• Tidak ada hasil yang ditemukan

NERS Cup 2017 Meriahkan Dies Natalis Fakultas Keperawatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NERS Cup 2017 Meriahkan Dies Natalis Fakultas Keperawatan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

NERS Cup 2017 Meriahkan Dies

Natalis Fakultas Keperawatan

UNAIR NEWS – Jumat, 24 Maret 2017, menjadi momen membahagiakan

bagi Fakultas Keperawatan (FKp). Acara Dies Natalis ke-9 fakultas ini dibuka dengan upacara. Yang dilanjutkan dengan senam pagi bersama semua sivitas akademika. Dekan FKp Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons), melakukan prosesi pelepasan balon sebagai simbol rasa syukur menyambut gelaran Dies Natalis fakultas tercinta. Semarak Dies Natalis yang akan berlangsung hingga 7 April 2017, mengusung tema Strengthen Nursing Profession to Achieve Professionalism in the Global Era.

Salah satu kegiatan untuk menyemarakkan Dies Natalis adalah rangkaian NERS Cup 2017 yang dihelat pada 24 sampai 26 Maret 2017. Ada sejumlah pertandingan olahraga. Yakni, badminton, tenis meja dan futsal. Pertandingan ini terbuka untuk umum dan diikuti banyak tim dari kampus lain. Venue yang dipilih adalah GOR Poltekkes Kemenkes Surabaya.

Pertandingan badminton diikuti 13 tim peserta. Tim Fakutas Keperawatan Unair (A) berhasil menyabet juara 1, disusul Stikes Hangtuah Surabaya. Sedangkan semifinalis lainnya (peringkat ketiga) adalah Unipdu Jombang dan Poltekkes Kemenkes Surabaya.

Sementara itu, pertandingan tenis meja diikuti 19 tim kategori putri dan 11 tim kategori putra. Juara 1 tenis meja putri diraih tim dari Akper Madiun. Disusul tim Dian Husada (B). Sedangkan posisi ketiga ditempati bersama dua tim semifinalis, Universitas Muhammadiyah Surabaya dan perwakilan Akper Madiun yang lain.

Untuk tenis meja putra, juara 1 diraih oleh Surya Mitra Husada Kediri. Sedangkan tim FKp harus puas sebagai runner up. Sedangkan tempat ketiga diisi oleh Stikes Baptis Kediri dan

(2)

Ngudia Husada Madura. Pemberian hadiah diberikan langsung pada hari Sabtu (25/03) di GOR Poltekkes Kemenkes Surabaya oleh Prof. Nursalam selaku Dekan Fakutas Keperawatan.

Sedangkan pertandingan Futsal diikuti oleh 44 tim. Selama tiga hari, pertandingan berlangsung dengan antusias dan berjalan lancar. Semua tak lepas dari kerja sama antara panitia dengan peserta. Tampil sebagai juara 1 futsal Satrya Bhakti Nganjuk, yang berhasil membuat Ngudia Husada Madura (A) bertekuk lutut di babak final. Sedangkan tempat ketiga diisi bersama oleh PSIK Unitri Malang dan Akper Lamongan (B).

“Dalam acara ini, kita tidak mencari siapa juaranya, melainkan hubungan silaturahmi dari sesama teman perawat Indonesia khususnya Jawa Timur, “ kata Prof. Nursalam

(Citizen Campus Journalism)

Editor: Rio F. Rachman

Cak Kartolo Meriahkan Dies

Natalis FIB UNAIR ke-18

Nuntut ilmu iku ga ono watese, digawe ngeladepno pikiran.

Kadang-kadang ngelumpokno dunyo iso enteke, yen numpuk ilmu gawe selawase.

(Menuntut ilmu itu tidak ada batasnya, digunakan untuk mempertajam fikiran. Kadang-kadang menumpuk harta bisa habis, tetapi menumpuk ilmu berguna untuk selamanya)

Kito iki bangsa Indonesia, ojok sampek ngelalekno sejarahe bangsa kito, lan kudu diluruhi karo kaum mudo.

(3)

(Kita adalah bangsa Indonesia, jangan sampai melupakan sejarah bangsa kita, dan harus dipelajari oleh para kaum muda)

Belajar boso asing iku penting gawe komunikasi. Tapi ojo sampe ngelalekno bosone dewe.

