• Tidak ada hasil yang ditemukan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO8

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO8"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Menimbang

:

a.

Mengingat

:

1.

M

ent er i Per i ndus t r i an] Republ i k l ndO

nes i a

PERATU

RAN

M

EN

TERI PERI N

D

U

STRI AN

REPU

BLI K I N

D

O

N

ESI A

N

O

M

O

R: 95/ M

I N

D

/ PER/ 10/ 2014

TEN

TAN

G

PETA PAN

D

U

AN

PEN

G

EM

BAN

G

AN

KO

M

PETEN

SI I N

TI I N

D

U

STRI KABU

PATEN

G

RESI K

D

EN

G

AN

RAH

M

AT TU

H

AN

YAN

G

M

AH

A ESA

M

EN

TERI PERI N

D

U

STRI AN

REPU

BLI K I N

D

O

N

ESI A,

bahwa

sebagai

pelaksanaan

ketentuan

Pasal

3

ayat

(1)

huruf

b

Peraturan

Presiden

Nomor

28

Tahun

2008

tentang

Kebijakan

Industri

Nasional,

Pemerintah

Kabupaten

Gresik

telah

men5rusun

peta

panduan

pengembangan

kompetensi

inti

industri

Kabupaten

Gresik;

bahwa

untuk

melaksanakan

ketentuan

Pasal

3

ayat

(21

Peraturan

Presiden

Nomor

28

Tahun 2008

tentang

Kebijakan

Industri

Nasional,

perlu

menetapkan

peta

panduan

pengembangan

kompetensi

inti

industri

sebagaimana

dimaksud

dalam

huruf

a;

bahwa

berdasarkan pertimbangan

sebagaimana

dimaksud dalam

huruf a dan huruf b

perlu

menetapkan

Peraturan Menteri Perindustrian

tentang

Peta

Panduan

Pengembangan

Kompetensi

Inti

Industri

Kabupaten

Gresik;

Undang-Undang Nomor 25

Tahun

2OO4 tentang

Sistem

Perencanaan Pembangunan

Nasional

(Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2OO4

Nomor

104,

Tambahan

Lembaran

Negara

Republik Indonesia

Nomor

aa2\;

Undang-Undang

Nomor

32

Tahun

2OO4

tentang

Pemerintahan

Daerah

(Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2OO4

Nomor

125,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4437)

sebagaimana

telah

beberapa

kali

diubah

terakhir

dengan

Undang-Undang

Nomor

12

Tahun

2008

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2OO8

Nomor

59,

Tambahan Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Nomor aSaa);

Undang-Undang

Nomor

17

Tahun

2OO7

tentang

Rencana

Pembangunan

Jangka

Panjang

Nasional

Tahun

2OO5-2O25

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2OO7

Nomor 33, Tambahan

Lembaran

Negara

Republik Indonesia

Nomor

aTOO);

b.

C.

2.

(2)

- 2

-

peraturan Menteri perindustrian

RI

Nomor

: 95/M-IND/PER/ tO/2Ot4

4.

Undang-Undang

Nomor

25

Tahun

2OOT

tentang

Penanaman

Modal

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun 2007

Nomor

67, Tambahan

Lembaran

Negara

Republik Indonesia Nomor

4724\;

5.

Undang-Undang

Nomor

3

Tahun

2OL4

tentang

Perindustrian

(Lembaran

Negara Republik

Indonesia

Tahun 2014

Nomor

4,

Tambahan Lembaran

Negara

Republik Indonesia

Nomor 5492);

6.

Peraturan Pemerintah

Nomor

17

Tahun

19g6

tentang

Kewenangan

Pengaturan, pembinaan

dan

Pengembangan

Industri

(Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Tahun

1986

Nomor 23, Tambahan Lembaran

Negara

Republik Indonesia

Nomor 3330);

7.

Peraturan Pemerintah Nomor

38 Tahun

2OO7

tentatg

Pembagian

Urusan

Pemerintahan

Antara

pemerintah,

Pemerintahan

Daerah Provinsi,

dan

pemerintahan

Daerah

Kabupaten/

Kota

(Lembaran Negara

Republik

Indonesia Tatrun

2OO7

Nomor 82, Tambahan

Lembaran

Negara

Republik Indonesia

Nomor 4737);

8.

Peraturan Pemerintah Nomor

24 Tahun 2009

tentang

Kawasan

Industri

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2009

Nomor

47,

Tambahan

Lembaran

Negara

Republik Indonesia

Nomor 4987);

9.

