• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Cabang Medan Kota)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Cabang Medan Kota)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Suatu pelayanan dikatakan berkualitas apabila pelayanan tersebut mampu

memberikan kepuasan kepada pelanggan yang menerima pelayanan karena pada

dasarnya suatu pelayanan berkualitas akan selalu terkait dengan pelayanan yang

terbaik dan sesuai dengan standarisasi yang ada di setiap perusahaan, yakni

bagaimana para birokrat menunjukkan suatu sikap pelayanan atau cara karyawan

dalam melayani pelanggan atau masyarakat secara baik dan memuaskan. Suatu

pelayanan dikatakan memuaskan apabila pelayanan tersebut dapat memenuhi

harapan para pelanggan sehingga menjadi tugas para penyedia dan pemberi jasa,

dalam hal ini para birokrat pelayanan yang di tuntun kemampuannya untuk dapat

memenuhi harapan masyarakat sebagai pelanggan atas jasa tersebut.

Di masa ini pelanggan merupakan peranan yang sangat penting dalam

perusahaan, hal ini di karenakan kepuasan pelanggan dapat memberikan manfaat

bagi perusahaan. Kepuasan pelanggan dihasilkan dari interaksi pelanggan dengan

perusahaan, oleh karena itu pemahaman pelanggan yang lebih baik akan

mengarahkan pada tingkat kepuasan dan kesetiaan yang lebih baik. pelanggan

sangat puas percaya bahwa perusahaan sangat memahami dan memperhatikan

kebutuhan harapan setiap konsumennya. Untuk menetukan tingkat kepuasan

terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu, faktor

yang berhubungan dengan kualitas produk dan pelayanan dan faktor yang

(2)

Sektor pelayanan jasa mempengaruhi kondisi masyarakat yang semakin

kritis dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkannya. Untuk itu pelayanan

merupakan faktor yang paling penting dalam suatu dunia usaha dibidang jasa

karena menyangkut kepentingan masyarakat.

Dalam dunia bisnis, pelanggan adalah raja, sehingga kepuasan pelanggan

sangat berpengaruh terhadap bagaimana pelayanan yang diberikan sebuah

perusahaan terhadap pelanggannya. Apakah pelayanan tersebut telah sesuai

dengan aturan-aturan yang diterapkannya misalnya tentang standarisasi pelayanan

yang ada di sebuah perusahaan. Standarisasi yang ada di sebuah perusahaan

sebaiknya harus dijalani dan di terapkan kepada pelanggannya agar pelanggan

memiliki tingkat kepuasan yang maksimal.

Air merupakan kebutuhan pokok bagi setiap mahluk hidup di dunia ini

termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan dalam

melangsungkan hidupnya, maka dari itu pengolahannya harus di atur sedemikian

rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

sumber daya nasional yang menyangkut hajat hidup orang banyak, maka

pengolahannya di atur dan di pegang oleh pemerintah. Hal ini sesuai dengan

undang-undang dasar 1945 pasal 33 ayat(3) yang berbunyi sebagai berikut:

“Bumi dan air kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat”

Kota medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara merupakan kota

terbesar ketiga di Indonesia dan saat ini sedang mengalami pertumbuhan fisik dan

(3)

Hal ini direalisasikan melalui dilakukannya pembangunan dan perbaikan

di segala bidang, termasuk dalam hal pelayanan umum. Pemerintah Kota Medan

juga menyadari bahwa pembangunan fasilitas publik merupakan hal yang perlu

dibenahi untuk mencapai Medan Kota Metropolitan.

Salah satu fasilitas umum yang mendapat perhatian adalah pelayanan air

minum. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa setiap orang membutuhkan air

sebagai sumber kehidupan. Pelayanan air minum Kota Medan secara khusus, dan

beberapa daerah di Provinsi Sumatera Utara dilakukan oleh PDAM Tirtanadi.

Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi adalah suatu perusahaan yang

bergerak di bidang jasa penyediaan air bersih. Salah satu tujuan di bentuknya

PDAM adalah mencukupi kebutuhan masyarakat akan air bersih, meliputi

penyediaan, pengembangan pelayanan saran dan prasarana serta distribusi air

bersi, sedang tujuan lainnya adalah ikut serta mengembangkan perekonomian

guna menunjang pembangungan daerah dengan memperluas lapangan pekerjaan,

serta mencari laba sebagai sumber utama pembiayaan bagi daerah.

Pada prinsipnya setiap perusahaan tatkala menjual produk-produknya

(barang/jasa)akan dihadapkan dengan strategi maupun teknik penjualan yang

bagus, sehingga jasa yang ditawarkannya dapat terjual dengan baik. Adapun salah

satu teknik penjualan yang dimaksud adalah terkait dengan bagaimana dan

seberapa tinggi kualitas pelayanan yang diberikan terhadap kepuasan

konsumen/pelanggan. Kualitas pelayanan yang diberikan terhadap kepuasan

merupakan kinerja terpenting perusahaan bagi kepuasan konsumen/pelanggan.

