• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Kulit manis merupakan Spesies dari genus cinnamomum. Genus ini merupakan anggota dari famili lauraceane yang meliputi tumbuhan berkayu dengan bentuk daun tunggal, ordo polycarpiae, anak kelas Dialypetalae, dan kelas Dicotyledoneae (Rismunandar. F, 2001).

Taksonomi dari kulit manis (Cinnamum burmannii) yaitu:

Kindom : Plantae Divisio : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Order : Laurales Family : Lauraceae Genus : Cinnamomum

Spesies : Cinnamomum burmannii

Ekologi dan penyebaran yang asli tumbuh secara liar di hutan Malaysia, Cina dan Indonesia pada ketinggian 1000 m di atas permukaan laut dengan suhu 18 derajat sampai 23 derajat celcius. Tanaman dapat tumbuh pada ketinggian 0 sampai 2000 m di atas permukaan laut, tetapi yang terbaik dan banyak diusahakan dengan produksi yang memuaskan ,adalah pada ketinggian 500 m sampai 1500 m di atas permukaan laut. Tanah yang paling cocok adalah tanah yang subur , gembur, agak berpasir dan kaya akan bahan organik. Pada tanah yang liat keadaannya kurang baik. Pada tanah yang berpasir akan memberikan hasil kulit

(2)

yang paling harum. Di dataran rendah tumbuhnya lebih cepat dari pada di dataran tinggi, tetapi di dataran yang rendah kulit yang dihasilkan kurang tebal ,dan rasanya juga agak kurang baik. Di tempat tinggi pertumbuhannya lambat, tetapi kulitnya lebih tebal, dan berkualitas lebih baik. Tanaman kayu manis menghendaki banyak hujan, merata sepanjang tahun dan lembab. Curah hujan yang dikehendaki adalah 2000 mm sampai 2500 mm tiap tahun tanpa ada bulan-bulan yang kering (http;//toiusd.multiply.com/journal/item/155/cinnamomum burmannii).

Gambar 1. Pohon kulit manis

(3)

Gambar 3. Kulit Manis

Tanaman kulit manis berupa pohon, tumbuh tegak, tanaman tinggi dapat mencapai 15 m. Batang berkayu, bercabang, warna hijau kecokelatan, daun tunggal, berbentuk lanset,ujung dan pangkal meruncing, tepi rata, saat masih muda berwarna merah tua atau hijau ungu, daun tua berwarna hijau, bunga majemuk malai, muncul dari ketiak daun, berambut halus, mahkota berwarna kuning. Buah buni, warna hijau waktu muda dan hitam setelah tua. Biji kecil-kecil, bentuk bulat telur. Kulit batang mengandung dammar, lender, dan minyak asiri yang mudah larut (Syukur. C dan Hernani, 2001).

Bibit kulit manis bisa berasal dari semaian biji maupun sirung (tunas yang berasal dari tunggul bekas potongan). Buah (biji) kulit manis berukuran sedikit lebih kecil dibanding melinjo. Warna kulit buahnya hijau dan akan berubah menjadi hitam keunguan setelah masak. Biasanya buah kulit manis masak sangat disukai oleh burung. Hingga pengumpulannya sering mengalami kesulitan. Untuk menanggulanginya, buah kulit manis yang telah tua, ditandai dengan beberapa buah telah masak, langsung bisa dipanen untuk benih. Sebelum disemai, buah kulit manis memerlukan fermentasi untuk menghancurkan lapisan kulit dan daging buahnya. Fermentasi ini bisa dilakukan dengan pemeraman selama satu minggu sampai kulit buahnya benar-benar hancur. Setelah itu buah dicuci untuk

(4)

menghilangkan lapisan lendirnya. Biji-biji ini bisa dikering anginkan sebelum disemai. Bibit sirung berasal dari tunas yang tumbuh pada tunggul bekas potongan batang saat kulit manis dipanen. Biasanya pemanenan kulit manis dilakukan dengan cara pemotongan batang setinggi 5 cm sampai dengan10 cm dari atas permukaan tanah. Selang sebulan kemudian tunas-tunas akan bertumbuhan. Pada saat itulah tunggul tersebut ditimbun dengan tanah yang kaya akan humus. Selanjutnya tunas-tunas tersebut dibiarkan tetap tumbuh sampai sekitar dua tahun. Setelah itu dilakukan pemisalah sirung dari batang induknya. Bisanya disisakan satu tunas untuk tetap menjadi individu baru pada tunggul bekas potongan tersebut (http://foragri.blogsome.com/membangun-industri-kompos-komersial/)

