• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di sektor pariwisata. Pariwisata memiliki peran penting dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. berkembang di sektor pariwisata. Pariwisata memiliki peran penting dalam"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi untuk maju dan berkembang di sektor pariwisata. Pariwisata memiliki peran penting dalam peningkatan ekonomi Indonesia. Pada tahun 2008 industri pariwisata Indonesia berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp. 153,25 trilyun atau 3,09% dari total PDB Indonesia (BPS, 2010). Pada tahun 2009, kontribusinya meningkat menjadi 3,25%. Pertumbuhan PDB pariwisata pun sejak tahun 2001 selalu menunjukkan angka pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan PDB nasional. Pada tahun 2009 pertumbuhan PDB pariwisata mencapai 8,18%, sedangkan PDB nasional hanya 4,37%. Rata-rata kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB Nasional pada periode 2010 – 2012 adalah sebesar 3,98%, dimana tahun 2012 kontribusi pariwisata terhadap PDB nasional adalah sebesar 3,90% dengan total nilai sebesar 296,97 triliun rupiah.

Bukti lainnya yang menunjukkan peran penting dari pariwisata terhadap perekonomian indonesia adalah besarnya sumbangan pariwisata terhadap devisa ekspor Indonesia. Posisi peringkat pariwisata menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat sejak tahun 2006 yang menempati peringkat ke-6 dari 11 komoditas sumber devisa negara. Pada tahun 2007 sektor ini menempati posisi terbesar kelima jika dibandingkan dengan ekspor sektor lainnya. Pada tahun 2011, pariwisata di Indonesia konsisten menempati urutan kelima dalam penerimaan devisa ekpor setelah

(2)

komoditi minyak dan gas bumi, batubara, minyak kelapa sawit, serta karet olahan. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas, pariwisata akan makin bertambah penting dengan makin berkembangnya perdagangan dan investasi.Pada tahun 2012, total investasi pariwisata dari sektor hotel dan restoran serta sektor jasa lainnya hingga bulan September adalah sebesar 986.55 juta USD. Nilai investasi pariwisata tersebut menyumbang 3.97% dari total investasi nasional (24,820.26 juta USD).1

Tabel 1.1 Lima Besar Komoditas Penyumbang Devisa Ekspor Indonesia Periode 2009-2011 Rangking 2009 2010 2011 Jenis Komoditas Nilai Juta (USD) Jenis Komoditas Nilai Juta (USD) Jenis Komoditas Nilai Juta (USD) 1 Minyak dan gas bumi 19.018,30 Minyak dan gas bumi 28.039,60 Minyak dan gas bumi 41.477,10

2 Batu bara 13.817,15 Batu bara 18.499,39 Batu bara 27.221,80 3 Minyak Kelapa Sawit 10.367,62 Minyak Kelapa Sawit 13.468.97 Minyak Kelapa Sawit 17.261,30 4 Pariwisata 6.297,99 Karet olahan 9.314,97 Karet olahan 14.258,20 5 Pakaian Jadi 5.735,60 Pariwisata 7.603,45 Pariwisata 8.554,40

Sumber: Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (www.parekraf.go.id)

Pada tabel diatas terdapat urutan komoditas yang menyumbang devisa ekspor ke indonesia terbesar. Arti penting pariwisata dalam perekonomian indonesia dapat

       1

(3)

dilihat dari tabel tersebut, dimana pariwisata memiliki peranan dalam menyumbang devisa ekpor. Hal ini terbukti dengan menempati uturan ke keempat dan kelima dari tahun 2009-2011. Komuditas pariwisata adalah komoditas non-migas penyumbang devisa ekspor ke tiga terbesar.

