• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan primer adalah hal yang paling penting dan mendasar dalam. seperti kebutuhan akan mobil mewah dan perhiasan mewah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan primer adalah hal yang paling penting dan mendasar dalam. seperti kebutuhan akan mobil mewah dan perhiasan mewah."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Kebutuhan primer adalah hal yang paling penting dan mendasar dalam keberlangsungan hidup manusia. Kebutuhan primer meliputi sandang, pangan dan papan. Kemudian kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi seperti alat hiburan diantaranya tv dan radio lalu sepeda motor. Yang terakhir adalah kebutuhan tersier, yaitu kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi seperti kebutuhan akan mobil mewah dan perhiasan mewah.

Dewasa ini sepeda motor merupakan alat transportasi juga barang kebutuhan yang lazim dimiliki oleh masyarakat dari berbagai kalangan, baik itu dari kalangan atas maupun kalangan menengah kebawah. Hal itu dikarenakan, nilai kebutuhan dari sepeda motor memiliki perubahan tingkatan yang berawal dari barang kebutuhan tambahan menjadi salah satu barang kebutuhan yang harus dimiliki untuk membantu pemenuhan kebutuhan transportasi.

Perilaku konsumen pada lingkungan masyarakat memiliki pandangan bahwa sepeda motor memiliki banyak manfaat yang dapat membantu pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari, maka hal tersebut mengarah kepada sebuah keputusan pembelian terhadap sepeda motor

(2)

2

Pilihan masyarakat serta tingginya kebutuhan akan sepeda motor inilah yang membuka peluang bisnis bagi pelaku bisnis kendaraan bermotor untuk terus meningkatkan penjualannya. Tingginya kebutuhan akan sepeda motor dapat dilihat dalam data penjualan sepeda motor dari tahun 2006 - 2015.

Gambar 1.1

Penjualan Sepeda Motor Di Indonesia Dalam Kurun Waktu 10 Tahun Terakhir

Sumber: AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia)

Berdasarkan Gambar 1.1 terlihat perubahan volume penjualan disetiap tahunnya, jika dilihat dari tahun 2006 - 2015 penjualan mengalami kenaikan meskipun setiap tahunnya cenderung mengalami naik turun akan tetapi penurunannya tidak sampai pada penjualan terendah yaitu pada tahun 2006 yang terjual hanya sebanyak 4.458.886 unit. Kemudian penjualannya naik bahkan mencapai penjualan tertinggi pada tahun 2011 yang terjual sebanyak 8.006.293 unit dan pada akhir tahun 2015 turun menjadi 6.480,155 unit.

Berkembangnya industri sepeda motor di Indonesia di dukung oleh peraturan Menteri Perdagangan Nomor 39/M-DAG/PER/10/2010 tentang ketentuan impor barang jadi oleh produsen. Peraturan menteri perdagangan ini telah membuka jalan masuknya para produsen sepeda motor ke Indonesia, para produsen sepeda motor berlomba-lomba untuk masuk ke pasar Indonesia

(3)

3

sehingga terjadinya persaingan ketat antar produsen sepeda motor. Produsen sepeda motor dituntut untuk mempunyai strategi yang tepat dalam menguasai pangsa pasar. Perusahaan didorong untuk lebih inovatif dalam menciptakan produknya serta menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen baik dari segi kualitas produk dan harga yang sesuai dengan daya beli masyarakat serta promosi yang tepat untuk mempengaruhi minat konsumen.

Di Indonesia terdapat empat pemain besar dalam industri sepeda motor diantaranya PT. Astra Honda Motor, PT. Yamaha Motor Indonesia Manufacturing, PT. Suzuki Indomobil Motor, dan PT. Kawasaki Motor Indonesia. Berikut adalah market share industri sepeda motor di Indonesia selama empat tahun terakhir.