Dalam pembudidayaan kulit manis, ada dua sistem tanam yang dapat dilakukan, yaitu sistem monokultur dan sistem tumpang sari. Pada penanaman kayu manis dengan sistem monokultur, jarak tanam yang digunakan petani biasanya rapat, dengan jarak tanam 1,5 m x 1,5 m. Namun dengan menerapkan sistem tanam monokultur ini maka petani harus melakukan penjarangan, yaitu pada umur 6 tahun dan 10 tahun. Pada sistem tanam tumpang sari ini lahan pertanaman juga ditanami dengan jenis tanaman lain sambil menunggu tanaman pokoknya menghasilkan. Jenis tanaman yang umumnya digunakan antara lain palawija, sayur, buah, kopi, dan cengkih. Untuk penanaman sistem tumpang sari, jarak tanamannya harus lebih lebar. Jarak tanam yang dapat digunakan adalah 2 m x 2 m; 2,5 m x 2,5 m; 3 m x 3 m; 4 m x 4 m; dan 5 m x 5 m. Penggunaan jarak tanam ini tergantung pada jenis tanaman lain yang akan ditanam

(5)

Persiapan awal penanaman adalah menyiapkan bibit, oleh karena bibit dapat berasal dari biji, tunas (carang), dan stek maka penyiangan bibitnya berbeda.

1. Bibit Asal Biji.

Biji yang akan ditanam sebaiknya sudah berumur 8-12 bulan di pesemaian. Bibit demikian biasanya sudah mencapai tinggi 60-80 cm. Oleh karena bibit asal biji dapat disemai di bedengan maupun di polibag maka perlakuannya berbeda.

2. Bibit Asal Tunas

Tunas yang sudah ditebang dapat ditanam dikebun setelah ditumbuhi akar. Biasanya yang tumbuh dari batang pokok sekitar 12 tunas. Namun, tidak semuanya dapat dijadikan bibit. Hanya tunas yang memiliki akar saja dapat dijadikan bibit. Agar diperoleh tunas yang baik, periksalah pertumbuhan akarnya. Selain harus memiliki akar, tunas ini pun tingginya harus sudah mencapai 50-60 cm.

3. Bibit Asal Stek

Kriteria bibit yang baik umumnya sama yaitu tidak cacat fisik atau luka, sehat, dan memiliki pertumbuhan bibit yang baik. Bibit yang sudah terserang hama atau penyakit biasanya pertumbuhannya lambat. Selain kriteria tersebut, bibit harus sudah memiliki tinggi 50-60 cm.

Untuk mendapat kualitas kulit manis yang baik ditinjau dari bentuk stick, umur panen yang ideal adalah 6-12 tahun. Hal ini disebabkan kulit tananaman belum begitu tebal sehingga dapat menggulung dengan baik. Hanya saja tanaman umur 6-12 tahun masih rendah kandungan minyaknya. Kandungan minyak yang

(6)

tinggi diperoleh dari tanaman berumur lebih dari 15 tahun. Saat panen terbaik ditandai oleh warna daun yang sudah menjadi hijau tua. Tanaman yang sudah berdaun demikian biasanya sudah cukup banyak aliran getah diantara kayu kulit sehingga kulit mudah terkelupas. Selain dengan memperhatikan warna daun, tanda-tanda pada tanaman sebagai petunjuk bahwa kulit sudah terkelupas adalah mulai tumbuhnya pucuk baru (Rismunandar dan Farry.B, 2001).

