• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Otonomi Daerah Kebijakan pada urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. Otonomi Daerah Kebijakan pada urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1. Otonomi Daerah

Kebijakan pada urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian diarahkan pada peningkatan kualitas pelayanan publik melalui:

a. Pengembangan kapasitas aparat pemerintahan daerah; b. Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintahan daerah;

Dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Kabupaten Bantul memandang perlu melakukan langkah-langkah penguatan urusan, efisiensi, efektifitas, akuntabilitas kinerja kelembagaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan informasi manajemen yang akurat dan praktis sebagai upaya untuk penguatan potensi yang ada.

a. Progam yang Dilaksanakan

Program yang dilaksanakan pada tahun 2019 adalah sebagai berikut: 1) Program Peningkatan kapasitas kinerja aparatur pemerintah;

a) Penyusunan dan Evaluasi Kebijakan Pendayagunaan Aparatur Negara b) Penyusunan dan Evaluasi Analisis Beban Kerja Organisasi Perangkat

Daerah

c) Penyusunan dan Evaluasi Analisis Jabatan Organisasi Perangkat Daerah

2) Program Peningkatan kapasitas dan kualitas kelembagaan;

a) Penyusunan dan Evaluasi Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Kelembagaan Perangkat Daerah.

b) Pelaksanaan Pengukuran Pengukuran Kinerja Perangkat Daerah. c) Penyusunan Evaluasi Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah.

3) Program Program Peningkatan Sistem Manajemen dan Prosedur Birokrasi Pemerintah

a) Pendampingan Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bagi Unit Pelayanan Publik

b) Pengukuran Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat

c) Pedampingan dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Terpadu dan Unit Pelayanan Publik

d) Pelaksanaan dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

(2)

b. Realisasi Pelaksanaan Progam

Program yang dilaksanakan dalam urusan Otonomi Daerah selama tahun 2019 adalah sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Kapasitas Kinerja Aparatur Pemerintah

Maksud dan tujuan program ini adalah Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan administrasi pemerintahan dalam memberikan pelayanan yang baik pada Pimpinan Daerah dan perangkat daerah. Program ini dilaksanakan menggunakan anggaran sebesar Rp 129.555.300,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp 95.701.400,00 atau 84%.

Program Peningkatan Kapasitas Kinerja Aparatur Pemerintah dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan dibawah ini;

a) Penyusunan dan Evaluasi Kebijakan Pendayagunaan Aparatur Negara Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan pengkajian dan evaluasi kebijakan yang terkait dengan upaya peningkatan kinerja aparatur negara.

Kegiatan ini didukung dengan anggaran sebesar Rp. 58.339.700,- dengan realisasi sebesar Rp. 36.688.400,00 atau

63%.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan berbagai sub kegiatan, antara lain :

1. Mengikuti kegiatan Forum Komunikasi Pendayagunaan Aparatur Negara di Daerah yang diselenggarakan oleh Biro Organisasi Setda Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Seluruh Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta secara bergantian.

2. Melakukan workshop Pendayagunaan Aparatur Negara di internal Pemerintah Kabupaten Bantul.

3. Melakukan rapat dan menyelenggarakan focus group discussion (FGD) dalam rangka evaluasi kebijakan Peraturan

(3)

Bupati Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Berdasarkan Prestasi Kerja.

Hasil dari kegiatan ini adalah tersusunya dokumen draft Peraturan Bupati baru yang mengatur tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Berdasarkan Prestasi Kerja yang akan digunakan mulai tahun 2019 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul.

b) Penyusunan dan Evaluasi Analisis Beban Kerja Organisasi Perangkat Daerah

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah melakukan evaluasi formasi jabatan pada organisasi perangkat daerah yang baru sebagaimana yang sudah tertuang dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 89 Tahun 2018 Tentang Formasi Dan Hasil Analisis Jabatan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul.

Kegiatan ini didukung dengan anggaran sebesar Rp. 30.829.300,00 dengan realisasi sebesar Rp. 29.809.000, atau 97 %.