Peraturan

Presiden

Nomor

28

Tahun 2008

tentang

Kebijakan

Industri

Nasional;

10.

Peraturan

Presiden

Nomor

47

Tahun 2009

tentang

Pembentukan

dan

Organisasi Kementerian

Negara

sebagaimana

telah

beberapa

kali

diubah

terakhir

dengan

Peraturan

Presiden Nomor 55

Tahun

2013;

l

l.

Peraturan

Presiden

Nomor

24

Tahun 2010

tentang

Kedudukan, Tlrgas,

dan

Fungsi

Kementerian

Negara

serta Susunan

Organisasi,

T1rgas,

dan

Fungsi

Eselon

I

Kementerian

Negara sebagaimana

telah

beberapa

kali

diubah

terakhir

dengan

Peraturan

Presiden

Nomor

56

Tahun

2013;

12.Keputusan

Presiden

Nomor

84/P Tahun

2009

tentang

Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu

II

Periode

Tahun

2OO9-2O14

sebagaimana

telah

beberapa

kali

diubah terakhir

dengan Keputusan Presiden

Nomor

54

lP

Tahun 2Ol4;

13.

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor

109/

M-IND/

PER/10/2009

tentang

Peta

Panduan

(Road

Map\

Pengembangan

Klaster

Industri Tekstil

dan

Produk

Tekstil;

14.

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 140/M-IND/

PER|l2l2OI

l

tentang Peta

Panduan

(Road

Mapl

Pengembangan

Industri

Unggulan Provinsi Jawa

Timur;

(3)

-

3

-

Peraturan Menteri Perindustrian

RI

Nomor

:

gs/M-IND/PER /

lO / 20 14

15.

Peraturan

Menteri Perindustrian Nomor 105/M-IND/

PER/

10/2010 tentang

Organisasi

dan

Tata

Kerja

Kementerian Perindustrian;

16.

Peraturan

Menteri

Perindustrian Nomor 64/M-IND/

PER|T

l2OlI

tentang

Jenis-Jenis

Industri

Dalam

Pembinaan

Direktorat Jenderal

dan

Badan

di

Lingkungan

Kementerian

Perindustrian;

MEMUTUSKAN:

MenetapKan

:

PERATURAN

MENTERI

PERINDUSTRIAN TENTANG

PETA

PANDUAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI

KABUPATEN GRESIK.

Pasal

1

(1)

Menetapkan

peta panduan

pengembangan

kompetensi

inti industri

Kabupaten

Gresik

sebagaimana

tercantum dalam Lampiran

Peraturan

Menteri

ini.

{21

Peta

panduan

sebagaimana

dimaksud pada ayat

(1)

merupakan dokumen perencanaan

pengembangan

industri

Kabupaten Gresik

yang

memuat

sasaran,

strategi,

dan

rencana

aksi

pengembangan

kompetensi

inti industri

Kabupaten

Gresik.

Pasal

2

Industri tenun

dengan

fokus kemampuan

menghasiikan

desain

dan

produk tenun

ATBM

yang

berkualitas

dan

bernilai

seni tinggi merupakan

kompetensi

inti

industri

Kabupaten Gresik

sebagaimana

dimaksud

dalam

Pasal

1.

Pasal

3

Peta panduan

pengembangan

kompetensi

inti

industri

Kabupaten

Gresik

sebagaimana

dimaksud dalam

Pasal

1

menjadi:

a.

pedoman operasional

bagi

Aparatur

Pemerintah

Kabupaten

Gresik dalam

menunjang

pelaksanaan

program

pengembangan

kompetensi

inti

industri

secara

komplementer

dan

sinergik;

b.

pedoman

pengembangan

kompetensi

inti

industri

bagi

pelaku

industri

tenun

dan/atau institusi

terkait;

c.

pedoman

dalam

mengkoordinasikan

perencanaan

kegiatan

antar

sektor,

antar instansi terkait

di

pusat

dan

daerah (provinsi dan

kabupaten/kota);

d.

acuan

dalam

penyrrsunan

rencana strategis

dan

rencana kerja

tahunan

Kabupaten Gresik; dan

e.

informasi daiam

menggalang

dukungan

sosial-politis

dan

kontrol

sosial

atas

pelaksanaan

kebijakan

pengembangan

kompetensi

inti industri.

