• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Makalah SMK Otomotif Tentang Sistem Pelumasan pada Mesin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Makalah SMK Otomotif Tentang Sistem Pelumasan pada Mesin"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

SISTEM PELUMASAN PADA MESIN OTOMOTIF

DISUSUN OLEH : AMHAR ASRI JESKI PURWANTO IKHWANUL IKHSAN ANDI SYAMSUL DARMAWAN

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

(3)

B. Perumusahan Masalah

Dengan ini didalam makalah dijelaskan secara detail terperinci mekanisme mulai dari dasar yang berhubungan dengan sistem pelumasan pada mesin. Untuk itu, dengan terbentuknya makalah Sistem Pelumasan

Permasalahan tentang Sistem Pelumasan,maka perserta didik mampu menjelaskan hal-hal Dibawah ini,seperti :

 Prinsip Kerja Sistem Pelumasan

 Karakteristik Sistem Pelumasan

C. Tujuan Penulisan

 Mengetahui Apa Itu Pelumasan Tekan

 Mengetahui Apa Itu Pompa Oli

BAB II

PEMBAHASAN

1. Sistem Pelumasan

Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua mesin otomotif Umur dan service yang diberikan oleh mobil tergantung pada perhatian yang kita berikan pada

(4)

dalam ruang pembakaran. Tujuan utama dari pelumasan setiap peralatan mekanis adalah untuk melenyapkan gesekan, kehausan, dan kehilangan daya. Tujuan lain dari pelumasan pada motor bakar adalah :

 Menyerap dan memindahkan panas

 Sebagai penyekat lubang antara torak dan silinder sehingga tekanan tidak bocor dari ruang

pembakaran

 Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari bagian-bagian yang bergerak

Prinsipkerjasistempelumasan :

Oli diangkat dari bak oli, oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang digerakkan oleh perputaran roda gigi yang dikoperlkan dengan perputaran poros engkol, melalui pipa hisap. Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media pendingin yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah lingkaran dengan dinding bersirip untuk memperluas

(5)

melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding Ruang Poros, juga masuk kedalam pipa yang

- Untuk perapat dengan baik rongga-rongga yang terdapat pada cincin-cincin torak dengan

dinding silinder

- Untuk membantu membersihkan bidang-bidang yang dilumasi dari kotoran/bram

Mengurangi Gesekan

Misalnya pada sepeda motor terdiri dari beberapa komponen yang diam dan ada yang bergerak. Gerakan komponen satu dengan yang lain akan menimbulkan gesekan, dan gesekan akan

mengurangi tenaga, menimbulkan kehausan, menghasilkan kotoran dan panas. Guna mengurangi gesekan maka antara bagian yang bergesekkan dilapisi Oli Pelumas.

Sebagai Peredam

Piston, Batang Piston dan Poros Engkol, merupakan bagian mesin meneima gaya yang berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan yang besar memungkinkan menimbulkan benturan yang keras dan menimbulkan suara berisik. Pelumas berfungsi untuk melapisi antara bagian tersebut dan meredam benturan yang terjadi sehingga suara mesin lebih halus

1.1.Sistem Pelumasan Tekan

(6)

A. Pelumasan Bantalan-Bantalan Poros Engkol

Pelumasan pada bantalan engkol pada sistem tekan ialah melalui lubang-lubang yang dibuat khusus untuk melumasi batang engkol.

 Oli ditekan melalui lubang-lubang poros engkol untuk melumasi bantalan batang

 Untuk memperoleh aliran oli,bantalan luncur poros engkol dilengkapi alur

B. Pelumasan Torak Dan Dinding Silinder

Pada sistem tekan pelumasan untuk bagian torak dan dinding silinder dicipratkan melalui lubang-lubang poros engkol.