Hasil dari kegiatan ini adalah teridentifikasinya kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh perangkat daerah sebagai bahan dalam penyusunan beban kerja di tahun 2019. Dari proses identifikasi kegiatan masing-masing OPD tersebut maka telah teridentifikasi juga standar pekerjaan baru sebagai perubahan Peraturan Bupati Bantul Nomor 150 Tahun 2018 tentang Standar Pekerjaan Pegawai

c) Penyusunan dan Evaluasi Analisis Jabatan Pemerintah Kabupaten Bantul

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah melakukan evaluasi Peraturan Bupati Nomor 89 Tahun 2018 tentang Formasi dan Hasil Analisis Jabatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul.

Kegiatan ini didukung dengan anggaran sebesar Rp. 40.204.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 29.204.000,00 atau 72 %.

(4)

Hasil dari kegiatan ini adalah tersusunnya bahan evaluasi atas Peraturan Bupati Nomor 89 Tahun 2018 tentang Formasi Jabatan dan Hasil Analisis Jabatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul. 2. Program Peningkatan Kapasitas Dan Kualitas Kelembagaan

Maksud dan tujuan program ini adalah Meningkatkan efektivitas penyelenggaraan tugas dan fungsi perangkat daerah. Program ini dilaksanakan menggunakan anggaran sebesar Rp 121.440.000,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp 105.550.000,00 atau 87 %

Program Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Kelembagaan dilaksanakan melalui kegiatan:

a) Penyusunan dan Evaluasi Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Kelembagaan Perangkat Daerah

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah Mewujudkan organisasi perangkat daerah yang efektif dan efisien dalam melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan Kabupaten.

Kegiatan ini didukung dengan anggaran sebesar Rp. 57.870.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 49.430.000,00 atau 85 %

Hasil dari kegiatan ini adalah Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2019 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kab. Bantul,yang menjadi fokus evaluasi adalah

1. Evaluasi Kantor Kesbangpolinmas menjadi Badan Kesbangpol

2. Evaluasi Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Diskominfo tentang penyelasan beban kerja dengan tugas fungsi yang diemban oleh masing-masing bidang dan sub bidang serta penyelarasan indikator capaian kinerja yang tertuang dalam RPJMD.

b) Pelaksanaan Pengukuran Pengukuran Kinerja Perangkat Daerah Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah :

a. mengidentifikasikan permasalahan yang muncul dalam penyelenggaraan kinerja organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja;

(5)

b. merumuskan penyelesaian permasalahan dalam penyelenggaraan kinerja organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja;

c. menyusun bahan kebijakan dalam rangka perbaikan tingkat kinerja organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja; dan

d. memonitor dan mengevaluasi tingkat kinerja organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja

Kegiatan ini didukung dengan anggaran sebesar Rp. 37.170.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 34.570.000,00 atau 93 %.

Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya workshop penyusunan Sistem Pengukuran Kinerja Organisasi Pemerintah serta tersusunnya Hasil Evaluasi Kematangan Organisasi berdasarkan Permendagri Nomor 99 tahuin 2018 tentang Pembinaan dan Pengendalian Penataan Perangkat Daerah .

c) Penyusunan Evaluasi Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah penyesuaian terhadap perubahan struktur organisasi dan tata laksana perangkat daerah di Kabupaten Bantul. Selain itu juga untuk mengampu perubahan peraturan teknis masing – masing urusan yang mewajibkan penyesuain tugas dan fungsi perangkat daerah.

Kegiatan ini didukung dengan anggaran sebesar Rp. 26.400.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 21.550.000,00 atau …..%.

Hasil dari kegiatan ini berupa dokumen Penyusunan dan Evaluasi Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah adalah :

1. Peraturan Bupati Nomor 51 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul.

2. Peraturan Bupati Nomor 52 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Unit Pelaksanan Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bantul.