PDAM Kota Medan harus memeperhatikan hal-hal penting bagi pelanggannya,

(4)

Daerah Air Minum (PDAM) sebagai salah satu lembaga dalam pelayanan

penyediaan air bersih (minum) dituntut tingkat kualitas pelayannanya melalui

peninkatan kinerja operasional para pegawai, karena kinerja pegawai yang tinggi

akan mencerminkan kinerja oragisasi secara keseluruhan.

PDAM Tirtanadi sebagai perusahaan yang bergerak pada penyediaan air

bersih yang dimana perusahaan ini tidak mempunyai persaing, akan tetapi

perusahaan ini terus memberikan kepuasan kepada pelanggannya, namum

kenyataannya membuktikan bahwa masih ada pelanggan yang masih kecewa

karena apa yang dilakukan pada perusahaan tidak sesuai dengan yang diharapkan

atau tidak sesuai dengan standarisasi yang ada. Konsumen yang merasa kurang

puas menyatakan bahwa tanggapan perusahaan atas keluhan yang dirasakan

kurang cepat di realisasikan sehingga pelanggan ada yang sampai berkali-kali

melaorkan keluhan mereka seperti air kotor, air mati, air bauk, meteran hilang,

meteran rusak, pipa bocor dan lainnya.

Setiap perusahaan harus memahami kriteria apa yang digunakan para

pelanggan untuk tetap setia pada perusahaan. Dengan memahami kriteria tersebut

perusahaan dapat menemukan cara untuk memberikan kepuasan terhadap

konsumennya. Perusahaan juga menyadari pentingnya pelayanan yang berkualitas

untuk memberikan kepuasan pada konsumennya, namun pada prakteknya fasilitas

dan persediaan untuk menunjang pelayanan yang berkualitas masih kurang

memadai.

Kepuasan pelayanan, merupakan unsur penting di dalam usaha

meningkatnya kepuasan pelanggan di dalam suatu keinginan, harapan dan

(5)

pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pemberian

pelayanan yang baik perusahaan mampu menjaga/meningkatkan kualitas dan

pelayanan yang diberikan, oleh karena itu apabila pelayanan tersebut tidak sesuai

dengan yang diharapkan pelanggan, maka pelanggan akan kecewa, dengan begitu

maka dapat kita ketahui bahwa pelanggan ingin pelayanan yang berkualitas dari

perusahaan agar mendapatkan kepuasan.

Berdasarkan alasan-alasan diatas, penelitian tertarik untuk melakukan

penelitian di bidang ini dengan judul “ Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Pelanggan (Studi Pada PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirtanadi Cabang Medan Kota)”

1.2. Perumusan Masalah

Untuk memudahkan penelitian ini agar terarah dan dalam dilaksanakan

dengan sebaik-baiknya, maka terlebih dahulu dirumuskan permasalahannya.

Berdasarkan latar belakang yang telah diterapkan, maka permasalahan yang

menjadi perhatian penulis dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh

kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada PDAM Tirtanadi Cabang

Medan Kota?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan oleh PDAM

Tirtanadi Cabang Medan Kota.

2. Untuk mengetahui kepuasan Pelanggan pada PDAM Tirtanadi Cabang

(6)

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap

kepuaasan pelanggan pada PDAM Tirtanadi Cabang Medan Kota.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Secara Subjektif

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penulis untuk meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan pengetahuan, wawasan serta kemampuan

berfikir khususnya dalam menulis karya ilmiah tentang kualitas pelayanan

dan kepuasan pelanggan.

2. Secara praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi

instansi/perusahaan terkait mengenai kualitas pelayanan dan kepuasan

pelanggan.

3. Secara Akademis

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan masukan atau referensi suatu

karya ilmiah bagi para mahasiswa Departemen Ilmu Administrasi Negara

Yang ingin melakukan penelitian di bidang yang sama.

1.5. Kerangka Teori

Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang

mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang

membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga bias dikatakanbahwa

suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan

dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan

(7)

Menurut Kerlinger yang dikutip dari Efendi, Sofian (2012:35), teori adalah

serangkaian konsep, konstruk, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu

fenomena sosial secara sistematis dengan cara mengonstruksi hubungan antara

konsep dan proposisi dengan menggunakan asumsi dan logika tertentu.

Menurut Arikunto (1996:92) Kerangka teori adalah bagian dari penelitian,

tempat dimana peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan

tentang variabel pokok, sub variabel, atau pokok masalah yang ada dalam

penelitian.

Dalam studi penelitian perlu adanya kejelasan titik tolak atau landasan

berpikir untuk memecahkan dan membahas masalah. Untuk itu perlu disusun

suatu kerangka teori sebagai pedoman yang menggambarkan dari mana sudut

makalah itu disorot (Nawawi, 1992:149).

Kerangka teori/teoretical frame work adalah kerangka berpikir kita yang

bersifat teoritis atau konsepsional mengenai masalah yang kita teliti. Teori

merupakan proposisi atau asumsi yang telah dibuktikan kebenarannya

(Rianto,2004:29).