(4)

- 4 -

Peraturan Menteri Perindustrian

RI

Nomor : 95/M-IND/PER/

IO/2014

Pasal

4

(1)

Monitoring

dan

evaluasi pelaksanaan

peta

panduan

pengembangan

kompetensi

inti

industri

Kabupaten

Gresik

sebagaimana

dimaksud dalam Pasal

1

dilaksanakan oleh Direktur Jenderal

Pengembangan

Perwilayahan

Industri.

(21

Dalam

melaksanakan

monitoring

dan

evaluasi

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(1)

Direktur

Jenderal

Pengembangan

Perwilayahan

Industri

dapat

berkoordinasi

dengan

kementerian/lembaga terkait.

(3) Direktur

Jenderal

Pengembangan

Perwilayahan

Industri

menyampaikan

hasil monitoring dan

evaluasi

kepada

Menteri

Perindustrian

sekurang-kurangnya

sekali

dalam 1

(satu)

tahun.

Pasal

5

Peraturan

Menteri

ini

mulai

berlaku pada

tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan

di

Jakarta

pada

tanggal

17

Oktober

2Ol4

MENTERI PERINDUSTRIAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

MOHAMAD S. HIDAYAT

SALINAN

Peraturan Menteri

ini

disampaikan

kepada:

1.

Para

Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II;

2.

Para Pejabat Eselon

I

di lingkungan

Kementerian

Perindustrian;

3.

Gubernur

Jawa

Timur;

4.

Ketua

Dewan

Perwakilan

Ralryat

Daerah Kabupaten Gresik;

5.

Bupati

Gresik;

6.

Kepala

Biro

Hukum

dan Organisasi Kementerian

Perindustrian;

7.

Pertinggal.

Salinan

sesuai dengan

aslinya

Sekretariat Jenderal

Kementerian

Perindustrian

Kepala

Biro Hukum

dan Organisasi

(5)

LAM

PI RAN

PERATU

RAN

M

EN

TERI PERI N

D

U

STRI AN

REPU

BLI K

I N

D

O

N

ESI A

N

O

M

O

R : 95/ M

I N

D

/ PER/ 10/ 2014

TAN

G

G

AL : 17 0kt ober 2014

PETA PAN

D

U

AN

PEN

G

EM

BAN

G

AN

KO

M

PETEN

SI I N

TI I N

D

U

STRI KABU

PATEN

G

RESI K

I . PEN

D

AH

U

LU

AN

H

o SASARAN

I H

. STRATEG

I

I Vo KERAN

G

KA PEN

G

EM

BAN

G

AN

Vo REN

CAN

A AKSI

M

EN

TERI PERI N

D

U

STRI AN

REPU

BLI K I N

D

O

N

ESI A,

t t d

M

O

H

AM

AD

S. H

I D

AYAT

Salinan

sesuai dengan

aslinya

Sekretariat Jenderal

Kementerian

Perindustrian

Kepala

Biro

Hukum

dan Organisasi

(6)

PENDAHULUAN

Rerdasarkan pertimbangan

hasil analisa terhadap kondisi dan

potensi

ekonomi daerah dan potensi

pengembangan

5

(iima)

tahun

ke

a.p.., s"rt"

keterkaitannya

dengan

industri

penunjang,

industri terkait dan industri

di

kabupaten/kota

dan

provinsi

1ain,

Kabupaten Gresik

menentukan

Industri tenun

dengan

fokus

kemampuan menghasilkan desain

dan

produk tenun

ATBM

yang

berkualitas dan berniiai seni tinggi

sebagai

kompetensi

inti

industrinya.

Dalam rangka

mengembangkan

kompetensi

inti

industri

tersebut,

disusun Peta

Panduan

Pengembangan Kompetensi

Inti

Industri

Kabupaten Gresik, yang memaparkan sasaran

pengembangan

yang

ingin

dicapai, strategi, dan rencana

aksinya.

Lampiran

Peraturan Menteri

perindustrian

RI

Nomor :

95/M-IND/pER/

10/2014

PETA

PANDUAN PENGEMBANGAN

KOMPETENSI

INTI

INDUSTRI

KABUPATEN

GRESIX

nasional

dan

SASARAN

Sasaran

pengembangan

Industri tenun

dengan

fokus

kemampuan

menghasilkan

desain dan produk tenun

ATBM

yang

berkualitas

dan

bernilai

seni

tinggi

terdiri

atas:

a.

Sasaran

Jangka

Menengah

(2OL4-2O18)

1.