Tabel 1.1

Market Share Industri Sepeda Motor di Indonesia Tahun 2012–2015

No. Merk Tahun

2012 2013 2014 2015

1. Honda 57,31% 60,49% 63,92% 70,8%

2 Yamaha 34,07% 32,12% 30,23% 25,3%

3 Suzuki 6,52% 5,16% 3,48% 1,8%

4 Kawasaki 1,84% 1,98% 2,09% 1,5%

Sumber: AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia)

Berdasarkan Tabel 1.1 perusahaan sepeda motor yang memiliki market

share paling besar di pasar domestik yaitu honda yang berada di urutan

pertama. Honda menjadi market leader selama empat tahun terakhir dimana setiap tahunnya mengalami peningkatan penjualan dengan market share

mencapai 70,8% pada akhir tahun 2015. Posisi kedua ditempati oleh Yamaha dengan market share sebesar 34,07% di tahun 2012. Akhir tahun 2015 Yamaha mengalami penurunan yang drastis, sehingga market share-nya

(4)

4

mencapai angka terendah yaitu 25,3% jauh di bawah honda, kemudian diikuti Suzuki 1,8% dan Kawasaki 1,5% di tahun 2015. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) hampir seluruh perusahaan tidak mampu untuk mendongkrak penjualan pada tahun 2015 kecuali honda yang bisa menjual sepeda motor lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Bandung, jumlah kendaraan di Kota Bandung tahun 2011 adalah sebanyak 1.320.749 unit. Jumlah terbanyak adalah sepeda motor (72%) disusul mobil (10,4%). Untuk proporsi penggunaan moda transportasi, masyarakat lebih memilih kendaraan pribadi, yaitu sepeda motor (55,78%) dan mobil (30,96%). Pilihan pada angkutan umum hanya 13,25%. Data Dinas Perhubungan Kota Bandung menyebutkan, pertumbuhan volume kendaraan 10-15% per tahun (http://regional.kompas.com/).

Untuk mengetahui masalah penjualan sepeda motor Yamaha di lingkungan FISIP UIN Bandung, peneliti melakukan mini survey dengan cara mewawancarai 10 orang mahasiswa jurusan manajemen angkatan 2016 pada bulan November 2016. Hasil wawancara menyatakan bahwa 60% memilih membeli sepeda motor Honda karena mengikuti saran dari keluarga dan 40% sisanya memilih membeli sepeda motor Yamaha karena model dan desainnya mengikuti perkembangan zaman saat ini.

Dari hasil mini survey yang dilakukan peneliti pada mahasiswa jurusan manajemen angkatan 2016, diperkirakan penurunan jumlah penjualan sepeda motor Yamaha terjadi karena adanya pengaruh faktor-faktor perilaku

(5)

5

konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Berdasarkan fenomena yang terlah dijelaskan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen FISIP UIN Bandung Angkatan 2016)”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah bahwa penjualan sepeda motor di Indonesia mengalami flukuasi penjualan pada 10 tahun terakhir. Kemudian perkembangan industri sepeda motor di Indonesia yang semakin meningkat menyebabkan ketatnya persaingan diantara perusahan sejenis. Posisi market share PT. Yamaha Indonesia Manufacturing berada di bawah PT. Astra Honda Motor. Serta hasil mini survey yang telah dilakukan menyatakan bahwa 60% responden mahasiswa yang diwawancarai lebih memilih membeli sepeda motor Honda dan 40% memilih membeli sepeda motor Yamaha.

Hal yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian bisa jadi dipengaruhi oleh faktor-faktor dari perilaku konsumen. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. Adanya faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan suatu keputusan pembelian. Keputusan pembelian itu dapat dilihat pada suatu produk, contohnya pada keputusan pembelian sepeda motor Yamaha.

(6)

6

Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa Jurusan Manajemen FISIP UIN Bandung Angkatan 2016. Variabel-variabel yang akan diteliti oleh peneliti adalah faktor-faktor perilaku konsumen sebagai variabel bebas dan keputusan pembelian sebagai variabel terikat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan permasalahannya adalah:

1. Seberapa besar pengaruh faktor budaya terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada mahasiswa jurusan manajemen FISIP UIN Bandung angkatan 2016?

2. Seberapa besar pengaruh faktor sosial terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada mahasiswa jurusan manajemen FISIP UIN Bandung angkatan 2016?

3. Seberapa besar pengaruh faktor pribadi terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada mahasiswa jurusan manajemen FISIP UIN Bandung angkatan 2016?

