TINJAUAN YURIDIS MENGENAI HAK KEBENDAAN PEMBELI EFEK BERAGUN ASET PADA PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh:
JUNITIN SINAR HUMOMBANG. N 090200203
DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
TINJAUAN YURIDIS MENGENAI HAK KEBENDAAN PEMBELI EFEK BERAGUN ASET PADA PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh:
JUNITIN SINAR HUMOMBANG. N 090200203
DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW
Ketua Jurusan
(Dr.H. Hasim Purba, SH, M.Hum) NIP.196603031985081001
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
(Sunarto Ady Wibowo, SH, M.Hum) (Rabiatul Syahriah S.H, M.Hum) NIP. 195203301976011001 NIP. 195902051986012001
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dengan segala kerendahan hati Penulis ucapkan pada Tuhan Yang
Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana hukum di
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Adapun judul skripsi yang dipilih oleh penulis
adalah ”Tinjauan Yuridis Mengenai Hak Kebendaan Pembeli Efek Beragun Aset Pada
Pembiayaan Sekunder Perumahan”.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, telah dialami beberapa kendala yang pada sifatnya
menghambat penyelesaian skripsi ini, akan tetapi Penulis telah berusaha semaksimal
mungkin untuk menyelesaikan skripsi dengan ketentuan yang berlaku. Dengan selesainya
skripsi ini maka pada kesempatan ini penulis dengan tulus ikhlas menyampaikan terima kasih
banyak kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu S.H, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting SH, M.Hum, selaku Pembantu Dekan I
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Syafruffin, S.H, M.H, D.F.M, selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak M. Husni, S.H, M.Hum, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Dr. Hasim Purba, S.H, M.Hum, selaku Ketua Departemen Hukum
Perdata Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Rabiatul Syahriah S.H, M.Hum, selaku Sekretaris Departemen Hukum
Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak Sunarto Ady Wibowo S.H, M.Hum selaku Dosen Pembimbing I yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Para Guru Besar, Staf Pengajar, dan Staf lainnya pada Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, yang secara langsung maupu tidak langsung telah
sangat membantu dalam menyelesaikan pendidikan di Universitas Sumatera
Utara.
9. Kepada Drs. Romulus Nainggolan S.E, MM dan dr. Rumia Situmorang, kedua
orang tua tercinta beserta saudara-saudara yang selalu memberikan dukungan
doa dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
10.Kepada Aminullah Manalu yang telah memberikan buku-buku dan peraturan
perundang-undangan kepada penulis serta kepada rekan-rekan mahasiswa satu
perjuangan lainnya Harry Marpaung, Mario Borneo Tarigan, Daniel Sitorus,
M. Arif Prasetyo, Yudha Bastian Pandiangan, Weni Julianti Situmorang,
Sahat Berkat Lumbangaol, Sastro Gunawan Sibarani, dan lain-lain yang tidak
mungkin untuk disebut satu persatu
Akhirnya dengan segala kerendahan hati dan harapan penulis, semoga skripsi ini dapat
memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu hukum.
Medan, Maret 2013
Penulis,
Abstrak
Pembiayaan sekunder perumahan adalah suatu fasilitas yang memudahkan bank untuk melakukan likuidasi terhadap aset-aset keuangannya yang kurang likuid berupa piutang-piutang yang timbul dari penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya mismatch funding. Penelitian ini berujudul “TINJAUAN YURIDIS MENGENAI HAK KEBENDAAN PEMBELI EFEK BERAGUN ASET PADA PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN”. Penelitian diadakan untuk mengetahui apa sajakah hak- hak kebendaan yang dimiliki oleh pemegang efek beragun aset pada pembiayaan sekunder perumahan, bagaimanakah mekanisme peralihannya, bagaimanakah perlindungan hukum bagi pemegang efek beragun aset tersebut serta apakah perlu dilakukan penyesuaian hukum nasional terhadap konsep pembiayaan sekunder perumahan.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian normatif dengan mengelola data-data sekunder dalam penelitian ini. Data-data sekunder tersebut kemudian dikelola dengan menggunakan pendekatan konseptual, pendekatan perundang-undangan, dan pendekatan perbandingan hukum.