Temrjudnya

jejaring

bahan

baku

benang

berkualitas

dengan

industri

tenun

ATBM

di

Gresik;

2.

Terwujudnya

variasi

desain

tenun

ATBM

khas

Gresik

untuk

produk

kain

dengan

kegunaan yang bervariasi; dan

3.

Tercapainya

peningkatan

produksi

5

7o

per tahun

dari

produk

tenun

ATBM

khas

Gresik yang dapat

memenuhi

pasar nasional

dan

internasional.

b.

Sasaran

Jangka

Panjang (2014-2025l,

1

. Terwujudnya

jejaring

(networkl

pemasaran

internasional;

Terw,ujudnya

desain

dan

produk tenun khas

Gresik

dengan

perlindungan

HKI;

dan

Terkenalnya

Gresik

sebagai

produsen

tenun

ATBM

di

Jawa

Timur

dan

Nasional.

III

STRATEGI

Berdasarkan

kekuatan,

kelemahan,

peluang

dan

ancaman,

maka

ditempuh

strategi

sebagai

berikut:

a. Penguatan kelembagaan

b.

Peningkatan

kemampuan

SDM

c.

Penguatan

jejaring

bahan

baku

dan pasar; dan

d. Penguatan

teknologi inovasi

produk,

desain

dan

sarana prasarana

IV

KERANGKA

PENGEMBANGAN

Kerangka

pengembangan

kompetensi

inti

industri

Kabupaten

Gresik

sebagaimana

tercantum

dalam tabel

sebagai

berikut:

2

(7)

Lampi r an Per at ur an Ment eH PeHndus t r i an RI

N

om

or : 95/ M

I N

D

/ PER/ 1o/ 2014

Industrl

Intl

Iadustrl

PenunJang

Industri Terkait

Industri tenun

Fokus:

Kemampuaft

Menghasllkan

Desaln

Dan

Produk

Tenun

ATBM

gang

Berkuo'lltas

Dan

Bernllal

Seni

Tinggt

Industri

benang,

industri

benang

sutera,

industri

cotton dar, polAester,

industri

tekstil, industri

pewarna

tekstil, industri

packaging

lkertas,

plastik,

printing)

Industri

pakaian

pdi

Industri

kerajinan batik,

Industri

kerajinan tas

Sas ar an J angka M

enengah

_ _ _ _ 12014- 2018)

Sas ar an J angka Pat t ang

12014‐ 2025〕

a.

Terwujudnya

jejaring

bahan baku benang

berkualitas dengan

industri

tenun ATBM

di

Gresik;

b.

Terwujudnya variasi desain tenun ATBM

khas

Gresik

untuk

produk

kain dengan kegunaan yang bervariasi; dan

c.

Tercapainya peningkatan

produksi

5 %

per

tahun

dari

produk

tenun ATBM khas

Gresik yang dapat memenuhi pasar nasional dan internasional.

a.

Terwrrjudnya

jejaring

(netruork pern.asarin

nasional dan internasional.

b.

Terwujudnya desain dan

pioduk tenun

khas Gresik dengan perlindungan HKI; dan

c.

Terkenalnya

Gresik

sebagai produsen

tenun ATBM di Jawa

Timur

dan Nasional.

Strategi

a.

Penguatan kelembagaan;

b.

Peningkatan

kemampuan

SDM;

c.

Penguatan

jejaring

bahan baku dan pasar; dan

d.

Penguatan teknologi inovasi produk, desain dan sarana prasarana. Poko■ ‐

Pokok Renc ana Aks i

angka M

enengah〔

2014‐ 2018〕

Poko■ ‐Poko■

Renc ana Aks i

J angka Pat t ang( 2014‐ 2025〕

Pengembangan kemampuan SDM dibidang

desain;

Penyiapan tenaga kerja andal dan

profesional;

Peningkatan ketersediaan bahan baku terutama yang berasal

dari

dalam negeri; Peningkatan penggunaan teknologi modern

untuk

penyiapan desain;

Pen guatan kelembagaan asosiasi pengrajin tenun ATBM;

Pembentukan kemitraan dengan

industri

besar;

Pembukaan showroom promosi produk tenun ATBM dan

produk-produk

khas

lain

yang ada

di

Kabupaten Gresik;

Workshop pengembangan dan penumbuhan

industri

tenun ATBM;

Penyusunan rencana tata ruang klaster tenun ATBM;

Pembangunan fasilitas pendukung;

Peningkatan perlindungan HKI; dan Kajian

terkait

dengan pengembangan desain,

produksi

dan pemasaran

tenun

ATBM di Kabupaten Gresik.