 Cipratan oli pada bantalan pangkal batang torak :

Oli ditekan melalui lubang-lubang poros engkol,melumasi bantalan batang torak, sebagian keluar di cipratkan kedinding silinder

 Lubang penyemprot pada pangkal batang torak :

Untuk melumasi dinding silinder, pangkalan batang torak diberi lubang oli yang mengarah pada dinding silinder

C. Pelumasan Pada Mekanisme Katup

Pada sistem pelumasan tekan untuk melumasi mekanisme katup adalah oli di salurkan ke poros tuas katup kemudian dibagikan ketempat-tempat yang harus dilumasi melalui lubang-lubang saluran oli yang telah di desain sedemikian rupa sederhananya

(7)

 Cipratan oli pada bantalan pangkal batang torak, oli ditekan melalui lubang-lubang poros

engkol, melumasi bantalan batang torak, sebagian keluar dicipratkan kedinding silinder  Lubang penyemprot pada pangkal batang torak, untuk memperbaiki pelumasan pada dinding

silinder, pangkal batang torak diberi lubang oli yang mengarah pada dinding silinder yang mengarah pada daerah sisa kerja

Sistem Pendingin Torak

 Oli dari saluaran utama disemprotkan kebagian bawah torak , bila tekanan oli melebihi 200kpa

(2 Bar), yaitu tekanan pembukuan katup pada nosel penyemprotan

 Katup ini mencegah kerendahan tekanan oli pada putaran yang rendah (misal idle)

Data-DataPelumasanTekan :

 Isi Panci Oli Sedan/Colt 3 – 6 liter

Truk/Bus 5 – 20 liter

Macam-Macam Sistem Pelumasan :

Sistem Pelumasan Campur

Cara Kerja :

Oli dicampur dengan bahan bakar, maka oli ikut aliran bahan bakar keruang dimana oli terbakar.

Sistem Pelumasaan Ciprat

(8)

Oli didalam panci dijilat oleh sendok pada pangkalan batang torak untuk melumasi bagian-bagian motor.

1.1.Pompa Oli

Adalah pompa yang berfungsi mensuplai oli ke bagian-bagian engine yang memerlukan pelumasan. Biasanya digunakan jenis Gear atau Gearotor Pump, yang diletakkan pada bagian bawah engine (didalam Karter) dan pada bagian hisap nya di pasang saringan kasar.

(Strainer) untuk menghindari benda-benda kasar masuk ke dalam sistim. Pada beberapa engine, Oli Pump nya mempunyai 2 pasang gear (Double Pump), dimana sepasang pump untuk Main Pump dan yang satunya sebagai Scavenging Pump yang berfungsi untuk selalu mensuplai oli agar tetap Stand By di saluran hisap Main Pum

OilPump : (1) Digerakkan oleh Timing Gear, menghisap oli dari Oil Pan. (2) Oli kemudian mengalir melalui Strainer (3) yang berada pada Oil Pan dan Pompa, dan kemudian di pompakan melewati Relief Valve. (4) Oli yang kembali ke Oil Pan melalui Oil Cooler (5) Untuk

didinginkan saat Engine distart, oli masih dingin, oli tidak akan mengalir Oil Cooler melainkan langsung melalui ByPass Valve (6) untuk mempercepat proses pemanasan Engine untuk

(9)

Pipe. (18) yang terhubung dengan Cylinder Block, Turbocharger membutuhkan banyak oli karena unit turbin beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi, lebih dari 85.000 rpm. Fuel Injection Pump dan Air Compressor mendapatkan pelumasan dari Pipa External pula, karena salah satu dari Timing Gear. (19) terhubung dengan saluran sistem pelumasan, oli juga di distribusikan padanya dengan semburan (Splashing).

CaraKerja : Rotor berputar menghisap oli ke dalam ruangan yang di bentuk antara dua roda

gigi rotor. Oli terdesak ke arah putaran roda gigi rotor dan di tekan keluar menuju pemakai

(10)

CaraKerja : Roda gigi berputar menghisap oli masuk ke samping kanan / kiri dari kedua roda gigi. Oli di tekan keluar menuju pemakai

III. PompaOliBentukRodaGigiDalam

1. Roda gigi dalam

2. Roda gigi luar

3. Pemisah

4. Saluran keluar

5. Saluran masuk

6. Spi/pasak

Cara Kerja : Roda gigi berputar,oli terhisap masuk ke dalam ruangan yang dibentuk oleh dua roda gigi.Oli di desak keluar menuju pemakai