(Belajar bahasa asing itu penting untuk berkomunikasi. Tetapi jangan sampai melupakan bahasan sendiri)

Monolog itulah yang membuka pertunjukan dari pelawak sekaligus seniman ludruk kenamaan Kartolo, di hall Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Airlangga, Jumat (2/12). Suasana riuh menyelimuti pertunjukan yang digelar dalam rangka peringatan Dies Natalis FIB ke-18.

Dengan dagelan khasnya, Kartolo atau yang lebih karib disapa Cak Kartolo sukses mengocok perut penonton yang terdiri dari dosen, tenaga pendidikan, dan mahasiswa. Di sela-sela hiburan dagelan yang lucu, tidak lupa seniman senior ludruk Jawa Timur itu mengucapkan selamat ulang tahun kepada FIB UNAIR yang disampaikan dengan bahasa khas Jawa Timuran.

(4)

Suasana meriah menyelimutiperingatan Dies Natalis FIB UNAIR ke-18 yang mengundang seniman ludruk Jawa Timur Cak Kartolo (Foto : Istimewa)

Pada kesempatan itu, Cak Kartolo mengajak dua kadep FIB yaitu Gayung Kasuma selaku kadep Ilmu Sejarah dan Dwi Handayani selaku kadep Sastra Indonesia untuk maju kedepan bersama dirinya. Suasana seketika riuh dengan gelak tawa ketika mantan Dekan FIB tahun 1999-2003 Prof. Wahjoedi dan Wakil Dekan I Puji Karyanto dapat mengimbangi dagelan-dagelan Cak Kartolo. Acara siang itu, ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Diah Ariani Arimbi., Ph.D bersama Ketua Panitia Dies Natalis FIB 2016 Tita Rismayanti. Suasana kekeluargaan semakin erat terasa ketika digelar acara makan siang dan foto bersama dengan semua penonton yang hadir.

Diundangnya Cak Kartolo sebagai pengisi acara kali ini, merupakan bagian dari upaya melestarikan kesenian tradisional. Selain itu, kehadiran Cak Kartolo diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa tentang kesenian dan hiburan khas Jawa Timur. Hal yang lebih penting adalah, stand up comedy Jawa Timuran ala Cak Kartolo ini tidak hanya mementingkan aspek kelucuan semata, tetapi ada pesan moral yang disisipkan kepada penonton melalui dagelannya.

Selain acaradegelanbersama Cak Kartolo, rangkaian Dies Natalis FIB diisi dengan Kirab Budaya dan Dekan Cup. Diharapkan, kemeriahan Dies Natalis FIB ke-18 dapat menyemarakkan beragam acara bersifat kebudayaan di UNAIR. (*)

Penulis : Ikhsan Rasyid dan Yudi Wulung Editor : Binti Q. Masruroh

(5)

Juara Kompetisi Paper dan

Hasil Penelitian dalam IRIE

2016

UNAIR NEWS – Menyertai pelaksanaan ”Indonesia Research and

Innovation Expo” (IRIE) 2016, untuk memeriahkan acara juga

diadakan berbagai kegiatan. Misalnya presentasi ilmiah, seminar, lomba-lomba, pameran ternak dan ikan, serta pentas seni sebagai hiburan. Diantara yang bersifat kompetisi itu adalah ”Animal Science Paper Competition” 2016 (ASPC) yang diprakarsai BEM Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UNAIR, yang diikuti mahasiswa veteriner secara nasional.

Seperti yang disampaikan Prof. Dr. Lucia Tri Suwanti, drh., MP., dari seksi lomba IRIE 2016, dalam ASPC 2016 ini berhasil menjadi juara I adalah tim mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dengan paper yang disampaikan berjudul “EPOT (Eco Poultry

Transportation) Desain Transportasi Unggas Terintegrasi Animal Welfare yang Ramah Lingkungan untuk Mengurangi Pencemaran

Udara”.

Juara II direbut tim mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan judul paper “Portable Heating Cage for Neonatal and

Weaning of Kitten and Puppies: Kandang Penghangat Portabel

Sebagai Alat Alternatif untuk Menurunkan Tingkat Kematian pada fase Neonatal dan Fase Sapih Anak Kucing dan Anak Anjing”. Sedang juara III diraih tim mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dengan paper bertajuk “Aplikasi SCADA untuk Mengendalikan Gas Amoniak Berbahaya pada Kandang Ayam Broiler Berbasis Cloud Computing”.