(6)

3. Peraturan Bupati Nomor 78 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul.

4. Peraturan Bupati Nomor 110 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul.

5. Peraturan Bupati Nomor 120 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul.

3. Program Peningkatan Sistem Manajemen dan Prosedur Birokrasi Pemerintah Maksud dan tujuan program ini adalah Meningkatnya kualitas pelayanan publik. Program ini dilaksanakan menggunakan anggaran sebesar Rp 260.352.500,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp 221.140.100,00 atau 85 %. Program Peningkatan Sistem Manajemen dan Prosedur Birokrasi Pemerintah dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan dibawah ini;

a) Pendampingan Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bagi Unit Pelayanan Publik

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah peningkatan kualitas mutu pelayanan publik pemerintah daerah karena salah satu tolok ukur tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) adalah pelayanan publik yang berkualitas, yang merupakan fungsi dan tugas pokok aparatur negara sebagai abdi negara dan abdi masyarakat dan tercermin dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat.

Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp. 29.255.800,00 terealisasi Rp. 29.180.000,00 atau 100 %.

Pada tahun 2019 ini penyusunan Indek Pengaduan Masyarakat (IPM) dilaksanakan melalui fasilitasi dan bimbingan teknis bagi 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Pandak dan Kecamatan Pajangan.

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam tiga tahap kegiatan, yaitu (1) melakukan analisis dengan berbasis data kuesioner; (2) membuat janji perbaikan pelayanan oleh unit pelayanan publik; dan (3) menyusun rekomendasi perbaikan pelayanan kepada SKPD yang terkait.

(7)

Melalui kegiatan ini, unit kerja pemberi layanan telah dapat mengetahui faktor apa saja yang menjadi keluhan masyarakat dan strategi yang harus dilaksanakan untuk mengatasi keluhan serta keterlibatan SKPD terkait dalam membantu penanganan keluhan dari masyarakat tersebut.

b) Pengukuran Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kabupaten.

Kegiatan ini didukung dengan anggaran sebesar Rp. 30.241.700,00 dengan realisasi sebesar Rp. 28.356.300,00 atau 94 %.

Kegiatan penyusunan SKM dilaksanakan dengan melakukan koordinasi penyusunan SKM bagi seluruh SKPD se-Kabupaten Bantul. Sesuai dengan Permenpan RB Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Umum Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, maka dibuatlah aturan pelaksanaan yang berupa Peraturan Bupati Bantul Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat ditetapkan nilai persepsi, interval SKM, interval konversi SKM, mutu pelayanan, dan kinerja unit pelayanan

Hasil dari kegiatan ini seluruh SKPD layanan telah menyusun dokumen SKM dengan nilai rata-rata 88,76, nilai terendah 79,33 dan nilai tertinggi 96,45.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mutu pelayanan seluruh unit layanan yang ada di Kabupaten Bantul berada pada interval 81,26 – 100,00 yaitu memiliki nilai A dengan kinerja unit pelayanan dalam kategori sangat baik. Perkembangan nilai SKM Kabupaten Bantul dalam 6 tahun terakhir dapat dilihat dalam Grafik 4.7.

(8)

Perkembangan Nilai SKM

c) Pedampingan dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Terpadu dan Unit Pelayanan Publik

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kulaitas mutu pelayanan publik. Kegiatan ini dilakukan dengan melaksanakan monitoring penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di seluruh kecamatan se Kabupaten Bantul dan penyelenggaraan kompetisi inovasi pelayanan publik di lingkungan internal Pemerintah Kabupaten Bantul serta keikutsertaan dalam kompetisi inovasi di tingkat nasional.

Kegiatan ini didukung dengan anggaran sebesar Rp. 130.750.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 98.898.000,00 atau 76 %. Sisa anggaran ini cukup besar dikarenakan dibatalkannya rencana pameran inovasi di tingkat nasional.

Pada penyelenggaraan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Nasional Tahun 2019 yang diselenggarakan Kementerian PANRB, Pemerintah Kabupaten Bantul mengikutkan 14 Inovasi Tahun 2018 dari

77,53 76,50 77,41 77,95 78,31 78,38 78,78 86,32 87,57 88,67 88,70 85,41 86,97 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 90

Tahun 2013Tahun 2014 SM 1Tahun 2014 SM 2Tahun 2015 SM 1Tahun 2015 SM 2Tahun 2016 SM 1Tahun 2016 SM 2Tahun 2017 SM 1Tahun 2017 SM IITahun 2018 SM ITahun 2018 SM IITahun 2019 SM ITahun 2019 SM II