Indonesia sangat memerlukan devisa ekspor. defisit neraca perdagangan Indonesia yang terakhir terjadi pada tahun 1961 terjadi kembali pada tahun 2012 dan 2013. Pada Grafik 1.1 dapat kita lihat bahwa pada tahun 2013 Indonesia mengalami defisit sebesar 4.08 Milyar Dolar AS, defisit mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu, 1.67 Milyar Dollar AS. Upaya untuk mengatasi defisit ini pastilah diperlukan antara lain dengan upaya meningkatkan penerimaan devisa ekpor.Pariwisata sebagai salah satu komoditas ekspor utama non-migas merupakan komuditas yang dapat diandalkan untuk menyembuhkan Indonesia dari defisit neraca perdagangan. Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus terhadap industri pariwisata sebagai salah satu sektor andalan penerimaan devisa ekspor Indonesia. Peranan pariwisata terhadap pertumbuhan PDB Indonesia serta perannya sebagai salah satu penyumbang devisa ekspor membuat pariwisata menjadi sesuatu yang penting bagi perekonomian indonesia.

(4)

Grafik 1.1 Neraca Perdagangan Indonesia

Sumber: Litbang “kompas”/BIM, disarikan dari kementrian perdagangan

Indonesia dianugrahi oleh Tuhan sebagai negara archipelago yang memiliki kesempatan yang sangat besar dalam pengembangan pariwisata sebagai sektor andalan penerimaan devisa ekspor.Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di Indonesia. Indonesia dianugrahi keunikan pariwisata tersendiri (heritage)yang membuatnya menjadi salah satu destinasi penting dalam kunjungan pariwisata di kawasan asia tenggara maupun dunia. Hal ini terbukti dengan tersedianya destinasi pariwisata di setiap provinsi diseluruh wilayah Indonesia.2 Dari tabel tersebut dapat kita lihat bahwa masing-masing provinsi memiliki keunikan objek wisata tersendiri baik dari segi wisata alam maupun wisata

      

2Lihat Tabel Objek Pariwisata Indonesia per Provinsi pada lampiran halaman 76

116.51 157.78 203.5 190.02 182.55 96.83 135.66 177.44 191.69 186.63 19.68 22.11 26.06 ‐1.67 4.08 ‐50 0 50 100 150 200 250 2009 2010 2011 2012 2013 Dalam Milyar  Dolar AS ekspor impor surplus/defisit

(5)

budaya yang menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Hal ini akan dibahas lebih mendalam pada gambaran umum pariwisata Indonesia.

Berdasarkan daya saing atau competitiveness kepariwisataan Indonesia dinilai dari Tourismand travel index competitiveness, pada tahun 2012, data WEF menunjukkanadanya peningkatan daya saing kepariwisataan Indonesia dari nilai 3.96 di peringkat74 menjadi 4.03 di peringkat 70. Indikator “Daya saing kepariwisataan Indonesia” berupa penilaian daya saing kepariwisataan, kepariwisataan Indonesia dinilai dari sumber daya alam dan budaya yang dimiliki.Selain itu, Indonesia dinilai kompetitif dalam hal persaingan harga, baik hotel, tiket, airport tax maupun harga bahan bakar.3Jika dilihat dari indikator tersebut maka pariwisata Indonesia layak untuk dikonsumsi oleh wisatawan asing.

Tabel 1.2 Jumlah Wisatawan di Lima Negara Tujuan Pariwisata Asia Tenggara Tahun 2010-2012

Negara Tujuan

Jumlah Wisatawan Asing

(ribu orang) Pertumbuhan (dalam persen)

2010 2011 2012 2010 2011 2012 Malaysia 24.577 24.714 25.003 3,9 0,6 1,3 Thailand 15.936 19.230 22.354 12,6 20,7 16,2 Singapura 9.161 10.930 .. 22,3 13.4 .. Indonesia 7.003 7.650 8.044 10,7 9,2 5,1 Vietnam 5.050 8.044 6.848 34,8 19,1 13,9 Sumber: UN World Tourism Organization Highligt (2013)

       3

(6)