Lomba presentasi hasil penelitian; bidang Health Science: Juara I oleh peneliti Prof. Kuntaman (FK) dengan judul

“Methicilin Resistent Staphylocoscus Aureus (MRSA) Acquistion and Infection in Surgical Wards and Medical Wards in Dr.

(6)

Soetomo Hospital Surabaya”. Juara II, peneliti Prof. Sukardiman dengan judul “Aktivitas Anti Diabetes dari Campuran Ekstrak Sambiloto (Andrographis Paniculata Nees) dengan Ekstrak Biji Mahoni (Swietenia Mahagoni Jacq) pada Mencit yang Diiduksi Aloksan”. Sedang juara III oleh Dr. Purkan dengan judul “Ekspresi Gen Katg Mycibacterium Tuberculosis Isolat Klinis Lokal dan Uji Imunogenitas Proteinnya untuk Konstruksi Vaksin TB yang Potensial”.

Presentasi bidang Life Science: Dr. Erma Savitri, Drh., M.Kes dengan penelitian berjudul “Pemanfaatan Madu Sebagai Upaya Mobilisasi dan Adaptivitas Stem Cell pada Kasus Degenerasi Ovarion Akibat Malnutrisi” menyabet juara I. Sedang juara II diraih Dr. Miratul Khasanah, M.Si, judul penelitiannya ”Deteksi Dini Asam Urat dalam Serum Menggunakan Sensor Pasta Karbon Nanopori Berbasis Imprinting”. Sedangkan posisi III dimenangkan Dr. E. Bimo Aksono, M.Kes., drh yang meneliti tentang ”Genetic Diversity dari Legionella SP Isolat Lokal pada Sampel Beresiko sebagai Upaya Tanggap dan Pengendalian Adanya New Emerging Disease di Surabaya”.

Sementara bidang Social Science, dengan judul penelitian ”Pemarkah Waktu pada Abstrak Tulisan Ilmiah di Bidang Kesehatan, Hayati Sosial dan Fisika”, Deny Arnos Kwary (FIB) meraih yang terbaik. Juara II direbut oleh Prof. Bagong Suyanto (FISIP) dengan judul penelitian ”Model Penanganan Perempuan dan Anak Korban Trafficking di Industri Seksual Komersial”. Sedangkan Dr. I Gde Wahyu Wicaksana, sebagai juara III dengan judul penelitian ”Iklim Global Terhadap Keamanan Maritim Indonesia”.

Lomba poster penelitian dimenangkan oleh Handoko (FST) dengan judul “Senyawa Kompleks Pewarna 4zo sebagai Sinsitizer Sel Surya Penghasil Energi Terbarukan”. Sedangkan juara II oleh Poedji Hastutik (FKH) ”Gambaran Histologi Kulit Kelenci Pasca Terapi dengan Salep Crude Extrak Daun Permot”. Sedangkan juara III oleh Dewi Melani Hariadi (Fak. Farmasi) dengan judul poster “Respon Gemunogenitas Mikro Ovalbumin Alginan dan

(7)

Produk Vaksin”.

Sedangkan penampilan booth, stand FKH tampil sebagai yang terbaik dalam IRIE 2016 ini. Terbaik II oleh booth Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR, sedangkan juara III stand/booth PT Petrosida Gresik. (*)

Penulis : Bambang Bes

Pameran Riset Expo UNAIR

Diharapkan Semakin Lebih Baik

UNAIR NEWS – Ketua Lembaga Pengembangan Produk Akademik dan HKI (LPPA HKI) Universitas Airlangga, Prof. Dr. Sukardiman, MS., Apt., sebagai penanggungjawab ”Indonesia Research and

Innovation Expo” (IRIE) 2016, menyampaikan ucapan terima kasih

dan penghargaan yang tak terhingga atas kerjasamanya, kerja kerasnya, dan kerja iklasnya kepada seluruh panitia IRIE 2016. Seperti diketahui, IRIE 2016 –yang sebelumnya bernama Pameran Riset Expo itu, tahun ini dilaksanakan selama tiga hari, sejak tanggal 10 hingga 12 November 2016, bertempat di Gedung Airlangga Convention Center (ACC), Kampus C UNAIR Mulyorejo Surabaya.