Nilai IKM Tahun 2013 - 2019

(9)

berbagai instansi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul. Inovasi-Inovasi tersebut sebagai berikut :

1.SIPERKASA Mengatasi Masalah Pasca Panen Mendukung Ketahanan Pangan

2.Mobil Keliling Pajak Bantul: Layanan PBB Lebih Dekat, Lebih Mudah, Lebih Murah

3."Wajib Peduli" TPKJM

4.BADOT TERSENYUM (Buatlah Anak dan Orang Tua Tersenyum)

5.PAGUYUBAN PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS TRESNO ROGO

6.KEKEP IBU 7.Geliat Barongan

8.KRIPEK PARU, Obat Mujarab Penanggulangan TBC 9.AKSI SIMPATI (AKTA KEMATIAN SEHARI JADI) 10.I-Jempol

11.E-Lawar 12.Gardu Kelola 13.SIGAP 119

14.PDAM Bantul SIAP PRIMA

Dari inovasi tersebut di atas yang berhasil masuk TOP 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 sebagai berikut :

A. Mobil Keliling Pajak Bantul : Layanan PBB Lebih Dekat, Lebih Mudah, Lebih Murah

B. SIPERKASA Mengatasi Masalah Pasca Panen Mendukung Ketahanan

(10)

Dokumentasi penyerahan Piagam TOP 99 KIPP Nasional Tahun 2019

Dari inovasi tersebut di atas yang berhasil masuk TOP 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Nasional Tahun 2019 sebagai berikut :

1. SIPERKASA Mengatasi Masalah Pasca Panen Mendukung Ketahanan

(11)

Hasil dari kompetisi inovasi pelayanan publik di internal Pemerintah Kabupaten Bantul, proposal yang masuk sebanyak 169 proposal. Dari seluruh jumlah proposal tersebut dilakukan evaluasi oleh Tim Inovasi Kabupaten, sehingga didapat 30 inovasi pelayanan terbaik se Kabupaten Bantul. Dari 30 inovasi terbaik ini diundang untuk memaparkan lebih detail terkait inovasi yang sudah dilakukan di depan penilai independent yang berasal dari institusi pendidikan, media masa dan lembaga ombusdman daerah.

Berdasarkan hasil penilaian tersebut terdapat 8 inovasi pelayanan terbaik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul dengan data sebagai berikut :

Top 8 inovasi pelayanan publik Tahun 2019

No NAMA OPD/UNIT KERJA INOVASI

1 Badan Penanggulangan

Bencana Daerah

BISS (Bantul Integrated Sirine System)

2 Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil DUKCAPIL SMART

3 Dinas Perhubungan Pembayaran E-Retribusi Pengujian

Kendaraan Bermotor

4 UPTD Rumah Potong Hewan Si JEMPOL (Sistim Jemput Bola)

5 UPT Puskesmas Pundong

GEPLAK MANIS DIBAWA ANDONG (Gerakan Pemberantasan

Tuberkulosis Bersama Warga Masyarakat Kecamatan Pundong)

6 UPT Puskesmas Jetis I SI JAWARA JOS (Pasien Jiwa Sehat

Sejahtera Jenius Olah Sampah)

7 UPT Puskesmas Jetis II GARPU SALAD

8 UPT Puskesmas Sedayu I

TANTE SOSIALITA (Pemanfaatan Taman Obat Keluarga, Solusi Sehat Alami untuk Kita)

(12)

Selanjutnya kesepuluh inovasi terbaik ini diikutkan dalam kompetisi secara nasional yang dilaksanakan oleh Kementrian PAN dan RB dengan program SiNOVIK.

d) Pelaksanaan dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah perubahan mind set dan culture set birokrasi pemerintah daerah Kegiatan ini dilaksanakan dengan memfasilitasi terlaksananya reformasi birokrasi di Kabupaten Bantul serta mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka implementasi reformasi birokrasi yang tercantum dalam road map reformasi birokrasi Kabupaten Bantul. Selain itu juga dilakukan evaluasi Road Map Reformasi Birokrasi dikarenakan periode road map yang ada sudah habis pada tahun ini.