Sebagai landasan berpikir dalam menyelesaikan atau memecahkan masalah

yang ada, perlu adanya pedoman teoritis yang dapat membantu dan sebagai bahan

referensi dalam penelitian. Adapun kerangka teori dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1.5.1. Defenisi kualitas

Pelayanan yang baik seharusnya memiliki kualitas yang sesuai dengan yang

diharapkan masyarakat, sehingga masyarakat senantiasa merasa puas dengan

(8)

Menurut sinambela (2006:6) kualitas adalah “segala sesuatu yang mampu

memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of

costumers)”. Kualitas pelayanan dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir

dengan kepuasan pelanggan serta persepsi yang positif terhadap kualitas

pelayanan tersebut. Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai kemampuan

perusahaan dan para staf nya dalam memenuhi harapan pelanggan secara

konsisten.

Menurut American society for Quality control ( dalam Lupiyoadi 2001:144)

kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu

produk/jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

yang telah ditentukan atau bersifat laten.

Kualitas memberikan nilai yang khusus bagi para pelanggan untuk menjalin

ikatan relasi yang saling mengutamakan dalam jangka panjang bagi perusahaan

dan dengan adanya ikatan emosional seperti ini memungkinkan perusahaan untuk

memahami harapan dan kebutuhan pelanggan secara spesifik.

Menurut sviokla ( dalam Lupiyoadi 2001:146) kualitas memiliki delapan

dimensi pengukuran yang terdiri dari aspek-aspek berikut:

1. kinerja ( Performance). Kinerja di sni merujuk pada karakter produk inti yang meliputi merek, atribut-atribut yang dapat diukur, dan aspek-aspek

kinerja individu. Kinerja beberapa produk biasanya biasanya didasari oleh

preferensi subjektif pelanggan yang pada dasarnya bersifat umum

(universal).

(9)

produk biasanya diukur secara subjektif oleh masing-masing individu

(dalam hal ini konsumen) yang menunjukkan adanya perbedaan kualitas

suatu produk/jasa. Dengan demikian, perkembangan kualitas suatu produk

menuntut karakter fleksibilitas agar dapat menyesuaikan diri dengan

permintaan pasar.

3. Keandalan (Reliability). Dimensi ini berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu produk mengalami keadaan tidak berfungsi

(malfunction) pada suatu periode. Keandalan suatu produk yang

menandakan tingkat kualitas sangat berarti bagi konsumen dalam memilih

produk. Hal ini menjadi semakin penting mengingat besarnya biaya yang

dianggap tidak reliable mengalami kerusakan.

4. Kesesuaian (Conformance). Dimensi lain yang berhubungab dengan kualitas suatu barang adalah kesesuaian produk dengan standar dalam

industrinya. Kesesuaian suatu produk dalam industry jasa diukur dari

tingkat akurasi dan waktu penyelesaian termasukjuga perhitungan

kesalahan yang terjadi, keterlambatan yang tidak dapat diantisipasi dan

beberapa kesalahan lain.

5. Daya tahan/ketahanan (Durability). Ukuran ketahanan suatu produk

meliputi segi ekonomis maupun teknis.

6. Kemampuan Pelayanan (serviceability). Kemampuan pelayanan bisa juga disebut dengan kecepatan, kompetensi, kegunaan, dan kemudahan

produk untuk di perbaiki.

(10)

8. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived quality). Konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut-atribut produk dan

jasa.

1.5.2. Pelayanan

Menurut Gronroos yang dikutip dari Ratminto (2005:2), pelayanan adalah

suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersikat tidak kasat mata (tidak

dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antar konsumen dengan

karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh organisasi pemberi pelayanan

yang dimaksudnya untuk memecahkan untuk memecahkan permasalahan

konsumen atau pelanggan.

Menurut Moenir (2010:204) pelayanan adalah prosesyang diarahkan

secara khusus oleh penyelenggara pelayanan guna memenuhi kepentingan

umum/kepentingan pribadi memalui cara-cara yang tepat dan memuaskan pihak

yang dilayani.

Berdasarkan uraian diatas, maka pelayanan dapat disimpulkan sebagai

kegiatan yang dilakukan suatu organisasi yang ditujukan untuk konsumen atau

masyarakat umum yang berbentuk jasa untuk memenuhi kebutuhan.

Pelayanan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelayanan yang

diberikan oleh PDAM Tirtanadi dalam memberikan tindakan, atau perbuatan

untuk memberikan kepuasan kepada pe langgannya atas setiap laporan keluhan

yang dihadapi setiap pelanggannya. Dimana pelayanan atas laporan keluhan

pelanggan tersebut akan di laporkan kepada bagian hublang ( hubungan

(11)

1.5.3. Pelayanan Publik

Menurut Sinambela (2006:5) pelayanan Publik adalah pemberian layanan

atau melayani keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan

pada suatu organisasi/instansi berdasarkan aturan dan tata cara yang telah

ditetapkan. Sedangkan menurut Ratminto (2005:5) pelayanan publik adalah segala

bentuk jasa pelayanan yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab oleh

penyelenggara pelayanan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Menurut Sadu Wasistiono ( dikutip Hardiyansyah 2011:11) Pelayanan Publik

merupakan pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak swasta atas nama

pemerintah ataupun pihak swasta kepada masyarakat, dengan atau tanpa

pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan atau kepentingan masyarakat.