IRIE 2016 ini sempat dihadiri oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, seusai menyampaikan orasi ilmiah dalam Sidang Universitas dalam rangka Dies Natalis Ke-62 UNAIR, hari Kamis (10/11). Dalam peninjauannya Mentan tertarik dengan hasil pengembangan budidaya ternak sapi dan kambing yang unggul dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH).

(8)

KENDATI baru berusia tiga tahun, PDD UNAIR Banyuwangi juga berpartisipasi dalam IRIE 2016. (Foto: Bambang Bes)

”Dengan kegigihan panitia semua, sehingga acara ini bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya. Kepada peserta dan panitia, kami mohon maaf jika ada salah kata dan salah ucap. Sekali lagi terimakasih,” kata Prof. Sukardiman, seusai penutupan IRIE 2016 yang dilakukan oleh Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh Nasih, SE., MT., Ak., CMA.

Dalam sambutan penutupannya, Rektor Prof. Moh Nasih juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada peserta pameran dan panitia yang dengan sabar melaksanakan aktivitas pameran selama tiga hari dengan tertib dan lancar. Rektor juga menilai bahwa pelaksanaan tahun ini ada peningkatan kualitas yang relatif baik.

”Walau pun ada beberapa hambatan, misalnya terkait dengan undangan-undangan, tetapi karena panitianya relatif sudah berpengalaman sejak menyelenggarakan yang pertama hingga yang ketiga tahun ini, kesulitan bisa diatasi. Untuk itu kita berharap tahun depan bisa diselenggarakan lagi dengan kualitas

(9)

yang tentunya juga lebih baik,” harapan Rektor, yang saat penutupan tersebut di panggung utama didampingi Prof. Sukardiman dan Prof. Dr. Suwarno, drh., M.Si., Ketua Panitia IRIE 2016. (*)

Penulis : Bambang Bes

Kambing Sapenair-1, Inovasi

Tim Peneliti FKH UNAIR

UNAIR NEWS – Selain mengembangkan metode pembekuan sperma

sapi, tim Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga juga mengupayakan pengembangbiakan atas persilangan jenis kambing etawa dan saanen. Oleh UNAIR, hasil atas persilangan itu dinamai “Sapenair-1”. Kedua kambing itu merupakan hasil inovasi penyilangan oleh tim FKH UNAIR sendiri.

Seperti diketahui, kambing etawa dan sapera merupakan kambing ternak yang memproduksi susu yang banyak diminati masyarakat. Ditemui di ruangan Departemen Reproduksi Veteriner FKH UNAIR, pakar inseminasi buatan Dr. Trilas Sardjito, drh., M.Si., mengatakan, pengembangbiakan jenis kambing tersebut diharapkan memiliki keunggulan baru yakni memproduksi volume susu lebih banyak daripada jenis etawa atau saanen biasa. Inovasi pengembangbiakan jenis kambing tersebut juga merupakan salah satu persembahan FKH UNAIR untuk Dies Natalis UNAIR ke-62.

“Kambing itu merupakan milik UNAIR karena pejantannya milik UNAIR (hasil inovasi penyilangan oleh FKH UNAIR, red), sperma jantan hasil pengembangbiakan dari FKH UNAIR, betinanya juga milik UNAIR. Jadi, kalau dilakukan kawin suntik, ya, ini anak kandung UNAIR,” ujar Trilas.

(10)

Saat ini, kambing Sapenair-1 masih berumur tiga minggu karena awal proses pengawinan silang baru dilaksanakan pada awal Mei. Pengawinan itu akan berlanjut sampai peneliti menemukan hasil terbaik dari persilangan berbagai jenis.

“Kita nanti betul-betul akan melakukan pengawinan silang sampai peranakan ‘F’ (filial/generasi keturunan), sehingga hasilnya itu bisa banyak. Sekarang, masyarakat cuma menyilangkan tapi tidak tahu sebatas mana menyilangkannya,” tutur Trilas.

Diharapkan, dari hasil persilangan kambing yang sudah dikembangkan oleh FKH UNAIR, akan menjadi rekomendasi bagi peternak kambing perah karena hasil persilangan hewan oleh tim FKH adalah hasil terbaik dan memilki runtutan keturunan yang jelas.