Tujuan dari kegiatan ini adalah terlaksananya program-program reformasi birokrasi menuju kepada perubahan budaya kerja dan pola pikir aparatur dan birokrasi di Kabupaten Bantul yang lebih baik.

Kegiatan ini didukung dengan anggaran sebesar Rp. 39.355.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 36.505.000,00 atau 93 % sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp2.850.000,00.

Output dari kegiatan ini adalah dokumen realisasi pelaksanaan program/roadmap reformasi birokrasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul serta draft dokumen road map reformasi birokrasi periode 2019 – 2022.

e) Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) dan Ketataksanaan Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.

Kegiatan ini didukung dengan anggaran sebesar Rp. 30.750.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 28.000.000,00 atau 92 %.

(13)

Hasil dari kegiatan ini adalah terbitnya Peraturan Bupati Nomor 89 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan Peta Proses Bisnis Pemerintah Kabupaten Bantul .

c. Permasalahan dan Solusi

Berikut ini disampaikan beberapa permasalahan dan solusi terkait dengan urusan otonomi daerah.

Tabel, permasalahan dan solusi

No Permasalahan Solusi

1

2

3

Turunya Regulasi tentang

tatacara izin pemberian TPP bagi

Pemda pada bulan Oktober

sehingga rencana Penyusunan Regulasi Peningkatan kapasitas kinerja aparatur pemerintah (TPP) menjadi terlambat karena drat regulasi dengan sistem yang lama telah tersusun sejak September.

Regulasi tentang penyusunan Proses Bisnis kurang mendetail dan belum ada daerah yang menjadi pilot project / atau contoh Proses Bisnis Daerah sehingga di

tahun 2019 dalam

penyusunannya kurang

maksimal.

Pada Tahun 2019 Pemerintah Pusat Mengeluarkan regulasi yang Harus Segera ditindak Lanjuti Oleh Pemerintah Daerah Seperti PP Nomor 72 tahun 2019 tentang Perubahan Atas PP 18

Nomor Tahun 2016 dan

Permendagri Nomor 56 Tahun 2019 Tentang SOTK Sekretariat Daerah. Disisi lain Pemerintah

Pusat juga mengeluarkan

kebijakan Penyederhaan

Birokrasi, kebijakan tersebut kontra indikatif yang menjadikan kebingungan untuk mengambil keputusan tentang regulasi kelembagaan.

Menyusun regulasi dan sistem pemberian TPP sesuai dengan Kepmendagri yang keluar dan tetap menyusun regulasi dengan sistem pemberian yang sudah berjalan sembari menunggu persetujuan Menteri Dalam Negeri.

Melakukan konsultasi atau

mendatangkan narasumber dari Kemenpan RB atau Kemendagri dan menyusun peta proses bisnis seperti yang dicontohkan oleh Kemenpan RB.

Tetap menyusun regulasi tentang kelembagaan sesuai dengan aturan terbaru serta melakukan pemetaan jabatan sesuai Surat Edaran tentang Penyederhanaan Birokrasi.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

kepemilikan pemerintah, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial terhadap pengungkapan emisi karbon ( carbon emission disclosure ) pada perusahaan di

Tujuan penelitian ini menentukan apakah terdapat pengaruh dari kinerja perusahaan, kualitas audit, profitabilitas perusahaan, dan ukuran perusahaan terhadap perilaku

Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) merupakan.. upaya untuk menjawab

TRADISI BARU DENGAN MELAKUKAN. RDPU DENGAN KELOMPOK

Gender Analysis Pathway (GAP) is a ge de a al sis tool that s used to ap factors causing gender inequality based on access, participation, control and benefits from respective

Tesis berjudul Representasi Dominasi Maskulin Dalam Romantic Relationship Analisis Framing Buku ACT LIKE A LADY THINK LIKE A MAN ini merupakan penelitian yang

memberikan efek terburuk berupa kekerasan dalam romantic relationship , maka seharunya buku – buku self-help tidak menuntut wanita untuk memahami pola pikir pria dan