• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kesuburan Tanah Pada Lahan Agroforestri Karet di Desa Marjanji Asih, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Kesuburan Tanah Pada Lahan Agroforestri Karet di Desa Marjanji Asih, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan lahan akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan

jumlah penduduk untuk berbagai kepentingan, baik untuk pemenuhan kebutuhan

akan sandang, papan, dan pangan. Salah satu jalan keluar untuk memenuhi

kebutuhan lahan tersebut adalah dengan melakukan perambahan lahan hutan.

(Izzudin, 2012). Berbagai tipe penggunaan lahan dapat mempengaruhi kesuburan

tanah baik dari sifat kimia, fisika maupun biologi tanah. Komponen kimia tanah

yang di pengaruhi meliputi; pH tanah, N, P, C-organik, dan KTK yang berperan

besar dalam menentukan sifat dan ciri umum dari pada kesuburan tanah pada

khususnya (Saridevi, 2013).

Pemanfaatan tanah oleh manusia dituntut seoptimal mungkin merupakan

salah satu teknik pemanfaatan lahan yang harus diterapkan oleh masyarakat, salah

satunya yaitu teknik agroforestri. Teknik agroforestri adalah teknik pemanfaatan

lahan dimana pengkombinasian antara tanaman kehutanan dan pertanian ini

diharapkan akan mendapatkan keuntungan ekologis dan ekonomis baik jangka

pendek yang dihasilkan dari tanaman pertanian dan jangka panjang dari tanaman

kehutanan, dan mampu meningkatkan kesuburan tanah serta penambahan unsur

hara bagi tanaman yang diusahakan baik secara kualitas maupun kuantitas

(Yamani, 2010).

Lahan agroforestri memiliki peran penting dalam melindungi sifat fisika

dan kimia tanah, peran ini tergantung pada pola agroforestri yang diterapkan.

1

(2)

Sebagai tempat tumbuh tanaman, peranan tanah adalah sebagai tempat tegaknya

tanaman, tempat menyediakan unsur-unsur makanan, air bagi tanaman, dan

tempat menyediakan udara bagi pernafasan akar

(Aak, 2005 dalam Zikrullah dkk, 2015).

Selain agroforestri, sistem pemanfaatan lahan lain yang dilakukan atau

dikelola oleh masyarakat adalah sistem penanaman karet secara monokultur atau

kebun karet. Pada daerah kritis, daun karet yang gugur mampu menyuburkan

tanah. Daur hidup tanaman karet yang demikian akan terus berputar dan berulang

selama satu siklus tanaman karet paling tidak selama 30 tahun. Oleh karena itu,

keberadaan pertanaman karet sangat strategis bagi kelangsungan kehidupan,

karena mampu berperan sebagai penyimpan dan sumber energi (Indraty, 2005).

Tanah yang baik dan subur adalah tanah yang mampu menyediakan unsur

hara secara cukup dan seimbang untuk dapat diserap oleh tanaman, yang dapat

memungkinkan terjadinya produksi dan produktivitas yang optimum. Hal ini

dapat dilihat dari nilai produktifitas lahan, salah satunya dengan menganalisa

konsentrasi unsur hara yang terkandung di dalam tanah tersebut (Yamani, 2010).

Berdasarkan penjelasan diatas maka dilakukan penelitian pada lahan

agroforestri karet dan kebun karet milik rakyat, yang berada di Desa Manjanji

Asih, Kabupaten Simalungun, Kecamatan Hatonduhan, daerah Sumatera Utara.

Daerah ini cukup banyak ditanami tanaman tumpang sari atau campuran, yang

dapat dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Sistem agroforestri

karet lebih banyak ditanam oleh masyarakat dan juga sistem monokultur tanaman

karet, sehingga memungkinkan terjadi perbedaan tingkat kesuburan tanah dari

(3)

komposisi tegakan pada tiap lahan tersebut dan dapat dijadikan acuan dalam

penggunaan lahan untuk pengembangan hutan rakyat di masa mendatang.

Tujuan Penelitian

1. Menganalisis komposisi tegakan yang terdapat pada lahan agroforestri karet

dan monokultur karet yang terletak di Kabupaten Simalungun, Provinsi

Sumatera Utara.

2. Mendapatkan tingkat kesuburan tanah yaitu pH, C-organik, N-total, P-tersedia

dan KTK yang terdapat pada sistem agroforestri karet dengan monokultur

karet di Desa Marjanji Asih, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera

Utara.

Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan refrensi penelitian yang terkait dengan hal perbandingan

kandungan unsur hara pada lahan agroforestri karet dan karet monokultur.

2. Sebagai bahan informasi bagi akademika, peneliti, masyarakat umum, dan

lembaga terkait dalam pengelolaan lahan yang berbasis agroforestri.

Hipotesis Penelitian

Terdapat perbedaan kesuburan tanah antara lahan agroforestri karet dan

monokultur karet.

Referensi

Dokumen terkait

Jakarta, 27 May 2010: PT Indosat Tbk (“Indosat” or the “Company”) (Ticker: ISAT: IDX, IIT: NYSE) announced today that it is postponing the release of its Q1 2010

Pola laju pertumbuhan daun lamun secara umum sangat terkait dengan pola dasar perairan yang terpapar pada saat surut rendah.. Pertumbuhan dan Produksi Lamun

Adapun permasalahan yang dibahas dalam karya tulis ini adalah system pengadaan barang, system penyimpanan minuman, pengendalian pengadaan dan penyimpanan minuman,

Perancangan Aktiviti Tahunan 2013 Panitia Bahasa

Metode pembelajaran partisipatif atau dikenal dengan nama students centered learning akan lebih efektif jika didukung dengan sistem digital learning terintegrasi.. Sistem

Penghasilan Panduan Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS) ini ialah usaha Lembaga Peperiksaan untuk memastikan pelaksanaan Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS) yang

2.1 Semua murid terlibat dan mengambil bahagian dalam pertandingan membuat kad ucapan Hari Raya Aidilfitri yang mengandungi nilai-nilai Pendidikan Moral.. Hadiah disediakan untuk

Pada dasarnya Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Analis Farmasi dan Makanan Fakultas Farmasi