Selain itu, target dari inovasi inseminasi buatan FKH sendiri bisa membantu peternak dalam pilih kelamin. Pilih kelamin bisa menjawab kendala peternak dalam kebutuhan banyaknya jantan atau betina.

“Misalnya, kebutuhan betina sudah mencukupi namun pejantan belum mencukupi. Nanti, kita akan buatkan inseminasi buatan yang menghasilkan pejantan,” imbuh pakar inseminasi buatan FKH UNAIR.

Dengan adanya inovasi yang dibuat oleh FKH, diharapkan bisa mendorong peternak untuk bisa mengelola kebutuhan ternak dengan baik dan benar, sehingga usaha peternakan bukan sekadar pekerjaan sampingan tetapi juga sumber penghasilan utama. Karena peluang usaha peternakan kambing perah cukup menjanjikan. (*)

Penulis: Faridah Hari Editor: Defrina Sukma S

(11)

Tiap Individu Mesti Peduli

dengan Potensi Kebakaran di

Sekitarnya

UNAIR NEWS – Pelatihan Upaya Penanggulangan Kebakaran di

Tempat Kerja dilaksanakan di Aula Sumarto Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Senin pagi (14/11). Event yang menurut rencana akan digelar selama dua hari berturut-turut ini merupakan rangkaian kegiatan Dies Natalis UNAIR ke-62. Para peserta dan undangan yang hadir tidak hanya dari internal kampus, ada juga peserta dari perguruan tinggi dan institusi lain, serta masyarakat umum. Pelatihan ini terselenggara atas kerja sama FKM UNAIR dengan Sub Direktorat K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) UNAIR.

Hadir sebagai pembicara di hari pertama, Dr. A. Siswanto (pengenalan potensi bahaya kebakaran di tempat kerja), Sho’im Hidayat, dr., M.KKK (analisis risiko bahaya kebakaran), Dr. Setya Haksama drg., M.Kes dan M. Farid Dimyati Lusno, dr., M.KL., (keduanya berbicara tentang manajemen bencana), serta Mulyono S.KM., M.Kes (pengenalan sarana proteksi kebakaran aktif dan pasif). Sedangkan di hari kedua, hadir sebagai pemateri Dr. M. Nurtam., Drs., MM. dan Dani Nasirul Haqi, S.KM., M.KKK. Mereka akan menyampaikan soal tanggap darurat kasus kebakaran serta memandu simulasi penanganan kebakaran. “Dengan pelatihan ini, para peserta akan memiliki wawasan yang baik tentang cara pencegahan, hingga penanganan kebakaran. Yang tak kalah penting, meningkatnya pengetahuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya kebakaran,” kata Dr. Setya Haksama, panitia kegiatan ini.

(12)

Dia menjelaskan, banyak pihak yang masih belum peduli pada potensi kebakaran di tempat dia berada. Khususnya, bila yang bersangkutan tengah ada di dalam sebuah gedung. Semestinya, dia memiliki kesadaran tentang apa yang akan dilakukannya bila tiba-tiba terjadi kebakaran. “Sehingga, bila bencana itu memang terjadi, kerugian bisa diminimalkan,” ungkap dia.

Kesadaran tentang jalur evakuasi, titik kumpul, dan lainnya, masih belum terlampau baik. Maka itu, melalui pelatihan ini, topik ini terus digelorakan. Biar menjadi pemicu kepedulian yang bersifat konstruktif. (*)

Penulis: Rio F. Rachman Editor : Dilan Salsabila

Kembangkan Passion, Mahasiswa

Sebaiknya Tidak Hanya

Kutu-Buku

UNAIR NEWS – “Kalau disamping menjalani perkuliahan, kalian

mempunyai hobi atau passion (kesukaan terhadap sesuatu yang tidak bosan untuk dilakukan – Red), hendaknya juga ditekuni dan dimaksimalkan. Jadi jangan hanya njalanin yang akademik, misalnya kutu-buku, tetapi yang softskill juga perlu,” kata Risky Aprillian, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) angkatan 2011 yang kini sedang menempuh jenjang Professi Dokter Hewan.

Risky memberi masukan kepada sesama mahasiswa seperti itu, karena seperti sukses softskill yang ia lakukan hingga banyak orang sering menyapanya sebagai chef. Hal itu ia sampaikan usai melakukan demonstrasi masak dalam meramaikan Indonesia

(13)

Research and Innovation Expo (IRIEx) 2016, di Airlangga

Convention Center, Jumat (11/11).