Pengembangan desain, teknologi dan

diversifikasi

produk,

dan kemasan

untuk

mencapai

nilai

tambah;

Pengembangan lT

untuk

menunjang perluasan pemasaran melalui cgber marketing;

Pelatihan ekspor-impor;

Pemberian

insentif

kepada

industri

besar yang meningkatkan kemitraan dengan

IKM; dan

Pembinaan klaster

Industri

tenun

ikat

ATBM dan pendukungnya.

C d Unsur

Penuriang

a b α d

Teknologi

Pengembangan teknologi desain; Pengembangan teknologi informasi;

Pengembangan kemasan produk; dan

Pengembangan teknologi pemasaran

SDM

a.

Pengembangan kemampuan SDM

di

bidang pewarnaan benang;

b.

Pengembangan kemampuan SDM

di

bidang desain produk;

c.

Pengembangan kemampunan penenunan

ATBM; dan

d.

Pengembangan kemampuan SDM

pemanfaatan teknologi

untuk

menunjang

desain dan pemasaran

´

(8)

Lampiran

Peraturan Menteri

perindustrian

RI

Nomor : 9S/M_IND

/pERlLOl2}t4

Pasar

a.

Peningkatan dan perluasan

jaringan

pemasaran internasional;

b.

Pengembangan merek;

c.

Pemanfaatan dan pengamanan pasar

dalam negeri;

d.

Pembukaan

jaringan

pemasaran pada

segmen target market yang baru; dan -Peningkatan promosi tenun ATBM dibarengi dengan perbaikan

mutu

packaging (kemasan),

brand (merek) dan logo produk

a.

Perbaikan sarana dan prasarana,

listrik,

jalan

ke sentra sentra produksi tenun

ATBM;

b.

Pembangunan stnwroom (ruang pamer)

untuk

produk IKM; dan

c.

Perbaikan tempat

produksi

sehingga

memudahkan

dalam

proses produksi dan

operasionalnya.

Lokasi

Pengembangan

(9)

L.ampiran:

Peraturan Menteri

Pe

ndustrian

RI Nomor :

95/MIND/PER/ 10l2Ot4

V

REIICANA

AIISI

Rencana

aksi

dala.m

rangka peugembangafl kompetensi

inti

industri

Kabupaten Gresik seba€aimana tercantum dalam

matriks

sebagai

berikut:

NO RENCANA AKSI I NDI KATOR

PEMANGKU KEPENTI NGAN

2014

2015

2016 2017 2018

PUSAT DAERAH LAI NNYA

PENGUATAN KELEMBAGAAN

PELENGKAPAN LEGALI TAS DAN PEMBENTUKAN POKJ A

a.

Menetapkan

peraturan/keputusan

BupatiGresik tentang

Penetapan Kompetensi

Inti Industri Daerah Kabupaten Gresik

Adanya

peraturan/keputusan Bupati tentang Penetapan

KIID Kabupaten Gresik

Bappeda Kabupaten Gresik, Bagian

Perekonomian Sekretariat Daerah

Kabupaten Gresik, Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik, Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Gresik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik,

b.

Mensosialisasikan KIID Kabupaten Gresik

Tersosialisasinya KIID Kabupaten Gresik pada seluruh pemangku kepentingan

Ditjen PPI

Kemenperin

Bappeda Kabupaten Gresik, Bagian

Perekonomian Sekretariat Daerah

Kabupaten Gresik, Dekranasda Kabupaten Gresik, Dinas Koperasi

dan UMKM Kabupaten Gresik,

Dinas

Perindustrian dan

Perdaganqan Kabupaten Gresik,

d.

Mencantumkan program KIID dalam Rencana

Kerja Tahunan RKPD

Tercantumnya KIID Kab.Gresik dalam RKPD

setiap Dinas Terkait

Bappeda Kabupaten Gresik, Bagran

Perekonomian Sekretariat Daerah

Kabupaten Gresik, Dinas Koperasi

dan UMKM l(abupaten Gresik,

Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Gresik,

Dekranasda Kabupaten Gresik

e.