Ada beberapa pengertian dasar yang di dalam pelayanan publik adalah:

a. Pelayanan publik merupakan segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan

oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan

kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaa ketentuan peraturan

perundang-undangan.

b. Penyelenggara pelayanan public adalah instansi pemerintah.

c. Instansi pemerintah adalah sebutan kolektif meliputi satuan kerja satuan

organisasi Kementerian, Departemen,lembaga pemerintah Non

Departemen, Kesekretariatan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara dan

Instansi Pemerintah lainnya baik pusat maupun Daerah termasuk Badan

(12)

d. Unit penyelenggara pelayanan public adalah unit kerja pada instanis

pemerintah yang secara langsung memberikan pelayanan kepada

penerima pelayanan publik.

e. Pemberi pelayanan Publik adalah pejabat atau pegawai instansi pemerintah

yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan public sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

f. Penerima pelayanan publik adalah orang, masyarakat, instanis pemerintah

dan badan hukum.

g. Biaya pelayanan publik adalah segala biaya (dengan nama atau sebutan

apapun) sebagai imbal jasa atas pemberian pelayanan publik yang

besaran dan tata cara pembayaran ditetapkan oleh pejabat yang

berwenang sesuia ketentuan peraturan perundang-undangan.

h. Indeks kepuasan masyarakat adalah tingkat kepuasan masyarakat dalam

memperoleh pelayanan yang diperoleh dari penyelenggara atau pemberi

pelayanan sesuai harapan dan keputusan masyarakat.

Berdasarkan KEPMENPAN keputusan menteri perdayagunaan Aparatur

Negara No.63/KEP/M.PAN/7/2003, (dalam Ratminto 2005:5) pelayanan publik

adalah segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di

pusat, di Daerah, dan dilingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha

Milik Daerah dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam rangka upaya

pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaa ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Sedangkan menurut Bab I Pasal 1 ayat 1 Undang-undang No 25 Tahun

(13)

dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa,

dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan

publik.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan

publik adalah totalitas pelayanan yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah atau

penyelenggara pelayanan kepada publik dalam suatu instansi/perusahaan untuk

memenuhi kebutuhan penerima pelayanan publik atau masyarakat.

1.5.3.1 Asas Pelayanan Publik

Pelayanan publik pada umumnya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban penyelenggara

pelayanan. Untuk dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi

pengguna jasa penyelenggara pelayanan harus memenuhi asas-asas

pelayanan. Menurut Rahmayanty (2010:86) asas pelayanan publik sebagai

berikut:

1. Transparansi

Pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua

pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah

dimengerti.

2. Akuntabilitas

Palayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan

(14)

3. Kordisional

Pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan penerima

pelayanan dengan tetap berpegang pada prisip efisiensi dan efektifitas.

4. partisipatif

Pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi,

kebutuhan dan harapan masyarakat.

5. kesamaan hak

Pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dalam arti tidak

mebedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi.

6. Keseimbangan hak dan kewajiban

Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan

kewajiban masing-masing pihak.

Sedangkan menurut pasal 4 Undang-undang No. 25/2009,

penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan:

a.Kepentingan umum

b. Kepastian hukum

c.Kesamaan hak

d. Keseimbangan hak dan kewajiban

e.Keprofesionalan

f.Partisipatif

g. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif

h. Keterbukaan

(15)

j.fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan

k. ketepatan waktu, dan

l.kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan.

1.5.2.2 Prinsip Pelayanan Publik

Sepuluh prinsip pelayanan umum diatur dalam keputusan Menteri

Pendayagunaa Aparatur Negara No.63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang

Pedoman Umum Penyelengagaraan Pelayanan publik, kesepuluh prinsip

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kesederhanaa, prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit mudah

dipahami dan mudah dilaksanakan.

2. Kejelasan persyaratan teknis dan administrative pelayanan publik, unit

kerja atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam

memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan/sengketa

dalam pelaksanaa pelayanan publik.

3. Kepastian waktu, pelaksanaa pelayanan publik dapat diselesaikan dalam

kurun waktu yang telah ditentukan.

4. Akurasi, produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, sah dan

berpegang pada prinsip efesiensi dan efektivitas.

5. Keamanan, proses dan produk pelayanan publik dapat memberikan rasa

aman, kenyamanan serta dapat memberikan kepastian hukum.

6. Tanggung Jawab, pimpinan peyelenggara pelayanan publik atau

pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab atas penyelenggara pelayanan

dan penyelesaian keluhan atau persoalan dalam pelaksanaan pelayanan

(16)

7. kelengkapan sarana dan prasarana, tersedianya sarana dan prasarana

kerja, peralatan kerja dan pedukung lainnya yang memadai termasuk

penyediaan sarana teknologi telekominikasi dan informatika.