Ada empat sistem panen yang dapat dilakukan, yaitu sistem tebang sekaligus, sistem situmbuk, sistem batang dipukuli sebelum ditebang, dan sistem vietnam.

a. Sistem tebang sekaligus

Sistem ini sangat umum dilakukan petani kulit manis. Caranya dengan memotong langsung tanaman sehingga dekat tanah, setelah itu dikuliti. b. Sistem situmbuk

Disebut sistem situmbuk karena cara panen ini dilakukan oleh petani di daerah Situmbuk, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Pada sistem ini, biasanya sekitar dua bulan sebelum penebangan, kulit batang tanaman dikupas melingkar mulai pada ketinggian 5 cm dari pangkal batang hingga 80 sampai 100 cm. Selanjutnya tanaman ditebang pada ketinggian 5 cm dari pangkal batang. Ini adalah untuk menumbuhkan tunas baru yang dapat dijadikan bibit. c. Sistem batang dipukuli sebelum ditebang

Sistem ini dikembanngkan oleh petani di daerah Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Caranya dengan memukuli kulit batang secara melingkar. Dengan cara ini diharapkan kulit yang akan diperoleh

(7)

lebih tebal. Bertambahnya ketebalan kulit karena pada bekas pukulan akan terjadi memar atau keretakan pada kulit. Selanjutnya dari retakan kult tersebut akan tumbuh kalus baru sehingga pada kulit kayu terlihat pembengkakan. Pemukulan batang dilakukan dua bulan sebelum tanaman dikuliti. Benda atau alat yang digunakan sebagai pemukul harusnya benda keras seperti pemukul dari kayu.

d. Sistem vietnam

Pada sistem ini dilakukan pengupasan kulit membentuk persegi panjang dengan ukuran 10 cm x 30 cm atau 10 cm x 60 cm. Pengupasan kulit ini secara berselang-seling sehingga tampak seperti gambar kotak papan catur.

(Rismunandar dan Farry.B, 2001).

Usaha tani pada skala usaha yang luas umumnya bermodal besar, berteknologi tinggi, manajemennya modern, lebih bersifat komersial, dan sebaliknya usaha tani skala kecil umumnya bermodal pas-pasan, teknologinya tradisional, lebih bersifat untuk kebutuhan komsumsi sendiri dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan pokok dari pada usaha tani keluarga ialah memproduksi bahan-bahan pokok untuk keperluan hidup sehari-hari. Pertanaman bahan-bahan-bahan-bahan pokok atau bahan-bahan makanan itu pada dasarnya diolah oleh keluarga petani sendiri. Pengelolan pertanaman bahan-bahan makanan pokok itu dalam asasnya akan disesuaikan dengan derajat atau tingkat kebutuhan keluarga; tingkat kebutuhan itu dalam hakekatnya ditentukan oleh besar dan susunan keluarga . Jika demikian halnya, maka jelas bahwa keluarga petani merupakan dasar atau fundamen dari

(8)

usaha tani kelurga atau usaha tani swasembada. Dasar ini tidak dapat digoyahkan, sedangkan usaha taninya sendiri merupakan faktor yang variabel

(Kaslan A Tohir, 1991).

2.2 Landasan Teori

Sistem usaha tani mengandung pengertian pola pelaksanaan usaha tani masyarakat yang berkaitan dengan tujuannya. Secara umum, tujuan utama pertanian atau usaha tani yang diterapkan sebagian besar petani kita adalah untuk memenuhi kebutuhan keluarga (pola subsistence). Hal ini berarti belum sepenuhnya betujuan untuk dijual ke pasar (market oriented) seperti halnya usaha tani di negara - negara yang telah maju (Daniel, 2002).

Faktor produksi adalah faktor yang mutlak diperlukan dalam proses produksi. Usaha tani adalah kegiatan mengorganisasi (mengelola) aset dan cara dalam pertanian. Usaha pertanian lebih diartikan sebagai suatu modal besar, dan mempunyai tenaga administrasi disamping membutuhkan atau membayar tenaga kerja lapangan. Kegiatan ini dikelola dengan tujuan utama mencari keuntungan semaksimal mungkin (Daniel, 2002).

Penerimaan usaha tani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual.

TR = Y . Py Dimana ; TR = Total Penerimaan

Y = Produksi yang diperoleh Py = Harga y

(9)

Pendapatan usaha tani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya. Pd = TR – TC

Dimana; Pd= Pendapatan Usaha Tani TR= Total Penerimaan TC= Total Biaya (Soekartawi, 2002).