Membentuk kelompok kerja pelaksanaan KIID Kabupaten Gresik

Terbentuknya Pokja KKID

Kabupaten Gresik

Bappeda Kabupaten Gresik, Sagian

Perekonomian Sekretariat Daerah

Kabupaten Gresik, Dekranasda Kabupaten Gresik, Dinas Koperasi

dan UMKM Kabupaten Gresik,

Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Gresik,

4

(10)

Lam

pi r an: Per at ur an M

ent e五

Per i ndus t 五 an RI

N

om

or : 95/ M

― I N

D

/ PER/ 10/ 2014

NO RENCANA AKSI I NDI KATOR

PEMANGKU KEPENTI NGAN

2014 2015 2016 2017 2018

PUSAT DAERAH LAI NNYA

f.

Memperkuat

kelembagaan asosiasi

pengrajin tenun ATBM

Kabupaten Gresik

Terbentuknya lembaga/asosiasi pengrajin tenun ATBM

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Gresik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik, Bappeda

Kabupaten Gresik, Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah

Kabupaten Gresik, Dekranasda Kabupaten Gresik

g.

Melakukan evaluasi dan monitoring

Tersedianya hasil

evaluasi

dan perbaikan rencana tindak ke depan

secara berkala dan

berkelanjutan

Ditjen PPI

Kemenperin

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Gresik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik, Bappeda

Kabupaten Gresik, Bagian Perekonomian Sekretariat DaerahKabupaten Gresik dan Dekranasda Kabupaten Gresik

¨

¨

¨

¨

¨

¨

一一

¨一一

一一

1. 2 PEMBERI AN AKSES PERMODALAN

a.

Melakukan pembinaan kelompok pelaku usaha dalam bentuk koperasi atau KUB

Terbinanya KUB/ Koperasi

yang terbentuk dengan

organisasi yang jelas dan

be{alan baik Deput i Bi dang Kel embagaan Koper as i dan UKM Ker nent 五an KUKM

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Gresik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik

L,embaga

keuangan Bank dan non Bank (

b.

Mensosialisasikan prosedur legalitas usaha

Tersosialisasinya

prosedur legalitas usaha

Badan Penanaman Modal dan Penz,nan (BPMP) Kabupaten Gresik, Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Gresik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik

Pel aku Us aha

c.

Melakukan

pendampingan untuk

pemenuhan legalitas usaha

30% pengrajin tenun ATBM memiliki legalitas usaha

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Gresik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik

Pelaku Usaha

d.

Fasilitasi pemodalan

dengan syarat ringan

Teraksesnya modal oleh

pelaku usaha

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Gresik. Dinas

Lembaga keuangan bank

一 一一一一 一一 一一 一一一一一一一一一 一一一一 一一 一一一一一一一一一一一 一一一一一一一一 一一一 一一一一一一一 一 ・一一 一一一 一一一 一一一一

│││││■│ , ││││││││ ■││, 5

(11)

Lampiran

:

Peraturan Menteri

Perindustrian

RI

Nomor : 9S/M-IND

/pER/tO/2OI4

NO RENCANA AKSI I NDI KATOR

PEMANGKU KEPENTI NGAN

2014 2015 2016 2017 2018

PUSAT DAERAH LAI NNYA

bagi kelompok Usaha

tenun ATBM dalam bentuk koperasi, KUB

oleh Perbankan dan non perbankan

Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik

dan non bank

2 PENI NGKATAN KEMAMPUAN SDM

2. 1 PENI NGKATAN PENGUASAAN PRODUKSI SESUAI STANDAR KUALI TAS DAN PENI NGKATAN KEMAMPUAN DESAI N PRODUK

a. Melakukan pelatihan

produksi, desain, kemasan dan

pemasaran tenun ATBM

bagi SDM pelaku usaha

Terselenggaranya

pelatihan mengenai

perkembangan teknologi desain dan

kemasan

l

tahun sekali bagi 3O pelaku usaha dan dikuasainya kemampuan desain

produk

Terselenggaranya

pelatihan penenunan dan pewarnaan 1

tahun sekali bagi 30

pelaku usaha

Terselenggaranya

pertemuan dengan

para desainer 1 kali

dalam setahun

Ditjen IKM Kemenperin

Disperindag provinsi Jawa Timur, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Gresik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik Akademisi dari pergurLan tinggi

c.

Melakukan pelatihan penggunaan teknologi dalam bidang pemasaranuntuk SDM pelaku usaha Terselenggaranya pelatihan mengenai perkembangan teknologi pemasaran 1 tahun sekali bagi 30 pelaku

Ditjen IKM Kemenperin

Disperindag provinsi Jawa Timur, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Gresik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik Akademisi dari perguruan tinggr

d.