8. kemudahan akses, tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang

memadai dehingga mudah dijangkau oleh masyarakat dan dapat

memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi.

9. kedisiplinan, kesopanan dan keramahan. Pada pelaksanaa pelayanan

publik, pemberi pelayanan harus bersikap, sopan, dan santun, serta

memberikan pelayanan dengan ikhlas.

10. kenyamanan, lingkungan tempat pelaksanaa pelayanan publik harus

tertib, teratur, tersedianyaruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi,

lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas

pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan lainnya.

Pasal 34 Undang-undang No 25/2009 disebutkan bahwa pelaksana

dalam menyelenggarakan pelayanan publik harus berperilaku sebagai

berikut:

a. Adil dan tidak diskriminatif

b. Cermat

c. Santun dan ramah

d. Tegas, andal, dan tidak memberikan putusan yang berlarut-larut

e. Profesional

f. Tidak mempersulit

(17)

h. Menjujung tinggi nilai-nilai akuntabilitas dan integritas institusi

penyelenggara

i. Tidak membocorkan informasi atau dokumen yang wajib

dirahasiakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

j. Terbuka dan mengambil langkah yang tepat untuk menghindari

benturan kepentingan

k. Tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas

pelayanan publik

l. Tidak memberikan informasi yang salah atau menyesatkan dalam

menanggapi permintaan informasi serta proaktif dalam memenuhu

kepentingan masyarakat

m.Tidak menyalahgunakan informasi, jabatan dan/atau kewenangan

yang dimiliki

n. Sesuai dengan kepantasan dan

o. Tidak menyempang dari prosedur.

1.5.3.3 Bentuk-Bentuk Pelayanan Publik

Menurut Moenir (2010:190-196) bentuk-bentuk pelayanan dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu: 1) pelayanan dengan lisan, 2)

pelayanan melalui tulisan dan 3) pelayanan dengan perbuatan.

1. pelayanan dengan lisan

Pelayanan dengan lisan dilakukan oleh petugas dibidang layanan

informasi dan bidang-bidang lainnya yang tugasnya memberikan

(18)

layanan berhasil sesuai dengan yang diharapkan, maka ada syarat-syarat

tertentu yang harus dipenuhi oleh pelaku pelayanan yaitu:

a. Memahami dengan benar masalah yang termasuk dalam bidang

tugasnya.

b. Mampu memberikan penjelasan apa yang diperlukan oleh

pelanggan dengan lancar, singkat, dan jelas.

c. Bertingkah laku sopan dan ramah tamah.

d. Dilarang berbicara dengan para petugas lainnya saat bertugas,

karena dapat menimpulkan kesan yang tidak disiplin.

2. Pelayanan melalui tulisan

Pelayanan tulisan digolongkan menjadi dua, pertama pelayanan

berupa petunjuk informasi yang ditunjukan pada pihak-pihak yang

berkepentingan untuk memudahkan mereka dalam berurusan dengan

instansi/lembaga yang terkait. Kedua pelayanan berupareaksi tertulis

seperti, permohonan, keluhan, laporan, pemberitahuan dan lain-lain.

3. Pelayanan berbentuk perbuatan

Pelayanan yang diberikan dalam bentuk perbuatan atau hasil

perbuatan bukan sekedar kesanggupan dan penjelasan secara lisan.

1.5.3.4 Standar Pelayanan Publik

Setiap pelanggaran pelayanan publik harus memiliki standar

pelayanan dan dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi

penerima pelayanan. Standar pelayanan merupakan ukuran yang

(19)

oleh pemberi dan penerima pelayanan. Menurut keputusan MENPAN

nomor 63 Tahun 2004.

Adapun standar pelayanan publik tersebut adalah:

1. Prosedur pelayanan

Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima

pelayanan termasuk pengaduan.

2. Waktu penyelesaian

Waktu peyelesaian yang diterapkan sejaksaat pengajuan

permohonan dengan penyelesaian permohonan dan pengaduan.

3. Biaya pelayanan

Biaya pelayanan termasuk rincian yang ditetapkan dalam proses

pemberian pelayanan.

4. Produk pelayanan

Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang

telah ditetapkan.

5. Sarana dan prasarana

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh

penyelenggara pelayanan publik.

6. Kompetensi petugas pemberi pelayanan

Ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan, keterampilan,

sikap, dan perilaku yang dibutuhkan.

Selanjutnya untuk melengkapi standar pelayanan tersebut diatas

ditambahkan materi muatan yang dikutip dari rancangan Undang-undang

(20)

materi muatan standar pelayanan publik, sehingga susunannya menjadi

sebagai berikut:

a. Dasar hukum

b. Persyaratan

c. Prosedur pelayanan

d. Waktu penyelesaian

e. Biaya pelayanan

f. Produk pelayanan

g. Sarana dan prasarana

h. Kompetensi petugas pelayanan

i. Pengawasan intern

j. Pengawasan estern

k. Penanganan pengaduan, saran dan masukan

l. Jaminan pelayanan.

