan memperbaiki daya olah dan juga merupakan sumber makanan bagi jasad renik, yang akhirnya akan membebaskan unsur hara untuk pertumbuhan tanaman. Tanah berpasir dapat ditanami kedelai, asal air dan hara tanaman untuk pertumbuhannya cukup. Tanah yang mengandung liat tinggi, sebaiknya diadakan perbaikan drainase dan aerasi sehingga tanaman tidak kekurangan oksigen dan tidak tergenang air waktu hujan besar (Marianah, 2011).

(6)

Iklim

Tanaman kedelai sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan subtropis. Sebagai barometer iklim yang cocok bagi kedelai adalah bila cocok bagi tanaman jagung. Iklim kering lebih disukai tanaman kedelai dibandingkan iklim lembab. Tanaman kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan sekitar 100-400 mm/bulan. Sedangkan untuk mendapatkan hasil optimal, tanaman kedelai membutuhkan curah hujan antara 100-200 mm/bulan. Tanaman kedelai dapat tumbuh pada kondisi suhu yang beragam. Suhu tanah yang optimal dalam proses perkecambahan yaitu 30°C. Bila tumbuh pada suhu tanah yang rendah (<15°C), proses perkecambahan menjadi sangat lambat, bisa mencapai 2 minggu. Hal ini dikarenakan perkecambahan biji tertekan pada kondisi kelembaban tanah tinggi. Sementara pada suhu tinggi (>30°C) banyak biji yang mati akibat respirasi air dari dalam biji yang terlalu cepat (Marianah, 2011).

Botani Tanaman Padi Gogo (Oryza sativa L.)

Tanaman padi merupakan tanaman semusim, termasuk golongan rumput-rumputan. Sistematika tanaman padi sebagai berikut:

Divisio : Spermatophyta Sub divisio : Angiospermeae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Graminales

Famili : Gramineae Genus : Oryza

Spesies : Oryza sativa L.

(7)

Akar berfungsi sebagai penguat/penunjang tanaman untuk dapat tumbuh tegak, menyerap hara dan air dari dalam tanah untuk selanjutnya diteruskan ke organ lainnya di atas tanah yang memerlukan. Akar tanaman padi termasuk golongan akar serabut. Akar primer (radikula) yang tumbuh sewaktu berkecambah bersama akar-akar lain yang muncul dari janin dekat bagian buku skutellum disebut akar seminal, yang jumlahnya antara 1-7. Perkembangan akar sangat dipengaruhi oleh tersediannya N (Makarim dan Suhartatik, 2009).

Daun tanaman padi tumbuh pada batang dalam susunan yang berselang-seling, satu daun pada tiap buku. Tiap daun terdiri atas: helai daun, pelepah daun yang membungkus ruas, telinga daun, dan lidah daun. Satu daun pada awal fase tumbuh memerlukan waktu 4-5 hari, sedangkan pada fase tumbuh selanjutnya diperlukan waktu 8-9 hari. Jumlah daun pada tiap tanaman bergantung pada varietas, umumnya 14-18 daun pada batang utama (Makarim dan Suhartatik, 2009).

Batang berfungsi sebagai penopang tanaman, penyalur senyawa-senyawa kimia dan air dalam tanaman, dan sebagai cadangan makanan. Batang terdiri atas beberapa ruas yang dibatasi oleh buku. Ruas tersebut kemudian memanjang dan berongga setelah tanaman memasuki stadia reproduktif. Oleh karena itu stadia reproduktif disebut juga sebagai stadia perpanjangan ruas (Makarim dan Suhartatik, 2009).

(8)

menghasilkan cabang-cabang primer dan cabang primer selanjutnya menghasilkan cabang sekunder (Makarim dan Suhartatik, 2009).

Syarat Tumbuh

Tanah

Padi gogo biasa ditanam pada lahan kering dataran rendah, sedangkan pada areal yang lebih terjal dapat ditanami di antara tanaman keras. Tanaman padi dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah. Reaksi tanah (pH) optimum berkisar antara 5,5-7,5. Permeabilitas pada sub horison kurang dari 0,5 cm/jam (BPTP, 2009).

Iklim

Padi gogo memerlukan bulan basah yang berurutan minimal 4 bulan. Bulan basah adalah bulan yang mempunyai curah hujan >200 mm dan tersebar secara normal atau setiap minggu ada turun hujan sehingga tidak menyebabkan tanaman stress karena kekeringan. Suhu yang optimum untuk pertumbuhan tanaman padi berkisar antara 24-290C (BPTP, 2009).