Melakukan pendampingan dan pembinaan produksi tenun ATBM dalam mutu dan desain vang

o

Adanya tenaga ahli desain yang mensupervisi dan membantu pemasaran secara profesional Ditjen IKM Kemenperin

Disperindag provinsi Jawa Timur, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Gresik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik Akademisi dari perguruan tinggi

一 咎 蕩 ″

(12)

Lampiran

:

Peraturan

Menteri Perindustrian

RI

Nomor : 9S/M-IND

/PER/rO/2Ot4

NO RENCANA AKSI I NDI KATOR

PEMANGKU KEPENTI NGAN

2014 2015 2016 2017 2018

PUSAT DAERAH LAI NNYA

berkualitas dan

memenuhi selera pasar

.

Adanya Pengembangan

produk baru yang dapat dipasarkan 2.2 PENI NGKATAN KEMAMPUAN MANAJ EMEN USAHA

a.

Melakukan pelatihan kewirausahaan dan rencana bisnis bagi

pelaku usaha

Terselenggaranya

pelatihan kewirausahaan

1 tahun sekali bagi 30

pelaku usaha

Deputi bid.

Pengembangan SDM Kemen KUKM

Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Gresik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik

Pel aku Us aha

b.

Melakukan pelatihan dan pendampingan pengelolaan usaha secara profesional Terkuasainya ketrampilan dalam perencanaan bahan baku, produksi, keuangan/pengupahan

serta aplikasi IT

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Gresik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik

Pelaku Usaha

3 PENGUATAN J E」 ARI NG BAHAN BAKU DAN PASAR 3.1 PEMBANGUNAN J EJ ARI NG BAHAN BAKU

a.

Mewujudkan kerjasama antar pelaku IKM dalam sentra

Terwujudnya kerjasama antar IKM dalam proses

produksi dan pemasaran produk

Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Gresik, Dinas

Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik

Asosiasi

pengrajin

b.

Meningkatkan ketersediaan bahan baku yang berasal dari dalam negeri

Adanya MoU dengan

pemasok bahan baku

dalam negeri

Ditjen IKM

Kemenperin

Disperindag Provinsi Jawa Timur Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Gresik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik

Pel aku Us aha

4. PERLUASAN PASAR

a.

Mengikutsertakan tenun

ATBM dalam pameran

dalam momen pameran penting di dalam negeri

dan luar negeri

Tenun ATBM Kabupaten

Gresik

ada dalarn euent

dan gerai/ outlet tekstil dan desainer pakaian jadi nasional (minimal 2 kali

ner tahun)

Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Gresik, Dinas

Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik

Asosiasi Tekstil

Indonesia dan Pelaku Usaha

b.

Melakukan pembuatan

prof,rl sentra industri

bordir dan

pengembangan rencana

bisnis

di

Kabupaten

Tersedianya profil usaha pertenunan bordir Kabupaten Gresik

Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Gresik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik

Asosiasi Tekstil

Indonesia dan Pelaku Usaha

(13)

Lampiran

:

Peraturan

Menteri Perindustrian

RI

Nomor :

95/M-IND/PER/

LOl2Ol4

NO RENCANA AKSI I NDI KATOR

PEMANGKU KEPENTI NGAN

2014 2015 2016 2017 2018

PUSAT DAERAH LAI NNYA

Gresik

c.

Melakukan kerjasama pemasaran dengan

factory outlet, pasar

modern, butik dan showroomdi kota-kota besar potensial seperti Surabaya, Malang,

Yoryakarta, Bandung dan Jakarta

Adanya dokumen

MoU

pemasaran dengan factory

outlet, pasar

modern,

kutik

dan

showroom di Kota-kota besar potensial seperti Surabaya, Malang,

Yograkarta, Bandung dan Jakarta Ditjen IKM Kemenperin, Kementrian KUKM, Kementrian Perdagangan

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Gresik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik

Asosiasi Tekstil Indonesia dan Pelaku Usaha

d.

Membuat website pemasaran dan promosi produk tenun ATBM dan produk khas lainnya Kabupaten Gresik dan

pemeliharaannya

Tersedianya website pemasaran dan promosi tenun ATBM dan produk khas Kabupaten Gresik yang dapat diakses dan dikelola dengan baik

Bagian PDTI Sekretariat Daerah

Kabupaten Gresik, Dinas Koperasi

dan UMKM Kabupaten Gresik,

Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Gresik

Asosiasi Tekstil Indonesia dan Pelaku Usaha,

e.