Seperti diketahui, Risky tidak sia-sia harus mengambil cuti kulian untuk mengejar passion yang dirintis sejak SD: menjadi

chef. Ia cuti kuliah untuk mengikuti Master Cheff Indonesia

edisi IV dan berhasil lolos hingga masuk enam besar dari ratusan pesertanya. Setelah posisinya itu, Risky sering diundang untuk melakukan demo masak. Seperti kemarin ia mendemokan masakan khas Italia, satu diantaranya roti dengan tiramisu.

“Cuti kuliah yang diambil Risky bukan sembarangan cuti, memang waktu untuk menyelesaikan kuliahnya agak lama, tetapi tidak sia-sia. Dari cuti itu Risky mendapat banyak hal sangat positif dalam passion-nya. Dan satu hal lagi, laki-laki bisa masak itu keren banget,” komentar Dr. Rimayanti, drh., M.Kes., dosen FKH, Sie Acara IRIEx 2016.

Roti isi atau sandwich salah satu masakan hasil demo masak oleh Chef Risky Aprillian. (Foto: Istimewa)

Dr. Rimayanti juga membenarkan saran Risky tersebut. Karena seyogyanya mahasiswa tidak hanya menguasai hal-hal yang

(14)

akademis, “kupu-kupu” (kuliah pulang-kuliah pulang), sehingga ekstra kurikuler sebaiknya juga bisa berjalan, karena bagi mahasiswa, soft skill tertentu juga penting untuk dikuasai. Pada Risky, menjadi chef adalah passion-nya dengan tidak meninggalkan akademiknya sebagai dokter hewan.

Salah satu hidangan penutup karya Chef Risky Aprillian disajikan dengan apik menyerupai sebuah perahu layar. (Foto: Istimewa)

Risky, laki-laki yang kini juga tercatat sebagai asisten dosen di jurusan patologi di FKH UNAIR ini, mengaku menyukai “pekerjaan dapur” ini sejak kelas II Sekolah Dasar (SD). Waktu itu ia ingat kala membuat Ote-ote, makanan tradisional khas Surabaya ini. Selain itu ia juga rajin membantu ibunya kala memasak, hingga menguasai beberapa masakah khas Indonesia.

”Dari kesukaan masa kecil dan ternyata menyenangkan itu, akhirnya lama-lama kebawa sampai sekarang,” kata Risky, yang lebih suka membuat hidangan penutup (dessert), yaitu hidangan yang disajikan setelah hidangan utama (main course). Hidangan penutup itu malah ada yang menyebut dengan istilah pencuci mulut. (*)

(15)

Penulis: Bambang Bes

Awak ‘Cleaning Services’

Berharap UNAIR Semakin Maju

dan Unggul

UNAIR NEWS – Semarak Dies Natalis UNAIR ke-62 tahun masih

begitu kental yang sangat terasa. Banyak harapan-harapan yang masih disimpan dan berharap kedepannya bisa diwujudkan. Diantara harapan-harapan tersebut, diantaranya juga harapan dari tenaga kependidikan, salah satunya adalah pasukan

cleaning services.

Sembari menyampaikan ucapan “Selamat memperingati Dies Natalis ke-62”, salah satu pegawai bagian cleaning services di Kantor Manajemen Kampus C UNAIR, Rini, menjawab pertanyaan UNAIR NEWS ia menyampaikan harapan untuk UNAIR ke-62.

”Semoga UNAIR bisa menjadi kampus yang benar-benar unggul sebagaimana yang selama ini diusahakan sebelumnya. Kemudian kegiatan yang menyangkut kebudayaan dan kesenian sebaiknya juga patut mendapat perhatian,” jelas Rini.

“Menurut saya, UNAIR ini sudah tidak ada kurangnya, tingkat pendidikannya juga sudah bagus, ada banyak beasiswa seperti bidik misi dan prestasi yang lain-lain,” imbuhnya.

Sebagai seorang pekerja kebersihan, diakui, ada saja sesekali menerima komplain dari bagian tertentu. Tetapi ia dan kawan-kawannya sebagai cleaning service, tetap harus melaksanakan tanggungjawab pekerjaannya, yaitu bersih-bersih. Yang beberapa kali dapat komplain itu antara lain kalau kurang bersih.

