1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Daerah Aliran Sungai (DAS) Lepan merupakan DAS prioritas yang
terletak di Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Langkat dengan luas 57.407,75
ha.DAS Lepan memiliki 5 Sub DAS yaitu Sub DAS Lepan Hilir (38.026,24 ha),
Sub DAS Lepan Kanan (9.783,58 ha), Sub DAS Lepan Kiri (7.941,27 ha), Sub
DAS Lepan Tengah (16.194,88 ha) dan Sub DAS Roha (7.741,97 ha). Daerah
Aliran Sungai (DAS) Lepan terbentang antara 3° 42' 42,96'' s/d 4° 04' 34,96''
Lintang Utara dan 98° 00' 09,43'' s/d 98° 24' 16,30'' Bujur Timur.
Penutupan lahan non hutan yang mencapai 71.33 % dapat menjadi
masalah jika tidak dikelola dengan baik. Hal ini juga terindikasi dari sering
terjadinya banjir dan tanah longsor di wilayah DAS Lepan yang menandakan
adanya sesuatu yang salah dalam pengelolaan DAS Lepan.
Daerah hulu dan tengah DAS merupakan tempat terjadinya erosi tanah,
sementara pada bagian hilir merupakan tempat untuk berlangsungnya sedimentasi
(pengendapan). Curah hujan yang tinggi, tanah yang porous, kemiringan lereng
yang tinggi, vegetasi yang jarang dan aktivitas manusia yang intensif mempunyai
peranan penting untuk berlangsungnya proses erosi yang landai hingga datar,
menyebabkan kecepatan air sungai menjadi lambat dan selalu terjadi luapan air
sungai membentuk genangan dan banjir akan menyebabkan terjadinya
sedimentasi di bagian hilir DAS (Rauf et al, 2011 dalam Juwita, M, 2013).
Bencana alam banjir dan tanah longsor yang terjadi ditentukan oleh
banyak hal, pertama karakteristik DAS dari aspek bio-geofisikal yang mampu
memberikan ciri khas tipologi DAS tertentu, kedua aspek
2
klimatologis terutama karakteristik curah hujan yang mampu membentuk badai
atau hujan maksimum, ketiga aspek sosial ekonomi masyarakat terutama
karakteristik budaya yang mampu memicu terjadinya kerusakan lahan pada DAS,
sehingga wilayah tersebut tidak lagi mampu berfungsi sebagai penampung,
penyimpan dan penyalur air hujan yang baik. Ketiga aspek tersebut secara garis
besar yang dapat dipakai sebagai dasar penentuan wilayah kritis dalam suatu DAS
(hulu, tengah, hilir) serta sebagai dasar pertimbahan untuk menghitung laju erosi
dan sedimentasi.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk :
1. Memetakan tingkat bahaya erosi di DAS Lepan dengan menggunakan metode
USLE (Universal Soil Loss Equation).
2. Menghitung debit sedimen melayang di DAS Lepan
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini sebagai :
1. Sumber informasi kepada pihak yang berkepentingan terkait tentang laju erosi
dan sedimentasi di DAS Lepan.
2. Sumber informasi yang bermakna dan menjadi rujukan bagi tahapan
perencanaan pengelolaan DAS Lepan selanjutnya.