Dari lima negara destinasi utama kawasan Asia Tenggara, Malaysia merupakan negara yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan asing dan Indonesia menduduki peringkat ke empat setelah Singapura. Angka kunjungan wisatawan ke Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan puncaknya pada tahun 2012 mencapai 8.004 ribu orang. Sama halnya dengan devisa ekpor yang dihasilkan oleh industri pariwisata yang juga mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Namun jika kita telaah lebih lanjut pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia pada tiga tahun periode terakhir penelitian mengalami penurunan dari tahun ke tahun yaitu 10,7% , 9,2 % dan 5,2% pada tahun 2010,2011 dan 2012. Hal tersebut juga ikuti oleh pertumbuhan perimaan devisa ekspor pariwisata yang mengalami penunuran, yaitu 20%, 12,5%, dan 6,6% pada tahun 2010,2011, dan 2012.

Banyak faktor yang mempengaruhi permintaan wisawatawan asing terhadap pariwisata. Usyal (1998) dalam Wicaksono (2011) mengelompokkan tiga faktor yang mempengaruhi permintaan pariwisata. Salah satu dari ketiga faktor tersebut adalah economic deteminant, yang antara lain terdiri dari; disposable income, GNP percapita Income, private consumption, cost of living (CPI), tourism price, transportation cost, cost of living in relation to destination, exchange rate differentials, relative price among competing destination, promotional destination, marketing effectiveness, physical distance.

Peranan pariwisata yang penting tersebut bisa tetap bertahan dan bisa tidak,yang menyebabkan hal tersebut terjadi adalah faktor-faktor yang dapat

(7)

mempengaruhi apakah peran penting tersebut bisa bertahan atau tidak.Jika kita menguasai perilaku faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pariwisata ke Indonesia oleh wisatawan asing, maka paling tidak kita mampu melakukan pemeliharaan terhadap penerima devisa ekpor dari komuditas ini agar tidak terus mengalami penurunan.Untuk mendapatkan pemahaman pariwisata Indonesia di mata wisatawan asing diperlukan penelitian seberapa besar peran faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisawatawan asing terhadap pariwisata ke Indonesia. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini mengambil judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pariwisata ke Indonesia Analisis Panel Data 21 Negara Asal Kunjungan Wisatawan Asing Periode 2006-2012”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas pariwisata Indonesia sebagai salah satu komoditas andalan utama ekpor non migas bagi Indonesiamembuat pariwisata menjadi topik yang yang layak untuk diteliti. Namun berdasarkan pengamatan pada tiga tahun terakhir periode penelitian yaitu tahun 2010, 2011, dan 2012, terjadi penurunan pada pertumbuhan jumlah baik pada jumlah kunjungan wisatawan asing maupun penerimaan devisa ekspor pasriwisata indonesia.4

Melihat fakta tersebut timbul pemikiran hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan pariwisata di Indonesia. Salah satu

       4

Lihat Grafik 3.2 Jumlah kunjungan Wisatawan Asing ke Indonesia Priode Tahun 2006-2012 dan Grafik 3.3 Total Penerimaan dari Wisatawan Asing Periode tahun 2006-2012 pada halaman 50 dan 51. 

(8)

langkah yang ditempuh adalah dengan mengidentifikasinya faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan wisatawan asing terhadap pariwisata Indonesia.Dengan mengetahui peran faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pariwisata tersebut, peneliti dapat mengetahui kelemahan dan kekuatan dari komoditas pariwisata Indonesia di mata wisatawan asing. Sehingga upaya yang dilakukan untuk memperbaiki neraca perdagangan melalui komoditas pariwisata dapat dilakukan dengan tepat.

Penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pariwisata di Indonesia sebagai negara tujuan wisata oleh wisatawan asing. Peneliti bermaksud menelaah faktor permintaaan apa saja yang mempengaruhi angka kunjungan seluruh wisatawan asing ke Indonesia. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor pariwisata ke Indonesia namun demikian karena keterbatasan waktu dan tenaga membuat peneliti harus memilih faktor-faktorapa saja yang akan dilibatkan dalam penelitian. Faktor-faktor tersebut adalah harga pariwisatayang datanya diperoleh dari perbandingan IHK asing terhadap IHK Indonesia, pendapatan nasional negara asal wisaawan, nilai tukar rupiah dengan mata uang asal wisatawan, dan jarak geografis dari negara asal wisatawan ke indonesia. Selain variabel diatas peneliti juga mewaspadai kemungkinan adanya variabel dummy.Hal ini dikarenakan komoditas pariwisata yang berbeda dengan komoditas lainnnya.Salah satu yang membuat sektor pariwisata berbeda karena pariwisatalebih rentan dibandingkan dengan sektor lain (unpredictable influences), hal ini terlihat dari

(9)

cara konsumen (dalam hal ini adalah wisatawan) mengkonsumsi produk wisata yang harus dilakukan dengan cara mendatangani lokasi atau daerah dimana pariwisata itu berada. Sehingga tidak tertutup kemungkinan adanya variabel dummy dalam penelitian ini.

1.4 Metodelogi Penelitian 1.4.1 Data

Data yang digunakan pada penelitian ini bersumber dari Badan Pusat Stastistik (BPS), World Bank, International Monetary Fund (IMF),Bank of Canadadan Forum for Research in Empirical International Trade (FREIT). Data 21 Negara merupakan data negara asal kunjungan wisatawan asing yang melakukan pariwisata ke Indonesia berdasarkan rangking dengan jumlah kunjungan terbesar. Negara-negara tersebut adalah Singapura, Malaysia, Australia, Jepang, Cina, Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Filipina, Jerman, Belanda, Prancis, India, Thailand, Hongkong, Rusia, Spanyol, Italia, Kanada, Swiss, dan Selandia Baru.

Data jumlah kedatangan wisatawan asing ke Indonesia periode 2006-2012 di peroleh dari BPS dalam laporan yang berjudul Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Menurut Negara Tempat Tinggal, 2002-2012.Data pendapatan nasional mengambil data Gross National Income (GNI) per kapita dalam satuan juta USD bersumber dari World Bank. Data harga pariwisata indonesia diambilkan dari perbandingan IHK asing terhadap IHK Indonesia bersumber dari IMF. Data nilai tukar Rupiah dari 21 negara asal wisatawan dengan jumlah

(10)

kunjungan terbesar bersumber dari Bank of Canada. Data jarak antara asal negara wisatawan dengan Indonesia diperoleh dari Forum for Research in Empirical International Trade(FREIT) dalam satuan kilo meter.

1.4.2 Model Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan model ekonomi sebagai berikut:

Y = f (X1.X2.X3.X4,…, )

Dimana:

- Y adalah jumlah wisatawan asing dalam unit orang

- X1adalah harga pariwisata Indonesia dimata wisatawan asing yang datanya

diambilkan dari perbandingan IHK asing terhadap Indonesia

- X2 adalah pendapatan nasional negara asal wisatawan dalam juta USD

- X3adalah nilai tukar rupiah berhadapan dengan mata uang negara asal

wisatawan

- X4adalah jarak geografis dari negara wisatawan ke indonesia, variabel ini

mewakili biaya transportasi wisatawan dari negara awal wisatawan ke Indonesia.

Peneliti menyadari bahwa komoditas pariwisata rawan akan pengaruh diluar dugaan atau unpredictable influences. Berdasarkan periode data yang akan digunakan, peneliti melihat adanya potensi pengaruh diluar dugaan. Hal ini disebabkan pada tahun 2007 hingga 2009 dunia mengalami krisis finansial. Oleh

(11)

karenaitu penelitian ini memasukkan pengaruh krisis finansial tersebut sebagai varibel dummy.