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Catur, S. A. dan Djunaidi kegiatan pelumasan, Crovse H. William. 1980 automatic mechanic, Fakultas Teknik Mesin, Universitas Tridinanti Palembang.Sumatera Selatan

Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua mesin otomotif. Umur dan service yang diberikan oleh mobil tergantung pada perhatian yang kita berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar, pelumasan bahkan lebih sulit dibanding pada mesin-mesin lainnya, karena di sini terdapat panas terutama di sekitar torak dan silinder, sebagai akibat leadakan dalam ruang

pembakaran. Tujuan utama dari pelumasan setiap peralatan mekanis adalah untuk melenyapkan gesekan, keausan dan kehilangan daya. Tujuan lain dari pelumasan pada motor bakar adalah: 1. Menyerap dan memindahkan panas.

2. Sebagai penyekat lubang antara torak dan silinder sehingga tekanan tidak bocor dari ruang pembakaran.

3. Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari bagian-bagian yang bergerak.

Pada sisitem pelumasan terdapat beberapa macam sistem yang saling melengkapi agar terjadinya pelumasan yang baik di dalam suatu kendaraan.

Prinsip kerja sistem pelumasan:

Oli diangkat dari bak oli (carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikoperlkan dengan perputaran poros engkol, melalui pipa hisap. Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah ( 1 ½ ) lingkar dnegan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga proses pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari

kapasitas diesel.

Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada Rosker Arm dari klep, didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baud pengatur jarak rosker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bahah menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case).

(12)

Mengurangi gesekan

Mesin sepeda motor terdiri dari beberapa komponen, terdapat komponen yang diam dan ada yang bergerak. Gerakan komponen satu dengan yang lain akan menimbulkan gesekan, dan gesekan akan mengurangi tenaga, menimbulkan keausan, menghasilkan kotoran dan panas. Guna mengurangi gesekan maka antara bagian yang bergesekan dilapisi oli pelumas (oil film).

Sebagai peredam

Piston, batang piston dan poros engkol merupakan bagian mesin menerima gaya yang berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan yang besar memungkinkan menimbulkan benturan yang keras dan menimbulkan suara berisik. Pelumas berfungsi untuk melapisi antara bagian tersebut dan meredam benturan yang terjadi sehingga suara mesin lebih halus.

Sebagai anti karat

Sistem pelumas berfungsi untuk melapisi logam dengan oli, sehingga mencegah kontak langsung antar logam dengan udara maupun maupun air dan terbentuknya karat dapat dihindari.

Bagian bagian yang penting dari mobil yang memerlukan pelumasan adalah

1. dinding silinder dan torak

2. bantalan poros engkol dan batang penggerak

3. bantalan poros kam sistem pelumasan, maka sekarang saya akan menjelaskan macam – macam sistem pelumasan . Sistem pelumasan pada kendaraan baik mobil atau sepeda motor dapat kita kelompokkan menjadi 3 macam yaitu :

1. Jenis percik ( splash type)

Pada jenis ini stang seher dilengkapi dengan sendok yang berada pada ujung bagian bawah dari stang seher . Sehingga saat mesin berputar, maka sendok pemercik akan memercikan oli yang di bak oli ke dinding silinder dan bearing. Jenis ini memiliki konstruksi yang sangat sederhana , namun sulit untuk melumasi bagian – bagian yang memiliki celah lebih sempit . Karena itu sistem pelumasan tipe ini sudah tidak lagi digunakan.

2. Jenis tekanan ( pressure feed type )

(13)

sepeda motor. Adapun pompa oli yang digunakan ada bermacam – macam yaitu :

 model roda gigi ( gear type )  model trocoid

Mengenai sistem pelumasan tipe ini akan saya bahas tersendiri dalam postingan saya berikutnya.

3. Jenis kombinasi

Pada sistem pelumas tipe ini adalah penggabungan dari sistem pelumas tipe 1 dan tipe 2 .

Gambar : 1 Sebuah Sistem Pelumasan.