Pupuk NPK

(9)

Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman yang pada umumnya sangat diperlukan untuk pembentukan/pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti daun, batang dan akar, tetapi kalau terlalu banyak dapat menghambat pembungaan dan pembuahan pada tanaman. Fungsi nitrogen yang selengkapnya bagi tanaman adalah sebagai berikut: (1) Untuk menyehatkan pertumbuhan tanaman, (2) Dapat menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman lebar dengan warna yang lebih hijau, kekurangan N menyebabkan khlorosis (pada daun muda berwarna kuning) (3) Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman (4) Meningkatkan berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam tanah (Kuspriyanto, 2008).

Tanaman yang kekurangan urea (zat hara N) tumbuhnya kerdil, anakan sedikit dan daunnya berwarna kuning pucat, terutama daun tua. Sebaliknya tanaman yang dipupuk urea berlebihan, tumbuhnya subur, daun hijau anakan banyak tetapi jumlah malai sedikit, mudah rebah dan pemasakan lambat. Tanaman yang kekurangan zat hara fosfat (P) tumbuhnya kerdil, daun berwarna hijau tua, anakan sedikit, malai dan gabah sedikit, pemasakan lambat dan sering tidak menghasilkan gabah. Sedangkan tanaman yang kekurangan kalium (K), batangnya tidak kuat, daun terkulai dan cepat menua, mudah terserang hama dan penyakit, mudah rebah, gabahnya banyak yang hampa, butir hijau banyak dan mutu beras menurun (Kuspriyanto, 2008).

(10)

rimbun akan tetapi sangat lemah sehingga mudah rebah dan tidak tahan, terhadap serangan hama dan penyakit. Demikian pula sebaliknya apabila hanya dipupuk TSP/SP-36 atau KCI saja pupuk ini tidak akan berpengaruh optimal terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Pada prinsipnya keseimbangan hara atau kesuburan secara menyeluruh harus sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman yang lebat dan normal (Rauf et al, 2000).

Bila digunakan pupuk majemuk akan lebih menguntungkan. Keuntungan pupuk majemuk NPK adalah karena mengandung 3 unsur pupuk maka dengan satu kali pemberian telah terpenuhi 3 unsur pupuk sekaligus sehingga akan menghemat dari segi biaya aplikasi, transportasi dan penyimpanan. Oleh karena itu walaupun biaya hara per unit tanaman terkadang lebih, tetapi karena adanya keuntungan-keuntungan tersebut, maka pilihan pada pada pupuk majemuk NPK ini seharusnya lebih menguntungkan (Damanik et al, 2011).

Tumpang sari

(11)

Pengembangan budidaya padi gogo sebagai tanaman tumpang sari atau tanaman sela masih menghadapi berbagai kendala terutama rendahnya intensitas cahaya yang sampai ke kanopi tanaman akibat ternaungi. Naungan akan mengurangi intensitas radiasi matahari yang selain berpengaruh langsung terhadap akitivitas fotosintesis berpengaruh pula terhadap iklim mikro tanaman. Kondisi ini menyebabkan terganggunya proses metabolisme dan turunnya laju fotosintesis serta sintesis karbohidrat yang berimplikasi terhadap menurunnya laju pertumbuhan dan produksi tanaman (Sasmita, 2008).

Referensi

Dokumen terkait

a. Mahasiswa tidak diikutsertakan dalam kegiatan yang diadakan oleh Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan sehingga kurangnya program

Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Kepatuhan Membayar Pajak Penghasilan. Berdasarkan tabel 4.14 diketahui variabel tingkat

Arus kedatangan kapal merupakan banyaknya kapal yang datang untuk melakukan aktivitas bongkar muat di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) setiap harinya dari

Telihat bahwa proses ini akan membuat ukuran sebuah citra menjadi lebih kecil dan jika menggunakan kernel 3x3 hasil deteksi hujan yang muncul akan kurang

berlandaskan perilaku religius dari pada pembiasaan yang lain, yang. kurang membantu siswa dalam berkembang, baik di lingkungan

Analisis yang dilakukan terhadap data perusahaan menggunakan matriks BCG dengan membandingkan tingkat pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relative, maka posisi Rubby Hijab

Strategi Pembiasaan Perilaku Religius di Sekolah ... Penerapan Pembiasaan Perilaku Religius di

H0 = Tidak terdapat aktivitas hepatoprotektif dari pemberian ekstrak kurma ruthab ( Phoenix dactylifera ) terhadap sayatan histologi hepar mencit ( Mus musculus )