1.5.4. Kualitas Pelayanan

Menurut Indranata (2008:35) kualitas merupakan suatu perbaikan secara

menyeluruh baik dalam kualitas proses, produk, orang, lingkungan dan pelayanan

agar mampu menghadapi persaingan organisasi yang semakin tinggi. Jadi kualitas

adalah suatu kondisi yang dinamis yang mengalami perbaikan secara menyeluruh

terhadap produk, jasa, sumber daya manusia agar sesuai harapan pelanggan.

Kualitas pelayanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan

pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan

(21)

kualitas pelayanan yang relevan dengan dengan pelanggan dikelompokkan

menjadi lima dimensi, yaitu:

1. Bukti langsung (Tangibles), meliputi penampilan fasilitas fisik seperti, gedung

dan ruangan tunggu untuk customer, tersedianya tempat parkir, kebersihan,

kenyamanan, kelengkapan sarana komunikasi, dan penampilan karyawan.

2. Keandalan (Reliability), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan

dengan segera, memuaskan dan sesuai janji yang ditawarkan.

3. Daya tangkap (Responsiveness), yaitu kesigapan atau respon dalam membantu

pelanggandan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, yang meliputi

kesigapan, kecepatan, dalam menangani transaksi dan keluhan pelanggan.

4. Jaminan (Assurance), mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat

dipercaya yang dimiliki para pegawai. Seperti kemampuan dalam memberikan

pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam

memberikan keamanan dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan

pelanggan terhadap perusahaan.

5. Empati (Empaty), adalah memahami segala sesuatu dan menempatkan diri

pada posisi pelanggan. Empati memberikan perhatian secara individual yang

diberikan perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan untuk

menghubungi perusahaan, kemampuan para pegawai untuk berkomunikasi

dengan pelanggan dan usaha perusahaan memahami keinginan dan kebutuhan

(22)

1.5.4.1 Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan

Dalam menentukan tingkat kualitas Pelayanan, Menurut Lovelock (dalam fandy T

1996:178) mengindentifikasi delapan kategori unsur pelayanan pada setiap

penawaran produk yang disebutnya “The Flower of Service”:

1. Informasi, misalnya jalan/arah menuju tempat produsen, jadwal stau

schedule penyampaian produk, harga, instruksi mengenai cara

menggunakan produk inti atau pelayanan pelengkao, peringata (warning),

persyaratan penjualan/layanan, pemebritahuan tentang adanya perubahan,

dokumentasi, konfirmasi reservasi, rekapitulasi rekening,tanda terima dan

tiket.

2. Konsultasi, seperti pemberian saran, auditing, konseling pribadi dan

konsultasi manajemen/teknis.

3. Order talking, meliputi aplikasi (keanggotaan di klub atau program

tertentu), jasa pelanggan, jasa berbasis kualifikasi (misalnya penguruan

tinggi), order entry, dan reservasi (tempat duduk, meja, dan admisi untuk

fasilitas yang terbatas seperti pameran).

4. Exception, meliputi permintaan khusus sebelumnya penyampaian produk,

menangani complain/pujian/saran, menyelesaikan, masalah (jaminan dan

garansi atas kegagalan produk, kesulitan yang disebabkan kegagalan

produk, termasuk masalah dengan staf atau pelanggan lainnya).

5. Billing, meliputi laporan rekening periodik, faktur untuk transaksi

individual, laporan verbal mengenai jumlah rekening, mesin yang

(23)

6. Pembayaran, dalam bentuk pembayaran oleh pelanggan, pelanggan

berinteraksi dengan personil perusahaan yang menerima pembayaran,

mengurangi otomatis atas rekening pelanggan, serta control verifikasi.

1.5.5. Kepuasan Pelanggan

Menurut Kotler (2007:177) mengatakan Kepuasan pelanggan adalah

perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan

kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja atau hasil yang

diharapkan. Sedangkan menurut Rahmayanty (2010:32) pelanggan adalah orang

yang sudah pernah atau telah membeli dan menggunakan suatu produk barang

atau jasa pada suatu perusahaan.

Menurut Engel et al dikutip dari Tjiptono,F ( 2005:349) Kepuasan

pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternative yang dipilih

sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan

ketidakpuasan timbul apabila hasil (outcome) tidak memenuhi harapan.

Dalam mengevaluasi kepuasan terhadap perusahaan atau produk tertentu,

ada beberapa artibut/dimensi yang dipergunakan (Garvin dalam Tjiptono,F

1997:25) yakni:

1. kinerja karakteristik operasi pokok dari produk inti ( core produk) yang

dibeli.

2. Ciri-ciri tambahan, yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.

3. Kehandalan, yaitu sangat kecil resiko terjadi kerusakan(tidak dapat

dipergunakannya suatu produk).

(24)

5. Daya tahan, berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat terus

dipergunakan (baik umur teknis maupun umur ekonomis).

6. Serviceability,

meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, kemudahan untuk

direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan.

7. Estetika, yaitu

daya tarik produk terhadap panca indera.