Karter atau panci oli terletak pada bagian bawah engine untuk menyimpan oli yang diperlukan

untuk pelumasan engine.

Sebuah tutup pengisi oli ketika dibuka, menyediakan sebuah ruang yang memungkinkan oli

dapat dimasukan kedalam engine.

Tongkat kedalaman merupakan batang yang dapat dicabut dengan mudah yang digunakan untuk menjelaskan jumlah oli engine dengan benar.

Pompa oli mensirkulasikan oli engine ke komponen-komponen engine untuk memberikan pelumasan kepada bagian-bagian yang bergerak sehingga mecegah keausan akibat gesekan. Katup pembebas tekanan oli memungkinkan takanan oli yang berlebihan untuk kembali ke panci oli, termasuk ketika engine dingin (oli pekat), untuk mengurangi kemungkinan kerusakan

komponen-komponen sistem pelumasan.

Sebuah saringan oli dipasangkan untuk menghalangi partikel-partikel kotoran terbawa masuk oleh oli engine yang dapat menimbulkan kerusakan engine. Katup By-pass dipasangkan yang memungkinkan oli tidak tersaring dan masuk ke engine dengan jalan pintas ketika saringan

buntu/ penuh klotoran.

(14)

kelebihan panas dengan pendingin udara yang dilewatkan pada inti pendingin. Katup Ventilasi Ruang Engkol (Positif Crankcase Ventilation (PCV)) dirancang untuk membuang kebocoran asap yang dihasilkan oleh pembakaran-pembakaran yang masuk keruang engkol. Asap ini dihasilkan karena tekanan pada engine yang meningkat, dihasilkan karena Lima kondisi yang mengotori oli pelumas engine :

1. Kotoran karbon dari pembakaran engine.

2. Debu dan kotoran yang terbawa masuk ke engine oleh oleh udara atau bahan bakar. 3. Bagian yang halus dari logam, merupakan hasil dari keausan engine, menjadi bercampur

dengan oli.

4. Bahan bakar liar dan pembakaran menghasilkan kebocoran melalui ring-ring piston kedalam

ruang engkoll.

5. Kondensasi / pengembunan air dari udara yang melalui engine.

(15)

Cara lain dari pelumasan campur menggunakan pompa oli untuk menekan oli yang diinjeksikan

diatur oleh pembukaan katup gas.

Beberapa engine menggunakan sistem pelumasan penci kering. Oli pelumas dikumpulkan pada sebuah tangki atau penampung yang terpasang dilluar rangkaian engine. Pengaliran dilakukan dengan tekanan menuju rangkaian mesin oleh pompa oli pengalir dan disebarkan kebagian-bagian yang bergerak oleh saluran serambi utama atau pembuluh (saluran-saluran halus) dalam engine. Setelah melumasi komponen yang bermacam-macam, oli jatuh dipanci oli dibagian bawah engine dimana sebuah pompa pembilas mengambil oli tersebut dan mengembalikan ke penampung / tangki oli untuk disirkulasikan ulang.

Gambar : 3 Sistem Pelumasan Panci Kering.

Engin/mesin-mesin stationer 4 langkah kecil seperti pemotong rumput, menggunakan sistem pelumasan tipe ciprat / percik. Ketika poros engine berputar, bantalan ujung besar batang torak terendam didalam penampung oli, memercikan oli disekeliling bagian-bagian setengah bagian bawah engine.

Skop kecil terkadang dipasangkan pada ujung besar batang torak untuk membantu proses pengambilan oli. Apabila putaran engine meningkat bagian kabutan tipis oli menembus bagian-bagian bawah yang bergerak.

Perbedaan diantara sebuah sistem penyaringan tipe aliran penuh dan penyaringan tipe by-pass adalah bahwa sistem aliran penuh menggunakan sebuah elemen kertas atau model kaleng atau cartridge yang terpasang antara pompa oli dan saluran utama oli, untuk menyaring semua partikel ukuran besar sebelum menggores bantalan dan bagian-bagian penggerak lain.