4. Seberapa besar pengaruh faktor psikologis terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada mahasiswa jurusan manajemen FISIP UIN Bandung angkatan 2016?

5. Seberapa besar pengaruh faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis secara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada mahasiswa jurusan manajemen FISIP UIN Bandung angkatan 2016?

(7)

7

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuannya masalahnya adalah: 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor budaya terhadap

keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada mahasiswa jurusan manajemen FISIP UIN Bandung angkatan 2016.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor sosial terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada mahasiswa jurusan manajemen FISIP UIN Bandung angkatan 2016.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor pribadi terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada mahasiswa jurusan manajemen FISIP UIN Bandung angkatan 2016.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor psikologis terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada mahasiswa jurusan manajemen FISIP UIN Bandung angkatan 2016.

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada mahasiswa jurusan manajemen FISIP UIN Bandung angkatan 2016.

E. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Memberikan gambaran secara umum mengenai perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian yang telah dilakukan oleh perusahaan

(8)

8

perusahaan sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk menyempurnakan kegiatan pemasaran dan penjualan produk. 2. Bagi Peneliti

Sebagai pengetahuan tambahan yang dapat dijadikan analisa dan komparasi antara teori yang ada dengan praktek yang terjadi sebenarnya di perusahaan.

3. Bagi Pihak Lain

Sebagai pengetahuan dan informasi tambahan dalam bidang pemasaran terutama berkaitan dengan perilaku konsumen terhadap keputudan pembelian baik secara teoritis maupun praktis.

F. Kerangka Pemikiran

Menurut Kotler dalam Amalia (2011:16) menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah bidang ilmu yang mempelajari cara individu, kelompok, dan organisasi dalam memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.

Menurut Kotler dan Armstrong dalam Arifuddin (2012:10) menjelaskan bahwa perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis.

1. Faktor budaya menurut Hawkins, et al dalam Suryani (2008:285) adalah budaya diartikan sebagai komplek yang menyeluruh yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, hukum, moral, kebiasaan

(9)

9

dan kapabilitas lainnya serta kebiasaan-kebiasaan yang dikuasai oleh individu sebagai anggota masyarakat.

2. Faktor sosial menurut Lamb dalam Amalia (2011:19) adalah sekelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan secara dekat persamaan di dalam status atau penghargaan komunitas yang secara terus-menerus bersosialisasi di antara mereka sendiri baik secara formal dan informal.

3. Faktor pribadi menurut Lamb dalam Amalia (2011:21) merupakan suatu cara mengumpulkan dan mengelompokkan kekonsistenan reaksi seorang individu terhadap situasi yang sedang terjadi.

4. Faktor psikologis menurut Lamb dalam Amalia (2011:22) merupakan cara yang digunakan untuk mengenali perasaan mereka, mengumpulkan dan menganalisis informasi, merumuskan pikiran dan pendapat dalam mengambil tindakan.

5. Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Arifuddin (2012:2) menjelaskan bahwa:

“Keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan.”

(10)

10

Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran

Sumber: Diolah oleh Peneliti (2017) Keterangan:

= Pengaruh antar variabel

= Pengaruh secara simultan

Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa jurnal atau penelitian terdahulu untuk mendukung penelitian. Penelitian terdahulu telah dirangkum dalam tabel dibawah ini:

(11)

11

Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian

1. Firda Amalia (2011) “Analisis Independent: Faktor budaya, Pengaruh Faktor 1. Budaya sosial, pribadi Budaya, Sosial, 2. Sosial dan psikologis Pribadi dan 3. Pribadi berpengaruh Psikologis 4.Psikologis terhadap

Terhadap keputusan

Keputusan Dependent : pembelian

Pembelian 5.Keputusan secara parsial Minuman Pembelian maupun

Penambah simultan.