Salah satu syarat yang harus diikuti dalam analisis ekonomi adalah bahwa harga yang dipakai didalam analisis adalah merupakan harga bayangan (Shadow Price). Penilaian harga bayangan ini berlaku baik yang diinput maupun output. Untuk menilai besar-kecilnya nilai harga bayangan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Adanya distorsi yang berkaitan dengan lingkungan atau sistem ekonomi yang berlaku yang dalam keadaan demikian harga real belum dapat mencerminkan harga bayangan atau harga keseimbangan yang sebenarnya. 2. Adanya tujuan sosial maupun ekonomi dari maksud dilaksanakannya

proyek tersebut juga menentukan besar kecilnya harga bayangan.

Gittinger menjelaskan bahwa harga bayangan adalah harga yang terjadi dalam perekonomian yang berada dalam tingkat keseimbangan sempurna dan persaingan sempurna (Soekartawi, 1995).

Biaya usaha tani biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu: biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variabel cost). Biaya tetap ini umumnya didefinisikan sebagai biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Jadi besarnya biaya tetap ini tidak tergantung pada besar kecilnya produksi yang diperoleh. Biaya tetap ini

(10)

beragam, dan kadang-kadang tergantung dari peneliti apakah mau memberlakukan variabel itu sebagai biaya tetap atau biaya variabel. Disisi lain biaya tidak tetap atau biaya variabel biasanya didefinisikan sebagai biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh (Soekartawi, 1995).

Maksud utama dari analisis ekonomi atau keuangan, untuk menetapkan apakah pengembangan dan operasional proyek agribisnis dapat sesuai, bila tidak apakah mungkin dibuat menjadi sasuai, seluruh informasi yang dikumpulkan harus dapat menjawab analisis keuangan ini. Biasanya analisis akan meneliti dua aspek dari masalah keuangan yaitu pertama: jumlah uang diperlukan untuk memberikan fasilitas bagi operasional dan jumlah sumber yang akan memerlukan uang tersebut. Kedua: kemungkinan biaya operasional dan pendapatan, likuiditas dan status pemasukan keuangan pada tahap operasional. Anlisis ekonomi diperlukan sehubungan dengan kontribusi proyek kepada situasi ekonomi secara menyeluruh dan apakah proyek agribisnis dapat melahirkan keuntungan lain untuk mengatasi penggunaan sumber yang diperlukan (Siagian, R, 1997).

Petani sebagai pelaksana produksi yang lebih besar lagi agar memperoleh pendapatan yang besar pula. Untuk itu, petani menggunakan tenaga, modal dan sarana produksinya sebagai umpan untuk mendapatkan produksi yang diharapkan. Adakalanya produksi yang diperoleh justru lebih kecil dan sebaliknya ada kalanya produksi yang diperoleh lebih besar. Suatu usaha tani dikatakan berhasil apabila usaha tani tersebut dapat memiliki kewajiban membayar bunga modal, alat-alat yang digunakan, upah tenaga luar serta sarana produksi yang lain termasuk kewajiban terhadap pihak ketiga dan menjaga kelestarian usahanya.

(11)

Untuk mengetahui kelayakan usaha tani kulit manis ini dianalisis secara ekonomi dengan metode analisis R/C ini, Analisis R/C ini membandingkan nilai penerimaan (Revenue) dengan kriteria, bila R/C > 1 , maka usaha tani ini layak ; bila R/C = 1 maka usaha tani ini berada pada titik impas dan bila nilai R/C < 1 maka usaha tani tidak layak (Soekartawi, 2002).

Produk kayu manis digunakan untuk berbagai keperluan, baik rumah tangga maupun industri. Untuk rumah tangga, kulit manis lebih sering digunakan sebagai bumbu penyedap masakan. Sementara untuk industri digunakan sebagai bahan baku obat, kosmetik, dan industri lain. Petani merupakan sumber dari suatu produk, tanpa petani produk yang dibutuhkan tidak mungkin ada. Untuk kayu manis petani dapat diharapkan, dapat menghasilkan produk berkualitas. Kualitas produk ini sangat menentukan tujuan pasarnya (Rismunandar dan Farry. B, 2001).

2.3 Kerangka Pemikiran

Untuk mengetahui analisis ekonomi usaha tani kulit manis dan sumbangannya terhadap pendapatan keluarga harus diketahui terlebih dahulu petani yang akan menjadi populasi penelitian yaitu petani yang berusaha tani komoditi kulit manis. Petani kulit manis di Pakpak Bharat mempunyai luas lahan, tenaga kerja dan modal tertentu untuk mendapatkan produksi yang tinggi.