(16)

Sementara sistem penyaringan tipe by-pass menggunakan sebuah elemen saringan serupa, terpasang pada sisi tekanan dari pompa dan oli yang disaring kembali ke panci oli. Sebuah pembatas dipasang sehingga kira-kira 10 % dari oli yang dialirkan pompa tersaring.

Gambar : 5 Saringan oli By-pass.

Tiga tipe yang berbeda dari pompa oli pelumas engine adalah :

1. Pompa roda gigi.

2. Pompa rotor.

3. Pompa sabit.

Engine menggunakan sebuah sistem pelumasan mesin tipe tekanan juga memiliki tambahan sebuah saringan pengambil (saringan kasar) dari pengayak baja selain telah dilengkapi saringan oli dengan elemen kertas (saringan halus). Saringan tambahan ini dipasangkan pada panci oli pada sisi masuk pompa oli dan terdiri dari sebuah saringan kasar atau pengayak. Fungsi primernya adalah untuk mencegah pertikel-pertikel besar terisap naik ke pompa oli atau saluran oli.

Dua tipe indikator tekanan oli yang digunakan pada engine untuk menunjukkan kerusakan

/gangguan tekanan oli :

1. Lampu peringatan.

2. Pengukur tekana oli.

Beberapa pabrik memasang sebuah magnet kecil pada pengetap panci oli yang menarik dan memegang partikel-partikel logam besi untuk mencegah partikel-partikel tersebut masuk kepompa karena dapat menyebabkan kerusakan. Magnet akan dibersihkan ketika melakukan penggantian oli.

(17)

Oil Pressure Switch

Suatu komponen yang berfungsi sebagai switch yang mengaktifkan lampu peringatan bila tekanan oli tidak tercukupi pada saat mesin mobil dinyalakan.

Oil Pump

Suatu komponen yang berfungsi untuk menarik oli yang berada di Oil Pump dan memompa oli tersebut ke seluruh bagian mesin mobil.

Relief Valve

Komponen ini bekerja untuk membebaskan tekanan pada saat Oil Pump mempunyai tekanan yang berlebihan.

Oil Strainer

Komponen yang berupa saringan oli dan terpasang di saluran masuk oli untuk memisahkan partikel yang besar dari oli.

Oil Filter

Komponen ini berfungsi sebagai penyaring kotoran yang tidak diinginkan dari oli mesin yang secara bertahap akan terkontaminasi dengan kotoran besi dan lainnya.

Apabila mesin mulai distart, gesekan antara bagian-bagian mesin akan mengurangi tenaga mesin. Oli pelumas yang memberikan pelumasan secara tetap pada bagian-bagian mesin untuk mencegah dan membatasi keausan. Pelumasan ini dilakukan oleh sistem pelumasan mesin.

(18)

1. Tempatkan kendaraan ditempat yang rata 2. Apabila kendaraan habis perjalanan/ panas, tunggu 30 menit 3. Apabila kendaraan dalam kondisi dingin hidupkan 1-3 menit kemudian matikan 4. Tarik batang pengukur minyak dan bersihkan dengan kain lap, kemudian masukkan kembali

dengan tepat.

5. Tarik kembali batang pengukur kemudian perhatikan : 6. Periksa volume minyak ,harus pada level F dan L pada batang pengukur 7. Periksa Viskositas (kekentalan minyak) dengan jari tangan 8. Periksa perubahan warna minyak mesin

PERUBAHAN WARNA MINYAK MESIN

1. Warna merah berarti minyak tercampur bensin 2. Warna kelabu berarti bercampur serbuk bantalan 3. Warna susu berarti bercampur dengan air

4. Warna coklat berarti bercampur dengan karbon

Minyak pelumas mesin bensin disarankan menggunakan minyak dengan tingkat kekentalan (viskositas) SAE 30 atau 20W/50 dengan API service SE keatas

Sistem pelumasan pada mesin atau motor diesel pada dasarnya sama dengan pelumasan yang ada pada mesin bensin. Mesin diesel reatif lebih banyak menghasilkan karbon dari pada mesin bensin selama pembakaran, jadi diperlukan oil filter (saringan oli) yang dirancang khusus. Sistem pelumasan mesin diesel dilengkapi dengan pendingin oil (oil cooler) untuk mendinginkan minyak pelumas, karena mesin diesel temperatur kerjanya sangat tinggi dan bagian-bagian yang bergerak juga kerjanya lebih berat dari pada yang ada pada motor bensin.