Tenaga Cair Merek M-150 di Semarang”

2. Azwita Arifuddin “Faktor-faktor Independent: Faktor budaya,

(2012) yang 1. Budaya sosial, pribadi

mempengaruhi 2. Sosial dan psikologis perilaku 3. Pribadi berpengaruh konsumen dalam 4.Psikologis terhadap

keputusan keputusan

membeli Dependent : pembelian

komputer di 5.Keputusan secara parsial lingkungan Pembelian maupun

mahasiswa simultan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin”

3. Dian Puspitarini “Pengaruh Independent: Faktor budaya, (2013) Faktor 1. Budaya sosial, pribadi

Kebudayaan, 2. Sosial dan psikologis Sosial, Pribadi 3. Pribadi berpengaruh dan Psikologi 4.Psikologis terhadap

Terhadap keputusan

Keputusan Dependent : pembelian

Pembelian 5.Keputusan secara parsial Produk Pizza Pembelian maupun

(Studi Pada simultan.

Pizza Hut Cabang Jalan Jenderal

(12)

12

Sudirman No. 53 Yogyakarta”

4. Kosasih, dkk (2013) “Pengaruh Independent: Faktor budaya, Perilaku 1. Budaya sosial, pribadi Konsumen 2. Sosial dan psikologis Terhadap 3. Pribadi berpengaruh Keputusan 4.Psikologis terhadap

Pembelian keputusan

Sepeda Motor Dependent : pembelian

Yamaha 5.Keputusan secara parsial Di Dealer Arista Pembelian maupun

Johar” simultan.

5. Lia Nurhasanah “Analsis Independent: Faktor budaya, (2013) Perilaku 1. Budaya sosial, pribadi

Konsumen 2. Sosial dan psikologis Terhadap 3. Pribadi berpengaruh Keputusan 4.Psikologis terhadap

Pembelian E- keputusan

Commerce Dependent : pembelian

(Penelitian Pada 5.Keputusan secara parsial Mahasiswa Pembelian maupun

Lintas simultan.

Universitas di Wilayah

Bandung Raya)” Sumber: Penelitian Terdahulu Diolah Oleh Peneliti (2017)

G. Hipotesis Penelitian

Berdaasarkan kerangka pemikiran dan penelitian terdahulu yang telah dijelaskan di atas maka peneliti merumuskan hipotesis yaitu :

1. Hipotesis I

Ha: Faktor budaya berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha.

Ho: Faktor budaya tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha.

(13)

13

2. Hipotesis II

Ha: Faktor sosial berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha.

Ho: Faktor sosial tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha.

3. Hipotesis III

Ha: Faktor pribadi berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha.

Ho: Faktor pribadi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha.

4. Hipotesis IV

Ha: Faktor psikologis berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha.

Ho: Faktor psikologis tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha.

5. Hipotesis V

Ha: Faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha.

Ho: Faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis tidak berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha.

(14)

Gambar

Gambar 1.2  Kerangka Pemikiran
Tabel 1.2  Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Bedasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Inuman, penulis melihat masih banyak siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Inuman yang kurang

Dalam bahasa Inggris housekeeping mempunyai arti; house yang berarti rumah,bangunan,wisma tempat menginap atau hotel,sedangkan keeping adalah menjaga, merawat,

Algoritma ini dapat diimplementasikan pada tiap-tiap jalan di daerah yang rawan macet, untuk menghasilkan hasil pendeteksian kemacetan yang baik, tetapi pada setiap titik kemacetan

Analisis awal pada perkuatan fondasi menggunakan Group Pile dengan konfigurasi desain awal, kondisi tanah dan pembebanan yang sama untuk kondisi beban gempa.. Seperti telah

Pertamina Drilling Service Indonesia (PT. PDSI) Onshore Drilling Area Jawa tempat penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan, terima kasih sudah. memperbolehkan

Dari hasil penelitian konstruksi yang ada didapat hasil perhitungan menggunakan persamaan analitik yang telah dilakukan pada papan reklame dengan ukuran 2x4 m 2

1. Siapkan paku besar yang netral dan paku paku kecil/ serbuk besi. Dekatkan paku tersebut pada paku paku kecil/ serbuk besi tersebut. Pegang batang magnet dengan tangan kanan dan

Memugar rumah- rumah yang tidak layak/rendah kualitas bangunannya 3 Banyak muncul kelompok-kelompok permukiman baru yang belum terintegrasi dan belum didukung pelayanan