Dalam proses produksi usaha tani kulit manis tidak lepas dari biaya produksi. Biaya produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usaha tani kulit manis. Besar kecilnya jumlah penerimaan yang diperoleh petani dipengaruhi oleh harga jual kulit manis.

(12)

Produksi yang dilakukan petani dapat dikatakan baik apabila tingkat produktivitas petani kulit manis tinggi. Produktivitas dapat diperoleh dari pembagian antara hasil produksi kulit manis dengan luas lahan yang dikelola.

Di dalam analisis ekonomi dilihat besarnya penerimaan yang diperoleh, keuntungan atau pendapatan bersih yaitu setelah didapat penerimaan dari usaha tani kulit manis maka diketahui berapa besar sumbangannya terhadap pendapatan keluarga dimana untuk mendapatkan produksi kulit manis harus menunggu waktu kurang lebih 8 tahun, sehingga petani yang berusaha tani kulit manis harus mempunyai pendapatan diluar usaha tani kulit manis seperti menanam tanaman hortikultura (jagung, sayur-sayuran), dan tanaman keras (kopi, durian) .

Di dalam pengelolaan usaha tani kulit manis, terdapat beberapa masalah yang dihadapi, diantaranya pasar yang kurang menampung hasil kulit manis. Untuk itu harus diketahui upaya-upaya apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut.

Akhirnya pendapatan keluarga petani kulit manis dapat diperoleh dengan menjumlahkan pendapatan dari usaha tani kulit manis dengan pendapatan yang berasal dari luar usaha kulit manis. Dari berbagai sumber pendapatan akan diperoleh total pendapatan keluarga dan dengan adanya pendapatan tersebut maka akan dapat menambah perekonomian keluarga dan kemungkinan keluarga tidak merasa kekurangan di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Usaha tani kulit manis dikatakan layak dikembangkan bila analisis ekonomi menunjukkan hasil layak. Adapun analisis yang digunakan untuk menilai kelayakan suatu usaha adalah Return Cost (R/C) dan Return on investment (ROI) (Soekartawi, 1995).

(13)

Secara skematis kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut

Keterangan : : Menyatakan hubungan

Gambar 4. Skema Kerangka Pemikiran PETANI

USAHA TANI KULIT MANIS

TENAGA KERJA MODAL LUAS LAHAN PRODUKSI PENERIMAAN PENDAPATAN BERSIH BIAYA PRODUKSI HARGA KELAYAKAN USAHA MASALAH

(14)

2.4 Hipotesis penelitian

Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian maka disusun hipotesis sebagai berikut:

1. Sistem usaha tani kulit manis di daerah penelitian masih dilakukan secara tradisional

Gambar

Gambar 2.  Daun dan bunga kulit manis
Gambar 3. Kulit Manis
Gambar 4. Skema Kerangka Pemikiran PETANI

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi : Pengaruh Jenis Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tiga Kultivar Sawi Pakchoy (Brassica rapasinensi L.) Pada Budidaya Hidroponik Sistem NFT.. Skripsi ini

Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Pertumbuhan, hasil dan kualitas pucuk teh yang baik pada ketinggian 980 m dpl menunjukkan bahwa perkebunan daerah sedang merupakan tempat yang optimal bagi tanaman teh.. Hal ini

(3) Komponen tarif rawat jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk obat-obatan, tindakan medik, tindakan medik gigi, penunjang medik, keperawatan,

Sebelum teknik guludan ini diperkenalkan, penanaman mangrove pada lahan-lahan yang tergenang air yang cukup dalam dilakukan dengan menggunakan drum bekas minyak tanah

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh senyawa 2’,4’-dimetil-3,4- metilendioksikalkon dari 2,4-dimetilasetofenon dan piperonal melalui reaksi kondensasi Claisen-Schmidt

SKOR PPH SEKURANG- KURANGNYA 85 PADA TAHUN 2011 2015 PPH MENDEKATI IDEAL (100) KONSUMSI BERAS PERKAPITA TURUN PANGAN AMAN DIKONSUMSI KONDISI AWAL: SKOR PPH 79,1 PADA TAHUN

Jika tali selalu dalam keadaan tegang, maka percepatan benda mb akan sama dengan percepatan m, atau percepatan sistem dengan total massa yang berperan dalam sistem adalah m + mb..