(16)

Lain halnya dengan Ria, rekannya yang lain, ia memiliki harapan agar UNAIR dapat mengepakkan sayapnya lebih tinggi, sehingga menjadi kampus terdepan dan terpandang di dunia.

“Harapan saya, UNAIR ini lebih maju lagi. Walaupun sudah bagus, kini tinggal meningkatkan lagi kinerjanya karyawan-karyawan yang ada di UNAIR. Dengan semakin maju maka biasanya juga diiringi tingkat kesejahteraannya,” imbuhnya.

Aspirasi kawan-kawannya sebagai pegawai kontrak, Ria juga berharap kalau bisa suatu saat diangkat menjadi pegawai tetap UNAIR. “Namanya kan harapan, ya kalau bisa dijadikan pegawai tetap, tidak lagi pegawai kontrak, kan untuk masa depan. Ya siapa tahu saja karyawan cleaning services bisa diangkat menjadi pegawai tetap,” kata Ria sambil tersenyum. (*)

Penulis : Dilan Salsabila Editor : Bambang Bes

Rektor dan Kepala SMA

se-Jatim

Diskusi

Problem

Penerimaan Mahasiswa Baru

UNAIR NEWS – Suasana hangat menyelimuti acara silaturahmi

antara Rektor UNAIR dengan kepala sekolah SMA/SMK/sederajat se-Jatim. Rektor Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., CMA didampingi Direktur Pendidikan UNAIR Prof. Ni Nyoman Tri Pusparini dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Dr. Saiful Rachman, MM, M.Pd, Rachman tampak bersahabat berdiskusi dengan beberapa kepala sekolah. Forum silaturahmi berlangsung di Ruang Selasar, Kantor Manajemen UNAIR, Jumat (11/11).

(17)

Kehangatan acara semakin bertambah karena diselingi dengan humor segar oleh moderator Drs. Suko Widodo., M.Si yang juga merupakan Ketua Pusat Informasi dan Humas UNAIR. Melalui forum silaturahmi ini, diharapkan dapat terjalin kehangatan dalam diskusi mengenai penerimaan mahasiswa baru.

“Semua kalangan bisa berkuliah di UNAIR, dari mana saja. Terkait dengan bantuan pendidikan Bidikmisi, semuanya memiliki peluang untuk ikut mendaftar Bidikmisi,” ujar Prof Nasih

Dalam acara tersebut, poin yang menarik terletak di sesi wawancara. Sebab dalam sesi tersebut, rektor bersama seluruh peserta mengerti problematika yang dihadapi calon mahasiswa. Bukan hanya diskusi, rektor juga memberi solusi terkait problematikan tersebut.

Pertanyaan yang dilontarkan kepda rektor sebagian besar seputar penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Diantaranya, seputar mekanisme SNPMTN hingga aspek yang dinilai dalam penerimaan SNMPTN maupun Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) setiap tahunnya.

“Untuk nilai rapor yang akan diikutkan dalam SNMPTN, baik itu dari kelas akselerasi ataupun regular, kita serahkan semuanya kepada sekolah. Bagaimana sekolah mengatur itu sehingga pembagiannya bisa adil,” ujar Nasih.

Saiful Rachman selaku Kepala Dinas Provinsi Jatim mengatakan, sekolah harus menyiapkan muridnya untuk memasuki perguruan tinggi yang berkualitas, salah satunya UNAIR. Selain itu, sekolah juga memiliki peran untuk mendampingi siswa agar selektif dalam memilih jurusan.

Saiful juga mengapresiasi UNAIR dalam penyelenggaraan forum silaturahmi ini. Pasalnya, UNAIR adalah perguruan tinggi pertama yang menginisiasi acara ini. Diharapkan, forum silaturahmi antara rektor dengan kepala sekolah juga diikuti oleh perguruan tinggi yang lain.

(18)

Diskusi berlangsung selama satu setengah jam dan bergulir dengan hangat dan ramah. Acara tersebut diapresiasi oleh seluruh peserta yang hadir. Ulfatul Mufidah salah satu perwakilan dari SMAN 1 Kediri mengatakan, ia sangat senang diundang dalam acara tersebut karena bisa bertukar pendapat langsung dengan Kepala Dinas dan Rektor UNAIR.