8. Perceived quality,

yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan

terhadapnya.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan

pelanggan adalah ditentukan oleh terpenuhi tidaknya harapan pelanggan. Harapan

ini akan menjadi standar untuk menilai kinerja actual suatu produk atau

pelayanan. Jika apa yang diharapkan terpenuhi sesuai harapan pelanggan maka

akan timbul kepuasan pelanggan. Sebaiknya jika tidak baik maka pelanggan akan

merasa kecewa.

1.5.5.1 Faktor Yang Menentukan Tingkat Kepuasan pelanggan

Dalam menentukan tingkat kepuasan pelanggan, terdapat lima faktor utama yang

harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu (Rambat.L 2001:158):

1. Kualitas produk

pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan

bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.

(25)

Terutama untuk industri jasa. Konsumen akan merasa puas bila mereka

mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang

diharapkan.

3. Emosional

pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang

lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek

tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai

sosial yang membuat konsumen menjadi puas terhadap merek tertentu.

4. Harga

Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga

yang yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada

pelanggannya.

5. Biaya

pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu

membuang waktu untuk mendapatk an suatu produk atau jasa cenderung

puas terhadap produk atau jasa itu.

1.5.5.2 Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Menurut Kotler beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan

pengukuran kepuasan pelanggan, diantaranya (Tjiptono.F, 2005:366):

(26)

Setiap organisasi jasa yang berorientansi pada pelanggan wajib

memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk

menyampaikan saran, kritik, pendapat, dan keluhan mereka.

2. Ghost shopping

Salah satu metode untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan

pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang ghost shoppers

untuk berperan sebagai pelanggan potensial jasa perusahaan dan persaing.

3. Lost customer analysis

Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti

memberi atau yang telah beralih pemasok agar dapat memahami mengapa

hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan/

penyempurnaan selanjutnya.

4. Survai kepuasan pelanggan

Umumnya sebagian besar penelitian mengenai kepuasan pelanggan

menggunakan metode survai, baik via pos, email, telepon, maupun

wawancara langsung.

1.5.6. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan

Kualitas pelayanan merupakan ukuran seberapa baik tingkat pelayanan

yang diberikan mampu sesuai ekspentasi. Kualitas pelanggan dapat diwujudkan

melalui pemenuhan kebutuhan konsumen atau pelanggan serta ketepatan

(27)

pelayanan mampu mengimbangi atau melebihi harapan konsumen maka akan

tercipta kepuasan pelanggan.

Menurut peter F. Drucker seorang pakar pemasaran (dalam OKA,2003:36)

Menyatakan untuk berbeda satu langkah di depan persaing maka kita harus

memberikan pelayanan yang lebih besar dari harapan pelanggan, sehingga

pelayanan yang kita berikan tidak hanya memenuhi kebutuhan pelanggan tetapi

selain memuaskan juga menyenangkan pelanggan.

Menghadapi pelanggan yang semakin kritis menuntut kita menyusun

strategi yang lebih canggih. Kalau diamati lebih cermat kepuasan pelanggan

ditentukan oleh kualitas performa pelayanan dilapangan (OKA,2003:36). Bila

pelayanan (service) tidak sama/sesuai dengan harapan pelanggan maka dimata

pelanggan pelayanan yang disediakan dinilai jelek.

Jika dilihat dari faktor-faktor kualitas pelayanan berdasarkan teori yang

telah tertulis sebelumnya yaitu:informasi, konsultasi, order taking, exception,

billing, pembayaran. Yang sangat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan di

PDAM Tirtanadi ini adalah exception yaitu menangani complain/pujian/saran,

karena di PDAM Tirtanadi cabang Medan kota ini adalah masalah yang timbul

dikarenakan kurangnya pelayanan yang diberikan PDAM Tirtanadi terhadap

pelanggan yang melaporkan atau memiliki keluhannya. Pelayanan yang diberikan

kurang cepat dan kurang tanggap dalam member solusinya terhadap yang

melaporkan keluhannya. Sehingga pelanggan merasa kurang puas atas pelayanan

yang diberikan pada PDAM Tirtanadi. Sehingga jika di lihat, pelayanan PDAM

(28)

Kepuasan pelanggan bagi perusahaan yang berpusat pada pelanggan,

kepuasan pelanggan merupakan tujuan dan sarana pemasaran. Perusahaan harus

lebih baik lagi memperhatikan tingkat kepuasan pelanggannnya karena

menyediakan tingkat sarana bagi pelanggan untuk menyebarkan berita buruk

dengan cepat dan juga berita baik ke seluruh dunia.

Jadi kualitas pelayanan adalah suatu tingkat keunggulan pelayanan yang

sesuai dengan harapan pelanggan atau melebihi harapan pelanggan, sehingga

kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi dan tercapai kepuasan.

1.6. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan masalah tersebut telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan. Hipotesis dikatakan jawaban sementara karena jawaban yang

diberikan baru disasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada

fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

• Hipotesis Alternatif (Ha)

Terdapat pengaruh positif antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan

pelanggan PDAM Tirtanadi Cabang Medan Kota.