Motor diesel membutuhkan minyak pelumas atau oli yang jenisnya berbeda dengan minyak pelumas pada mesin bensin, Jadi pastikan bahwa minyak pelumas yang anda gunakan jenisnya tepat. Apabila minyak pelumas mesin bensin digunakan pada mesin diesel, maka mesin akan cenderung cepat aus yang nantinya akan berujung dengan kerusakan dan penggantian komponen komponen mesin.

Sistem pelumasan pada motor diesel dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu : a. Sistem pelumasan kering.

Penampung pelumas berada diluar mesin (Sump Tank). b. Sistem pelumasan basah.

(19)

Gambar Sistem Pelumasan Basah

Gambar Sistem Pelumasan Kering Komponen Komponen Sistem Pelumasan Mesin Diesel

a). Saringan Oli

(20)

Saringan Oli (Filter Oli)

Elemen aliran penuh menyaring kotoran-kotoran yang mempengaruhi kerja bagian-bagian mesin yang berputar dan elemen bay-pass menyaring lumpur dan kerak karbon yang tercampur jadi satu di dalam minyak pelumas. Kedua elemen ini mengalirkan minyak pelumas yang sangat bersih untuk melumasi bagian-bagian mesin.

Baca Juga : Fungsi Saringan Oli (Filter Oli) b. Pendingin Oli

Umumnya pendingin oil (oil cooler) yang digunakan pada mesin diesel adalah sejenis dengan pendingin air. Tergantung pada tipe mesin, oil cooler dapat ditempatkan didepan mesin, di samping atau di bawah radiator. Minyak pelumas dipompa oleh oil pump dan bersirkulasi melalui oil filter, oil pan dan oil cooler. Minyak pelumas didinginkan oleh air pendingin mesin yang ada disekelilingnya selama mengalir di dalam inti saluran minyak pelumas di dalam oil cooler. Dan kemudian mengalir kesaluran minyak utama pada mesin. Pendingin oil (oil cooler) pada umumnya dilengkapi dengan relief valve untuk mencegah terjadinya kerusakan karena kenaikan viskositas minyak pada temperatur rendah.

c. Pompa Oli

Gambar

Gambar : 2 Positive Crankcase Valve
Gambar : 4 Sringan Oli Aliran Penuh.
Gambar : 5 Saringan oli By-pass.
Gambar Sistem Pelumasan Basah

Referensi

Dokumen terkait

Titik tuang minyak pelumas merupakan kemampuan minyak pelumas dalam mengisi celah-celah yang akan dilumasi. Pada keadaan suhu rendah minyak pelumas tidak dapat mengalir

Oli mesin pada sepeda motor berfungsi sebagai minyak pelumas, pendingin, pelindung dari karat, pembersih dan penutup celah pada dinding mesin. Pelumasan

Alat ini merupakan saklar listrik yang kerjanya dipengaruhi oleh tekanan minyak pelumas kompresor, sehingga hanya dapat dipasang pada mesin pendingin yang

Untuk mengembangkan sebuah pelumasan silinder yang inovatif Sistem sampling Oil pelumas diidentifikasikan dan di uji laboratoriumkan, ketika diamati di mesin 2-stroke saat

Selanjutnya juga dilakukan pengecekan sistem pelumasan, sistem ini berfungsi untuk mengurangi keausan mesin dengan cara mengalirkan minyak pelumas dari karter ke

Bila mesin berputar lambat dan throttle valve terbuka sedikit maka jumlah udara yangmasuk ke karburator sangat sedikit, jadi vakum yang terjadi pada venturi kecil, dan

Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan temperatur suatu substansi Kunci utama dari mesin pendingin adalah refrigerant,

Oli mesin pada sepeda motor berfungsi sebagai minyak pelumas, pendingin, pelindung dari karat, pembersih dan penutup celah pada dinding mesin. Pelumasan