Model penelitian diatas akan menggunakan Uji Mckinoon, White dan Davidson (MWD) untuk mengetahui apakah model di dalam penelitian ini sebaiknya menggunakan model linier atau non linier.Setelah menemukan model yang tepat kemudian dilakukanregresi data panel.

1.5Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka sebagai pedoman proses penelitian disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Bahwa harga pariwisata Indonesia berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia secara signifikan dan negatif. Pengaruhnya negatif sesuai dengan hukum permintaan. Jika harga naik maka jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia akan berkurang dan begitu pula sebaliknya. 

2. Bahwa pendapatan nasional negara asal wisatawan berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia secara signifikan. Pengaruhnya bisa positif jika pariwisata Indonesia merupakan barang superior. Pengaruhnya bisa negatif jika pariwisata Indonesia merupakan barang inferior. Hipotesis ini didasarkan pada teori elastisitas pendapatan.

(12)

3. Bahwa nilai tukar rupiah terhadap jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia secara signifikan dan positif. Jika rupiah terdepresiasi yang berarti daya beli valas naik, maka akan meningkatkan jumlah wisatawan ke indonesia dan begitu pula sebaliknya.

4. Bahwa jarak antara asal negara wisatawan dengan Indonesia berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia secara signifikan dan negatif. Jarak geografis merupakan proksi atau pendekatan untuk biaya transportasi (Head, 2003). Jika negara asal wisatawan berjarak jauh dari indonesia akan meyebabkan biaya transportasi yang mahal, maka akan mengurangi kunjungan ke Indonesia dan begitu pula sebaliknya. 5. Bahwa krisis finasial dunia berpengaruh secara signifikan dan negatif

terhadap kunjungan wisatawan ke Indonesia.Artinya, negara wisatawan yang dilanda krisis finansial dan mengalami penurunan ekonomi, berpengaruh terhadap penurunan wisatawan ke Indonesia.

1.6Batasan Penelitian

Batasan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Batasan jumlah data

Penelitian ini meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wisatawan asing yang berasal dari 21 negara yaitu, Singapura, Malaysia, Australia, Jepang, Cina, Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Filipina, Jerman, Belanda, Prancis, India, Thailand, Hongkong, Rusia, Spanyol,

(13)

Italia, Kanada, Swiss, dan Selandia Baru dalam memilih Indonesia sebagai tujuan wisata periode tahun 2006-2012. Dipilihnya 21 negara tersebut karena negara-negara tersebut merupakan asal wisatawan mancanegara dengan jumlah kunjungan terbanyak ke Indonesia serta ketersediaan data.Pemilihan periode 2007-2012 sebagai representasi kondisi permintaan pariwisata indonesia terkini dengan didasarkan pada ketersedian data..

Penelitian ini tidak memasukkan perbedaan karakteristik masing-masing negara asal wisatawan yang diduga dapat mempengaruhi variabel dependen.Hal ini tidak dapat diamati oleh peneliti karena terhalang oleh keterbatasan data.

2. Batasan alat analis

Pada penelitian ini menggunakan 2 jenis alat analisis yaitu uji Mackinon White and Davidson (MWD) untuk pemilihan model yang terbaik dan alat analisis regresidata panel untuk melihat pengaruh variabel independen terhada variabel dependen. 

(14)

3. Model ekonomi

Model yang digunakan pada penelitian ini mengikuti model model penelitian Garin & Munoz (2000) yang disesuaikan dengan kondisi pariwisata Indonesia.Dimana Garin & Munoz meneliti mengenai permintaan pariwisata internasional ke Spanyol yang model penelitiannya adalah sebagai berikut:

LTourit= + LGNPi,t + LEXi,t + LPRi,t + t + uit

Dimana:

- LTOURit adalah log dari number of night spend di Spanyol dari wisatawan asal negara i dalam kurun waktu t.

- LGNPit adalah log dari GNP negara i dalam kurun

waktu t.

- LERitadalah logdari nilai tukar mata uang Spanyol

terhadap mata uang negara i dalam kurun waktu t.