Adapun dari penulisan ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hak kebendaan yang melekat pada efek beragun aset pada pembiayaan sekunder perumahan yang dimiliki oleh pembeli/pemegang efek beragun aset antara lain adalah hak untuk mendapatkan pembayaran, hak untuk memindahkan kepemilikan atas efek beragun aset, hak untuk membebankan atau menjadikan efek beragun aset sebagai jaminan bagi pelunasan utang dari pemegang efek beragun aset, hak untuk mendapatkan pelunasan piutang karena hak tanggungan atas rumah dan tanah yang dijadikan jaminan pada kredit pemilikan rumah (KPR), hak untuk mendapatkan keterbukaan atas fakta materil, hak untuk mendapatkan bunga (untuk efek beragun aset yang bersifat utang), hak Untuk Mendapatkan Pelunasan Piutang dari Harta Kekayaan Penerbit. (untuk efek beragun aset yang bersifat utang). Selain dari pada dapat juga disimpulkan bahwa mekanisme peralihan hak pada penerbitan efek beragun aset pada pembiayaan sekunder perumahan itu secara garis besar terdiri dari 4 fase yakni antara lain adalah munculnya hak tagih (piutang) melalui penyaluran Kredit Pemilikan Rumah, penjualan piutang oleh kreditur asal kepada pihak penerbit (issuer), pengalihan hak kebendaan berupa piutang kepada investor dengan penerbitan efek beragun aset, pengalihan efek beragun aset antara investor yang satu kepada investor yang lain. Mengenai perlindungan hukum bagi pembeli/pemegang efek beragun aset dapat disimpulkan bahwa perlindungan hukum bagi pembeli/ pemegang efek beragun aset pada pembiayaan sekunder perumahan secara garis besar terbagi atas 2 yakni perlindungan hukum preventif dan perlindungan hukum represif. Perlindungan hukum preventif bagi pemegang efek beragun aset pada pembiayaan sekunder perumahan adalah terletak pada pelaksanaan prinsip keterbukaan (disclosure principle) pada hukum pasar modal terutama pada pembiayaan sekunder perumahan. Sedangkan perlindungan hukum represif bagi pemegang efek beragun aset terdiri dari 2 yakni, perlindungan hukum terhadap perbuatan melanggar hukum dan perlindungan hukum terhadap perbuatan wanprestasi, yang mana keduanya harus melalui proses peradilan dan tidak dapat dilaksanakan secara sendiri-sendiri melainkan hanya dapat dilaksanakan oleh manajer investasi dalam hal efek beragun aset tersebut bersifat sekuritas
(equity security)/ unit penyertaan, sedangkan apabila efek tersebut bersifat utang (debt security) maka pelaksanaan upaya hukum tersebut harus melalui wali amanat.
Daftar Isi
Kata Pengantar...
Abstrak...
Daftar Isi...
BAB I . Pendahuluan
A. Latar Belakang... 1
B. Permasalahan... 11
C. Tujuan Penulisan... 12
D.Manfaat Penulisan... 13
E. Metode Penelitian... 14
F. Keaslian Penulisan... 16
G. Sistematika Penulisan... 16
BAB II Tinjauan Yuridis Mengenai Hak Kebendaan. A. Pengertian Hak Kebendaan... 18
B. Asas-Asas Pada Hukum Kebendaan... 22
C. Pembagian Hak Kebendaan Menurut KUHPerdata... 35
D. Macam-Macam Hak Kebendaan Menurut KUHPerdata... 46
BAB III Tinjauan Yuridis Mengenai Pembiayaan Sekunder Perumahan A. Pengertian dan Macam-Macam Efek... 55
B. Kajian Mengenai Efek Beragun Aset... 70
C. Pengertian Pembiayaan Sekunder Perumahan... 82
D. Mekanisme Pelaksanaan Pembiayaan Sekunder Perumahan... 88
BAB IV Tinjauan Yuridis Mengenai Hak Kebendaan Pembeli Efek Beragun Aset Pada Pembiayaan Sekunder Perumahan A. Hak Kebendaan pada Efek Beragun Aset Pada Pembiayaan Sekunder Perumahan... 116
B. Mekanisme Peralihan Hak Kebendaan Pada Efek Beragun Aset Pada Pembiayaan Sekunder Perumahan... 145
Sekunder Perumahan... 153
D. Penyesuaian Hukum Nasional Terhadap Konsep Pembiayaan Sekuder
Perumahan di Indonesia... 164
BAB V Kesimpulan dan Saran
A. KESIMPULAN... 176