Pada kesempatan ini Prof Nasih juga mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan calon mahasiswa yang memiliki prestasi di bidang tertentu untuk bisa mendapatkan kesempatan berkuliah di UNAIR. (*)

Penulis : Faridah Hariani Editor : Binti Q. Masruroh

Gandeng Kepala Sekolah

se-Jatim, UNAIR Gelar Tour De

Campus

UNAIR NEWS – Sebagai wujud terimakasih dan apresiasi kepada

sekolah menengah atas sederajat di Jawa Timur, Universitas Airlangga menggelar kegiatan Tour De Campus sebagai bagian dari kegiatan Dies Natalis ke-62. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Dr. Saiful Rachman, MM, M.Pd hadir sebagai salah satu pembicara di kegiatan Tour De Campus yang digelar di selasar lantai empat Kantor Manajemen UNAIR, Jumat (11/11). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Informasi dan Humas UNAIR tersebut dihadiri setidaknya 60 kepala sekolah SMA/K se-Jatim. Kegiatan tersebut merupakan ajang silaturahmi dan diskusi antara kepala sekolah dan pihak UNAIR. Selain Saiful Rachman, hadir pula Rektor UNAIR Prof. Dr. M. Nasih, S.E.,

(19)

M.T., Ak, dan Direktur Pendidikan Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih., M.Si. Diskusi dipandu oleh Ketua PIH UNAIR Suko Widodo.

“Ini merupakan tempat silaturahmi bapak dan ibu sekalian yang ada disini. Selain itu, ini merupakan tempat mengutarakan aspirasi dan juga berdiskusi langsung dengan Rektor UNAIR,” ujar Suko mengawali diskusi.

Dalam kesempatan ini, Rektor UNAIR mengapresiasi semua sekolah yang lulusannya berhasil diterima sebagai mahasiswa di UNAIR. Dalam pelaksanaan SNMPTN dan SBMPTN 2016 tercatat beberapa sekolah dengan murid terbanyak di UNAIR di antaranya SMAN 15 Surabaya dengan 112 Siswa, SMAN 2 Surabaya 102 Siswa dan SMAN 16 surabaya dengan 72 siswa.

“Saya harap bapak-ibu disini tetap mengirimkan siswa siswi terbaiknya untuk bisa belajar di UNAIR. Dari kalangan manapun,” ujar Prof. Nasih.

Saiful juga berterima kasih kepada UNAIR karena telah mengadakan kegiatan diskusi seperti tersebut. Ia juga berharap kegiatan diskusi ini bisa diterapkan di beberapa perguruan tinggi lainnya.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada UNAIR dan Pak Rektor karena sudah mengadakan kegiatan Tour De Campus ini. Saya kira ini baru pertama kali di Jawa Timur ya, dan saya harap nantinya akan ada kegiatan seperti ini lagi. Mungkin perguruan tinggi lain juga bisa,” ujar Saiful.

Penulis: Faridah Hari Editor: Nuri Hermawan

Referensi

Dokumen terkait

diberi perlakuan berupa post-tes saja. Metode analisa yang digunakan pada pokok permasalahan satu adalah dengan metode T -tes, sedangkan untuk menjawab pokok

Buku ini memuat dua materi, yaitu Bahan Tayangan Materi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berupa gambaran yang memuat tentang latar belakang, proses

Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan

Dalam kondisi ini maka “radial displacement” atau biasa disebut juga “relief displacement” (pergeseran relief) dari titik gambar yang sama akan lebih kecil apabila

Tua ahih manin verb khat peuhpeuh nungah ‘laitak’ behlapna tawh Tuhun Laitak (Present Continuous Tense) kibawl

Hasil perhitungan kepuasan pelanggan dengan menggunakan perhitungan membandingkan antara nilai kinerja dengan nilai maksimal pada atribut informasi harga secara rata-rata

Flora dan fauna yang unik dan menarik dapat menjadi suatu objek dan daya tarik wisata yang penting, yang harus dilindungi sebagai daerah konservasi seperti taman nasional, taman

Bagi pelayanan kesehatan hendaknya lebih mampu mengoptimalkan kesejahteraan anak dengan retardasi mental melalui peningkatan kualitas peran ibu dalam perawatannya dalam