- LPRit adalah log dari indeks harga pariwisata di Spanyol dibagi dengan CPI negara i dalam kurun waktu t. - D91 adalah variabel dummy yang bertujuan untuk mewakili peristiwa perang teluk pada tahun 1991.

(15)

1.7Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Memberikan gambaran mengenai kondisi industri pariwisata Indonesia dan perkembangannya secara umum berdasarkan data yang telah peneliti peroleh.

2. Untuk mengalisis secara empris faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pariwisata internasional Indonesia, dilihat dari sisi permintaan perode 2006-2012.

1.8 Manfaat Penelitian

1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kedatangan Wisatawan asing ke Indonesia dilihat dari sisi permintaan.

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam menyusun kebijakan yang berhubungan dengan industri pariwisata

(16)

1.9Sistematika Penulisan a. Bab I: Pendahuluan

Pendahuluan menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitaian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, metode analisis dan sistematika penelitian.

b. Bab II: Tinjauan Pustaka dan Metodologi Penelitian

Berisi tentang teori-teori yang relevan dan hasil penelitian terdahulu. Metode Penelitian menjelaskan jenis data yang digunakan, model yang digunakan dalam penelitian ini serta alat analisis yang digunakan.

c. Bab III: Pariwisata Indonesia

Bab ini berisikan gambaran umum pariwisata di Indonesia beserta wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia.

d. Bab IV: Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan hasil temuan penelitian. Hasil temuan penelitian ini merupakan jawaban atas seluruh pertanyaan penelitian.

e. Bab V: Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil temuan penelitian dan saran yang peneliti usulkan bagi Kementrian pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan lembaga terkait

Gambar

Tabel 1.1 Lima Besar Komoditas Penyumbang Devisa Ekspor Indonesia       Periode 2009-2011  Rangking 2009  2010  2011  Jenis  Komoditas  Nilai Juta (USD)  Jenis  Komoditas  Nilai Juta (USD)  Jenis  Komoditas  Nilai Juta (USD)  1 Minyak  dan gas  bumi  19.01
Grafik 1.1 Neraca Perdagangan Indonesia
Tabel 1.2 Jumlah Wisatawan di Lima Negara Tujuan Pariwisata Asia Tenggara  Tahun 2010-2012

Referensi

Dokumen terkait

Dasar pemikiran bahwa kualitas tata kelola perusahaan menjadi variabel moderating yang memperkuat pengaruh CSR dengan agency cost reduction dalam penelitian ini

Berdasarkan hasil rekam medis yang telah dilakukan di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam tahun 2005-2009 dikumpulkan dan diolah, maka didapat data yang disajikan dalam bentuk

Diduga minyak atsiri yang terdapat dalam ekstrak heksana menurunkan permeabilitas sel sehingga terjadi difusi larutan uji ke dalam tubuh cacing, Pada ekstrak dengan

Perlu pengembangan lebih lanjut, pembuatan inokulan berbasis kompos iradiasi yang mengandung bioaktif dengan formulasi konsorsia isolat mikroba rizosfer yang berbeda,

Penelitian ini di laksanakan dengan alasan unsur kalimat berperan penting dalam kegiatan bahasa tulis yang nantinya akan mempengaruhi pembaca, unsur kalimat pokok pada karangan

nyejer, tawur kesanga, nyepi, dan tradisi omed-omedan saat ngembak geni) yang dilakukan oleh masyarakat Bali di Banjar Kaja, Desa Pakraman Sesetan.. Tindak komunikasi

Langkah-langkah yang digunakan dalam penghitungan banyaknya graf sederhana yang tidak isomorfik yaitu: (1) mengidentifikasi banyaknya titik yang akan dihitung, (2)

Tiga topic utama yang akan disampaikan dalam mata kuliah ini adalah dasar-dasar teori jaringan komputer (review), perancangan dan arsitektur aplikasi jaringan