Membentuk kemitraan

dengan industri besar

dalam bidang

Demasaran produk

Adanya MoU terkait

investasi dan pemasaran

dengan pelaku usaha

industri

Bappeda Kabupaten Gresik, Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten

Gresik, Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Gresik

Asosiasi Tekstil

Indonesia dan Pelaku Usaha

5 PENGUATAN TEKNOLOGI NOVAST PRODUK, DESATN DAN SARANA PRASARANA

a.

Memberikan fasilitasi teknik produksi tenun

ATB berkualitas tinggi

Tersedianya produksi tenun ATBM yang berkualitas dan bernilai

seni tinggi

Ditjen IKM Kemenperin

Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik, Disperindag Provinsi Jawa Timur, Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Gresik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik

b.

Memfasilitasi IKM

dengan bantuan

peralatan produksi yang berteknologi tepat guna

untuk meningkatkan kaoasitas oroduksi

Tersedianya mesin produksi pada pelaku usaha prioritas melalui KUB/Koperasi

Ditjen IKM Kemenperin

Disperindag Provinsi Jawa Timur, Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik, Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten

Gresik, Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Gresik

一劇

1111) 滋

一″

´

´

一一い

8

(14)

Lampi r an: Per at ur an Ment eH Per i ndus t 五 an RI

N

om

or : 95/ M

― I N

D

/ PER/ 10/ 2014

NO RENCANA AKSI I NDI KATOR

PEMANGKU KEPENTI NGAN

2014 2015 2016 2017 2018

PUSAT DAERAH LAI NNYA

c.

Memfasilitasi perlindungan hak kekayaan intelektual

dengan mendorong

kesadaran IKM

untuk

mendaftarkan merek produknya secara legal

Terdaftarnya merk tenun Kabupaten Gresik

Kl i ni k HKI

Kel nenpeHn, Di J en HKI

Kem

enhum

ham

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Gresik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik

Perguruan Tinggi dan pelaku usaha

d.

Men5rusun rencana tata

ruang klaster industri

Tersedianya dokumen tata ruang klaster industri

Ditjen PPI

Kemenperin

Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Gresik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gresik, Dekranasda Kabupaten Gresik

Perguruan Tinggi,

e.

Membangun showroom

untuk pemasaran produk tenun ATB

Kabupaten Gresik ditempat strategis

Tc r bangunnya s ね o″ r oom

di t i t i k―t i t i k s t r at egi s di Kabupat en Gr es i k Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian

Bappeda Kabupaten Gresik, Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten

Gresik, Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Gresik

f.

Meningkatkan sarana

jalan dan penunjuk

arah

menuju sentra

pengembangan dan

pemasaran produk tenun ATB

Adanya jalan dan

penunjuk arah menuju sentra

Dinas PU Kabupaten Gresik, Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik

Referensi

Dokumen terkait

“Pengaruh Atmosphere store dan Promosi Penjualan Terhadap Minat Beli dengan variabel intervening Shopping Emotion pada Merek Levi’s (Studi Kasus pada Pengunjung Gerai

Penelitian Ying Hsu juga mengungkapkan bahwa siswa yang fokus dalam self monitoring dapat membantu siswa memonitor diri sendiri serta meningkatkan kinerja pembelajaran mereka

Dalam penggunaan aplikasi ini pengguna dapat memilih inputan data meliputi gejala penyakit lain, bentuk penyakit kulit, warna penyakit kulit, dan letak penyakit kulit untuk

Demikian kami sampaikan untuk menjadi maklum, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.. Tondano, 8 September 2015 Pokja Pengadaan Konstruksi Universitas Negeri Manado

Data D2 yang tidak masuk pada D3 Serdos Ge lombang 20150 2 ini akan dice k kem bali pada database di PDPT untuk penyusunan data D3 Ser dos selanjutnya.. PT dapat mengusulkan dosen

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah lulus Evaluasi Administrasi, Teknik, Harga dan Kualifikasi untuk paket pekerjaan tersebut di

Adapula pesan dakwah yang terkandung pada lirik lagu “Hasbunallah” ini dibuktikan pada lirik (dia selalu ada, untuk kita, untuk semua,dia selalu ada, tuk hambanya, yang

Dari 9 macam kegiatan penilaian hasil belajar oleh pendidik maka yang termasuk kegiatan pelaporan hasil penilaian ada 2 macam yaitu: (1) melaporkan hasil