• Hipotesis Nol (Ho)

Tidak terdapat pengaruh positif antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan

pelanggan PDAM Tirtanadi Cabang Medan Kota.

1.7. Defenisi konsep

Menurut Singarimbun (1997:33) konsep adalah istilah dan definisi yang

digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok

(29)

diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan

satu istilah untuk beberapa kejadian yang berkaitan satu dengan lainnya.

Untuk menghindari batasan yang lebih jelas dari masing-masing konsep yang

diteliti, maka dalam hal ini penulis mengumukakan definisi dari konsep yang

dipergunakan, yaitu :

1. Kualitas pelayanan merupakan suatu perbaikan secara menyeluruh baik dalam

kualitas proses, produk, orang, lingkungan dan pelayanan agar mampu

menghadapi persaingan organisasi yang semakin tinggi.

2. Kepuasan pelanggan adalah suatu kegiatan yang didalamnya terjadi interaksi

secara langsung antara seseorang dengan orang lain yang menyediakan

kepuasan pelanggan.

1.8. Defnisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur-unsur yang memberitahukan bagaimana

mengukur suatu variabel sehingga dengan pengukuran tersebut dapat

diketahui indikator-indikator apa saja untuk mendukung analisa dari variabel

tersebut (Singarimbun, 1997:46). Definisi operasional merupakan uraikan dari

konsep yang sudah dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator agar lebih

memudahkan operasionalisasi dari suatu penelitian. Sedangkan indikator

adalah fakta-fakta, kejadian yang digunakan untuk mengukur suatu variabel.

Menurut parasuraman,el.all dalam Lupiyoadi (2001:148) adapun

indikator-indikator yang dapat mengukur variabel-variabel tersebut antara

lain, adalah:

1. Variabel bebas (X) yaitu Kualitas pelayanan, dengan menggunakan

(30)

X1,1. Bentuk Fisik (Tangibles)

meliputi fasilitas fisik, tempat parkir, kebersihan, kenyamanan,

kelengkapan sarana komunikasi, dan penampilan karyawan.

X1,2. Keandalan (Reliability)

Memberikan pelayanan dengan cepat untuk memberikan pelayanan

sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya , dengan harapan

pelanggan yang berarti ketepatan dengan cepat pada waktu yang di

janjikan.

X1,3. Daya Tangkap (Responsiveness)

Meliputi , dapat di akses dan memberikan pelayanan yang cepat dan

tanggap, tidak lama menunggu, dan cepat menangani respon terhadap

permintaan dan keluhan pelanggan

X1,4. Jaminan (Assurance)

Meliputi kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para

pegawai untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada

perusahaan.

X1,5. Empati (Empathy)

Meliputi kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik, dan

memahami keinginan dan kebutuhan pelanggannya.

2. Variabel terikat (Y) yaitu Kepuasan pelanggan, yang dapat diukur

(31)

Kepuasan pelanggan (Y2) merupakan perasaan pelanggan saat

menerima dan setelah merasakan pelayanan, indikator-indikatornya

terdiri atas :

Y2,1. Kualitas produk

Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan

bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.

Y2,2. Kualitas pelayanan

Terutama untuk industri jasa. Konsumen akan merasa puas bila

mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan

yang diharapkan.

Y2,3 Harga

Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga

yang yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi

(32)

1.9. Sistematika penulisan

Adapun sistematika yang digunakan dalam penulisan ini adalah:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, kerangka teori, hipotesis, defenisi konsep, defenisi operasional, dan

sistematika penulisan.

BAB II: METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik

pengumpulan data, teknik penentuan skor, dan teknik analisis data.

BAB III: DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum mengenai karakteristik lokasi

penelitian.

BAB IV: PENYAJIAN DATA

Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan dokumentasi

yang akan di analisis.

BAB V: ANALISIS DATA

Bab ini memuat analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian dan memberikan

Referensi

Dokumen terkait

Meminjam istilah dari Haryo Setiyoko, Mantan Sekjen Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Era ‟98 yang juga mantan ketua BEM UGM, bahwa

The experiment was arranged in a Split-Plot Randomized Complete Block Design with three replications, in which cropping systems (sorghum monoculture and

Pada hakikatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan

In addition, Tinio et.al as cited in Rodrigues & Vethamani (2015:3) mention that the effect of Internet and Communication Technology (ICT) is able to

f). Menentukan KKM Mata pelajaran tertentu pada kelas tertentu.dengan menghitung rata-rata KKM Standar Kompetensi yang terdapat pada mata pelajaran tersebut pada kelas

Register prosesor, dalam arsitektur komputer, adalah sejumlah kecil memori komputer yang bekerja dengan kecepatan sangat tinggi yang digunakan untuk melakukan eksekusi

(1) Selecting spectral indices: Under the condition of water disturbance, SR and NDVI indices are both suitable for quantitative estimation of chlorophyll-a ,

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir (Think) secara individu dalam mencoba menyelesaikan masalah pada LKS yang diberikan. Guru meminta siswa untuk